Anda di halaman 1dari 8

TEKNOLOGI PEREDAM

GEMPA
Febry Mandasari
DEFINISI

• Peredam gempa pada prinsipnya berfungsi untuk menyerap energy


gempa yang dipikul oleh elemen-elemen struktur, sehingga
struktur bangunan menjadi lebih elastis dan terhindar dari
kerusakan gempa yang parah.
Alat Peredam Gempa

1. Bantalan Karet Tahan Gempa (Seismic Bearing)


Bantalan karet sering dikenal sebagai base isolation dimana
penggunaannya semakin banyak karena tergolong murah dan bukan
merupakan alat berteknologi tinggi.

Dalam aplikasinya, bantalan karet dipasang pada setiap kolom yaitu


diantara pondasi dan bangunan. Bantalan karet ini berfungsi untuk
mengurangi getaran akibat gempa, sedangkan lempengan baja
digunakan untuk menambah kekakuan bantalan karet sehingga
penurunan bangunan saat bertumpu diatas bantalan karet tidak terlalu
besar.
Alat Peredam Gempa

2. LUD (Lock Up Devices)


Beberapa daerah rawan gempa suah mulai mengaplikasikan teknologi
peredam gempa berteknologi tinggi dari mancanegara.
Salah satu penggunaannya adalah jalan layang Pasupati, Bandung.
Perangkat yang diaplikasikan pada jalan layang ini adalah teknologi
peredam gempa shock transmission unit, dipilih jenis Lock Up Devices
yang berasal dari Perancis.
Alat Peredam Gempa

2. LUD (Lock Up Devices)


Prinsip kerja LUD sangat sangat sederhana, jika diibaratkan tiang dan
badan jalan layang sebagai huruf  T. Dimana garis melintang sebagai
badan jalan. Gerak redam LUD pada saat terjadi gempa, akan
berlangsung dari arah kiri ke kanan atau sebaliknya. Dengan penggunaan
cairan khusus (gel silikon) yang menjadi bantalan pada LUD, guncangan
ekstrem akibat gempa, pada saat tertentu mengakibatkan LUD terkunci,
dan mengakibatkan seluruh badan jalan dan tiang akan bergerak
serentak ke arah yang sama seperti huruf T, ke kanan dan ke kiri.
Sistem ini, juga bisa meredam gerakan liar, akibat guncangan yang
disebabkan oleh getaran lainnya. Kekuatan LUD dengan gaya horizontal,
adalah 3.400 kN/unit.
Alat Peredam Gempa
3. FVD (Fluid Viscous Damper)
Fungsi utama dari peralatan ini, adalah menyerap energi gempa dan mengurangi gaya gempa
rencana yang dipikul elemen-elemen struktur. Sehingga, struktur bangunan menjadi lebih elastis
dan mampu meredam guncangan gempa. Dengan mengaplikasikan peralatan FVD, gempa
rencana yang dipikul elemen struktur menjadi lebih kecil. Sehingga, dengan kondisi tersebut
diharapkan tidak terjadi kerusakan struktur bangunan ketika gempa terjadi.
FVD merupakan alat peredam gempa yang berfungsi sebagai disipator energi, dengan cara
memberikan perlawanan gaya melalui pergerakan yang dibatasi. Gaya yang diberikan oleh FVD
timbul, akibat adanya gaya luar yang berlawanan arah, bekerja pada alat tersebut. Peralatan ini
bekerja, dengan menggunakan konsep mekanika fluida dalam mendispasikan energi.
Pada perkuatan FVD kolom berfungsi sebagai pegas. FVD mampu mereduksi tegangan dan
defleksi yang terjadi secara simultan (bersamaan), karena gaya FVD yang bekerja sebanding
dengan perubahan kecepatan stroke-nya (stroking velocity). Mekanisme kerja ini, dianalogikan
seperti suspensi atau shock absorbser pada mobil, yang digunakan untuk mengatur pergerakan
pegas di posisi tumpuan. Gaya redaman yang dibutuhkan relatif kecil, dibandingkan gaya yang
dipikul pegas, akibat beban kendaraan dan beban guncangan.
FVD (Fluid Viscous Damper)

Adapun kelebihan FVD, yaitu


• Dapat mereduksi tegangan, gaya geser dan defleksi pada struktur, dapat bekerja secara
pasif (tidak membutuhkan peralatan atau sumber daya dalam penggunaannya).
• Dapat bekerja dengan tekanan fluida lebih tinggi, sehingga bentuknya semakin kecil dan
praktis.
Alat Peredam Gempa
4. HiDAM   (High Damping Device)
Sekilas mengenai prinsip kerja HiDAM, secara umum hampir sama dengan FVD taylor device .
Yakni kedua alat ini sama-sama menggunakan prinsip viskositas dalam menciptakan gaya
redaman. Berdasarkan hasil penelitian terhadap alat peredam gempa HiDAM ini, rasio redaman
struktur, mampu ditingkatkan oleh HiDAM pada kisaran 10 – 20 %.  Angka ini, sangat signifikan
dalam mengurangi respon struktur terhadap gempa dan kerusakan bangunan, serta telah
memenuhi kriteria konvensional gempa di Jepang.

Anda mungkin juga menyukai