Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KERJA CSSD

TRIWULAN KE III

A. PENDAHULUAN

Tingkat indikator mutu Rumah Sakit adalah menurunnya angka healthcare


Asotiated Infektion (HAIs). Salah satu sumber penularan HAIs didapat dari alat medis
yang digunakan. Karena CSSD merupakan unit central pengelolaan alat medis steril
yang mempunyai fungsi menyediakan barang/ alat steril untuk seluruh unit Rumah
Sakit maka kinerja unit CSSD harus di catat dan dilaporkan. Berikut ini laporan
kinerja mutu CSSD triwulan ke III. Karena CSSD merupakan unit baru, maka laporan
triwulan ke III ini adalah laporan pertama yang diharapkan dapat menjadi gambaran
untuk meningkatkan pelayanan Rumah Sakit kedepan.

B. LAPORAN KEGIATAN

1. Program Pengembangan Staf

a) Pelatihan CSSD
Dalam program kerja yang telah ditentukan, program pengiriman/ pelatihan
CSSD direncanakan 1(satu) kali dalam setahun. Pada tahun 2016 rumah sakit
telah mengirim 3 (tiga) pegawai untuk mengikuti pelatihan CSSD yang
kemudian 2 (dua) pegawai dari 3pegawai tersebut mendapat SK penempatan
di CSSD. Dari paparan tersebut program kerja pelatihan CSSD sudah
terlampaui.

b) Orientasi karyawan baru


CSSD merupakan unit baru di rumah sakit dr. Soediran Mangun Sumarso,
maka seluruh pegawainyapun adalah pegawai baru. Namun selain 2 (dua)
pegawai yang telah dikirim untuk pelatihan, terdapat 2 staf yang telah bekerja
dan berpengalaman di sterilisasi IBS. Maka kami melakukan orientasi secara
bersama-sama dan saling tukar pengalaman, belajar dari ‘try and error’ dan
menimba ilmu dari rekan2 rumah sakit lain yang telah berpengalaman.

c) Seminar/ simposium dan PIT


Program seminar/ simposium dan PIT direncanakan satu kali dalam
setahun. Namun demikian RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso telah
mengirimkan seminar setidaknya 2 kali. Khusus staf CSSD kami melakukan
‘Inhouse Training’ pada tanggal 10 oktober dengan pembicara dari intern
rumah sakit, perwakilan Getinge sebagai penyedia alat dan perwakilan GKE
sebagai penyedia indikator mutu.

Daftar pengembangan Staf


No Nama Pelatihan Semin Orientasi Inhouse WorkShop
CSSD ar Training CSSD

1. Woro Harini, X X X
S.farm, Apt

2. Dono Usodo, X X X X X
Skep

3. Budi Sulistyo X X X

4. Ihsanudin, X X X

1
Amk.

5. Jarwadi X X X

6. Sri Wahyuni X X X

7. Sulastri, SKM X

Sejak SK pembentukan dan penempatan kami di CSSD, kami membuat


progran dan pembagian kerja. Salah satunya adalah program sosialisasi
CSSD, kebijakan, kemufakatan SOP dan kemungkinan kendala yang timbul
kepada seluruh unit pengguna. Kemudian pada tanggal 28 oktober kami juga
melaksanakan ‘WorkShop CSSD’ untuk 75 karyawan RSUD dr. Soediran
Mangun Sumarso.

Maka dapat diambil kesimpulan bahwa program kerja seminar/ simposium


dan PIT telah terlaksana melebihi target.

2. Program Pemeliharaan, Infentarisasi Mesin dan peralatan CSSD

a) Pemeliharaan alat
CSSD membuat program pemeliharaan alat meliputi
 Pemeriksaan mesin dan kelengkapan unit penunjang mesin setiap hari
 Pembersihan alat/ mesin seminggu sekali
 Perbaikan setiap kali mengalami kerusakan
Program tersebut diatas telah dilaksanakan secara rutin.
b) Kalibrasi Alat
CSSD membuat perencanaan, pelaksanaan dan evalusi hasil kalibrasi seluruh
mesin yang dimiliki CSSD.
c) Kemampuan CSSD menyediakan alat medis steril untuk unit IBS
Mutu CSSD Juli Agustus September
Angka proses (%) 61,93 64,23 62,87
Standar (%) 100 100 100
Angka proses pengelolaan alat medis di IBS

angka proses alat ibs


120

100

80

60

40

20

0
Juli Agustus September

PLAN

Meningkatkan angka proses pengelolaan alat medis IBS di CSSD dengan harapan angka
mendekati 100%

Tindakan :
2
1) Staf CSSD mengutamakan proses sterilisasi alat-alat medis ruang IBS
2) Memilih program P3 untuk sterilisasi alat CITO
3) Koordinasi dengan IBS untuk pendataan proses pengelolaan alat medis di IBS
4) Koordinasi dengan IBS untuk pendataan rasio jumlah alat dengan jumlah operasi elektif
IBS

DO ;

1) Staf CSSD sudah tersosialisasi dan berkomitmen untuk mengutamakan proses


sterilisasi alat medis ruang IBS
2) Bila alat medis dibutuhkan segera (cito) staf CSSD akan memilih program P3/ P1
khusus alat tersebut (alat lain ditinggal)
3) Berkoordinasi dengan IBS untuk pendataan proses pengelolaan alat medis di IBS dan
pendataan rasio jumlah alat dengan jumlah operasi elektif IBS

STUDY :

1) Staf CSSD telah melaksanakan proses sterilisasi sesuai program


2) Perlu peningkatan koordinasi dengan IBS karena masih ditemukan data pembedahan
memakai alat medis dengan proses DTT di ruang IBS
3) Pemakaian proses DTT untuk pembedahan berkaitan dengan rasio jumlah alat yang
tidak seimbang dengan jumlah operasi
4) Karena rasio alat dan jumlah operasi tersebut, untuk proses pengelolaan alat di CSSD
tidak memungkinkan dari segi waktu

Struktur
SDM telah siap
Peralata pengelolaan alat medis di CSSD belum lengkap
Butuh pengaktifan mesin dan plasma
Jumlah alat medis di IBS perlu penambahan
Jumlah operasi di IBS perlu disesuaikan denga jumlah alat

Proses
1) Semua alat medis dari IBS terproses di CSSD
2) Barang/ alat medis bermateri plastik/ karet masih diproses dengan sterilisasi suhu tinggi
sehingga mudah rusak
3) Masih ditemukan proses DTT di ruang IBS untuk pembedahan
4) Barang yang masuk ke CSSD belum sesuai dengan jumlah operasi IBS

Outcome
Bahwa angka pengelolaan alat di ruang IBS masih jauh dari harapan.

ACTION :

Tindakan Perbaikan (Corrective Action)

1) Koordinasi dengan IBS untuk sebisa mungkin menyerahkan proses pengelolaan alat
medis ke CSSD
2) Koordinasi untuk menyesuiakan rasio operasi dengan jumlah set alat
3) Konsultasi dengan manejemen untuk penyelesaian permasalahan

Tindakan Standarisasi (Standardization Action)


Menetapkan standar capaian dari kisaran 60% menjadi 100%

Plan Do Study Action


3
Meningkatk  Staf CSSD sudah  Staf CSSD telah Tindakan Perbaikan
an angka tersosialisasi dan melaksanakan (Corrective Action)
Angka berkomitmen proses sterilisasi
proses untuk sesuai program - Koordinasi dengan
pengelolaan mengutamakan IBS untuk sebisa
alat medis proses sterilisasi  Perlu peningkatan mungkin
IBS di alat medis ruang koordinasi dengan menyerahkan
CSSD IBS IBS karena masih proses pengelolaan
mendekati ditemukan data alat medis ke CSSD
 Bila alat medis
100% pembedahan - Koordinasi untuk
dibutuhkan segera
memakai alat medis menyesuiakan rasio
(cito) staf CSSD
dengan proses DTT operasi dengan
akan memilih
di ruang IBS jumlah set alat
program P3/ P1
- Konsultasi dengan
khusus alat
 Pemakaian proses manejemen untuk
tersebut (alat lain
DTT untuk penyelesaian
ditinggal)
pembedahan permasalahan
 Berkoordinasi
berkaitan dengan Tindakan
dengan IBS untuk rasio jumlah alat Standarisasi
pendataan proses yang tidak seimbang (Standardization
pengelolaan alat dengan jumlah Action)
medis di IBS dan operasi
pendataan rasio Menetapkan standar
jumlah alat dengan  Karena rasio alat capaian dari kisaran
jumlah operasi dan jumlah operasi 60% menjadi 100%
elektif IBS tersebut, untuk
proses pengelolaan
alat di CSSD tidak
memungkinkan dari
segi waktu

d) Kemampuan CSSD menyediakan alat medis steril untuk unit pengguna

Septembe
bulan Juli Agustus r
Angka proses (%) 7,52 17,02 9,16
Standar (%) 100 100 100

Angka proses pengelolaan alat medis di ruangan

4
Kemampuan CSSD menyediakan alat medis steril untuk
unit lain
120.00
100.00
80.00
60.00
40.00
20.00
0.00
Juli Agustus September

Angka proses (%) Standar (%)

PLAN

Meningkatkan angka proses pengelolaan alat medis di ruangan dengan harapan angka
proses pengelolaan alat medis dari ruangan ke CSSD mendekati 100%

Tindakan :
1) Staf CSSD melakukan proses sterilisasi alat-alat medis ruangan
2) Melakukan sosialisasi tentang CSSD ke seluruh unit pengguna
3) Koordinasi keseluruh ruangan untuk pendataan proses pengelolaan alat medis
4) Koordinasi keseluruh ruangan untuk pendataan rasio jumlah alat dengan jumlah
pemakaian perhari
DO :

1) Staf CSSD sudah tersosialisasi dan berkomitmen untuk memproses sterilisasi seluruh
alat medis yang masuk ke CSSD
2) Melakukan sosialisasi keseluruh ruangan tentang peran dan fungsi CSSD yang baru.
3) Melakukan koordinasi keseluruh ruangan tentang rancangan SOP yang berkaitan
dengan unit pengguna
4) Berkoordinasi keseluruh unit pengguna untuk pendataan proses pengelolaan alat medis
di ruangan dan pendataan rasio jumlah alat dengan jumlah penggunaan alat perhari

STUDY :

1) Staf CSSD telah melaksanakan proses sterilisasi sesuai program


2) Sosialisasi ke ruangan telah terlaksana
3) Koordinasi pembuatan SOP dengan ruangan terlaksana
4) Belum seluruh unit pengguna menyerahkan proses strerilisasi ke CSSD berkaitan
dengan jumlah alat dan waktu pelayanan
Struktur
SDM telah siap
Peralata pengelolaan alat medis di CSSD belum lengkap
Butuh pengaktifan mesin cuci dan plasma
Jumlah alat medis di unit pengguna perlu penambahan
Proses
1) Semua alat medis yang diantar ke CSSD terproses sterilisasi
2) Barang/ alat medis bermateri plastik/ karet masih diproses dengan sterilisasi suhu
tinggi sehingga mudah rusak
3) Pencucian alat medis dilakukan di ruangan pengguna
4) Barang yang masuk ke CSSD belum sesuai dengan jumlah tindakan

Outcome
5
Bahwa angka pengelolaan alat di unit pengguna masih jauh dari harapan.

ACTION :

Tindakan Perbaikan (Corrective Action)


1) Koordinasi dengan unit pengguna untuk sebisa mungkin menyerahkan proses
pengelolaan alat medis ke CSSD
2) Menyerahkan proses DTT ke unit tertentu ( Poly THT, Poly Gigi dan Endoscopy) dengan
tanggungjawab proses dan mutu oleh CSSD dan pengawasan mutu oleh PPIRS
3) Pembuatan larutan DTT dan larutan pencucian dilakukan oleh CSSD dan dilakukan
kontrol efektifitas setiap minggu
4) Mengusulkan tambahan alat medis ruangan ke menejemen.
Tindakan Standarisasi (Standardization Action)
Melakukan perubahan standar capaian dari kisaran 10% menjadi 100%

Plan Do Study Action


 Staf CSSD  Staf CSSD telah Tindakan Perbaikan
Meningkatk sudah melaksanakan (Corrective Action)
an angka tersosialisasi dan proses sterilisasi
proses berkomitmen sesuai program  Koordinasi dengan unit
pengelolaa untuk pengguna untuk sebisa
n alat medis memproses  Sosialisasi ke mungkin menyerahkan
dari ruang sterilisasi seluruh ruangan telah proses pengelolaan alat
ruangan ke alat medis yang terlaksana medis ke CSSD
CSSD masuk ke CSSD  Menyerahkan proses DTT
 Koordinasi ke unit tertentu ( Poly THT,
mendekati  Melakukan
pembuatan SOP Poly Gigi dan Endoscopy)
100% sosialisasi
dengan ruangan dengan tanggungjawab
keseluruh
terlaksana proses dan mutu oleh
ruangan tentang
peran dan fungsi CSSD dan pengawasan
 Belum seluruh
CSSD yang mutu oleh PPIRS
unit pengguna
baru.  Pembuatan larutan DTT
menyerahkan
 Melakukan dan pencucian dilakukan
proses strerilisasi
koordinasi oleh CSSD dan dilakukan
ke CSSD
keseluruh kontrol efektifitas setiap
berkaitan dengan
ruangan tentang minggu
jumlah alat dan
rancangan SOP  Mengusulkan tambahan
waktu pelayanan
yang berkaitan alat medis ruangan ke
dengan unit menejemen
pengguna Tindakan Standarisasi
(Standardization Action)

Melakukan perubahan
standar capaian dari kisaran
10% menjadi 100%

3. Peningkatan Mutu Sterilisasi

Tingkat kepercayaan produk sterilisasi dilihat dari jumlah indikator yang


digunakan.

Septembe
bulan Juli Agustus r

6
Jumlah indikator yang digunakan 2 2 3
Jumlah indikator seharusnya 6 6 6

PLAN

Meningkatkan jumlah indikator sterilisasi yang digunakan mendekati 6


Tindakan :
Mengajukan permintaan bahan medis habis pakai khususnya indikator sterilisasi ke
manejemen.
DO :

Mengajukan permintaan indikator sterilisasi dan memaksimalkan indikator yang telah ada

STUDY :

Staf CSSD tertip dalam pengunaan indikator sterilisasi yang telah ada
Struktur
SDM telah siap
Indikator sterilisasi di CSSD belum lengkap
SOP telah ada
Proses
Semua proses sterilisasi telah mengunakan indikator bowiedick, indikator eksternal dan tes
mikrobiologi untuk penentuan masa kedaluarsa
Outcome
Bahwa jumlahpemakaian indikator untuk sterilisasi belum sesuai harapan.

ACTION :

Tindakan Perbaikan (Corrective Action)


Mengusulkan tambahan indikator sterilisasi ke menejemen.
Tindakan Standarisasi (Standardization Action)
Menetapkan standar jumlah indikator sterilisasi yang digunakan dari 3(tiga) menjadi 6.

Plan Do Study Action


Meningkatk Mengajukan Staf CSSD Tindakan Perbaikan (Corrective
an jumlah permintaan tertip dalam Action)
indikator indikator pengunaan
sterilisasi sterilisasi dan indikator Mengusulkan tambahan indikator
yang memaksimalka sterilisasi sterilisasi ke menejemen
Tindakan Standarisasi
7
digunakan n indikator yang telah (Standardization Action)
mendekati yang telah ada ada
6 Menetapkan standar jumlah indikator
sterilisasi yang digunakan dari 3(tiga)
menjadi 6

C. PENUTUP
Demikia n laporan triwulan ke 3 (tiga) kami buat,. Semoga bisa digunakan dan
menjadi periksa.

Ka. Instalasai CSSD

Woro Harini, S.Farm, Apt

LAPORAN KERJA CSSD


TRIWULAN KE IV

A. PENDAHULUAN

Tingkat indikator mutu Rumah Sakit adalah menurunnya angka healthcare


Asotiated Infektion (HAIs). Salah satu sumber penularan HAIs didapat dari alat medis

8
yang digunakan. Karena CSSD merupakan unit central pengelolaan alat medis steril
yang mempunyai fungsi menyediakan barang/ alat steril untuk seluruh unit Rumah
Sakit maka kinerja unit CSSD harus di catat dan dilaporkan. Berikut ini laporan
kinerja mutu CSSD triwulan ke IV. Karena CSSD merupakan unit baru, maka laporan
triwulan ke IV ini adalah laporan kedua yang diharapkan dapat menjadi gambaran
untuk meningkatkan pelayanan Rumah Sakit ke depan.

B. LAPORAN KEGIATAN

1. Program Pengembangan Staf

a) Pelatihan CSSD
Dalam program kerja yang telah ditentukan, program pengiriman/ pelatihan
petugas CSSD direncanakan 1(satu) kali dalam satu tahun. Pada tahun 2016
rumah sakit telah mengirim 3 (tiga) pegawai untuk mengikuti pelatihan CSSD
yang kemudian 2 (dua) pegawai dari 3 pegawai tersebut mendapat SK
penempatan di CSSD. Dari paparan tersebut program kerja pelatihan CSSD
sudah terlampaui.
b) Orientasi karyawan baru
CSSD merupakan unit baru di rumah sakit dr. Soediran Mangun Sumarso,
maka seluruh pegawainyapun adalah pegawai baru. Namun selain 2 (dua)
pegawai yang telah dikirim untuk pelatihan, terdapat 2 staf yang telah bekerja
dan berpengalaman di sterilisasi IBS. Maka kami melakukan orientasi secara
bersama-sama dan saling tukar pengalaman, belajar dari ‘try and error’ dan
menimba ilmu dari rekan-rekan rumah sakit lain yang telah berpengalaman.
c) Seminar/ simposium dan PIT
Program seminar/ simposium dan PIT direncanakan satu kali dalam satu
tahun. Namun demikian RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso telah
mengirimkan pegawainya untuk mengikuti seminar setidaknya 2 kali. Khusus
staf CSSD kami melakukan ‘Inhouse Training’ pada tanggal 10 oktober
dengan pembicara dari intern rumah sakit, perwakilan Getinge sebagai
penyedia alat dan perwakilan GKE sebagai penyedia indikator mutu.

Daftar pengembangan Staf


No Nama Pelatih Semin Orientasi Inhouse WorkShop
an ar Training CSSD

1. Woro Harini, X X X
S.farm, Apt

2. Dono Usodo, X X X X X
S.kep

3. Budi Sulistyo X X X

4. Ihsanudin, X X X
Amk.

5. Jarwadi X X X

6. Sri Wahyuni X X X

7. Sulastri, SKM X

Sejak SK pembentukan dan penempatan diterbitkan , CSSD membuat


progran dan pembagian kerja, salah satunya adalah program sosialisasi

9
CSSD, kebijakan, kemufakatan SOP dan kemungkinan kendala yang timbul
kepada seluruh unit pengguna. Kemudian pada tanggal 28 Oktober CSSD
juga melaksanakan ‘WorkShop CSSD’ untuk 75 karyawan RSUD dr. Soediran
Mangun Sumarso.

Maka dapat diambil kesimpulan bahwa program kerja seminar/ simposium


dan PIT di CSSD telah terlaksana melebihi target.

2. Program Pemeliharaan, Inventarisasi Mesin dan peralatan CSSD

a) Pemeliharaan alat
CSSD membuat program pemeliharaan alat meliputi :
 Pemeriksaan mesin dan kelengkapan unit penunjang mesin setiap hari
 Pembersihan alat/ mesin seminggu sekali
 Perbaikan setiap kali mengalami kerusakan
Program tersebut diatas telah dilaksanakan secara rutin.
b) Kalibrasi Alat CSSD
Ka. Inst membuat program kalibrasi seluruh mesin VCSSD dengan
berkoordinasi dengan IPSRS.
c) Kemampuan CSSD menyediakan alat steril untuk IBS

Mutu CSSD
Oktober Nopember Desember

Jumlah alat yang disterilkan 162 262 245

Jumlah tindakan di IBS


416 408 444

Angka proses pengelolaan alat medis di IBS

angka proses alat ibs


120

100

80

60

40

20

0
Juli Agustus September

PLAN

Meningkatkan angka proses pengelolaan alat medis IBS di CSSD dengan harapan angka
mendekati 100%
Tindakan :
1) Staf CSSD mengutamakan proses sterilisasi alat-alat medis ruang IBS
2) Memilih program P3 untuk sterilisasi alat CITO
3) Koordinasi dengan IBS untuk pendataan proses pengelolaan alat medis di IBS
4) Koordinasi dengan IBS untuk pendataan rasio jumlah alat dengan jumlah operasi elektif
IBS

10
DO ;

a) Staf CSSD sudah tersosialisasi dan berkomitmen untuk mengutamakan proses sterilisasi
alat medis ruang IBS
b) Bila alat medis dibutuhkan segera (cito) staf CSSD akan memilih program P3/ P1 khusus
alat tersebut (alat lain ditinggal)
c) Berkoordinasi dengan IBS untuk pendataan proses pengelolaan alat medis di IBS dan
pendataan rasio jumlah alat dengan jumlah operasi elektif IBS

STUDY :

1) Data pembedahan memakai alat medis dengan proses DTT di ruang IBS, Staf CSSD
telah melaksanakan proses sterilisasi sesuai program
2) Perlu peningkatan koordinasi dengan IBS karena masih ditemukan
3) Pemakaian proses DTT untuk pembedahan berkaitan dengan rasio jumlah alat yang
tidak seimbang dengan jumlah operasi
4) Karena rasio alat dan jumlah operasi tersebut, untuk proses pengelolaan alat di CSSD
tidak memungkinkan dari segi waktu

Struktur

1) SDM telah siap


2) Peralatan pengelolaan alat medis di CSSD belum lengkap
3) Butuh pengaktifan mesin dan plasma
4) Jumlah alat medis di IBS perlu penambahan
5) Jumlah operasi di IBS perlu disesuaikan dengan jumlah alat

Proses
1) Semua alat medis dari IBS terproses di CSSD
2) Barang/ alat medis bermateri plastik/ karet masih diproses dengan sterilisasi suhu tinggi
sehingga mudah rusak
3) Masih ditemukan proses DTT di ruang IBS untuk pembedahan
4) Barang yang masuk ke CSSD belum sesuai dengan jumlah operasi IBS

Outcome
Bahwa angka pengelolaan alat di ruang IBS masih jauh dari harapan.

ACTION :

Tindakan Perbaikan (Corrective Action)

1) Koordinasi dengan IBS untuk sebisa mungkin menyerahkan proses pengelolaan alat
medis ke CSSD
2) Koordinasi untuk menyesuiakan rasio operasi dengan jumlah set alat
3) Konsultasi dengan manejemen untuk penyelesaian permasalahan

Tindakan Standarisasi (Standardization Action)


Menetapkan standar capaian dari kisaran 60% menjadi 100%

Plan Do Study Action


Meningkat  Staf CSSD sudah  Staf CSSD telah Tindakan Perbaikan
kan tersosialisasi dan melaksanakan (Corrective Action)
angka- berkomitmen untuk proses sterilisasi
angka mengutamakan sesuai program - Koordinasi dengan
proses proses sterilisasi IBS untuk sebisa
11
pengelola alat medis ruang  Perlu peningkatan mungkin
an alat IBS koordinasi dengan menyerahkan
medis IBS  Bila alat medis IBS karena masih proses pengelolaan
di CSSD dibutuhkan segera ditemukan data alat medis ke CSSD
mendekati (cito) staf CSSD pembedahan - Koordinasi untuk
100% akan memilih memakai alat medis menyesuaikan rasio
program P3/ P1 dengan proses DTT operasi dengan
khusus alat tersebut di ruang IBS jumlah set alat
(alat lain ditinggal)  Pemakaian proses - Konsultasi dengan
 Berkoordinasi DTT untuk manejemen untuk
dengan IBS untuk pembedahan penyelesaian
pendataan proses berkaitan dengan permasalahan
pengelolaan alat rasio jumlah alat Tindakan
medis di IBS dan yang tidak seimbang Standarisasi
pendataan rasio dengan jumlah (Standardization
jumlah alat dengan operasi Action)
jumlah operasi  Karena rasio alat
Menetapkan standar
elektif IBS dan jumlah operasi
capaian dari kisaran
tersebut, untuk
60% menjadi 100%
proses pengelolaan
alat di CSSD tidak
memungkinkan dari
segi waktu

d) Kemampuan CSSD menyediakan alat medis steril untuk seluruh unit


pengguna di RSUD

Bulan Oktober Nopember Desember


Jumlah alat yang disterilkan 234 461 500
Jumlah tindakan yang membutuhkan
alat steril 3820 3291 2676

Angka proses pengelolaan alat medis di ruangan

12
Kemampuan CSSD menyediakan alat medis steril untuk unit lain
120.00

100.00

80.00

60.00

40.00

20.00

0.00
Juli Agustus September

Angka proses (%) Standar (%)

PLAN

Meningkatkan angka proses pengelolaan alat medis di ruangan dengan harapan angka
proses pengelolaan alat medis dari ruangan ke CSSD mendekati 100%

Tindakan :
1) Staf CSSD melakukan proses sterilisasi alat-alat medis ruangan
2) Melakukan sosialisasi tentang CSSD ke seluruh unit pengguna
3) Koordinasi keseluruh ruangan untuk pendataan proses pengelolaan alat medis
4) Koordinasi keseluruh ruangan untuk pendataan rasio jumlah alat dengan jumlah
pemakaian perhari
DO :

1) Staf CSSD sudah tersosialisasi dan berkomitmen untuk memproses sterilisasi seluruh
alat medis yang masuk ke CSSD
2) Melakukan sosialisasi keseluruh ruangan tentang peran dan fungsi CSSD yang baru.
3) Melakukan koordinasi keseluruh ruangan tentang rancangan SOP yang berkaitan
dengan unit pengguna
4) Berkoordinasi keseluruh unit pengguna untuk pendataan proses pengelolaan alat medis
di ruangan dan pendataan rasio jumlah alat dengan jumlah penggunaan alat perhari

STUDY :

1) Staf CSSD telah melaksanakan proses sterilisasi sesuai program


2) Sosialisasi ke ruangan telah terlaksana
3) Koordinasi pembuatan SOP dengan ruangan terlaksana
4) Belum seluruh unit pengguna menyerahkan proses strerilisasi ke CSSD berkaitan
dengan jumlah alat dan waktu pelayanan
Struktur
1) SDM telah siap
2) Peralatan pengelolaan alat medis di CSSD belum lengkap
3) Butuh pengaktifan mesin cuci dan plasma
4) Jumlah alat medis di unit pengguna perlu penambahan
Proses
1) Semua alat medis yang diantar ke CSSD terproses sterilisasi
2) Barang/ alat medis bermateri plastik/ karet masih diproses dengan sterilisasi suhu tinggi
sehingga mudah rusak
3) Pencucian alat medis beberapa masih dilakukan di ruangan pengguna
4) Barang yang masuk ke CSSD belum sesuai dengan jumlah tindakan
13
Outcome
Bahwa angka pengelolaan alat di unit pengguna masih jauh dari harapan.

ACTION :

Tindakan Perbaikan (Corrective Action)

A) Koordinasi dengan unit pengguna untuk sebisa mungkin menyerahkan proses


pengelolaan alat medis ke CSSD
B) Menghentikan kebijakan DTT di poly rawat jalan dan menyerahkan semua alat ke CSSD
C) Pengawasan mutu DTT yang dilakukan di unit endoscopy, trakheoscopy dan
kolonoscopy.
D) Mengusulkan tambahan alat medis ruangan ke menejemen.
Tindakan Standarisasi (Standardization Action)
Melakukan perubahan standar capaian dari kisaran 10% menjadi 100%

Plan Do Study Action


 Staf CSSD  Staf CSSD telah Tindakan Perbaikan
Meningkatk sudah melaksanakan (Corrective Action)
an angka tersosialisasi dan proses sterilisasi
proses berkomitmen sesuai program  Koordinasi dengan unit
pengelolaa untuk pengguna untuk sebisa
n alat medis memproses  Sosialisasi ke mungkin menyerahkan
dari ruang sterilisasi seluruh ruangan telah proses pengelolaan alat
ruangan ke alat medis yang terlaksana medis ke CSSD
CSSD masuk ke CSSD  Menghentikan kebijakan
 Koordinasi DTT di poly rawat jalan
mendekati  Melakukan
pembuatan SOP dan menyerahkan semua
100% sosialisasi
dengan ruangan alat ke CSSD
keseluruh
terlaksana  Pengawasan mutu DTT
ruangan tentang
peran dan fungsi yang dilakukan di unit
 Belum seluruh
CSSD yang endoscopy, trakheoscopy
unit pengguna
baru. dan kolonoscopy.
menyerahkan
 Melakukan  Mengusulkan tambahan
proses strerilisasi
koordinasi ke CSSD alat medis ruangan ke
keseluruh berkaitan dengan menejemen.
ruangan tentang jumlah alat dan Tindakan Standarisasi
rancangan SOP waktu pelayanan (Standardization Action)
yang berkaitan
Melakukan perubahan
dengan unit
standar capaian dari
pengguna
kisaran 10% menjadi 100%

4. Peningkatan Mutu Sterilisasi

Tingkat kepercayaan produk sterilisasi dilihat dari jumlah indikator yang


digunakan.

Bulan Oktober Nopember Desember


Jumlah indikator yang
digunakan 5 5 5
Jumlah indikator
seharusnya 6 6 6

14
PLAN

Meningkatkan jumlah indikator sterilisasi yang digunakan mendekati 6


Tindakan :
Mengajukan permintaan bahan medis habis pakai khususnya indikator sterilisasi ke
manejemen.
DO :

Mengajukan permintaan indikator sterilisasi dan memaksimalkan indikator yang telah ada

STUDY :

Staf CSSD tertip dalam pengunaan indikator sterilisasi yang telah ada
Struktur
SDM telah siap
Indikator sterilisasi di CSSD belum lengkap
SOP telah ada
Proses
Semua proses sterilisasi telah mengunakan indikator bowiedick, indikator eksternal dan tes
mikrobiologi untuk penentuan masa kedaluarsa
Outcome
Bahwa jumlahpemakaian indikator untuk sterilisasi belum sesuai harapan.

ACTION :

Tindakan Perbaikan (Corrective Action)


Mengusulkan tambahan indikator sterilisasi ke menejemen.
Tindakan Standarisasi (Standardization Action)
Menetapkan standar jumlah indikator sterilisasi yang digunakan dari 3 menjadi 6.

Plan Do Study Action


Meningkatk Mengajukan Staf CSSD tertip Tindakan Perbaikan
an jumlah permintaan dalam pengunaan (Corrective Action)
indikator indikator indikator sterilisasi
sterilisasi sterilisasi dan yang telah ada Mengusulkan tambahan
yang memaksimalka indikator sterilisasi ke
digunakan n indikator menejemen
mendekati yang telah ada Tindakan Standarisasi
6 (Standardization Action)

Menetapkan standar jumlah


indikator sterilisasi yang
digunakan dari 5 menjadi 6

C. PENUTUP
Demikian laporan kerja mutu triwulan ke 4 (empat) kami buat,. Semoga bisa
digunakan dan menjadi periksa.

Ka. Instalasai CSSD

Woro Harini, S.Farm, Apt

15
16

Anda mungkin juga menyukai