Dari sistematika di atas, dapat dilihat Selanjutnya apa peran etika dalam
bahwa Etika Profesi merupakan bidang profesi dikemukakan oleh Nurdiansyah
etika khusus atau terapan yang merupakan sebagai berikut :
produk dari etika sosial (Nurdiansyah, Nilai etika bukan hanya dipunyai oleh
2009). suatu golongan akan tetapi milik
masyarakat mulai dari keluarga sampai
2. Pengertian Profesi dengan suatu bangsa
Profesi sangat dipengaruhi oleh Menjadi landasan suatu golongan
pendidikan dan keahlian dan pengalaman masyarakat yaitu masyarakat
yang lama. Pendidi kan dan keahlian itu profesional yang diatur dalam suatu
bersifat khusus atau terapan misalnya saja kode etik yang pegangan bagi para
dalam bidang: kedokteran, guru, militer, anggotanya.
pengacara, manajer, wartawan, pelukis, Ketidaktaatan anggota profesi terhadap
artis, sekretaris dsb. Oleh sebab itu, kode etiknya sendiri akan
Nurdiansyah (2009) dan Reksodiharjo menimbulkan kemeroso tan etik pada
(1989) yang dikutip oleh Nurdiansyah masyarakat .
mendefinisikan profesi sebagai suatu Perkembangan teknologi komputer
kegiatan pokok untuk menghasilkan naf dewasa ini menimbulkan beberapa isu-isu di
kah hidup dan yang mengandal kan suatu seputar teknologi komputer yang
keahlian. meningkatkan penyimpangan-
Lain lagi pendapat Kimery (2007) penyimpangan etika misalnya pada tempat
yang mengutip pendapat (Greenwood,1965 kerja, terjadinya kejahatan komputer seperti
;Caplow,1966) yang menjelaskan arti dari pembajakan, pengamanan dalam hal
profesi sebagai suatu kumpulan pekerja privacy, pencurian pada hak-hak
atau spesialis yang memprak tekkan intelektual, degradasi pada tanggung jawab
pengetahuan yang dimilki yang mewakili profesi, dan diperparah lagi oleh adanya
suatu asosiasi, mengatur dirinya sendiri globalisasi dimana anonymity akan timbul
melalui kode etik, tingkah laku profesional dimana-mana yang sukar sekali dibendung.
dan berpartisipasi dalam suatu norma-
norma kesusilaan, nilai-nilai dan simbol- 3. Topik-Topik dalam Etika Komputer
simbol. a. Computer in the Workplace
Oleh sebab itu, profesi adalah : Komputer adalah suatu alat yang
Mengandalkan suatu keterampilan atau sangat berguna untuk menyelesaikan
keahlian khusus semua persoalan-persoalan administrasi,
Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan keuangan, matematika serta simulasi.
atau kegiatan utama Namun di sisi yang lain akan menjadi alat
Dilaksanakan sebagai sumber utama yang mengancam pekerjaan bila
nafkah hidup penyimpangan etika orang yang
Dilaksanakan dengan keterlibatan menggunakannya. Komputer tidak pernah
pribadi yang mendalam tidur, tidak kenal lelah, tidak penah sakit,
Kemudian diperkuat oleh Kimery istirahat maupun santai. Pada saat yang
(2007) dengan : sama, komputer jauh lebih efisien dari pada
Bernaung dalam suatu asosiasi profesi manusia dalam menyelesaikan pekerjaan.
Mempunyai kode etik profesi yang Di dunia industri banyak pekerja telah
harus dipatuhi digantikan oleh komputer seperti kasir
Dalam tindakannya selalu bank, pekerja mobil, operator telepon,
mempertimbangkan norma-norma adat tukang ketik, tukang grafis, pengamanan
dan kesusilaan yang berlaku di dsb. Disamping itu, para professional
masyarakat. seperti dokter, ahli hukum, guru, akuntan
dan psikolog mendapatkan bahwa
Syamsu Yusuf, Pendidikan Etika Profesi Hubungannya pada Penggunaan Komputer
hacker
b. Computer Crime
Ada dua jenis pengamanan yang
sering dilaksanakan pada suatu komputer
yaitu: pengamanan fisik seperti
pengamanan terhadap pencurian, api,
banjir dan sebagainya dan pengamanan
secara logik seperti hacker, spying, virus
dsb (encyclopedya yang mengutip
pendapat spaf ford,et al, 1989).
Selanjutnya Spafford menegaskan
bahwa Berdasarkan pengaman anlogik,
maka lingkup pengamanan mencakup lima
aspek, yaitu:
Privacy and confidentiality
Integrity
Unimpared service
Consistency
Controlling access to recour ces
Jenis-jenis perangkat lunak yang jahat
merupakan tantangan yang signifikan
terhadap keamanan komputer. Seperti virus
yang memasuki program komputer atau
semacam worm yang dapat berpindah dari
mesin satu ke mesin yang lain atau seperti
Trojan horse yang menyerupai bom
logic.
Yang lain adalah bacteria atau rabbit
yang
berkembang-biak dan mengisi memori
komputer.
Risiko besar yang terjadi pada
keamanan komputer adalah pada apa yang
dinamakan ”hacker” yang
memasuki
komputer tanpa persetujuan user. Para
program-program yang perlu dikembalikan
investasinya berupa pembayaran lisensi.
Dunia industri software yang paling
akan mencuri data yang akan merusak banyak menyuarakan persoalan
sistem komputer sementara yang pembajakan software yang mengklaim telah
lain semata-mata hanya untuk meng- merugi jutaan dollar akibat dikopinya
eksplore sistem untuk melihat cara program-program software. Pernah
kerjanya dan isinya(Stanford, 2001). beberapa tahun yang lalu Bill Gate pencipta
Setiap tindakan hacker ”Microsoft Windows” mengaduk-aduk
sebenarnya tidak dapat ditolerir. Indonesia dengan menuntut para pembajak
Dampak yang ditimbulkannya amat Microsoft dikurangi atau paling tidak
besar dintaranya adalah hilangnya dihilangkan sama sekali. Sampai-sampai
data dan program yang telah lama ada Perguruan Tinggi di negara Indonesia
dipergunakan, pencurian rekening yang ditutut ratusan juta rupiah karena
yang ada dibank yang belakangan
marak diperbincangkan oleh
karena beberapa bank dibobol oleh
maling yang bersifat maya(Spafford,
1989).
c. Intellctual Proverty
Hak-hak intelektual dalam
etika
menjadi bahan yang kontroversial. Hal
ini
disebabkan oleh karena sebagian
pakar
dalam bidang ini berpendapat
bahwa
seyogyanya tidak semua
penemuan-
penemuan program menjadi
hak
intelektual. Pelopornya adalah
Richard
Stallman yang mendirikan Free
Software
Foundation. Dia meyakini bahwa
informasi
itu adalah sesuatu hal bebas,
sehingga
semua program yang ada seyogyanya
bebas
untuk difotocopy, dipelajari
dan
dimodifikasi oleh seseorang yang
menginginkannya (Stallman, 1993).
Namun
yang lain semisal Johnson(
1992)
menyatakan lain bahwa program-
program
yang diciptakan itu sebenarnya
adalah
investasi yang dilakukan
berminggu-
minggu bahkan berbulan-bulan dan
ada
yang bertahun-tahun
mencitptakan
Jurnal MEDTEK, Volume 1, Nomor 2, Oktober 2009