Anda di halaman 1dari 18

Tugas : Dietetika

“ DIET ASAM URAT ”

Disusun Oleh :

Kelompok III

1. ONY DESISKA
2. FERTYANI
3. LENDANG SUSILOWATI
4. JOKO SRIYONO
5. RISNAWATI
6. YUNITA EKA FEBRIANTI
7. SYUKUR ISMAIL
8. DARMANTO

PROGRAM STUDI S1 GIZI

STIKES KARYA KESEHATAN KENDARI

2011
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta memberikan kekuatan dan kesehatan
kepada kami untuk menyelesaikan Makalah yang berjudul “ DIET ASAM
URAT ” ini sesuai dengan waktunya.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa Makalah ini masih jauh dari


kesempurnaan, hal ini disebabkan disamping terbatasnya Literatur dan juga
karena keterbatasan kemampuan dari kami. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati, kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca guna
penyempurnaan dalam makalah ini.

Makalah ini terwujud atas dorongan dan bantuan dari berbagai pihak,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini kami
menyampaikan terima kasih banyak kepada Dosen Mata Kuliah, yang telah
memberikan petunjuk dan bimbingan kepada kami dalam menyusun makalah ini.
menunjukkan kerja sama yang baik.

Akhir kata kami berharap semoga Makalah yang buat ini dapat
bermanfaat dan dapat diterima oleh semua pihak.

Kendari, 20 Juli 2011

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1

BAB II Pembahsan ................................................................................................ 2

A. Pengertian ..................................................................................................... 2

B. Etiologi ........................................................................................................... 3

C. Patofisiologi ................................................................................................... 3

D. Pencegahan .................................................................................................... 5

E. Tujuan Diet ................................................................................................... 6

F. Syarat Diet ..................................................................................................... 6

G. Pengelompokan bahan Makanan Menurut Kadar Urine .............................. 6

H. Terapi Diet ................................................................................................... 7

BAB III KASUS ...................................................................................................... 10

A. Kasus ............................................................................................................ 10
B. Data Umum .................................................................................................. 10
C. Riwayat Kesehatan Saat ini ......................................................................... 11
D. Pola Kebiasaan Sehari-hari........................................................................... 11
E. Pemeriksaan Fisik ........................................................................................ 12
F. Pengakajian Status Gizi .............................................................................. 12

BAB IV PENUTUP................................................................................................ 14

A. Kesimpulan .................................................................................................... 14

B. Saran .............................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Gout adalah peradangan akibat adanya endapan kristal asam urat pada
sendi dan jari (depkes, 1992). Penyakit metabolik ini sudah dibahas oleh
Hippocrates pada zaman Yunani kuno. Pada waktu itu gout dianggap sebagai
penyakit kalangan sosial elite yang disebabkan karena terlalu banyak makan,
anggur dan seks. Sejak saat itu banyak teori etiologis dan terapeutik yang telah
diusulkan. Sekarang ini, gout mungkin merupakan salah satu jenis penyakit
reumatik yang paling banyak dimengerti dan usaha-usaha terapinya paling
besar kemungkinan berhasil.

GOUT atau penyakit asam urat, suatu penyakit yang sudah dikenal
sejak masa Hippocrates, sering dinamakan sebagai "penyakit para raja dan raja
dari penyakit" karena sering muncul pada kelompok masyarakat dengan
kemampuan sosial-ekonomi tinggi sehingga dapat sering mengonsumsi daging
(yaitu keluarga kerajaan pada zaman dahulu) serta karena menimbulkan rasa
sakit yang teramat sangat. Gout sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu gutta
(tetesan) karena kepercayaan kuno bahwa penyakit ini disebabkan oleh luka
yang jatuh tetes demi tetes ke dalam sendi.

Gout secara tradisional dibagi menjadi bentuk primer (90 persen) dan
sekunder (10 persen). Gout primer adalah kasus gout di mana penyebabnya
tidak diketahui atau akibat kelainan proses metabolisme dalam tubuh. Gout
sekunder adalah kasus di mana penyebabnya dapat diketahui. Sekitar 90
persen pasien gout primer adalah laki-laki yang umumnya berusia lebih dari
30 tahun, sementara gout pada wanita umumnya terjadi setelah menopause.
Diperkirakan bahwa gout terjadi pada 840 orang setiap 100.000 orang. Gout
sangat terkait dengan obesitas, hipertensi, hiperlipidemia, dan diabetes
mellitus.
1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Gout adalah suatu penyakit yang ditandai dengan serangan mendadak
dan berulang dari artritis yang terasa sangat nyeri karena adanya endapan
kristal monosodium urat, yang terkumpul di dalam sendi sebagai akibat dari
tingginya kadar asam urat di dalam darah (hiperurisemia).

Gout Artritis adalah penyakit di mana terjadi penumpukan asam urat


dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat,
pembuangannya melalui ginjal yang menurun, atau akibat peningkatan asupan
makanan kaya purin. Gout terjadi ketika cairan tubuh sangat jenuh akan asam
urat karena kadarnya yang tinggi. Gout ditandai dengan serangan berulang
dari arthritis (peradangan sendi) yang akut, kadang-kadang disertai
pembentukan kristal natrium urat besar yang dinamakan tophus, deformitas
(kerusakan) sendi secara kronis, dan cedera pada ginjal.

2
B. ETIOLOGI
Serangan gout (artritis gout akut) terjadi secara mendadak. Timbulnya
serangan bisa dipicu oleh:
 Luka ringan
 Pembedahan
 Pemakaian sejumlah besar alkohol atau makanan yang kaya akan protein-
kelelahan
 Stres emosional

Dalam keadaan normal, beberapa asam urat (yang merupakan hasil


pemecahan sel) ditemukan dalam darah karena tubuh terus menerus
memecahkan sel dan membentuk sel yang baru dan karena makanan yang
dikonsumsi mengandung cikal bakal asam urat.

Kadar asam urat menjadi sangat tinggi jika ginjal tidak dapat
membuangnya melalui air kemih.Tubuh juga bisa menghasilkan sejumlah
besar asam urat karena adanya kelainan enzim yang sifatnya diturunkan atau
karena suatu penyakit (misalnya kanker darah), dimana sel-sel berlipatganda
dan dihancurkan dalam waktu yang singkat.

C. PATOFISIOLOGI

Endapan urat dalam sendi atau traktus urinarius diakibatkan karena,


asam urat yang rendah daya larutnya dan akibat garam-garamnya. Asam urat
yang berlebihan dan garam-garam tersebut keluar dari serum dan urin masing-
masing mengendap dalam sendi dan traktus urinarius

Gout akut biasanya terjadi pada pria sesudah lewat masa pubertas dan
sesudah menopause pada wanita, sedangkan kasus yang paling banyak
diternui pada usia 50-60. Gout lebih banyak dijumpai pada pria, sekitar 95
persen penderita gout adalah pria. Urat serum wanita normal jumahnya sekitar
1 mg per 100 mI, lebih sedikit jika dibandingkn dengan pria. Tetapi sesudah
menopause perubahan tersebut kurang nyata. Pada pria hiperurisemia biasanya
3
tidak timbul sebelurn mereka mencapai usia remaja.

Perkembangan serangan Akut gout biasanya merupakan kelanjutan


dari suatu rangkaian kejadian. Pertama-tama biasanya terdapat supersaturasi
urat dalam plasma dan cairan tubuh. Ini diikuti dengan pengendapan kristal-
kristal urat di luar cairan tubuh dan endapan dalarn dan sel datar sendi. Tetapi
serangan gout sering merupakan kelanjutan trauma lokal atau ruptura tofi
(endapan natrium urat) yang merupakan penyebab peningkatan konsentrasi
asam urat yang cepat. Tubuh mungkin tidak dapat menanggulangi peningkatan
ini dengan memadai, sehingga mempercepat proses pengeluaran asam urat
dari serum. Kristalisasi dan endapan asam urat merangsang serangan gout.
Kristal-kristal asam urat ini merangsang respon fagositosis oleh leukosit dan
waktu leukosit memakan kristal-kristal urat tersebut maka respon mekanisme
peradangan lain terangsang. Respon peradangan mungkin dipengaruhi oleh
letak dan besar endapan kristal asam urat. Reaksi peradangan mungkin
merupakan proses yang berkembang dan memperbesar diri sendiri akibat
endapan tambahan kristal-kristal dari serum.

Periode antara serangan gout akut dikenal dengan nama gout inter
kritikal. Pada masa ini pasien bebas dari gejala-gejala klinik. Gout kronik
timbul dalarn jangka waktu beberapa tahun dan ditandai dengan rasa nyeri,
kaku dan pegal. Akibat adanya kristal-kristal urat maka terjadi peradangan
kronik, sendi yang bengkak akibat gout kronik sering besar dan berbentuk
nodular. Serangan gout Akut dapat terjadi secara simultan diserta gejala-gejala
gout kronik. Tofi timbul pada gout kronik karena urat tersebut relatif tidak
larut. Awitan dan ukuran tofi sebanding dengan kadar urat serum. Yang sering
terjadi tempat pembentukan tofi adalah: bursa olekranon, tendon Achilles,
permukaan ekstensor dari lengan bawah, bursa infrapatella dan helix telinga.

4
Tofi-tofi ini mungkin sulit dibedakan secara klinis dari rheumatoid
nodul. Kadang-kadang tofi dapat membentuk tukak dan kemudian mengering
dan dapat membatasi pergerakan sendi. Penyakit ginjal dapat terjadi akibat
hiperurisemia kronik, tetapi dapat dicegah apabila gout ditangani secara
memadai.

D. PENCEGAHAN
Penyakitnya sendiri tidak bisa dicegah, tetapi beberapa faktor
pencetusnya bisa dihindari (misalnya cedera, alkohol, makanan kaya
protein).Untuk mencegah kekambuhan, dianjurkan untuk minum banyak air,
menghindari minuman beralkohol dan mengurangi makanan yang kaya akan
protein.

Banyak penderita yang memiliki kelebihan berat badan, jika berat


badan mereka dikurangi, maka kadar asam urat dalam darah seringkali
kembali ke normal atau mendekati normal.Beberapa penderita (terutama yang
mengalami serangan berulang yang hebat) mulai menjalani pengobatan jangka
panjang pada saat gejala telah menghilang dan pengobatan dilanjutkan sampai
diantara serangan.

Kolkisin dosis rendah diminum setiap hari dan bisa mencegah


serangan atau paling tidak mengurangi frekuensi serangan. Mengkonsumsi
obat anti peradangan non-steroid secara rutin juga bisa mencegah terjadinya
serangan. Kadang kolkisin dan obat anti peradangan non-steroid diberikan
dalam waktu yang bersamaan. Tetapi kombinasi kedua obat ini tidak
mencegah maupun memperbaiki kerusakan sendi karena pengendapan kristal
dan memiliki resiko bagi penderita yang memiliki penyakit ginjal atau hati.

5
E. Tujuan Diet
Tujuan Diet Gout Artritis adalah untuk mencapai dan mempertahankan
status gizi optimal serta menurunkan kadar asam urat dalam darah dan urine

F. Syarat Diet
Adapun syarat diet penyakit Gout arthritis adaalah
1. Energi sesuai dengan kebutuhan tubuh. Bila BB berlebihan atau
kegemukan, asupan energy sehari dikurangi secara bertahap sebanyak 500-
1000 kkal dari kebutuhan enrgi normal hingga tercapai BB normal.
2. Protein cukup, yaitu 1,0 – 1,2 g/kg BB atau 10-15 % dari kebutuhan energy
total.
3. Hindari bahan makanan sumber protein yang mempunyai kandungan purin
> 150 mg/100 gr.
4. Lemak sedang, yaitu 10 – 20 % dari kebutuhan energy total. Lemak
berlebih dapat menghambat pengeluaran asam urat atau purin melalui urine.
5. Karbohidrat dapat diberikan lebih banyak, yaitu 65 -75 % dari kebutuhan
energy total. Karena kebanyakan pasien Gout Artritis mempunyai BB lebih
maka dianjurkan untuk menggunakan sumber KH kompleks.
6. Vit dan Mineral cukup sesuai dengan kebutuhan.
7. Cairan disesuaikan dengan Urine yang dikeluarkan setiap hari. Rata-rata
asupan cairan yang dianjurkan adalah 2 – 2 1/ 2 liter/hari.

G. Pengelompokan Bahan makanan Menurut Kadar Purin

Terdapat tiga kelompok bahan makanan berdasarkan kadar purin dan


anjuran mengonsumsi yaitu :

Kelompok I

Bahan makanan yang harus dihindari karena mengandung 100—1.000 mg


purin per 100 gram bahan makanan. Misalnya otak, hati, jantung, ginjal,
jeroan, kaldu, bebek, sarden, kornet, makarel, kerang, remis, alkohol, bir, tape,
dan durian.
Kelompok II

Bahan makanan yang dibatasi untuk dikonsumsi karena mengandung 10—99


mg purin per 100 gram bahan makanan. Misalnya, daging sapi, ayam, ikan
(kecuali yang terdapat di kelompok I), dan udang. Maksimum 50—75 gram
atau 1—1½ potong per hari.

Selain itu, bahan makanan lain yang harus dibatasi adalah bayam, asparagus,
kembang kol, brokoli, daun singkong, kangkung, serta daun dan biji melinjo.
Maksimum 100 gram atau satu mangkuk per hari. Perhatikan juga konsumsi
kacang-kacangan dan hasil olahannya, seperti tahu dan tempe. Maksimum
1—1½ potong per hari.

Kelompok III

Bahan makanan yang bebas dikonsumsi. Misalnya, nasi, ubi, singkong,


jagung, roti, mi, bihun, tepung beras, cake, kue kering, puding, susu, keju,
telur, minyak, dan gula. Buah dan sayur seperti sawi, wortel, kemangi,
mentimun, oyong, labu siam, dan kacang panjang juga bebas dikonsumsi.

H. Terapi Diet
Diet bagi para penderita gangguan asam urat mempunyai syarat-
syarat sebagai berikut:

1. Pembatasan purin

Apabila telah terjadi pembengkakan sendi maka penderita gangguan


asam urat harus melakukan diet bebas purin. Namun karena hampir semua
bahan makanan sumber protein mengandung nukleoprotein maka hal ini
hampir tidak mungkin dilakukan. Maka yang harus dilakukan adalah
membatasu asupan purin menjadi 100-150 mg purin per hari (diet normal
biasanya mengandung 600-1.000 mg purin per hari).

7
2. Kalori sesuai dengan kebutuhan

Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan dengan kebutuhan tubuh


berdasarkan pada tinggi dan berat badan. Penderita gangguan asam urat
yang kelebihan berat badan, berat badannya harus diturunkannn dengan
tetap memperhatikan jumlah konsumsi kalori. Asupan kalori yang terlalu
sedikit juga bisa meningkatkan kadar asam urat karena adanya keton bodies
yang akan mengurangi pengeluaran asam urat melalui urin.

3. Tinggi karbohidrat

Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi sangat baik
dikonsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan meningkatkan
pengeluaran asam urat melalui uirn. Konsumsi karbohidrat kompleks ini
sebaiknya tidak kurang dari 100 gram per hari. Karbohidrat sederhana jenis
fruktosaa seperti gula, permen, arum manis, gulali, dan sirop sebaiknya
dihindari karena fruktosa akan meningkatkan kadar asam urat dalam darah.

4. Rendah protein

Protein terutama yang berasal dari hewan dapat meningkatkan kadar asam
urat dalam darah. Sumber makanan yang mengandung protein hewani
dalam jumlah yang tinggi, misalnya hati, ginjal, otak, paru, dan limpa.
Asupan protein yang dianjurkan bagi penderita gangguan asam urat adalah
sebesar 50-70 gram/hari atau 0,8-1 gram/kg berat badan/hari. Sumber
protein yang disarankan adalahhh protein nabati yang berasal dari susu,
keju dan telur.

5. Rendah lemak

Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Makanan yang
digoreng, bersantan, serta margarine dan mentega sebaiknya dihindari.
Konsumsi lemak sebaiknya sebanyak 15 persen dari total kalori.

8
6. Tinggi cairan

Konsumsi cairan yang tinggi dapat membantu membuang asam urat melalui
urin. Karena itu, Anda disarankan untuk menghabiskan minum minimal
sebanyak 2,5 liter atau 10 gelas sehari. Air minum ini bisa berupa air putih
masak, teh, atau kopi.

Selain dari minuman, cairan bisa diperoleh melalui buah-buahan segar yang
mengandung banyak air. Buah-buahan yang disarankan adalah semangka,
melon, blewah, nanas, belimbing manis, dan jambu air. Selain buah-buahan
tersebut, buah-buahan yang lain juga boleh dikonsumsi karena buah-buahan
sangat sedikit mengandung purin. Buah-buahan yang sebaiknya dihindari
adalah alpukat dan durian, karena keduanya mempunyai kandungan lemak
yang tinggi.

7. Tanpa alcohol

Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kadar asam urat mereka yang


mengonsumsi alkohol lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak
mengonsumsi alkohol. Hal ini adalah karena alkohol akan meningkatkan
asam laktat plasma. Asamm laktat ini akan menghambat pengeluaran asam
urat dari tubuh

9
BAB III

KASUS

1. Ny. Z berumur 46 tahun BB 46 kg TB 156 cm, Pekerjaan Ibu Rumah tangga,


beragama islam pendidikan SD suku tolaki. MRS tanggal 20 Januari 2010
ruang Mawar III. Diagnosa medis Gout Artritis. MRS dengan Keluhan Rasa
nyeri di daerah jari kaki yang disertai dengan pembengkakan sehingga klien
tidak dapat melakukan aktivitas. . Saat kecil pasien pernah mengalami diare
dan influenza. Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit tersebut.
Pasein telah melakukan beberapa pemeriksaan seperti : Tensi 120/90 mmhg,
nadi 80x/menit, suhu 380 C dan respirasi 25x/menit. Sebelum MRS frekuensi
makan pasien 3x sehari nasi,ikan,sayur 1 piring/makan. Minum 2000-2500
cc/hari, jenis air putih, teh. Setelah MRS frekuensi makan menurun namun
penurunan BB tidak signifikan. Pasien tidak merasakan mual dan tidak
mengalami kesulitan mengunyah. Sblm MRS frekuensi BAB 1-2 hari
berwarna kuning, konsistensi lunak, urine berwarnah kuning jernih 6-7/24
jam.

1. Data Umum
 Identitas Klien
Nama : Ny. Z
Tempat/Tanggal Lahir : Kendari, 5 September 1964
Umur : 46 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Suku : Tolaki
Pekerjaan : IRT
Diagnosa medis : Gout
Tanggal masuk RS : 20 Januari 2010
Ruangan : Mawar III
10
2. Riwayat Kesehatan Saat Ini
 Keluhan Utama : Klien datang ke rumah sakit
keluhan rasa nyeri di daerah jari kaki yang
bengkak

 Riwayat Penyakit sekarang : Gout Artritis


 Riwayat Penyakit terdahulu : diare dan influenza.
 Riwayat Penyakit keluarga : -

3. Pola Kebiasaan Sehari-hari


1. Makan
Sebelum MRS : Makan 3 kali sehari. Nasi, ikan, sayur 1 piring/
makan. Kesulitan tidak ada. Minum 2000-2500
cc/hari, jenis air putih, teh
Setelah MRS : Frekuensi makan menurun, namun penurunan berat
badan tidak signifikan.

2. Minum
Sebelum MRS : Minum 2000-2500 cc/ hari, jenis air putih, teh
Setelah MRS : 1200 cc/hari, air putih

3. Tidur
Sebelum MRS : Jarang tidur siang. Tidur malam 6-7 jam. Kesulitan
tidak ada.
Setelah MRS : Gelisah dan susah tidur nyenyak.

4. Eliminasi BAB
Sebelum MRS : Frekuensi 1-2 hari. Warna kuning, konsistensi
lunak, kesulitan tidak ada.
Setelah MRS : BAB 2-3 hari sekali, warna kecoklatan.

11
5. Eliminasi Urin/BAK
Sebelum MRS : Volume tidak teridentifikasi, warna kuning
jernih 6-7/ 24 jam, kesulitan tidak ada.
Setelah MRS : mengalir lancar, warna kuning pekat.

4. Pemeriksaan Fisik

Vital sign : TD : 120/90 mmHg


N : 80 x/menit
S : 38 oC
P : 25 x/menit
Tingkat kesadaran : Gelisah

5. PENGKAJIAN STATUS GIZI

1. Status gizi

a. Berdasarkan pengukuran antropometri

Status gizi pasien adalah status gizi normal berdasarkan IMT

IMT = BB

(TB)2

= 50 = 46 = 46 = 19,0 (st. gizi normal)

(156)2 ( 1,56)2 2,434

b. Berdasarkan pemeriksaan biokimia : -

c. Berdasarkan pemeriksaan klinis : -

12
b. Perhitungan kebutuhan gizi

 Kebutuhan Energi

BEE = 655 + (9,6 x BBA) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)

= 655 + ( 9,6 x 46) + (1,8x 156) – (4,7 x 46)

= 655 + 441,6 + 280,8 – 216,2

=1377,4 – 216,2

= 1161,2 Kkal

TEE = BEE x F.A x F.S

= 1161,2 x 1,3 x 1,3

= 1962,43 kkal

 Kebutuhan Protein

= 15% x 1962,43= 73,60 gr

 Kebutuhan Lemak

= 20 % x 1962,43= 43,61 gr

 Kebutuhan karbohidrat

= 65 % x 1962,43 = 318,90 gr

13
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Gout adalah sakit yang teramat nyeri seperti arthritis. Penyakit ini
disebabkan tumpukan kristal asam urat di jaringan dan persendian tubuh.
Tumpukan ini didapat dari makanan yang mengandung purin. Purin itu
didalam tubuh diuraikan menjadi asam urat. Tubuh persendian gout tidak
mampu secara benar mengeluarkan asam urat dari tubuh, sehingga kelebihan
asam urat itu menumpuk dan mengkristal. Kelebihan asam urat dalam tubuh
disebut hiperuricenia.

B. Saran

Bagi Penderita Gout Artritis sebaiknya dicegah dengan banyak minum,


menghindari makanan yang mengandung purin tinggi, menjaga berat badan,
dan menghindari alcohol. Olah raga teratur juga bagus mengurangi gejala dan
memperbaiki kesehatan secara umum. Lebih baik lagi jika mendapatkan
asupan asam folat dan vitamin C. Asam folat dikenal terdapat dalam sayuran
berwarna hijau. Jangan lupa perbanyak sayur dan buah-buahan.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://id.shvoong.com/medicine-and-health/1647529-cara-pengobatan-penyakit-
gout/

http://widayanto.com/?p=21

http://medicastore.com/apotik_online/obat_saraf_otot/obat_gout.htm

http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1082430009,57815,

15

Anda mungkin juga menyukai