Anda di halaman 1dari 6

INFO – TEKNIK

Volume 1 No. 1, Desember 2000 (22 - 27)

Menentukan Nilai Satuan Mobil Penumpang


Kendaraan Di Kotamadya Banjarmasin
Rosehan Anwar 1

Abstrak – Nilai satuan mobil penumpang dari kendaraan diperlukan untuk menjumlah beberapa jenis
kendaraan yang berbeda dan dapat digunakan pada perhitungan antara lain : kapasitas jalan dan tebal
perkerasan. Kendaraan dari masing-masing daerah mempunyai sifat yang khas nilai SMP. Kendaraan
yang diteliti adalah kendaraan sepeda motor dan kendaraan angkutan kota (angkot) Oleh sebab itu
dilakukan penelitian dengan judul :” MENENTUKAN NILAI SATUAN MOBIL PENUMPANG
KENDARAAN DI KOTAMADYA BANJARMASIN”.
Pada penelitian ini analisa perhitungan SMP menggunakan metode Headway. Dari perhitunan didapatkan
nilai SMP sepeda motor = 0,6084 dan nilai SMP angkot = 1,0774. Nilai-nilai ini tidak sama dengan nilai
SMP yang tercantum pada IHCM 92.

Keywords - satuan mobil penumpang, angkutan kota, metode headway.

kegaitan sehari-hari, dan salah satu hubngan


PENDAHULUAN1 perjalanan di dalam kota maupun luar kota.
Pada umumnya perkembangan kota terjadi
Latar Belakang secara alami, sehingga secara bertahap akan
Lalu lintas terjadi akibat adanya kebutuhan menjadi besar serta ramai. Salah satu yang
transport dari masyarakat. Sebagai akibat terjadi adalah dibidang ekonomi.
adanya kebutuhan transportasi (pergerakan Perkembangan ekonomi menyebabkan
orang dan barang), maka timbullah tuntutan bertambahnya kemakmuran yang pada
untuk menyediakan prasarana-prasarana agar akhirnya mengakibatkan dibutuhkannya
pergerakan tersebut berlangsung dengan aman, prasanan dan sarana transportasi, di kotamadya
cepat, nyaman dan ekonomis sesuai dengan Banjarmasin. Perkembangan ekonomi
peranan transportasi berkaitan dengan jenis mengakibatkan meningkatnya volume lalu
sarana yang digunakan. Sarana transportasi lintas kendaraannya, baik dari segi kapasitas
yang digunakan dipengaruhi oleh beberapa jalan maupun dari karakteristik lalu lintasnya
faktor yaitu : sendiri. Karakteristik lalu lintas yang
- Keadaan geografi suatu daerah dimaksud khususnya adalah volume,
- Keadaan topografi suatu daerah komposisi dan kecepatan. Peningkatan volume
- Tingkat teknologi kendaraan yang diakibatkan adalah akan
- Sosial, politik dan ekonomi terjadi kepadatan lalu lintas. Pada jam-jam
Kotamadya Banjarmasin merupakan pusat sibuk khususnya terlihat terjadinya antrian
kegiatan dan kota utama dikalimantan selatan, kendaraan yang panjang di banyak simpangan
dan berfungsi sebagai pusat administrasi, pusat yang menyebabkan kendaraan mengalami
perdagangan , pusat industri dan pusat tundaan rata-rata cukup lama.
kebudayaan. Dengan perannya itu, maka Untuk mengatasi keadaan tersebut
kotamadya Banjarmasin dituntut untuk dapat dibutuhkan suatu usaha pengaturan lalu lintas.
memberikan pelayanan yang baik dan teratur, Salah satu usaha untuk pengaturan lalu lintas
artinya segala kegaitan yang berlangsung adalah penentuan nilai satuan mobil
didalam kota atau sekitarnya dapat berjalan penumpang (SMP). Satuan mobil penumpang
dengan lancar dan tertib. Kelancaran kegaitan adalah cara lain untuk membilangkan
akan tercermin dalam kelancaran hubungan klasifikasi arus lalu lintas dengan menyatakan
lalu lintas bukan dalam jumlah kendaraan
1
Staf pengajar Fakultas Teknik Unlam Banjarmasin

22
Rosehan Anwar, Menentukan Nilai Satuan Mobil… 23

melainkan dalam satuan mobil penumpang Aspek fisik :


(SMP). - Dimensi / ukuran dari kendaraan
Dengan latar belakang itu dan juga karena - Tenaga/energi
penelitian mengenani satuan mobil penumpang - Karakteristik persimpangan
di kotamadya Banjarmasin belum pernah Sebagi contoh, kendaraan berat memerlukan
dilakukan, maka pembahasan penelitian ini ruang dan waktu yang lebih dalam
dikhususkan pada penelitian satuan mobil meninggalkan persimpangan dibandingkan
penumpang di kotamadya Banjarmasin. dengan mobil penumpang walaupun dimensi/
Penelitian ini akan mengamati kondisi lalu ukuran sama dengan mobil penumpang.
lintas di dua persimpangan yang memiliki
lampu lalulintas. Penentuan Faktor Satuan Mobil Penumpang
Lokasi penelitian yang dilakukan hanya di Untuk menentukan faktor SMP digunakan
dua lokasi persimpangan yaitu : metode Headway. Pada metode ini yang
1. Persimpangan jalan S. Parman – jalan dihitung adalah SMP berbagai jenis kendaraan
Belitung pada arus satu jalur persimpangan dengan
2. Persimpangan jalan Lambung Mangkurat – lampu lalu lintas. Perkiraan kendaraan-
jalan Pangeran Samudra. kendaraan 1, 2, 3, …………,I, tinggal apda
Pertimbangan pemilihan lokasi tersebut adalah perkiraan waktu t1, t2, t3, ……………,ti,
karena di dua persimpangan itu volume dihitung sewaktu kendaraan lewat stop line.
lalulintas nya cukup tinggi dan dianggap dapat Pergerakan maju kendaraan ke-1 adalah hi= (ti
mewakili persimpangan lainnya untuk – (ti – 1)). Perkitaan rangkaian terdiri dari
menentukan satuan mobil penumpang di mobil penumpang, mikrolet, kendaraan berat,
Banjarmasin. dan sepeda motor. Jika kendaraan ke I itu
adalah mobil, misalnya mobil ini diikuti oleh
Tujuan dan Manfaat Penelitian mobil penumpang lainnya dan atau oleh
Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan kendaraan berat maka pergerakan maju hi dan
nilai satuan mobil penumpang di daerah h (I+1) akan berbeda.
banjarmasin, terutama nila SMP sepeda motor Metode Headway (Scraggs, 1964):
dan nilai SMP Angkot. Selain itu
hsm  Q / Nsm
membandingkan dengan satuan mobil SMP. Sm = ...................... (1)
penumpang yang terdapat dalam buku IHCM hcc  Q / Ncc
(Indonesia highways capacity manual). Atau
SMP.Sm = hAA/hcc ................................. (2)
TINJAUAN PUSTAKA dengan
Hsm = Headway sepeda motor mengikuti
Nilai Satuan Mobil Penumpang sepeda motor
Untuk menyeragamkan unit satuan dalam HAA = Headway angkot mengikuti angkot
perhitungan kepadatan lalu lintas, digunakan Hcc = Headway mobil penumpang
satuan muatan penumpang, yaitu pengaruh mengikuti mobil penumpang
setiap kendaraan terahdap keselamatan arus Q = Faktor koreksi
lalu lintas yang diperhitungkan dengan Nsm = jumlah headway sepeda motor
membandingkan nya dengan pengaruh dari mengikuti sepeda motor.
mobil penumpang. Berdasarkan beberapa
penelitian yang dilakukan untuk jalan dalam
kota ada beberapa nilai SMP yang didapat METODE PENELITIAN
seperti terliaht pada tabel 2.
Metode Pengumpulan Data
Faktor Satuan Mobil Penumpang Berdasarkan syarat-syarat yang sudah
Aspek utama yang mempengaruhi penetapan ditentukan maka lokasi yang dipilih adalah :
faktor SMP sebagai berikut (Djohar, 1984) :
24 INFO TEKNIK, Volume 1 No.1, Desember 2000

1. Persimpangan jalan S. Parman – jalan Arus lalu lintas pada semua kaki
Belitung persimpangan relatif tinggi, terutama pada jam
2. Persimpangan jalan Lambung Mangkurat. sibuk. Jalan S. Parman mempunyai lebar
badan jalan keseluruhan 11,3 m dengan
Pengambilan Data Lapangan panjang median 10 m danlebar 0,3 m di kaki
utara dan selatan persimpangan. Trotoar
Data Lapangan
terdapat dikiri kanan jalan dengan lebar
Data yang diambil di lapangan adalah : masing-masing 1,5 m. jalan perintis
1. Kondisi geometric kemerdekaan lebar jalan seluruhnya adalah 9,1
- Jumlah lajur m, dengan lebar meidan 0,3 m dan panjang 9,3
- Lebar jalur m. lebar trotoar di kiri kanan jalan masing-
- Median trotoar masing 1,5 m. jalan belitung lebar badan jalan
- Lay out persimpangan seluruhnya adalah 6 m. pada kaki simpang ini
2. Kondisi lalu lintas tidak terdapat median dan trotoar.
- Jenis kendaraan
- Data headways Persimpangan Jalan P. Samudra – Jalan
- Pergerakan lalu lintas (yang diambil Lambung Mangkurat
adalah pergerakan lurus) Persimpangan ini mempunyai empat kaki
Data kendaraan melewati stop line yang persimpangan dengan traffic signal 4 phase.
diambil untuk menentukan data headway Seluruh kaki simpang mempunyai trotoar dan
adalah kendaraan yang bergerak lurus (bukan median jalan. Arus lalu lintas pada kaki selatan
berbelok ke kiri atau ke kanan). Hal itu dan barat relatif tinggi sedangkan dari arah
disebabkan karena kendaraan yang berbelok utara relatif rendah dan pada kaki timur arus
cenderung mengurangi kecepatannya sehingga lalu lintasnya sangat besar. Pada kaki barat
dapat mempengaruhi waktu headway. tidak dapat diambil data karena pergerakan
Penentuan data headway berdasarkan pada lalu lintas tersebut tidak boleh bergerak lurus
waktu sebuah kendaraan mengikuti kendaraan hanya berbelok.
yang lain pada lajur yang sama.

Peralatan diLapangan HASIL DAN PEMBAHASAN


Peralatan yang digunakan untuk
pengambilan data dilapangan adalah : Analisis penentuan nilai satuan mobil
- Stopwatch, digunakan untuk menghitung penumpang
waktu headway Dari data ang diperoleh di lapangan terliaht
- Meteran (50 meter) jumlah sepeda motor cukup tinggi
- Blanko isian dibandingkan dengan jenis kendaraan lainnya.
Sedangkan jumlah data Bamikro yang dapat
Hasil pengumpulan data lapangan dikumpulkan paling sedikit dibandingkan
Untuk memberikan gambaran tentang dengan data bamikro yang melewati
kapasitas masing-masing jalan maka berikut persimpangan cukup banyak, tetapi tidak
ini akan dijelaskan tentang kondisi lalu lintas memenuhi persyaratan untuk diambil sebagai
dan kondisi geometrik jalan di persimpangan. data, misalnya karena gerakan bamikro yang
Persimpangan jalan S. Parman – jalan Belitung berbelok ke kanan atau ke kiri, atau bamikro
Persimpangan jalan S. Parman – jalan Belitung yang pada saat lampu merah berada dalam
mempunyai empat kaki persimpangan dengan antrian di belakang kendaraan lain tetapi pada
traffic signal 4 phase. Hanya tiga kaki saat lampu hijau mendahului kendaraan
persimpangan yang mempunyai trotoar dan didepannya sebelum melewati stopline
median jalan, yaitu jalan S. Parman dan jalan sehingga kasus tersebut tidak dapat dijadikan
Perintis Kemerdekaan, sedangkan jalan data.
Belitung tidak mempunyai trotoar dan Pengambilan data dilakukan pada saat
median. jumlah kendaraan yang berhenti karena lampu
Rosehan Anwar, Menentukan Nilai Satuan Mobil… 25

merah berada dalam kondisi jenuh. Untuk bisa jenuh disaat lampu merah dan juga oleh
dikatakan jenuh minimal panjang antrian yang kondisi suatu jalan. Nilai SMP pada simpang
ada disatu jalur sama dengan panjang median S. Parman – Belitung arah timur – barat lebih
jalan. Untuk mengantisipasi hal itu maka besar daripada Simpang Lambung Mangkurat-
penambilan data dilakukan pada saat jam P. Samudra atah utara – selatan walalupun
sibuk, yaitu pukul 07.00 sampai pukul 09.00 jumlah kendaraan yang berhenti pada saat
wita, kemudian pukul 13.00 sampai pukul lampu merah sedikit. Ini disebabkan lebar
15.00 wita dan terakhir pukul 16.00 sampai jalan s. parman, sehingga kendaraan yang
dengan pukul 18.00 Wita. bergerak pada saat lampu hijau tidak
terhambat.
Hasil perhitungan nilai SMP sepeda motor
Dari tabel 4.1 dan tabel 4.2 dapat
Tabel 1. SMP sepeda motor untuk Simpang Jl.
disimpulkan nilai dari satuan mobil
Belitung – Jl S. Parman.
penumpang dari sepeda motor pada
persimpangan Lambung Mangkurat- P
Arah Nilai SMP Data
Samudera dan persimpangan S. Parman adalah
: SMP sepeda motor : 0,6084 Utara – Selatan 0,6645 162
Barat – Timur 0,5910 35
Hasil perhitungan nilai SMP angkot Timur – Barat 0,7840 39
Dari tabel 4.3, tabel 4.3 dan tabel 4.4 dapat
disimpulkan nilai satuan mobil penumpang Tabel 2. SMP sepeda motor untuk Simpang Jl.
dari angkutan umum pada persimpangan L. Mangkurat – Jl P. Samudra.
lambung mangkurat-P.samudera dan
Arah Nilai SMP Data
persimpangan jalan s. parman – jalan andalas
adalah : Utara – Selatan 0,5585 154
SMP angkot = 1,0774 Barat – Timur 0,6009 142
Timur – Barat 0,5320 95
Pembahasan pengambilan data
Teknik pengambilan data di lapangan masih Pembahasan nilai SMP Angkot.
sangat sederhana yaitu hanya menggunkan Dari nilai SMP yang termuat pada tabel 3
stopwatch biasa, karena itu banyak faktor yang dan 4 terlihat bahwa nilai SMP yang terbesar
dapat mempengaruhi akurasi data. Faktor untuk Simpang Lambung Mangkurat – P.
manusia adalah yang paling menentukan. Samudra adalah arah selatan-utara yatiu
Karena data yang diambil dalam satuan sebesar 1.2770. sedangkan untuk simpang S.
perseratus detik, maka suatu keterlambatan Parman-Belitung adalah arah timur-barat yaitu
dalam memulai atau mengakhiri perhitungan sebesar 1.0503. untuk simpang S. parman –
waktu sangat berpengaruh pada data. Belitung arah timur –barat, jumlah bamikro
Faktor lainnya adalah kondisi stop line yang yang melewati jalur itu lebih sedikit daripada
tidak kelihatan atau malah tidak ada, yang arah selatan-utara, tetapi karena jalan perintis
dapat mempengaruhi dalam menentukan awal kemerdekaan lebih sempit dibandingkan jalan
perhitungan waktu. Untuk mengantisipasi hal S.parman, maka waktu headway bamikro di
ini maka diambil data lain yang sejajar garis arah ini lebih besar yang berpengaruh pada
stop line sebagai pengganti. nilai SMPnya.

Pembahasan Nilai SMP sepeda motor.


Tabel 3 SMP Angkot untuk simpang Jl.
Dari hasil perhitungan yang terdapat dalam Belitung – Jl. S.Parman
tabel 1 dan 2 terlihat bahwa nilai SMP yang
terbesar untuk simpang s.parman – belitung Arah Nilai SMP NMB
adalah arah timur – barat, yaitu sebesar
0.7840. besarnya nilai SMP dipengaruhi oleh Selatan – Utara 1,0441 32
banyaknya jumlah kendaraan pada kondisi Uatara – Selatan 0,9623 20
26 INFO TEKNIK, Volume 1 No.1, Desember 2000

Barat – Timur 0,5026 23 yang selama ini dipergunakan di


Timur – Barat 1,0503 21 Kotamadya banjarmasin.
5. Nilai SMP yang didapat untuk masing-
Tabel 4 SMP Angkot untuk simpang Jl. L. masing arah ditiap simpangan cenderung
Mangkurat – Jl. P.Samudra dipengaruhi oleh nilai headwaynya.

Arah Nilai SMP NMB Saran-saran


Selatan – Utara 1,2770 22 1. Karena penelitian ini dilakukan dengan
Timur – Barat 1,0846 53 cara manual maka tingkat ketelitian tidak
begitu tinggi. Untuk mempertinggi tingkat
ketelitian, dalam artian memperkecil
KESIMPULAN DAN SARAN kesalahan, maka sebaiknya digunakan
peralatan-peralatan elektronik seperti
Kesimpulan kamera video otomatis yang diletakkan di
persimpangan jalan, televisi, komputer dan
Dari analisis dan pembahasan data yang
lain-lain.
terdapat dalam bab sebelumnya, dapat ditarik 2. Karena penelitian ini didapatkan nilai SMP
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
sepeda motor adalah 0.6084 yang berbeda
1. Dari metode Headway yang dipergunakan dengan nilai yang sering dipakai yaitu 1.0
dalam penelitian ini diperoleh nilai SMP
demikian juga dengan nilai SMP bamikro,
sepeda motor berkisar antara 0,532 sampai nilai yang didapat dari penelitian yaitu
0.7840. Nilai SMP yang terbesar didapat di
1.0774 berbeda dengan nilai SMP yang
simpang S. Parman – Belitung arah Timur- selama ini digunakan yaitu 1.0, maka
barat dan yang terkecil didapat di Simpang
disarankan untuk mengadakan penelitian
Jl. L. Mangkurat – Jl.P. samudra dengan lebih lanjut dengan menambah jumlah
arah timur- barat.
lokasi persimpangan yang diteliti.
2. Nilai SMP angkutan umum yang didapat 3. Pada penelitian ini hanya diteliti dua jenis
berkisar antara 0.9632 sampai 1.2770.
kendaraan karena itu disarankan
Nilai SMP terbesar diperoleh di simpang memperluas penelitian untuk jenis
Lambung Mangkurat – samudera arah
kendaraan lainnya.
selatan – utara dan yang terkecil diperoleh
di simpang S. parman-Belitung dengan
Ucapan terima kasih
arah utara-selatan.
3. Dari nilai SMP sepeda motor yang dirata- Diucapkan banyak terima kasih kepada
ratakan motor adalah 0.6084. nilai ini lebih Mahasiswa Fakultas Teknik Sipil Unlam ynag
kecil daripada nilai SMP sepeda motor telah membantu dalam melakukan survey lalu
yang dikeluarkan Bina Marga yaitu 1.0. lintas di lokasi penelitian.
Tetapi kalau dibandingkan dengan nilai
SMP lainnya yang berkisar antara 0.2 Referensi
sampai 0.3, nilai SMP yang didapat dari Alumni diklat ahli LLAJR, 1986, hasil
penelitian ini jelas lebih besar. pengamatan lapangan lalu lintas dan
4. Dari nilai SMP Bina Marga yang selama transportasi kota banjarmasin, kanwil
ini dipergunakan di Kotamadya XI ditjendat propinsi kalsel/kalteng.
Banjarmasin, SMP Angkot tidak dicari
secara khusus karena Angkot dianggap Anwar R, 1994, evaluasi faktor SMP untuk
sama dengan mobil penumpang, oleh kendaraan penumpang umum dan
karena itu nilai SMP mobil penumpang, pengaruh kendaraan penumpang umum
yaitu 1.0. sedangkan dari nilai SMP terhadap saturation Flow, Bandung.
Angkot yang dirata-ratakan didapat nilai
SMP angkot adalah 1.0774. berarti nilai ini Badan Litbang departemen perhubungan,
lebih besar daripada nilai SMP Angkot 1985, studi angkutan kotamadya
Rosehan Anwar, Menentukan Nilai Satuan Mobil… 27

Banjarmasin, kerjasama dengan


universitas gajah mada.

Directorate general higways ministry of public


works, 1993, indonesian highway
capacity manual, jakarta, Indonesia.

Scraggs, D.A,1964, determination of the


passenger car eovalent of a good
vehicle in singel lane flow at traffic
sgnals, U.K., Road Research
laboratory, Harmondsworth and
langley.

Anda mungkin juga menyukai