FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL 2018 MENGENAL DAMPER
Untuk melindungi struktur bangunan dari gempa, dapat menggunakan alat-alat
peredam gempa(damper), mulai dari bantalan karet (base isolation seismic bearing) hingga alat-alat berteknologi tinggi. Gempa yang terjadi di indonesia saat ini sangat memprihatinkan, banyak korban jiwa akibat tertimbun runtuhan gedung-gedungnya. Salah satu pilihan yang kini banyak digunakan untuk melindungi struktur bangunan dari gempa, adalah dengan alat-alat peredam gempa (damper). Adapun alat peredam gempa tersebut, cukup banyak jenisnya, 1. Bantalan Karet Tahan Gempa (Seismic Bearing) 2. Lock Up Device (LUD) 3. Fluid Viscous Damper (FVD) 4. High Damping Device (HIDAM) 5. Dan Lainnya Penggunaan peralatan tahan gempa tersebut, pada prinsipnya berfungsi untuk menyerap energi gempa yang dipikul oleh elemen-elemen struktur. Sehingga, struktur bangunan menjadi lebih elastis dan terhindar dari kerusakan gempa yang parah. No. Jenis Damper Gambar 1. Bantalan karet tahan gempa (Seismic Bearing) - sering dikenal sebagai base isolation - bahan dasar karet alam - Bantalan karet ini tergolong murah - Dipasang pada setiap kolom, yaitu diantara pondasi dan bangunan - Berfungsi untuk mengurangi getaran akibat gempa. - Sedangkan lempengan baja, digunakan untuk menambah kekakuan bantalan karet, sehingga penurunan bangunan saat bertumpu di atas bantalan karet tidak terlalu besar. 2 Fluid Viscous Damper (FVD) - Fungsi utama menyerap energi gempa dan mengurangi gaya gempa rencana yang dipikul elemen-elemen struktur - membuat struktur bangunan menjadi lebih elastis dan mampu meredam guncangan gempa - membuat gempa rencana yang dipikul elemen struktur menjadi lebih kecil - sebagai disipator energi, dengan cara memberikan perlawanan gaya melalui pergerakan yang dibatasi - dipasang pada kolom
3 High Damping Device
(HIDAM) - menggunakan prinsip viskositas dalam menciptakan gaya redaman - mempunyai kemampuan meredam gempa sangat baik - rasio redaman struktur yang mampu ditingkatkan oleh HiDAM berkisar 10 – 20 % - diterapkan pada kolom
4. Lock Up Devices (LUD)
- Seperti dongkrak atau shockbreaker pada pertemuan antara tiang dan segmen jalan layang - Prinsip kerja LUD sangat sangat sederhana, jika diibaratkan tiang dan badan jalan layang sebagai huruf T. Dimana garis melintang sebagai badan jalan. Gerak redam LUD pada saat terjadi gempa, akan berlangsung dari arah kiri ke kanan atau sebaliknya. Dengan penggunaan cairan khusus (gel silikon) yang menjadi bantalan pada LUD, guncangan ekstrem akibat gempa, pada saat tertentu mengakibatkan LUD terkunci, dan mengakibatkan seluruh badan jalan dan tiang akan bergerak serentak ke arah yang sama seperti huruf T, ke kanan dan ke kiri. Sistem ini, juga bisa meredam gerakan liar, akibat guncangan yang disebabkan oleh getaran lainnya. Kekuatan LUD dengan gaya horizontal, adalah 3.400 kN/unit. - Diaplikasikan pada jembatan 5. Oil Damper - Berupa cairan peredam yang bersifat semi aktif yaitu minyak kental, ketika bangunan mulai bergetar, peredam akan menyeimbangkan bangunan - Minyak dalam peredam tergelincir ke arah yang berlawanan dari arah getaran gempa atau angin sehingga melawan dan meminimalkan goyangan pada bangunan. - Diletakkan pada strktur pipa yang diletakkan di tengah struktur - Biasanya ditemukan pada tower atau bangunan pencakar langit
6. Tuned Mass Damper
- Berbentuk seperti bola dinamis - sebuah massa pegas dan peredam yang terhubung dengan struktur utama yang bertujuan mengurangi getaran dinamik yang disebabkan oleh beban angin atau beban gempa - Kelebihan kontrol pasif khususnya TMD adalah karena kesederhanaan dalam desain pemasangan dan terutama pemeliharaannya - Dipasang pada struktur utama bangunan