Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENDAHULUAN

Realistic Mathematics Education

Realistic Mathematics Education merupakan suatu pendekatan pembelajaran


matematika, di Indonesia lebih dikenal dengan pendekatan matematika realistik. Teori RME
pertama kali diperkenalkan dan dikembangkan di Belanda pada tahun 1970 oleh Institut
Freudenthal ( L. Streefland, 1991: 21). Teori ini mengacu pada pendapat Freudenthal yang
mengatakan bahwa matematika harus dikaitkan dengan realita dan matematika merupakan
aktivitas manusia. Ini berarti matematika harus dekat dengan siswa dan relevan dengan
kehidupan nyata sehari-hari. Matematika sebagai aktivitas manusia berarti manusia harus
diberikan kesempatan untuk menemukan kembali ide dan konsep matematika dengan
bimbingan orang dewasa. Upaya ini dilakukan melalui penjelajahan berbagai situasi dan
persoalan-persoalan “realistik”. Realistik dalam hal ini dimaksudkan tidak hanya mengacu
pada realitas tetapi pada sesuatu yang dapat dibayangkan oleh siswa. Prinsip penemuan
kembali dapat diinspirasi oleh prosedur-prosedur pemecahan informal, sedangkan proses
penemuan kembali menggunakan konsep matematisasi.

Ditinjau dari materi/topik matematika, salah satu topik yang dirasa sulit untuk diajarkan
oleh guru dan dipahami oleh siswa adalah logaritma. Webb melakukan penelitian pada topik
logaritma, memakai pedekatan RME dengan konteks Kuda dan Bakteri.
BAB II

ALUR BELAJAR

Menjelaskan Topik Logaritma dengan Pendekatan RME yang Diadaptasi


oleh Jurnal Webb(2011) dengan konteks Anak Kuda dan Duckweed

A. Pertumbuhan Eksponensial
Pada suatu hari yang sama dua orang sahabat membeli sebuah kuda
kecil. Kedua kuda tersebut memiliki berat yang sama yaitu 50kg. Lalu
setelah satu bulan kemudian mereka membandingkan berat kudanya.

Fred berkata “berat kudaku naik 10kg” dan Andi menjawab” berat
kudaku tumbuh 20%”. Setelah beberapa bulan kemudian mereka
bertemu lagi dan membandingkan berat kedua kuda mereka.Fred
mengatakan kudaku selalu bertambah 10kg. Andi mengatakan berat
kuda ku selalu tumbuh 20% tiap bulan.

A1 Berapa berat kedua kuda mereka setelah 2 bulan semenjak mereka membeli?

A2 Bandingkan berat kuda Andi dari dua bulan ke berat pada hari Andi ia membelinya.
Apakah itu kenaikan persentase (peningkatan persen)?

Sekarang andaikan pertumbuhan ini berlanjut dengan cara yang sama untuk sejumlah bulan:
anak kuda Fred dengan 10 kg per bulan, dan anak kuda Andi 20% per bulan.

A3 Lengkapi tabel berikut, gambarkan dengan grafik, tapi terlebih dahulu jelaskan apa yang
kamu tulis:
# Bulan setelah membeli Berat kuda Fred Berat kuda Andi

0 50 50

1 50 + 10 = 60 50 +( 0.20  50) = 60

2 60 + 10 = 60 + (0.20  60) =

3
4

Berat kedua kuda yang bisa digambarkan


A4 Pergunakan kertas grafik untuk memplot titik yang kamu tulis pada tabel.
A5 Apakah kamu memikirkan yang manapun pola pertumbuhan ini adalah realistis untuk
satu periode waktu yang lebih panjang?

A6 Apa perbedaan yang paling mencolok diantara kedua grafik yang telah kamu gambar?

Sekarang kita misalkan berat anak Kuda Fred BA dan waktu setelah tanggal pembelian t
(dalam bulan)

A7 Apa fungsi yang mendeskripsikan hubungan antara B A dan t ? Apa jenis dari fungsi
tersebut?

Amati pertumbuhan anak kuda Andi lebih dekat!


Perhatikan beratnya pada tabel, kamu dapat menemukan hubungan sebagai berikut:
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑖
= 1,2
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑙𝑢
A8 Cek rasio ini untuk masing-masing pasangan bulan berturut-turut dan jelaskan kenapa ini
benar untuk jenis pertumbuhan ini.
Hubungan ini juga dapat ditulis sebagai:
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑖 = 1,2 × 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑙𝑢
Kita sebut berat berurutan dari anak kuda Andi: 𝑊𝐴 (𝑡) dengan 𝑡 = 0, 1, 2, 3, …
Dengan fungsi ini kita dapat menuliskan pernyataan sebagai berikut:
𝑊𝐴 (1) = 𝟏, 𝟐 × 𝑾𝑨 (𝟎)
𝑊𝐴 (2) = 𝟏, 𝟐 × 𝑾𝑨 (𝟏) = 𝟏, 𝟐 × 𝟏, 𝟐 × 𝑾𝑨 (𝟎) = 𝟏, 𝟐𝟐 × 𝑾𝑨 (𝟎)
𝑊𝐴 (3) = 𝟏, 𝟐 × 𝑾𝑨 (𝟐) = 𝟏, 𝟐 × 𝟏, 𝟐𝟐 × 𝑾𝑨 (𝟎) = 𝟏, 𝟐𝟑 × 𝑾𝑨 (𝟎)
𝑊𝐴 (4) = 𝟏, 𝟐 × 𝑾𝑨 (𝟑) = ⋯ =⋯

A9 Hitung 𝑊𝐴 (4) (gunakan 𝑊𝐴 (0))


A10 Jelaskan kenapa fungsi 𝑊𝐴 (𝑡) = 50 . 1,2𝑡 menggambarkan hubungan antara berat
𝑊𝐴 (𝑡) (dalam kg) anak kuda Andi dan waktu 𝑡 (dalam bulan) setelah tanggal pembelian.

Proses pertumbuhan yang dapat digambar dengan


fungsi

𝐺(𝑡) = 𝑐 . 𝑔𝑡

Disebut proses pertumbuhan eksponensial

Pada fungsi ini, 𝑐 sering disebut nilai awal dan 𝑔 (basis) disebut faktor pertumbuhan.
Nama “eksponensial” berasal dari variabel bebas (𝑡) yang merupakan eksponen.
Secara matematis, faktor pertumbuhan 𝑔 disebut basis, namun untuk sementara waktu kita
menyebutnya faktor pertumbuhan karena dirasa lebih aplikatif.
Walaupun pertumbuhan anak kuda yang digambarkan dalam dua cara yang berbeda tidak
terlalu realistis untuk jangka panjang, hal ini menunjukkan beberapa perbedaan yang menarik
antara pertumbuhan linear dan eksponensial.

Pertumbuhan linear ditandai dengan: hasil setiap langkah waktu yang tetap
dalam penjumlahan yang tetap

Pertumbuhan eksponensil ditandai dengan: hasil setiap langkah waktu yang tetap
dalam perkalian yang tetap

Perbedaan ini sesuai dengan karakteristik dapat diilustrasikan.


Untuk pertumbuhan linear: setiap langkah dengan waktu yang tetap (+1) dikarenakan
penambahan tetap (+10): anak kuda Fred

Untuk pertumbuhan eksponensial: setiap langkah dengan waktu yang tetap (+1) dikarenakan
perkalian yang tetap (× 1,2): anak kuda Andi

Sebuah pertanyaan terakhir tentang anak kuda Andi.

Andaikan grafik kontiniu dan kurvanya mulus yang didapat melalui titik-titik yang diberikan.
Maka grafik akan terlihat seperti ini.

A11 a) Gunakan grafik untuk membuat


perkiraan yang akurat dari waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai berat
100 𝑘𝑔.

b) Sekarang tanpa melihat grafik: berapa


lama waktu yang dibutuhkan untuk
mencapai berat 120 𝑘𝑔?

c) Bagaimana kamu dapat menjawab


pertanyaan ini tanpa melihat grafik,
hanya menggunakan waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai berat
100 𝑘𝑔?

d) Gunakan grafik untuk memeriksa waktu yang dibutuhkan untuk tumbuh dari
100 𝑘𝑔 sampai 120 𝑘𝑔.

B. Duckweed

Kita masih berbicara dalam konteks pertumbuhan bersifat exponen. Duckweed adalah

salah satu jenis tumbuhan sayuran yang tumbuh di rawa atau dikolam dengan cepat.

Pertumbuhannya berlipat ganda setiap hari. Permukaan kolam yang ditanami duckweed akan

tertutupi oleh duckweed dalam waktu singkat. Kita akan mengamati luas area (m2) dari

pertumbuhan duckweed ini. Awal tanam luasnya 1 m2 (awal waktu t = 0), setelah 1 hari (t =1)

luasnya menjadi 2 m2. Rumus yang mendeskripsikan proses pertumbuhan ini adalah:

L = 1• 2t

Dengan t waktu yang diukur dalam hari, luas area yang tertutupi duckweed dalam m2 dan

1 nilai awal dari luas area duckweed (dalam m2). Grafik dibawah ini menggambarkan proses

pertumbuhan luas area tanaman duckweed untuk empat hari pertama. Gunakan grafik ini (pada

worksheet) untuk menjawab pertanyaan berikut. Berikan jawabanmu seakurat mungkin dalam

bilangan desimal.
B1 Pada saat kapan luas area duckweed menjadi 3 m2 pada permukaan kolam? Dan 6 m2 ?

Dan 12 m2?

Sekarang tanpa pertolongan dari grafik:

Pada saat kapan luas area duckweed menjadi 24 m2?

B2 Pertanyaan yang sama dengan B1 untuk 5 m2, 10 m2 dan 20 m2 .

Pada aktivitas bagian satu kita telah mempelajari hubungan antara berat dan waktu,

sehingga berat adalah satu fungsi dari waktu. Sekarang kita akan memfokuskan pada hubungan

kebalikan antara waktu dan luas. Hubungan di antara waktu t dan luas L dapat dideskripsikan

dengan tabel.

B3 Lengkapi sel kosong pada tabel berikut menggunakan keterangan dari B1 dan B2 :

L (luas area) 1 2 4 8 16 32
T (hari) 0

L (luas area) 3 6 12 24
T (hari)

L (luas area) 2,5 5 10 20


T (hari)

L (luas area) 0,25 0,5 1


T (hari) 0

B4 Apa pola yang kamu gunakan pada tabel di atas untuk menemukan nilai yang tidak

diberikan pada grafik?

Di bawah ini diberikan detail nilai dari tabel pada aktivitas B3 pada pertemuan sebelumnya:

L 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

t 0 1 1.58 2 2.32 2.58 2.81 3 3.17 3.32 3.46 3.58 3.70

L 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

t 3.81 3.91 4 4.09 4.17 4.25 4.32 4.39 4.46 4.52 4.58 4.64 4.70

Kamu dapat menemukan beberapa pola pada tabel di atas. Beberapa telah dieksplorasi ketika
kamu melengkapi tabel pada aktivitas B3 , sedemikian sehingga:
 Jika area digandakan, waktu bertambah 1 hari.
 Jika L adalah bilangan bulat pangkat dari 2 (seperti 1, 2, 4, 8, 16, ...) maka kamu dapat
menemukan angka yang tepat untuk t.

Karena kita sedang melihat t sebagai suatu fungsi dari L , maka dapt kamu katakan bahwa t(3)
sebagai “ waktu yang dibutuhkan untuk tumbuh dari 1 m2 ke 3 m2 " dengan faktor pertumbuhan
2. Menggunakan cara seperti ini, kamu dapat menemukan nilai lain pada table di atas, seperti:

 t (3 ) + t (2 ) = t (6 )
 t (5 ) + t (5 ) = t (25)

Nilai pada tabel dibulatkan ke dua tempat sistim desimal. Sehingga, kadang kala ketika kamu
menambahkan dua nilai, hasil dapat sedikit berbeda dari apa yang kamu mungkin harapkan.

B5 a ) Carilah contoh lain dengan pola serupa pada table di atas.

b ) Coba jelaskan pola yang kamu dapatkan.


B6 Bagaimana luas area A dan B jika t(A) + t(B)?

3
B7 a) Kenapa pernyataan ini benar: t(6) - 1 = t(3)? Dan bagaimana dengan t(3) – 1 = t(2)?

b ) Temukan hasil untuk:


t (10) – t (4); t (30) – t (5); t (14) – t (7);

c ) Bagaimana dengan t (A) – t (B) untuk apapun nilai positif dari A dan B ?

BAB III
PEMBAHASAN

Bagaimana Alur Ini Bisa Membantu Siswa?

Alur yang dikemukakan oleh David Webb ini sangat membantu siswa dalam menemukan
konsep-konsep logaritma. Konteks anak kuda digunakan dapat membantu siswa dalam
membedakan pertumbuhan linear dan eksponensial. Seperti pertumbuhan anak kuda Fred yang
merupakan pertumbuhan linear, dimana berat anak kuda Fred bertambah secara tetap setiap
bulannya. Sementara pertumbuhan anak kuda Andi termasuk pertumbuhan eksponensial,
karena berat anak kuda Andi tumbuh dengan perkalian yang tetap setiap bulannya.
Konteks Duckweed digunakan untuk menemukan sifat-sifat logaritma secara lebih
bermakna. Siswa diminta membaca sebuah grafik untuk menghitung waktu yang dibutuhkan
duckweed untuk tumbuh hingga 𝑥 𝑚2 . Dengan melengkapi tabel yang berisi nilai-nilai yang
ada pada grafik, siswa diminta untuk menemukan waktu untuk luas yang tidak bisa ditemukan
pada grafik.

Kritisi Alur Belajar David Webb

David Webb menyusun alur belajar untuk topik logaritma dengan dua bagian. Bagian
pertama yaitu dengan menggunakan konteks anak kuda David menggiring siswa untuk
menemukan perbedaan pertumbuhan linear dan pertumbuhan eksponensial. Pada bagian kedua
digunakan konteks duckweed untuk membantu siswa menemukan konsep dan sifat logaritma.

Alur belajarnya sudah dapat membantu siswa dalam memahami logaritma, namun
sebaiknya alur ini dibagi menjadi empat bagian yaitu bagian pertama untuk menemukan
perbedaan pertumbuhan linear dan non-linear, bagian kedua untuk menemukan konsep
eksponensial, bagian ketiga untuk menemukan konsep logaritma, dan bagian keempat untuk
menemukan sifat-sifat logaritma.

Anda mungkin juga menyukai