Gay Lussac:
2 volume gas hidrogen + 1 volume gas oksigen -> 2 volume uap air
Avogadro:
2 molekul gas hidrogen + 1 molekul gas oksigen -> 2 molekul uap air
Dari sini Avogadro mengajukan hipotesisnya yang dikenal hipotesis Avogadro yang
berbunyi:
“Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas dengan volume yang sama akan mengandung
jumlah molekul yang sama pula.” Jadi, perbandingan volume gas-gas itu juga merupakan
perbandingan jumlah molekul yang terlibat dalam reaksi. Dengan kata lain perbandingan
volume
gas-gas yang bereaksi sama dengan koefisien reaksinya (Martin S. Silberberg, 2000). Marilah
kita lihat bagaimana hipotesis Avogadro dapat menjelaskan hukum perbandingan volume dan
sekaligus dapat menentukan rumus molekul berbagai unsur dan senyawa.
Gambar 3.6 Amedeo Avogadro (1776–1857) berasal dari Italia. Sumber: Microsoft ® Encarta ® Reference
Library 2005.
Konsep Mol
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menggunakan satuan untuk menyebutkan bilangan
yang besar untuk mempermudah perhitungan. Sebagai contoh satuan lusin digunakan
untuk menyebutkan benda yang jumlahnya 12 buah.
1 lusin = 12 buah
2 lusin = 2 × 12 = 24 buah
Satuan jumlah zat dalam ilmu kimia disebut mol. Satu mol zat mengandung jumlah partikel
yang sama dengan jumlah partikel dalam 12 gram C–12, yaitu 6,02 × 1023 partikel. Jumlah
partikel ini disebut sebagai bilangan Avogadro. Partikel zat dapat berupa atom, molekul, atau
ion (Martin S. Silberberg, 2000).
Contoh:
• 1 mol besi (Fe) mengandung 6,02 × 1023 atom besi (partikel unsur besi adalah atom).
• 1 mol air (H2O) mengandung 6,02 × 1023 molekul air (partikel senyawa air adalah molekul).
• 1 mol Na+ mengandung 6,02 × 1023 ion Na+ (partikel ion Na+ adalah ion).
• 0,2 mol hidrogen mengandung 0,2 × 6,02 ×1023 = 1,204 × 1023 atom hidrogen.