Pedoman
Pedoman
PUSKESMAS PRINGGASELA
Alamat : Jalan Pendidikan No.36 Pringgasela
Kec. Pringgasela Telp (0376) 2991549 Kode Pos 83661
PEDOMAN
PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN
PUSKESMAS PRINGGASELA
I. PENDAHULUAN
Pelayanan yang berkualitas merupakan cerminan dari sebuah proses yang
berkesinambungan dengan berorientasi pada hasil yang memuaskan. Dalam perkembangan
masyarakat yang semakin kritis, mutu pelayanan puskesmas tidak haya disorot dari aspek klinis
medisnya saja, melainkan juga dari aspek keselamatan pasien dan aspek pemberian pelayannya.
Peningkatan mutu adalah program yang disusun secara obyektif dan sistematik untuk
memantau dan menilai mutu serta keajaran asuhan terhadap pasien, menggunakan peluang yang
ada untuk memecahkan masalah demi meningkatkan mutu layanan.
Program peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien merupakan program yang
wajib direncanakan, dilaksanakan, dimonitor dan dievaluasi serta ditindaklanjuti di seluruh unit
kerja Puskesmas Pringgasela
Yang berkewajiban terhadap pelaksanaan program ini mulai dari perencanaan hingga
tidak lanjutnya adalah tim mutu layanan klinis dan keselamatan pasien yang dibentuk melalui SK
Kepala Puskesmas.
Prioritas peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien di Puskesmas
Pringgasela mencakup seluruh unit pelayanan mulai dari loket/ pelayanan rekam medis, UGD,
Rawat Inap, Poli Umum, Poli Lansia, Poli Gigi, MTBS, KIA, persalinan, Klinik Sanitasi, Klinik Gizi,
pelayanan Laboratorium dan Apotek.
Diharapkan setiap hari yang memberi layanan di poli lansia adalah dokter untuk menjamin
mutu pelayanan. Cara menghitung indikator ini adalah dengan menghitung jumlah hari
pelayanan poli yang dilayani dokter dalam satu bulan dibagi jumlah seluruh hari poli buka
dalam satu bulan dikali 100 %.
jumlah hari layanan di poli yang dilayani dokter X 100%
jumlah keseluruhan hari layanan dalam satu bulan
Monitoring terhadap indikator ini adalah dengan melihat ceklist pemberi layanan (dokter/
perawat) di poli lansia setiap hari sabtu.
- Kesalahan identifikasi pasien, target 0 %
Diharapkan setiap hari dalam memberikan pelayanan pasien tidak terjadi kesalahan dalam
identifikasi pasien, sehingga terjadi kejadian yang tidak diharapkan seperi salah diagnose
yang berujung dengan salah pemberian terapi. Cara menghitung indikator ini adalah
dengan menghitung jumlah pasien yang salah identifikasi dibagi jumlah pasien dalam satu
bulan dikali 100%
jumlah pasien yang salah diidentifikasi X 100%
jumlah pasien poli lansia dalam satu bulan
Monitoring terhadap indikator ini adalah dengan melihat ceklist kesalahan identifikasi
pasien di poli lansia setiap hari sabtu.
- Kepuasan Pelanggan, target 90 %
3. MTBS Plus
Indikator yang dinilai :
- Pengisian Klasifikasi Bagan MTBS, target 80 %
Diharapkan setiap hari pelayanan di poli anak/MTBS klasifikasi bagan MTBS tetap diisi
oleh petugas/bidan MTBS. Dengan terisinya bagan MTBS dengan benar memudahkan
dalam menentukan diagnose dan terapi, serta menunjukkan petugas MTBS faham dengan
klasifikasi bagan MTBS untuk menjamin mutu pelayanan. Cara menghitung indikator ini
adalah dengan menghitung jumlah status pasien MTBS yang terisi bagan klasifikasi dibagi
dengan jumlah seluruh pasien MTBS dalam satu bulan dikali 100 %.
Monitoring terhadap indikator ini adalah dengan melihat ceklist penumpatan GIC sesuai
SOP setiap hari sabtu.
- Kesalahan identifikasi pasien, target 0 %
Diharapkan setiap hari dalam memberikan pelayanan pasien tidak terjadi kesalahan dalam
identifikasi pasien, sehingga terjadi kejadian yang tidak diharapkan seperi salah diagnose
yang berujung dengan salah pemberian terapi. Cara menghitung indikator ini adalah
dengan menghitung jumlah pasien yang salah identifikasi dibagi jumlah pasien dalam satu
bulan dikali 100%
jumlah pasien yang salah diidentifikasi X 100%
jumlah pasien poli gigi dalam satu bulan
Monitoring terhadap indikator ini adalah dengan melihat ceklist kesalahan identifikasi
pasien di Poli gigi setiap hari sabtu.
- Kepuasan Pelanggan, target 90%
8. Apotek/ Farmasi
- Waktu tunggu penyiapan obat : < 10 menit untuk racikan, < 5 menit untuk non racikan
target 80%
Penyiapan sediaan farmasi seperti obat membutuhkan prosedur yang standard dan tidak
bisa sekenanya hanya agar lebih cepat, oleh karena itu dibutuhkan waktu untuk penyiapan
mulai dari penerimaan resep hingga pelabelan sebelum penyerahan obat ke pasien.
Penyiapan obat ini juga berkaitan dengan tenaga/ sumber daya yang tersedia di
puskesmas.
Indikator pelayanan diukur dengan cara menghitung jumlah pasien yag diresepkan obat
racikan dibagi dengan jumlah pasien yang mendapat obat yang disurvei dikali 100%.
Begitu juga dengan yang mendapatkan obat non racikan, cara mengukur indicator adalah
dengan menghitung jumlah pasien yang diresepkan obat non racikan dibagi jumlah
sampel pasien yang mendapat obat dikali 100%
jumlah pasien penerima resep obat racik/non racik X100%
jumlah sampel pasien yang mendapat obat
Pelaksanaan monitoring terhadap waktu tunggu penyiapan obat dilakukan pada minggu I
dan III setiap hari senin dan kamis, dengan jumlah sampel masing-masing 5 resep obat.
- Kepuasan pelanggan, target 80%
- Cakupan kesalahan pemberian obat, target 0%
Dalam praktek kefarmasian sangat diharapkan tidak terjadi kesalahan pemberian obat,
karena hal ini sangat merugikan pasien dan merusak kualitas mutu pelayanan. Indicator
mutu ini diukur dengan cara menghitung jumlah pasien yang salah diberikan obat dibagi
dengan jumlah pasien yang mengambil obat di apotek dikali 100%.
jumlah pasien yang salah diberikan obat X 100%
jumlah pasien yang mendapat obat
Monitoring terhadap indikator ini adalah dengan melihat ceklist cakupan kesalahan
pemberian obat di Apotek setiap hari sabtu.
9. Loket
- Waktu tunggu penyiapan dokumen Rekam Medis ≤ 5 menit, target 100%
Proses penyiapan dokumen rekam medis meliputi pencarian dan pelengkapan dokumen
bagi pasien baru. Jika sistem di loket berjalan dengan baik maka akan didapatkan waktu
tunggu yang lebih sedikit dari pasien yang tentu saja akan meningkatkan kualitas
pelayanan karena mempercepat tindakan atau pemeriksaan ke pasien.
Indikator diukur dengan cara menghitung jumlah pasien yang memiliki waktu tunggu < 5
menit di loket dibagi dengan jumlah sampel pasien yang dilayani dikali 100%.
jumlah pasien yang memiliki waktu tunggu < 5 menit X 100%
jumlah sampel pasien yang dilayani
H.AHMAD YANI,S.Kep, MM
NIP.