Anda di halaman 1dari 20

Harga Pokok Penjualan dan Laba

Kotor
By: Muhammad Ihsan Ansari, SE., M.Ak
Pengertian Harga Pokok Penjualan

Harga pokok penjualan merupakan seluruh dari biaya yang dikeluarkan


dalam rangka menghasilkan produk sampai dengan produk yang
bersangkutan siap untuk dijual kembali
Faktor yang mempengaruhi HPP
• Beban angkut pembelian
• Retur pembelian dan pengurangan harga
• Potongan tunai penjualan
Komponen hpp

• Persediaan awal barang dagangan


• Persediaan akhir barang dagangan
• Pembelian bersih
Unsur yang mempengaruhi laporan hpp

• Persediaan barang dagang awal (+)


• Pembelian barang dagangan (+)
• Retur pembelian dan pengurangan harga (-)
• Potongan pembelian (-)
• Persediaan Barang dagangan akhir (-)
Manfaat harga pokok penjualan

• Sebagai patokan untuk menentukan nilai harga jual produk


• Mengetahui keuntungan yang diperoleh perusahaan ketika melakukan
penjualan
Struktur harga pokok penjualan
• Persediaan atau inventory
• Tenaga kerja langsung atau direct labour
• Biaya overhead atau overhead cost
Rumus harga Pokok Penjualan

Persediaan barang awal – persediaan akhir = Harga Pokok penjualan


Contoh perhitungan HPP

Berikut contoh harga pokok penjualan pada perusahaan dagang


ABADI pada bulan Mei 2021
• PD Abadi mempunyai persediaan awal sebesar
Rp 341.000.000
• PD Abadi melakukan pembelian bersih pada bulan Mei
sebesar Rp. 355.000.000
• Sisa persediaan akhir barang dagang per 31 Mei 2021 adalah
sebesar Rp 201.450.000
Maka cara menghitung harga pokok
penjualannya adalah:
Persediaan awal 341.000.000
Pembelian 355.000.000
Beban angkut pembelian -
Total persediaan/barang siap dijual 696.000.000
Persediaan akhir (201.450.000)
Harga PokokPenjualannya 494.550.000
Contoh 2
Berikut contoh harga pokok penjualan pada PD. Agung pada bulan april
2021
1. PD. Agung memiliki persediaan awal sebesar Rp 10.000.000
2. PD. Agung melakukan pembelian sebesar Rp 15.000.000 dengan
ongkos angkut pembelian sebesar Rp 500.000.
3. PD Agung melakukan pengembalian barang karena ada kerusakan
pada barang yang dibeli sebesar Rp 2.000.000 dan mendapat
potongan pembelian sebesar Rp 3.000.000
4. Di akhir bulan April, persediaan akhir PD Agung sebesar Rp12.000.000
Maka Harga pokok penjualan PD Agung April 2021
Persediaan awal 10.000.000
Pembelian 15.0.00.000
Beban angkut pembelian 500.000
Total Persediaan 25.500.000
Retur pembelian 2.000.000
Potongan pembelian 3.000.000
Barang siap dijual 30.500.000
Persediaan akhir barang dagang 12.000.000
Harga Pokok Penjualan 18.500.000
LABA KOTOR
Pengertian Laba Kotor

Laba kotor adalah total dari pendapatan penjualan


perusahaan dikurang harga pokok penjualan

Pendapatan penjualan adalah pendapatn perusahaan dari


menjual produknya sedangkan harga pokok penjualan
adalah total variabel dalam proses penjualan.
Perbedaan laba kotor dengan
laba bersih

Laba kotor mengurangi penjualan dengan biaya


variabelnya atau harga pokok penjualan. Sedangkan laba
bersih merupakan pengurangan penjualan dengan total
biaya operasi dan non operasi dan pajak perusahaan
Rumus Laba Kotor

Laba Kotor = Penjualan – Harga Pokok Penjualan


Cara Menghitung Laba Kotor
Pendapatan Penjualan
Penjualan Bersih 825.000.000
Dikurangi Retur penjualan dan
pengurangan harga (35.000.000)

Diskon penjualan (15.000.000)


Pendapatan Penjualan Bersih 775.000.000
Harga Pokok Penjualan
Persediaan awal 12.500.000
Pembelian 309.000.000
Beban angkut 10.000.000
Barang tersedia untuk dijual 331.5000.000
Dikurangi: Persediaan akhir 16.500.000
Harga Pokok Penjualan 315.000.000
Laba Kotor 460.000.000
Perbedaan Laba Kotor dengan Margin
Kotor

Laba kotor bisa digunakan untuk melihat margin laba kotor. Margin laba
kotor berfungsi sebagai pembanding laporan laba kotor dengan periode
lainnya. Tidak bisa menggunakan angka pada aba kotor sebagai
pembanding , karena laba kotor sendiri bisa naik namun margin laba
kotor turun.

Rumus Margin Kotor = (Laba Kotor/Pendapatan) x 100


Contoh Laba Kotor dan Margin Kotor

Berikut contoh laba kotor dan margin kotor pada perusahaan


ABC.
Laporan Laba Rugi
Pendapatan (dalam ribuan)
Penjualan kendaraan dan suku cadang 11.000
Layanan keuangan 5.000
Pendapatan lain-lain 3.000
Total pendapatan 19.000
Biaya dan pengeluaran
Biaya penjualan kendaraan dan suku cadang 5.000
Beban administrasi dan beban lain-lain 1.000
Beban bunga 5.00
Total Biaya dan Pengeluaran 3.500
Untuk melihat berapa laba kotor yang dihasilkan adalah
total pendapatan dikurang harga pokok penjualan yaitu
biaya penjualan. Beban administrasi dan beban bunga
tidak dimasukkan karena termasuk biaya tetap. Maka Laba
Kotornya adalah 19.000 – 5.000 = 14.000

Untuk menghitung margin laba kotor adalah (pendapatan –


harga pokok penjualan) : Pendapatan. Maka margin laba
kotornya adalah 14.000/19.000 X100 =73%.

Anda mungkin juga menyukai