Anda di halaman 1dari 17

FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER

DAN PEMBULUH DARAH

KELOMPOK 4
1. Widia Nirmala Dewi ( R011191004 )
2. Mia Okta Ningsi ( R011191018 )
3. Dea Nur Shabrina Hidayat ( R011191024 )
4. Hikma Tillah ( R011191058 )
5. Nur Arda ( R011191136 )
6. Sakinah Hardiyanti ( R011191140 )

Fakultas Keperawatan Prodi Ilmu Keperawatan


Universitas Hasanuddin
2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi. Wabarakatuh

Puji syukur Alhamdulillah, dengan segenap kerendahan hati dan ketulusan jiwa, kami
panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat karunia dan hidayat-Nya,
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan judul “FISIOLOGI SISTEM
KARDIOVASKULER DAN PEMBULUH DARAH ” sebagai salah satu tugas mata kuliah Ilmu
Dasar Keperawatan di Fakultas Keperawatan Universitas Hasanuddin.

Dengan selesainya penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan serta dukungan dari
semua pihak sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Tentunya semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua baik pembaca maupun kami yang mengerjakan
makalah ini. Karena keterbatasan kami, makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka saran
dan kritik sangat di butuhkan demi penyempurnaannya. Akhir kata kami ucapkan, sekian dan
terima kasih, kurang lebihnya mohon di maaf yang sebesar-besarnya.

Makassar, 16 September 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PEMBAHASAN 1

1. JANTUNG 1
a) DINDING JANTUNG 1
b) RUANG JANTUNG 2
c) KATUP JANTUNG 2
d) BAGIAN-BAGIAN JANTUNG 3
e) PERMUKAAN JANTUNG 3
f) TEPI JANTUNG 3
g) ALUR PERMUKAAN JANTUNG 3
h) PEREDARAN DARAH JANTUNG 3
i) FISIOLOGI JANTUNG 4
j) ELEKTROFISIOLOGI SEL OTOT JANTUNG 4
k) SIKLUS JANTUNG 5
l) FAKTOR CURAH JANTUNG 5

2. PEMBULUH DARAH 6
A. MAKROSIRKULASI 6
a) ARTERI 6
b) VENA 8
c) KAPILER 10
B. MIKROSIRKULASI 11
a) ARTERIOL 11
b) VENUL 12
c) SINUSOID 12
C. SIRKULASI KHUSUS 12

DAFTAR PUSTAKA 14
BAB I

PEMBAHASAN

Sistem Kardiovaskuler
Sistem kardiovaskular merupakan sistem yang memberi fasilitas proses pengangkutan
berbagai substansi dari, dan ke sel-sel tubuh. Sistem ini terdiri dari organ penggerak yang
disebut jantung, dan sistem saluran yang terdiri dari arteri yang mergalirkan darah dari jantung,
dan vena yang mengalirkan darah menuju jantung. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan
pH tubuh (bagian dari homeostasis). Homeostatis ini berfungsi sebagai sistem transport tubuh.
Sistem kardiovaskuler memerlukan banyak mekanisme yang bervariasi agar fungsi regulasinya
dapat merespons aktivitas tubuh, salah satunya adalah meningkatkan aktivitas suplai darah
tersebut.

Organ sistem kardiovaskuler

1. Jantung
Jantung berbentuk seperti pir/kerucut seperti piramida terbalik dengan apeks
(superior-posterior:C-II) berada di bawah dan basis (anterior-inferior ICS-V) berada di
atas. Pada basis jantung terdapat aorta, batang nadi paru, pembuluh balik atas dan bawah
dan pembulu balik. Jantung sebagai pusat sistem kardiovaskuler terletak di sebelah
rongga dada (cavum thoraks) sebelah kiri yang terlindungi oleh costae tepatnya pada
mediastinum. Untuk mengetahui denyutnya jantung, kita dapat memeriksa dibawah
papilla mamae 2 jari setelahnya.
Jantung difikasi pada tempatnya agar tidak mudah berpindah tempat. Penyokong
jantung utama adalah paru yang menekan jantung dari samping, diagfragma menyokong
dari bawah, pembuluh darah keluar masuk dari jantung sehingga jantung tidak mudah
berpindah. Factor yang mempengaruhi kedudukan jantung adalah :
 Umur : pada usia lanjut, alat – lat dalam rongga toraks termasuk jantung agak
turun kebawah
 Bentuk rongga dada : perubahan bentuk toraks yang menetap (TBC) menahun
batas jantung menurunsehingga pada asma toraks melebar dan membulat
 Letak diafragma : jika terjadi penekanan diafragma keatas akan mendorong
bagian bawah jantung ke atas
 Perubahan posisi tubuh : jantung normal di pengaruhi oleh posisi tubuh.
a. Dinding jantung terdiri 3 lapisan :
 Epikardium Perikardium Viseralis
Berfungsi sebagai pelindung jantung atau merupakan kantong pembungkus
jantung yang terletak di mediastinum minus dan di belakang korpus sterni dan
rawan iga II- IV yang terdiri dari 2 lapisan fibrosa dan serosa yaitu lapisan parietal
dan viseal. Diantara dua lapisan jantung ini terdapat lender sebagai pelican untuk
menjaga agar gesekan perikardium tidak mengganggu jantung.
 Myocardium Lapisan berotot
Lapisan otot jantung yang menerima darah dari arteri koronaria.
Susunan miokardium yaitu :
1) Otot atria : Sagat tipis dan kurang teratur, disusun oleh dua lapisan.
Lapisan dalam mencakup serabut – serabut berbentuk lingkaran dan
lapisan luar mencakup kedua atria.
2) Otot ventrikuler : Membentuk bilik jantung dimuali dari cincin
antrioventrikuler sampai ke apeks jantung.
3) Otot atrioventrikuler : Dindng pemisah antara serambi dan bilik (antrium
dan ventrikel).
 Endokardium Bagian dalam jantung
Dinding dalam atrium yang diliputi oleh membran yang mengilat yang terdiri dari
jaringan endotel atau selaput lender endokardium kecuali aurikula dan bagian depan
sinus vena kava.
b. Ruang Jantung :

Atrium

1) Atrium kanan berfungsi sebagai penampung darah yang rendah oksigen dari
seluruh tubuh. Darah tersebut mengalir melalui vena kava superior, vena kava
inferior, serta sinus koronarius yang berasal dari jantung sendiri. Dari atrium
kanan kemudian darah di pompakan ke ventrikal kanan.
2) Atrium kiri menerima darah yang kaya akan oksigen dari paru melalui 4 buah
vena pulmonalis. Kemudian darah dialirkan ke ventrikal kiri.

Ventrikal

1) Ventrikal kanan, menerima darah dari atrium kanan yang kemudian dipompakan
ke paru melalui arteri pulmonalis.
2) Ventrikal kiri, menerima darah dari atrium kiri kemudian memompakannya ke
seluruh tubuh melalui aorta.
c. Katup Jantung :
1) Katup Atrioventrikuler
Merupakan katup yang terletak diantara atrium dan ventrikal. Katup antara
atrium kanan dan ventrikal kanan mempunyai tiga buah daun katup disebut katup
trikuspidalis. Sedangkan katup yang terletak diantara atrium kiri dan ventrikal kiri
mempunyai dua buah katub disebut katup bikuspidalis atau katup mitral.
Katup atrioventrikuler memungkinkan darah mengalir dari masing – masing
atrium ke ventrikal pada waktu diastole ventrikal, serta mencegah aliran balik ke
atrium pada saat sistol ventrikal.
2) Katup semilunar
Katup pulmonal, terletak diantara arteri pulmonalis dan ventrikal kanan.
Katup aorta, terletak antara ventrikal kiri dan aorta.
Kedua katup semilunarterdiri dari 3 daun katup. Adanya katup semilunar
memungkinkan darah mengalir dari masing – masing ventrikal ke arteri
pulmonalis atau aorta selama sistol ventrikal dan mencegah aliran balik ke
ventrikal sewaktu diastole ventrikal.
d. Bagian – bagian dari jantung :
 Basis kordis : bagian jantung sebelah atas yang berhubungan dengan pembuluh
darah besar dan di bentuk oleh atrium sinistra dan sebagian oleh atrium dekstra.
 Apeks kordis : bagian bawah jantung berbentuk puncak kerucut tumpul.
e. Permukaan jantung (Fascies kordis) yaitu :
 Fascies sternokostalis : permukaan menghadap ke depan berbatasan dengan
dinding depan toraks, dibentuk oleh atrium dekstra, ventrikal dekstra dan sedikit
ventrikal sinistra.
 Fascies dorsalis : permukaan jantung menghadap ke belakang berbentuk segi
empat berbatasan dengan mediastinum posterior, dibentuk oleh dinding atrium
sinistra, sebagian atrium sinistra dan sebagian kecil dinding ventrikal sinistra.
 Fascies diafragmatika : permukaan bagian bawah jantung yang berbatasan dengan
stentrum tindinium diagfragma dibentuk oleh dinding ventrikal sinistra dan
sebagian kecil ventrikal dekstra.
f. Tepi jantung (margo kordis) yaitu :
 Margo dekstra : bagian jantung tepi kanan membenteng mulai dari vena kava
superior sampai ke apeks kordis
 Margo sinistra : bagian ujung jantung sebelah tepi membentang dari bawah muara
vena pulmonalis sinistra inferior sampai ke apeks kordis.
g. Alur permukaan jantung :
 Sulkus atrioventrikularis : mengelilingi batas bawah basis kordis
 Sulkus langitudinalis anterior : dari celah arteri pulmonalis dengan aurikula
sinistra berjalan kebawah menuju apeks kordis
 Sulkus langitudinalis posterior : dari sulkus koronaria sebelah kanan muara vena
cava inferior menu apeks kordis
h. Peredaran darah jantung :

Vena kava superior dan vena kava inferior mengalirkan darah ke atrium dekstra
yang dating dari seluruh tubuh. Arteri pulmonalis membawa darah dari ventrikal dekstra
masuk ke paru – paru (pulmo). Antara ventrikal sinistra dan arteri pulmonalis terdapat
katup vlavula semilunaris arteri pulmonalis. Vena pulmonalis membawa darah dari paru
– paru masuk ke atrium sinitra. Aorta (pembuluh darah terbesar) membawa darah dari
ventrikal sinistra dan aorta terdapat sebuah katup valvulasemilunaris aorta.

Peredaran darah jantung terdiri dari 3 yaitu :

 Arteri koronaria kanan : berasal dari sinus anterior aorta berjalan kedepan antara
trunkus pulmonalis dan aurikula mamberikan cabang-cabang ke atrium dekstra dan
ventrikal kanan
 Arteri koronaria kiri : lebih besar dari arteri koronaria dekstra
 Aliran vena jantung : sebagian darah dari dinding jantung mengalir ke atrium kanan
melalui sinus koronarius yang terletak dibagian belakang sulkus atroventrikularis
merupakan lanjutan dari vena.
i. Fisiologi jantung

Fungsi utama otot jantung yaitu :

 Sifat ritmisitas/otomatis : secara potensial berkontraksi tanpa adanya rangsangan


dari luar
 Mengikuti hukum gagal atau tuntas : implus dilepas mencapai ambang
rangsangan otot jantung maka seluruh jantung akan berkontraksi maksimal.
 Tidak dapat berkontraksi tetanik
 Kekuatan kontraksi di pengaruhi panjang awal otot

Mekanisme otot jantung

Setiap otot kerangka, otot jantung menggunakan energi kimia untuk berkontraksi.
Energi terutama berasal dari metabolisme asam lemak dalam jumlah yang lebih kecil dari
metabolisme zat gizi terutama aktat dan glukosa. Proses metabolisme jantung adalah
aerobik yang membutuhkan oksigen.

Pengaruh ion pada jantung

 Pengaruh ion kalium : kelebihan ion kalium pada CES menyebabkan jantung
dilatalis, lemah dan frekuensi lambat.
 Pengaruh ion kalsium : kelebihan ion kalium menyebabkan jantung berkontraksi
spastis.
 Pengaruh ion natrium : menekan fungsi jantung.
j. Elektrofisiologi sel otot jantung

Aktifitas listrik jantung merupakan akibat perubahan permeabilitas membrane sel.


Seluruh proses aktifitas listrik jantung dinamakan potensial aksi yang disebabkan oleh
rangsangan listrik, kimia, mekanika, dan termis. Lima fase aksi potensial yaitu :
 Fase istirahat : bagian dalam bermuatan negative (polarisasi) dan bagian luar
bermuatan positif.
 Fase depolarisasi (cepat) : desebabkan meningkatnya permeabilitas membran
terhadap natrium sehingga natrium mengalir dari luar ke dalam.
 Fase polarisasi parsial : setelah depolarisasi terdapat sedikit perubahan akibat
masuknya kalsium ke dalam sel, sehingga muatan positif dalam sel menajadi
kurang
 Fase plato (keadaan stabil) : fase depolarisasi diikuti keadaan stabi agak lama
sesuai masa refraktor absolute miokard.
 Fase repolarisasi (cepat) : kalsium dan natrium berangsur –angsur tidak mengalir
dan permeabilitas terhadap kalium sangat meningkat.
k. Siklus jantung
 Jantung normalnya berdenyut 60 – 100 x/menit
 Waktu dari mulainya satu denyut jantung sampai mulainya denyut jantung
berikutnta disebut siklus jantung + 0.8 detik.
 Secara umum siklus jantung terjadi 2 fase relaksasi (diastolik) dan fase kontraksi
(sistolik)
Fase diastolik
 Isovolumetric relaxation : ventrikal relaksasi tetapi belum terisi
 Rapid ventrikuler filling : darah mengalir pasif dan atrium ke ventrikal
p Atrium > p Ventrikal
 Slow ventrikuler filling : volume darah meningkat mk tekanan ventrikal
meningkat shg pengisian lambat

Fase sistolik

 Isovolumeterik contraction : terjadi kontraksi ventrikal tanpa perubahsan


voleume darah katup atrioventrikuler menutup katup semilunar tidak
terbuka Lub
 Maximal ventricular ejection : tekanan dalam ventrikal > dari aorta dan
arteri pulmonalis mendorong untuk membuka katup semilunar dan darah
terpompa ke sirkulasi paru dan sistemik.
 Reduced ventricular ejaction : ventrikal tetap kontraksi tetapi sedikit darah
yang didorong p Aorta dan arteri pulmonalis > p ventrikal menyebabkan
menutupnya katub-2 semilunar Dup
l. Faktor curah jantung

Terdapat dau faktor penting yang berpengaruh pada curah jantung, yaitu fakor
jantung yang terdiri dari denyut jantung dan isi sekuncup (‘stroke volume’); serta faktor
aliran balik vena. Faktor jantung lebih banyak dipengaruhi oleh penampilan ventrikel,
ventrikular filling, ventrikuler isi sekuncup, di lain pihak denyut jantung dikendalikan
oleh safar simpatis dan saraf parasimpatis. Kedua saraf tersebut dapat juga
mempengaruhi isi sekuncup melalui kontraktilitas myocardium.

Aliran balik vena adalah faktor yang mampu mengendalikan curah jantung . Dan
pengaruhnya tergantung atas reaksi jantung terhadap rangsangan simpatis melalui
kekuatan kontraksi otot-otot jantung dan iramanya, sehingga mempengaruhi besar isi
ventrikel akhir diastolik.s

2. Pembuluh darah

Pembuluh darah terdiri atas :

 Arteri
Berfungsi untuk mentransfor darah kejaringan. Tekanan pada arteri cukup tinggi
oleh karena itu, arteri mempunyai dinding yang kuat dan elastis. Darah mengalir
dengan kecepatan tinggi di arteri. Ketika mencapai organ yang di darahinya, arteri
bercabang cabang menjadi banya karteriol di dalam organ tersebut.
 Arteriol
Merupakan cabang – cabang kecil terakhir ssstem arteri yang berfungsi sebagai
saluran kendali untuk menentukan jumlah darah yang akan di lepaskan di kapilar.
Arteriol dapat melakukan vasokonstriksi maupun vasodilatasiuntuk mengatur jumlah
aliran darah menuju ke jaringan sesuai dengan kebutuhan jaringan tersebut.
 Kapiler
Berfungsi untuk pertukaran cairan, zat makanan, elektrolit, hormon, dan bahan –
bahan lainnya antara darah dan cairan interstisial. Untuk dapat melakukan peranini,
dinding kapiler bersifat sangat tipis dan memiliki banyak pori-pori kapiler kecil,
yang permeable terhadap air dan zat bermolekul kecil lainnya.
 Venula
Berfungsi mengumpulkan dari kapiler dan secara bertahap bergabung menjadi
vena yang semakin besar
 Vena
Berfungsi sebagai saluran untuk mengangkut darah dari venula kembali ke
jantung. Vena juga berperan sebagai penampung utama darah ekstra.

A. MAKROSIRKULASI
a) ARTERI

Berbicara tentang arteri, berarti kita lebih banyak berbicara tentang jalur cepat darah
menuju ke jaringan dan sebagai reservoir tekanan.
 Arteri mengkhususkan diri berfungsi sebagai jalur cepat untuk menyampaikan darah dari
jantung kejaringan karena radiusnya yang besar sehingga resistensi (tahanan/hambatan)
arteri terhadap aliran darah rendah
 Arteri juga berfungsi sebagai reservoir tekanan untuk menghasilkan gaya pendorong bagi
darah agar bias terus mengalir ke jaringan bahkan sewaktu ventrikel mengalami relaksasi.
Gaya pendorong ini di sebabkan oleh sifat elastic dinding arteri. Sifat elastic ini
menyebabkan arteri dapat mengembang untuk secara sementara menampung kelebihan
volume darah dan menyimpan sebagian energi tekanan (yang di timbulkan oleh kontraksi
ventrikel). Didinding arteri yang teregang. Ketika ventrikel berelaksasi, dinding arteri
yang sebelumnya teregang akan mengalami recoil (bayangkan balon yang sebelumnya
terisi udara akan dikempiskan, udara secara otomatis akan terdorong keluar dari balon).
Recoil inilah yang akan mendorong kelebihan darah yang terkandung dalam arteri
kepembuluh perifer dan memastikan darah tetap mengalir kejaringan meskipun ventrikel
berelaksasi.

Nama dan kedudukan arteri utama

 Aorta
Aota ialah arteri utama dalam tubuh. Bagian yang berada dalam rongga torax
dikenal sebagai aorta torasika. Aorta meninggalkan ventrikel kiri jantung dengan
pintunya dijaga oleh katup aorta. Kemudian melengkup mengarah ke dasar
jantung sebagai arkus aorta, dan berjalan sampai setinggi menubrium sterni. Dari
lengkung ini timbul tiga cabang. Sebuah di sebelah kanan, arteri inominata yang
panjangnya kira – kira 5 cm dan membelah lagi menjadi arteri karotis komunis
kanan dan arteri subklavia kanan. Dua cabang timbul di sebelah kiri lengkungan
aorta, yaitu arteri karitus komunis kiri dan arteri subklavia kiri. Mulai dari
lengkung aorta pembuluh ini berjalan melewati torax sebagai aorta torasika,
berjalan di belakang diagfragma, dan menjadi aorta abdominalis. Di aorta
memberikan cabang – cabang untuk melayani rongga torax dan rongg abdomen.
 Aorta abdominalis
Aorta abdominalis memberikan sejumlah cabang penting. Arteria seliaka
(coeliaca) timbul tepat di bawah diagfragma, dan bercabang menjadi tiga cabang,
yaitu arteri hepatika, gastrika dan lienalis, untuk melayani hati, lambung dan
limpa.
 Arteri karotis interna
Arteri karotis interna berjalan ke atas tanpa member cabang satu pun di dalam
leher, berjalan melalui kanalis karotis dalam tulang temporalis, masuk ke dalam
tengkorak, dan bercabang menjadi arteri oftalmika, arteri serebai anterior dan
arteri serebai media
NADI

Nadi adalah gelombang yang disalurkan melalui artei sebagai respons terhadap
ejeksi darah dari jantung ke dalam aorta. Nadi bukan diakibatkan oleh perjalan darah di
sepanjang arteri, yang mengikuti gelombang tersebut. Nadi paling mudah disarankan ketika
arteri ditekan ringan pada tulang. Nadi bervariasi dalam kecepatan, regularitas, dan kekuatan
karena mencerminkan perubahan pada denyut jantung.

Frekuensi nadi meningkat pada :

o Latihan fisik
o Ansietas
o Hipertiroidisme
o Anemia

Frekuensi nadi menurun pada :

o Istirahat
o Blok jantung

Nadi ireguler pada :

o Sinus aritmia
o Ekstra-sistole yang sering
o Fibrilasi atrium

Nadi kuat pada :

o Peningkatan TD
o Keadaan bersemangat
o Hipertiroidisme

Nadi lemah pada :

o Syok

Nadi tidak teraba pada :

o Henti jantung
o Obstruksi lengkap pada satu arteri

b) VENA

Vena jua berdinding tiga lapis seperti arteri, tetapi lapisan tengah berotot lebih tipis,
kurang kuat, lebih mudah kempes, dan kurang elastik dari pada arteri. Oleh karena darah dalam
anggotagerak berjala melawan gaya berat, maka vena mempunyai katup yang disusun
sedemikian sehingga darah dapat mengalir ke jantung tanpa jatuh kembali ke arah sebaliknya.
Katupnya berbentuk lipatan setengah bulan terbuat atas lapisan dalam vea yaitu endothelium,
yang diperkuat oleh sedikit jaringan fibrus. Lipatan – lipatan itu satu sama lain berhadapan;
pinggiran yang bebas menghadap kea rah darah mengair. Bila vena mengmbung karena penuh
dengan darah maka vena itu jadi seolah – olah diikat pada beberapsa tempat.

Beberapa vena yang utama

 Vena tepi
Vena tepi terletak langsung di bawah kulit dan berhungan dengan vena dalam
pada titik – titik tertentu sebelum batang vena besar sampai pada jantung.
 Vena kepala dan leher
Darah dari otak mengalir di pedalaman tengkorak masuk saluran – saluran yang
terbentuk oleh dura meter, yang disebut sinus venosus. Sinus longitudinalis
superior ata sinus sagitalis kedudukannya sesuai dengan tepi atas falx serebri dan
menerima darah dari otak, sedangkan sinus sagitalis inferior menyalurkan darah
dari falx serebri dan jaringan otak sekitarnya. Sinus rektus terletak di antara falx
serebri dan tentorium serebri. Dua sinus transverses terletak dekat tengkorak,
menerima darah dari sinus lainnya dan setelah melalui sebuah lubang di dalam
tengkorak yang dikenal sebagai foramen jugulare menjadi vena jugularis interna
kanan dan kiri.
 Vena jugularis interna
Terletak jauh di dalam leher; berisi darah yang berasal dari ruang dalam
tengkorak dan jugamenerima dari vena ingualis, vena fasialis dan vena iroidalis.
 Vena jugularis externa
Vena tepi yang berbentuk halus di belakang dan di bawah telinga dan terbentuk
oleh penggabungan vena – vena yang membawa darah dari sisi wajah dan telinga.
 Vena tepi pada anggota gerak atas
Mulai sebagai jalinan vena kecil – kecil dalam tangan. Yang dari telapak tanga
mengalir ke dalam vena mediana; yang dari sebelah medial dorsum mengair ke
dalam vena basilica dan yang dari sebelah lateral masuk ke dalam vena sefalika.
 Vena tepi anggota gerak bawah
Vena safena magna yang panjang ialah yang terbesar. Dimulainya di sebelah
medial dorsum kaki dan menerima cangang – cabang vena dari daerah ini;
kemudian berjalan ke atas di sebelahmedial tungkai di belakang lutut untuk
muncul ke depan lagi dan akhirnya menembusi fasia dalam di lubang safena
untuk masuk ke dalam vena femoralis yang berada did lam selaput femoralis.
 Vena – vena pada torax
Kedua vena inominata yang terbentuk oleh penyatuan vena sublavia dan vea
jugularis interna, bergabung di belakang tulang rawan iga pertama untuk
membentuk vena kava superior. Vena inominata kanan lebih pendek dari yang
kiri. Kedua vena inomiata menerima darah dari kepala dan anggota gerak atas dan
tambah dengan vena dari bagian atas torax termasuk vena – vena mamilaris.
 Vena dalam pelvis dan abdomen
Vena femoralis berjalan darianggota gerak bahwa di bawah ligament inguial
untuk masuk pelvis dan menjadi vena iliaka externa. Dekat ujung sakro – iliaka
ia bergabung dengan vena iliaka interna yang menyalurkan darah dari organ –
organ dalam pelvis.

Vena mempunyai dua fungsi :

Fungsi transpor

Vena adalh tabung yang dilalui darah yang kembali menuju jantung. Kecepatan darah di
dalamnya lebih besar daripada dalam kapiler, tetapi tidak sebesar di dalam arteri. Resistensi
terhadap aliran darah di dalamnya kecil dan TD turun dari sekitar 10 mmHg di dalam venul
sampai sekitar 0 di dalam vena besar di dekat jantung.

Gerakan darah sepanjang vena diperoleh dari gravitasi di dalam vena di atas jantung, dan
pompa otot yang bekerja pada otot tungkai dan abdomen. Kontraksi otot memeras vena di
dalam fascial di antaranya ; darah diperas ke atas dan tidak dapat kembali karena adanya
katup. Sama halnya dengan di dalam abdomen, kontraksi visera dapat memompa darah
sepanjang vena-vena visera.

Fungsi resrvoar

Vena menyediakan ruang untuk darah yang terbesar, ruang yang dapat disimpan pada
tekanan rendah. Sebagian besar darah kemungkinan lebih dari 70 persen berada di dalam
vena pada saat tertentu. Vena dapat teregang untuk menampung lebih banyak darah tanpa
terjadi peningkatan tekanan di dalamnya. Reservoar darah berkuraang, dengan kontraksi
dinding vena, ketika dibutuhkan lebih banyak darah pada jaringan yang aktif, seperti otot
selama latihan fisik.

c) KAPILER

Kapiler ialah pembuluh darah yang sangat kecil tempat arteri berakhir. Makin kecil
arteriol makin menghilang ketiga lapis dindingnya sehingga ketika sampai pada kapiler yang
sehalus rambut, dinding itu tinggal hanya satu lapis yang sangat tipis itu memungkinkan limfe
merembes keluar membentuk cairan jaringan dan membawa air, mineral dan zat makanan untuk
sel, dan melalui pertukaran gas antara pembuluh kapiler dan jaringan sel, pembuluh kapiler
danjaringan sel, menyediakan oksigen dan menyingkirkan bahan buangan termasuk karbon
dioksida. Kapiler adalah tabung berdinding tipis, berdiameter sekitar 6-8u, dibentuk oleh lapisan
kontinu sel endotel yang terletak pada membran basal. Kapiler berjalan melalui ruang jaringan di
antar sel. Tekanan darah di dalam kapiler turun dari sekitar 30 mmhg pada ujung arterial menjadi
sekitar 10 mmHg pada ujung vena. Tekanan kapiler meningkat ketika arteriol berdilastasi dan
sfingter pre-kapiler berelaksasi dan lebih banyak darah memasuki kapiler.

Kapiler membuka dan menutup pada kecepatan 6-12 kali per menit akibat membuka dan
menutupnya sfingter pre-kapiler. Sfingter berelaksasi sebagai respons terhadap setiap
peningkatan penurunan jumlah oksigen. Relaksasi ini menjamin lebih banyak darah memasuki
jaringan ketika terdapat peningkatan aktivitas metabolic. Sfingter kapiler kulit berelaksasi pada
respons terhadap peningkatan suhu tubuh, dan peningkatan sirkulasi melalui kapiler kulis
menyebabkan penurunan suhu.

Fungsi kapiler adalah untuk pertukaran oksigen dan karbon dioksida, nutrient, cairan, dan
produk sampah antara darah dan cairan jaringan sekeliling sel. Kecepatan aliran darah melalu
kapiler hanya sekitar 0,5 mm/detik, dan hal ini memberikan waktu cukup lama untuk terjadinya
pertukaean. Dinding kapiler bertindak sebagai membrane yang cukup permeable. Molekul
dengan berat molekul dengan lebih besar dapat lewat dan telah diduga bahwa terdapat pori – pori
di antara sel – sel pada dinding kapiler yang dilalui oleh molekul tersebut.

B. MIKROSIRKULASI

Mikrosirkulasi adalah sirkulasi darah melalui pembuluh darah yang terlalu kecil untuk
dilihat dengan mata telanjang. Pembuluh darah mikrosirkulasi yaitu,

 Arteriol

Arteriol adalah pembuluh darah dengan dinding otot polos yang relatif tebal. Otot
dinding arteriol dapat berkontraksi atau berelaksasi. Namun, normalnya dinding arteriol dalam
keadaan kontraksi sebagian.

Kontraksi menyebabkan konstriksi diameter pembuluh darah. Bila konstriksi besifat


lokal, suplai darah pada jaringan atau organ berkurang. Bila konstriksi umum, tekanan darah
akan meningkat. Derajat kontraksi arteriol dikontrol oleh impuls saraf dan zat kimia dalam
darah.

KONTROL SARAF

Saraf simpatis adalah saraf penontrol utama. Impuls berjalan sepanjang saraf tersebut
berasal dari pusat vasomotor dan menyebabkan kontraksi otot arteriol.

Pusat vasomotor adalah sel nukleus di dalam medulla oblangata otak. Sampai tingkat tertentu
dikontrol oleh:

a) Pusat pada cortex cerebri,


b) Pusat pengatur suhudi hipotalamus.

KONTROL KIMIA

Vasokonstriksi dapat dihasilkan oleh adrenalin, noradrenalin, angiostensin.Vasodilatasi


dapat dihasilkan secara lokal oleh karbon dioksida, adenosin monofosfat (AMP), dan bradikinin.

 Venul

Venul adalah vena kecil yang dibentuk oleh gabungan kapiler. Vena dibentuk oleh gabungan
venul. Vena memiliki tiga dinding yang tidak berbatasan secara sempurna satu sam lain, lapisan
dalam sel endotel yang licin, lapisan tengah otot dan serat elastin, dan lapisan luar sebagian besar
dari serat kolagen.

 Sinusoid

Sinusoid terdapat pada limpa, hepar, sumsum tulang, dan kelenjar endokrin. Sinusoid 3-4
kali lebih besar daripada kapiler dan sebagian dilapisi dengan sel sitem retikulo-endotelial. Pada
tempat adanya sinusoid, darah mengalami kontak langsung dengan sel-sel, dan pertukaran tidak
terjadi melalui ruang jaringan.

C. SIRKULASI KHUSUS

Siklus Pulmonal

Darah pada sirkulasi pulmonal berasal dari ventrikel kanan, melalui arteri pulmonalis dan
kapiler yang mengelilingi alveoli di dalam paru, dan kembali ke atrium kiri jantung. Arteria
pulmonalis keluar dari ujung atas vertical kanan. Lubang antara ventrikal dan menjadi cabang
kanan dan kiri yang memasuki setiap paru pada hilus paru. Arteria pulmonalis adalah satu –
satunya arteri yang mengandung darah deoksigenasi. Tekana di dalam arteri tergantung pada :

 Curah ventrikel kanan


 Resistensi aliran darah melalui pembuluh darah pulmonal.

Tekanan sistolik adalah 15-20 mmHg. Enerdi yang dibutuhkan untuk sirkulasi darah melalui
sirkulai pulmonal kurang lebih sama dengan sirkulasi darah melalui sirkulasi sistemik; dan
ventrikel kanan memiliki dinding otot hanya sekitar sepertiga tebal ventrikel.

Sirkulasi Koroner

Sirkulasi koroner mengalir melalui arteria coronaria, kapiler jantung, dan kembali ke jantung
melalui beberapa vena kecil yang bermuara ke dalam atrium kanan. Jantung memiliki kebutuhan
oksigen yang besar dan mengambil, bahkan saat istirahat, sejumlah besar oksigen dalam darah
yang melewati kapiler jantung. Saat latihan membutuhkan oksigen dalam jumlah lebih besar.
Untuk memenuhinya, terjadi :
 Peningkatan tekanan darah arteri
 Dilatasi arteria coronaria

Sirkulasi Serebral

Sirkulasi melalui otak dipertahankan tetap konstan terhadap setiap perubahan tekanan darah yang
mungkin terjadi. Hal ini dilakukan melalui mekanisme auto-regulasi. System saraf autonom
memiliki sedikit pengaruh terhadap arteri serebral, yang memiliki sedikit otot pada dindingnya.
Hal ini penting agar otak mendapat darah sebanyak yang dibutuhkannya; kesadaran hilang bila
suplai darah untuk otak terhenti selama 5 detik dan bila tidak pulih kembali dengan cepat dan
sempurna, sel – sel otak mulai mati.

Sistem Portal

Sistem portal teridi dari vena yang mengalirkan darah dari saluran cerna di dalam abdomen,
limpa, dan pancreas. System ini terdiri dari vena portal dan percabangannya. Pecabangan
tersebut adalah :

 vena lienalis, yang menerima darah dari lien dan lambung,


 vena mesenterica inferior, menerima darah dari colon descendens dan bagian atas rectum,
dan bermuara ke dalam vena lienalis,
 vena mesenterica superior, menerima darah dari bagian usus besar yang lain, usus halus,
dan lambung.
 Vena portal dibentuk dari gabungan vena lienalis dengan vena mesenterica superior.
Vena ini berjalan ke atas dan ke kanan mendekati hepar dan mencegah menjdi cabang
kanan dan kiri, yang memasuki hepar. Cabang – cabang ini membagi menjadi cabang –
cabang kecil, dan akhirnya darah memasuki sinusoid di sekeliling sel – sel hepar. Darah
kemudian melewati pembuluh darah besar yang akhirnya menjadi dua vena hepatica.
Vena hepatica keluar dari belakang hepar dan memasuki vena cava inferior saat melewati
bagian belakang hepar.

Sistem portal menjamin semua produk kimia dari pencernaan (asam amino, lemak, karbohidrat,
vitamin, mineral) ditransportasikan secara langsung ke hepar tanpa bersikulasi portal terjadi
pada:

 Ujung cardia gaster


 Ujung bawah rectum
 Umbilicus

Pembuluh darah pada tempat – tempat ini dapat berdialatasi biala terdapat obstruksi akiran darah
melalui hepar.
Daftar Pustaka

Masud,Ibnu:Dasar-Dasar Fisiologi Kardiovaskuler.Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.


Malang. 1989.

Evelyn C. Pearce: Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta.2000.

Gibson,John:Fisiologi Dan Anatomi Modern Untuk Perawat Edisi 2.Jakarta.1990.

Watson,Roger:Anatomi Dan Fisiologi Untuk Perawat Edisi 10.Jakarta.1997.

Muliadi, Amri. Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler. Diambil dari :


https://www.academia.edu/11582651/ANATOMI_DAN_FISIOLOGI_SISTEM_KARDIOVAS
KULER

Rufaidah, Kamilla. 2019. Makalah Sistem Kardiovaskuler. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
https://www.academia.edu/8624128/Sistem_kardiovaskuler

Patmawati, Iis. Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler. Diambil dari:


https://www.academia.edu/9873612/Anatomi_Fisiologi_Sistem_Kardiovaskuler

Anasoka, Roni. 2016. Makalah System Kardiovaskuler. Bandar Lampung: Politeknik Kesehatan
Tanjung Karang.
https://www.academia.edu/28620239/MAKALAH_SYSTEM_KARDIOVASKULER

Anda mungkin juga menyukai