Anda di halaman 1dari 18

KONSEP BERUBAH

Idris handriana,S.kep,Ners,.M.Kep,.CHT
DEFINISI PERUBAHAN
 Berubah merupakan kegiatan atau proses yang
membuat sesuatu atau seseorang berbeda dg
keadaan sebelumnya, (Atkinson, 1987).
 Perubahan merupakan suatu proses dimana
terjadinya peralihan atau perpindahan dari status
tetap (statis) menjadi status yang bersifat dinamis,
artinya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan
yang ada.
 Berubah merupakan proses yang menyebabkan
perubahan pola perilaku individu / institusi,
(Brooten,1978).
Motivasi Dalam Perubahan

Pada dasarnya perubahan timbul karena adanya suatu


motivasi dalam diri manusia, yaitu karena tuntutan
Kebutuhan Dasar Manusia. :
 •Kebutuhan Fisiologis
 •Kebutuhan Kemanan dan Kenyamanan
 •Kebutuhan Sosial
 •Kebutuhan Penghargaan diri
 •Kebutuhan Aktualisasi Diri
SIFAT-SIFAT PROSES BERUBAH
1. Perubahan bersifat berkembang
organ : jantung bayi sempurna
Individu : bayi  dewasa
Kelompok : kecil  besar
Lanjutan…
2. Perubahan bersifat spontan
Sebagai respon kejadian alamiah yang tidak terkontrol
Tidak bisa diramalkan
3. Perubahan bersifat direncanakan
Sebagai upaya yang bertujuan mencapai keadaan yang lebih
baik dan dapat dikontrol
TEORI-TEORI PERUBAHAN
Kurt Lewin (1951)
Tahap proses perubahan menurut kurt lewin antara lain:
 Tahap pencairan (unfrezzing)
 Tahap bergerak (Moving)
 Tahap pembekuan (Refreezing)
Pencairan (unfreezing)
Motifasi yang kuat untuk beranjak dari keadaan semula dan
berubahnya keseimbangan yang ada. Merasa perlu untuk
berubah dan berupaya untuk berubah, menyiapkan diri dan
siap untuk berubah dan melakukan perubahan.
Bergerak (MOVING)
Bergerak menuju keadaan yang baru atau tidak / tahap
perkembangan baru, karena memiliki cukup informasi, serta
sikap dan kemampuan untuk berubah, memahami masalah
yang dipahami dan mengetahui langkah-langkah penyalasaian
yang harus dilakukan, melakukan langkah nyata untuk
berubah dalam mencapai tingkat atau tahap baru.
Tahap pembekuan (Refreezing)
 Telah mencapai tingkat atau tahap baru, mencapai
keseimbangan baru. Tingkat baru yang dicapai harus dijaga
untuk tidak mengalami kemunduran atau atau bergerak
kembali pada tingkat atau tahap perkembangan semula.
Tahap pengelolaan perubahan (bolton
et. Al., 1992)
 Mendefinisikan tujuan perubahan dengan
melakukan pengkajian kepada orang yang
layak, menguji dokumen, dan menulis bahan-
bahan yang sudah dikembangkan, dan secara
konsisten menatap kedepan sesuai visi yang
telah ditetapkan.
 Meyakinkan tentang kesesuaian tujuan
perubahan dengan rencana strategis organisasi.
Lanjutan…
 Dimana tujuan akan dapat dilaksanakan dengan baik dan orang lain
akan dengan senang hati terlibat didalamnya.
 Menentukan siapa yang akan memimpin perubahan. Pemimpin
harus mengomunisasikan visi secara evektif kepada setiap orang
dimasing-masing tatanan. Jabatan organisasi dan berperan sebagai
pelatih, mentor, pendengar, dan mendukung kerja kelompok.
 Memfasilitasi komitmen semua pihak yang terlibat (stakeholders).
 Mengidentifikasi instrumen tujuan yang spesifik yang dapat
dipergunakan sebagai tolak ukur pencapaian perubahan.
Lanjutan..
 Membangun suatu tim kerja yang solid. Tim kerja tersebut harus
mempunyai tanggung jawab yang jelas, mampu berkomunikasi
dengan yang lainya, dan juga mampu melakukan negosiasi dan
penyelesaian masalah.
 Melibatkan semua tim kesehatan yang turut serta dalam praktik
keperawatan profesional kepada pasien. Tim tersebut harus
mendukung dan terlibat dalam perubahan yang diharapkan oleh
organisasi.
 Belajar dari kesalahan masa lalu untuk mengindari kesalahan yang
sama.
 Mengajarkan kepada kelompok kerja tentang proses interaksi
perencanaan yang baik. Selalu mengembang sesuatu yang
komprehensif. Dengan mengomunikasikanya secara terus-
menerus.
TIPE-TIPE PERUBAHAN
1. Tipe indoktrinasi
Suatu perubahan yang lakukan oleh sekelompok
atau masyarakat yang menginginkan pencapaian
tujuan yang di harapkan dengan cara memberi
doktrin untuk dapat berubah.
2. Tipe paksaan/kekerasan
Merupakan tipe perubahan dengan melakukan pemaksaan atau
kekerasan pada anggota atau seorang dengan harapan tujuan yang
hendak dicapai dapat terlaksana
3. Tipe teknokratik
Merupakan tipe perubahan dengan melibatkan kekuatan lain
dalam mencapai tujuan yang di harapkan terdapat satu pihak
merumuskan tujuan dan pihak lain untuk membantu
mencapai tujuan.

4. Tipe interaksional
Merupakan perubahan dengan menggunakan kekuatan
kelompok yang berintraksi satu dengan yang lain dalam
mencapai tujuan yang harapkan dari perubahan.
5. Tipe sosialisasi
Merupakan suatu perubahan dalam mencapai tujuan dengan
menggunakan kerja sama dengan kelompok lain tetapi masih
menggunakan kekuatan untuk mencapai tujuan yang hendak
dicapai.
6. Tipe emultif
Merupakan suatu perubahan dengan menggunakan kekuatan
unilateral dengan tidak merumuskan tujuan terlebih dahulu secara
sungguh-sungguh perubahan ini dapat dilakukan pada system
diorganisasi yang bawahannya berusaha.
7. Tipe alamiah
Perubahan yang terjadi akibat sesuatu yang tidak disengaja tetapi
dalam merumuskan dilakukan secara tidak sungguh-sungguh,
seperti kecelakaan maka seseorang ingin mengadakan perubahan
untuk lebih berhati-hati dalam berkendara dan lain sebagainya.
HAMBATAN DALAM PERUBAHAN
 Ancaman kepentingan pribadi
 Persepsi yang kurang tepat
 Reaksi pisikologis
 Toleransi terhadap perubahan rendah
 Kebiasaan
 Ketergantungan
 Perasaan tidak aman
 Norma
PERUBAHAN DALAM KEPERAWATAN

Alasan terjadinya perubahan dalam keperawatan


antara lain:
1. Keperawatan sebagai profesi yang diakui oleh
masyarakat
2. Keperawatan sebagai bentuk pelayanan asuhan
keperawatan profesional
3. Keperawatan sebagai ilmu pengetahuan
4. Keperawatan sebagai komunitas masyarakat ilmiah
SYUKRON

Anda mungkin juga menyukai