Disusun Oleh :
Kelompok III
1. ONY DESISKA
2. FERTYANI
3. LENDANG SUSILOWATI
4. JOKO SRIYONO
5. RISNAWATI
6. YUNITA EKA FEBRIANTI
7. SYUKUR ISMAIL
8. DARMANTO
2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta memberikan kekuatan dan kesehatan
kepada kami untuk menyelesaikan Makalah yang berjudul “ DIET ASAM
URAT ” ini sesuai dengan waktunya.
Makalah ini terwujud atas dorongan dan bantuan dari berbagai pihak,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini kami
menyampaikan terima kasih banyak kepada Dosen Mata Kuliah, yang telah
memberikan petunjuk dan bimbingan kepada kami dalam menyusun makalah ini.
menunjukkan kerja sama yang baik.
Akhir kata kami berharap semoga Makalah yang buat ini dapat
bermanfaat dan dapat diterima oleh semua pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Pengertian ..................................................................................................... 2
B. Etiologi ........................................................................................................... 3
C. Patofisiologi ................................................................................................... 3
D. Pencegahan .................................................................................................... 5
A. Kasus ............................................................................................................ 10
B. Data Umum .................................................................................................. 10
C. Riwayat Kesehatan Saat ini ......................................................................... 11
D. Pola Kebiasaan Sehari-hari........................................................................... 11
E. Pemeriksaan Fisik ........................................................................................ 12
F. Pengakajian Status Gizi .............................................................................. 12
BAB IV PENUTUP................................................................................................ 14
A. Kesimpulan .................................................................................................... 14
B. Saran .............................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Gout adalah peradangan akibat adanya endapan kristal asam urat pada
sendi dan jari (depkes, 1992). Penyakit metabolik ini sudah dibahas oleh
Hippocrates pada zaman Yunani kuno. Pada waktu itu gout dianggap sebagai
penyakit kalangan sosial elite yang disebabkan karena terlalu banyak makan,
anggur dan seks. Sejak saat itu banyak teori etiologis dan terapeutik yang telah
diusulkan. Sekarang ini, gout mungkin merupakan salah satu jenis penyakit
reumatik yang paling banyak dimengerti dan usaha-usaha terapinya paling
besar kemungkinan berhasil.
GOUT atau penyakit asam urat, suatu penyakit yang sudah dikenal
sejak masa Hippocrates, sering dinamakan sebagai "penyakit para raja dan raja
dari penyakit" karena sering muncul pada kelompok masyarakat dengan
kemampuan sosial-ekonomi tinggi sehingga dapat sering mengonsumsi daging
(yaitu keluarga kerajaan pada zaman dahulu) serta karena menimbulkan rasa
sakit yang teramat sangat. Gout sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu gutta
(tetesan) karena kepercayaan kuno bahwa penyakit ini disebabkan oleh luka
yang jatuh tetes demi tetes ke dalam sendi.
Gout secara tradisional dibagi menjadi bentuk primer (90 persen) dan
sekunder (10 persen). Gout primer adalah kasus gout di mana penyebabnya
tidak diketahui atau akibat kelainan proses metabolisme dalam tubuh. Gout
sekunder adalah kasus di mana penyebabnya dapat diketahui. Sekitar 90
persen pasien gout primer adalah laki-laki yang umumnya berusia lebih dari
30 tahun, sementara gout pada wanita umumnya terjadi setelah menopause.
Diperkirakan bahwa gout terjadi pada 840 orang setiap 100.000 orang. Gout
sangat terkait dengan obesitas, hipertensi, hiperlipidemia, dan diabetes
mellitus.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Gout adalah suatu penyakit yang ditandai dengan serangan mendadak
dan berulang dari artritis yang terasa sangat nyeri karena adanya endapan
kristal monosodium urat, yang terkumpul di dalam sendi sebagai akibat dari
tingginya kadar asam urat di dalam darah (hiperurisemia).
2
B. ETIOLOGI
Serangan gout (artritis gout akut) terjadi secara mendadak. Timbulnya
serangan bisa dipicu oleh:
Luka ringan
Pembedahan
Pemakaian sejumlah besar alkohol atau makanan yang kaya akan protein-
kelelahan
Stres emosional
Kadar asam urat menjadi sangat tinggi jika ginjal tidak dapat
membuangnya melalui air kemih.Tubuh juga bisa menghasilkan sejumlah
besar asam urat karena adanya kelainan enzim yang sifatnya diturunkan atau
karena suatu penyakit (misalnya kanker darah), dimana sel-sel berlipatganda
dan dihancurkan dalam waktu yang singkat.
C. PATOFISIOLOGI
Gout akut biasanya terjadi pada pria sesudah lewat masa pubertas dan
sesudah menopause pada wanita, sedangkan kasus yang paling banyak
diternui pada usia 50-60. Gout lebih banyak dijumpai pada pria, sekitar 95
persen penderita gout adalah pria. Urat serum wanita normal jumahnya sekitar
1 mg per 100 mI, lebih sedikit jika dibandingkn dengan pria. Tetapi sesudah
menopause perubahan tersebut kurang nyata. Pada pria hiperurisemia biasanya
3
tidak timbul sebelurn mereka mencapai usia remaja.
Periode antara serangan gout akut dikenal dengan nama gout inter
kritikal. Pada masa ini pasien bebas dari gejala-gejala klinik. Gout kronik
timbul dalarn jangka waktu beberapa tahun dan ditandai dengan rasa nyeri,
kaku dan pegal. Akibat adanya kristal-kristal urat maka terjadi peradangan
kronik, sendi yang bengkak akibat gout kronik sering besar dan berbentuk
nodular. Serangan gout Akut dapat terjadi secara simultan diserta gejala-gejala
gout kronik. Tofi timbul pada gout kronik karena urat tersebut relatif tidak
larut. Awitan dan ukuran tofi sebanding dengan kadar urat serum. Yang sering
terjadi tempat pembentukan tofi adalah: bursa olekranon, tendon Achilles,
permukaan ekstensor dari lengan bawah, bursa infrapatella dan helix telinga.
4
Tofi-tofi ini mungkin sulit dibedakan secara klinis dari rheumatoid
nodul. Kadang-kadang tofi dapat membentuk tukak dan kemudian mengering
dan dapat membatasi pergerakan sendi. Penyakit ginjal dapat terjadi akibat
hiperurisemia kronik, tetapi dapat dicegah apabila gout ditangani secara
memadai.
D. PENCEGAHAN
Penyakitnya sendiri tidak bisa dicegah, tetapi beberapa faktor
pencetusnya bisa dihindari (misalnya cedera, alkohol, makanan kaya
protein).Untuk mencegah kekambuhan, dianjurkan untuk minum banyak air,
menghindari minuman beralkohol dan mengurangi makanan yang kaya akan
protein.
5
E. Tujuan Diet
Tujuan Diet Gout Artritis adalah untuk mencapai dan mempertahankan
status gizi optimal serta menurunkan kadar asam urat dalam darah dan urine
F. Syarat Diet
Adapun syarat diet penyakit Gout arthritis adaalah
1. Energi sesuai dengan kebutuhan tubuh. Bila BB berlebihan atau
kegemukan, asupan energy sehari dikurangi secara bertahap sebanyak 500-
1000 kkal dari kebutuhan enrgi normal hingga tercapai BB normal.
2. Protein cukup, yaitu 1,0 – 1,2 g/kg BB atau 10-15 % dari kebutuhan energy
total.
3. Hindari bahan makanan sumber protein yang mempunyai kandungan purin
> 150 mg/100 gr.
4. Lemak sedang, yaitu 10 – 20 % dari kebutuhan energy total. Lemak
berlebih dapat menghambat pengeluaran asam urat atau purin melalui urine.
5. Karbohidrat dapat diberikan lebih banyak, yaitu 65 -75 % dari kebutuhan
energy total. Karena kebanyakan pasien Gout Artritis mempunyai BB lebih
maka dianjurkan untuk menggunakan sumber KH kompleks.
6. Vit dan Mineral cukup sesuai dengan kebutuhan.
7. Cairan disesuaikan dengan Urine yang dikeluarkan setiap hari. Rata-rata
asupan cairan yang dianjurkan adalah 2 – 2 1/ 2 liter/hari.
Kelompok I
Selain itu, bahan makanan lain yang harus dibatasi adalah bayam, asparagus,
kembang kol, brokoli, daun singkong, kangkung, serta daun dan biji melinjo.
Maksimum 100 gram atau satu mangkuk per hari. Perhatikan juga konsumsi
kacang-kacangan dan hasil olahannya, seperti tahu dan tempe. Maksimum
1—1½ potong per hari.
Kelompok III
H. Terapi Diet
Diet bagi para penderita gangguan asam urat mempunyai syarat-
syarat sebagai berikut:
1. Pembatasan purin
7
2. Kalori sesuai dengan kebutuhan
3. Tinggi karbohidrat
Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi sangat baik
dikonsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan meningkatkan
pengeluaran asam urat melalui uirn. Konsumsi karbohidrat kompleks ini
sebaiknya tidak kurang dari 100 gram per hari. Karbohidrat sederhana jenis
fruktosaa seperti gula, permen, arum manis, gulali, dan sirop sebaiknya
dihindari karena fruktosa akan meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
4. Rendah protein
Protein terutama yang berasal dari hewan dapat meningkatkan kadar asam
urat dalam darah. Sumber makanan yang mengandung protein hewani
dalam jumlah yang tinggi, misalnya hati, ginjal, otak, paru, dan limpa.
Asupan protein yang dianjurkan bagi penderita gangguan asam urat adalah
sebesar 50-70 gram/hari atau 0,8-1 gram/kg berat badan/hari. Sumber
protein yang disarankan adalahhh protein nabati yang berasal dari susu,
keju dan telur.
5. Rendah lemak
Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Makanan yang
digoreng, bersantan, serta margarine dan mentega sebaiknya dihindari.
Konsumsi lemak sebaiknya sebanyak 15 persen dari total kalori.
8
6. Tinggi cairan
Konsumsi cairan yang tinggi dapat membantu membuang asam urat melalui
urin. Karena itu, Anda disarankan untuk menghabiskan minum minimal
sebanyak 2,5 liter atau 10 gelas sehari. Air minum ini bisa berupa air putih
masak, teh, atau kopi.
Selain dari minuman, cairan bisa diperoleh melalui buah-buahan segar yang
mengandung banyak air. Buah-buahan yang disarankan adalah semangka,
melon, blewah, nanas, belimbing manis, dan jambu air. Selain buah-buahan
tersebut, buah-buahan yang lain juga boleh dikonsumsi karena buah-buahan
sangat sedikit mengandung purin. Buah-buahan yang sebaiknya dihindari
adalah alpukat dan durian, karena keduanya mempunyai kandungan lemak
yang tinggi.
7. Tanpa alcohol
9
BAB III
KASUS
1. Data Umum
Identitas Klien
Nama : Ny. Z
Tempat/Tanggal Lahir : Kendari, 5 September 1964
Umur : 46 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Suku : Tolaki
Pekerjaan : IRT
Diagnosa medis : Gout
Tanggal masuk RS : 20 Januari 2010
Ruangan : Mawar III
10
2. Riwayat Kesehatan Saat Ini
Keluhan Utama : Klien datang ke rumah sakit
keluhan rasa nyeri di daerah jari kaki yang
bengkak
2. Minum
Sebelum MRS : Minum 2000-2500 cc/ hari, jenis air putih, teh
Setelah MRS : 1200 cc/hari, air putih
3. Tidur
Sebelum MRS : Jarang tidur siang. Tidur malam 6-7 jam. Kesulitan
tidak ada.
Setelah MRS : Gelisah dan susah tidur nyenyak.
4. Eliminasi BAB
Sebelum MRS : Frekuensi 1-2 hari. Warna kuning, konsistensi
lunak, kesulitan tidak ada.
Setelah MRS : BAB 2-3 hari sekali, warna kecoklatan.
11
5. Eliminasi Urin/BAK
Sebelum MRS : Volume tidak teridentifikasi, warna kuning
jernih 6-7/ 24 jam, kesulitan tidak ada.
Setelah MRS : mengalir lancar, warna kuning pekat.
4. Pemeriksaan Fisik
1. Status gizi
IMT = BB
(TB)2
12
b. Perhitungan kebutuhan gizi
Kebutuhan Energi
=1377,4 – 216,2
= 1161,2 Kkal
= 1962,43 kkal
Kebutuhan Protein
Kebutuhan Lemak
= 20 % x 1962,43= 43,61 gr
Kebutuhan karbohidrat
= 65 % x 1962,43 = 318,90 gr
13
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gout adalah sakit yang teramat nyeri seperti arthritis. Penyakit ini
disebabkan tumpukan kristal asam urat di jaringan dan persendian tubuh.
Tumpukan ini didapat dari makanan yang mengandung purin. Purin itu
didalam tubuh diuraikan menjadi asam urat. Tubuh persendian gout tidak
mampu secara benar mengeluarkan asam urat dari tubuh, sehingga kelebihan
asam urat itu menumpuk dan mengkristal. Kelebihan asam urat dalam tubuh
disebut hiperuricenia.
B. Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/1647529-cara-pengobatan-penyakit-
gout/
http://widayanto.com/?p=21
http://medicastore.com/apotik_online/obat_saraf_otot/obat_gout.htm
http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1082430009,57815,
15