Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

”JENIS JENIS SISTEM INFORMASI”

Disusun Oleh:

Mega Sri Rahayu

NIM: 18142011023

PRODI S1 KEPERAWATAN 2B

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN YPIB MAJALENGKA

Jalan.Gerakan Koprasi No.003 Majalengka 45411 Telp.(0233)284098

Tahun 2018/2019
PENGERTIAN SISTEM INFORMASI DAN JENIS-JENIS
SISTEM INFORMASI
A. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi menurut Robert A. Leitch dan K. RoscoeDavis
(Jogiyanto,2005:18) adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.Sistem informasi
merupakan suatu perkumpulan data yang terorganisasi beserta tatacara
penggunaanya yang mencangkup lebih jauh dari pada sekedar penyajian. Istilah
tersebut menyir atkan suatu maksud yang ingin dicapai dengan jalan memilih dan
mengatur data serta menyusun tatacara penggunaanya.Keberhasilan suatu sistem
informasi yang diukur berdasarkan maksud pembuatanya tergantung pada tiga
faktor utama, yaitu : keserasian dan mutu data, pengorganisasian data, dan tatacara
penggunaanya.untuk memenuhi permintaan penggunaan tertentu, maka struktur
dan cara kerja sistem informasi berbeda-beda ber gantung pada macam keperluan
atau macam permintaan yang harus dipenuhi. Suatu persamaan yang menonjol
ialah suatu sistem informasi menggabungkan berbagai ragam data yang
dikumpulkan dari berbagai sumber. Untuk dapat menggabungkan data yang
berasal dari berbagai sumber suatu sistem alih rupa (transformation) data sehingga
jadi tergabungkan (compatible). Berapa pun ukurannya dan apapun ruang
lingkupnya suatu sistem informasi perlu memiliki ketergabungan (compatibility)
data yang disimpannya. (Hanif Al Fatta, 2009:9)
Menurut Sutabri (2005:42), sistem informasi adalah suatu sistem di dalam
suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian
yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan
kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar
tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.Berdasarkan pendapat-pendapat
di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan prosedur
organisasi yang dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan yaitu memberikan
informasi bagi pengambil keputusan dan untuk mengendalikan
organisasi.Informasi dalam lingkup sistem informasi memiliki beberapa ciri yaitu:
a. Baru, informasi yang didapat sama sekali baru dan segar bagi penerima.
b. Tambahan, informasi dapat memperbaharui atau memberikan tambahan pada
informasi yang telah ada.
c. Korektif, informasi dapat menjadi suatu koreksi atas informasi yang salah
sebelumnya.
d. Penegas, informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada.

B. Jenis-jenis Sistem Informasi


Menurut departemen pendidikan sistem dibagi atas beberapa jenis :

 Sistem Informasi Akuntansi


Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya yang dirancang
untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi.Fungsi penting yang
dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
 Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
 Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses
pengambilan keputusan.
 Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi
nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
SIA terdiri dari 3 subsistem:
 Sistem pemrosesan transaksi
 Mendukung proses operasi bisnis harian.
 Sistem buku besar/ pelaporan keuangan
Menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas,
pengembalian pajak.Sistem pelaporan manajemen, yang menyediakan pihak
manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi
yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja,
serta laporan pertanggungjawaban.
Cara Kerja
Untuk memahami bagaimana SIA bekerja, perlu untuk menjawab beberapa
pertanyaan sebagai berikut :
 Bagaimana mengoleksi data yang berkaitan dengan aktivitas dan transaksi
organisasi?
 Bagaimana mentransformasi data kedalam informasi sehingga manajemen
dapat menggunakan untuk menjalankan organisasi?
 Bagaimana menjamin ketersediaan, keandalan, keakuratan informasi ?
Manfaat
Sebuah SIA menambah nilai dengan cara:
 Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan
aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
 Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
 Meningkatkan efisiensi
 Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
 Meningkatkan sharing knowledge
 Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan

 Sistem Informasi Keuangan


Sistem informasi keuangan adalah sistem untuk mendukung bagian keuangan
dalam pengambilan keputusan yang mengangkut persoalan keuangan sekolah dan
pengalokasian serta pengendalian sumber daya keuangan dalam lingkungan
sekolah. Misalnya : ringkasan arus kas, informasi pembayaran.Sistem Informasi
Keuangan adalah sistem informasi yang memberikan informasi kepada orang atau
kelompok baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan mengenai masalah
keuangan perusahaan. Informasi yang diberikan disajikan dalam bentuk laporan
khusus, laporan periodik, hasil dari simulasi matematika, saran dari sistem pakar,
dan komunikasi elektronik.

Input
a) Sistem Informasi Akuntansi, Data akuntansi menyediakan catatan mengenai
segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan yang terjadi dalam perusahaan.
Catatan dibuat untuk setiap transaksi, menjelaskan apa yang terjadi, kapan
terjadinya, siapa yang terlibat dan berapa banyak uang yang terlibat. Data ini dapat
dianalisis dalam berbagai cara untuk memnuhi sebagian kebutuhan informasi
manajemen.
b) Subsistem Audit Internal, terdapat 2 jenis Auditor yaitu (1) eksternal, biasanya
terdapat pada perusahaan kecil. (2) internal, biasanya pada perusahaan besar
mempunyai staf ini sendiri.
Ada empat jenis dasar kegiatan audit internal :
1. Keuangan, menguji akurasi catatan perusahaan dan merupakan jenis kegiatan yang
dilakukan oleh auditor eksternal.
2. Operasional, dilakukan untuk memeriksa efektivitas prosedur. Dilakukan oleh
analis sistem selama tahap analis dari siklus hidup sistem.
3. Kesesuaian, merupakan lanjutan dari kegiatan audit oprasianal. Audit kesesuaian
akan berlanjut terus, sehingga prosedur di perusahaan akan terus berajalan dengan
baik.
4. Rancangan Sistem Pengendalian Internal, merupakan rencana untuk pelaksanaan
audit-audit agar berjalan lebih baik.

c) Subsistem Intelijen Keuangan, digunakan untuk mengidentifikasikan sunber –


sumber terbaik modal tambahan dan investasi terbaik. Informasi yang diperoleh
berasal dari dua pihak, yakni Pemegang saham dan masyarakat keuangan.

Output
a) Sistem Peramalan, merupakan salah satu kegiatan matematis tertua dalam bisnis.
Ada tiga fakta dasar dalam pemikiran peramalan : (1) Semua peramalan
merupakan proyeksi dari masa lalu (2) Semua peramalan terdiri dari keputusan
semistruktur (3) Tidak ada teknik peramalan yang sempurna.
Terdapat dua jenis peramalan:
1) Peramalan Jangka Pendek, dilakukan oleh area fungsional
2) Peramalan Jangka Panjang, dilakukan oleh suatu area selain pemasaran (suatu
kelompok khusus yang hanya mempunyai tanggung jawab perencanaan).
Terdapat dua metode peramalan, antara lain

I. Metode peramalan nonkuantitatif, tidak meliibatkan perhitungan data tetapi


didasarkan pada penaksiran subyektif
II. Metode Kuantitatif, melibatkan pembuatan suatu hubungan antara kegiatan
yang akan diramal.

b) Subsistem Manajemen Dana, bertugas untuk mengelola arus uang,menjaganya


agar tetap seimbang dan positif.
c) Subsistem Pengendalian, memudahkan manajer untuk menggunakan secara efektif
semua sumber daya yang tersedia.
 Sistem Informasi Manufaktur
Sistem informasi manufaktur adalah sistem yang digunakan untuk
mendukung fungsi produksi yang mencakup seluruh kegiatan yang terkait dalam
pembayaran dan pembelian inventaris sekolah dan alat-alat tulis.Sistem Informasi
Manufaktur merupakan subset dari Sistem Informasi Manajemen yang
menyediakan informasi untuk digunakan dalam pemecahan masalah manufaktur.
Manajer dalam area manufaktur menggunakan komputer sebagai komponen sistem
fisik maupun sistem informasi konseptual. Manajer pada area manufaktur
menggunakan komputer dalam sistem produk fisik untuk aplikasi seperi CAM
(Computer Aided Manufacturing) dan CAD (Computer Aided Design).Sebagai
Sistem informasi konseptual, komputer digunakan dalam menjadwalkan produksi,
mengatur persediaan, mengendalikan kualitas produk dan melaporkan biaya
produk.Semua aplikasi untuk fsiik maupun konseptual disebut CIM (Computer
Integrated Manufacturing).
Pendekatan Mengelola Proses Manufaktur Menggunakan Informasi:
 Titik Pemesanan Kembali / ROP (ReOrder Point) adalah pendekatan reaktif
yaitu keputusan pembelian pada titik pemesanan kembali dengan menunggu
hingga saldo suatu jenis barang mencapai tingkat tertentu.
 Perencanaan Kebutuhan Material / MRP (Material Requirements Plannings)
adalah pendekatan proaktif yaitu mengidentifikasi material yang akan diperlukan,
jumlahnya, dan tanggal diperlukannya.
Komponen-komponen utama sistem MRP :
1. Sistem Penjadualan Produksi, yaitu menyiapkan master production schedule
yang memproyeksikan produksi hingga satu tahun ke depan untuk mengakomodasi
proses produksi. Master production schedule menggunakan 4 file data mencakup
file Pesanan Pelanggan, file Ramalan Penjualan, File Persediaan Barang Jadi, file
Kapasitas Produksi.
2. Sistem Material Requirements Planning yaitu menentukan berapa banyak
material yang diperlukan untuk memproduksi jumlah unit yang diinginkan.
File yang diperlukan :
File Bill Of Material, kuantitas pada bill of material dikalikan dengan kebutuhan
bruto (gross requirements).àjumlah unit yang akan diproduksiFile Persediaan
Bahan Baku digunakan untuk menentukan material yang àtelah dimilki. Material
tersebut dikurangi dengan kebutuhan bruto kebutuhan netto (net requirements)
yaitu jumlah yang harus dibeli untuk memenuhi jadual produksi.
3. Sistem Capacity Requirements PlanningBerhubungan dengan sistem Material
Requirements PlanningUntuk memastikan bahwa produksi terjadual sesuai dengan
kapasitas pabrik.
4. Sistem Pengeluaran Pesanan (Order Release System). Menggunakan jadual
pesanan terencana untuk input dan mencetak laporan pengeluaran pesanan (order
release report). Satu salinan diserahkan kepada pembeli di departemen pembelian
untuk berunding dengan pemasok, dan salinan lain dikirimkan ke manajer
manufaktur untuk mengontrol proses produksi.

 Perencanaan Sumber Manufaktur / MRP II (Manufacturing Resource Plannings)


Adalah mengintegrasikan semua proses di dalam manufaktur yang berhubungan
dengan manajemen material.

Manfaat MRP II :
1. Penggunaan sumberdaya yang lebih efisien
2. Perencanaan prioritas yang lebih baik
3. Pelayanan pelanggan yang meningkat
4. Semangat pekerja yang meningkat
5. Informasi manajemen yang lebih baik

 JUST -IN-TIME (JIT)


Menjaga arus material ke pabrik hingga minimum dengan menjadualnya agar tiba
di stasiun kerja tepat pada waktunya (just in time)

SUBSISTEM INPUT MANUFAKTUR. Terdiri dari Sistem Informasi Akuntansi,


Subsistem Rekayasa Industri, dan Subsistem Intelijen Manufaktur.
 Sistem Informasi Akuntansi. Menyediakan data input bagi aplikasi manufaktur.
Terminal ditempatkan di seluruh pabrik untuk mencatat kegiatan pekerja
manufaktur dan sumber daya mesin ketika bahan baku diubah menjadi produk
akhir.
 Subsistem Rekayasa Industri. Menyediakan data dan informasi yang menjelaskan
operasi manufaktur internal dari Industrial Engineer (IE) yang mempelajari proses
produksi agar menjadi lebih efisien yaitu dengan merancang sistem produksi fisik
dengan menentukan lokasi pabrik, cara mengatur jalur produksi, dan urutan proses
yang harus dilaksanakan
 Subsistem Intelijen Manufaktur. Menyediakan data dan informasi mengenai
pemasok dan serikat buruh yang dikumpulkan melalui penelitan khusus dan
pertemuan pribadi.
SUBSISTEM OUTPUT MANUFAKTUR
Terdiri dari Subsistem Produksi, Subsistem Persediaan, Subsistem Kualitas.
 Subsistem Produksi. Mengukur proses produksi dalam hal waktu dengan
menelusuri arus kerja dari satu langkah ke langkah berikutnya.
 Subsistem Persediaan. Mengukur volume kegiatan produksi saat persediaan diubah
dari bahan mentah menjadi barang dalam proses dan akhirnya barang
jadi.Perusahaan berusaha meminimumkan biaya pemeliharaan dengan menjaga
agar tingkat persediaannya rendah dengan cara memesan dalam kuantitas kecil
atau ekonomis. Metode yang dapat digunakan adalah EOQ & EMQ.EOQ
(Economic Order Quantity) : menyeimbangkan biaya pemeliharaan dan pembelian
serta mengidentifikasi biaya kombinasi terendah.
EMQ (Economic Manufacturing Quantity): menyeimbangkan biaya penyimpanan
persediaan dengan biaya ketidak efisienan produksi.
 Subsistem Kualitas. Mengukur kualitas bahan saat bahan tersebut diubah. Diukur
mutu/kualitasnya mulai saat diterima dari pemasok, berbagai titik dalam proses
produksi, dan barang jadi sebelum meninggalkan pabrik.
 Subsistem Biaya. Mengukur biaya yang terjadi dalam proses produksi

 Sistem Informasi Sumber Daya Manusia


Sistem informsi Sumber daya manusia adalah sistem informasi yang
menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi personalia. Misalnya : berisi
informasi gajiHubungan antara teknologi dan sumber daya manusia sangat
erat kaitannya. Dengan berkembangnya teknologi maka akan
mengefisiensikan tenaga manusia dalam proses operasi suatu perusahaan. Dalam
hal ini harus ada sinkronisasi antara tenaga kerja manusia dengan perkembangan
teknologi supaya peran tenaga manusia tidak tergantikan oleh teknologi yang
ada.Melihat hal tersebut harus adanya peningkatan kualitas para karyawan dalam
bekerja yaitu mampu berinovasi dan berkreasi dalam pekerjaannya agar sumber
daya manusia (tenaga kerja) tidak tergantikan oleh teknologi yang semakin hari
semakin berkembang.
Aktifitas bisnis dalam suatu perusahaan digerakan oleh tenaga kerja yang
memiliki pemahaman terhadap pengolahan bisnis tersebut. Sumberdaya manusia
dalam hal ini tenaga kerja menjadi syarat utama dalam
mengoprasikan perusahaan.Pengolahan sumber daya manusia yang tepat menjadi
bagian yang sangat penting karena apabila proses perekrutan tenaga kerja
dilakukan tidak tepat, maka dikemudian hari akan menjadi masalah tersendiri bagi
perusahaan.
Unit Sumber Daya Manusia
Bagian atau unit yang biasanya mengurusi SDM (Sumber Daya Manusia)
adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa Inggris disebut HRD
atauHuman Resources Departement. Departemen Sumber Daya Manusia Memiliki
Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab :
1. Rekrutmen tenaga kerja / Recruitment
2. Seleksi tenaga kerja / Selection
3. Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and Evaluation
4. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / Compensation and
Protection
5. Jenjang karir

 JENIS INFORMASI PEMASARAN


Pada tahun 1966 profesor Pillips Kotler dari Nortwestern University menggunakan
istilah pusat saraf pemasaran (marketing nerve center) untuk menggambarkan
suatu unit baru didalam pemasaran yang mengumpulkan dan mengolah informasi
dan unit pemasaran.
Menurut Kotler ada tiga jenis informasi pemasaran, yaitu:
1. Pemasaran (Marketing Intelligence).
Adalah informasi yang mengalir ke perusahaan dari lingkungan.
2. Informasi pemasaran intern (Internal Marketing Information).
Adalah informasi yang dikumpulkan dari dalam perusahaan sendiri.
3. Komunikasi Pemasaran (Marketing Comunication).
Adalah informasi yang mengalir ke luar dari perusahaan ke lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

https://sulaimantap.wordpress.com/2010/09/26/definisi-sistem-informasi-dan-
jenis-jenis-sistem-informasi/
http://www.ilmumanajemen.com/index.php?option=com_content&view=article&i
d=55:psi&catid=39:msi&Itemid=57
https://remoardhianto.wordpress.com/2012/02/17/makalah-jenis-jenis-sistem-
informasi/

Anda mungkin juga menyukai