Anda di halaman 1dari 6

PUSKESMAS KARANG REJO

KERANGKA ACUAN PROGRAM

KEGIATAN PKPR (penyuluhan kesehatan reproduksi)

I. PENDAHULUAN

Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan


manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-
kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologi, perubahan psikologi,
dan perubahan sosial.World Health Organization (WHO) remaja merupakan
individu yang sedang mengalami masa peralihan yang secara berangsur-angsur
mencapai kematangan seksual, mengalami perubahan jiwa dari jiwa kanak-
kanak menjadi dewasa, dan mengalami perubahan keadaan ekonomi dari
ketergantungan menjadi relatif mandiri.
Jumlah remaja yang tidak sedikit merupakan potensi yang sangat
berarti dalam melanjutkan pembangunan di Indonesia..Akan tetapi adanya
ketidakseimbangan upaya pembangunan yang di lakukan terutama terhadap
remaja,akhirnya menimbulkan masalah bagi pembangunan itu sendiri. Sehat
adalah suatu keadaan sejahtera sempurna fisik, mental dan sosial tidak terbatas
pada bebas dari penyakit atau kelemahan saja.Salah satu dampak
ketidakseimbangan pembangunan itu adalah terjadinya perubahan mendasar
yang menyangkut sikap dan prilaku seksual pranikah dikalangan remaja.Di
amerika latin anak muda berusia 15-24 tahun melakukan intercourse (hubungan
seksual) rata-rata pada usia 15 tahun bagi laki-laki dan usia 17 tahun bagi
perempuan,Sedangkan di indonesia satu dari lima anak pertama yang dilahirkan
pada wanita menikah pada usia 20-24 tahun merupakan anak hasil hubungan
seksual sebelum menikah.Tidak tepat dan tidak benarnya informasi mengenai
seksual dan reproduksi yang mereka terima semakin membuat runyam masalah
perilaku seksual remaja pranikah.
Kesehatan Reproduksi adalah suatu kesehatan yang sempurna baik
fisik, mental dan sosial dan bukan semata mata terbebas dari penyakit atau
kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi,

1
fungsi serta prosesnya. Kesehatan Reproduksi Menurut WHO adalah suatu
keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit
atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem
reproduksi, fungsi serta prosesnya. Atau Suatu keadaan dimana manusia dapat
menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan proses
reproduksinya secara sehat dan aman.

II. LATAR BELAKANG

Masalah kesehatan reproduksi remaja di Indonesia kurang mendapat


perhatian yang cukup. Ada beberapa kemungkinan mengapa hal itu terjadi:

1) Banyak kalangan yang berpendapat bahwa masalah kesehatan reproduksi,


seperti juga masalah kesehatan lainnya, semata-mata menjadi urusan kalangan
medis, sementara pemahaman terhadap kesehatan reproduksi (apalagi kesehatan
reproduksi remaja) di kalangan medis sendiri juga masih minimal.
2) Banyak kalangan yang beranggapan bahwa masalah kesehatan reproduksi
hanyalah masalah kesehatan sebatas sekitar poses kehamilan dan melahirkan,
sehingga dianggap bukan masalah kaum remaja. Apalagi jika pengertian remaja
adalah sebatas mereka yang belum menikah. Di sini sering terjadi ketidak
konsistensian di antara para pakar sendiri karena di satu sisi mereka menggunakan
istilah remaja dengan batasan usia, tetapi di sisi lain dalam pembicaraan selanjutnya
mereka hanya membatasi pada mereka yang belum menikah.
3) Banyak yang masih mentabukan untuk membahas masalah kesehatan
reproduksi remaja karena membahas masalah tersebut juga akan juga berarti
membahas masalah hubungan seks dan pendidikan seks.

III. TUJUAN

Agar remaja mengetahui arti dari kesehatan reproduksi remaja (KRR).

1.Agar remaja dapat mengetahui betapa pentingnya kesehatan reproduksi


remaja pada masa pubertas.
2.Agar remaja mengetahui dampak negativenya apabila tidak menjaga
kesehatan reproduksi sendiri.

2
3.Agar remaja mengetahui berbagai penyakit yang menyerang alat
reproduksi.
4.Agar remaja dapat mengetahui cara yang baik dan benar tentang
bagaimana menjaga kebersihan dan kesehatan diri sendiri.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Penyuluhan Kesehatan Reproduksi remaja :

1. Untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan


reproduksi

2. Menggali apa yang sudah diketahui remaja tentang Kesehatan


Reproduksi

3. Apa yang belum di ketahui oleh remaja?

4. Apakah yang diketahui sudah benar ? apakah ada salah pengertian ?

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Memberikan penyuluhan tentang Kesehatan Reproduksi Remaja kepada


a. Peserta
Remaja dari usia 10 -20 tahun ( siswa SD kelas 5-6, Siswa SLTP dan
SLTA)
b. Kriteria Peserta

 Mampu baca tulis

 Dapat berkominukasi dengan baik


c. Fasilitator

 Tenaga Kesehatan

d. Jumlah peserta

 Jumlah peserta 60 orang siswa SD dan 60 Siswa SLTP dan SLTA

 2 orang narasumber dari Puskesmas

3
 2 orang dari tenaga Kesehatan Puskesmas

e. Sarana

 Model Alat reproduksi

 makalah tentang kesehatan alat reproduksi

VI. SASARAN

Remaja

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No Kegiatan
Waktu

Pembukaan dan doa 09.00 - 09.30


1.

Memberikan penyuluhan tentang 09.30 - 11.00


2.
Remaja dan Kesehatan reproduksi

Tanya Jawab 11.00 – 12.00


3.

Penutup dan doa 12.00 – 12.10


4

4
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

1. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan


Pelaksanaan kegiatan tersebut akan di evaluasi setahun satu kali dilakukan oleh
PuskesmasKarang Rejo
2. Pelaporan
Laporan Evaluasi pelaksanaan kegiatan dibuat oleh penanggung jawab
program,laporan ditujukan kepada Dinas Kesehatan Kota dan ditembuskan
kepada Kepala Puskesmas Karang Rejo.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

A. Pelaporan

kebutuhan dan harapan remaja dilakukan dengan menggunakan instrument.


Responden menulis jawaban di kertas lalu hasilnya direkap oleh penanggung
jawab program.Hasil repaitulasi di analisis.

B. Pelaporan

DIlakukan pelaporan hasil analisis identifikasi kebutuhan dan harapan ibu-ibu


kader posyandu dan di tanda tangani oleh Kepala Puskesmas Damai.

C. Evaluasi Kegiatan

Mengetahui Koordinator
Kepala Puskesmas,

Dr Nurina Ariani Dr Endang Dwi Esti Juliandari.


Nip 19681026200112002 Nip.19720717 200604 2006

5
6

Anda mungkin juga menyukai