NIM. : 30201700098 Gempa bumi adalah getaran atau getar-getar yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa bumi yang dialami selama periode waktu. Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Kebanyakan gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan bumi yang bergerak ke satu arah atau bisa juga lebih. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi. Gempa Bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa Bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa Bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km. Beberapa gempa Bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa Bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Dalam pembangunan Gedung bertingkat tiggi, perlu adanya perencanaan untuk evakuasi pada saat terjadinya bencana gempa bumi maupun kebakaran. Dalam Gedung tingkat tinggi pasti sudah ada tangga darurat. Namun penggunaan tangga darurat pada gedung berlantai diatas 10 lantai membutuhkan waktu yang lama saat evakuasi. Perlu adanya alat bantu yang efisien dan efektif dalam penanganan gempa pada gedung tingkat tinggi. Inovasi ini bernama Rantab (Seluncuran Tanggap Bencana). Alat ini akan berguna untuk penyelamatan pada gedung tingkat tinggi. Seluncuran ini akan dipasang disamping tangga darurat. Seluncuran ini berbahan stainless stell yang kuat untuk menahan beban manusia. Prinsip seluncuran ini hamper sama dengan seluncuran anak anak pad umumnya. Perangkat ini membutuhkan waktu yang singkat dalam proses evakuasi dan diharapkan efisien dalam penggunaannya. Perangkat semacam ini tidak memerlukan daya listrik dan kekuatan fisik apa pun, dengan fitur struktur sederhana dan mudah digunakan. Ini dapat digunakan tidak hanya di evakuasi darurat gedung bertingkat untuk semua jenis orang, tetapi juga dapat menggantikan beberapa sarana transportasi vertikal. Perangkat ini memiliki keuntungan mulai dari menghemat energi listrik, mengurangi jumlah elevator, dan mengurangi total biaya proyek. Penerapan seluncuran ini pada bangunan bertingkat tinggi diharapkan tidak hanya menyelesaikan masalah evakuasi cepat untuk bangunan bertingkat tinggi di dunia tetapi juga menikmati sejumlah manfaat ekonomi. Diharapkan inovasi ini direalisasikan pada bangunan bangunan tingkat tinggi di Indonesia, karena Indonesia rawan sekali terhadap gempa bumi.