Anda di halaman 1dari 11

Kata Pengantar

Alhamdulillah segala puji syukur selalu kami haturkan kehadirat Allah SWT yang
senantiasa melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami bisa menyelesaikan tugas penyusunan Makalah “ Tokoh- Tokoh
Ilmuwan Terkenal di Zaman Bani Abbasiyah”

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kami tidak menutup diri dari para pembaca akan saran dan kritik yang
sifatnya membangun demi perbaikan dan peningkatan kualitas penyusunan makalah
dimasa yang akan datang.

Dan kami berharap, semoga makalah ini bisa memberikan suatu kemanfaatan bagi
kami penyusun dan para pembaca semuanya. Amin.
BAB I

Pendahuluan

Selama ini sejarah perkembangan sains dan ilmu pengetahuan yang diajarkan
di sekolah formal pada umumnya didominasi oleh nama-nama para penemu dan
ilmuwan Barat. Padahal faktanya orang-orang Islamlah yang pertama kali
menemukan dan mengembangkan beragam pengetahuan itu. Ratusan tahun silam,
sebelum ilmuwan Barat mengenal ilmu pengetahuan dan sains, ilmuwan muslim telah
maju dan berkembang dengan serangkaian penemuan yang merupakan cikal bakal
dari sains modern sekarang.

Tongkat estafet ilmu pengetahuan yang sampai di tangan para ilmuwan Barat
tersebut sebenarnya berasal dari para ilmuwan non-Barat, termasuk dari para ilmuwan
muslim yang hidup dalam rentang 800 tahun, yakni mulai abad ke-8 sampai abad 16.
Bahwa hanya sedikit yang mengetahui tentang fakta-fakta sejarah ini, oleh Michael
Hamilton Morgan dari New Foundation of Peace disebut sebagai “sejarah yang
hilang”. Sejarawan Jack Goody menyebutnya sebagai “pencurian sejarah”. Akibatnya,
tidak hanya di Barat, di dunia Islam sendiri pun, peran besar para ilmuwan-ilmuwan
muslim itu seakan terlupakan atau terabaikan.

Ehsan Masood dalam bukunya Science and Islam mengatakan bahwa dalam
pendidikan sains di Inggris –sampai baru-baru ini- sejarah kemunculan sains
cenderung meloncat dari zaman klasik Euklides, Aristoteles, dan Arkhimedes
langsung ke kelahiran Zaman Sain abad ke-16 dan 17 di Eropa beserta pengakuan
kecil, kalaupun ada, terhadap sains Islam yang hebat di antara kedua zaman itu.
Padahal dalam perjalanan sejarahnya, peradaban Barat pernah mengalami masa-masa
pahit yang mereka sebut dengan zaman kegelapan atau disebut juga zaman
pertengahan (the Medieval Ages).

Menurut catatan sejarah, zaman kegelapan itu dimulai dari runtuhnya


imperium Romawi Barat. Pada tahun 410 M, Alaric, raja Jerman dari suku Visigoth,
menyerbu Roma dan menghancurkannya dalam amukan yang hanya berlangsung tiga
hari saja. Lalu 66 tahun kemudian, kaisar Romawi Barat terakhir, Romulus Augustus,
berhasil digulingkan, dan pusat kekaisaran secara sepihak dipindahkan ke
Konstatinopel. Bersama dengan itu cahaya kehidupan menghilang. Eropa memasuki
zaman kegelapan. Zaman tanpa ilmu, tanpa sastra, bahkan tanpa peradaban itu
berlangsung ratusan tahun. Baru 1.000 tahun kemudian “matahari” kembali menyinari
dataran Eropa yang terkenal dengan masa Rainaissance.

Sementara Eropa tenggelam dalam zaman kegelapan karena dibelenggunya


otak para cendekiawan oleh doktrin gereja, dibelahan lain, di dunia Timur, umat Islam
sedang merajut kegemilangan demi kegemilangan dalam kebudayaan dan ilmu
pengetahuan.

Banyak diantara kita yang mengaku agama Islam tapi tidak pernah tahu seperti
apa Islam itu berkembang. Bahkan Dikalangan sejarawan terdapat perbedaan tentang
saat di mulai nya sejarah Islam. Oleh karena itu penting bagi kita sebagai umat islam
mengenal perkembangan islam dari periode ke periode islam sebagai upaya kecintaan
dan eksistensi diri kita sebagai seorang muslim.
BAB II

Pembahasan

1. Para tokoh ilmuwan muslim


Para ilmuwan dan penemu Muslim (Arab, Persia dan Turki) telah berhasil
membuat beberapa penemuan yang luar biasa ratusan tahun lebih dulu dibanding
rekan-rekan mereka di Eropa. Mereka menarik pengaruh dari filsafat Aristoteles
dan Neo-Platonis, termasuk Euclid, Archimedes, Ptolemy dan lain-lain. Kaum
muslimin pada saat itu telah berhasil membuat berbagai penemuan di bidang
kedokteran, bedah, matematika, fisika, kimia, filsafat, astrologi, geometri dan
bidang lainnya.yang tak terhitung jumlahnya dan menuliskan karya-karyanya
dalam berbagai buku. Berikut beberapa ilmuwan muslim dengan penemuan luar
biasa :
a. Tokoh Islam Di Bidang Kedokteran
- Ibnu Sina
Nama lengkapnya Abu Ali al-Husain Ibnu Abdullah Ibnu Sina (wafat
tahun 428H/1037M), beliau dibesarkan di lembah Sungai Dajlah dan Furat, di
tepi selatan Laut Kas pi, kawasan Bukhara. Ketika masih kecil telah hafal Al-
Quran, menguasai bahasa Arab, ma ntiq, filsafat dan lain-lain. Pada usia 17
tahun telah memahami ilmu kedokteran dan diangkat menjadi penasehat para
dokter pada masanya, dan di dunia kedokteran di juluki Bapak Kedokteran
Dunia, karyanya yang terkenal adalah Al-Qanun Fit Tib (Dasar-dasar
Kedokteran), orang barat menyebutnya sebagai Avecina
- Al-Razi
Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi atau dikenali
sebagai Rhazes di dunia barat merupakan salah seorang pakar sains Iran yang
hidup antara tahun 864 - 930. Ia lahir di Rayy, Teheran pada tahun 251 H./865
dan wafat pada tahun 313 H/925.
Ar-Razi sejak muda telah mempelajari filsafat, kimia, matematika dan
kesastraan. Dalam bidang kedokteran, ia berguru kepada Hunayn bin Ishaq di
Baghdad. Sekembalinya ke Teheran, ia dipercaya untuk memimpin sebuah
rumah sakit di Rayy. Selanjutnya ia juga memimpin Rumah Sakit Muqtadari
di Baghdad. Ar-Razi juga diketahui sebagai ilmuwan serbabisa dan dianggap
sebagai salah satu ilmuwan terbesar dalam sejarah. Kontribusi beliau adalah :
- Sebagai seorang dokter utama di rumah sakit di Baghdad, ar-Razi
merupakan orang pertama yang membuat penjelasan seputar penyakit
cacar.
- Razi diketahui sebagai seorang ilmuwan yang menemukan penyakit "alergi
asma", dan ilmuwan pertama yang menulis tentang alergi dan imunologi
- Pada bidang farmasi, ar-Razi juga berkontribusi membuat peralatan seperti
tabung, spatula dan mortar. Ar-razi juga mengembangkan obat-obatan
yang berasal dari merkuri.
- Ar-Razi juga mengemukakan pendapatnya dalam bidang etika kedokteran.
Salah satunya adalah ketika dia mengritik dokter jalanan palsu dan tukang
obat yang berkeliling di kota dan desa untuk menjual ramuan
b. Tokoh Islam Di Bidang Matematika
- Al-Khwarizmi
Al-Khwarizmi (1780-1850M) adalah seorang ilmuwan di bidang matematika
(Al-Jabar), karyanya yang terkenal adalah Al-Jabru wal Muqabbala.
c. Tokoh Islam Di Bidang Astronomi
- Al Battani
Al Battani (sekitar 858-929) juga dikenal sebagai Albatenius adalah
seorang ahli astronomi dan matematikawan dari Arab. Al Battani nama
lengkap: Abū Abdullāh Muhammad ibn Jābir ibn Sinān ar-Raqqī al-Harrani
as-Sabi al-Battānī), lahir di Harran dekat Urfa. Salah satu pencapaiannya yang
terkenal dalam astronomi adalah tentang penentuan Tahun Matahari sebagai
365 hari, 5 jam, 46 menit dan 24 detik.
Al Battani juga menemukan sejumlah persamaan trigonometri: Ia juga
memecahkan persamaan sin x = a cos x dan menemukan rumus: dan
menggunakan gagasan al-Marwazi tentang tangen dalam mengembangkan
persamaan-persamaan untuk menghitung tangen, cotangen dan menyusun
tabel perhitungan tangen. Al Battani bekerja di Suriah, tepatnya di ar-Raqqah
dan di Damaskus, yang juga merupakan tempat wafatnya.
- Tsabit Bin Qurrah
Abu'l Hasan Tsabit bin Qurra' bin Marwan al-Sabi al-Harrani, (826 –
18 Februari 901) adalah seorang astronom dan matematikawan dari Arab, dan
dikenal pula sebagai Thebit dalam bahasa Latin. Tsabit lahir di kota Harran,
Turki. Tsabit menempuh pendidikan di Baitul Hikmah di Baghdad atas ajakan
Muhammad ibn Musa ibn Shakir. Tsabit menerjemahkan buku Euclid yang
berjudul Elements dan buku Ptolemy yang berjudul Geograpia.
Al-Sabiʾ Thabit bin Qurra al-Ḥarrānī, Latin: Thebit / Thebith / Tebit,
826 - 18 Februari, 901) adalah seorang ahli matematika, dokter, astronom, dan
penerjemah Islam Golden Age yang tinggal di Baghdad pada paruh kedua
abad kesembilan. Ibnu Qurra membuat penemuan penting dalam aljabar,
geometri, dan astronomi. Dalam astronomi, Thabit dianggap sebagai salah satu
dari para reformis pertama dari sistem Ptolemaic, dan dalam mekanika dia
adalah seorang pendiri statika.
d. Tokoh Islam Di Bidang Filsafat
- Ibnu Rusyd
Abu Walid Muhammad bin Rusyd lahir di Kordoba (Spanyol) pada
tahun 520 Hijriah (1128 Masehi) juga dikenal sebagai Averroes, adalah
seorang filsuf dari Spanyol (Andalusia). Ayah dan kakek Ibnu Rusyd adalah
hakim-hakim terkenal pada masanya. Ibnu Rusyd kecil sendiri adalah seorang
anak yang mempunyai banyak minat dan talenta. Dia mendalami banyak ilmu,
seperti kedokteran, hukum, matematika, dan filsafat. Ibnu Rusyd mendalami
filsafat dari Abu Ja'far Harun dan Ibnu Baja.
Ibnu Rusyd adalah seorang jenius yang berasal dari Andalusia dengan
pengetahuan ensiklopedik. Masa hidupnya sebagian besar diberikan untuk
mengabdi sebagai "Kadi" (hakim) dan fisikawan. Di dunia barat, Ibnu Rusyd
dikenal sebagai Averroes dan komentator terbesar atas filsafat Aristoteles yang
memengaruhi filsafat Kristen di abad pertengahan, termasuk pemikir semacam
St. Thomas Aquinas. Banyak orang mendatangi Ibnu Rusyd untuk
mengkonsultasikan masalah kedokteran dan masalah hukum.
Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan fikih
dalam bentuk karangan, ulasan, essai dan resume. Hampir semua karya-karya
Ibnu Rusyd diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan Ibrani (Yahudi)
sehingga kemungkinan besar karya-karya aslinya sudah tidak ada.
Filsafat Ibnu Rusyd ada dua, yaitu filsafat Ibnu Rusyd seperti yang
dipahami oleh orang Eropa pada abad pertengahan; dan filsafat Ibnu Rusyd
tentang akidah dan sikap keberagamaannya.
Karya : Bidayat Al-Mujtahid, Kulliyaat fi At-Tib (Kuliah Kedokteran) dan Fasl
Al-Maqal fi Ma Bain Al-Hikmat Wa Asy-Syari’at
e. Tokoh Islam Di Bidang Sosiologi
- Ibnu Khaldun
Beliau hidup pada tahun 1332-1406M, dikenal sebagai Bapak Sosiologi dan
karyanya yang terkenal adalahMuqaddimah.
f. Tokoh Islam Di Bidang Biologi
- Ibnu Awwam
Beliau ahli di bidang biologi terutama dalam bidang pertanian. Karyanya yang
terkenal adalah Al-Fallah.
- Al-Jahiz
Beliau ahli dalam bidang biologi terutama dalam bidang ilmu hewan dan
karyanya yang terkenal adalah Al-Hayawan.
- As-Sinai
Beliau ahli dalam bidang biologi terutama dalam bidang tumbuh-tumbuhan
dan pepohonan, karyanya yang terkenal adalah Kitabun Nahati Wasy Syujjar.
- Nasir al Din Tusi
Beliau adalah ilmuwan Persia abad ke 13 yang merupakan ilmuwan
yang terakhir di dunia Islam, setelah Baghdad diluluhlantakkan oleh bangsa
Mongol dibawah kepemimpinan Hulagu Khan. Teorinya yang terkenal adalah
tentang mekanisme Seleksi Alami yang membentuk keanekaragaman hayati di
dunia, yang beliau kemukakan 750 tahun sebelum Charles Darwin dan Alfred
Wallace, duet pengungkap rahasia Seleksi Alami.
Tusi menyebutkan bahwa organisme-organisme yang lebih cepat untuk
bermutasi dan berubah bentuk/memiliki perubahan fungsi organ akan lebih
bervariasi dibandingkan individu lainnya. Badan organisme tersebut berubah
karena faktor internal dan eksternal. Ini merupakan titik awal pemikiran
manusia tentang asal mula spesies terbentuk.
Selain mencetuskan gagasan tentang seleksi alami, Tusi juga
merupakan orang yang berjasa dalam memberikan jalan untuk munculnya
era Renaissance di Eropa, karena beliaulah yang menyelamatkan 400,000
buku ketika Bayt al Hikmah dihancurkan oleh Mongol. Beliaumembawa kabur
naskah-naskah tersebut ke Observatorium Maragheh, Azerbaijan. Di tempat
itu beliau melanjutkan risetnya tentang pergerakan Bumi yang akhirnya
menjadi inspirasi bagi Nicolaus Copernicus tiga abad kemudian sebagai orang
pertama yang membuktikan bahwa bumi mengelilingi matahari, bukan
sebaliknya.
g. Tokoh Islam Di Bidang Kimia
- Abu Musa Jabir Bin Hayyan
Abu Musa Jabir bin Hayyan, atau dikenal dengan nama Geber di dunia
Barat, diperkirakan lahir di Kuffah, Irak pada tahun 722 dan wafat pada tahun
804. Kontribusi terbesar Jabir adalah dalam bidang kimia. Keahliannya ini
didapatnya dengan ia berguru pada Barmaki Vizier, pada masa pemerintahan
Harun Ar-Rasyid di Baghdad. Ia mengembangkan teknik eksperimentasi
sistematis di dalam penelitian kimia, sehingga setiap eksperimen dapat
direproduksi kembali. Jabir menekankan bahwa kuantitas zat berhubungan
dengan reaksi kimia yang terjadi, sehingga dapat dianggap Jabir telah merintis
ditemukannya hukum perbandingan tetap.
Kontribusi lainnya antara lain dalam penyempurnaan proses
kristalisasi, distilasi, kalsinasi, sublimasi dan penguapan serta pengembangan
instrumen untuk melakukan proses-proses tersebut. Bapak Kimia Arab ini
dikenal karena karya-karyanya yang sangat berpengaruh pada ilmu kimia dan
metalurgi.
Karya Jabir antara lain:
Kitab Al-Kimya (diterjemahkan ke Inggris menjadi The Book of the
Composition of Alchemy), Kitab Al-Sab'een Kitab Al Rahmah, Al Tajmi, Al
Zilaq al Sharqi, Book of The Kingdom, Book of Eastern Mercury dan Book of
Balance.
h. Tokoh Islam Di Bidang Akhlak
- Imam Al-Ghazali
Nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad Ibnu Ahmad Al-
Ghazali yang bergelar Hujjatun Islam, lahir pada tahun 450H di daerah Tus
daerah Khurasan di Baghdad, dan pada tahun 488 beliau pindah ke Damaskus
dengan kegiatan menulis buku-buku dan mendalami ilmu Tasawuf, kemudian
beliau pindah lagi ke Palestina dan di sini beliau berhasil menulis buku Ihya
Ulumuddin (Menghidupkan Kembali Ilmu-Ilmu Agama). Setelah itu beliau
kembali mengejar di Nizamiyah tahun 494H dan hanya bertahan 2 tahun,
kemudian kembali ke kota kelahirannya dan mendirikan sekolah hukum,
beliau meninggal dalam usia 54 tahun pada tahun 505H/1111M
Banyak karya beliau dalam berbagai disiplin ilmu, karena
ketenarannya banyak ilmuwan barat terutama dalam bidang filsafat mengikuti
pendirian beliau seperti Pascal dari Perancis, Thomas Aquinas dari Italia dan
sebagainya.\
Adapun karya-karya Imam Al-Ghazali yang diterjemahkan oleh ahli-
ahli barat antara lain :
Tahafutul Falasifah diterjemahkan oleh Cerra de Uaux.
Beberapa pasal Ihya Ulumuddin diterjemahkan oleh D.B. Mac Donald
Al-Munqid Mihad Dalal diterjemahkan oleh Barboer de Meynard
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada masa pembaharuan modern Islam ini banyak muncul tokoh-tokoh yang
memberikan kontribusi dalam bidang pengetahuan Islam. Meskipun ada sebagian
pihak yang memanfaatkannya dengan menyebar agama baru sehingga banyak orang
yang imannya lemah berpaling dan meninggalkan Islam. Banyaknya oknum yang
mengaku beragama Islam memanfaatkan status dengan memecah belah persatuan
Islam dengan melakukan hal yang dilarang oleh agama seperti kasus pemboman yang
membunuh banyak orang ketika sedang melakukan ibadah shalat jumat di mesjid.

Hal inis ebenarnya untuk menghancurkan persatuan umat Islam karena beberapa
orang beranggapan bahwa pelakunya adalah oknum dari agama lain.
Seharusnya ketika telah diadakannya pembaharuan dalam islam ini kita sebagai umat
Islam seharusnya bisa mengambil manfaat dari perkembangan tersebut karena pada
dasarnya setiap pembaharuan tersebut diadakan untuk mengubah kebiasaan dan
perilaku buruk dari manusia itu sendiri.

B. Saran

Kita sebagai generasi muda Islam penerus bangsa sebaiknya dapat menjadikan
perkembangan pembaharuan Islam modern ini sebagai suatu acuan untuk mengisi
hari-hari dalam kehidupan ini dengan lebih baik. Dan untuk memotivasi diri sendiri
agar tidak terjebak dengan sesuatu yang menyesatkan karena sekarang ini kita berada
di era globalisasi yang penuh dengan kemajuan di berbagai bidang.
Makalah Sejarah Kebudayaan Islam

Tentang Tokoh- Tokoh Ilmuwan Terkenal


Di Zaman Bani Abbasiyah

Di susun oleh :

 Resa Maulana Fauziah


 Irfan Nurjaman
 Saeful Zam – zam

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cililin


Kabupaten Bandung Barat 40562.

Anda mungkin juga menyukai