Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya Bidang MRLL

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Transportasi merupakan perpindahan orang atau barang dari

satu tempat ke tempat lainnya, dengan menggunakan alat bantu
berupa alat transportasi atau pun tidak, pergerakan alat
transportasi biasa disebut lalu lintas. Lalu lintas sangat erat
kaitannya dengan perkembangan suatu daerah dikarenakan
merupakan kebutuhan yang sangat pokok untuk melakukan
kegiatan sehari-hari.
Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya merupakan salah satu

kabupaten yang terletak di Jawa Tengah yang sedang mengalami
perkembangan, dengan jumlah penduduk yang bertambah dari hari
ke hari menyebabkan peningkatan pengguna jalan dan volume
kendaraan. Peningkatan penggunaan jalan tersebut digunakan
untuk menyalurkan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan oleh
manusia di seluruh wilayah.
Pergerakan yang terjadi akibat adanya upaya pemenuhan

kebutuhan ini, menghasilkan kegiatan berlalu lintas, baik berupa
pergerakan orang maupun barang, dengan atau tanpa moda
transportasi berupa kendaraan. Keberagaman orang yang
melakukan pergerakan mulai dari perbedaan kebutuhan hingga
perbedaan asal dan tujuan mengakibatkan munculnya suatu
karakteristik pergerakan di suatu wilayah. Sehingga perlu
penanganan terhadap kondisi kinerja ruas jalan guna mewujudkan
kegiatan lalu lintas dan angkutan jalan yang aman, cepat, lancar,
tertib , nyaman dan efisien.
LAPORAN UMUM KINERJA TRANSPORTASI DARAT KORIDOR PASAR

TAMBUN - SUMBERJAYA IV- 286
TIM PKL KORIDOR PASAR TAMBUN -
Di dalam sebuah system jaringan jalan beragam moda
transportasi darat bercampur mulai dari mobil pribadi, sepeda
motor bus, truk, dan sepeda. Penyediaan sarana transportasi
berupa angkutan massal (bus, minibus) juga sudah disediakan baik
oleh Pemerintah maupun oleh swasta. Kondisi tersebut mendorong
semakin mudah dan meningkatnya aksesibilitas masyarakat dalam
melakukan pergerakan dari suatu zona/wilayah menuju ke
zona/wilayah lain. Adanya berbagai campuran dari berbagai moda
dengan berbagai karakteristik yang berbeda inilah yang
menyebabkan adanya pengaturan lalu lintas. Lalu lintas
merupakan suatu bagian yang terpenting dalam suatu wilayah,
sebab tanpa lalu lintas tidak akan ada pergerakan dan perpindahan
dari suatu titik ke titik lainnya baik orang maupun barang.
Rekayasa lalu lintas menurut Homburger, & Kell adalah

suatu penanganan yang berkaitan dengan perencanaan,
perancangan geometrik dan operasi lalu lintas jalan serta
jaringannya, terminal, penggunaan lahan serta keterkaitan dengan
moda transportasi lainnya. Dengan demikian, pada bidang
Manajemen Rekayasa Lalu Lintas ini membahas tentang
permasalahan yang timbul pada kinerja jaringan jalan baik
ruas jalan maupun simpang. Mengevaluasi indikator
permasalahan kemudian diusulkan penanganan yang tepat
dengan tujuan mengoptimalkan kinerja jaringan jalan baik dari segi
prasarana maupun operasionalnya.
Untuk mengukur evaluasi kinerja lalu lintas

dengan,mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada setiap ruas
jalan dan persimpangan untuk mencapai keselamatan dalam
pengoprasian didalam bidang prasarana lalu lintas, meningkatkan

efektivitas dan efisiensi penggunaan ruang lalu lintas yang baik
serta ekonomis dalam pembangunan. Maka dari itu diperlukan
adanya proses pengidentifikasian dari kondisi dan kerakteristik
lalulintas yang ada dengan melakukan inventarisasi dan
pengukuran kapasitas ruas jalan dan simpang dengan metode
perhitungan yang digunakan ialah Manual Kapasitas Jalan
Indonesia (MKJI).
1.2 Karakteristik Jalan dan Lalu Lintas
Adapun beberapa karakteristik jalan dan lalu lintas di Koridor Pasar

Tambun - Sumberjaya :
1.2.1 Karakteristik Prasarana
Dilihat dari karakteristik jaringan jalannya, Koridor Pasar

Tambun - Sumberjaya mempunyai pola jaringan jalan radial/linear,
dimana jaringan jalan tersebut mempunyai aksesibilitas yang cukup
tinggi, sehingga alternatif pilihan jalan yang dilalui akan semakin
banyak. Jaringan jalan menurut status jalan di Koridor Pasar
Tambun - Sumberjaya terdiri dari jalan Nasional, Provinsi, dan
Kabupaten. Sementara jalan menurut fungsinya terdiri dari jalan
Arteri sekunder, kolektor primer, kolektor sekunder, dan lokal.
Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya merupakan salah satu

Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki keseluruhan
panjang jalan sebesar 456,95 Km, dimana terdiri dari jalan Nasional
dengan panjang 31,9 Km, jalan Provinsi 165,55 Km dan 260,4
Km jalan Kabupaten.
Karakteristik jalan di wilayah Koridor Pasar Tambun -

Sumberjaya di dominasi oleh jalan dengan tipe 4/2 D untuk jalan
Arteri Sekunder, 2/2 UD untuk jalan kolektor primer, Kolektor
Sekunder, dan Lokal. Untuk jenis pengaturan simpang di Koridor
Pasar Tambun - Sumberjaya terdapat simpang bersinyal, dan tidak

bersinyal atau uncontrolled.

Untuk fasilitas perlengkapan jalan diantaranya rambu,
marka dan lampu penerangan jalan umum di Koridor Pasar Tambun
- Sumberjaya, pada jalan arteri pada umumnya baik rambu dan
marka tersedia dalam kondisi baik. Begitu pula dengan ketersediaan
lampu penerangan jalan umum dijalan arteri sudah baik. Namun
pada jalan yang kolektor dan local yang cukup jauh dari pusat kota
ini terdapat jalan yang tidak tersedia penerangan jalan serta marka
yang memadai.
1.2.2 Karakteristik Sarana
Karakteristik sarana di wilayah studi Koridor Pasar Tambun -

Sumberjaya meliputi kendaraan pribadi, kendaraan umum, dan
kendaraan barang dengan berbagai jenis. Untuk kendaraan pribadi
didominasi oleh sepeda motor dan mobil pribadi. Kendaraan umum
di Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya terdiri dari Angkutan Umum
Penumpang (kapasitas 12 orang), bus kecil (kapasitas 22 orang),
bus sedang (kapasitas 42 orang), dan bus besar (kapasitas 84
orang). Untuk kendaraan barang terdiri dari pick up, mobil box, truk
kecil, truk sedang,truk besar,truk tangki, container 20 ft, dan
container 40 ft. Di Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya juga
terdapat angkutan umum massal berupa Kereta Api.
1.2.3 Karakteristik Pergerakan / Volume Lalu Lintas
Karakteristik volume lalu lintas di wilayah studi Koridor Pasar

Tambun - Sumberjaya dapat dilihat melalui perbedaan waktu peak.
Pada peak pagi, umumnya pergerakan di dalam Ibu Kota Koridor
Pasar Tambun - Sumberjaya, bergerak menuju CBD dan Kawasan
Pemerintahan. Sementara pergerakan di luar Kawasan Ibu Kota
Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya, bergerak masuk ke dalam
Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya. Pergerakan pada peak pagi
memiliki fluktuasi yang beragam dikarenakan perbedaan

kebutuhan pergerakan di pagi hari. Umumnya orang
bekerja bergerak antara jam 07.30-08.30. Untuk kendaraan
barang di Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya bergerak pada
waktu yang beragam menyesuaikan kebutuhan jam pasar.
Umumnya kendaraan barang ada yang bergerak pada pukul 05.00-
06.00 untuk pasar pagi dan pukul 08.30-10.00 untuk kebutuhan
lain-lain.
Pada peak siang, jumlah pergerakan tidak sebesar peak pagi.

Pada dasarnya sebagian besar pergerakan berasal dari dalam kota
itu sendiri. Sedangkan pergerakan diluar kota sedikit.
Pada peak sore, pergerakan didalam kota sebagian besar

keluar dari CBD dan keluar kota kearah timur melintasi Kabupaten
Ponorogo, kearah barat melintasi Kabupaten Gunung Kidul.
Begitu juga dengan angkutan barang yang banyak menuju ke arah
keluar kota.
1.3 Profil dan Hierarki
Dalam hal ini dengan keterbatasan waktu dan personil

dalam melakukan penelitian dan analisis, penelitian difokuskan
padajalan dengan batasan dan kriteria sebagai berikut :
1. Seluruh jalan arteri
2. Seluruh jalan kolektor
3. Seluruh jalan lokal yang dilalui angkutan umum
4. Jalan lokal yang memiliki volume lalu lintas yang
besar (jam sibuk/ peak hour)
Dalam beberapa ruas jalan dibagi menjadi beberapa

segmen jalan, hal ini berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan lebar efektif jalan secara signifikan yang
berakibat berubahnya kapasitas ruas jalan dengan nama ruas
yang sama.
2. Pada ruas jalan tersebut terdapat beberapa persimpangan,
terutama simpang ber APILL yang mengakibatkan volume lalu
lintas kendaraan yang dilalui pada ruas jalan berbeda – beda
pada setiap titik pada satu ruas jalan dengan nama yang sama.
3. Terdapat perbedaan hambatan samping yang signifikan yang
menyebabkan perbedaan kapasitas pada satu ruas jalan dengan
nama ruas yang sama.
Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya berada di Provinsi Jawa
Tengah, memiliki luas wilayah sebesar 1,82237 km2 yang lokasinya

berbatasan langsung dengan Kabupaten Ponorogo di sebelah timur
Kabupaten Gunung Kidul di sebelah barat, Kabupaten Sukoharjo
sebelah Utara dan bagian selatan langsung dibibir Pantai Selatan.
Jaringan jalan wilayah studi yang dikaji diantaranya jaringan

jalan menurut menurut fungsi terdiri dari 4 ruas jalan nasional
dengan panjang 31,9 Km, 16 ruas jalan provinsi dengan panjang
165,55 km dan 33 ruas jalan kabupaten dengan panjang 184,2 km.
Tabel V. 1 Daftar Nama Jalan Arteri Sekunder, Kode, Panjang, Status dan Fungsi
Jalan yang dikaji
Link Panjang
Fungsi Status
No Nama Jalan Ruas
Awal Akhir Jalan Jalan
(km)
ARTERI
1 1901 1934 Jl.Wonosari-Pracimantoro I (A) NASIONAL
SEKUNDER
2,2
ARTERI
2 1901 1934 Jl.Wonosari-Pracimantoro I (B) NASIONAL
SEKUNDER
ARTERI
3 1934 1933 Jl. Wonosari-Pracimantoro II (A) NASIONAL
SEKUNDER
2,0
ARTERI
4 1934 1933 Jl. Wonosari-Pracimantoro II (B) NASIONAL
SEKUNDER
ARTERI
5 1933 1855 Jl. Nasional III (A) 1 NASIONAL 6,6
SEKUNDER

ARTERI
6 1933 1855 Jl. Nasional III (B) 1 NASIONAL
SEKUNDER
ARTERI
7 1855 1856 Jl. Giritontro-Giriwoyo I NASIONAL 1,0
SEKUNDER
ARTERI
8 1856 1752 Jl. Giritontro-Giriwoyo II NASIONAL 7,6
SEKUNDER
ARTERI
9 1752 1721 Jl. Giritontro-Giriwoyo III NASIONAL 5,2
SEKUNDER
ARTERI
10 1721 1858 Jl. Raya Solo Pacitan IV NASIONAL 7,0
SEKUNDER
ARTERI
11 1858 1803 Jl. Raya Solo Pacitan V (A) NASIONAL
SEKUNDER
0,3
ARTERI
12 1858 1803 Jl. Raya Solo Pacitan V (B) NASIONAL
SEKUNDER
Sumber : DISPERA Kab.Wonogiri
Tabel V. 2 Daftar Nama Jalan kolektor primer , Kode, Panjang, Status dan
Fungsi Jalan yang dikaji
Link Panjang
Fungsi Status
No Nama Jalan Ruas
Awal Akhir Jalan Jalan (km)
KOLEKTOR
1 1001 991 Jl. Nguter - Wonogiri I PROVINSI 1,5
PRIMER
KOLEKTOR
2 991 992 Jl. Nguter - Wonogiri II PROVINSI 0,4
PRIMER
KOLEKTOR
3 992 1031 Jl. Nguter - Wonogiri III PROVINSI 1,6
PRIMER
KOLEKTOR
4 1031 1094 Jl. Nguter - Wonogiri IV PROVINSI 0,3
PRIMER
KOLEKTOR
5 1094 1095 Jl. Nguter - Wonogiri V PROVINSI 1,1
PRIMER
KOLEKTOR
6 1095 1032 Jl. Nguter - Wonogiri VI A PROVINSI 0,3
PRIMER
KOLEKTOR
7 1032 1095 Jl. Nguter - Wonogiri VI B PROVINSI
PRIMER
KOLEKTOR
8 1032 1033 Jl. Nguter - Wonogiri VII PROVINSI 1,1
PRIMER
KOLEKTOR
9 1033 1057 Jl.Brigjend Katamso I PROVINSI 0,8
PRIMER
KOLEKTOR
10 1057 255 Jl.Brigjend Katamso II PROVINSI 0,6
PRIMER
KOLEKTOR
11 255 256 Jl.Brigjend Katamso III PROVINSI 0,2
PRIMER
KOLEKTOR
12 256 253 Jl. Letjen Suprapto PROVINSI 1,8
PRIMER
KOLEKTOR
13 253 155 Jl. Salak V PROVINSI 1,0
PRIMER

KOLEKTOR
14 132 1518 Jl. Pemuda I A PROVINSI 0,2
PRIMER
KOLEKTOR
15 1518 155 Jl. Pemuda I B PROVINSI 0,1
PRIMER
KOLEKTOR
16 155 194 Jl. Pemuda I C PROVINSI 0,6
PRIMER
KOLEKTOR
17 194 331 Jl. Diponegoro / Jl. Wonogiri - Ngadirojo I PROVINSI 0,3
PRIMER
KOLEKTOR
18 331 392 Jl. Diponegoro / Jl. Wonogiri - Ngadirojo II PROVINSI 3,3
PRIMER
KOLEKTOR
19 392 1232 Jl. Diponegoro / Jl. Wonogiri - Ngadirojo III PROVINSI 3,6
PRIMER
KOLEKTOR
20 1232 1254 Jl. Ngadirojo – Jatisrono I PROVINSI 1,8
PRIMER
KOLEKTOR
21 1254 1255 Jl. Ngadirojo - Jatisrono II PROVINSI 2,5
PRIMER
KOLEKTOR
22 1255 2251 Jl. Ngadirojo - Jatisrono III PROVINSI 1,7
PRIMER
KOLEKTOR
23 2251 2453 Jl. Ngadirojo - Jatisrono IV PROVINSI 14,2
PRIMER
KOLEKTOR
24 2453 2454 Jl. Jatisrono – Biting I PROVINSI 0,3
PRIMER
KOLEKTOR
25 2454 2753 Jl. Jatisrono – Biting II PROVINSI 5,7
PRIMER
KOLEKTOR
26 2753 2751 Jl. Jatisrono – Biting III PROVINSI 0,7
PRIMER
KOLEKTOR
27 2751 2752 Jl. Jatisrono – Biting IV PROVINSI 1,0
PRIMER
KOLEKTOR
28 2752 2754 Jl. Jatisrono – Biting V PROVINSI 0,6
PRIMER
KOLEKTOR
29 2754 2851 Jl. Jatisrono – Biting VI PROVINSI 9,2
PRIMER
KOLEKTOR
30 2851 2852 Jl. Jatisrono – Biting VII PROVINSI 0,3
PRIMER
KOLEKTOR
31 2852 2801 Jl. Jatisrono – Biting VIII PROVINSI 5,3
PRIMER
KOLEKTOR
32 653 652 Jl. Raya Solo - Pacitan I PROVINSI
PRIMER 0,8
KOLEKTOR 10,5
33 652 1631 Jl. Raya Solo - Pacitan II PROVINSI
PRIMER
KOLEKTOR
34 1631 1721 Jl. Raya Solo - Pacitan III PROVINSI
PRIMER 5,7
KOLEKTOR 2,4
35 853 894 Jl. Wuryantoro - Eromoko - Pracimantoro I PRIMER PROVINSI
KOLEKTOR
36 894 895 Jl. Wuryantoro - Eromoko - Pracimantoro II PROVINSI
PRIMER 2,5
KOLEKTOR 2,5
37 895 1955 Jl. Wuryantoro - Eromoko - Pracimantoro III PROVINSI
PRIMER
KOLEKTOR
38 1955 1952 Jl. Wuryantoro - Eromoko - Pracimantoro IV PROVINSI 9,3
PRIMER

KOLEKTOR
39 1952 1931 Jl. Wuryantoro - Eromoko - Pracimantoro V PROVINSI 2,1
PRIMER
KOLEKTOR
40 1931 1933 Jl. Wuryantoro - Eromoko - Pracimantoro VI PROVINSI 1,8
PRIMER
KOLEKTOR
41 1931 1934 Jl. Joho PROVINSI 2,4
PRIMER
KOLEKTOR
42 1232 1253 Jl. Wonogiri-Pacitan I PROVINSI
PRIMER 2,1
KOLEKTOR 18,0
43 1253 653 Jl. Wonogiri-Pacitan II PROVINSI
PRIMER
KOLEKTOR
44 131 451 Jl. Wonogiri-Wuryantoro I PROVINSI 1,8
PRIMER
KOLEKTOR
45 451 853 Jl. Wonogiri-Wuryantoro II PROVINSI 14,4
PRIMER
KOLEKTOR
46 132 1515 Jl. Jend. Sudirman I PROVINSI 0,1
PRIMER
KOLEKTOR
47 1515 1516 Jl. Jend. Sudirman II PROVINSI 0,4
PRIMER
KOLEKTOR
48 1516 131 Jl. Jend. Sudirman III PROVINSI 0,5
PRIMER
Tabel V. 3 Daftar Nama Jalan Kolektor Sekunder, Kode, Panjang, Status dan Fungsi
Jalan yang dikaji
Link Panjang
Fungsi
No Nama Jalan Status Jalan Ruas
Awal Akhir Jalan (km)
KOLEKTOR
1 1033 1056 Jl. RM. Said PROVINSI
SEKUNDER 1,5
KOLEKTOR 2,7
2 853 852 Jl. Manyaran I PROVINSI
SEKUNDER
KOLEKTOR
3 852 851 Jl. Manyaran II PROVINSI
SEKUNDER 3,6
KOLEKTOR 7,2
4 851 2101 Jl. Manyaran III PROVINSI
SEKUNDER
KOLEKTOR
5 1232 1296 Jl. Raya Ngadirojo - Jatipuro I PROVINSI
SEKUNDER 6,9
KOLEKTOR 3,3
6 1296 1297 Jl. Raya Ngadirojo - Jatipuro II PROVINSI
SEKUNDER
KOLEKTOR
7 1297 1201 Jl. Raya Ngadirojo - Jatipuro III PROVINSI 1,2
SEKUNDER
KOLEKTOR
8 2852 2901 Jl. Raya Purwantoro - Kismantoro KABUPATEN 14,0
SEKUNDER
KOLEKTOR
9 1056 231 Jl. A Yani I KABUPATEN 0,2
SEKUNDER
KOLEKTOR
10 231 234 Jl. A Yani II KABUPATEN 1,0
SEKUNDER
KOLEKTOR 0,5
11 234 153 Jl. A Yani III KABUPATEN 0,3
SEKUNDER

KOLEKTOR
12 153 132 Jl. A Yani IV KABUPATEN
SEKUNDER
KOLEKTOR
13 1253 451 Jl. Jurug KABUPATEN 10,2
SEKUNDER
KOLEKTOR
14 1514 1518 Jl. Pemuda IIA KABUPATEN 0,4
SEKUNDER
KOLEKTOR
15 1511 1514 Jl. Pemuda IIB KABUPATEN 0,6
SEKUNDER
KOLEKTOR
16 1856 1854 Jl. Giritontro-Giribelah I KABUPATEN 0,9
SEKUNDER
KOLEKTOR
17 1931 1902 Jl.Raya Pracimantoro KABUPATEN 7,5
SEKUNDER
KOLEKTOR
18 653 1451 Jl.Nguntoronadi Tirtomoyo KABUPATEN
SEKUNDER 7,7
KOLEKTOR 13,0
19 1351 1451 Jl.Jatiroto - Tirtomoyo KABUPATEN
SEKUNDER
KOLEKTOR
20 2453 1351 Jl Jatisrono - Jatiroto KABUPATEN 9,0
SEKUNDER
KOLEKTOR
21 1854 1857 Jl. Giritontro-paranggupito KABUPATEN 10,0
SEKUNDER
Tabel V. 4 Daftar Nama Jalan Lokal, Kode, Panjang, Status dan Fungsi
Jalan yang dikaji
No Link Nama Jalan Fungsi Status Jalan Panjang

Awal Akhir Jalan Ruas (km)
1 1631 1652 Jl. Raya Baturetno - Batuwarno LOKAL KABUPATEN 9,2
2 1652 1551 Jl. Batuwarno - Karangtengah I LOKAL KABUPATEN 5,3
3 1551 1502 Jl. Batuwarno - Karangtengah II LOKAL KABUPATEN 13,0
4 1855 1854 Jl. Nasional III 2 LOKAL KABUPATEN 0,8
5 1057 1056 Jl. Letjen S. Parman LOKAL KABUPATEN 1,3
6 256 257 Jl. Yudistiro VIII LOKAL KABUPATEN 0,4
7 159 1514 Jl. Durian I LOKAL KABUPATEN 0,1
8 1510 159 Jl. Durian II LOKAL KABUPATEN 0,2
9 157 131 Jl. Pelem I LOKAL KABUPATEN 0,7
10 157 1516 Jl. Pelem II LOKAL KABUPATEN 0,2
11 156 157 Jl. Kartini LOKAL KABUPATEN 0,5
12 1517 131 Jl. Manyar III LOKAL KABUPATEN 0,9
13 132 1517 Jl. Manyar II LOKAL KABUPATEN 0,8
14 1517 1516 Jl. Manyar I LOKAL KABUPATEN 0,3
15 331 1202 Jl. Kiyai Mojo LOKAL KABUPATEN 13,0
16 2251 2255 Jl. Sidoharjo - Girimarto LOKAL KABUPATEN 5,0
17 234 253 Jl. Gn Giri LOKAL KABUPATEN 0,3

18 2255 2254 Jl Girimarto - Jatipurno I LOKAL KABUPATEN 1,8
19 2254 2253 Jl Girimarto - Jatipurno II LOKAL KABUPATEN 1,3
20 2253 1201 Jl Girimarto - Jatipurno III LOKAL KABUPATEN 3,0
21 2255 2256 Jl. Girimarto- Gemawang LOKAL KABUPATEN 2,3
22 2454 2451 Jl. Raya Jatisrono - Jatipurno LOKAL KABUPATEN 4,0
23 2451 2751 Jl. Jatipurno - Slogohimo LOKAL KABUPATEN 10,2
24 2651 2652 Jl. Bulukerto - puhpelem LOKAL KABUPATEN 4,1
25 2752 2651 Jl. Raya Slogohimo - bulukerto LOKAL KABUPATEN 9,7
26 2652 2601 Jl. Raya puhpelem I LOKAL KABUPATEN 6,2
27 2652 2603 Jl. Raya puhpelem II LOKAL KABUPATEN 2,3
28 1857 1801 Jl. Paranggupito LOKAL KABUPATEN 5,2
29 255 257 Jl. Mayjen Sutoyo I LOKAL KABUPATEN 0,3
30 257 1056 Jl. Mayjen Sutoyo II LOKAL KABUPATEN 0,4
31 253 1101 Jl. Wonogiri-Jumapolo LOKAL KABUPATEN 2,9
32 2256 2551 Jl. Plamboyan LOKAL KABUPATEN 4,9
33 1255 2252 Jl. Desa kerdu I LOKAL KABUPATEN 1,5
34 2252 2253 Jl. Desa kerdu II LOKAL KABUPATEN 3,2
35 1512 1513 Jl. Dr. Cipto I LOKAL KABUPATEN 0,4
36 1513 156 Jl. Dr. Cipto II LOKAL KABUPATEN 0,2
37 156 1515 Jl. Dr. Cipto III LOKAL KABUPATEN 0,1
38 1513 157 Jl. Dr. Cipto IV LOKAL KABUPATEN 0,7
39 1511 1510 Jl. Murti Pranoto I LOKAL KABUPATEN 0,1
40 1510 1512 Jl. Murti Pranoto II LOKAL KABUPATEN 0,4
41 2651 2851 Jl. Bulukerto-Purwantoro LOKAL KABUPATEN 7,8
42 851 2051 Jl. Sendang Karang Lor LOKAL KABUPATEN 2,3
43 853 2051 Jl. Puthuk Sari Gedang Rejo LOKAL KABUPATEN 7,3
44 852 2051 Jl.Pijiharjo-Pulutan Wetan LOKAL KABUPATEN 3,2
45 651 652 Jl. Batuwarno-Tirtomoyo I LOKAL KABUPATEN 8,8
46 651 1652 Jl. Batuwarno-Tirtomoyo II LOKAL KABUPATEN 3,8
47 1451 651 Jl. Batuwarno-Tirtomoyo III LOKAL KABUPATEN 12,0
48 2753 2752 Jl. Raya Koripan-Semen LOKAL KABUPATEN 9,2
50 2256 2451 Jl. Gemawang-jatipurno LOKAL KABUPATEN 6,0
Berikut ini merupakan peta jaringan jalan berdasarkan status

jalan, peta jaringan jalan berdasarkan fungsi jalan, dan peta
kodefikasi yang terdapat di Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya :

Gambar V. 1 Peta Jaringan Jalan Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya Berdasarkan Status Jalan
Sumber : Data Tim Pkl Wonoogiri

Gambar V. 2 Peta Jaringan Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya Berdasarkan Fungsi Jalan
Sumber : Data Tim Pkl Wonogiri

Gambar V. 3 Peta Kodefikasi Ruas Jalan Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Analisis Data

2.1.1 Survei Inventarisasi Ruas Jalan dan Simpang
1. Analisis Inventarisasi Ruas
Berdasarkan analisis inventarisasi jalan diketahui bahwa

kondisi jalan di Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya sebagian besar
dalam kondisi baik, dengan permukaan jalan sudah diaspal. Untuk
panjang jalan, lebar jalan, lebar bahu, lebar trotoar, lebar drainase,
lebar median dan penampang melintang ruasmjalan dapat dilihat
pada lampiran. Dibawah ini akan ditampilkan gambar hasil
inventarisasi pada beberapa ruas jalan di Koridor Pasar Tambun -
Sumberjaya.
a. Jalan Kolektor Primer
Jalan Diponegoro II merupakan salah satu ruas jalan

Kolektor Primer di Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya.
Jalan dengan tipe 4/2 U D memiliki panjang 3,3 km dan
total lebar jalan 11 meter dengan lebar jalan efektif 11
meter. Jalan Diponegoro II memiliki kondisi perkerasan
aspal yang baik. Jalan ini berstatus sebagai jalan provinsi.
Marka jalan yang baik dan lampu penerangan jalan telah
terpasang dengan baik dan tepat fungsi.
Gambar V. 4 Visualisasi Jalan Diponegoro II
Sumber : Hasil Dokumentasi Tim Pkl Wonogiri
Tabel V. 5 Data Inventarisasi Jalan Kolektor Primer Diponegoro II

DATA HASIL
SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT
TIM PKL KORIDOR PASAR TAMBUN - SURVAI
SUMBERJAYA
PROGRAM STUDI D IV TRANSPORTASI DARAT INVENTARISASI RUAS
TAHUN AKADEMIK 2022-2023 JALAN
Nama
No Geometrik Jalan Ket Visualisasi Gambar
Ruas
Status Jalan Provinsi
Klasifikasi Jalan Kolektor
Fungsi Jalan
Primer
Panjang (m) 3,3 KM
Lebar (m) 11
Lajur 4
Jumlah
Jalur 2
Tipe Jalan 4/2 UD
Model Arus (arah) 2
Lebar Parkir (m) -
Lebar Efektif Jalan (m) 11
Median (m) -
JL.DIPONEGOR
Kiri (m) 1,2 Penampang Melintang Jalan

Trotoar
Kanan (m) 1,2
O2
1. Kiri (m) 1
Drainase
Kanan (m) 1
Kiri (m) 0,5
Bahu Jalan
Kanan (m) 0,5
Jalur hijau (m) -
Kondisi Jalan Baik
Jenis Perkerasan ASPAL
Hambatan
sedang
Samping
Luas
(m2) -
Kerusakan
Jumlah akses 2
Lampu Jumlah 18
Parkir on street Sudut parkir -
Marka Keadaan Baik
Sumber : Hasil Survei Tim PkL Wonogiri
b. Jalan Kolektor Primer
Jalan Jendral Sudirmann merupakan salah satu ruas

jalan Kolektor primer dengan tipe jalan 4/2UD dengan
panjang 1 Km dan lebar jalan 12,95 km dengan lebar
efektif jalan 12,95 km. Jalan J e n d r a l
S u d i r m a n memiliki kondisi perkerasan
Aspal dan dilengkapi rambu lalu lintas dan lampu

penerangan jalan telah terpasang dengan ketentuan
pemasangan rambu dengan baik dan tepat fungsi. Ruas
jalan ini berstatus sebagai jalan Provinsi. Jalan Raya Solo
Pacitan memiliki tipe hambatan samping yang sedang
dengan terdapatnya tata guna lahan berupa kawasan
komersil.
Gambar V. 5 Visualisasi Ruas Jalan Jendral Sudirman I
Tabel V. 6 Data Invetarisasi Ruas Kolektor Primer Jendral Sudirman

I
SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI

DATA HASIL
DARAT
TIM PKL KORIDOR PASAR SURVAI
TAMBUN - SUMBERJAYA
PROGRAM STUDI D IV
INVENTARISASI RUAS
TRANSPORTASI DARAT JALAN
TAHUN AKADEMIK 2022-2023
Nama
Ruas
Status
JENDRAL
provinsi
Jalan
Klasifikasi Jalan
1. Fungsi Kolektor
JL.
Jalan Primer

Panjang (m) 0,1
D
U
S

Lebar (m) 12,95 KM
Lajur 4
Jumlah
Jalur 2
Tipe Jalan 4/2 UD

Model Arus (arah) 2
Lebar Parkir (m) -
Lebar Efektif Jalan (m) 12,95
Median (m) -
Kiri (m) 1,5 Penampang Melintang Jalan
Trotoar Kanan (m) 1,5
Kiri (m) 1
Drainase Kanan (m) 1
Kiri (m) 0,5
Bahu Jalan Kanan (m) 0,5
Jalur hijau (m) -
Kondisi Jalan BAIK
Jenis Perkerasan Aspal
Hambatan
Samping TINGGI
Luas
(m2) -
Kerusakan
Jumlah
akses 2
Lampu Jumlah 2
Sudut
Parkir on street -
parkir
Marka Keadaan BAIK
c. Jalan Kolektor Sekunder
Jalan Ahmad Yani II merupakan salah satu ruas jalan Kolektor

Sekunder dengan tipe jalan 2/2 UD dengan panjang 1 Km dan lebar
jalan 9,5 meter dengan lebar efektif 9,5 meter. Jalan Ahmad Yani
memliki kondisi perkerasan aspal yang baik dan dilengkapi rambu
lalu lintas dan lampu penerangan jalan telah terpasang dengan
ketentuan pemasangan rambu dengan baik dan tepat fungsi. Ruas
jalan ini berstatus jalan kabupaten. Jalan kolektor memiliki tipe
hambatan samping yg sedang dengan terdapatnya tata guna lahan
berupa kawasan komersial.

Gambar V. 6 Visualisasi Ruas Jalan Ahmad Yani II

Tabel V. 7 Data Inventarisasi Ruas Kolektor Sekunder Ahmad Yani II
DATA HASIL
TIM PKL KORIDOR PASAR TAMBUN SURVAI
- SUMBERJAYA
PROGRAM STUDI D IV
INVENTARISASI RUAS
TRANSPORTASI JALAN
DARAT
Nama
Ruas
Status Jalan Kabupaten
Klasifikasi Jalan Kolektor
Fungsi Jalan
Sekunder
Panjang (m) 1 KM
Lebar (m) 9,5
Lajur 2
Jumlah
Jalur 2
Tipe Jalan 2/2 UD
Model Arus (arah) 2
Lebar Parkir (m) -
Lebar Efektif Jalan (m) 9,5
Median (m) -
Kiri (m) 1 Penampang Melintang Jalan
Trotoar
JL. A.YANI
Kanan (m) 1
II
1. Kiri (m) 1
Drainase
Kanan (m) 1
Kiri (m) 0,3
Bahu Jalan
Kanan (m) 0,3
Jalur hijau (m) 1
Kondisi Jalan Baik
Jenis Perkerasan Aspal
Hambatan
Samping
Luas
Kerusakan (m2) -
Jumlah akses 2
Lampu Jumlah 12
Marka Keadaan Baik

d. Jalan Lokal
Jalan Gn.Giri merupakan salah satu ruas jalan

Lokal dengan tipe jalan 2/1 UD dengan panjang 0,3 Km
dan lebar jalan 6 meter dengan lebar efektif 6 meter. Jalan
GN.Giri memliki kondisi perkerasan aspal yang baik dan
dilengkapi rambu lalu lintas dan lampu penerangan jalan
telah terpasang dengan ketentuan pemasangan rambu
dengan baik dan tepat fungsi. Ruas jalan ini berstatus jalan
Kabupaten. Jalan Baturetno-Batuwarno memiliki tipe
hambatan samping yg sedang dengan terdapatnya tata
guna lahan berupa kawasan Komersial.
Gambar V. 7 Visualisasi Ruas Jalan GN.Giri

Tabel V. 8 Data Inventarisasi Ruas Lokal Gn.Giri
DATA HASIL
TIM PKL KORIDOR PASAR TAMBUN - SURVAI
SUMBERJAYA
PROGRAM STUDI D IV TRANSPORTASI DARAT INVENTARISASI RUAS
TAHUN AKADEMIK 2022-2023 JALAN
Nama
Ruas
Status Jalan Kabupaten
Klasifikasi Jalan
Fungsi Jalan Lokal
Panjang (m) 0,3 KM
Lebar (m) 6
Lajur 1
Jumlah
Jalur 1
Tipe Jalan 2/1UD
Model Arus (arah) 1
Lebar Parkir (m) -
Lebar Efektif Jalan (m) 6
Median (m) -
Kiri (m) - Penampang Melintang Jalan
Trotoar
Kanan (m) -
GN.Giri
JL.
1. Kiri (m) 0,5

Drainase
Kanan (m) 0,5
Kiri (m) -
Bahu Jalan
Kanan (m) -
Jalur hijau (m) -
Kondisi Jalan Baik
Jenis Perkerasan ASPAL
Hambatan
TINGGI
Samping
Luas
(m2) -
Kerusakan
Jumlah akses 1
Lampu Jumlah -
Marka Keadaan -

2. Perhitungan Kapasitas Jalan
Dari survei inventarisasi jalan diketahui bahwa kondisi

fisik jalan di Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya secara umum
dalam kondisi baik dengan permukaan jalan sudah diaspal dan
masih ada beberapa jalan yang rusak.
Setelah diperoleh gambaran mengenai jaringan jalan

maka didapatkan kapasitas per jalur tiap segmen ruas jalan. Yang
menjadi indikator dalam perhitungan kapasitas jalan diantaranya :
 Panjang ruas jalan (meter)
 Lebar jalur efektif (meter)
 Lebar bahu jalan (meter)
 Kondisi jalan
 Tipe jalan
 Hambatan samping
 Model arus jalan (pembagian arus)
 Jumlah Penduduk
Perhitungan kapasitas ruas adalah sebagai berikut :
C= C0 x FCW x FCSP x FCSF x F
Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia ( MKJI ), 1997

a. Kapasitas Dasar (C0)
Tipe jalan di wilayah studi rata-rata merupakan

2/2 UD atau 2/2 tak terbagi dan beberapa ruas jalan
dengan tipe 4/2 UD utamanya pada jalan nasional.
Tabel V. 9 Kapasitas Dasar (Co)
Tipe Jalan Kapasitas dasar Catatan

(Smp/jam)
4/2 D jalan atau arah 16V0 Per Lajur (satu arah)
4/2 UD 1V00 Per Lajur (satu arah)
2/2 UD 2900 Per Jalur (dua arah)

b. Faktor Penyesuaian Lebar Jalur Lalu Lintas (FCW)
Merupakan angka untuk mengoreksi kapasitas

dasar sebagai akibat dari perbedaan lebar jalur lalu lintas
dari lebar jalur lalu lintas ideal.
Tabel V. 10 Faktor Lebar Penyesuain Lebar Jalur Lalu Lintas (Fcw)
Tipe Jalan Keterangan Lebar Jalur Lalu FCw

Lintas efektif
(Wc)
4/2 D atau jalan Per Lajur 3,00 0,92
satu arah 3,25 0,96
3,50 1,00
3,75 1,04
4,00 1,08
4/2 UD Per lajur 3,00 0,91
3,25 0,95
3,75 1,00
4,00 1,09
2/2 UD Per jalur (2 arah) 5 0,56
6 0,87
7 1,00
8 1,14
9 1,25
10 1,29
11 1,34

c.Faktor Penyesuaian Pemisahan Arah Lalu Lintas (FCsp)

dasar sebagai akibat dari pemisahan arus per arah yang
tidak sama dan hanya berlaku untuk jalan tak terbagi yaitu
4/2 UD dan 2/2UD.
Tabel V. 11 Faktor Penyesuaian Pemisah arah Lalu Lintas
(Fcsp) Untuk Dua Lajur Dan Empat Lajur
Pemisahan 50-50 55-45 60-40 66-35 70-30

Arah %-%
Dua Lajur 1,00 0,97 0,94 0,91 0,88
Empat Lajur 1,00 0,98 0,97 0,9V 0,94

d. Penyesuaian Hambatan Samping (FCSF)
Merupakan angka untuk mengoreksi nilai

kapasitas dasar sebagai akibat dari kegiatan samping
jalan yang menghambat kelancaran arus lalu lintas
Tabel V. 12 Faktor Penyesuaian Hambatan Samping (FCSF)
Tipe Jalan KHS FCsf
Lebar Bahu Efektif (m)
≤0,V 1,0 1,V ≥2,0
4/2 UD atau SR 0,96 0,98 1,01 1,03

Jalan Satu Arah
R 0,94 0,97 1,00 1,02
S 0,92 0,95 0,98 1,00
T 0,88 0,92 0,95 0,98
ST 0,84 0,88 0,92 0,96
SR 0,96 0,99 1,01 1,03

4/2 UD R 0,94 0,97 1,00 1,02
S 0,92 0,95 0,98 1,00
T 0,87 0,91 0,94 0,98
ST 0,80 0,86 0,90 0,95
2/2 UD SR 0,94 0,96 0,99 1,01
R 0,92 0,94 0,97 1,00
S 0,89 0,92 0,95 0,98
T 0,82 0,86 0,90 0,95
ST 0,73 0,79 0,85 0,901

e. Faktor Penyesuaian Kapasitas untuk Ukuran

Kota (FCcs)

dasar sebagai akibat perbedaan ukuran kota dari ukuran
kota yang ideal.
Tabel V. 13 Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk
Ukuran Kota (FCcs)
Ukuran Kota (Jutaan Penduduk) FCcs
<0,1 0,86
0,1 – 0,V 0,90
0,V – 1,0 0,94
1,0 – 3,0 1,00
>3,0 1,04

Contoh perhitungan kapasitas jalan adalah
sebagai berikut :
Diketahui dari survei inventarisasi Jalan raya solo pacitan I

memiliki tipe jalan 4/2 D, dengan lebar jaur efektif 7 meter, tata
guna lahan daerah ruas jalan adalah komersil seperti pertokoan,
dengan hambatan samping sedang. Diketahui persentase arus
lalu lintas per arah adalah V0%:V0% dan diketahui dari data
sekunder penduduk Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya 1.832,27
jiwa. Dengan melihat tabel faktor koreksi pada MKJI 1997
didapatkan nilai sebagai berikut :
Kapasitas dasar (Co) = 2900

Faktor koreksi lebar lajur (FCw) = 1,00
Faktor koreksi pemisah arah (FCsp) = 1,00
Faktor koreksi ukuran kota (FCcs) = 0,92
Faktor koreksi hambatan samping (FCsf) = 1,00
Maka kapasitas Jalan Raya Solo Pacitan I adalah

sebagai berikut: C = Co x FCw x FCsp x FCcs x FCsf
= 2.900 x 1,00 x 1,00 x 0.92 x 1,00
= 2.668 smp/jam
Untuk data kapasitas jalan Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya

selengkapnya dan bisa dilihat pada table dibawah ini :

Tabel V. 14 Data kapasitas (C) Ruas Jalan Arteri Sekunder
FUNGSI Kapasitas
Tipe STATUS JALAN
No NODE Nama Segmen Jalan Dasar
Jalan JALAN
(Co)
1901- ARTERI
1. 4/2D 1934 Jl.Wonosari-Pracimantoro I (A) NASIONAL 3350,16
SEKUNDER
1901- ARTERI
2. 4/2D 1934 Jl.Wonosari-Pracimantoro I (B) NASIONAL 3350,16
SEKUNDER
1934- ARTERI
3. 4/2D 1933 Jl. Wonosari-Pracimantoro II (A) NASIONAL 3350,16
SEKUNDER
1934- ARTERI
4. 4/2D 1933 Jl. Wonosari-Pracimantoro II (B) NASIONAL 3350,16
SEKUNDER
1933- ARTERI
5. 4/2D 1855 Jl. Nasional III (A) 1 NASIONAL 3350,16
SEKUNDER
1933- ARTERI
6. 4/2D 1855 Jl. Nasional III (B) 1 NASIONAL 3350,16
SEKUNDER
1855- ARTERI
7. 2/2UD 1856 Jl. Giritontro-Giriwoyo I NASIONAL 2726,00
SEKUNDER
1856- ARTERI
8. 2/2UD 1752 Jl. Giritontro-Giriwoyo II NASIONAL 2668,00
SEKUNDER
1752- ARTERI
9. 2/2UD 1721 Jl. Giritontro-Giriwoyo III NASIONAL 3516,54
SEKUNDER
1721- ARTERI
10. 2/2UD 1858 Jl. Raya Solo Pacitan IV NASIONAL 3107,64
SEKUNDER
1858- ARTERI
11. 4/2D 1803 Jl. Raya Solo Pacitan V (A) NASIONAL 3036,00
SEKUNDER
1858- ARTERI
12. 4/2D 1803 Jl. Raya Solo Pacitan V (B) NASIONAL 3036,00
SEKUNDER
Tabel V. 15 data Kapasitas (C) Ruas Jalan Kolektor Primer
FUNGSI Kapasitas
Tipe STATUS JALAN Dasar
No NODE Nama Segmen Jalan
Jalan JALAN (Co)
KOLEKTOR
1. 1001 991 Jl. Nguter - Wonogiri I
PRIMER
PROVINSI 5296,20
KOLEKTOR
2. 991 992 Jl. Nguter - Wonogiri II PROVINSI 5132,40
PRIMER
KOLEKTOR
3. 992 1031 Jl. Nguter - Wonogiri III
PRIMER
PROVINSI 5023,20
KOLEKTOR
4. 1031 1094 Jl. Nguter - Wonogiri IV
PRIMER
PROVINSI 5023,20
KOLEKTOR
5. 1094 1095 Jl. Nguter - Wonogiri V PROVINSI 5132,40
PRIMER
KOLEKTOR
6. 1095 1032 Jl. Nguter - Wonogiri VI A
PRIMER
PROVINSI 5241,60

FUNGSI Kapasitas
Jalan JALAN (Co)
KOLEKTOR
7. 1032 1095 Jl. Nguter - Wonogiri VI B
PRIMER
PROVINSI 5760,00
KOLEKTOR
8. 1032 1033 Jl. Nguter - Wonogiri VII
PRIMER
PROVINSI 3292,08
KOLEKTOR
9. 1033 1057 Jl.Brigjend Katamso I PROVINSI 2668,00
PRIMER
KOLEKTOR
10. 1057 255 Jl.Brigjend Katamso II
PRIMER
PROVINSI 2668,00
KOLEKTOR
11. 255 256 Jl.Brigjend Katamso III
PRIMER
PROVINSI 2668,00
KOLEKTOR
12. 256 253 Jl. Letjen Suprapto PROVINSI 2668,00
PRIMER
KOLEKTOR
13. 253 155 Jl. Salak V
PRIMER
PROVINSI 3036,00
KOLEKTOR
14. 132 1518 Jl. Pemuda I A
PRIMER
PROVINSI 3041,52
KOLEKTOR
15. 1518 155 Jl. Pemuda I B PROVINSI 3278,88
PRIMER
KOLEKTOR
16. 155 194 Jl. Pemuda I C PRIMER PROVINSI 3278,88
KOLEKTOR
17. 194 331 Jl. Diponegoro / Jl. Wonogiri - Ngadirojo I
PRIMER
PROVINSI 5023,20
KOLEKTOR
18. 331 392 Jl. Diponegoro / Jl. Wonogiri - Ngadirojo II
PRIMER
PROVINSI 5244,00
KOLEKTOR
19. 392 1232 Jl. Diponegoro / Jl. Wonogiri - Ngadirojo III PROVINSI 2668,00
PRIMER
KOLEKTOR
20. 1232 1254 Jl. Ngadirojo – Jatisrono I
PRIMER
PROVINSI 2668,00
KOLEKTOR
21. 1254 1255 Jl. Ngadirojo - Jatisrono II
PRIMER
PROVINSI 2668,00
KOLEKTOR
22. 1255 2251 Jl. Ngadirojo - Jatisrono III PROVINSI 2581,00
PRIMER
KOLEKTOR
23. 2251 2453 Jl. Ngadirojo - Jatisrono IV
PRIMER
PROVINSI 2321,16
KOLEKTOR
24. 2453 2454 Jl. Jatisrono – Biting I PROVINSI 2668,00
PRIMER
KOLEKTOR
25. 2454 2753 Jl. Jatisrono – Biting II PROVINSI 2726,00
PRIMER
KOLEKTOR
26. 2753 2751 Jl. Jatisrono – Biting III
PRIMER
PROVINSI 2581,00
KOLEKTOR
27. 2751 2752 Jl. Jatisrono – Biting IV PROVINSI 2668,00
PRIMER
KOLEKTOR
28. 2752 2754 Jl. Jatisrono – Biting V PROVINSI 2726,00
PRIMER
KOLEKTOR
29. 2754 2851 Jl. Jatisrono – Biting VI
PRIMER
PROVINSI 2371,62
KOLEKTOR
30. 2851 2852 Jl. Jatisrono – Biting VII PROVINSI 2321,16
PRIMER

FUNGSI Kapasitas
Jalan JALAN (Co)
KOLEKTOR
31. 2852 2801 Jl. Jatisrono – Biting VIII
PRIMER
PROVINSI 2668,00
KOLEKTOR
32. 653 652 Jl. Raya Solo - Pacitan I
PRIMER
PROVINSI 2668,00
KOLEKTOR
33. 652 1631 Jl. Raya Solo - Pacitan II
PRIMER
PROVINSI 2668,00
KOLEKTOR
34. 1631 1721 Jl. Raya Solo - Pacitan III
PRIMER
PROVINSI 2726,00
KOLEKTOR
35. 853 894 Jl. Wuryantoro - Eromoko - Pracimantoro I
PRIMER
PROVINSI 2755,00
KOLEKTOR
36. 894 895 Jl. Wuryantoro - Eromoko - Pracimantoro II
PRIMER
PROVINSI 2396,85
KOLEKTOR
37. 895 1955 Jl. Wuryantoro - Eromoko - Pracimantoro III
PRIMER
PROVINSI 2321,16
KOLEKTOR
38. 1955 1952 Jl. Wuryantoro - Eromoko - Pracimantoro IV
PRIMER
PROVINSI 2668,00
KOLEKTOR
39. 1952 1931 Jl. Wuryantoro - Eromoko - Pracimantoro V
PRIMER
PROVINSI 2726,00
KOLEKTOR
40. 1931 1933 Jl. Wuryantoro - Eromoko - Pracimantoro VI
PRIMER
PROVINSI 2668,00
KOLEKTOR
41. 1931 1934 Jl. Joho
PRIMER
PROVINSI 1526,56
KOLEKTOR
42. 1232 1253 Jl. Wonogiri-Pacitan I
PRIMER
PROVINSI 2321,16
KOLEKTOR
43. 1253 653 Jl. Wonogiri-Pacitan II
PRIMER
PROVINSI 2321,16
KOLEKTOR
44. 131 451 Jl. Wonogiri-Wuryantoro I
PRIMER
PROVINSI 2245,47
KOLEKTOR
45. 451 853 Jl. Wonogiri-Wuryantoro II
PRIMER
PROVINSI 2321,16
KOLEKTOR
46. 132 1515 Jl. Jend. Sudirman I
PRIMER
PROVINSI 4902,00
KOLEKTOR
47. 1515 1516 Jl. Jend. Sudirman II
PRIMER
PROVINSI 5100,48
KOLEKTOR
48. 1516 131 Jl. Jend. Sudirman III
PRIMER
PROVINSI 5221,92

Tabel V. 16 Data Kapasitas (c) Ruas Jalan Kolektor Sekunder
Kapasitas
FUNGSI
Tipe STATUS Dasar
No NODE Nama Segmen Jalan JALAN (Co)
Jalan JALAN
1033- KOLEKTOR
1. 2/2 UD 1056 Jl. RM. Said PROVINSI 3329,49
SEKUNDER
853- KOLEKTOR
2. 2/2 UD 852 Jl. Manyaran I PROVINSI 1526,56
SEKUNDER
852- KOLEKTOR
3. 2/2 UD 851 Jl. Manyaran II PROVINSI 1526,56
SEKUNDER
851- KOLEKTOR
4. 2/2 UD 2101 Jl. Manyaran III PROVINSI 1445,36
SEKUNDER
1232- KOLEKTOR
5. 2/2 UD 1296 Jl. Raya Ngadirojo - Jatipuro I PROVINSI 2321,16
SEKUNDER
1296- KOLEKTOR
6. 2/2 UD 1297 Jl. Raya Ngadirojo - Jatipuro II PROVINSI 2321,16
SEKUNDER
1297- KOLEKTOR
7. 2/2 UD 1201 Jl. Raya Ngadirojo - Jatipuro III PROVINSI 2321,16
SEKUNDER
2852- KOLEKTOR
8. 2/2 UD 2901 Jl. Raya Purwantoro - Kismantoro KABUPATEN 2321,16
SEKUNDER
1056- KOLEKTOR
9. 2/2 UD 231 Jl. A Yani I KABUPATEN 3335,00
SEKUNDER
231- KOLEKTOR
10. 2/2 UD 234 Jl. A Yani II KABUPATEN 3335,00
SEKUNDER
234- KOLEKTOR
11. 2/2 UD 153 Jl. A Yani III KABUPATEN 3335,00
SEKUNDER
153- KOLEKTOR
12. 4/2 UD 132 Jl. A Yani IV KABUPATEN 3458,54
SEKUNDER
1253- KOLEKTOR
13. 2/2 UD 451 Jl. Jurug KABUPATEN 2321,16
SEKUNDER
1514- KOLEKTOR
14. 2/2 UD 1518 Jl. Pemuda IIA KABUPATEN 3278,88
SEKUNDER
1511- KOLEKTOR
15. 2/1 UD 1514 Jl. Pemuda IIB KABUPATEN 3278,88
SEKUNDER
1856- KOLEKTOR
16. 2/2 UD 1854 Jl. Giritontro-Giribelah I KABUPATEN 1526,56
SEKUNDER
1931- KOLEKTOR
17. 2/2 UD 1902 Jl.Raya Pracimantoro KABUPATEN 1526,56
SEKUNDER
653- KOLEKTOR
18. 2/2 UD 1451 Jl.Nguntoronadi Tirtomoyo KABUPATEN 2321,16
SEKUNDER
1351- KOLEKTOR
19. 2/2 UD 1451 Jl.Jatiroto - Tirtomoyo KABUPATEN 1494,08
SEKUNDER
2453- KOLEKTOR
20. 2/2 UD 1351 Jl Jatisrono - Jatiroto KABUPATEN 1526,56
SEKUNDER
1854- KOLEKTOR
21. 2/2 UD 1857 Jl. Giritontro-paranggupito KABUPATEN 1526,56
SEKUNDER

Tabel V. 17 Data Kapasitas (c) Ruas Jalan Lokal
FUNGSI
Tipe STATUS JALAN Kapasitas
Jalan JALAN Dasar (Co)
2/2 1631- Jl. Raya Baturetno -
1. UD 1652 KABUPATEN LOKAL 1526,56
Batuwarno
2/2 1652- Jl. Batuwarno -
Karangtengah I
2/2 1551- Jl. Batuwarno -
Karangtengah II
2/2 1855-
4. UD 1854 Jl. Nasional III 2 KABUPATEN LOKAL 1526,56
2/2 1057-
5. UD 1056 Jl. Letjen S. Parman KABUPATEN LOKAL 1494,08
2/2 256-
6. Jl. Yudistiro VIII KABUPATEN LOKAL
UD 257 1494,08
2/1 159-
7. UD 1514 Jl. Durian I KABUPATEN LOKAL 2793,12
2/1 1510-
8. UD 159 Jl. Durian II KABUPATEN LOKAL 2793,12
2/1 157-
9. UD 131 Jl. Pelem I KABUPATEN LOKAL 2793,12
2/1 157-
10. UD 1516 Jl. Pelem II KABUPATEN LOKAL 2793,12
2/1 156-
11. UD 157 Jl. Kartini KABUPATEN LOKAL 2793,12
2/2 1517-
12. UD 131 Jl. Manyar III KABUPATEN LOKAL 2793,12
2/2 132-
13. UD 1517 Jl. Manyar II KABUPATEN LOKAL 2793,12
2/2 1517-
14. UD 1516 Jl. Manyar I KABUPATEN LOKAL 2793,12
2/2 331-
15. UD 1202 Jl. Kiyai Mojo KABUPATEN LOKAL 2321,16
2/2 2251-
16. UD 2255 Jl. Sidoharjo - Girimarto KABUPATEN LOKAL 1526,56
2/1 234-
17. UD 253 Jl. Gn Giri KABUPATEN LOKAL 3036,00
2/2 2255-
18. UD 2254 Jl Girimarto - Jatipurno I KABUPATEN LOKAL 1494,08
2/2 2254-
19. UD 2253 Jl Girimarto - Jatipurno II KABUPATEN LOKAL 1494,08
2/2 2253-
20. UD 1201 Jl Girimarto - Jatipurno III KABUPATEN LOKAL 1494,08
2/2 2255-
21. UD 2256 Jl. Girimarto- Gemawang KABUPATEN LOKAL 1526,56
2/2 2454-
22. UD 2451 Jl. Raya Jatisrono - Jatipurno KABUPATEN LOKAL 1526,56
2/2 2451-
23. UD 2751 Jl. Jatipurno - Slogohimo KABUPATEN LOKAL 1526,56

FUNGSI
2/2 2651-
24. UD 2652 Jl. Bulukerto - puhpelem KABUPATEN LOKAL 1494,08
2/2 2752- Jl. Raya Slogohimo -
bulukerto
2/2 2652-
26. UD 2601 Jl. Raya puhpelem I KABUPATEN LOKAL 1494,08
2/2 2652-
27. UD 2603 Jl. Raya puhpelem II KABUPATEN LOKAL 1494,08
2/2 1857-
28. UD 1801 Jl. Paranggupito KABUPATEN LOKAL 1494,08
2/2 255-
29. UD 257 Jl. Mayjen Sutoyo I KABUPATEN LOKAL 1526,56
2/2 257-
30. UD 1056 Jl. Mayjen Sutoyo II KABUPATEN LOKAL 1526,56
2/2 253-
31. UD 1101 Jl. Wonogiri-Jumapolo KABUPATEN LOKAL 2321,16
2/2 2256-
32. UD 2551 Jl. Plamboyan KABUPATEN LOKAL 1494,08
2/2 1255-
33. UD 2252 Jl. Desa kerdu I KABUPATEN LOKAL 1494,08
2/2 2252-
34. UD 2253 Jl. Desa kerdu II KABUPATEN LOKAL 1526,56
2/2 1512-
35. UD 1513 Jl. Dr. Cipto I KABUPATEN LOKAL 1494,08
2/2 1513-
36. UD 156 Jl. Dr. Cipto II KABUPATEN LOKAL 1494,08
2/2 156-
37. UD 1515 Jl. Dr. Cipto III KABUPATEN LOKAL 1494,08
2/2 1513-
38. UD 157 Jl. Dr. Cipto IV KABUPATEN LOKAL 1494,08
2/2 1511-
39. UD 1510 Jl. Murti Pranoto I KABUPATEN LOKAL 2321,16
2/2 1510-
40. UD 1512 Jl. Murti Pranoto II KABUPATEN LOKAL 2321,16
2/2 2651-
41. UD 2851 Jl. Bulukerto-Purwantoro KABUPATEN LOKAL 1494,08
2/2 851-
42. UD 2051 Jl. Sendang Karang Lor KABUPATEN LOKAL 1526,56
2/2 853- LOKAL
43. UD 2051 Jl. Puthuk Sari Gedang Rejo KABUPATEN 1526,56
2/2 852- LOKAL
44. UD 2051 Jl.Pijiharjo-Pulutan Wetan KABUPATEN 1526,56
2/2 651- LOKAL
45. UD 652 Jl. Batuwarno-Tirtomoyo I KABUPATEN 1526,56
2/2 651- LOKAL
46. UD 1652 Jl. Batuwarno-Tirtomoyo II KABUPATEN 1526,56
2/2 1451- LOKAL
47. UD 651 Jl. Batuwarno-Tirtomoyo III KABUPATEN 1526,56

FUNGSI
2/2 2753- LOKAL
48. UD 2752 Jl. Raya Koripan-Semen KABUPATEN 1526,56
2/2 1854- LOKAL
49. UD 1802 Jl. Nasional III 3 KABUPATEN 1526,56
2/2 2256- LOKAL
50. UD 2451 Jl. Gemawang-jatipurno KABUPATEN 1494,08

Gambar V. 8 Peta Tematik Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya

3. Analisis Inventarisasi Rambu
Rambu Lalu Lintas adalah bagian perlengkapan Jalan

yang berupa lambang, huruf, angka, kalimat, dan/atau perpaduan
yang berfungsi sebagai peringatan, larangan, perintah, atau
petunjuk bagi Pengguna Jalan (PM Nomor 13 Tahun 2014).
Rambu yang efektif harus memenuhi hal-hal berikut:
 Memenuhi kebutuhan;
 Menarik perhatian dan mendapatkan respect dari pengguna

jalan;
 Memberi pesan yang sederhana dan mudah dimengerti;
 Menyediakan waktu cukup kepada pengguna jalan dalam

memberikan respon.
Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya memiliki tata guna

lahan yang berkelok- kelok beberapa ruas jalan. Prasarana jalan
berupa rambu tentu sangat diperlukan. Saat ini, rambu yang
tersedia sudah baik, dan sesuai fungsi, namun masih ada beberapa
rambu yang pudar dan terhalang oleh tanaman. Adapun hasil dari
survey inventarisasi rambu pada beberapa ruas jalan dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :

Tabel V. 18 Data Inventarisasi Rambu Pada Ruas jalan
No Lokasi Gambar Eksisting Arah Tipe Rambu Jenis Rambu Titik Koordinat Kondisi
x y
1 Ngunter Simpang Standar Petunjuk 7,79395 110,90416 Baik
wonogiri klampisan
2 Ngunter Simpang Standar Petunjuk 7,79393 110,90404 Kurang

wonogiri klampisan Baik
3 Ngunter Simpang Standar Peringatan 7,79465 110,90333 Baik

wonogiri klampisan
4 Ngunter Simpang Standar Larangan 7,79569 110,90303 Baik

wonogiri klampisan

wonogiri klampisan

wonogiri klampisan
7 Ngunter Simpang Standar Peringatan 7,79538 110,9019 Kurang

wonogiri klampisan Baik

wonogiri klampisan
9 Ngunter Simpang Standar petunjuk 7,79384 110,90056 Baik

wonogiri klampisan

wonogiri klampisan

wonogiri klampisan

wonogiri klampisan

wonogiri klampisan

wonogiri klampisan

wonogiri klampisan

wonogiri klampisan

wonogiri klampisan

wonogiri klampisan

wonogiri klampisan
20 Ngunter Simpang Standar peringatan 7,78076 110,89214 Baik

wonogiri klampisan

wonogiri klampisan

wonogiri klampisan

wonogiri klampisan

wonogiri klampisan

wonogiri klampisan
26 Ngunter Simpang Standar Perintah 7,77602 110,89003 Baik

wonogiri klampisan

wonogiri klampisan
28 Ngunter Simpang Standar larangan 7,76206 110,88418 Baik

wonogiri klampisan
29 Ngunter Simpang Standar peringatan 7,76109 110,88367 Baik

wonogiri klampisan

wonogiri klampisan

wonogiri klampisan

wonogiri klampisan

wonogiri klampisan
34 Ngunter Simpang patung Standar petunjuk 7,76018 110,8834 Baik

wonogiri macan

wonogiri macan
36 Ngunter Simpang patung Standar peringatan 7,76133 110,88393 Baik

wonogiri macan

wonogiri macan
38 Ngunter Simpang patung Standar Petunjuk ngan 110,8878 Baik

wonogiri macan
39 Ngunter Simpang patung Standar Petunjuk 7,77425 110,88955 Baik

wonogiri macan

wonogiri macan

41 Ngunter Simpang patung Standar larangan 7,7792 110,8913 Baik
wonogiri macan

wonogiri macan

wonogiri macan

wonogiri macan

wonogiri macan

wonogiri macan

wonogiri macan

wonogiri macan

wonogiri macan

wonogiri macan

wonogiri macan

wonogiri macan

wonogiri macan
54 Ngunter Simpang patung Standar Larangan 7,79178 110,89884 Baik

wonogiri macan

55 Ngunter Simpang patung Standar Larangan 7,79179 110,89885 Baik
wonogiri macan

wonogiri macan

wonogiri macan

wonogiri macan

wonogiri macan

60 Ngunter Simpang patung Standar peringantan 7,79368 110,89938 Baik
wonogiri macan

wonogiri macan

wonogiri macan

wonogiri macan

wonogiri macan

wonogiri macan

wonogiri macan
Sumber : Hasil Survey Tim PkL Wonogiri

4. Analisis Inventarisasi Parkir
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, terdapat dua

sistem parkir di Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya yaitu parkir di
badan jalan (on street) dan parkir di tempat yang telah disediakan
(off street). Pada parkir di badan jalan (on street), sudut parkir yang
digunakan adalah sudut parkir yang berbeda diantaranya yaitu 0 o;
4Vo; 60o dan 90o. Parkir onstreet dan parkir offstreet ini terletak di
berbagai lokasi yang ada di Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya.
a. Parkir di Badan Jalan (OnStreet)
Untuk parkir on street di Koridor Pasar Tambun -

Sumberjaya sudah disediakan di beberapa tempat seperti
didaerah pertokoan. Selain itu juga ada beberapa tempat
tertentu yang dijadikan untuk tempat parkir on street dan
di beberapa tempat terdapat juru parkir dalam
mengaturnya. Di Kawasan pertokoan pada umumnya
menerapkan parkir dengan sudut 0o dan 90o. Untuk tarif

parkir on strret ini pada umumnya sebesar 2.000,00
rupiah untuk kendaraan beroda dua dan V.000,00 rupiah
untuk kendaraan roda empat. Tidak semua tempat tersedia
parkir on street. Namun, dalam kondisi eksistingnya, banyak
kendaraan yang parkir sembarangan di badan jalan
padahal sudah jelas terdapat rambu dilarang parkir.
Kondisi seperti itu sudah menjadi hal biasa dan mudah
ditemukan pada jalanan Koridor Pasar Tambun -
Sumberjaya. Ketidakdisiplinan para pengguna jalan dalam
memparkiran kendaraannya disebabkan beberapa faktor
diantaranya banyak tempat umum yang tidak menyediakan
fasilitas parkir sehingga banyak kendaraan yang parkir
sembarangan di badan jalan. Hal itu sangat

mengganggu keamanan dan

kenyamanan pengguna kendaraan bermotor dan dapat
mengurangi kapasitas jalan.
Dalam Pelaksanaan Parkir on street di Koridor

Pasar Tambun - Sumberjaya, ditunjuklah petugas parkir
guna melakukan tugas mengatur dan menata serta menarik
retribusi dari pengguna parkir. Terdapat beberapa
petugas parkir tiap ruas jalan yang menjadi lokasi
parkir on street. Untuk sistem yang digunakan yaitu
sistem parkir dengan menarik retribusi secara
langsung kepada pengguna kendaraan yang akan parkir.
b. Parkir di tempat yang telah disediakan (Off Street)

Di Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya juga terdapat
parkir off street yang tersebar di beberapa wilayah.
Terdapat beberapa lokasi parker off street di Koridor Pasar
Tambun - Sumberjaya yang sifatnya untuk umum,
misalnya parkir off street di pusat perbelanjaan seperti di
pasar tradisional.
Berikut beberapa visualisasi parkir on street dan

off streer di Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya:
Tabel V. 19 Daftar Parkir On Street

Zona Lokasi Keterangan

1 Jl. Raden Mas Said, Jl,Gatot Subroto 0n Street
2 Jl. Jenderal Ahmad Yani 0n Street
3 Jl. Jenderal Ahmad Yani 0n Street
4 Jl. Jenderal Sudirman 0n Street
8 Jl. Pemuda 0n Street
9 Jl. Cipto, Jl. Pelem 1, Jl. Pelem 2 0n Street
10 Jl. Kartini 0n Street
11 Kecamatan Selogiri 0n Street
12 Kecamatan Ngadirojo 0n Street
13 Kecamatan Nguntoronadi 0n Street
14 Kecamatan Wuryantoro 0n Street
15 Kecamatan Manyaran 0n Street
Tabel V. 20 Daftar Parkir Off Street

No Lokasi Keterangan
1 Parkir di Pelataran Halaman Rumah Off Street
Sakit Umum Koridor Pasar Tambun
- Sumberjaya
2 Parkir di Pelataran Halaman Pasar Kota Off Street
Wonogiri Lantai 1 Sebelah Selatan
Wonogiri Lantai 1 Sebelah Timur
4 Parkir di Tempat Khusus Parkir Off Street
Pelataran Halaman Pasar Kota Wonogiri
Lantai 1 Sebelah Utara
Wonogiri Lantai 2 dan 3
6 Parkir di Pelataran Parkir Halaman Off Street
Rumah Sakit Rawat Inap Pracimantoro
Rumah Sakit Rawat Inap Baturetno
Rumah Sakit Rawat Inap Purwantoro
Terminal AngkutaN
Terminal Tipe C Baturetno
11 Parkir di Halaman Pasar Kecamatan Off Street
Purwantoro

Slogohimo
13 Parkir di Halaman pasar Kecamatan Off Street
Jatisrono
Sidoharjo
Ngadirojo
Pracimantoro
17 Parkir di Halaman Pasar Pokoh Off Street
Wonoboy
18 Parkir di Pelataran lingkungan Parkir Off Street
Puskesmas Wonogiri I
19 Parkir di Pelataran lingkungan Parkir Off Street
Puskesmas Wonogiri II
20 Halaman Pasar Kecamatan Off Street
Pracimantoro
5. Analisis Inventarisasi Simpang
Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya merupakan kabupaten

yang memiliki jaringan jalan tipe linier/ radial. Berdasarkan hasil
survei inventarisasi wilayah kajian,terdapat simpang yang dikaji 14
dengan simpang APILL, 23 simpang prioritas,1 diantara simpang
Bundaran. Secara umum kondisi simpang APILL berfungsi dengan
cukup baik, akan tetapi belum semua pesimpangan APILL dilengkapi
dengan Counter Down. Pada kondisi normal terdapat beberapa
simpang yang kinerjanya masih kurang baik. Adapun peta lokasi
APILL dan data inventarisasi dapat dilihat pada gambar dan tabel.
Berikut daftar nama simpang yang dikaji di Koridor Pasar Tambun -

Sumberjaya:
Tabel V. 21 Daftar Simpang Bersinyal Yang Dikaji

No Node Nama Tipe Tipe Fase
Pengendalian Simpang
1 1631 simpang 4 baturetno APILL 422 4
2 131 simpang 4 gudang seng APILL 422 4
3 1934 simpang 4 jls jogya APILL 424 4

4 1933 simpang 4 jls pacitan APILL 424 4
5 1232 simpang 4 ngadirojo APILL 422 4

6 331 simpang 4 pokoh APILL 424 4
7 132 simpang 4 ponten APILL 422 4

8 231 simpang 4 wonokarto APILL 422 4
9 1931 simpang 4 pasar praci APILL 422 4
10 Simpang 4 Purwantoro APILL 422 4

11 1033 simpang 3 klampisan APILL 322 3
12 1032 simpang 3 krisak APILL 324 3
13 234 simpang 3 metro APILL 322 3
14 1031 simpang 3 selogiri APILL 324 3
Tabel V. 22 Daftar Simpang Tidak Bersinyal Yang Di Kaji

No Node Nama Tipe Pengendalian Tipe Simpang
1 2851 simpang 4 pasar slogohimo NON-APILL 422
2 155 simpang 4 soekarno NON-APILL 422
3 1854 simpang 4 terminal giri belah NON-APILL 422
4 2453 simpang 4 terminal jatisrono NON-APILL 422
5 2651 simpang 4 pasar bulukerto NON-APILL 422
6 1752 simpang 4 pasar dringo NON-APILL 422
7 1057 simpang 4 rs marga husada NON-APILL 422
8 1056 simpang 3 koramil NON-APILL 322
9 2051 simpang 3 manyaran NON-APILL 322
10 2251 simpang 3 pasar sidoharjo NON-APILL 322
11 853 simpang 3 patung macan NON-APILL 322
12 1855 simpang 3 polsek giritontro NON-APILL 322
13 2652 simpang 3 puh pelem NON-APILL 322
14 253 simpang 3 rel kereta api NON-APILL 322
15 255 simpang 3 shase NON-APILL 322
16 451 simpang 3 lingkar kota NON-APILL 322
17 2852 simpang 3 slogohimo NON-APILL 322

18 653 simpang 3 jembatan karang turi NON-APILL 322
19 853 simpang 3 cengkal wuryantoro NON-APILL 322
20 1351 simpang 3 jatiroto NON-APILL 322
21 153 simpang 3 mm group NON-APILL 322
22 2255 simpang 3 pasar girimarto NON-APILL 322
23 2451 simpang 3 pasar jatipurno NON-APILL 322
Tabel V. 23 Simpang Bundaran

No Node Nama Tipe Pengendalian
1 2431 Bundaran Pasar Giriwoyo Bundaran

Gambar V. 9 Lokasi Simpang Apill Yang Dikaji
Sumber : Data Tim Pkl Wonogi

Berikut merupakan hasil analisis inventarisasi simpang APILL :
a. Simpang Ponten
Simpang 4 Ponten adalah tipe simpang ber-APILL

dimana memiliki empat kaki pendekat yaitu kaki pendekat
timur adalah jalan pemuda Ic, Kaki pendekat barat adalah
jalan manyar, sedangkan kaki pendekat utara adalah jalan
Ahmad Yani IV dan selatan adalah jalan Jendral Sudirman
I. Kaki pendekat timur merupakan jalan arteri yang tata
guna lahannya digunakan sebagai kawasan komersil
berupa kawasan pertokoan, Kaki pendekat barat dan kaki
pendekat utara merupakan jalan kolektor yang tat guna
lahannya digunakan sebagai kawasan komersial berupa
kawasan pertokoan, selatan merupakan jalan Arteri
sekunder yang tata guna lahannya merupakan Kawasan
komersil berupa Kawasan pertokoan. Untuk pengaturan
fase sinyal pada Simpang 4 Simpang Ponten adalah empat
fase dimana waktu siklus total adalah 114 detik.
Gambar V. 10 Fase Simpang 4 Ponten
Kaki
Pendekat Fase DIAGRAM FASE APILL
SELATAN 1 26 3 2 13 2 27 2 33 2
TIMUR 2 29 2 10 3 2 27 2 33 2
UTARA 3 29 2 13 2 24 3 2 33 2
BARAT 4 29 2 13 2 27 2 30 3 2
Gambar V. 11 Visuali Simpang 4 Ponten

Gambar V. 12 Penampang Horizontal Simpang 4 Pokoh

b. Simpang Krisak
Simpang 3 Krisak adalah tipe simpang ber-APILL

dimana memiliki 3 kaki pendekat yaitu kaki pendekat
Selatan adalah jalan Ngunter Wonogiri VII, sedangkan kaki
pendekat Barat adalah jalan Tawangsari dan Utara adalah
jalan Ngunter Wonogiri VI. Kaki pendekat Selatan dan utara
merupakan jalan Arteri yang tata guna lahannya digunakan
sebagai kawasan komersil berupa kawasan pertokoan,
sedangan kaki Barat merupakan jalan Kolektor yang
tata guna lahannya merupakan Kawasan komersil berupa
Kawasan pertokoan. Untuk pengaturan fase sinyal pada
Simpang 3 Simpang klampisan adalah tiga fase dimana
waktu siklus total adalah 68 detik.
Gambar V. 13 Fase Simpang 3 Krisak
Kaki WAKTU
Fase DIAGRAM FASE APILL
Pendekat SIKLUS
UTARA 1 15 3 2 31 2 15 2 73
BARAT 2 18 2 28 3 2 15 2 73
SELATAN 3 18 2 31 2 12 3 2 73
Gambar V. 14 Visualisasi Simpang 3 Krisak

Gambar V. 15 Penampang Horizontal Simpang 3 Krisak

c. Simpang Terminal Jatisrono
Simpang 4 Terminal Jatisrono adalah tipe simpang

Tidak ber-APILL dimana memiliki empat kaki pendekat yaitu
kaki pendekat Utara adalah jalan jatisrono-Jatipuro, Kaki
Pendekat selatan adalah jalan Jatisrono-Jatiroto, dan kaki
pendekat barat dan timur adalah jalan Jatisrono-Biting.
Selatan Merupakan jalan kolektor, bagian utara merupakan
jalan kolektor, dan bagian barat dan timur adalah jalan
Arteri yang tata guna lahannya merupakan Kawasan
komersil berupa Kawasan pertokoan.
Gambar V. 16 Visualisasi Simpang 4 Terminal Jatisrono
Sumber : Data Team Pkl Wonogiri

Gambar V. 17 Penampang Horizontal Simpang 4 Terminal Jatisrono

d. Simpang Patung Macan
Simpang 3 Patung Macan adalah tipe simpang

T i d a k ber-APILL dimana memiliki 3 kaki pendekat yaitu
kaki pendekat Utara adalah jalan lama Nambangan,
sedangkan kaki pendekat Barat dan timur adalah jalan
Wonogiri-Ngunter. Kaki pendekat Utara,Barat, dan timur
sebagai kawasan komersil berupa kawasan pertokoan.
Gambar V. 18 Visualisasi Simpang Patung 3 Macan

Gambar V. 19 Penampang Horizontal Simpang Patung Macan
Sumber : Data Tim Pkl Wonogir

e. Simpang Bundaran
Simpang 3 Bundaran adalah tipe simpang T i d a k

ber-APILL dimana memiliki 3 kaki pendekat yaitu kaki
pendekat Utara adalah jalan Solo Pacitan III,kaki
pendekat Selatan adalah jalan solo Pacitan IV, sedangkan
kaki pendekat Barat adalah jalan Giritontro-Giriwoyo. Kaki
pendekat Utara dan Barat merupakan jalan Arteri Sekunder
yang tata guna lahannya digunakan sebagai kawasan
komersil berupa kawasan pertokoan. Kaki Pendekat Selatan
sebagai kawasan komersil berupa kawasan pertokoan.
Gambar V. 20 Visualisasi Simpang Bundaran

Gambar V. 21 Penampang Horizontal Simpang Bundaran

1) Perhitungan Kapasitas Simpang
Pada survei inventarisasi simpang indikator yang menjadi

kajian untuk perhitungan kapasitas simpang dan analisis kinerja
simpang dari segi prasarana :
 Tipe simpang
 Tipe pengaturan simpang
 Lebar pendekat
 Lebar efektif masing – masing kaki simpang
 Panjang radius
 Ketersediaan marka
 Ketersediaan rambu
 Hambatan samping
Rumus Perhitungan Kapasitas Simpang Tidak Dikendalikan
C= C0 x FW X FM X FCS X FRS X FLT X FRT X FMI
Keterangan :
Co (kapasitas dasar)
Fw (faktor penyesuaian lebar pendekat rata-
rata) FM (faktor penyesuaian madian jalan
utama) FCS (faktor penyesuaian ukuran kota)
FRS (faktor penyesuaian hambatan samping)
FLT (factor penyesuaian belok kiri)
FRT (faktor penyesuaian belok kanan)
FMI (faktor penyesuaian rasio minor)
Rumus Perhitungan Kapasitas Simpang Dikendalikan Lampu Lalu

Lintas (APILL)
C = S x g/waktu siklus
S = S0 x FCS X FSF X FG X FP X FRT X FLT
Keterangan
:
So (nilai dasar)
Fcs (faktor penyesuaian ukuran kota)
FSf (faktor penyesuaian hambatan samping)
FG (faktor penyesuaian kelandaian)
FP (faktor penyesuaian parkir)
FRT (faktor penyesuaian belok kanan)
FLT (factor penyesuaian belok kiri)
G (waktu hijau) Waktu siklus
Contoh Perhitungan :
Diketahui dari survei inventarisasi simpang, Simpang 3 Patung

Macan merupakan simpang tidak bersinyal dengan lebar pendekat
rata rata 6 m, tipe lingkungan komersial, hambatan samping
rendah. Diketahui dari analisis volume lalu lintas simpang rasio belok
kanan rata-rata adalah 0,76, rasio belok kiri rata- rata

adalah 0,84 . Melihat tabel faktor koreksi pada MKJI didapatkan nilai
sebagai berikut :
Kapasitas dasar (Co)= 2,900

faktor penyesuaian lebar pendekat rata-rata (Fw)= 0,98
Faktor penyesuaian ukuran kota (FCS) = 0,88
Faktor penyesuaian hambatan samping (FRS)= 0,95
Faktor penyesuaian belok kiri (FLT )= 0,84
Faktor penyesuaian belok kanan (FRT)= 0,76
Faktor penyesuaian rasio minor(FMI )= 1,11
C (kapasitas) = Co x Fw x FCS x FRS x FLT x FRT x FMI
= 2,900 x 0,98 x 0,88 x 0,95 x 0,84 x 0,76 x 1,11
= 1.704 smp/jam
Tabel V. 24 Kapasitas Simpang Ber-APILL

No Node Nama Kapasitas
1 1631 simpang 4 baturetno 2,747
2 131 simpang 4 gudang seng 2,762
3 1934 simpang 4 jls jogya 4,677
4 1933 simpang 4 jls pacitan 4,762
5 1232 simpang 4 ngadirojo 5,424
6 331 simpang 4 pokoh 3,952
7 132 simpang 4 ponten 5,380
8 231 simpang 4 wonokarto 4,178
9 1931 simpang 4 pasar praci 3,187
10 Simpang 4 purwantoro 3,170
11 1033 simpang 3 klampisan 3,809
12 1032 simpang 3 krisak 4,852
13 234 simpang 3 metro 3,998

14 1031 simpang 3 selogiri 3,901

Tabel V. 25 Kapasitas Simpang Tidak Ber-APILL
NO Node Nama Kapasitas

1 2851 simpang 4 pasar slogohimo 2.140
2 155 simpang 4 soekarno 3.257
3 1854 simpang 4 terminal giri belah 2.349
4 2453 simpang 4 terminal jatisrono 2.823
5 2651 simpang 4 pasar bulukerto 3.287
6 1752 simpang 4 pasar dringo 3.507
7 1057 simpang 4 rs marga husada 2.309
8 2453 simpang 4 terminal jatisrono 2.823
9 1056 simpang 3 koramil 2.292
10 2051 simpang 3 manyaran 2.205
11 2251 simpang 3 pasar sidoharjo 2.462
12 853 simpang 3 patung macan 1.704
13 1855 simpang 3 polsek giritontro 1.865
14 2652 simpang 3 puh pelem 1.779
15 253 simpang 3 rel kereta api 1.063
16 255 simpang 3 shase 760
17 451 simpang 3 lingkar kota 1.917
18 2852 simpang 3 slogohimo 2.262
19 653 simpang 3 jembatan karang turi 2.159
20 853 simpang 3 cengkal wuryantoro 1.840
21 1351 simpang 3 jatiroto 3.280
22 153 simpang 3 mm group 3.057
23 2255 simpang 3 pasar girimarto 734
Tabel V. 26 Kapasitas Simpang Bundaran

1 1721 Bundaran Giriwoyo 1474

Gambar V. 22 Peta Kodefikasi Ruas Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya
Gambar V. 23 Peta Kodefikasi Simpang Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya

Arteri Sekunder
Kolektor Primer
Kolektor Sekunder
Lokal

2.1.2 Survei Volume Lalu Lintas
1. Survei Pencacahan Lalu Lintas Terklasifikasi (TC)
Survei volume lalu lintas terklasifikasi (TC) dilakukan

di beberapa ruas jalan untuk mengetahui volume lalu lintas di
Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya, Dari hasil analisis volume lalu
lintas terklasifikasi ini dapat diketahui periode sibuk pada tiap-tiap
titik lokasi survei yang kemudian dapat digunakan untuk mencari
jam tersibuk dari tiap-tiap ruas jalan di Koridor Pasar Tambun -
Sumberjaya yang memiliki karakteristik lalu lintas yang sama dengan
jalan-jalan yang menjadi titik survei volume lalu lintas terklasifikasi
ini. Survei volume ini dibagi menjadi dua, yaitu survey volume di
kordon luar dan kordon dalam. Survei ini dilakukan pada dua arah,
yaitu arah masuk dan arah keluar Koridor Pasar Tambun -
Sumberjaya. Untuk tiap-tiap survei, baik survei pada kordon luar
maupun kordon dalam dilakukan selama 16 jam dan 24 jam (pada
jalan Nasional) yang dimulai pada pukul 06.00 – 22.00 WIB dan
01.00-24.00 WIB. Dan pada survei ini juga dilakukan survei
pencacahan lalu lintas terklasifikasi pada segmen – segmen jalan
yang dikaji.
a. Jalan Ahmad Yani I
Jalan Ahmad Yani I merupakan ruas jalan di Koridor

Pasar Tambun - Sumberjaya. Ruas jalan ini berstatus
jalan kabupaten. Tata guna lahan disekitar jalan ini adalah
kawasan komersil yang terdiri dari pertokoan serta beberapa
perkantoran. Jalan ini merupakan jalan utama dan jalan ini
adalah salah satu jalan yang dilalui trayek angkutan barang.
Berikut hasil analisis pencacahan lalu lintas terklasifikasi
dengan total lalu lintas selama 16 jam didapatkan 3335,00

smp/hari, 1667,50 smp/hari untuk arah masuk dan 1667,50

smp/hari untuk arah keluar. Volume lalu lintas tertinggi
terjadi pada jam tersibuk pukul 16.00 – 17.00 dengan
jumlah volume lalu lintas sebesar 2441,60 smp/jam.
Tabel V. 27 Kompisisi Arah Masuk Jalan Ahmad Yani I

Jenis Kendaraan Jumlah Kendaraan Persentase
Sepeda Motor 10.294 67,6%
Mobil 3.951 26,0%
Taxi - 0,0%
MPU 229 1,5%
Bus Kecil 26 0,2%
Bus Sedang 8 0,1%
Bus Besar - 0,0%
Pick Up 502 3,3%
Truk Kecil 102 0,7%
Truk Sedang 76 0,5%
Truk Besar 14 0,1%
kereta Gandengan 10 0,1%
Sepeda 12 0,1%
Jumlah 15224 100%
Sumber : Hasil Analisis Tim Pkl Wonogiri
Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa komposisi kendaraan

yang melintas di Jalan Ahmad Yani 1 arah masuk didominasi
oleh sepeda motor sebesar 64,6 % selanjutnya mobil
sebesar 26,0%.

0% 3% 0% PROPORSI KENDARAAN 16 JAM
0% 0% 1% 0%
2% 0% 0%
Sepeda Motor 67,6%
0%
Mobil 26,0%
Taxi 0,0%
26% MPU 1,5%
Bus Kecil 0,2%
Bus Sedang 0,1%
68% Bus Besar 0,0%

Pick Up 3,3%
Truk Kecil 0,7%
Gambar V. 24 Proporsi Kendaraan Arah Masuk Jalan Ahmad Yani I
Tabel V. 28 Komposisi Kendaraan Arah Keluar Jalan Ahmad Yani I
Jenis Kendaraan Jumlah Kendaraan Presentase

Mobil 4.982 29,2%
Taxi - 0,0%
MPU 198 1,2%
Bus Kecil 105 0,6%
Bus Sedang 62 0,4%
Bus Besar 102 0,6%
Pick Up 573 3,4%
Truk Kecil 91 0,5%
Truk Sedang 509 3,0%
Truk Besar 69 0,4%
Sepeda 11 0,1%
Jumlah 17040 100,0%

0% 3%
1%
0% PROPORSI KENDARAAN 16 JAM
1% 0% 0%
1% 3%1%
Sepeda Motor 60,6%
0%
Mobil 29,2%
Taxi 0,0%
MPU 1,2%
29% Bus Kecil 0,6%
Bus Sedang 0,4%
61%
Bus Besar 0,6%
Pick Up 3,4%
Truk Kecil 0,5%
Gambar V. 25 Proporsi Kendaraan Arah Keluar Jalan Ahmad Yani

TAMBUN - SUMBERJAYA

Volume (smp/jam)
1000
1500
2000
2500
3000
500
0
05.00 - 06.00
05.30 - 06.30
06.00 - 07.00
06.30 - 07.30
07.00 - 08.00
07.30 - 08.30
08.00 - 09.00
08.30 - 09.30
Gambar V. 26 Fluaktuasi Volume Lalu Lintas Ruas Jalan Ahmad Yani
09.00 - 10.00
09.30 - 10.30
10.00 - 11.00
FLUKTUASI VOLUME LALU LINTAS DI RUAS JALAN

10.30 - 11.30
11.00 - 12.00
11.30 - 12.30
12.00 - 13.00
12.30 - 13.30
Time Slice
13.00 - 14.00
13.30 - 14.30
14.00 - 15.00
14.30 - 15.30
15.00 - 16.00
15.30 - 16.30
16.00 - 17.00
16.30 - 17.30
17.00 - 18.00
17.30 - 18.30
18.00 - 19.00
18.30 - 19.30
19.00 - 20.00
19.30 - 20.30
20.00 - 21.00
20.30 - 21.30
21.00 - 22.00
Dua Arah
B-A
A-B
IV- 346
b. Jalan Wonosari-Pracimantoro I
Jalan Wonosari-Pracimantoro I merupakan ruas

jalan di Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya. Ruas jalan ini
Berstatus jalan Nasional. Tata guna lahan disekitar jalan ini
adalah kawasan komersil yang terdiri dari pertokoan serta
beberapa perkantoran. Berikut hasil analisis pencacahan lalu
lintas terklasifikasi dengan total lalu lintas selama 16 jam
didapatkan 3350,16 smp/hari, 1675,08 smp/hari untuk arah
masuk dan 1675,08 smp/hari untuk arah keluar. Volume
lalu lintas tertinggi terjadi pada jam tersibuk pukul 16.00 –
17.00 dengan jumlah volume lalu lintas sebesar 157,20
smp/jam.
Tabel V. 29 Komposisi Kendaraan Arah Masuk
Jalan Wonosari-Pracimantoro I
Mobil 258 9,4%
Taxi - 0,0%
MPU - 0,0%
Bus Kecil 4 0,1%
Bus Sedang 7 0,3%
Bus Besar - 0,0%
Pick Up 301 10,9%
Truk Kecil - 0,0%
Truk Besar 15 0,5%
kereta Gandengan - 0,0%
Sepeda 1 0,0%
Jumlah 2759 100%

yang melintas di Jalan WOnosari-Pracimantoro 1
arah masuk didominasi oleh sepeda motor sebesar 74,2
%

selanjutnya mobil sebesar 9,4 %.

0% 1%
0%
0% Sepeda Motor 74,2%
0% 0% 5%
Mobil 9,4%
0% 11%
0% Taxi 0,0%
9% MPU 0,0%
Bus Kecil 0,1%
Bus Sedang 0,3%
Bus Besar 0,0%
74%
Pick Up 10,9%
Truk Kecil 0,0%
Gambar V. 27 Proporsi Kendaraan Masuk Jalan Wonosari-Pracimantoro I
Tabel V. 30 Komposisi Kendaraan Arah Keluar Jalan Wonosari-

Pracimantoro I
Mobil 293 11,2%
Taxi - 0,0%
MPU - 0,0%
Bus Kecil 8 0,3%
Bus Sedang 1 0,0%
Bus Besar - 0,0%
Pick Up 235 9,0%
Truk Kecil 9 0,3%
Truk Besar 19 0,7%
Sepeda - 0,0%
Jumlah 2623 100,0%

1%
%0%
Sepeda Motor 72,9%
0% 0%0% 6%
0% 9% Mobil 11,2%
0% Taxi 0,0%
MPU 0,0%
11%
Bus Kecil 0,3%
Bus Sedang 0,0%
Bus Besar 0,0%
73%
Pick Up 9,0%
Truk Kecil 0,3%
Gambar V. 28 Proporsi Kendaraan Arah Keluar Jalan Wonosari-Pracimantoro I

TAMBUN - SUMBERJAYA

Volume (smp/jam)
100
150
200
250
300
350
400
50
0
05.00 - 06.00
05.30 - 06.30
06.00 - 07.00
06.30 - 07.30
07.00 - 08.00
07.30 - 08.30
08.00 - 09.00
Gambar V. 29 Fluatuasi Volume Lalu Lintas Ruas Jalan Wonosari-Pracimantoro
08.30 - 09.30
09.00 - 10.00
09.30 - 10.30
10.00 - 11.00
FLUKTUASI VOLUME LALU LINTAS DI RUAS JALAN

10.30 - 11.30
11.00 - 12.00
11.30 - 12.30
12.00 - 13.00
12.30 - 13.30
Time Slice
13.00 - 14.00
13.30 - 14.30
14.00 - 15.00
14.30 - 15.30
15.00 - 16.00
15.30 - 16.30
16.00 - 17.00
16.30 - 17.30
17.00 - 18.00
17.30 - 18.30
18.00 - 19.00
18.30 - 19.30
19.00 - 20.00
19.30 - 20.30
20.00 - 21.00
20.30 - 21.30
21.00 - 22.00
Dua Arah
B-A
A-B
IV- 350
c. Jalan Diponegoro I
Jalan Diponegoro I merupakan ruas jalan di Koridor

Pasar Tambun - Sumberjaya. Ruas jalan ini berstatus jalan
Provinsi. Tata guna lahan disekitar jalan ini adalah kawasan
komersil yang terdiri dari pertokoan serta beberapa
perkantoran. Berikut hasil analisis pencacahan lalu lintas
terklasifikasi dengan total lalu lintas selama 16 jam
masuk dan 1675,08 smp/hari untuk arah keluar. Volume lalu
lintas tertinggi terjadi pada jam tersibuk pukul 16.00 –
17.00 dengan jumlah volume lalu lintas sebesar 157,20
smp/jam.
Tabel V. 31 Komposisi Kendaraan Arah Masuk Jalan

Diponegoro I
Mobil 4.808 28,0%
Taxi - 0,0%
MPU 87 0,5%
Bus Kecil 49 0,3%
Bus Sedang 12 0,1%
Bus Besar 170 1,0%
Pick Up 936 5,4%
Truk Kecil 103 0,6%
Truk Besar 48 0,3%
Sepeda 12 0,1%
Jumlah 17200 100%

yang melintas di Jalan Diponegoro 1 arah masuk didominasi
oleh sepeda motor sebesar 60,5 % selanjutnya mobil

sebesar

28,0%.
0% 1% PROPORSI KENDARAAN 16 JAM

3%
0% 0% 0%
0% 1%
0% 5% Mobil 28,0%
Taxi 0,0%
MPU 0,5%
28% Bus Kecil 0,3%

Bus Sedang 0,1%
61%
Bus Besar 1,0%
Pick Up 5,4%
Truk Kecil 0,6%
Gambar V. 30 Proporsi Kendaraan Arah Masuk Jalan Diponegoro I Tabel V. 32
Komposisi Kendaraan raah Keluar Jalan DIponegoro

Mobil 4.633 30,2%
Taxi - 0,0%
MPU 84 0,5%
Bus Kecil 102 0,7%
Bus Sedang 61 0,4%
Bus Besar 89 0,6%
Pick Up 568 3,7%
Truk Kecil 84 0,5%
Truk Besar 68 0,4%
Sepeda 12 0,1%
Jumlah 15325 100,0%

Gambar V. 31 Proporsi Kendaraan Arah Keluar Jalan Diponegoro I
3% 0% 0%
0% 1% 1%
PROPORSI KENDARAAN 16 JAM
0%
1%
1%
Mobil 30,2%
0%
Taxi 0,0%
MPU 0,5%
30% Bus Kecil 0,7%
Bus Sedang 0,4%

59%
Bus Besar 0,6%
Pick Up 3,7%
Truk Kecil 0,5%

TAMBUN - SUMBERJAYA

Volume (smp/jam)
1000
1500
2000
2500
500
0
05.00 - 06.00
05.30 - 06.30
06.00 - 07.00
06.30 - 07.30
07.00 - 08.00
07.30 - 08.30
08.00 - 09.00
JALAN
FLUKTUASI VOLUME LALU LINTAS DI RUAS
08.30 - 09.30
Gambar V. 32 Fluaktasi Volume Lalu Lintas Ruas Jalan Diponegoro I
09.00 - 10.00
09.30 - 10.30
10.00 - 11.00
10.30 - 11.30
11.00 - 12.00
11.30 - 12.30
12.00 - 13.00
12.30 - 13.30
Time Slice
13.00 - 14.00
13.30 - 14.30
14.00 - 15.00
14.30 - 15.30
15.00 - 16.00
15.30 - 16.30
16.00 - 17.00
16.30 - 17.30
17.00 - 18.00
17.30 - 18.30
18.00 - 19.00
18.30 - 19.30
19.00 - 20.00
19.30 - 20.30
20.00 - 21.00
20.30 - 21.30
21.00 - 22.00
Dua Arah
B-A
A-B
IV- 354
2. Survey Gerakan Membelok Terklasifikasi/ Classified Turning
Moving Car (CTMC)
Analisis pencacahan gerakan membelok terklasifikasi

dilakukan guna mengetahui volume lalu lintas pada setiap mulut
persimpangan dan mengetahui tundaan yang terjadi pada setiap
kendaraan saat berada dimulut persimpangan. Survei yang
dilakukan dengan interval waktu 15 menit selama waktu sibuk. Dari
survei tersebut data dimasukan dalam data input untuk mengetahui
volume lalu lintas pada setiap kaki simpang, Untuk mengetahui jam
sibuknya maka setiap jumlah jenis kendaraan dikalikan nilai smp-nya
masing–masing. Dalam perhitungannya menggunakan standar faktor
smp untuk jalan perkotaan. Standarnya seperti tabel di bawah ini :
Tabel V. 33 Emp Untuk Tipe Pendekat

Emp untuk tipe pendekat
Jenis Kendaraan Terlindungi Terlawan
Kendaraan ringan (LV) 1,0 1,0
Kendaraan Berat (HV) 1,3 1,3
Sepeda Motor (MC) 0,4 0,4
LV : Light Vehicle (Kendaraan Ringan : Mobil Pribadi, MPU,

PickUp, Bus Kecil, Truk Kecil)
HV : Heavy Vehicle (Kendaraan Berat : Bus Sedang, Bus Besar,
Truk Sedang, Truk Besar, Tempelan)
MC : Motor Cycle (Sepeda Motor)

1. Simpang APILL
a. Simpang Pokoh
Simpang 4 Pokoh Merupakan simpang berlengan

empat dengan tipe pengendalian bersinyal yaitu APILL.
Berdasarkan hasil analisis pencacahan gerakan membelok
terklasifikasi, untuk volume simpang tertinggi terjadi pada
peak pagi yaitu 2.922 smp/jam dengan volume kaki
simpang tertinggi pada kaki simpang barat yaitu jalan
diponegoro I sebesar1.222 smp/jam.
PROSENTASE KENDARAAN
2% 0%
28%
MC
LV
70% HV
UM
Gambar V. 33 Komposisi Jumlah Kendaraan Simpang 4 Pokoh

FLUKTUASI VOLUME LALU LINTAS PADA TIAP
KAKI SIMPANG
1.600
1.400
1.200
1.000
800 Selatan
Timur
600
Utara
400 Barat
200
-
11.00-12.00
11.15-12.15
11.30-12.30
11.45-12.45
12.00-13.00
16.00-17.00
16.15-17.15
16.30-17.30
16.45-17.45
17.00-18.00
6.30-7.30
6.45-7.45
7.00-8.00
7.15-8.15
7.30-8.30
Pagi Siang Sore

Gambar V. 34 Fluaktuasi Volume Lalu Lintas Pada Simpang 4 Pokoh

JL.Anggrek III
Arah Kanan Lurus Kiri TOTAL
MC 34 11 33 78
SMP/JAM
LV 88 11 48 147
HV 0 0 0 0
UM 1 0 0 1
TOTAL 123 22 81 226
Kanan Lurus Kiri
MC 44% 14% 42%
PROPORSI
LV 60% 7% 33%
HV #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
UM 100% 0% 0%
JL.DIPONEGORO I
SMP/JAM
Arah TOTAL
MC LV HV UM
Kiri 11 16 0 1 28
Lurus 323 767 77 1 1.168
Kanan 10 13 3 0 26
TOTAL 344 796 79 2 1.222
Kanan Lurus Kiri
MC 3% 94% 3%
PROPORSI
LV 2% 96% 2%
HV 3% 97% 0%
UM 0% 50% 50%

Tabel V. 34 Diagram Arus Simpang 4 Pokoh

b. Simpang Klampisan
Simpang 3 Klampisan Merupakan simpang

berlengan tiga dengan tipe pengendalian bersinyal yaitu
APILL. Berdasarkan hasil analisis pencacahan gerakan
membelok terklasifikasi, untuk volume simpang tertinggi
terjadi pada peak sore yaitu 1.750 smp/jam dengan volume
kaki simpang tertinggi pada kaki simpang Timur yaitu jalan
Bridgen Katamso sebesar 649 smp/jam.
PROSENTASE KENDARAAN
3% 0%
24%
MC
LV
73% HV
UM
Gambar V. 35 Komposisi Jumlah Kendaraan Simpang 3

Klampisan

FLUKTUASI VOLUME LALU LINTAS PADA TIAP
1.200 KAKI SIMPANG
1.000
800
600
Selatan
400 Timur
Utara
200 Barat
11.00-12.00
11.15-12.15
11.30-12.30
11.45-12.45
12.00-13.00
16.00-17.00
16.15-17.15
16.30-17.30
16.45-17.45
17.00-18.00
6.30-7.30
6.45-7.45
7.00-8.00
7.15-8.15
7.30-8.30
Pagi Siang Sore
Gambar V. 36 Fluaktuasi Volume Lalu Lintas Pada Simpang 3 Klampisan
JL.WONOGIRI - SUKOHARJO JL. BRIGJEN KATAMSO

SMP/JAM SMP/JAM
Arah TOTAL TOTAL Arah
MC LV HV UM MC LV HV UM
Kiri 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Kanan
Lurus 1 9 0 0 10 517 163 315 36 2 Lurus
LAPORAN UMUM76KINERJA
Kanan 11 TRANSPORTASI
8 0 DARAT
201 KORIDOR PASAR 132 32 72 25 3 Kiri
KLTOTAL TAMBUN
KABUPATEN 77 - SUMBERJAYA
7
WONOGIRI-2022/PTDI-S
8 0 211
TD/ANGKATAN XLI 649 196 387 61 5 TOTAL
IV- 360
TIM P Kanan Lurus Kiri T Kanan Lurus Kiri
MC 99% 1% 0% 0% 84% 16% MC
PRO O SI
PRO O SI
LV 93% 7% 0% 0% 81% 19% LV
P R
P R
HV 100% 0% 0% 0% 60% 40% HV
UM #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0% 40% 60% UM
Tabel V. 35 Diagram Arus Simpang 3 Klampisan
LAPORAN UMUM KINERJA TRANSPORTASI DARAT KORIDOR PASAR TAMBUN - SUMBERJAYA

TIM PKL KORIDOR PASAR TAMBUN - SUMBERJAYA-2022/PTDI-STTD/ANGKATAN XLI IV- 361
2. Simpang Non-APILL
a. Simpang Soekarno
Simpang 4 Soekarno Merupakan simpang

berlengan empat dengan tipe simpang tidak pengendalian.
Berdasarkan hasil analisis pencacahan gerakan membelok
terklasifikasi, untuk volume simpang tertinggi terjadi pada
peak pagi yaitu 1.533,8 smp/jam dengan volume kaki
simpang tertinggi pada kaki simpang Timur yaitu jalan
Pemuda I c sebesar 433 smp/jam.
PROSENTASE KENDARAAN (SMP/JAM)

UM
HV 0%
12% MV
20%
LV
68%
Gambar V. 37 Komposisi Jumlah Kendaraan Simpang 4

Soekarno
LAPORAN UMUM KINERJA TRANSPORTASI DARAT KORIDOR PASAR TAMBUN -

SUMBERJAYA
TIM PKL KORIDOR PASAR TAMBUN - SUMBERJAYA-2022/PTDI-STTD/ANGKATAN XLI
IV- 362
FLUKTUASI VOLUME TIAP KAKI
800 SIMPANG
700
600
500
400
300 A
200 B
C
100
D
-
06.00-07.00
06.15-07.15
06.30-07.30
06.45-07.45
07.00-08.00
11.00 - 12.00
11.15 - 12.15
11.30 - 12.30
12.30 - 12.45
12.45 - 13.00
16.00 - 17.00
16.15 - 17.15
16.30 - 17.30
16.45 - 17.45
Volume Pagi Siang Sore
Jam
Sibuk :
Sumber : Hasil Analisis Tim Pkl
Gambar V. 38 Fluaktuasi Volume Simpang 4 Soekarno

JL.SALAK V
UM 0% 0% 0%
PROPORSI
HV 100% 0% 0%
LV 100% 0% 0%
MC 100% 0% 0%
Kiri Lurus Kanan
Arah Kiri Lurus Kanan TOTAL
MC 26 0 0 26
SMP/JAM
LV 155 0 0 155
HV 81 0 0 81
UM 0 0 0 0
TOTAL 262 0 0 262
JL.PEMUDA I A
SMP/JAM
Arah TOTAL
MC LV HV UM
Kiri 0 0 0 0 0
Lurus 70 202 0 2 274
Kanan 4 19 0 0 23
TOTAL 74 221 0 2 297
Kanan Lurus Kiri
MC 5% 95% 0%
PROPORSI
LV 82% 91% 0%
HV 0% #DIV/0! #DIV/0!
UM 0% 1% 0%
Tabel V. 36 Diagram Arus Simpang 4 Soekarno

3. Survey Kendaraan Bergerak atau Moving Car Observer dan
Floating Car Observer (MCO/FCO)
Analisis kecepatan dilaksanakan di semua ruas jalan

yangdikaji di wilayah studi Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya.
Metode yang digunakan adalah dengan pengamatan kendaraan
bergerak, yang dilakukan pada seluruh ruas jalan yang dikaji. Terdiri
dari jalan arteri, kolektor, dan lokal terpilih. Untuk jalan dengan
sistem satu arah dilakukan survei FCO. Data yang diperoleh dari
pengolahan survei pengamatan kendaraan bergerak adalah data
volume lalu lintas pada masing-masing ruas atau link, data
kecepatan dan data waktu perjalanan. Kecepatan diperoleh dengan
membandingkan panjang ruas dengan waktu tempuhnya. Dari hasil
analisis yang telah kami lakukan, maka kami mendapatkan data
tentang kecepatan dan waktu perjalanan. Pengolahan data dari
hasil survei yang diperoleh dengan menggunakan rumus-rumus
penghitungan untuk mengetahui target pengolahan data berupa
data kecepatan, waktu tempuh dan kendaraan per menitnya.
Berikut rumus-rumus yang digunakan :
Sumber : Buku Rekayasa Lalu Lintas Oleh G.R Weels
Keterangan :
q = arus kendaraan dalam 1 arah
x = jumlah kendaraan terhitung dalam arah itu
ketika kendaraan uji bergerak dalam arah berlawanan

y = selisih jumlah kendaraan yang mendahului
dan didahului oleh kendaraan uji bergerak searah q
w = waktu rata – rata perjalanan ketika kendaraan
uji bergerak searah q
a = waktu rata – rata perjalanan ketika kendaraan
uji bergerak dalam arah berlawanan dengan q
t = waktu rata – rata perjalanan seluruh lalu lintas
searah

POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT-STTD
MOVING CAR
PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2022
OBSERVED
TIM PKL KORIDOR PASAR TAMBUN - (MCO)
SUMBERJAYA
Surveyor TAHUN
:TIM PKL KORIDOR PASAR TAMBUN - SUMBERJAYA AKADEMIK 2022-2023
Panjang : 7 KM
Node awal : 1721
Node akhir : 1858
Pengamatan : Berangkat
Kendaraan yang Berlawanan (M) Kendaraan yang Disalip (O) Kendaraan yang Menyalip (P) T T Keter Pan
Jum Waktu Waktu Waktu anga jan
Jumla Juml
Putaran Jenis Kendaraan Jenis Kendaraan l ah Jenis Kendaraan Perjala Perjalana Hambata n g
h ah
Ken nan n n Ham Lint
Kend Kend
dara (menit bata asa
Ke LV HV MC UM a LV HV MC UM LV HV MC UM araan
an ) (Detik) (detik) n n
raan
1 30 10 86 1 8 2 19 0 29 10 2 24 0 36 13,00 36,0 7,0
2 32 9 77 1 5 1 20 0 26 12 1 25 0 38 13,00 34,0 7,0
3 37 10 88 2 7 1 18 0 26 6 1 22 0 29 13,00 21,0 7,0
4 31 8 89 3 6 0 25 0 31 6 2 27 0 35 13,00 44,0 7,0
5 33 7 91 3 6 1 22 0 29 7 0 23 0 30 13,00 41,0 7,0
6 37 7 96 3 6 1 21 0 28 7 1 22 0 30 13,00 38,0 7,0
Pengamatan : Kembali
Kendaraan yang Berlawanan (M) Kendaraan yang Disalip (O) Kendaraan yang Menyalip (P) T T

Waktu Waktu Waktu Keter Pan
Juml
Putaran Jenis Kendaraan Jumla Jenis Kendaraan Jenis Kendaraan Jumla Perjala Perjalana Hambata anga jan
ah
h h nan n n n g
Ken
Kenda Kend Ham Lint
dara
Ke LV HV MC UM raan LV HV MC UM LV HV MC UM araan (menit bata asa
an ) (Detik) (detik) n n
1 31 6 98 2 6 1 21 0 28 7 1 22 0 30 13,00 34,0 7,0
2 35 8 87 2 6 1 25 0 32 7 0 24 0 31 13,00 31,0 7,0
3 33 7 89 1 7 0 22 0 29 6 2 28 0 36 12,00 36,0 7,0
4 32 9 78 1 5 1 19 0 25 7 1 26 0 34 13,00 29,0 7,0
5 35 10 95 3 8 1 18 0 27 13 1 23 0 37 13,00 44,0 7,0
6 33 10 86 2 8 2 20 0 30 12 2 23 0 37 13,00 46,0 7,0
Tabel V. 37 Contoh Inputan Hasil Survey MCO Pada Jalan Ruas Jalan Raya Solo – Pacitan IV

PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2022 MOVING CAR OBSERVED
SUMBERJAYA TAHUN AKADEMIK
Node Awal : 2022-2023
Node Akhir :
Nama link : BERANGKAT
x b a y T T d Q Q V=d/T V=d/T V
Panjan
Waktu Volume
Jenis Survei (b- g Volume Journey Running Kepadata
Waktu Hambata Kendaraa
Kendaraan ke Kendaraa Kendaraa a) Lintasa Kendaraan Speed Speed n
Perjalana n n
Kendaraan n n n
n (menit)
Berlawana Menyalip Disalip (smp/menit (smp/jam (km/jam (km/jam
(menit) (km) (smp/km)
n ) ) ) )
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 15
1 78,20 22,20 18,20 4,00 13,60 0,00 7,000 3,08 13,58 30,88 30,88 26,38
2 75,30 23,30 14,30 9,00 13,57 0,00 7,000 3,35 14,83 30,96 30,96 28,74
3 86,80 16,10 15,50 0,60 13,35 0,00 7,000 3,05 13,70 31,46 31,46 26,13
Total (smp)
4 79,40 19,40 16,00 3,40 13,73 0,00 7,000 2,91 12,70 30,58 30,58 24,91
5 80,90 16,20 16,10 0,10 13,68 0,00 7,000 3,23 14,15 30,69 30,69 27,67
6 86,90 17,10 15,70 1,40 13,63 0,00 7,000 3,04 13,40 30,81 30,81 26,09
Rata-rata 81,25 19,05 15,97 3,08 13,59 0,00 7,00 3,11 13,73 30,90 30,90 26,65

Node Awal
Node Akhir :
Nama link : KEMBALI
Panjan
Waktu Volume
Jenis Survei (b- g Volume Journey Running Kepadata
Waktu Hambata Kendaraa
Kendaraan ke Kendaraa Kendaraa a) Lintasa Kendaraan Speed Speed n
Perjalana n n
Kendaraan n n n
n (menit)
Berlawana Menyalip Disalip (smp/menit (smp/jam (km/jam (km/jam
(menit) (km) (smp/km)
n ) ) ) )
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 16
1 79,60 17,10 15,70 1,40 13,57 0,00 7,000 2,93 12,96 30,96 30,96 25,11
2 81,80 16,60 17,30 -0,70 13,52 0,00 7,000 2,75 12,23 31,07 31,07 23,61
3 78,50 19,80 15,80 4,00 12,60 0,00 7,000 3,50 16,66 33,33 33,33 29,99
Total (smp)
4 75,70 18,70 13,90 4,80 13,48 0,00 7,000 3,09 13,77 31,15 31,15 26,52
5 88,40 23,50 16,50 7,00 13,73 0,00 7,000 3,21 14,01 30,58 30,58 27,48
6 82,00 23,80 18,60 5,20 13,77 0,00 7,000 3,36 14,65 30,51 30,51 28,81
Rata-rata 81,00 19,92 16,30 3,62 13,44 0,00 7,00 3,14 14,05 31,27 31,27 26,92
Sumber : Hasil Survei Tim Pkl Wonogiri
Tabel V. 38 Perhitungan Mco Pada Jalan Ruas Jalan Raya Solo-Pacitan IV

PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2022 MOVING CAR
TIM PKL KORIDOR PASAR TAMBUN - OBSERVED
(MCO)
SUMBERJAYA
Surveyor :TIM PKL KORIDOR PASAR
TAMBUN - SUMBERJAYA
Panjang :10.5 KM
Node awal :
Node akhir :
Kendaraan yang Disalip Kendaraan yang
Kendaraan yang Berlawanan (M) Keter
(O) Menyalip (P) T T
anga Panj
Waktu Waktu
Jenis Jenis n ang
Putaran Jenis Kendaraan Jumlah Jumlah Jumlah Perjalan Waktu Hambata
Kendaraan Kendaraan Ham Linta
Kendara Kendara Kendara an Perjalanan n
bata san
an L H M U an L H M U an
Ke LV HV MC UM n
V V C M V V C M (menit) (Detik) (detik)
1 3 1 3
1 52 10 118 2 182 7 1 51 7 0 55 KM 10,5
0 3 0 8 24,00 56,0 15
1 3 1 3
2 44 13 119 2 178 6 1 49 6 0 50 10,5
1 1 2 2 24,00 55,0
1 3 1 3
3 57 10 122 1 190 4 1 49 5 0 53 KM 10,5
4 0 5 3 25,00 5,0 11
1 2 1 3
4 49 11 123 3 186 7 1 46 4 0 50 10,5
1 7 2 4 24,00 50,0
1 2 1 3
5 58 17 117 5 197 2 5 44 4 0 48 MC 10,5
3 4 4 0 25,00 12,0 10
1 3 1 3
6 55 15 124 4 198 2 2 51 4 0 51 10,5
5 2 0 7 24,00 54,0

Kendaraan yang Berlawanan (M) Keter
(O) Menyalip (P) T T
anga Panj
Waktu Waktu
Jenis Jenis n ang
Putaran Jenis Kendaraan Jumlah Jumlah Jumlah Perjalan Waktu Hambata
Kendaraan Kendaraan Ham Linta
Kendara Kendara Kendara an Perjalanan n
bata san
U an L H M U an L H M U an
Ke LV HV MC n
M V V C M V V C M (menit) (Detik) (detik)
1 3 1 4
1 43 10 110 2 165 2 5 54 3 0 59 MC 10,5
1 6 2 4 25,00 10,0 13
1 3 1 4
2 42 11 112 2 167 3 4 57 2 0 58 10,5
3 7 4 2 24,00 47,0
1 3 1 4
3 45 9 114 1 169 5 4 56 5 0 58 MC 10,5
2 5 2 1 25,00 12,0 12
1 3 1 3
4 51 8 102 1 162 3 3 58 4 0 48 10,5
4 8 4 0 24,00 51,0
1 4 1 4
5 44 8 118 6 176 2 2 55 3 0 56 10,5
0 1 1 2 25,00 11,0
1 3 1 3
6 43 11 122 1 177 6 3 59 5 0 57 MC 10,5
4 6 3 9 25,00 8,0 11
Tabel V. 39 Contoh Inputan Hasil Survei MCO Pada Jalan Ruas Jalan Raya Solo – Pacitan II

SUMBERJAYA
Node Awal :
Node Akhir :
Survei Waktu Waktu Panjang Volume Volume Journey Running
Jenis Kendaraan (b-a) Kepadatan
ke Kendaraan Kendaraan Kendaraan Perjalanan Hambatan Lintasan Kendaraan Kendaraan Speed Speed
Berlawanan Menyalip Disalip (menit) (menit) (km) (smp/menit) (smp/jam) (km/jam) (km/jam) (smp/km)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 15
1 113,80 34,30 33,10 1,20 24,93 0,25 10,500 2,03 4,89 25,02 25,27 11,73
2 110,10 32,60 32,00 0,60 24,92 0,00 10,500 2,08 5,01 25,28 25,28 11,88
3 119,60 34,70 32,00 2,70 25,08 0,18 10,500 2,09 4,99 24,93 25,12 12,02
Total (smp)
4 114,90 30,80 31,70 -0,90 24,83 0,00 10,500 2,06 4,97 25,37 25,37 11,74
5 130,90 31,20 29,20 2,00 25,20 0,17 10,500 2,14 5,11 24,84 25,00 12,33
6 127,30 30,00 32,00 -2,00 24,90 0,00 10,500 2,09 5,03 25,30 25,30 11,94
Rata-rata 119,43 32,27 31,67 0,60 24,98 0,10 10,50 2,08 5,00 25,12 25,22 11,94

Node Awal :
Node Akhir :
Nama link : KEMBALI
Survei Waktu Panjang Volume Volume Journey Running

Jenis Kendaraan (b-a) Waktu Kepadatan
ke Hambatan Lintasan Kendaraan Kendaraan Speed Speed
Kendaraan Kendaraan Kendaraan Perjalanan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 16
1 101,60 33,50 32,00 1,50 25,17 0,22 10,500 2,28 5,44 24,82 25,03 13,14
2 102,70 33,40 34,90 -1,50 24,78 0,00 10,500 2,19 5,29 25,42 25,42 12,49
3 103,10 34,90 35,70 -0,80 25,20 0,20 10,500 2,34 5,58 24,80 25,00 13,50
Total (smp)
4 103,00 31,20 35,50 -4,30 24,85 0,00 10,500 2,23 5,37 25,35 25,35 12,72
5 106,40 31,70 30,60 1,10 25,18 0,00 10,500 2,61 6,22 25,02 25,02 14,92
6 106,90 35,10 38,60 -3,50 25,13 0,18 10,500 2,47 5,89 24,88 25,07 14,19
Rata-rata 103,95 33,30 34,55 -1,25 25,05 0,10 10,50 2,35 5,63 25,05 25,15 13,49
Tabel V. 40 Perhitungan MCO Pada Jalan Ruas Jalan Raya Solo-Pacitan II

MOVING CAR
PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2022 OBSERVED
TIM PKL KORIDOR PASAR TAMBUN (MCO)
- SUMBERJAYA
Surveyor :TIM PKL KORIDOR PASAR TAMBUN -
SUMBERJAYA
Panjang :1,5 KM
Node awal :
Node akhir :
Kendaraan yang Berlawanan (M) Kendaraan yang Disalip (O) Kendaraan yang Menyalip (P) T T Kete Pa
Waktu Waktu Waktu rang nja
Jumla Jumla Jumla an ng
Putaran Jenis Kendaraan Jenis Kendaraan Jenis Kendaraan Perjalan Perjalan Hamba
h h h an an tan Ham Lin
Kend Kend Kend bata tas
M U M U M
Ke LV HV araan LV HV araan LV HV UM araan (menit) (Detik) (detik) n an
C M C M C
1 25 2 65 0 92 10 1 15 2 28 7 0 34 0 41 5,00 39,0 15 KM 2,7
2 29 3 58 2 92 9 2 14 0 25 6 0 29 0 35 5,00 21,0 2,7
3 26 2 51 0 79 9 0 12 2 23 7 2 32 0 41 5,00 25,0 2,7
4 27 4 59 3 93 7 2 17 1 27 5 0 27 0 32 4,00 58,0 2,7
5 23 2 54 0 79 10 0 15 0 25 8 1 31 0 40 5,00 25,0 46 KM 2,7
6 21 3 65 2 91 8 1 12 2 23 8 0 36 0 44 5,00 35,0 54 LL 2,7

Kendaraan yang Berlawanan (M) Kendaraan yang Disalip (O) Kendaraan yang Menyalip (P) T T Kete Pa
Waktu Waktu Waktu rang nja
Juml Juml Juml an ng
Putaran Jenis Kendaraan Jenis Kendaraan Jenis Kendaraan Perjalan Perjalan Hamba
ah ah ah an an tan Ham Lin
Kend Kend Kend bata tas
M U M U M
Ke LV HV araan LV HV araan LV HV UM araan (menit) (Detik) (detik) n an
C M C M C
1 31 3 61 1 96 8 1 17 1 27 7 0 31 0 38 5,00 34,0 47 KM 2,7
2 27 4 55 2 88 6 1 20 2 29 8 1 29 0 38 5,00 29,0 2,7
3 29 2 64 0 95 7 0 18 2 27 7 0 34 0 41 5,00 27,0 59 LL 2,7
4 25 4 66 2 97 5 2 15 0 22 9 2 36 0 47 5,00 26,0 2,7
5 27 3 64 0 94 6 2 19 0 27 7 0 31 0 38 4,00 59,0 2,7
6 29 1 68 1 99 7 2 22 2 33 7 0 38 0 45 5,00 39,0 56 LL 2,7

Tabel V. 41 Contoh Inputan Hasil Survei Pada Jalan Ruas Jalan Manyaran I

SUMBERJAYA
Node Awal :
Node Akhir :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 15
1 53,60 20,60 18,90 1,70 5,65 0,25 2,700 5,04 53,57 27,46 28,67 117,07
2 57,70 17,60 17,20 0,40 5,35 0,00 2,700 5,19 58,18 30,28 30,28 115,28
3 49,00 22,40 15,40 7,00 5,42 0,00 2,700 5,42 60,01 29,91 29,91 120,39
Total (smp)
4 58,20 15,80 17,20 -1,40 4,97 0,00 2,700 5,46 65,98 32,62 32,62 121,37
5 47,20 21,70 16,00 5,70 5,42 0,77 2,700 5,57 61,70 26,20 29,91 141,30
6 52,50 22,40 15,70 6,70 5,58 0,90 2,700 4,97 53,46 24,99 29,01 128,36
Rata-rata 53,03 20,08 16,73 3,35 5,40 0,32 2,70 5,28 58,82 28,57 30,07 123,96

Node Awal
Node Akhir :
Nama link : KEMBALI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 16
1 60,10 19,40 16,90 2,50 5,57 0,78 2,700 4,58 49,36 25,51 29,10 116,09
2 55,80 20,90 16,90 4,00 5,48 0,00 2,700 5,70 62,32 29,54 29,54 126,56
3 57,20 20,60 15,80 4,80 5,45 0,98 2,700 4,54 49,98 25,18 29,72 119,09
Total (smp)
4 58,20 26,00 13,60 12,40 5,43 0,00 2,700 6,79 74,96 29,82 29,82 150,85
5 56,50 19,40 16,20 3,20 4,98 0,00 2,700 4,51 54,34 32,51 32,51 100,30
6 58,30 22,20 20,00 2,20 5,65 0,93 2,700 4,19 44,46 24,61 28,67 108,39
Rata-rata 57,68 21,42 16,57 4,85 5,43 0,45 2,70 5,05 55,90 27,86 29,89 120,22
Tabel V. 42 Perhitungan MCO Pada Jalan Ruas Jalan Manyaran I

MOVING CAR
PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2022 OBSERVED
TIM PKL KORIDOR PASAR (MCO)
TAMBUN - SUMBERJAYA
Surveyor :TIM PKL KORIDOR PASAR TAMBUN
- SUMBERJAYA
Panjang :5.3 KM
Node awal :1652
Node akhir :1551
:JL. BATUWARNO-
Jalan
KARANGTENGAH I
Kendaraan yang Berlawanan (M) T T
(O) Menyalip (P) Ketera Panj
Jumla Jenis Jumla Jenis Jumla Waktu Waktu Waktu ngan ang
Putaran Jenis Kendaraan Perjalanan Perjalanan Hambatan
h Kendaraan h Kendaraan h Hamba Linta
H M U Kenda L H M U Kenda L H M U Kenda tan san
Ke LV raan raan raan (menit) (Detik) (detik)
V C M V V C M V V C M
6 1 4 2
1 19 8 6 1 94 1 5 9 2 67 7 2 8 0 37 8,00 29,0 5,3
7 5 3
2 15 6 0 1 92 9 6 3 1 69 5 3 2 0 40 8,00 44,0 5,3
1 5 4 3
3 17 0 9 0 86 8 3
1
3 55 4 3 0 0 37 8,00 24,0 5,3
6 1 3 2
4 18 7 2 2 89 2
3
8
1 54 8 2 7 0 37 8,00 25,0 5,3
5 1 5 3
5 16 9 1 0 76 0 4 1 2 67 3 6 1 0 40 8,00 34,0 5,3
4 1 5 3
6 17 6 9 1 73 1 5 4
2 72 9 4 3 0 46 8,00 42,0 5,3

Kendaraan yang Berlawanan (M) (O) Menyalip (P) T T Ketera Panj
Jumla Jenis Jumla Jenis Jumla Waktu Waktu Waktu ngan ang
Putaran Jenis Kendaraan
h Kendaraan h Kendaraan h Perjalanan Perjalanan Hambatan Hamba Linta
H M U Kenda L H M U Kend L H M U Kenda tan san
Ke LV raan raan (menit) (Detik) (detik)
V C M V V C M a V V C M
raan
7 1 3 3
1 15 9 1 1 96 0 5 7 2 54 5 2 1 0 38 8,00 12,0 5,3
6 1 4 2
2 16 8 5 2 91 2 4 8 1 65 7 2 8 0 37 8,00 24,0 5,3
6 4 1 2
3 19 6 7 1 93 9 4 2 2 57 0 3 6 0 39 8,00 23,0 5,3
1 5 3 2
4 14 0 8 2 84 8 5 3 3 49 6 2 3 0 31 8,00 33,0 5,3
5 1 5 2
5 17 7 4 1 79 1 3 3 1 68 5 5 9 0 39 8,00 22,0 5,3
6 4 2
6 19 8 6 1 94 9 5 9 1 64 6 4 7 0 37 8,00 26,0 5,3
Tabel V. 43 Contoh Inputan Hasil Survei Pada Jalan Ruas Jalan Batuwarno – Karangtengah I

SUMBERJAYA
Node Awal : 0
Node Akhir : 0
Nama link : #REF! BERANGKAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 15
1 56,60 20,80 38,70 -17,90 8,48 0,00 5,300 2,28 16,11 37,49 37,49 25,79
2 51,60 21,70 38,80 -17,10 8,73 0,00 5,300 2,15 14,80 36,41 36,41 24,38
3 53,60 19,90 30,70 -10,80 8,40 0,00 5,300 2,60 18,56 37,86 37,86 29,41
Total (smp)
4 53,50 21,40 31,90 -10,50 8,42 0,00 5,300 2,43 17,35 37,78 37,78 27,56
5 48,10 23,20 37,20 -14,00 8,57 0,00 5,300 2,04 14,27 37,12 37,12 23,06
6 45,20 27,40 40,70 -13,30 8,70 0,00 5,300 2,53 17,43 36,55 36,55 28,61
Rata-rata 51,43 22,40 36,33 -13,93 8,55 0,00 5,30 2,34 16,42 37,20 37,20 26,47

Node Awal
Node Akhir :
Nama link : KEMBALI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 16
1 55,90 20,00 32,90 -12,90 8,20 0,00 5,300 2,62 19,17 38,78 38,78 29,65
2 54,00 20,80 37,20 -16,40 8,40 0,00 5,300 2,05 14,67 37,86 37,86 23,26
3 54,40 24,30 32,60 -8,30 8,38 0,00 5,300 2,70 19,32 37,93 37,93 30,56
Total (smp)
4 51,80 17,80 30,10 -12,30 8,55 0,00 5,300 2,43 17,04 37,19 37,19 27,49
5 48,50 23,10 36,90 -13,80 8,37 0,00 5,300 2,03 14,53 38,01 38,01 22,93
6 56,60 22,00 35,90 -13,90 8,43 0,00 5,300 1,83 13,00 37,71 37,71 20,68
Rata-rata 53,53 21,33 34,27 -12,93 8,39 0,00 5,30 2,28 16,29 37,91 37,91 25,76
Tabel V. 44 Perhitungan MCO Pada Jalan Ruas Jalan Batuwarno – Karangtengah

2.2 Analisis dan Evaluasi Kinerja Ruas dan Simpang
2.2.1 Evaluasi Kinerja Ruas Jalan
1. Kinerja Dinamis Ruas
pencacahan lalu lintas terklasifikasi pada ruas jalan yang

dikaji. Jalan-jalan yang dikaji merupakan akses Dalam hal ini
penelitian dilakukan dengan melakukan survey utama antar
zona dan memiliki volume tinggi. Berdasarkan pertimbangan
dengan dinas terkait (Dinas Perhubungan Koridor Pasar Tambun -
Sumberjaya), jalan-jalan ini telah merepresentasikan kondisi lalu
lintas di jaringan jalan Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya.
Penilaian terhadap kinerja dinamis merupakan penilaian terkait
dengan kinerja lalu lintas atau dari sisi permintaan lalu lintas. Nilai
ini diperoleh dari hasil survai yang kemudian diakukan analisa untuk
menentukan kinerja suatu ruas jalan. Berikut merupakan indikator
yang dinilai yaitu :
 V/C Ratio
 Kecepatan Rata rata
 Kepadatan
2. Analisis Volume Lalu Lintas Terklasifikasi
Survei volume lalu lintas terklasifikasi (TC) dilakukan di

beberapa ruas jalan untuk mengetahui volume lalu lintas di Koridor
Pasar Tambun - Sumberjaya. Dari hasil analisis volume lalu lintas
terklasifikasi ini dapat diketahui periode sibuk pada tiap-tiap titik
lokasi survei yang kemudian dapat digunakan untuk mencari jam
tersibuk dari tiap- tiap ruas jalan di Koridor Pasar Tambun -
Sumberjaya yang memiliki karakteristik lalu lintas yang sama
dengan jalan-jalan yang menjadi titik survey volume lalu lintas
terklasifikasi ini. Survei volume ini dibagi menjadi dua, yaitu survei
volume di kordon luar dan kordon dalam. Survei ini dilakukan pada

dua arah, yaitu arah masuk dan

arah keluar Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya. Untuk tiap-tiap
survei, baik survei pada kordon luar maupun kordon dalam
dilakukan selama 16 jam yang dimulai pada pukul 06.00 – 22.00
WIB.
1) Kordon Luar
Titik-titik lokasi survey kordon luar terbagi menjadi titik, yaitu :
Tabel V. 45 Daftar Lokasi Survey TC Kordon Luar
No Nama Ruas Waktu Survey Pelaksanaan
Survey
1 Jl.Jatisrono-Biting VIII 16 jam 05 – 21.00 WIB
2 Jl.Ngunter-Wonogiri I 16 jam 05 – 21.00 WIB
3 Jl.Raya Solo Pacitan V 16 jam 05 – 21.00 WIB
4 Jl.Wonogiri Jumapolo 16 jam 05 – 21.00 WIB
5 Jl.Wonosari – Pracimantoro 16 jam 05 – 21.00 WIB
6 Jl.Manyaran 16 jam 05 – 21.00 WIB
Sumber : Hasil Survei Tim Pkl Wonogi

Gambar V. 39 Peta Kordon Luar Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya
Sumber : Hasil Tim Pkl Kab.Wonogiri

a) Jalan Wonosari-Pracimantoro I
Jalan Wonosari-Pracimantoro I merupakan jalan
Arteri Sekunder yang berada di Koridor Pasar Tambun -
Sumberjaya. Jalan ini merupakan tatus jalan nasional. Jalan
ini merupakan jalan dua arah memiliki median sebesar 0,5
meter dengan perkerasan jalan berupa Aspal. Tata guna
lahan disekitar jalan ialah komersil yang berupa pertokoan.
Berikut hasil analisis pencacahan lalu lintas
terklasifikasi dengan total lalu lintas Jalan Wonosari-
Pracimantoro I selama 16 jam didapatkan 46,41 smp/hari,
untuk arah masuk 22,85 smp/hari dan 23,55 smp/hari
untuk arah keluar. Volume lalu lintas tertinggi terjadi pada
jam tersibuk pada pukul 07.30 - 08.30 dengan jumlah
volume lalu lintas sebesar 350 smp/jam.

Wonosari – Pracimantoro I
Jenis Kendaraan Jumlah Kendaraan

Persentase
Mobil 258 9,4%
Taxi - 0,0%
MPU - 0,0%
Bus Kecil 4 0,1%
Bus Sedang 7 0,3%
Bus Besar - 0,0%
Pick Up 301 10,9%
Truk Kecil - 0,0%
Truk Besar 15 0,5%
Sepeda 1 0,0%
Jumlah 2759 100%
Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa komposisi

kendaraan yang melintas di Jalan Wonosari-Pracimantoro I
arah masuk didominasi oleh sepeda motor sebesar 74,2%

selanjutnya Pick-up sebesar 10,9 %.

0%
1% 0% Sepeda Motor 74,2%
0%
0% 0% 5% Mobil 9,4%
0% Taxi 0,0%
11
%
0%
0% MPU 0,0%
Bus Kecil 0,1%
9% Bus Sedang 0,3%
Bus Besar 0,0%
Pick Up 10,9%
Truk Kecil 0,0%
Truk Sedang 4,6%
74%
Truk Besar 0,5%
kereta Gandengan 0,0%
Sepeda 0,0%
Gambar V. 40 Proporsi Kendaraan Arah Masuk Pada Ruas Jalan Wonosari

– Pracimantoro I

Tabel V. 47 Komposisi Kendaraan Arah Keluar Jalan
Wonosari – Pracimantoro I
Mobil 293 11,2%
Taxi - 0,0%
MPU - 0,0%
Bus Kecil 8 0,3%
Bus Sedang 1 0,0%
Bus Besar - 0,0%
Pick Up 235 9,0%
Truk Kecil 9 0,3%
Truk Besar 19 0,7%
Sepeda - 0,0%
Jumlah 2623 100,0%

kendaraan yang melintas di Jalan Wonosari-Pracimantoro I
arah Keluar didominasi oleh sepeda motor sebesar 72,9%
selanjutnya Mobil sebesar 11,2 %.

1% 0% 0%
Sepeda Motor 72,9%
0% 0%
0% Mobil 11,2%
6%
0%
9% Taxi 0,0%
0% MPU 0,0%
0%
Bus Kecil 0,3%
Bus Sedang 0,0%
11%
Bus Besar 0,0%
Pick Up 9,0%
Truk Kecil 0,3%
Truk Sedang 5,6%
73% Truk Besar 0,7%
Sepeda 0,0%
Gambar V. 41 Proporsi Kendaraan Arah Keluar Pada Ruas Jalan Wonosari –

Pracimantoro I

TAMBUN - SUMBERJAYA

Volume (smp/jam)
200
250
300
350
400
100
150
50
0
05.00 - 06.00
05.30 - 06.30
06.00 - 07.00
06.30 - 07.30
07.00 - 08.00
07.30 - 08.30
Gambar V. 42 Fluaktuasi Volume Lalu Lintas Di Ruas Jalan Wonosari – Pracimantoro I
08.00 - 09.00
JALAN
08.30 - 09.30
09.00 - 10.00
09.30 - 10.30
10.00 - 11.00
10.30 - 11.30
11.00 - 12.00
11.30 - 12.30
12.00 - 13.00
12.30 - 13.30
Time Slice
13.00 - 14.00
13.30 - 14.30
14.00 - 15.00
14.30 - 15.30
15.00 - 16.00
15.30 - 16.30
16.00 - 17.00
16.30 - 17.30
17.00 - 18.00
17.30 - 18.30
18.00 - 19.00
18.30 - 19.30
19.00 - 20.00
19.30 - 20.30
20.00 - 21.00
20.30 - 21.30
21.00 - 22.00
Dua Arah
B-A
A-B
IV- 390
b) Jalan jatisrono – Biting VIII
Jalan Jatisrono – Biting VIII merupakan jalan
Kolektor Primer yang berada di Koridor Pasar Tambun -
Sumberjaya. Jalan ini merupakan status jalan Provinsi.
Jalan ini merupakan jalan dua arah tanpa pemisah (median)
dengan perkerasan jalan berupa Aspal. Tata guna lahan
disekitar jalan ialah komersil yang berupa pertokoan.
terklasifikasi dengan total lalu lintas Jalan Jatisrono –
Biting VIII selama 16 jam didapatkan 102,51 smp/hari,
untuk arah masuk 55,04 smp/hari dan 47,47 smp/hari
jam tersibuk pada pukul 16.30 - 17.30 dengan jumlah
Jalan Jatisrono – Biting VIII
Mobil 1.299 23,9%
Taxi - 0,0%
MPU 41 0,7%
Bus Kecil - 0,0%
Bus Sedang - 0,0%
Bus Besar 92 1,7%
Pick Up 435 8,0%
Truk Kecil 112 2,1%
Truk Besar 77 1,4%
kereta
- 0,0%
Gandengan
Sepeda 1 0,0%
Jumlah 5435,9 100%
Sumber : Hasil Analisis Tim PKl Wonogiri

kendaraan yang melintas di Jalan Jatisrono – Biting VIII
arah masuk didominasi oleh sepeda motor sebesar 53%

0%
1%
Mobil 23,9%
2% 8%
2% Taxi 0,0%
0% MPU 0,7%
8%
Bus Kecil 0,0%
0%
1% Bus Sedang 0,0%
Bus Besar 1,7%
0% Pick Up 8,0%
54%
Truk Kecil 2,1%
24% Truk Sedang 8,3%

Truk Besar 1,4%
Sepeda 0,0%

Gambar V. 43 Proporsi Kendaraan Arah Masuk Pada Ruas Jalan Jatisrono – Biting
VIII

Jatisrono-Biting VIII

Mobil 1.040 23,9%
Taxi - 0,0%
MPU 33 0,7%
Bus Kecil - 0,0%
Bus Sedang - 0,0%
Bus Besar 74 1,7%
Pick Up 348 8,0%
Truk Kecil 90 2,1%
Truk Besar 62 1,4%
Sepeda 1 0,0%
Jumlah 4347,52 100,0%

kendaraan yang melintas di Jalan Jatisrono – Biting VIII
arah Keluar didominasi oleh sepeda motor sebesar 53,8%

1%
2% 8% Mobil 23,9%
2%
Taxi 0,0%
0% MPU 0,7%
0% 8%
Bus Kecil 0,0%
1% Bus Sedang 0,0%
0% Bus Besar 1,7%
54% Pick Up 8,0%

Truk Kecil 2,1%

Truk Besar 1,4%
Sepeda 0,0%
Gambar V. 44 Proporsi Kendaraan Arah Keluar Pada Ruas Jalan Jatisrono – Biting
VIII

TAMBUN - SUMBERJAYA

Volume (smp/jam)
100
200
300
400
500
600
700
800
900
-
05.00-05.15
05.30-05.45
VIII
FLUKTUASI VOLUME LALU LINTAS DI RUAS JALAN JATISRONO-BITING
06.00 - 06.15
06.30 - 06.45
07.00 - 07.15
07.30 - 07.45
08.00 - 08.15
Gambar V. 45 Fluktuasi Volume Lalu Lintas Di Ruas Jalan Jatisrono – Biting VIII
08.30 - 08.45
09.00 - 09.15
09.30 - 09.45
10.00 - 10.15
10.30 - 10.45
11.00 - 11.15
11.30 - 11.45
12.00 - 12.15
12.30 - 12.45
Time Slice
13.00 - 13.15
13.30 - 13.45
14.00 - 14.15
14.30 - 14.45
15.00 - 15.15
15.30 - 15.45
16.00 - 16.15
16.30 - 16.45
17.00 - 17.15
17.30 - 17.45
18.00 - 18.15
18.30 - 18.45
19.00 - 19.15
19.30 - 19.45
20.00 - 20.15
20.30 - 20.45
21.00 - 21.15
21.30 - 21.45
Dua Arah
B-A
A-B
IV- 394
c) Jalan Manyaran III
Jalan Manyaran III merupakan jalan kolektor

Sekunder yang berada di Koridor Pasar Tambun -
Sumberjaya. Jalan ini merupakan status jalan provinsi.
Jalan ini merupakan jalan dua arah tanpa pemisah (median)
terklasifikasi dengan total lalu lintas Jalan Manyaran III
selama 16 jam didapatkan 54,49 smp/hari, untuk arah
masuk 27,63 smp/hari dan 26,86 smp/hari untuk arah
keluar. Volume lalu lintas tertinggi terjadi pada jam tersibuk
pada pukul 07.15 - 07.30 dengan jumlah volume lalu lintas
sebesar 360 smp/jam.
Tabel V. 50 Komposisi Kendraaan Arah Masusk Jalan

Manyaran III
Mobil 410 10,7%
Taxi - 0,0%
MPU 105 2,8%
Bus Kecil 1 0,0%
Bus Sedang - 0,0%
Bus Besar - 0,0%
Pick Up 25 0,7%
Truk Kecil 2 0,1%
Truk Sedang - 0,0%
Truk Besar - 0,0%
Sepeda 55 1,4%
Jumlah 3818 100%

kendaraan yang melintas di Jalan Manyaran III arah masuk
didominasi oleh sepeda motor sebesar 84,3% selanjutnya

Mobil sebesar 10,7%.

0% 0% 1% 0% 0%
1%
0% Mobil 10,7%
11% Taxi 0,0%

MPU 2,8%
Bus Kecil 0,0%
Bus Sedang 0,0%
Bus Besar 0,0%
Pick Up 0,7%
Truk Kecil 0,1%
Truk Sedang 0,0%
Truk Besar 0,0%
84% kereta Gandengan 0,0%

Sepeda 1,4%
Gambar V. 46 Proporsi Kendaraan Arah Masuk Pada Jalan Manyaran III

Manyaran III

Mobil 419 11,5%
Taxi 1 0,0%
MPU 47 1,3%
Bus Kecil 1 0,0%
Bus Sedang - 0,0%
Bus Besar - 0,0%
Pick Up 36 1,0%
Truk Kecil 3 0,1%
Truk Sedang - 0,0%
Truk Besar - 0,0%
Sepeda 59 1,6%
Jumlah 3647 100,0%

kendaraan yang melintas di Jalan Manyaran III arah keluar
didominasi oleh sepeda motor sebesar 84,5 % selanjutnya
Mobil sebesar 11,5%.

0%
0% 0% 0% PROPORSI KENDARAAN 16 JAM
1% 0% 0%
1% 0% 2%
Sepeda Motor 84,5%
0% Mobil 11,5%
12% Taxi 0,0%
MPU 1,3%
Bus Kecil 0,0%
Bus Sedang 0,0%
Bus Besar 0,0%
Pick Up 1,0%
Truk Kecil 0,1%
Truk Sedang 0,0%
Truk Besar 0,0%

Sepeda 1,6%
Gambar V. 47 Proporsi kendaraan Arah Keluar Jalan Manyaran III

TAMBUN - SUMBERJAYA

Volume (smp/jam)
200
250
300
350
400
100
150
50
-
05.00-05.15
05.30-05.45
06.00 - 06.15
06.30 - 06.45
III
FLUKTUASI VOLUME LALU LINTAS DI RUAS JALAN MANYARAN
07.00 - 07.15
07.30 - 07.45
08.00 - 08.15
08.30 - 08.45
09.00 - 09.15
Gambar V. 48 Fluktuasi Volume Lalu Lintas Jalan Manyaran III
09.30 - 09.45
10.00 - 10.15
10.30 - 10.45
11.00 - 11.15
11.30 - 11.45
12.00 - 12.15
12.30 - 12.45
Time Slice
13.00 - 13.15
13.30 - 13.45
14.00 - 14.15
14.30 - 14.45
15.00 - 15.15
15.30 - 15.45
16.00 - 16.15
16.30 - 16.45
17.00 - 17.15
17.30 - 17.45
18.00 - 18.15
18.30 - 18.45
19.00 - 19.15
19.30 - 19.45
20.00 - 20.15
20.30 - 20.45
21.00 - 21.15
21.30 - 21.45
Dua Arah
B-A
A-B
IV- 399
d) Jalan Nguter-Wonogiri I
Jalan Nguter-Wonogiri I merupakan jalan

Kolektor Primer yang berada di Koridor Pasar Tambun -
Sumberjaya. Jalan ini merupakan status jalan provinsi.
Jalan ini merupakan jalan dua arah tanpa pemisah
(median) dengan perkerasan jalan berupa Aspal. Tata guna
terklasifikasi dengan total lalu lintas Jalan Nguter
Wonogiri I selama 16 jam didapatkan 186,78 smp/hari,
untuk arah masuk 9 2 , 9 5 smp/hari dan 93,80 smp/hari
jam tersibuk pada pukul 07.00-08.00 dengan jumlah
volume lalu lintas sebesar 1.298 smp/jam.
Tabel V. 52 Komposisi Kendaraan Arah Masuk Jalan Nguter-

Wonogiri I

Mobil 2.520 24,4%
Taxi 2 0,0%
MPU 92 0,9%
Bus Kecil 16 0,2%
Bus Sedang 24 0,2%
Bus Besar 84 0,8%
Pick Up 271 2,6%
Truk Kecil 101 1,0%
Truk Besar 121 1,2%
Sepeda 16 0,2%
Jumlah 10324 100%

kendaraan yang melintas di Jalan Nguter – Wonogiri I arah
masuk didominasi oleh sepeda motor sebesar 65,8%

selanjutnya Mobil sebesar 24,4%.

1% 0%
0% 1% 3% 1% 0%
Sepeda Motor 65,8%
1%
0% Mobil 24,4%
Taxi 0,0%
MPU 0,9%
Bus Kecil 0,2%
24% Bus Sedang 0,2%

Bus Besar 0,8%
Pick Up 2,6%
Truk Kecil 1,0%
Truk Besar 1,2%
Sepeda 0,2%
Gambar V. 49 Proporsi Kendaraan Arah Masuk Jalan Nguter-Wonogiri I

Tabel V. 53 Komposisi Kendaraan Arah Keluar Jalan Nguter-
Wonogiri I
Mobil 2.646 26,6%
Taxi 2 0,0%
MPU 82 0,8%
Bus Kecil 19 0,2%
Bus Sedang 15 0,2%
Bus Besar 88 0,9%
Pick Up 309 3,1%
Truk Kecil 91 0,9%
Truk Besar 102 1,0%
Sepeda 8 0,1%
Jumlah 9958 100,0%

kendaraan yang melintas di Jalan Nguter – Wonogiri I arah
masuk didominasi oleh sepeda motor sebesar 64%

1%
0% 1% 1% 0%
0% 2% 0%
1%
Mobil 26,6%
0%
Taxi 0,0%
MPU 0,8%
Bus Kecil 0,2%
Bus Sedang 0,2%
27%
Bus Besar 0,9%
Pick Up 3,1%
Truk Kecil 0,9%
Truk Besar 1,0%
Sepeda 0,1%
Gambar V. 50 Proporsi Kendaraan Arah Keluar Jalan Nguter- Wonogiri I

TAMBUN - SUMBERJAYA

Volume (smp/jam)
1000
1200
1400
200
400
600
800
0
05.00 - 06.00
05.30 - 06.30
I
FLUKTUASI VOLUME LALU LINTAS DI RUAS JALAN NGUTER-WONOGIRI
06.00 - 07.00
06.30 - 07.30
07.00 - 08.00
07.30 - 08.30
08.00 - 09.00
08.30 - 09.30
Gambar V. 51 Fluktuasi Volume Lalu Lintas Jalan Nguter Wonogiri I
09.00 - 10.00
09.30 - 10.30
10.00 - 11.00
10.30 - 11.30
11.00 - 12.00
11.30 - 12.30
12.00 - 13.00
12.30 - 13.30
Time Slice
13.00 - 14.00
13.30 - 14.30
14.00 - 15.00
14.30 - 15.30
15.00 - 16.00
15.30 - 16.30
16.00 - 17.00
16.30 - 17.30
17.00 - 18.00
17.30 - 18.30
18.00 - 19.00
18.30 - 19.30
19.00 - 20.00
19.30 - 20.30
20.00 - 21.00
20.30 - 21.30
21.00 - 22.00
Dua Arah
B-A
A-B
IV- 404
e) Jalan Raya Solo Pacitan V
Jalan Raya Solo-Pacitan V merupakan jalan Arteri

Sekunder yang berada di Koridor Pasar Tambun -
Sumberjaya. Jalan ini merupakan status jalan nasional.
Jalan ini merupakan jalan dua arah Memiliki median sebesar
0,5 m dengan perkerasan jalan berupa Aspal. Tata guna
terklasifikasi dengan total lalu lintas Jalan Raya Solo
Pacitan V selama 16 jam didapatkan 31,00 smp/hari, untuk
arah masuk 1 6 , 1 0 smp/hari dan 14,89 smp/hari untuk
arah keluar. Volume lalu lintas tertinggi terjadi pada jam
tersibuk pada pukul 07.45-08.45 dengan jumlah volume lalu
lintas sebesar 192 smp/jam.
Tabel V. 54 Komposisi Kendaraan Arah Masuk Jalan Raya

Solo-Pacitan V
Sepeda Motor 789 51,2%
Mobil 221 14,3%
Taxi - 0,0%
MPU 17 1,1%
Bus Kecil 4 0,3%
Bus Sedang 7 0,5%
Bus Besar - 0,0%
Pick Up 282 18,3%
Truk Kecil - 0,0%
Truk Besar - 0,0%
Sepeda 1 0,1%
Jumlah 1541 100%

kendaraan yang melintas di Jalan Raya Solo – Pacitan V

selanjutnya Pick Up sebesar 18,3%.

0%
Mobil 14,3%
14%
Taxi 0,0%
0%
MPU 1,1%
Bus Kecil 0,3%
Bus Sedang 0,5%
18% Bus Besar 0,0%
51% Pick Up 18,3%
Truk Kecil 0,0%

1% Truk Besar 0,0%
15%
0%
1% Sepeda 0,1%
Gambar V. 52 Proporsi Kendaraan Arah Masuk Jalan Raya Solo-Pacitan V

Tabel V. 55 Komposisi Kendaraan arah Keluar Jalan Raya
Solo-Pacitan V
Sepeda Motor 638 50,8%
Mobil 140 11,1%
Taxi - 0,0%
MPU 17 1,4%
Bus Kecil 8 0,6%
Bus Sedang 1 0,1%
Bus Besar - 0,0%
Pick Up 274 21,8%
Truk Kecil - 0,0%
Truk Besar - 0,0%
Sepeda - 0,0%
Jumlah 1257 100,0%

kendaraan yang melintas di Jalan Raya Solo – Pacitan V
selanjutnya Pick Up sebesar 21,8%.

Mobil 11,1%
0% 0%
MPU 1,4%
14% Bus Kecil 0,6%
0% Taxi 0,0%
Bus Sedang 0,1%
Pick Up 21,8%
Bus Besar 0,0%
22% 51% Truk Kecil 0,0%
Truk Sedang 14,2%
0% Truk Besar 0,0%

1% 11% Sepeda 0,0%
1% 0%
Gambar V. 53 Proporsi Kendaraan Arah keluar Jalan Raya Solo Pacitan V

TAMBUN - SUMBERJAYA

Volume (smp/jam)
100
150
200
250
50
0
05.00 - 06.00
05.30 - 06.30
V
FLUKTUASI VOLUME LALU LINTAS DI RUAS JALAN RAYA SOLO-PACITAN
06.00 - 07.00
06.30 - 07.30
07.00 - 08.00
07.30 - 08.30
08.00 - 09.00
08.30 - 09.30
Gambar V. 54 Fluktuasi Volume Lalu Lintas Jalan Raya Solo-Pacitan V
09.00 - 10.00
09.30 - 10.30
10.00 - 11.00
10.30 - 11.30
11.00 - 12.00
11.30 - 12.30
12.00 - 13.00
12.30 - 13.30
Time Slice
13.00 - 14.00
13.30 - 14.30
14.00 - 15.00
14.30 - 15.30
15.00 - 16.00
15.30 - 16.30
16.00 - 17.00
16.30 - 17.30
17.00 - 18.00
17.30 - 18.30
18.00 - 19.00
18.30 - 19.30
19.00 - 20.00
19.30 - 20.30
20.00 - 21.00
20.30 - 21.30
21.00 - 22.00
Dua Arah
B-A
A-B
IV- 409
f) Jalan Wonogiri-Jumapolo
Jalan Wonogiri Jumapolo merupakan jalan Lokal
yang berada di Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya. Jalan
ini merupakan jalan arteri dengan status jalan kabupaten.
Jalan ini merupakan jalan dua arah tanpa pemisah (Median)
terklasifikasi dengan total lalu lintas Jalan Wonogiri
Jumapolo selama 16 jam didapatkan 35,58 smp/hari,
untuk arah masuk 1 8 , 1 2 smp/hari dan 17,25 smp/hari
jam tersibuk pada pukul 07.30-07.45 dengan jumlah

Wonogiri-Jumapolo

Mobil 283 10,9%
Taxi - 0,0%
MPU 17 0,7%
Bus Kecil - 0,0%
Bus Sedang - 0,0%
Bus Besar - 0,0%
Pick Up 18 0,7%
Truk Kecil 4 0,2%
Truk Sedang - 0,0%
Truk Besar - 0,0%
Sepeda 1 0,0%
Jumlah 2596 100%

kendaraan yang melintas di Jalan Wonogiri Jumapolo arah

0%
0%
1% 0% 1% 0%
0% 0%
0%
Mobil 10,9%
11%
Taxi 0,0%
MPU 0,7%
Bus Kecil 0,0%
Bus Sedang 0,0%
Bus Besar 0,0%
Pick Up 0,7%
Truk Kecil 0,2%
Truk Sedang 0,0%
Truk Besar 0,0%
87%
Sepeda 0,0%
Gambar V. 55 Proporsi Kendaraan Arah Masuk Jalan Wonogiri-Jumapolo

Wonogiri Jumapolo
Mobil 272 11,2%
Taxi - 0,0%
MPU 17 0,7%
Bus Kecil 8 0,3%
Bus Sedang 1 0,0%
Bus Besar - 0,0%
Pick Up 12 0,5%
Truk Kecil - 0,0%
Truk Sedang - 0,0%
Truk Besar - 0,0%
Sepeda 11 0,5%
Jumlah 2423 100,0%
Sumber : Hasil Anlisis Tim Pkl Wonogiri

kendaraan yang melintas di Jalan Wonogiri Jumapolo arah

0%
0%
1% 1% 0%
0% 0% 0% 0% 0%
Mobil 11,2%
11%
Taxi 0,0%
MPU 0,7%
Bus Kecil 0,3%
Bus Sedang 0,0%
Bus Besar 0,0%
Pick Up 0,5%
Truk Kecil 0,0%
Truk Sedang 0,0%
Truk Besar 0,0%
87%
Sepeda 0,5%
Gambar V. 56 Proporsi Kendaraan Arah Keluar Jalan Wonogiri Jumapolo

TAMBUN - SUMBERJAYA

Volume (smp/jam)
150
200
250
300
100
50
-
05.00-05.15
05.30-05.45
JUMAPOLO
FLUKTUASI VOLUME LALU LINTAS DI RUAS JALAN WONOGIRI
06.00 - 06.15
06.30 - 06.45
07.00 - 07.15
07.30 - 07.45
08.00 - 08.15
08.30 - 08.45
Gambar V. 57 Fluktuasi Volume Lalu Lintas jalan Wonogiri Jumapolo
09.00 - 09.15
09.30 - 09.45
10.00 - 10.15
10.30 - 10.45
11.00 - 11.15
11.30 - 11.45
12.00 - 12.15
12.30 - 12.45
Time Slice
13.00 - 13.15
13.30 - 13.45
14.00 - 14.15
14.30 - 14.45
15.00 - 15.15
15.30 - 15.45
16.00 - 16.15
16.30 - 16.45
17.00 - 17.15
17.30 - 17.45
18.00 - 18.15
18.30 - 18.45
19.00 - 19.15
19.30 - 19.45
20.00 - 20.15
20.30 - 20.45
21.00 - 21.15
21.30 - 21.45
Dua Arah
B-A
A-B
IV- 414
2) Kordon Dalam
Titik-titik lokasi survey kordon dalam terbagi menjadi titik, yaitu:
Tabel V. 58 Daftar Lokasi Survey TC Kordon Dalam
No Nama Ruas Waktu Survey Pelaksanaan
Survey
1 Jl.Ahmad Yani IV 16 jam 05 – 21.00 WIB
2 Jl.Wonogiri-Ngadirojo 16 jam 05 – 21.00 WIB
3 Jl.Jendral.Sudirman 16 jam 05 – 21.00 WIB
4 Jl.Salak V 16 jam 05 – 21.00 WIB

TIM PKL KORIDOR PASAR TAMBUN - SUMBERJAYA-2022/PTDI-STTD/ANGKATAN XLI IV-
415
Gambar V. 58 Gambar Peta Kordon Dalam
Sumber : Hasil Analisis Tim Pkl Kab.Wonogiri

TIM PKL KORIDOR PASAR TAMBUN - SUMBERJAYA-2022/PTDI-STTD/ANGKATAN XLI IV- 416
a) Jalan Ahmad Yani IV
Jalan Ahmad Yani IV merupakan salah satu ruas

jalan kolektor Sekunder dengan tipe jalan 4/2 UD. Ruas
jalan ini juga merupakanruas jalan yang berada di wilayah
Central Business Distric (CBD). Jalan Ahmad Yani memiliki
tipe hambatan samping sedang dengan terdapatnya parkir
on street sembarangan dan tata guna lahan komersil
berupa pertokoan. Berikut hasil analisis pencacahan lalu
lintas terklasifikasi dengan total lalu lintas selama 16 jam
09.15 dengan jumlah volume lalu lintas sebesar 2.158
smp/jam.
Tabel V. 59 Komposisi Kendaraan Masuk Jalan Ahmad Yani

IV
Mobil 3.939 26,2%
Taxi - 0,0%
MPU 229 1,5%
Bus Kecil 26 0,2%
Bus Sedang 8 0,1%
Bus Besar - 0,0%
Pick Up 500 3,3%
Truk Kecil 102 0,7%
Truk Sedang 76 0,5%
Truk Besar 12 0,1%
Sepeda 11 0,1%
Jumlah 15053 100%

kendaraan yang melintas di Jalan Ahmad Yani IV arah
masul didominasi oleh sepeda motor sebesar 67,4 % dan
mobil sebesar 26,2%.

0% 1% 0% 0%
1%
2% 0% 0% Sepeda Motor 67,4%
0% 3% Mobil 26,2%
Taxi 0,0%
MPU 1,5%
Bus Kecil 0,2%
26%
Bus Sedang 0,1%
Bus Besar 0,0%
Pick Up 3,3%
Truk Kecil 0,7%

Truk Besar 0,1%
Sepeda 0,1%
Gambar V. 59 Proporsi Kendaraan Arah Masuk Jalan Ahmad Yani IV
Tabel V. 60 Kompisisi Kendaraan Arah Keluar Jalan Ahmad Yani IV

Mobil 4.843 29,5%
Taxi - 0,0%
MPU 198 1,2%
Bus Kecil 105 0,6%
Bus Sedang 62 0,4%
Bus Besar 102 0,6%
Pick Up 573 3,5%
Truk Kecil 91 0,6%
Truk Besar 68 0,4%
Sepeda 24 0,1%
Jumlah 16434 100,0%

masuk didominasi oleh sepeda motor sebesar 59,9 % dan
mobil sebesar 29,5 %.

1%
1% 0%
1%
3% Mobil 29,5%
0% 4%
Taxi 0,0%
MPU 1,2%
Bus Kecil 0,6%
Bus Sedang 0,4%
Bus Besar 0,6%
29%
Pick Up 3,5%
60% Truk Kecil 0,6%

Truk Sedang 3,1%
Truk Besar 0,4%
Sepeda 0,1%
Gambar V. 60 Proporsi Kendaraan Arah Keluar Jalan Ahmad Yani IV

TAMBUN - SUMBERJAYA

Volume (smp/jam)
1500
2000
2500
3000
1000
500
0
05.00 - 06.00
05.30 - 06.30
06.00 - 07.00
IV
FLUKTUASI VOLUME LALU LINTAS DI RUAS JALAN AHMAD YANI
06.30 - 07.30
07.00 - 08.00
07.30 - 08.30
08.00 - 09.00
08.30 - 09.30
09.00 - 10.00
Gambar V. 61 Fluktuasi Volume Lalu Lintas Jalan Ahmad Yani IV
09.30 - 10.30
10.00 - 11.00
10.30 - 11.30
11.00 - 12.00
11.30 - 12.30
12.00 - 13.00
12.30 - 13.30
Time Slice
13.00 - 14.00
13.30 - 14.30
14.00 - 15.00
14.30 - 15.30
15.00 - 16.00
15.30 - 16.30
16.00 - 17.00
16.30 - 17.30
17.00 - 18.00
17.30 - 18.30
18.00 - 19.00
18.30 - 19.30
19.00 - 20.00
19.30 - 20.30
20.00 - 21.00
20.30 - 21.30
21.00 - 22.00
Dua Arah
B-A
A-B
IV- 421
b) Jalan Diponegoro/Wonogiri Ngadirojo I
Jalan Diponegoro/ Wonogiri Ngadirojo I

merupakan salah satu ruas jalan Kolektor Primer dengan
tipe jalan 4/2 UD. Ruas jalan ini juga merupakan ruas
jalan yang berada di wilayah Central Business Distric
(CBD). Jalan Ahmad Yani memiliki tipe hambatan
samping sedang dengan terdapatnya parkir on street
sembarangan dan tata guna lahan komersil berupa
pertokoan. Berikut hasil analisis pencacahan lalu lintas
terklasifikasi dengan total lalu lintas selama 16 jam
08.45 dengan jumlah volume lalu lintas sebesar 2.228
smp/jam.
Jalan Diponegoro/Wonogiri Ngadirojo I

Mobil 4.808 28,0%
Taxi - 0,0%
MPU 87 0,5%
Bus Kecil 49 0,3%
Bus Sedang 12 0,1%
Bus Besar 170 1,0%
Pick Up 936 5,4%
Truk Kecil 103 0,6%
Truk Besar 48 0,3%
Sepeda 12 0,1%
Jumlah 17200 100%

masuk didominasi oleh sepeda motor sebesar 60,5 % dan

mobil sebesar 28,0 %.

0%
0% 0%
1% 1%
3% Mobil 28,0%
0% 5%
Taxi 0,0%
MPU 0,5%
Bus Kecil 0,3%
Bus Sedang 0,1%
Bus Besar 1,0%
28%
Pick Up 5,4%
Truk Kecil 0,6%
61%
Truk Sedang 3,3%
Truk Besar 0,3%
Sepeda 0,1%
Gambar V. 62 Proporsi Kendaraan Arah Masuk Jalan Diponegoro/Wonogiri-

Ngadirojo I
Tabel V. 62 Kompoisi Kendaraan Arah Keluar Jalan

Diponegoro/Wonogiri-Ngadirojo I
Mobil 4.633 30,2%
Taxi - 0,0%
MPU 84 0,5%
Bus Kecil 102 0,7%
Bus Sedang 61 0,4%
Bus Besar 89 0,6%
Pick Up 568 3,7%
Truk Kecil 84 0,5%
Truk Besar 68 0,4%
Sepeda 12 0,1%
Jumlah 15325 100,0%

kendaraan yang melintas di Jalan Diponegoro/Wonogiri-
Ngadirojo I arah masuk didominasi oleh sepeda motor
sebesar 59,9 % dan mobil sebesar 30,2%.

0%
0% 0%
1% 1%
1% 3% Mobil 30,2%
4%
0% Taxi 0,0%
MPU 0,5%
Bus Kecil 0,7%
Bus Sedang 0,4%
Bus Besar 0,6%
30%
Pick Up 3,7%
59% Truk Kecil 0,5%

Truk Sedang 3,2%
Truk Besar 0,4%
Sepeda 0,1%
Gambar V. 63 Proporsi Kendaraan Arah Keluar Jalan Diponegoro/Wonogiri-

Ngadirojo I

TAMBUN - SUMBERJAYA

Volume (smp/jam)
1000
1500
2000
2500
500
0
05.00 - 06.00
05.30 - 06.30
06.00 - 07.00
06.30 - 07.30
07.00 - 08.00
07.30 - 08.30
Gambar V. 64 Fluktuasi Volume Lalu Lintas Jalan Diponegoro/Wonogiri-Ngadirojo I
08.00 - 09.00
JALAN
08.30 - 09.30
09.00 - 10.00
09.30 - 10.30
10.00 - 11.00
10.30 - 11.30
11.00 - 12.00
11.30 - 12.30
12.00 - 13.00
12.30 - 13.30
Time Slice
13.00 - 14.00
13.30 - 14.30
14.00 - 15.00
14.30 - 15.30
15.00 - 16.00
15.30 - 16.30
16.00 - 17.00
16.30 - 17.30
17.00 - 18.00
17.30 - 18.30
18.00 - 19.00
18.30 - 19.30
19.00 - 20.00
19.30 - 20.30
20.00 - 21.00
20.30 - 21.30
21.00 - 22.00
Dua Arah
B-A
A-B
IV- 425
c) Jalan Jendral Sudirman
Jalan Jendral Sudirman merupakan salah satu ruas jalan

Kolektor Primer dengan tipe jalan 4/2 UD. Ruas jalan ini juga
merupakan ruas jalan yang berada di wilayah Central Business
Distric (CBD). Jalan Ahmad Yani memiliki tipe hambatan
samping sedang dengan terdapatnya parkir on street
sembarangan dan tata guna lahan komersil berupa pertokoan.
Berikut hasil analisis pencacahan lalu lintas terklasifikasi dengan
total lalu lintas selama 16 jam didapatkan 211,43 smp/hari, 105,56
smp/hari untuk arah masuk dan 105,14 smp/hari untuk arah
keluar. Volume lalu lintas tertinggi terjadi pada jam tersibuk pukul
08.00 – 09.00 dengan jumlah volume lalu lintas sebesar 1.435
smp/jam.
Tabel V. 63 Komposisi Kendaraan Arah Masuk Jalan Jendral
Sudirman I

Mobil 3.021 25,3%
Taxi - 0,0%
MPU 61 0,5%
Bus Kecil 43 0,4%
Bus Sedang 33 0,3%
Bus Besar 41 0,3%
Pick Up 310 2,6%
Truk Kecil 108 0,9%
Truk Besar 83 0,7%
kereta
- 0,0%
Gandengan
Sepeda 55 0,5%
Jumlah 11938 100%

kendaraan yang melintas di Jalan Ahmad Yani IV arah masuk
didominasi oleh sepeda motor sebesar 67,2 % dan mobil sebesar
25,3 %.

0% 0% 0%
1% 1% 1% 1%
0% Mobil 25,3%
Taxi 0,0%
MPU 0,5%
Bus Kecil 0,4%
25% Bus Sedang 0,3%
Bus Besar 0,3%
Pick Up 2,6%
Truk Kecil 0,9%

Truk Besar 0,7%
Sepeda 0,5%
Gambar V. 65 Proporsi Kendaraan Arah Masuk Jalan Jendral Sudirman I
Tabel V. 64 Komposisi Kendaraan Arah Keluar Jalan Jendral

Sudirman I

Mobil 3.092 26,4%
Taxi - 0,0%
MPU 91 0,8%
Bus Kecil 40 0,3%
Bus Sedang 47 0,4%
Bus Besar 51 0,4%
Pick Up 226 1,9%
Truk Kecil 109 0,9%
Truk Sedang 67 0,6%
Truk Besar 41 0,3%
Sepeda 24 0,2%
Jumlah 11733 100,0%

yang melintas di Jalan Ahmad Yani IV arah keluar didominasi oleh
sepeda motor sebesar 67,7 % dan mobil sebesar 26,4 %.
1%
1% 2% 1% 0% 0% 0%
0%
Mobil 26,4%
Taxi 0,0%
MPU 0,8%
Bus Kecil 0,3%
26%
Bus Sedang 0,4%
Bus Besar 0,4%
Pick Up 1,9%
Truk Kecil 0,9%
Truk Sedang 0,6%
68%
Truk Besar 0,3%
Sepeda 0,2%
Gambar V. 66 Proporsi Kendaraan Arah Keluar Jalan Jendral Sudirman I

TAMBUN - SUMBERJAYA

Volume (smp/jam)
1000
1200
1400
1600
200
400
600
800
0
05.00 - 06.00
05.30 - 06.30
I
FLUKTUASI VOLUME LALU LINTAS DI RUAS JALAN JENDRAL SUDIRMAN
06.00 - 07.00
06.30 - 07.30
07.00 - 08.00
07.30 - 08.30
08.00 - 09.00
08.30 - 09.30
Gambar V. 67 Fluktuasi Volume Lalu Lintas Jalan Jendral Sudirman I
09.00 - 10.00
09.30 - 10.30
10.00 - 11.00
10.30 - 11.30
11.00 - 12.00
11.30 - 12.30
12.00 - 13.00
12.30 - 13.30
Time Slice
13.00 - 14.00
13.30 - 14.30
14.00 - 15.00
14.30 - 15.30
15.00 - 16.00
15.30 - 16.30
16.00 - 17.00
16.30 - 17.30
17.00 - 18.00
17.30 - 18.30
18.00 - 19.00
18.30 - 19.30
19.00 - 20.00
19.30 - 20.30
20.00 - 21.00
20.30 - 21.30
21.00 - 22.00
Dua Arah
B-A
A-B
IV- 429
d) Jalan Salak V
Jalan Salak V merupakan salah satu ruas jalan

Kolektor Primer dengan tipe jalan 2/1 UD. Jalan Salak V
memiliki tipe hambatan samping sedang dan tata guna
lahan komersil berupa pertokoan. Berikut hasil analisis
pencacahan lalu lintas terklasifikasi dengan total lalu lintas
selama 16 jam didapatkan 100,29 smp/hari, 100,26
smp/hari y a n g h a n y a m e m i l i k i s a t u a r a h .
Volume lalu lintas tertinggi terjadi pada jam tersibuk pukul
16.15 – 17,15 dengan jumlah volume lalu lintas sebesar
810 smp/jam.
Tabel V. 65 Komposisi Kendaraan Arah Masuk Jalan Salak V

Mobil 2.374 24,0%
Taxi - 0,0%
MPU 74 0,7%
Bus Kecil - 0,0%
Bus Sedang - 0,0%
Bus Besar 168 1,7%
Pick Up 790 8,0%
Truk Kecil 204 2,1%
Truk Besar 140 1,4%
kereta
- 0,0%
Gandengan
Sepeda 2 0,0%
Jumlah 9898 100%
Sumber:Hasil Analisis Tim Pkl Wonogiri

kendaraan yang melintas di Jalan Salak V arah masuk
didominasi oleh sepeda motor sebesar 53,8% dan mobil
sebesar 24,0 %.

0%

0%
Mobil 24,0%
2% 2% 8%
Taxi 0,0%
MPU 0,7%
0% 8%
0% Bus Kecil 0,0%
1% Bus Sedang 0,0%

Bus Besar 1,7%
0% Pick Up 8,0%
54%
Truk Kecil 2,1%
Truk Sedang 8,3%
24%
Truk Besar 1,4%
Sepeda 0,0%
Gambar V. 68 Proporsi Kendaraan Arah Masuk Jalan Salak V

TAMBUN - SUMBERJAYA
Sumber :Hasil Analisis Tim Pkl Wonogiri

Volume (smp/jam)
100
200
300
400
500
600
700
800
900
0
05.00 - 06.00
05.30 - 06.30
06.00 - 07.00
06.30 - 07.30
07.00 - 08.00
07.30 - 08.30
08.00 - 09.00
JALAN
08.30 - 09.30
09.00 - 10.00
Gambar V. 69 Fluktuasi Volume Lalu Lintas Ruas Jalan Salak V
09.30 - 10.30
10.00 - 11.00
10.30 - 11.30
11.00 - 12.00
11.30 - 12.30
12.00 - 13.00
12.30 - 13.30
Time Slice
13.00 - 14.00
13.30 - 14.30
14.00 - 15.00
14.30 - 15.30
15.00 - 16.00
15.30 - 16.30
16.00 - 17.00
16.30 - 17.30
17.00 - 18.00
17.30 - 18.30
18.00 - 19.00
18.30 - 19.30
19.00 - 20.00
19.30 - 20.30
20.00 - 21.00
20.30 - 21.30
21.00 - 22.00
Dua Arah
B-A
A-B
IV- 432
3. Analisis Volume
Analisis volume didapatkan dari volume tertinggi yaitu saat jam
puncak terjadi.
Tabel V. 66 Data Volume Ruas Jalan Bermedian Tiap Segmen Yang Dikaji
NODE NODE VOLUME (Smp/jam)

NO NAMA JALAN FUNGSI STATUS
AWAL AKHIR A-B B-A
ARTERI
1 1901 1934 Jl.Wonosari-Pracimantoro I NASIONAL 202,7 157,2
SEKUNDER
ARTERI
2 1934 1933 Jl. Wonosari-Pracimantoro II NASIONAL 176,8 124,8
SEKUNDER
ARTERI
3 1933 1855 Jl. Nasional III 1 NASIONAL 169,8 118,8
SEKUNDER
ARTERI
4 1858 1803 Jl. Raya Solo Pacitan V NASIONAL 120,2 103,8
SEKUNDER
KOLEKTOR
5 1095 1032 Jl. Nguter - Wonogiri VI PROVINSI 606,4 741,8
PRIMER
Tabel V. 67 Data Volume Jalan Tidak Bermedian Tiap Segmen Yang Dikaji
NODE NODE VOLUME

NO NAMA JALAN FUNGSI STATUS
AWAL AKHIR (Smp/jam)
ARTERI
1 1855 1856 Jl. Giritontro-Giriwoyo I NASIONAL 433,4
SEKUNDER
ARTERI
2 1856 1752 Jl. Giritontro-Giriwoyo II NASIONAL 439,0
SEKUNDER
ARTERI
3 1752 1721 Jl. Giritontro-Giriwoyo III NASIONAL 768,9
SEKUNDER
ARTERI
4 1721 1858 Jl. Raya Solo Pacitan IV NASIONAL 270,2
SEKUNDER
ARTERI
5 1001 991 Jl. Nguter - Wonogiri I PROVINSI 1297,5
SEKUNDER
ARTERI
6 991 992 Jl. Nguter - Wonogiri II PROVINSI 1309,9
SEKUNDER
KOLEKTOR
7 992 1031 Jl. Nguter - Wonogiri III PROVINSI 1327,7
PRIMER
KOLEKTOR
8 1031 1094 Jl. Nguter - Wonogiri IV PROVINSI 1294,2
PRIMER
KOLEKTOR
9 1094 1095 Jl. Nguter - Wonogiri V PROVINSI 1255,6
PRIMER
KOLEKTOR
10 1032 1033 Jl. Nguter - Wonogiri VII PROVINSI 1197,6
PRIMER
KOLEKTOR
11 1178,0
1033 1057 Jl.Brigjend Katamso I PRIMER PROVINSI

KOLEKTOR
12 883,5
1057 255 Jl.Brigjend Katamso II PRIMER PROVINSI
KOLEKTOR
13 869,3
255 256 Jl.Brigjend Katamso III PRIMER PROVINSI
KOLEKTOR
14 906,7
256 253 Jl. Letjen Suprapto PRIMER PROVINSI
KOLEKTOR
15 810,4
253 155 Jl. Salak V PRIMER PROVINSI
KOLEKTOR
16 1391,5
132 1518 Jl. Pemuda I A PRIMER PROVINSI
KOLEKTOR
17 1409,3
1518 155 Jl. Pemuda I B PRIMER PROVINSI
KOLEKTOR
18 2219,7
155 194 Jl. Pemuda I C PRIMER PROVINSI
Jl. Diponegoro / Jl. KOLEKTOR
19 2252,4
194 331 Wonogiri - Ngadirojo PRIMER PROVINSI
I
20 2215,4
331 392 Wonogiri - Ngadirojo II PRIMER PROVINSI
21 2013,0
392 1232 Wonogiri - Ngadirojo III PRIMER PROVINSI
KOLEKTOR
22 1863,4
1232 1254 Jl. Ngadirojo – Jatisrono I PRIMER PROVINSI
KOLEKTOR
23 1789,6
1254 1255 Jl. Ngadirojo - Jatisrono II PRIMER PROVINSI
Jl. Ngadirojo - Jatisrono KOLEKTOR
24 1836,3
1255 2251 III PRIMER PROVINSI
Jl. Ngadirojo - Jatisrono KOLEKTOR
25 1701,3
2251 2453 IV PRIMER PROVINSI
KOLEKTOR
26 1512,5
2453 2454 Jl. Jatisrono – Biting I PRIMER PROVINSI
KOLEKTOR
27 1471,9
2454 2753 Jl. Jatisrono – Biting II PRIMER PROVINSI
KOLEKTOR
28 1431,8
2753 2751 Jl. Jatisrono – Biting III PRIMER PROVINSI
KOLEKTOR
29 1429,3
2751 2752 Jl. Jatisrono – Biting IV PRIMER PROVINSI
KOLEKTOR
30 1425,7
2752 2754 Jl. Jatisrono – Biting V PRIMER PROVINSI
KOLEKTOR
31 1225,2
2754 2851 Jl. Jatisrono – Biting VI PRIMER PROVINSI
KOLEKTOR
32 1025,8
2851 2852 Jl. Jatisrono – Biting VII PRIMER PROVINSI
KOLEKTOR
33 821,4
2852 2801 Jl. Jatisrono – Biting VIII PRIMER PROVINSI
KOLEKTOR
34 831,3
653 652 Jl. Raya Solo - Pacitan I PRIMER PROVINSI

KOLEKTOR
35 743,7
652 1631 Jl. Raya Solo - Pacitan II PRIMER PROVINSI
KOLEKTOR
36 710,9
1631 1721 Jl. Raya Solo - Pacitan III PRIMER PROVINSI
Jl. Wuryantoro - Eromoko KOLEKTOR
37 1609,3
853 894 - Pracimantoro I PRIMER PROVINSI
38 1615,2
894 895 - Pracimantoro II PRIMER PROVINSI
39 1606,6
895 1955 - Pracimantoro III PRIMER PROVINSI
40 1628,9
1955 1952 - Pracimantoro IV PRIMER PROVINSI
41 1615,1
1952 1931 - Pracimantoro V PRIMER PROVINSI
42 1377,4
1931 1933 - Pracimantoro VI PRIMER PROVINSI
KOLEKTOR
43 584,3
1931 1934 Jl. Joho PRIMER PROVINSI
KOLEKTOR
44 1245,3
1232 1253 Jl. Wonogiri-Pacitan I PRIMER PROVINSI
KOLEKTOR
45 957,8
1253 653 Jl. Wonogiri-Pacitan II PRIMER PROVINSI
KOLEKTOR
46 1225,2
131 451 Jl. Wonogiri-Wuryantoro I PRIMER PROVINSI
Jl. Wonogiri-Wuryantoro KOLEKTOR
47 1280,1
451 853 II PRIMER PROVINSI
KOLEKTOR
48 1435,3
132 1515 Jl. Jend. Sudirman I PRIMER PROVINSI
KOLEKTOR
49 757,7
1515 1516 Jl. Jend. Sudirman II PRIMER PROVINSI
KOLEKTOR
50 843,0
1516 131 Jl. Jend. Sudirman III PRIMER PROVINSI
KOLEKTOR
51 1124,0
1033 1056 Jl. RM. Said PRIMER PROVINSI
KOLEKTOR
52 439,0
853 852 Jl. Manyaran I PRIMER PROVINSI
KOLEKTOR
53 437,9
852 851 Jl. Manyaran II PRIMER PROVINSI
KOLEKTOR
54 359,6
851 2101 Jl. Manyaran III PRIMER PROVINSI
Jl. Raya Ngadirojo - KOLEKTOR
55 577,9
1232 1296 Jatipuro I SEKUNDER PROVINSI
56 406,1
1296 1297 Jatipuro II SEKUNDER PROVINSI
57 439,0
1297 1201 Jatipuro III SEKUNDER PROVINSI

Jl. Raya Purwantoro - KOLEKTOR
58 169,4
2852 2901 Kismantoro SEKUNDER KABUPATEN
KOLEKTOR
59 2441,6
1056 231 Jl. A Yani I SEKUNDER KABUPATEN
KOLEKTOR
60 2339,0
231 234 Jl. A Yani II SEKUNDER KABUPATEN
KOLEKTOR
61 2207,3
234 153 Jl. A Yani III SEKUNDER KABUPATEN
KOLEKTOR
62 2391,1
153 132 Jl. A Yani IV SEKUNDER KABUPATEN
KOLEKTOR
63 909,2
1253 451 Jl. Jurug SEKUNDER KABUPATEN
KOLEKTOR
64 1211,2
1514 1518 Jl. Pemuda IIA SEKUNDER KABUPATEN
KOLEKTOR
65 1214,3
1511 1514 Jl. Pemuda IIB SEKUNDER KABUPATEN
KOLEKTOR
66 93,7
1856 1854 Jl. Giritontro-Giribelah I SEKUNDER KABUPATEN
KOLEKTOR
67 137,7
1931 1902 Jl.Raya Pracimantoro SEKUNDER KABUPATEN
Jl.Nguntoronadi KOLEKTOR
68 331,2
653 1451 Tirtomoyo SEKUNDER KABUPATEN
KOLEKTOR
69 117,7
1351 1451 Jl.Jatiroto - Tirtomoyo SEKUNDER KABUPATEN
KOLEKTOR
70 164,3
2453 1351 Jl Jatisrono - Jatiroto SEKUNDER KABUPATEN
Jl. Giritontro- KOLEKTOR
71 113,7
1854 1857 paranggupito SEKUNDER KABUPATEN
Jl. Raya Baturetno -
72 1631 1652 LOKAL KABUPATEN 561,3
Batuwarno
Jl. Batuwarno -
73 1652 1551 LOKAL KABUPATEN 239,3
Karangtengah I
Jl. Batuwarno -
74 1551 1502 Karangtengah II LOKAL KABUPATEN 214,7
76 1057 1056 Jl. Letjen S. Parman LOKAL KABUPATEN 107,3
77 256 257 Jl. Yudistiro VIII LOKAL KABUPATEN 85,0
78 159 1514 Jl. Durian I LOKAL KABUPATEN 97,3
79 1510 159 Jl. Durian II LOKAL KABUPATEN 87,9
80 157 131 Jl. Pelem I LOKAL KABUPATEN 79,3
81 157 1516 Jl. Pelem II LOKAL KABUPATEN 69,4
82 156 157 Jl. Kartini LOKAL KABUPATEN 53,3
83 1517 131 Jl. Manyar III LOKAL KABUPATEN 83,7
84 132 1517 Jl. Manyar II LOKAL KABUPATEN 107,3
85 1517 1516 Jl. Manyar I LOKAL KABUPATEN 63,7
86 331 1202 Jl. Kiyai Mojo LOKAL KABUPATEN 239,3
87 2251 2255 Jl. Sidoharjo - Girimarto LOKAL KABUPATEN 114,7
88 234 253 Jl. Gn Giri LOKAL KABUPATEN 64,3

89 2255 2254 Jl Girimarto - Jatipurno I LOKAL KABUPATEN 109,3
90 2254 2253 Jl Girimarto - Jatipurno II LOKAL KABUPATEN 103,7
Jl Girimarto - Jatipurno
91 2253 1201 III LOKAL KABUPATEN 97,3
92 2255 2256 Jl. Girimarto- Gemawang LOKAL KABUPATEN 83,3
Jl. Raya Jatisrono -
93 2454 2451 Jatipurno LOKAL KABUPATEN 105,7
94 2451 2751 Jl. Jatipurno - Slogohimo LOKAL KABUPATEN 72,3
95 2651 2652 Jl. Bulukerto - puhpelem LOKAL KABUPATEN 68,5
Jl. Raya Slogohimo -
96 2752 2651 bulukerto
LOKAL KABUPATEN 67,2
97 2652 2601 Jl. Raya puhpelem I LOKAL KABUPATEN 60,2
98 2652 2603 Jl. Raya puhpelem II LOKAL KABUPATEN 38,3
99 1857 1801 Jl. Paranggupito LOKAL KABUPATEN 61,2
100 255 257 Jl. Mayjen Sutoyo I LOKAL KABUPATEN 37,8
101 257 1056 Jl. Mayjen Sutoyo II LOKAL KABUPATEN 39,3
102 253 1101 Jl. Wonogiri-Jumapolo LOKAL KABUPATEN 264,8
103 2256 2551 Jl. Plamboyan LOKAL KABUPATEN 112,3
104 1255 2252 Jl. Desa kerdu I LOKAL KABUPATEN 77,4
105 2252 2253 Jl. Desa kerdu II LOKAL KABUPATEN 74,2
106 1512 1513 Jl. Dr. Cipto I LOKAL KABUPATEN 39,7
107 1513 156 Jl. Dr. Cipto II LOKAL KABUPATEN 42,7
108 156 1515 Jl. Dr. Cipto III LOKAL KABUPATEN 45,3
109 1513 157 Jl. Dr. Cipto IV LOKAL KABUPATEN 47,2
110 1511 1510 Jl. Murti Pranoto I LOKAL KABUPATEN 107,8
111 1510 1512 Jl. Murti Pranoto II LOKAL KABUPATEN 103,4
112 2651 2851 Jl. Bulukerto-Purwantoro LOKAL KABUPATEN 97,5
113 851 2051 Jl. Sendang Karang Lor LOKAL KABUPATEN 142,7
Jl. Puthuk Sari Gedang
114 853 2051 Rejo LOKAL KABUPATEN 101,3
115 852 2051 Jl.Pijiharjo-Pulutan Wetan LOKAL KABUPATEN 108,2
Jl. Batuwarno-Tirtomoyo
116 651 652 I LOKAL KABUPATEN 131,7
117 651 1652 II
118 1451 651 III
119 2753 2752 Jl. Raya Koripan-Semen LOKAL KABUPATEN 97,9
121 2256 2451 Jl. Gemawang-jatipurno LOKAL KABUPATEN 97,4

4. Analisis Kecepatan Ruas
Analisis kecepatan dilaksanakan di semua ruas jalan yang

dikaji di wilayah studi Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya. Metode
yang digunakan adalah dengan pengamatan kendaraan bergerak,
yang dilakukan pada seluruh ruas jalan yang dikaji. Terdiri dari jalan
arteri, kolektor, dan lokal terpilih. Untuk jalan dengan sistem satu
arah dilakukan survei FCO. Data yang diperoleh dari pengolahan
survei pengamatan kendaraan bergerak adalah data volume lalu
lintas pada masing- masing ruas atau link, data kecepatan dan data
waktu perjalanan. Kecepatan diperoleh dengan membandingkan
panjang ruas dengan waktu tempuhnya. Dari hasil analisis yang
telah kami lakukan, maka kami mendapatkan data tentang
kecepatan dan waktu perjalanan. Pengolahan data dari hasil survei
yang diperoleh dengan menggunakan rumus-rumus penghitungan
untuk mengetahui target pengolahan data berupa data kecepatan,
waktu tempuh dan kendaraan per menitnya. Berikut rumus- rumus
𝑞
yang digunakan:
Sumber : Buku Rekayasa Lalu Lintas oleh G.R. Weels
Keterangan :
q = arus kendaraan dalam 1 arah
x = jumlah kendaraan terhitung dalam arah itu ketika kendaraan

uji bergerak dalam arah berlawanan
y= selisih jumlah kendaraan yang mendahului dan didahului oleh
kendaraan uji bergerak searah q
w = waktu rata – rata perjalanan ketika kendaraan uji bergerak
searah q
a = waktu rata – rata perjalanan ketika kendaraan uji bergerak

dalam arah berlawanan dengan q
t = waktu rata-rata perjalanan seluruh lalu lintas searah q

Tabel V. 68 Inputan Mco Ruas Kolektor Primer Jalan Jatisrono-Biting I

(MCO)
SUMBERJAYA
Surveyo
:TIM PKL KORIDOR PASAR TAMBUN - SUMBERJAYA
r
Panjang :0.3 KM
Node
:
awal
Node
akhir :
:JL. JATISRONO-
Jalan BITING I
Kendaraan yang Berlawanan (M) Kendaraan yang Disalip (O) Kendaraan yang Menyalip (P) T T Keteran Panja
Waktu Waktu Waktu gan ng
Putaran Jenis Kendaraan Jumlah Jenis Kendaraan Jumlah Jenis Kendaraan Jumlah
Perjalanan Perjalanan Hambatan Hambat Lintas
Kendara Kendara Kendara
H M U L H M U L H M U an an
Ke LV an an an
V C M V V C M V V C M (menit) (Detik) (detik)
1 2 1 8 0 11 2 0 7 1 10 1 0 1 0 2 0,00 39,0 0,3
2 3 1 5 0 9 1 0 4 0 5 0 0 2 0 2 0,00 45,0 0,3
3 2 0 7 0 9 0 0 3 0 3 1 0 4 0 5 0,00 53,0 9 OM 0,3
4 4 0 6 0 10 2 0 6 0 8 2 0 3 0 5 0,00 41,0 0,3
5 3 1 5 1 10 3 1 7 0 11 1 0 4 0 5 0,00 25,0 8 MC 0,3
6 1 1 4 0 6 1 0 4 1 6 0 0 1 0 1 0,00 28,0 0,3
Kendaraan yang Berlawanan (M) Kendaraan yang Disalip (O) Kendaraan yang Menyalip (P) T T

Waktu Waktu Waktu Keteran Panja
Putaran Jenis Kendaraan Jumlah Jenis Kendaraan Jumlah Jenis Kendaraan Jumlah Perjalanan Perjalanan Hambatan gan ng
Kendara Kendara Kendara
H M U L H M U L H M U Hambat Lintas
Ke LV V C M an V V C M an V V C M an (menit) (Detik) (detik) an an
1 1 1 9 0 11 1 1 5 1 8 1 0 1 0 2 0,00 36,0 0,3
2 1 0 4 0 5 1 0 4 0 5 2 0 3 0 5 0,00 48,0 0,3
3 0 0 5 0 5 0 0 5 0 5 0 0 2 0 2 0,00 42,0 6 MC 0,3
4 2 0 3 0 5 3 0 6 0 9 1 0 4 0 5 0,00 48,0 0,3
5 1 0 4 1 6 2 0 6 0 8 1 0 2 0 3 0,00 39,0 0,3
6 1 1 5 0 7 1 0 4 0 5 0 0 1 0 1 0,00 33,0 0,3

Tabel V. 69 Perhitungan MCO Ruas Kolektor Primer Jalan Jatisrono-Biting I

SUMBERJAYA
Node Awal : 0
Node Akhir : 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 15
1 6,50 1,40 5,60 -4,20 0,65 0,00 0,300 1,36 125,54 27,69 27,69 272,00
2 6,30 0,80 2,60 -1,80 0,75 0,00 0,300 0,52 41,29 24,00 24,00 103,23
3 4,80 2,60 1,20 1,40 0,88 0,15 0,300 1,85 125,97 17,42 20,38 433,89
Total (smp)
4 6,40 3,20 4,40 -1,20 0,68 0,00 0,300 1,35 118,39 26,34 26,34 269,66
5 7,10 2,60 7,10 -4,50 0,42 0,13 0,300 -0,92 -132,00 32,73 43,20 -242,00
6 3,90 0,40 3,40 -3,00 0,47 0,00 0,300 1,28 164,40 38,57 38,57 255,74
Rata-rata 5,83 1,83 4,05 -2,22 0,64 0,05 0,30 0,91 73,93 27,79 30,03 182,09
Node Awal : 0
Node Akhir : 0
Nama link : #REF! KEMBALI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 16

1 5,90 1,40 5,10 -3,70 0,60 0,00 0,300 2,24 224,00 30,00 30,00 448,00
2 2,60 3,20 2,60 0,60 0,80 0,00 0,300 4,45 333,87 22,50 22,50 890,32
3 2,00 0,80 2,00 -1,20 0,70 0,10 0,300 1,96 168,31 22,50 25,71 448,83
Total (smp)
4 3,20 2,60 5,40 -2,80 0,80 0,00 0,300 2,43 182,02 22,50 22,50 485,39
5 3,40 1,80 4,40 -2,60 0,65 0,00 0,300 3,75 346,15 27,69 27,69 750,00
6 4,30 0,40 2,60 -2,20 0,55 0,00 0,300 1,67 182,41 32,73 32,73 334,43
Rata-rata 3,57 1,70 3,68 -1,98 0,68 0,02 0,30 2,75 239,46 26,32 26,86 559,50

Tabel V. 70 Inputan Mco Ruas Kolektor Primer Jalan Raya Solo-Pacitan I
MOVING CAR OBSERVED

PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2022
(MCO)
TIM PKL KORIDOR PASAR
TAMBUN - SUMBERJAYA TAHUN
AKADEMIK 2022-2023
Surveyor :TIM PKL KORIDOR PASAR
TAMBUN - SUMBERJAYA
Panjang
:0.8 KM
Node awal
:
Node akhir
:
Jalan
:JL. Raya Solo-
Pacitan I
Kendaraan yang Menyalip
Kendaraan yang Berlawanan (M) Kendaraan yang Disalip (O) T
(P) T Keteran Panja
Putaran Jenis Kendaraan Jumlah Jenis Kendaraan Jumlah Jenis Kendaraan Jumlah
Perjalanan Perjalanan Hambatan Hambat Lintas
H M U Kendar L H M U Kendar L H M U Kendar
an an
Ke LV V C M aan V V C M aan V V C M aan
(menit) (Detik) (detik)
2 1
1 9 1 0 1 31 2 0 0 1 13 1 0 9 0 10 1,00 44,0 0,8
1
2 10 1 7 0 28 1 0 9 0 10 0 0 8 0 8 1,00 14,0 0,8
2 1 1
3 11 0 1 0 32 0 0 2 0 12 1 0 0 0 11 1,00 22,0 0,8
1 1 1
4 10 1 8 0 29 2 0 1 0 13 2 0 3 0 15 1,00 50,0 10 MC 0,8
1 1 1
5 8 0 7 1 26 1 1 1 0 13 1 1 1 0 13 1,00 24,0 0,8
1 1
6 9 2 6 0 27 2 0 8 1 11 1 0 2
0 13 1,00 27,0 0,8

Kendaraan yang Menyalip
Kendaraan yang Berlawanan (M) Kendaraan yang Disalip (O) T T
(P) Keteran Panja
Putaran Jenis Kendaraan Jumla Jenis Kendaraan Jumlah Jenis Kendaraan Jumlah Perjalanan Perjalanan Hambatan Hambat Lintas
h Kendar Kendar
H M U L H M U L H M U an an
Ke LV Kenda aan aan (menit) (Detik) (detik)
V C M V V C M V V C M
r aan
1 1 1
1 9 1 9 0 29 1 1 5 1 18 1 0 2 0 13 1,00 34,0 0,8
1 1 1
2 7 0 4 0 21 1 0 3 0 14 2 1 3 0 16 1,00 48,0 10 OM 0,8
1 1 1
3 9 1 6 1 27 0 0 4 0 14 3 0 1 0 14 1,00 42,0 0,8
1 1 1
4 7 0 5 0 22 2 0 8 0 20 1 0 2 0 13 1,00 46,0 0,8
1 1 1
5 6 0 4 1 21 2 0 6 1 19 2 0 4 0 16 1,00 39,0 0,8
1 1 1
6 5 1 7 0 23 1 0 7 0 18 1 0 1 0 12 1,00 23,0 0,8

Tabel V. 71 Perhitungan MCO Ruas Kolektor Primer Jalan Raya Solo-Pacitan
I

SUMBERJAYA
Node Awal : 0
Node Akhir : 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 15
1 19,10 4,60 6,80 -2,20 1,73 0,00 0,800 4,76 164,69 27,69 27,69 356,82
2 18,10 3,20 4,60 -1,40 1,23 0,00 0,800 3,50 170,27 38,92 38,92 262,50
3 19,40 5,00 4,80 0,20 1,37 0,00 0,800 5,77 253,39 35,12 35,12 432,88
Total (smp)
4 18,50 7,20 6,40 0,80 1,83 0,17 0,800 3,66 119,90 24,00 26,18 299,76
5 15,60 6,70 6,70 0,00 1,40 0,00 0,800 4,07 174,24 34,29 34,29 304,92
6 18,00 5,80 6,00 -0,20 1,45 0,00 0,800 4,55 188,40 33,10 33,10 341,47
Rata-rata 18,12 5,42 5,88 -0,47 1,50 0,03 0,80 4,39 178,48 32,19 32,55 333,06
Node Awal : 0
Node Akhir : 0
Nama link : #REF! KEMBALI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 16
Total (smp) 1 17,90 5,80 9,10 -3,30 1,57 0,00 0,800 4,79 183,37 30,64 30,64 359,09

2 12,60 8,50 6,20 2,30 1,80 0,17 0,800 6,38 212,50 24,41 26,67 522,40
3 17,50 7,40 5,60 1,80 1,70 0,00 0,800 6,91 243,99 28,24 28,24 518,48
4 13,00 5,80 9,20 -3,40 1,77 0,00 0,800 4,01 136,15 27,17 27,17 300,66
5 12,40 7,60 9,20 -1,60 1,65 0,00 0,800 4,59 166,92 29,09 29,09 344,26
6 13,10 5,40 7,80 -2,40 1,38 0,00 0,800 5,51 238,81 34,70 34,70 412,94
Rata-rata 14,42 6,75 7,85 -1,10 1,64 0,03 0,80 5,36 196,95 29,04 29,42 409,64

Tabel V. 72 Kecepatan Ruas Jalan DiKoridor Pasar Tambun -
Sumberjaya
WAKTU PERJALANAN
Link KECEPATAN
(MENIT)
No Nama Jalan
KEMBAL BERANGK KEMB
Awal Akhir BERANGKAT
I AT ALI
1 1901 1934 Jl.Wonosari-Pracimantoro I (A) 5,19 34,48
2 1901 1934 Jl.Wonosari-Pracimantoro I (B) 5,04 38,43
Jl. Wonosari-Pracimantoro II
3 1934 1933
(A) 4,22 34,7
Jl. Wonosari-Pracimantoro II
4 1934 1933
(B) 4,11 39,3
5 1933 1855 Jl. Nasional III (A) 1 11,33 34
6 1933 1855 Jl. Nasional III (B) 1 12,12 35,8
7 1855 1856 Jl. Giritontro-Giriwoyo I 2,5 2,42 24 27
8 1856 1752 Jl. Giritontro-Giriwoyo II 14,59 15,01 31,25 31,21
9 1752 1721 Jl. Giritontro-Giriwoyo III 9,59 10,01 31,19 31,23
10 1721 1858 Jl. Raya Solo Pacitan IV 13,59 13,44 30,9 31,27
11 1858 1803 Jl. Raya Solo Pacitan V (A) 1,22 36,7
12 1858 1803 Jl. Raya Solo Pacitan V (B) 1,27 37,8
13 1001 991 Jl. Nguter - Wonogiri I 3,28 3,08 29,3 27,5
14 991 992 Jl. Nguter - Wonogiri II 1,26 1,33 28 27
15 992 1031 Jl. Nguter - Wonogiri III 3,1 3,37 27,6 29,3
16 1031 1094 Jl. Nguter - Wonogiri IV 1,15 1,04 26,5 29,7
17 1094 1095 Jl. Nguter - Wonogiri V 3,35 3,02 30,03 27,86
18 1095 1032 Jl. Nguter - Wonogiri VI A 1,22 29
19 1032 1095 Jl. Nguter - Wonogiri VI B 1,21 29
20 1032 1033 Jl. Nguter - Wonogiri VII 3,26 3,08 20,72 25,02
21 1033 1057 Jl.Brigjend Katamso I 1,39 1,22 32,43 35,27
22 1057 255 Jl.Brigjend Katamso II 1,38 1,2 27,18 30,34
23 255 256 Jl.Brigjend Katamso III 0,56 0,54 21,66 22,32
24 256 253 Jl. Letjen Suprapto 3,28 3,1 28 27
25 253 155 Jl. Salak V 1,52 1,32 33 34,9
26 132 1518 Jl. Pemuda I A 0,56 0,56 22,65 22,75
27 1518 155 Jl. Pemuda I B 0,3 25
28 155 194 Jl. Pemuda I C 1,34 23
Jl. Diponegoro / Jl. Wonogiri -
29 194 331
Ngadirojo I 1,3 1,01 33,27 33,29
30 331 392
5,21 5,18 31,29 29,3
Ngadirojo II
31 392 1232
Ngadirojo III 5,06 5,4 16,72 18,78
32 1232 1254 Jl. Ngadirojo – Jatisrono I 3,35 3,1 19,16 18,53
33 1254 1255 Jl. Ngadirojo - Jatisrono II 4,31 4,52 24,3 22,7
34 1255 2251 Jl. Ngadirojo - Jatisrono III 3,34 3,06 21,13 22,7
35 2251 2453 Jl. Ngadirojo - Jatisrono IV 25,2 25,12 22,7 20,9
36 2453 2454 Jl. Jatisrono – Biting I 1,04 1,08 24,6 25,8
37 2454 2753 Jl. Jatisrono – Biting II 13,06 13,05 29,82 24,35

38 2753 2751 Jl. Jatisrono – Biting III 1,42 2,09 27,8 24,95
39 2751 2752 Jl. Jatisrono – Biting IV 1,52 2,06 25,6 28,3
40 2752 2754 Jl. Jatisrono – Biting V 1,44 2,11 27,5 25,9
41 2754 2851 Jl. Jatisrono – Biting VI 18,34 17,55 26,7 27,9
42 2851 2852 Jl. Jatisrono – Biting VII 1,08 1,12 28,35 29,4
43 2852 2801 Jl. Jatisrono – Biting VIII 10,29 10,05 32,17 31,72
44 653 652 Jl. Raya Solo - Pacitan I 1,5 2,04 32,55 29,42
45 652 1631 Jl. Raya Solo - Pacitan II 25,38 25,05 25,72 25,45
46 1631 1721 Jl. Raya Solo - Pacitan III 11,21 11,14 31,65 31,83
Jl. Wuryantoro - Eromoko -
47 853 894
Pracimantoro I 5,1 5,1 23,3 22,7
48 894 895
Pracimantoro II 5,11 5,09 18 19
49 895 1955
Pracimantoro III 5,1 5,36 18,5 17,3
50 1955 1952
Pracimantoro IV 17,05 18,14 18,78 19,17
51 1952 1931
Pracimantoro V 4,09 4,23 19,04 19,3
52 1931 1933
Pracimantoro VI 4,16 4,01 23 24,2
53 1931 1934 Jl. Joho 4,42 4,48 27,4 28,2
54 1232 1253 Jl. Wonogiri-Pacitan I 4,19 4,28 23,7 24,2
55 1253 653 Jl. Wonogiri-Pacitan II 30,22 30,04 29,7 25,3
56 131 451 Jl. Wonogiri-Wuryantoro I 3,14 3,22 24,5 25,3
57 451 853 Jl. Wonogiri-Wuryantoro II 25,58 25,56 27,3 28
58 132 1515 Jl. Jend. Sudirman I 6,22 4,57 31,81 31,67
59 1515 1516 Jl. Jend. Sudirman II 5,22 5,21 35,74 35,97
60 1516 131 Jl. Jend. Sudirman III 6,32 4,57 32,1 32
61 1033 1056 Jl. RM. Said 3,04 3,15 27,3 25,9
62 853 852 Jl. Manyaran I 5,4 5,43 30 29,67
63 852 851 Jl. Manyaran II 8 7,46 29 29
64 851 2101 Jl. Manyaran III 16,13 16,01 27 26,56
65 1232 1296 Jl. Raya Ngadirojo - Jatipuro I 14,13 13,01 29,3 29,55
66 1296 1297 Jl. Raya Ngadirojo - Jatipuro II 7,34 7,12 28,56 27,83
67 1297 1201 Jl. Raya Ngadirojo - Jatipuro III 2,54 2,43 28,7 30,36
Jl. Raya Purwantoro -
68 2852 2901
Kismantoro 25,2 35,35 34,2 37,07
69 1056 231 Jl. A Yani I 1,05 1,23 15,72 16,56
70 231 234 Jl. A Yani II 3,05 3,28 19,92 21,26
71 234 153 Jl. A Yani III 2,05 2,23 17,54 21,95
72 153 132 Jl. A Yani IV 2,2 1,52 22,79 27,69
73 1253 451 Jl. Jurug 20,58 20,56 29,73 29,76
74 1514 1518 Jl. Pemuda IIA 1,33 27
75 1511 1514 Jl. Pemuda IIB 1,34 27
76 1856 1854 Jl. Giritontro-Giribelah I 2,03 1,38 36,7 35,02
77 1931 1902 Jl.Raya Pracimantoro 12,33 12,38 36,5 34,5

78 653 1451 Jl.Nguntoronadi Tirtomoyo 12,41 12,46 28,3 37,07
79 1351 1451 Jl.Jatiroto - Tirtomoyo 22,03 21,38 34,22 33,4
80 2453 1351 Jl Jatisrono - Jatiroto 15,12 15,32 34,2 35,2
81 1854 1857 Jl. Giritontro-paranggupito 17,02 17,01 35,12 35,13
82 1631 1652 Jl. Raya Baturetno - Batuwarno 16,28 16,32 27 28
83 1652 1551 Jl. Batuwarno - Karangtengah I 8,55 8,39 37,2 37,91
Jl. Batuwarno - Karangtengah
84 1551 1502
II 23,03 22,38 34,48 34,85
85 1855 1854 Jl. Nasional III 2 1,36 1,42 35,28 34,05
86 1057 1056 Jl. Letjen S. Parman 2,48 2,58 30,29 29,17
87 256 257 Jl. Yudistiro VIII 1,29 1,2 27,05 30,26
88 159 1514 Jl. Durian I 0,3 29,3
89 1510 159 Jl. Durian II 0,5 27
90 157 131 Jl. Pelem I 1,54 31
91 157 1516 Jl. Pelem II 0,5 33
92 156 157 Jl. Kartini 1,08 32
93 1517 131 Jl. Manyar III 2,24 29
94 132 1517 Jl. Manyar II 1,13 29
95 1517 1516 Jl. Manyar I 1,17 31
96 331 1202 Jl. Kiyai Mojo 18,03 17,55 44,26 44,46
97 2251 2255 Jl. Sidoharjo - Girimarto 7,38 8,29 39 39
98 234 253 Jl. Gn Giri 1 31
99 2255 2254 Jl Girimarto - Jatipurno I 3,08 3,06 40,35 40,72
10
2254 2253 Jl Girimarto - Jatipurno II
0 2,3 2,39 41,09 39,35
10
2253 1201 Jl Girimarto - Jatipurno III
1 5,08 5,06 38,48 38,68
10
2255 2256 Jl. Girimarto- Gemawang 32 32
2 4,3 4,38
10
2454 2451 Jl. Raya Jatisrono - Jatipurno 42 42
3 6,11 6,08
10
2451 2751 Jl. Jatipurno - Slogohimo 40 40
4 15,12 15,14
10
2651 2652 Jl. Bulukerto - puhpelem 43 43
5 6,16 6,13
10
2752 2651 Jl. Raya Slogohimo - bulukerto 39 39
6 15,38 15,17
10
2652 2601 Jl. Raya puhpelem I 45 45
7 8,43 8,28
10
2652 2603 Jl. Raya puhpelem II 38 38
8 4,08 4,06
10
1857 1801 Jl. Paranggupito 41 41
9 7,43 7,28
11
255 257 Jl. Mayjen Sutoyo I 42 42
0 1,11 1,12
11
257 1056 Jl. Mayjen Sutoyo II 40,3 40,9
1 1,27 1,25
11
253 1101 Jl. Wonogiri-Jumapolo 28 28
2 4,51 4,49

11
2256 2551 Jl. Plamboyan 39 39
3 9,59 10,01
11
1255 2252 Jl. Desa kerdu I 31 31
4 3,22 3,28
11
2252 2253 Jl. Desa kerdu II 30 30
5 6,05 6,21
11
1512 1513 Jl. Dr. Cipto I 31
6 1,17
11
1513 156 Jl. Dr. Cipto II
7 0,5 31
11
156 1515 Jl. Dr. Cipto III
8 0,3 29
11
1513 157 Jl. Dr. Cipto IV
9 1,46 31
12
1511 1510 Jl. Murti Pranoto I
0 0,3 29
12
1510 1512 Jl. Murti Pranoto II
1 1,28 31
12
2651 2851 Jl. Bulukerto-Purwantoro
2 12,5 12,55 34 33
12
851 2051 Jl. Sendang Karang Lor
3 4,31 4,52 37 37
12
853 2051 Jl. Puthuk Sari Gedang Rejo
4 14,59 15,01 31 34,5
12
852 2051 Jl.Pijiharjo-Pulutan Wetan
5 6,14 6,21 32 32
12
651 652 Jl. Batuwarno-Tirtomoyo I
6 17,09 17,34 34 34
12
651 1652 Jl. Batuwarno-Tirtomoyo II
7 7,14 7,38 30,91 31,18
12
1451 651 Jl. Batuwarno-Tirtomoyo III
8 23,59 23,01 31,99 30,93
12
2753 2752 Jl. Raya Koripan-Semen
9 19,39 19,23 30,52 30,49
13
1854 1802 Jl. Nasional III 3
0 14,09 14,34 30 30
13
2256 2451
1 Jl. Gemawang-jatipurno 4,2 4,48 33,23 33,59

Gambar V. 70 Peta Kecepatan Ruas Jalan Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya

5. Analisis V/C Ratio
VC Ratio merupakan pembagian antara volume lalu lintas

dengan kapasitas, dapat digunakan untuk mengetahui tingkat
pelayanan suatu ruas jalan. Dari hasil analisa yang dilakukan, maka
didapatkan ruas jalan yang memiliki VC ratio tertinggi dan
terendah yang dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel V. 73 V/C Ratio Ruas Jalan Arteri Sekunder
No Tipe NODE Nama Segmen Jalan FUNGSI V/C Ratio V/C

Jalan JALAN (smp/jam Ratio
) (smp/ja
m)
A-B B-A Rata-
rata
1. 4/2D 1901- Jl.Wonosari-Pracimantoro I (A) ARTERI 0,06 - 0,06
1934 SEKUNDER
2. 4/2D 1901- Jl.Wonosari-Pracimantoro I (B) ARTERI - 0,05 0,05
1934 SEKUNDER
3. 4/2D 1934- Jl. Wonosari-Pracimantoro II ARTERI 0,05 - 0,05
1933 (A) SEKUNDER
4. 4/2D 1934- Jl. Wonosari-Pracimantoro II ARTERI - 0,04 0,04
1933 (B) SEKUNDER
5. 4/2D 1933- Jl. Nasional III (A) 1 ARTERI 0,05 - 0,05
1855 SEKUNDER
6. 4/2D 1933- Jl. Nasional III (B) 1 ARTERI - 0,04 0,04
1855 SEKUNDER
7. 2/2U 1855- Jl. Giritontro-Giriwoyo I ARTERI 0,17 0,15 0,16
D 1856 SEKUNDER
8. 2/2U 1856- Jl. Giritontro-Giriwoyo II ARTERI 0,17 0,15 0,16
D 1752 SEKUNDER
9. 2/2U 1752- Jl. Giritontro-Giriwoyo III ARTERI 0,20 0,23 0,22
D 1721 SEKUNDER
10. 2/2U 1721- Jl. Raya Solo Pacitan IV ARTERI 0,08 0,10 0,09
D 1858 SEKUNDER
11. 4/2D 1858- Jl. Raya Solo Pacitan V (A) ARTERI 0,04 - 0,04
1803 SEKUNDER
12. 4/2D 1858- Jl. Raya Solo Pacitan V (B) ARTERI - 0,03 0,03
1803 SEKUNDER
Tabel V. 74 V/CRatio Ruas Jalan Kolektor Sekunder

No Tipe NODE Nama Segmen Jalan FUNGSI V/C Ratio V/C Ratio
Jalan JALAN (smp/jam) (smp/jam)
A-B B-A
1 2/2 UD 1033- Jl. RM. Said KOLEKTOR 0,33 0,35 0,34
1056 SEKUNDER
2 2/2 UD 853-852 Jl. Manyaran I KOLEKTOR 0,29 0,29 0,29
SEKUNDER
3 2/2 UD 852-851 Jl. Manyaran II KOLEKTOR 0,29 0,29 0,29
SEKUNDER
4 2/2 UD 851- Jl. Manyaran III KOLEKTOR 0,25 0,25 0,25
2101 SEKUNDER
5 2/2 UD 1232- Jl. Raya Ngadirojo - Jatipuro I KOLEKTOR 0,24 0,26 0,25
1296 SEKUNDER
6 2/2 UD 1296- Jl. Raya Ngadirojo - Jatipuro II KOLEKTOR 0,16 0,18 0,17
1297 SEKUNDER
7 2/2 UD 1297- Jl. Raya Ngadirojo - Jatipuro III KOLEKTOR 0,18 0,20 0,19
1201 SEKUNDER
8 2/2 UD 2852- Jl. Raya Purwantoro - Kismantoro KOLEKTOR 0,07 0,07 0,07
2901 SEKUNDER
9 2/2 UD 1056- Jl. A Yani I KOLEKTOR 0,74 0,72 0,73
231 SEKUNDER
10 2/2 UD 231-234 Jl. A Yani II KOLEKTOR 0,72 0,68 0,70
SEKUNDER
11 2/2 UD 234-153 Jl. A Yani III KOLEKTOR 0,67 0,65 0,66
SEKUNDER
12 4/2 UD 153-132 Jl. A Yani IV KOLEKTOR 0,48 0,48 0,48
SEKUNDER
13 2/2 UD 1253- Jl. Jurug KOLEKTOR 0,39 0,39 0,39
451 SEKUNDER
14 2/2 UD 1514- Jl. Pemuda IIA KOLEKTOR 0,37 - 0,37
1518 SEKUNDER
15 2/1 UD 1511- Jl. Pemuda IIB KOLEKTOR 0,37 - 0,37
1514 SEKUNDER
16 2/2 UD 1856- Jl. Giritontro-Giribelah I KOLEKTOR 0,05 0,07 0,06
1854 SEKUNDER
17 2/2 UD 1931- Jl.Raya Pracimantoro KOLEKTOR 0,10 0,08 0,09
1902 SEKUNDER
18 2/2 UD 653- Jl.Nguntoronadi Tirtomoyo KOLEKTOR 0,15 0,13 0,14
1451 SEKUNDER
19 2/2 UD 1351- Jl.Jatiroto - Tirtomoyo KOLEKTOR 0,08 0,08 0,08
1451 SEKUNDER
20 2/2 UD 2453- Jl Jatisrono - Jatiroto KOLEKTOR 0,12 0,10 0,11
1351 SEKUNDER
21 2/2 UD 1854- Jl. Giritontro-paranggupito KOLEKTOR 0,07 0,07 0,07
1857 SEKUNDER
Sumber : Hasil Analisis Tim Pkl Wonogir

No Tipe NODE Nama Segmen Jalan FUNGSI V/C Ratio V/C
Jalan JALAN (smp/jam Ratio
) (smp/j
am)
A-B B-A
1 4/2 KOLEKTOR - -
UD 1001 Jl. Nguter - Wonogiri I 0,24
PRIMER
2 4/2 KOLEKTOR - -
UD 991 Jl. Nguter - Wonogiri II 0,26
PRIMER
3 4/2 KOLEKTOR - -
UD 992 Jl. Nguter - Wonogiri III 0,26
PRIMER
4 4/2 KOLEKTOR - -
UD 1031 Jl. Nguter - Wonogiri IV 0,26
PRIMER
5 4/2 KOLEKTOR - -
UD 1094 Jl. Nguter - Wonogiri V 0,24
PRIMER
6 KOLEKTOR - -
4/2 D 1095 Jl. Nguter - Wonogiri VI A 0,12
PRIMER
7 KOLEKTOR - -
4/2 D 1032 Jl. Nguter - Wonogiri VI B 0,13
PRIMER
8 KOLEKTOR - -
2/2UD 1032 Jl. Nguter - Wonogiri VII 0,36
PRIMER
9 2/2 KOLEKTOR - -
UD 1033 Jl.Brigjend Katamso I PRIMER 0,44
10 2/2 KOLEKTOR - -
UD 1057 Jl.Brigjend Katamso II 0,33
PRIMER
11 2/2 KOLEKTOR - -
UD 255 Jl.Brigjend Katamso III 0,33
PRIMER
12 2/2 KOLEKTOR - -
UD 256 Jl. Letjen Suprapto 0,34
PRIMER
13 2/1 KOLEKTOR - -
UD 253 Jl. Salak V 0,27
PRIMER
14 2/2 KOLEKTOR - -
UD 132 Jl. Pemuda I A 0,46
PRIMER
15 2/1 KOLEKTOR - -
UD 1518 Jl. Pemuda I B 0,43
PRIMER
16 2/1 KOLEKTOR - -
UD 155 Jl. Pemuda I C 0,68
PRIMER
17 4/2 Jl. Diponegoro / Jl. Wonogiri - KOLEKTOR - -
UD 194 0,45
Ngadirojo I PRIMER
UD 331 0,42
Ngadirojo II PRIMER
UD 392 0,75
Ngadirojo III PRIMER
20 2/2 KOLEKTOR - -
UD 1232 Jl. Ngadirojo – Jatisrono I 0,70
PRIMER
21 2/2 KOLEKTOR - -
UD 1254 Jl. Ngadirojo - Jatisrono II 0,67
PRIMER
22 2/2 KOLEKTOR - -
UD 1255 Jl. Ngadirojo - Jatisrono III 0,71
PRIMER
23 2/2 KOLEKTOR - -
UD 2251 Jl. Ngadirojo - Jatisrono IV 0,73
PRIMER
24 2/2 KOLEKTOR - -
UD 2453 Jl. Jatisrono – Biting I 0,57
PRIMER
25 2/2 KOLEKTOR - -
UD 2454 Jl. Jatisrono – Biting II 0,54
PRIMER

26 2/2 KOLEKTOR - -
UD 2753 Jl. Jatisrono – Biting III 0,55
PRIMER
27 2/2 KOLEKTOR - -
UD 2751 Jl. Jatisrono – Biting IV 0,54
PRIMER
28 2/2 KOLEKTOR - -
UD 2752 Jl. Jatisrono – Biting V 0,52
PRIMER
29 2/2 KOLEKTOR - -
UD 2754 Jl. Jatisrono – Biting VI 0,52
PRIMER
30 2/2 KOLEKTOR - -
UD 2851 Jl. Jatisrono – Biting VII 0,44
PRIMER
31 2/2 KOLEKTOR - -
UD 2852 Jl. Jatisrono – Biting VIII 0,31
PRIMER
32 2/2 653-652 Jl. Raya Solo - Pacitan I KOLEKTOR 0,30 0,32 0,31
UD PRIMER
33 2/2 652- Jl. Raya Solo - Pacitan II KOLEKTOR 0,29 0,27 0,28
UD 1631 PRIMER
34 2/2 1631- Jl. Raya Solo - Pacitan III KOLEKTOR 0,28 0,24 0,26
UD 1721 PRIMER
35 2/2 853-894 Jl. Wuryantoro - Eromoko - KOLEKTOR 0,58 0,58 0,58
UD Pracimantoro I PRIMER
36 2/2 894-895 Jl. Wuryantoro - Eromoko - KOLEKTOR 0,67 0,67 0,67
UD Pracimantoro II PRIMER
37 2/2 895- Jl. Wuryantoro - Eromoko - KOLEKTOR 0,69 0,69 0,69
UD 1955 Pracimantoro III PRIMER
UD 1952 Pracimantoro IV PRIMER
UD 1931 Pracimantoro V PRIMER
UD 1933 Pracimantoro VI PRIMER
41 2/2 1931- Jl. Joho KOLEKTOR 0,39 0,37 0,38
UD 1934 PRIMER
42 2/2 1232- Jl. Wonogiri-Pacitan I KOLEKTOR 0,56 0,52 0,54
UD 1253 PRIMER
43 2/2 1253- Jl. Wonogiri-Pacitan II KOLEKTOR 0,39 0,43 0,41
UD 653 PRIMER
44 2/2 131-451 Jl. Wonogiri-Wuryantoro I KOLEKTOR 0,55 0,55 0,55
UD PRIMER
45 2/2 451-853 Jl. Wonogiri-Wuryantoro II KOLEKTOR 0,55 0,55 0,55
UD PRIMER
46 4/2 132- Jl. Jend. Sudirman I KOLEKTOR 0,31 0,27 0,29
UD 1515 PRIMER
47 4/1 1515- Jl. Jend. Sudirman II KOLEKTOR 0,15 0,15 0,15
UD 1516 PRIMER
48 4/1 1516- Jl. Jend. Sudirman III KOLEKTOR 0.16 0,16 0,16
UD 131 PRIMER
Tabel V. 75 V/C Ratio Ruas Jalan kolektor Primer

Tabel V. 76 V/C Ratio Ruas Jalan Lokal
N Tipe NOD Nama Segmen Jalan FUNGS V/C Ratio V/C Ratio
o Jalan E I (smp/jam (smp/jam
JALAN ) )
A-B B-A
1. 2/2 1631- Jl. Raya Baturetno - Batuwarno LOKAL 0,38 0,36 0,37
UD 1652
2. 2/2 1652- Jl. Batuwarno - Karangtengah LOKAL 0,15 0,17 0,16
UD 1551 I
3. 2/2 1551- Jl. Batuwarno - Karangtengah LOKAL 0,13 0,15 0,14
UD 1502 II
4. 2/2 1855- Jl. Nasional III 2 LOKAL 0,07 0,07 0,07
UD 1854
5. 2/2 1057- Jl. Letjen S. Parman LOKAL 0,06 0,08 0,07
UD 1056
6. 2/2 256- Jl. Yudistiro VIII LOKAL 0,05 0,07 0,06
UD 257
7. 2/1 159- Jl. Durian I LOKAL 0,03 - 0,03
UD 1514
8. 2/1 1510- Jl. Durian II LOKAL 0,03 - 0,03
UD 159
9. 2/1 157- Jl. Pelem I LOKAL 0,03 - 0,03

UD 131
10. 2/1 157- Jl. Pelem II LOKAL 0,02 - 0,02
UD 1516
11. 2/1 156- Jl. Kartini LOKAL 0,02 - 0,02
UD 157
12. 2/2 1517- Jl. Manyar III LOKAL 0,03 - 0,03
UD 131
13. 2/2 132- Jl. Manyar II LOKAL 0,04 - 0,04
UD 1517
14. 2/2 1517- Jl. Manyar I LOKAL 0,02 - 0,02
UD 1516
15. 2/2 331- Jl. Kiyai Mojo LOKAL 0,11 0,09 0,10
UD 1202
16. 2/2 2251- Jl. Sidoharjo - Girimarto LOKAL 0,09 0,07 0,08
UD 2255
17. 2/1 234- Jl. Gn Giri LOKAL 0,02 - 0,02
UD 253
18. 2/2 2255- Jl Girimarto - Jatipurno I LOKAL 0,07 0,07 0,07
UD 2254
19. 2/2 2254- Jl Girimarto - Jatipurno II LOKAL 0,07 0,07 0,07
UD 2253
20. 2/2 2253- Jl Girimarto - Jatipurno III LOKAL 0,07 0,07 0,07
UD 1201
21. 2/2 2255- Jl. Girimarto- Gemawang LOKAL 0,04 0,06 0,05
UD 2256
22. 2/2 2454- Jl. Raya Jatisrono - Jatipurno LOKAL 0,07 0,07 0,07
UD 2451
23. 2/2 2451- Jl. Jatipurno - Slogohimo LOKAL 0,05 0,05 0,05
UD 2751
24. 2/2 2651- Jl. Bulukerto - puhpelem LOKAL 0,05 0,05 0,05
UD 2652
25. 2/2 2752- Jl. Raya Slogohimo - bulukerto LOKAL 0,04 0,04 0,04
UD 2651

26. 2/2 2652- Jl. Raya puhpelem I LOKAL 0,04 0,04 0,04
UD 2601
27. 2/2 2652- Jl. Raya puhpelem II LOKAL 0,03 0,03 0,03
UD 2603
28. 2/2 2556- Jl Gemawang- Jatipurno LOKAL 0,04 0,04 0,04
UD 2451
29. 2/2 1857- Jl. Paranggupito LOKAL 0,02 0,02 0,02
UD 1801
30. 2/2 255- Jl. Mayjen Sutoyo I LOKAL 0,03 0,03 0,03
UD 257
31. 2/2 257- Jl. Mayjen Sutoyo II LOKAL 0,11 0,11 0,11
UD 1056
32. 2/2 253- Jl. Wonogiri-Jumapolo LOKAL 0,08 0,08 0,08
UD 1101
33. 2/2 2256- Jl. Plamboyan LOKAL 0,05 0,05 0,05
UD 2551
34. 2/2 1255- Jl. Desa kerdu I LOKAL 0,05 0,05 0,05
UD 2252
35. 2/2 2252- Jl. Desa kerdu II LOKAL 0,03 0,03 0,03
UD 2253
36. 2/2 1512- Jl. Dr. Cipto I LOKAL 0,03 - 0,03
UD 1513
37. 2/2 1513- Jl. Dr. Cipto II LOKAL 0,03 - 0,03
UD 156
38. 2/2 156- Jl. Dr. Cipto III LOKAL 0,03 - 0,03
UD 1515
39. 2/2 1513- Jl. Dr. Cipto IV LOKAL 0,05 - 0,05
UD 157
40. 2/2 1511- Jl. Murti Pranoto I LOKAL 0,04 - 0,04
UD 1510
41. 2/2 1510- Jl. Murti Pranoto II LOKAL 0,07 - 0,07
UD 1512
42. 2/2 2651- Jl. Bulukerto-Purwantoro LOKAL 0,09 0,09 0,09
UD 2851
43. 2/2UD 851- Jl. Sendang Karang Lor LOKAL 0,07 0,07 0,07
2051
44. 2/2 853- Jl. Puthuk Sari Gedang Rejo LOKAL 0,07 0,07 0,07
UD 2051
45. 2/2 852- Jl.Pijiharjo-Pulutan Wetan LOKAL 0,09 0,09 0,09
UD 2051
46. 2/2 651- Jl. Batuwarno-Tirtomoyo I LOKAL 0,08 0,08 0,08
UD 652
47. 2/2 651- Jl. Batuwarno-Tirtomoyo II LOKAL 0,07 0,07 0,07
UD 1652
48. 2/2 1451- Jl. Batuwarno-Tirtomoyo III LOKAL 0,06 0,06 0,06
UD 651
49. 2/2 2753- Jl. Raya Koripan-Semen LOKAL 0,08 0,08 0,08
UD 2752
50. 2/2 1854- Jl. Nasional III 3 LOKAL 0,07 0,07 0,07
UD 1802

Peta Tematik V/C
Ratio Koridor Pasar
Tambun -
Gambar V. 71 Peta V/c Ratio Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya

6. Analisis Kepadatan
Kepadatan merupakan hasil kombinasi antara volume lalu lintas

(smp) dengan kecepatan serta mengukur besarnya total waktu
perjalanan kendaraan yang diperlukan untuk menempuh masing-
masing ruas jalan. Dalam grafik korelasi antara volume, kecepatan,
dan kepadatan, dapat disimpulkan bahwa kepadatan merupakan
salah satu indikator dari kinerja suatu ruas jalan. Dalam
mendapatkan data tersebut dilakukan survei moving car observe dan
floating car observe. Formula dari kepadatan adalah :
Kepadatan = Waktu Perjalan x Volume Lalu Lintas Satu Jam Tersibuk

Panjang Ruas Jalan
Sumber : Buku Pedoman PKL DIV Transdar 2019
Tabel V. 77 Kepadatan Ruas Jalan Arteri Sekunder Koridor Pasar Tambun -

Sumberjaya
NO NODE NODE NAMA JALAN FUNGSI KEPADATAN

AWAL AKHIR (Smp-
Menit/Km)
1 1901 1934 Jl.Wonosari-Pracimantoro I (A) ARTERI 5,9
2 1901 1934 Jl.Wonosari-Pracimantoro I (B) ARTERI 4,1
3 1934 1933 Jl. Wonosari-Pracimantoro II ARTERI 5,1
(A)
4 1934 1933 Jl. Wonosari-Pracimantoro II ARTERI 3,2
(B)
5 1933 1855 Jl. Nasional III (A) 1 ARTERI 5,0
6 1933 1855 Jl. Nasional III (B) 1 ARTERI 3,3
7 1855 1856 Jl. Giritontro-Giriwoyo I ARTERI 17,0
8 1856 1752 Jl. Giritontro-Giriwoyo II ARTERI 14,1
9 1752 1721 Jl. Giritontro-Giriwoyo III ARTERI 24,6
10 1721 1858 Jl. Raya Solo Pacitan IV ARTERI 8,7
11 1858 1803 Jl. Raya Solo Pacitan V (A) ARTERI 3,3
12 1858 1803 Jl. Raya Solo Pacitan V (B) ARTERI 2,7
Tabel V. 78 Kepadatan Ruas Jalan Kolektor Primer Koridor Pasar Tambun -

Sumberjaya

AWAL AKHIR (Smp-
Menit/Km)
1 KOLEKTOR
1001 991 Jl. Nguter - Wonogiri I 45,7
PRIMER
2 KOLEKTOR
991 992 Jl. Nguter - Wonogiri II 47,6
PRIMER
3 KOLEKTOR
992 1031 Jl. Nguter - Wonogiri III 46,7
PRIMER
4 KOLEKTOR
1031 1094 Jl. Nguter - Wonogiri IV 46,1
PRIMER
5 KOLEKTOR
1094 1095 Jl. Nguter - Wonogiri V 43,4
PRIMER
6 KOLEKTOR
1095 1032 Jl. Nguter - Wonogiri VI A 20,9
PRIMER
7 KOLEKTOR
1032 1095 Jl. Nguter - Wonogiri VI B 25,6
PRIMER
8 KOLEKTOR
1032 1033 Jl. Nguter - Wonogiri VII 52,4
PRIMER
9 KOLEKTOR
1033 1057 Jl.Brigjend Katamso I 34,8
PRIMER
10 KOLEKTOR
1057 255 Jl.Brigjend Katamso II 30,7
PRIMER
11 KOLEKTOR
255 256 Jl.Brigjend Katamso III 39,5
PRIMER
12 KOLEKTOR
256 253 Jl. Letjen Suprapto 33,0
PRIMER
13 KOLEKTOR
253 155 Jl. Salak V 23,9
PRIMER
14 KOLEKTOR
132 1518 Jl. Pemuda I A PRIMER 61,3
15 KOLEKTOR
1518 155 Jl. Pemuda I B 56,4
PRIMER
16 KOLEKTOR
155 194 Jl. Pemuda I C 96,5
PRIMER
17 Jl. Diponegoro / Jl. Wonogiri - KOLEKTOR
194 331 67,7
Ngadirojo I PRIMER
331 392 73,1
Ngadirojo II PRIMER
392 1232 113,4
Ngadirojo III PRIMER
20 KOLEKTOR
1232 1254 Jl. Ngadirojo – Jatisrono I 98,9
PRIMER
21 KOLEKTOR
1254 1255 Jl. Ngadirojo - Jatisrono II 76,2
PRIMER
22 KOLEKTOR
1255 2251 Jl. Ngadirojo - Jatisrono III 83,8
PRIMER
23 KOLEKTOR
2251 2453 Jl. Ngadirojo - Jatisrono IV 78,0
PRIMER
24 KOLEKTOR
2453 2454 Jl. Jatisrono – Biting I 60,0
PRIMER
25 KOLEKTOR
2454 2753 Jl. Jatisrono – Biting II 54,3
PRIMER
26 KOLEKTOR
2753 2751 Jl. Jatisrono – Biting III 54,3
PRIMER
27 KOLEKTOR
2751 2752 Jl. Jatisrono – Biting IV 53,0
PRIMER

28 KOLEKTOR
2752 2754 Jl. Jatisrono – Biting V PRIMER 53,4
29 KOLEKTOR
2754 2851 Jl. Jatisrono – Biting VI PRIMER 44,9
30 KOLEKTOR
2851 2852 Jl. Jatisrono – Biting VII 35,5
PRIMER
31 KOLEKTOR
2852 2801 Jl. Jatisrono – Biting VIII 25,7
PRIMER
32 KOLEKTOR
653 652 Jl. Raya Solo - Pacitan I 26,8
PRIMER
33 KOLEKTOR
652 1631 Jl. Raya Solo - Pacitan II 29,1
PRIMER
34 KOLEKTOR
1631 1721 Jl. Raya Solo - Pacitan III 22,4
PRIMER
35 Jl. Wuryantoro - Eromoko - KOLEKTOR
853 894 70,0
Pracimantoro I PRIMER
894 895 87,3
Pracimantoro II PRIMER
895 1955 89,8
Pracimantoro III PRIMER
1955 1952 85,8
Pracimantoro IV PRIMER
1952 1931 84,3
Pracimantoro V PRIMER
1931 1933 58,4
Pracimantoro VI PRIMER
41 KOLEKTOR
1931 1934 Jl. Joho 21,0
PRIMER
42 KOLEKTOR
1232 1253 Jl. Wonogiri-Pacitan I 52,0
PRIMER
43 KOLEKTOR
1253 653 Jl. Wonogiri-Pacitan II 34,8
PRIMER
44 KOLEKTOR
131 451 Jl. Wonogiri-Wuryantoro I 49,2
PRIMER
45 KOLEKTOR
451 853 Jl. Wonogiri-Wuryantoro II PRIMER 46,3
46 KOLEKTOR
132 1515 Jl. Jend. Sudirman I PRIMER 45,2
47 KOLEKTOR
1515 1516 Jl. Jend. Sudirman II PRIMER 21,1
48 KOLEKTOR
1516 131 Jl. Jend. Sudirman III 26,3
PRIMER
Tabel V. 79 Kepadatan Ruas Jalan Kolektor Sekunder Koridor Pasar Tambun -

Sumberjaya

AWAL AKHIR (Smp-
Menit/Km)
1 1033 1056 Jl. RM. Said KOLEKTOR 42,3
SEKUNDER
2 853 852 Jl. Manyaran I KOLEKTOR 14,7
SEKUNDER
3 852 851 Jl. Manyaran II KOLEKTOR 15,1
SEKUNDER
4 851 2101 Jl. Manyaran III KOLEKTOR 13,4
SEKUNDER
5 1232 1296 Jl. Raya Ngadirojo - KOLEKTOR 19,6
Jatipuro I SEKUNDER
Jatipuro II SEKUNDER
Jatipuro III SEKUNDER
8 2852 2901 Jl. Raya Purwantoro - KOLEKTOR 4,8
Kismantoro SEKUNDER
9 1056 231 Jl. A Yani I KOLEKTOR 151,3
SEKUNDER
10 231 234 Jl. A Yani II KOLEKTOR 113,6
SEKUNDER
11 234 153 Jl. A Yani III KOLEKTOR 111,8
SEKUNDER
12 153 132 Jl. A Yani IV KOLEKTOR 94,7
SEKUNDER
13 1253 451 Jl. Jurug KOLEKTOR 30,6
SEKUNDER
14 1514 1518 Jl. Pemuda IIA KOLEKTOR 44,9
SEKUNDER
15 1511 1514 Jl. Pemuda IIB KOLEKTOR 45,0
SEKUNDER
16 1856 1854 Jl. Giritontro-Giribelah I KOLEKTOR 2,6
SEKUNDER
17 1931 1902 Jl.Raya Pracimantoro KOLEKTOR 3,9
SEKUNDER
18 653 1451 Jl.Nguntoronadi Tirtomoyo KOLEKTOR 10,1
SEKUNDER
19 1351 1451 Jl.Jatiroto - Tirtomoyo KOLEKTOR 3,5
SEKUNDER
20 2453 1351 Jl Jatisrono - Jatiroto KOLEKTOR 4,7
SEKUNDER
21 1854 1857 Jl. Giritontro-paranggupito KOLEKTOR 3,2
SEKUNDER
Tabel V. 80 Kepadatan Ruas Jalan Lokal Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya

AWAL AKHIR (Smp-
Menit/Km)
1 1631 1652 Jl. Raya Baturetno - LOKAL
Batuwarno 20,4
2 1652 1551 Jl. Batuwarno - LOKAL
Karangtengah I 6,4
3 1551 1502 Jl. Batuwarno - LOKAL
Karangtengah II 6,2
4 1855 1854 Jl. Nasional III 2 LOKAL 3,2
5 1057 1056 Jl. Letjen S. Parman LOKAL 3,6
6 256 257 Jl. Yudistiro VIII LOKAL 3,0
7 159 1514 Jl. Durian I LOKAL 3,3
8 1510 159 Jl. Durian II LOKAL 3,3
9 157 131 Jl. Pelem I LOKAL 2,6
10 157 1516 Jl. Pelem II LOKAL 2,1
11 156 157 Jl. Kartini LOKAL 1,7
12 1517 131 Jl. Manyar III LOKAL 2,9
13 132 1517 Jl. Manyar II LOKAL 3,7
14 1517 1516 Jl. Manyar I LOKAL 2,1
15 331 1202 Jl. Kiyai Mojo LOKAL 5,4
16 2251 2255 Jl. Sidoharjo - Girimarto LOKAL 2,9
17 234 253 Jl. Gn Giri LOKAL 2,1
18 2255 2254 Jl Girimarto - Jatipurno I LOKAL 2,7
19 2254 2253 Jl Girimarto - Jatipurno II LOKAL 2,6
20 2253 1201 Jl Girimarto - Jatipurno III LOKAL 2,5
21 2255 2256 Jl. Girimarto- Gemawang LOKAL 2,6
22 2454 2451 Jl. Raya Jatisrono - Jatipurno LOKAL 2,5
23 2451 2751 Jl. Jatipurno - Slogohimo LOKAL 1,8
24 2651 2652 Jl. Bulukerto - puhpelem LOKAL 1,6
25 2752 2651 Jl. Raya Slogohimo - LOKAL
bulukerto 1,7
26 2652 2601 Jl. Raya puhpelem I LOKAL 1,3
27 2652 2603 Jl. Raya puhpelem II LOKAL 1,0
28 1857 1801 Jl. Paranggupito LOKAL 1,5
29 255 257 Jl. Mayjen Sutoyo I LOKAL 0,9
30 257 1056 Jl. Mayjen Sutoyo II LOKAL 1,0
31 253 1101 Jl. Wonogiri-Jumapolo LOKAL 9,5
32 2256 2551 Jl. Plamboyan LOKAL 2,9
33 1255 2252 Jl. Desa kerdu I LOKAL 2,5
34 2252 2253 Jl. Desa kerdu II LOKAL 2,5
35 1512 1513 Jl. Dr. Cipto I LOKAL 1,3
36 1513 156 Jl. Dr. Cipto II LOKAL 1,4
37 156 1515 Jl. Dr. Cipto III LOKAL 1,6

38 1513 157 Jl. Dr. Cipto IV LOKAL 1,5
39 1511 1510 Jl. Murti Pranoto I LOKAL 3,7
40 1510 1512 Jl. Murti Pranoto II LOKAL 3,3
41 2651 2851 Jl. Bulukerto-Purwantoro LOKAL 2,9
42 851 2051 Jl. Sendang Karang Lor LOKAL 3,9
43 853 2051 Jl. Puthuk Sari Gedang Rejo LOKAL 3,1
44 852 2051 Jl.Pijiharjo-Pulutan Wetan LOKAL 3,4
45 651 652 Jl. Batuwarno-Tirtomoyo I LOKAL 3,9
46 651 1652 Jl. Batuwarno-Tirtomoyo II LOKAL 4,1
47 1451 651 Jl. Batuwarno-Tirtomoyo III LOKAL 3,5
48 2753 2752 Jl. Raya Koripan-Semen LOKAL 3,2
49 1854 1802 Jl. Nasional III 3 LOKAL 4,0
50 2256 2451 Jl. Gemawang-jatipurno LOKAL 2,9
7. Pemeringkatan Dinamis
Peringkatan dinamis merupakan peringkatan yang dilihat dari
kinerja ruas jalan yang bersangkutan dengan mempertimbangkan
indikator yang telah ditentukan. Pada peringkatan ini kami
menggunakan metode peringkatan berdasarkan jumlah
skor. Peringkatan dilakukan setelah setiap indikator
unjuk kerja dari setiap ruas diberikan nilai. Beberapa indikator yang
tidak terdapat batas ketentuan nilai maka dilakukan normalisasi
dengan metode Min-Max. Setelah mendapat nilai, maka nilai
tersebut diberikan skor yang kemudian dijumlahkan dan
peringkatan terbaik di urutkan dari ruas yang memiliki nilai total skor
terbesar hingga nilai total skor terkecil.
Nilai untuk v/c ratio dan kepadatan yaitu :
Nilai untuk proporsi kecepatan kendaraan yaitu :

Hasil Survei Indikator Pemeringkatan Dinamis Ruas
No Indikator
1 V/C Ratio
2 Kepadatan
3 Kecepatan Rata-Rata
Berikut merupakan indikator perangkingan ruas dinamis :
a) Kepadatan Lalu Lintas
Kepadatan lalu lintas atau smp per kilometre

merupakan hasil dari kombinasi antara volume lalu lintas
(smp) dengan kecepatan serta mengukur besarnya
total waktu perjalanan kendaraan yang diperlukan untuk
menempuh masing-masing ruas jalan. Kriteria nilai
indikator kepadatan lalu lintas semakin besar semakin
buruk.
Tabel V. 81 Pemeringkatan Kepadatan
Terbaik Pada Ruas Arteri Sekunder
NO LINK NAMA RUAS STATUS Kepadatan

AWAL AKHIR JALAN JALAN (smp-
menit/km)
1 1934 1933 Jl. Wonosari- NASIONAL 3,18
Pracimantoro
II (B)
2 1858 1803 Jl. Raya Solo NASIONAL 2,75
Pacitan V (B)
3 1901 1934 Jl.Wonosari- NASIONAL 4,09
Pracimantoro I
(B)
Pacitan V (A)
5 1933 1855 Jl. Nasional III NASIONAL 3,32
(B) 1

Dari table diatas dapat diketahui ruas jalan arteri
Sekunder yang menempati peringkat 1 terbaik ialah ruas
Jalan Raya Solo Pacitan V (B) sebesar 2,75
smp-menit/km.
Tabel V. 82 Pemeringkatan Kepadatan Terburuk Pada Ruas

Arteri Sekunder
AWAL AKHIR JALAN JALAN (smp-
menit/km)
1 Jl. Giritontro- NASIONAL 24,64
1752 1721
Giriwoyo III
1855 1856
Giriwoyo I
1856 1752
Giriwoyo II
4 Jl. Raya Solo NASIONAL 8,69
1721 1858
Pacitan IV
5 Jl. Wonosari- NASIONAL 5,10
1934 1933 Pracimantoro
II
(A)
Sedangkan ruas jalan Arteri Sekunder yang
menempati peringkat 1 terburuk ialah ruas Jalan
Giritontro- Giriwoyo III dengan kepadatan sebesar 26,64
smp.menit/km.
Tabel V. 83 Pemeringkatan KepadatanTerbaik Jalan Kolektor
Primer
JALAN JALAN (smp-
AWAL AKHIR
menit/km)
1 1515 1516 Jl. Jend. PROVINSI
Sudirman II 21,13
Sudirman III 26,30
3 1631 1721 Jl. Raya Solo - PROVINSI
Pacitan III 22,40
4 653 652 Jl. Raya Solo - PROVINSI
Pacitan I 26,83
Sudirman I 45,22
Dari table diatas dapat diketahui ruas jalan

Kolektor Primer yang menempati peringkat 1 terbaik
ialah ruas

Jalan Jendral Sudirman II Sebesar 21,13 smp-menit/km.
Tabel V. 84 Pemeringkatan KepadatanTerburuk Jalan

Kolektor Primer
NO LINK NAMA RUAS JALAN STATUS Kepadatan
AWAL AKHIR JALAN (smp-
menit/km)
1 Jl. Wuryantoro - PROVIN 89,75
Eromoko - SI
895 1955 Pracimantoro III
Eromoko - SI
894 895 Pracimantoro II
Eromoko - SI
1955 1952 Pracimantoro IV
Eromoko - SI
1952 1931 Pracimantoro V
Eromoko - SI
853 894 Pracimantoro I
Sedangkan ruas jalan Kolektor Primer yang
menempati peringkat 1 terburuk ialah ruas Jalan
Wuryantoro - Eromoko - Pracimantoro III dengan
kepadatan sebesar 89,75 smp.menit/km.
Tabel V. 85 Pemeringkatan KepadatanTerbaik Jalan Kolektor Sekunder
NO LINK NAMA RUAS STATUS JALAN Kepadatan

JALAN (smp-
AWAL AKHIR
menit/km)
1 1856 1854 Jl. Giritontro- KABUPATEN 2,6
Giribelah I
2 2852 2901 Jl. Raya KABUPATEN 4,8
Purwantoro -
Kismantoro
paranggupito
4 1931 1902 Jl.Raya KABUPATEN 3,9
Pracimantoro
5 1351 1451 Jl.Jatiroto - KABUPATEN 3,5
Tirtomoyo

Dari table diatas dapat diketahui ruas jalan Kolektor
Jalan Giritontro-Giribelah I sebesar 2,6 smp-menit/km.
Tabel V. 86 Pemeringkatan KepadatanTerburuk Jalan

Kolektor Sekunder
JALAN (smp-
AWAL AKHIR
menit/km)
4 153 132 Jl. A Yani IV KABUPATEN 94,7
5 1511 1514 Jl. Pemuda IIB KABUPATEN 45,0
Sedangkan ruas jalan Kolektor Sekunder yang

menempati peringkat 1 terburuk ialah ruas Jalan A
Yani I sebesar 151,3 smp-menit/km.
Tabel V. 87 Pemeringkatan KepadatanTerbaik Jalan Lokal
JALAN (smp-
AWAL AKHIR
menit/km)
1 Jl. Raya KABUPATEN
2652 2601 1,3
puhpelem I
2 Jl. Mayjen KABUPATEN
255 257 0,9
Sutoyo I
3 Jl. Bulukerto - KABUPATEN
2651 2652 1,6
puhpelem
4 Jl. Mayjen KABUPATEN
257 1056 1,0
Sutoyo II
5 1857 1801 Jl. Paranggupito KABUPATEN 1,5
Dari table diatas dapat diketahui ruas jalan Lokal

yang menempati peringkat 1 terbaik ialah ruas Jalan
Mayjen Sutoyo I sebesar 0,9 smp-menit/km.

Tabel V. 88 Pemeringkatan KepadatanTerburuk Jalan Lokal

JALAN (smp-
AWAL AKHIR
menit/km)
1 1510 159 Jl. Durian II KABUPATEN 3,3
2 1854 1802 Jl. Nasional III 3 KABUPATEN 4,0
3 Jl. Batuwarno - KABUPATEN
1551 1502 6,2
Karangtengah II
4 Jl. Wonogiri- KABUPATEN
253 1101 9,5
Jumapolo
1631 1652 Baturetno - 20,4
Batuwarno
Sedangkan ruas jalan Lokal yang menempati

peringkat 1 terburuk ialah ruas Jalan Raya Baturetno -
Batuwarno sebesar 20,4 smp-menit/km.
b) V/C Ratio
V/C ratio suatu jalan didapatkan dari

perbandingan arus waktu sibuk pada ruas jalan tersebut
dengan kapasitasnya. Untuk mencari V/C ratio maka perlu
dicari terlebih dahulu volume lalu lintas pada jam sibuk
serta kapasitas masing– masing ruas jalan. Setelah volume
dan kapasitas diketahui maka V/C ratio dapat diketahui.
Dari V/C ratio akan diketahui karakteristik pelayanan suatu
ruas jalan. Kriteria nilai indikator V/C ratio semakin besar
semakin buruk.
Tabel V. 89 Karakteristik Tingkat Pelayanan
No Tingkat Karakteristik V/c Ratio

Pelayanan
1 A - Kondisi Arus Bebas 0,00-0,20

- Kecepatan Tinggi
- Volume Lalu Lintas Rendah
2 B - Arus Stabil 0,21-0,44

- Kecepatan Operasi Mulai
Dibatasi
Kondisi Lalu LIntas

3 C - Arus Stabil 0,45- 0,75
- Kecepatan dan gerak
kendaraan
dikendalikan
4 D - Arus Mendekati Tidak Stabil 0,76-0,84
- Kecepatan Masih Dikendalikan
- V/C masih dapat di tolerir
5 E - Arus dipaksakan 0,85-1,00

- Kecepatan Rendah
- Volume Diatas Kapasitas
6 F - Arus Dipaksakan >1,00

- Kecepatan Rendah
- Volume Diatas Kapasitas
Setelah diketahui V/C Rasio, Kinerja ruas jalan dapat

dilakukan pengelompokkan penangan ruas :
Tabel V. 90 Penanganan Ruas
No V/c Ratio Tindakan yang dilakukan
1 <0,6 Dibiarkan
2 0,6 - 0,8 Diawasi
3 >0,8 Dilakukan Upaya Penanganan

Berikut ini nilai V/c Ratio terbaik dan terburuk ruas jalan di Koridor
Pasar Tambun - Sumberjaya :
Tabel V. 91 Pemeringakatan V/C Ratio Terbaik Pada Ruas Jalan Arteri Sekunder
No Link Nama Ruas Status LOS Tindakan V/C

Awal Akhir Jalan Jalan Yang Ratio
Dilakukan
1 1858 1803 Jl. Raya Solo NASIONAL A Dibiarkan 0,03
Pacitan V (B)
2 1934 1933 Jl. Wonosari- NASIONAL A Dibiarkan 0,04
Pracimantoro II
(B)
3 1933 1855 Jl. Nasional III NASIONAL A Dibiarkan 0,04
(B) 1
4 1858 1803 Jl. Raya Solo NASIONAL A Dibiarkan 0,04
Pacitan V (A)
5 1901 1934 Jl.Wonosari- NASIONAL A Dibiarkan 0,05
Pracimantoro I
(B)
Dari tabel diatas dapat diketahui Ruas Jalan Arteri
jalan Raya Solo Pacitan V(B) dengan v/c ratio 0,03
smp/jam.
Tabel V. 92 Pemerigkatan V/c Ratio Terburuk Pada Ruas Jalan Arteri Sekunder

Awal Akhir Jalan Jalan Yang Rasio
Dilakukan
1 Jl. Giritontro- NASIONAL C Diawasi 0,22
1752 1721
Giriwoyo III
2 Jl. Giritontro- NASIONAL C Diawasi 0,16
1855 1856
Giriwoyo I
3 Jl. Raya Solo NASIONAL C Diawasi 0,09
1721 1858
Pacitan IV
4 Jl.Wonosari- NASIONAL C Diawasi 0,06
1901 1934 Pracimantoro I
(A)
5 Jl. Nasional III NASIONAL C Diawasi 0,05
1933 1855 (A) 1
Sumber: Hasil Analisis Tim Pkl Wonogiri
Dari tabel diatas dapat diketahui Ruas Jalan Arteri
Sekunder yang menempati peringkat 1 terburuk ialah ruas
jalan Giritontro-Giriwoyo III dengan v/c ratio 0,22 smp/jam.

Tabel V. 93 Pemeringakatan V/C Ratio Terbaik Pada Ruas Jalan Kolektor Primer

Dilakukan
1 1515 1516 Jl. Jend. PROVINSI A Dibiarkan 0,15
Sudirman II
2 1516 131 Jl. Jend. PROVINSI A Dibiarkan 0,16
Sudirman III
3 1631 1721 Jl. Raya Solo - PROVINSI B Dibiarkan 0,26
Pacitan III
4 652 1631 Jl. Raya Solo - PROVINSI B Dibiarkan 0,28
Pacitan II
5 132 1515 Jl. Jend. PROVINSI B Dibiarkan 0,29
Sudirman I
Dari tabel diatas dapat diketahui Ruas Jalan Kolektor
Primer yang menempati peringkat 1 terbaik ialah ruas jalan
Jendral Sudirman II dengan v/c ratio 0,15 smp/jam.
Tabel V. 94 Pemerigkatan V/c Ratio Terburuk Pada Ruas Jalan Kolektor Primer

Dilakukan
1 895 1955 Jl. Wuryantoro PROVINSI C Diawasi 0,69
- Eromoko -
Pracimantoro
III
- Eromoko -
Pracimantoro II
- Eromoko -
Pracimantoro
IV
- Eromoko -
Pracimantoro V
- Eromoko -
Pracimantoro I
primer yang menempati peringkat 1 terburuk ialah ruas
jalan Wuryantoro - Eromoko - Pracimantoro III dengan v/c
ratio 0,69 smp/jam.

Tabel V. 95 Pemeringakatan V/C Ratio Terbaik Pada Ruas Jalan Kolektor
Sekunder
No Link Nama Ruas Status Jalan LOS Tindakan V/C
Awal Akhir Jalan Yang Ratio
Dilakukan
1 1856 1854 Jl. Giritontro- KABUPATEN A Dibiarkan 0,06
Giribelah I
2 2852 2901 Jl. Raya KABUPATEN A Dibiarkan 0,07
Purwantoro -
Kismantoro
3 1854 1857 Jl. Giritontro- KABUPATEN A Dibiarkan 0,07
paranggupito
4 1351 1451 Jl.Jatiroto - KABUPATEN A Dibiarkan 0,08
Tirtomoyo
5 1931 1902 Jl.Raya KABUPATEN A Dibiarkan 0,09
Pracimantoro

jalan Giritontro-Giribelah I dengan v/c ratio 0,06 smp/jam.
Tabel V. 96 Pemeringakatan V/C Ratio Terburuk Pada Ruas Jalan Kolektor

Sekunder

Dilakukan
1 1056 231 Jl. A Yani I KABUPATEN C Diawasi 0,73
2 231 234 Jl. A Yani II KABUPATEN C Diawasi 0,70
3 234 153 Jl. A Yani III KABUPATEN C Diawasi 0,66
4 153 132 Jl. A Yani IV KABUPATEN C Diawasi 0,48
5 1511 1514 Jl. Pemuda KABUPATEN C Diawasi 0,37
IIB
Dari tabel diatas dapat diketahui Ruas Jalan kolektor
Sekunder yang menempati peringkat 1 terburuk ialah ruas
jalan Ahmad Yani I dengan v/c ratio 0,73 smp/jam.

Tabel V. 97 Pemeringakatan V/C Ratio Terbaik Pada Ruas Jalan Lokal

Dilakukan
puhpelem II
puhpelem I
3 1857 1801 Jl. KABUPATEN A Dibiarkan 0,04
Paranggupito
4 2651 2652 Jl. Bulukerto - KABUPATEN A Dibiarkan 0,05
puhpelem
5 2454 2451 Jl. Raya KABUPATEN A dibiarkan 0,07
Jatisrono -
Jatipurno
Dari tabel diatas dapat diketahui Ruas Jalan Lokal yang
menempati peringkat 1 terbaik ialah ruas jalan Raya Puh
Pelem II dengan v/c ratio 0,03 smp/jam.
Tabel V. 98 Pemeringakatan V/C Ratio Terburuk Pada Ruas Jalan Lokal

Dilakukan
1 1631 1652 Jl. Raya KABUPATEN C Diawasi 0,37
Baturetno -
Batuwarno
2 1652 1551 Jl. Batuwarno KABUPATEN C Diawasi 0,16
-
Karangtengah
I
3 1551 1502 Jl. Batuwarno KABUPATEN C Diawasi 0,14
-
Karangtengah
II
4 331 1202 Jl. Kiyai Mojo KABUPATEN C Diawasi 0,10
5 851 2051 Jl. Sendang KABUPATEN C Diawasi 0,9
Karang Lor
Dari tabel diatas dapat diketahui Ruas Jalan Lokal yang
menempati peringkat 1 terburuk ialah ruas jalan raya
baturetno-batuwarno dengan v/c ratio 0,37 smp/jam.

c) Kecepatan Rata – Rata
Analisis kecepatan dilaksanakan di semua ruas jalan

yang dikaji di wilayah studi Koridor Pasar Tambun -
Sumberjaya. Metode yang digunakan adalah dengan
pengamatan kendaraan bergerak, yang dilakukan pada
seluruh ruas jalan yang dikaji. Terdiri dari jalan arteri,
kolektor, dan lokal terpilih. Untuk jalan dengan sistem satu
arah dilakukan survei FCO. Data yang diperoleh dari
pengolahan survei pengamatan kendaraan bergerak adalah
data volume lalu lintas pada masing-masing ruas atau link,
data kecepatan dan data waktu perjalanan. Kecepatan
diperoleh dengan membandingkan panjang ruas dengan
waktu tempuhnya. Dari hasil analisis yang telah kami
lakukan, maka kami mendapatkan data tentang kecepatan
dan waktu perjalanan.
Tabel V. 99 Kecepatan Terbaik Pada Ruas Jalan Arteri Sekunder
No Link Nama Ruas Jalan Status Jalan Kecepatan

Awal Akhir (Km/Jam)
1 1934 1933 Jl. Wonosari- NASIONAL 39,30
Pracimantoro II (B)
Pacitan V (B)
3 1901 1934 Jl.Wonosari- NASIONAL 38,43
Pracimantoro I (B)
Pacitan V (A)
5 1933 1855 Jl. Nasional III (B) NASIONAL 35,80
1

Dari tabel diatas dapat diketahui ruas jalan arteri
Jalan Wonosari-Pracimantoro II (B) dengan kecepatan
sebesar 39,30 km/jam.

Tabel V. 100 Kecepatan Terburuk Pada Ruas Jalan Arteri Sekunder

Awal Akhir (Km/Jam)
1 1855 1856
Jl. Giritontro- NASIONAL 25,50
Giriwoyo I
2 1721 1858
Jl. Raya Solo NASIONAL 31,09
Pacitan IV
3 1752 1721
Giriwoyo III
4 1856 1752
Giriwoyo II
5 Jl. Nasional III (A) NASIONAL 34,00
1933 1855
1
Dari tabel diatas dapat diketahui ruas jalan arteri

sekunder yang menempati peringkat 1 terburuk ialah ruas
Jalan giritontro-giriwoyo dengan kecepatan sebesar 25,50
km/jam.
Tabel V. 101 Kecepatan Terbaik Pada Ruas Jalan Kolektor Primer
No Link Nama Ruas Status Kecepatan

Awal Akhir Jalan Jalan (Km/Jam)
1 1515 1516 Jl. Jend. PROVINSI 35,86
Sudirman II
2 1516 131 Jl. Jend. PROVINSI 32,05
Sudirman III
3 1631 1721 Jl. Raya Solo - PROVINSI 31,74
Pacitan III
4 132 1515 Jl. Jend. PROVINSI 31,74
Sudirman I
5 653 652 Jl. Raya Solo - PROVINSI 30,99
Pacitan I
Dari tabel diatas dapat diketahui ruas jalan Kolektor

Primer yang menempati peringkat 1 terbaik ialah ruas
Jalan Jendral Sudirman II dengan kecepatan sebesar 35,86
km/jam.

Tabel V. 102 Kecepatan Terburuk Pada Ruas Jalan Kolektor Primer

Awal Akhir (Km/Jam)
1 895 1955 Jl. Wuryantoro - PROVINSI 17,90
Eromoko -
Pracimantoro III
Eromoko -
Pracimantoro II
Eromoko -
Pracimantoro IV
Eromoko -
Pracimantoro V
Eromoko -
Pracimantoro I
Dari tabel diatas dapat diketahui ruas jalan

Kolektor Primer yang menempati peringkat 1 terburuk ialah
ruas Jalan Wuryantoro-Eromoko-Pracimantoro III dengan
kecepatan sebesar 17,90 km/jam.
Tabel V. 103 Kecepatan Terbaik Pada Ruas Jalan Kolektor Sekunder

Awal Akhir (Km/Jam)
Giribelah I
2 2453 1351 Jl Jatisrono - KABUPATEN 34,70
Jatiroto
3 1351 1451 Jl.Jatiroto - KABUPATEN 33,81
Tirtomoyo
4 653 1451 Jl.Nguntoronadi KABUPATEN 32,69
Tirtomoyo
5 Jl. Raya PROVINSI 29,53
1297 1201 Ngadirojo -
Jatipuro III

Dari tabel diatas dapat diketahui ruas jalan kolektor
Jalan giritontro-giribelah I dengan kecepatan sebesar
35,86 km/jam.

Tabel V. 104 Kecepatan Terburuk Pada Ruas Jalan Kolektor Sekunder

Awal Akhir (Km/Jam)
4 153 132 Jl. A Yani IV KABUPATEN 25,24
5 851 2101 Jl. Manyaran III KABUPATEN 26,60

Dari tabel diatas dapat diketahui ruas jalan
kolektor Sekunder yang menempati peringkat 1 terburuk
ialah ruas Jalan ahmad yani I dengan kecepatan sebesar
16,14 km/jam.
Tabel V. 105 Kecepatan Terbaik Pada Ruas Jalan Lokal

Awal Akhir (Km/Jam)
2652 2601 45,00
puhpelem I
2 Jl. Mayjen Sutoyo KABUPATEN
255 257 42,00
I
3 Jl. Bulukerto - KABUPATEN
2651 2652 43,00
puhpelem
4 Jl. Mayjen Sutoyo KABUPATEN
257 1056 40,60
II
5 1857 1801 Jl. Paranggupito KABUPATEN 41,00

Dari tabel diatas dapat diketahui ruas jalan Lokal
yang menempati peringkat 1 terbaik ialah ruas Jalan Raya
Puhpelem I dengan kecepatan sebesar 45,00 km/jam.

Tabel V. 106 Kecepatan Terburuk Pada Ruas Jalan Lokal
Awal Akhir (Km/Jam)
1 1510 159 Jl. Durian II KABUPATEN 27,00
2 1854 1802 Jl. Nasional III 3 KABUPATEN 30,00
3 Jl. Batuwarno - KABUPATEN
1551 1502 34,67
Karangtengah II
4 Jl. Wonogiri- KABUPATEN
253 1101 28,00
Jumapolo
1631 1652 Baturetno - 27,50
Batuwarno
Dari tabel diatas dapat diketahui ruas jalan Lokal

yang menempati peringkat 1 terburuk ialah ruas Jalan
Durian II dengan kecepatan sebesar 27,00 km/jam.
Tabel V. 107 Hasil Pemeringkatan Dinamis Kinerja tertinggi Ruas Arteri Sekunder
No Node Nama Jalan Tipe Fungsi Status Jalan RANK

Awal Akhir Jalan
1 1934 1933 Jl. Wonosari- 4/2D ARTERI NASIONAL 1
Pracimantoro II
(B)
2 1858 1803 Jl. Raya Solo 4/2D ARTERI NASIONAL 2
Pacitan V (B)
3 1901 1934 Jl.Wonosari- 4/2D ARTERI NASIONAL 3
Pracimantoro I
(B)
4 1858 1803 Jl. Raya Solo 4/2D ARTERI NASIONAL 4
Pacitan V (A)
5 1933 1855 Jl. Nasional III 4/2D ARTERI NASIONAL 5
(B) 1
No Node Nama Jalan Tipe Fungsi Status RANK

1 Jl. Giritontro- ARTERI 1
1752 1721 2/2UD NASIONAL
Giriwoyo III SEKUNDER
2 Jl. Giritontro- ARTERI 2
Giriwoyo I SEKUNDER
3 Jl. Giritontro- ARTERI NASIONAL 3
1856 1752 2/2UD
Giriwoyo II SEKUNDER
4 Jl. Raya Solo ARTERI 4
Pacitan IV SEKUNDER
5 1901 1934 Jl.Wonosari- 4/2D ARTERI NASIONAL 1901

Pracimantoro I SEKUNDER
(A)
Tabel V. 108 Hasil Pemeringkatan Dinamis Kinerja terendah Ruas Arteri Sekunder
Tabel V. 109 Hasil Pemeringkatan Dinamis Kinerja tertinggi Ruas Kolektor Primer

1 1515 1516 Jl. Jend. 4/1 ARTERI PROVINSI 1
Sudirman II UD SEKUNDER
Sudirman III UD SEKUNDER
3 1631 1721 Jl. Raya Solo - 2/2 ARTERI PROVINSI 3
Pacitan III UD SEKUNDER
4 653 652 Jl. Raya Solo - 2/2 ARTERI PROVINSI 4
Pacitan I UD SEKUNDER
Sudirman I UD SEKUNDER
Tabel V. 110 Hasil Pemeringkatan Dinamis Kinerja terendah Ruas Kolektor Primer

1 895 1955 Jl. Wuryantoro 2/2 ARTERI PROVINSI 1
- Eromoko - UD SEKUNDER
Pracimantoro
III
Pracimantoro II
Pracimantoro
IV
Pracimantoro V
Pracimantoro I

Tabel V. 111 Hasil Pemeringkatan Dinamis Kinerja tertinggi Ruas Kolektor
Sekunder
Awal Akhir Jalan
1 1856 1854 Jl. Giritontro- 2/2 KOLEKTOR KABUPATEN 1
Giribelah I UD
2 2852 2901 Jl. Raya 2/2 KOLEKTOR KABUPATEN 2

Purwantoro - UD
Kismantoro
3 1854 1857 Jl. Giritontro- 2/2 KOLEKTOR KABUPATEN 3
paranggupito UD
4 1931 1902 Jl.Raya 2/2 KOLEKTOR KABUPATEN 4
Pracimantoro UD
5 1351 1451 Jl.Jatiroto - 2/2 KOLEKTOR KABUPATEN 5
Tirtomoyo UD
Tabel V. 112 Hasil Pemeringkatan Dinamis Kinerja terendah Ruas Kolektor

Sekunder
Awal Akhir Jalan
1 1056 231 Jl. A Yani I 2/2 KOLEKTOR KABUPATEN 1
UD
2 231 234 Jl. A Yani II 2/2 KOLEKTOR KABUPATEN 2

UD
3 234 153 Jl. A Yani III 2/2 KOLEKTOR KABUPATEN 3
UD
4 153 132 Jl. A Yani IV 4/2 KOLEKTOR KABUPATEN 4
UD
5 1511 1514 Jl. Pemuda IIB 2/1 KOLEKTOR KABUPATEN 5
UD
Tabel V. 113 Hasil Pemeringkatan Dinamis Kinerja tertinggi Ruas Lokal

Awal Akhir Jalan
1 Jl. Raya 2/2 LOKAL KABUPATEN 1
2652 2601 UD
puhpelem I
2 Jl. Mayjen 2/2 LOKAL KABUPATEN 2
255 257 UD
Sutoyo I
3 Jl. Bulukerto - 2/2 LOKAL KABUPATEN 3
2651 2652
puhpelem UD
4 Jl. Mayjen 2/2 LOKAL KABUPATEN 4
257 1056 UD
Sutoyo II
5 Jl. 2/2 LOKAL KABUPATEN 5
1857 1801 UD
Paranggupito

Tabel V. 114 Hasil Pemeringkatan Dinamis Kinerja terendah Ruas Lokal

Awal Akhir Jalan
1 1631 1652 Jl. Raya 2/2 LOKAL KABUPATEN 1
Baturetno - UD
Batuwarno
2 Jl. Wonogiri- 2/2 LOKAL KABUPATEN 2
253 1101 UD
Jumapolo
3 Jl. Batuwarno 2/2 LOKAL KABUPATEN 3
- UD
1551 1502
Karangtengah
II
4 Jl. Nasional III 2/2 LOKAL KABUPATEN 4
1854 1802 UD
3
5 2/1 LOKAL KABUPATEN 5
1510 159 Jl. Durian II UD

2.2.2 Evaluasi Kinerja Simpang
1. Kinerja Dinamis Simpang
Pada peringkatan dinamis simpang menggunakan metode

Scoreing, peringkatan dinamis berkaitan dengan unjuk kerja ruas
simpang yang meliputi kendaraan henti rata-rata dan tundaan
simpang rata-rata untuk simpang APILL, dan derajat kejenuhan,
peluang antrian, serata tundaan untuk simpang Non-APILL.
a. Kendaraan Henti
Kendaraan henti adalah jumlah rata-rata berhenti per
smp (termasuk berhenti berulang dalam antrian)
pada masing masing pendekat dengan perhitungan jumlah
kendaraan antri (smp) dibagi dengan perkalian arus lalu
(smp/jam) dengan waktu siklus yang disesuaikan (det)
dengan rumus sebagai berikut :
𝑵𝑸
𝑵𝑺 𝟎.𝟗 𝑿
QXC
Kemudian didapatkan jumlah kendaraan terhenti masing-

masing pendekat dengan rumus sebagai berikut :
𝑵𝑺𝑽 = 𝑸 𝒙 𝑵𝑺
Dari kendaraan henti masing-masing pendekat, maka

diperoleh kendaraan henti rata-rata dengan membagi
jumlah kendaraan terhenti pada seluruh pendekat dengan
anus simpang total Q dalam kend./jam dengan rumus
sebagai berikut :

Semakin tinggi Nilai Kendaraan henti rata-rata maka kinerja
simpang semakin buruk, sebaliknya semakin kecil nilai
kendaraan henti rata-rata maka kinerja simpang semakin
baik. Adapun hasil analisis dari kendaraan henti rata-rata
dapat dilihat pada table berikut :
Tabel V. 115 Kendaraan Henti Rata-Rata Tiap Simpang
No Nama Simpang Kend.Henti rata-

rata (stop/smp)
1 simpang 4 baturetno 0,54
2 simpang 4 gudang seng 0,65
3 simpang 4 jls jogya 0,41
4 simpang 4 jls pacitan 0,72
5 simpang 4 ngadirojo 0,67
6 simpang 4 pokoh 0,74
7 simpang 4 ponten 0,80
8 simpang 4 wonokarto 0,49
9 simpang 4 pasar praci 1,06
10 simpang 4 Purwantoro 0,77
11 simpang 3 klampisan 0,58
12 simpang 3 krisak 0,80
13 simpang 3 metro 0,52
14 simpang 3 selogiri 0,40
Dari table diatas dapat dilihat kendaraan henti rata-

rata tertinggi untuk simpang 4 APILL yaitu simpang 4 Pasar
Praci dengan nilai 1,06 (stop/smp) dan yang terendah yaitu
simpang 4 Jls Jogya dengan nilai 0,41 (stop/smp).
Sedangkan pada simpang 3 APILL nilai tertinggi terdapat
pada simpang 3 Krisak dengan nilai 0,80 (stop/smp), dan

terendah pada simpang 3 selogiri dengan nilai 0,40
(stop/smp).
b. Tundaan Simpang Rata – Rata
Tundaan adalah hambatan yang dialami kendaraan

karena kondisi lalu lintas pada persimpangan sehingga
mengakibatkan kendaraan terhenti. Adapun hasil analisis
tundaan di simpang dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel V. 116 Tundaan Rata-Rata Tiap Simpang Apill
No Nama Simpang Tundaan Simpang

Rata-Rata
(Detik/Smp)
Dari data diatas dapat dilihat bahwa nilai tundaan terbesar

pada simpang 4 APILL terdapat di simpang 4 Pasar Praci

dengan nilai 69,9 detik/smp dan terendah pada simpang
4 Gudang seng dengan nilai 36,7 detik/smp. Sedangkan
pada simpang 3 APILL nilai terbesar yaitu simpang 3 Krisak
dengan nilai 40,0 detik/smp dan terendah pada simpang
3 Metro sebesar 29,8 detik/smp.
c. Derajat Kejenuhan atau Degree of Saturation (DS)
Derajat kejenuhan atau Degree of Saturation adalah

perbandingan antara arus lalu lintas yang melalui
simpang dengan kapasitas simpang tersebut. DS ini sama
saja seperti V/C ratio pada ruas. Semakin derajat
kejenuhan mendekati angka 1 maka kinerja simpang
semakin buruk, sebaliknya semakin kecil nilai derajat
kejenuhan suatu simpang maka semakin baik kinerjanya.
Adapun hasil analisis dari derajat kejenuhan (DS) dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel V. 117 Derajat Kejenuhan Tiap Simpang
No Nama Simpang Derajat

kejenuhan
(Smp/Jam)

15 simpang 4 pasar slogohimo (Non Apill) 0,20
16 simpang 4 soekarno (Non Apill) 0,32
17 simpang 4 terminal giri belah(Non 0,22

Apill)
18 simpang 4 terminal jatisrono (Non 0,21
Apill)
19 simpang 4 pasar bulukerto (Non Apill) 0,41
20 simpang 4 pasar dringo (Non Apill) 0,23
21 simpang 4 rs marga husada (Non Apill) 0,19
22 simpang 3 koramil (Non Apill) 0,53
23 simpang 3 manyaran (Non Apill) 0,10
24 simpang 3 pasar sidoharjo (Non Apill) 0,13
25 simpang 3 patung macan (Non Apill) 0,42
26 simpang 3 polsek giritontro (Non Apill) 0,34
27 simpang 3 puh pelem (Non Apill) 0,12
28 simpang 3 rel kereta api (Non Apill) 0,26
29 simpang 3 shase (Non Apill) 0,37
30 simpang 3 lingkar kota (Non Apill) 0,29
31 simpang 3 slogohimo (Non Apill) 0,12
32 simpang 3 jembatan karang turi (Non 0,28

Apill)
33 simpang 3 cengkal wuryantoro (Non 0,50
Apill)
34 simpang 3 jatiroto (Non Apill) 0,20
35 simpang 3 mm group (Non Apill) 0,45

36 simpang 3 pasar girimarto (Non Apill) 0,41
37 simpang 3 pasar jatipurno (Non Apill) 0,65
Dari tabel diatas, derajat kejenuhan persimpangan kritis

atau tertinggi pada simpang 4 ber-APILL yaitu pada
simpang 4 Pasar Praci dan yang terendah pada simpang 4
Jls Jogya dengan nilai masing-masing 0,87 smp/jam dan
0,46 smp/jam. Sedangkankan pada simpang 3 APILL yang
tertinggi pada simpang 3 krisak dengan nilai 0,66
smp/jam dan simpang dengan nilai derajat kejenuhan
terkecil yaitu pada simpang 3 Selogiri dengan nilai 0,32
smp/jam. Untuk simpang 4 Non- APILL derajat kejenuhan
tertinggi terdapat di simpang 4 Pasar Bulukerto dan
simpang dengan DS terendah terdapat pada simpang 4 Rs
Marga Husada dengan derajat kejenuhan masing masing
0,41 smp/jam dan 0,19 smp/jam. Sedangkan simpang 3
Non- APILL derajat kejenuhan tertinggi terdapat disimpang
3 Pasar Jatipurno dan simpang dengan DS terendah
terdapat pada simpang 3 Manyaran dengan derajat
kejenuhan masing-masing 0,65 smp/jam dan 0,10
smp/jam.
d. Peluang Antrian Simpang Non-APILL
Antrian adalah panjangnya antrian kendaraan yang

terjadi pada simpang. Semakin panjang antrian kendaraan
yang terjadi maka semakin tinggi tundaan simpang dan
semakin sekdikit pula kendaraan yang dapat dilewatkan
suatu simpang pada satuan waktu tertentu. Semakin
panjang antrian kendaraan pada suatu simpang, maka
kinerja simpang tersebut dinilai semakin buruk. Pada

simpang Non- APILL antiran disebutkan dengan peluang
antrian dimana Rentang nilai peluang antrian ditentukan
dari hubungan empiris antara peluang antrian dan derajat
Kejenuhan Adapun hasil analisis panjang antrian di
simpang dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel V. 118 Peluang Antrian Tiap Simpang DiKoridor
Pasar Tambun - Sumberjaya
No Nama Simpang Peluang Antrian

(Smp/Jam)
1 simpang 4 pasar slogohimo 3-9
2 simpang 4 soekarno 5 - 15
3 simpang 4 terminal giri belah 3 - 10
4 simpang 4 terminal jatisrono 3-9
5 simpang 4 pasar bulukerto 8 - 19
6 simpang 4 pasar dringo 3 - 10
7 simpang 4 rs marga husada 3-9
8 simpang 3 koramil 12 - 27
9 simpang 3 manyaran 1-5
10 simpang 3 pasar sidoharjo 1-6
11 simpang 3 patung macan 8 - 20
12 simpang 3 polsek giritontro 6 - 16
13 simpang 3 puh pelem 1-5
14 simpang 3 rel kereta api 4 - 12
15 simpang 3 shase 7 - 17
16 simpang 3 lingkar kota 5 - 13
17 simpang 3 slogohimo 1-5
18 simpang 3 jembatan karang turi 4 - 12
19 simpang 3 cengkal wuryantoro 11 - 25
20 simpang 3 jatiroto 3-9

21 simpang 3 mm group 9 - 22
22 simpang 3 pasar girimarto 8 - 20
23 simpang 3 pasar jatipurno 18 - 36
Dari table diatas dapat dilihat bahwa peluang antrian

tertinggi pada simpang 4 Non-APILL Pasar Bulukerto
dengan nilai 8%-19%. Untuk nilai terendah pada simpang 4
Non APILL pada simpang Rs.Marga Husada yaitu 3%- 9%.
Sedangkan untuk peluang antrian tertinggi pada simpang 3
Non-APILL Pasar Jatipurno dengan nilai 18%-36%. Untuk
nilai terendah pada simpang 3 Non-APILL pada simpang
Puhpelem yaitu 1%-5%.
e. Tundaaan Simpang Non-APILL
Tundaan adalah hambatan yang dialami kendaraan

karena kondisi lalu lintas pada persimpangan sehingga
mengakibatkan kendaraan terhenti. Adapun hasil analisis
tundaan di simpang dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel V. 119 Tundaan Simpang Non-APILL
No Nama Simpang Tundaan

(Detik/Smp)
1 simpang 4 pasar slogohimo 7,59
2 simpang 4 soekarno 8,13
3 simpang 4 terminal giri belah 7,90
4 simpang 4 terminal jatisrono 7,06
5 simpang 4 pasar bulukerto 10,04

6 simpang 4 pasar dringo 8,35
7 simpang 4 rs marga husada 6,65
8 simpang 3 koramil 9,72
9 simpang 3 manyaran 6,72
10 simpang 3 pasar sidoharjo 6,08
11 simpang 3 patung macan 9,18
12 simpang 3 polsek giritontro 8,22
13 simpang 3 puh pelem 6,97
14 simpang 3 rel kereta api 8,60
15 simpang 3 shase 9,47
16 simpang 3 lingkar kota 8,07
17 simpang 3 slogohimo 6,07
18 simpang 3 jembatan karang turi 8,66
19 simpang 3 cengkal wuryantoro 10,73
20 simpang 3 jatiroto 8,50
21 simpang 3 mm group 8,97
22 simpang 3 pasar girimarto 10,12
23 simpang 3 pasar jatipurno 11,95
Dari data diatas nilai tundaan tertinggi untuk simpang 4

Non- APILL adalah simpang pasar bulukerto dengan nilai
10,04 detik/smp, sedangkan untuk nilai terendah terdapat
pada Simpan R s . M a r g a H u s a d a dengan nilai 6,65
detik/smp. Sedangkan untuk simpang 3 Non-Apill Tertinggi
terdapat pada simpang pasar jatipurno sebedar 11,95
detik/smp, untuk nilai terendah terdapat pada simpang 3
pasar sidorhajo 6,08 detik/smp

Tabel V. 120 Hasil Perengkingan Dinamis simpang 4 APILL
KENDARAAN
DERAJAT PANJANG
JUMLAH TUNDAAN HENTI RATA TOTAL
NO NODE NAMA SIMPANG KEJENUHAN SCORE ANTRIAN SCORE SCORE SCORE RANKING LOS
KAKI (Det/Smp) – RATA SCORE
(DS) (m) (stop/smp)
1 1631 simpang 4 baturetno 4 0,56 14,61 23,14 16,66 58,00 7,45 0,54 15,40 54,12 3 C
simpang 4
2 131 4 0,48 18,12 14,23 18,70 36,70 19,00 0,65 12,35 68,18 1 C
gudang seng
3 1934 simpang 4 jls jogya 4 0,46 19,00 12,93 19,00 51,20 11,14 0,41 19,00 68,14 2 C
4 1933 simpang 4 jls pacitan 4 0,63 11,54 28,43 15,45 49,20 12,22 0,72 10,42 49,63 5 C
5 1232 simpang 4 ngadirojo 4 0,84 2,32 47,81 11,01 59,90 6,42 0,67 11,80 31,55 7 D
6 331 simpang 4 pokoh 4 0,86 1,44 50,27 10,45 60,40 6,15 0,74 9,86 27,90 8 E
7 132 simpang 4 ponten 4 0,86 1,44 64,66 7,15 66,90 2,63 0,80 8,20 19,42 9 E
8 231 simpang 4 wonokarto 4 0,70 8,46 20,50 17,27 50,70 11,41 0,49 16,78 53,92 4 C
9 1931 simpang 4 pasar praci 4 0,87 1,00 91,53 1,00 69,90 1,00 1,06 1,00 4,00 10 E
simpang 4
10 4 0,76 5,83 56,82 8,95 54,00 9,62 0,77 9,03 33,43 6 D
Purwantoro

Tabel V. 121 Hasil Perengkingan Dinamis simpang 3 APILL
DERAJAT Panjang KENDARAAN

JUMLAH TUNDAAN TOTAL
NO NODE NAMA SIMPANG KEJENUHAN SCORE ANTRIAN SCORE SCORE HENTI RATA – SCORE RANKING LOS
KAKI (Det/Smp) SCORE
(DS) (m) RATA (Stop/smp)
simpang 3
1 215 3 0,62 1,82 20,18 1,00 38,00 2,37 0,58 4,85 10,05 3 C
klampisan
2 3301 simpang 3 krisak 3 0,66 1,00 14,00 5,74 40,00 1,00 0,80 1,00 8,74 4 C
3 1802 simpang 3 metro 3 0,42 5,94 16,55 3,78 29,80 8,00 0,52 5,90 23,62 2 B
4 214 simpang 3 selogiri 3 0,32 8,00 11,05 8,00 35,30 4,23 0,40 8,00 28,23 1 B

Tabel V. 122 Hasil Perengkingan Dinamis simpang 4 Non-APILL
DERAJAT PELUANG
NODE JUMLAH TUNDAAN TOTAL
NO NAMA SIMPANG KEJENUHAN SCORE ANTRIAN SCORE SCORE RANKING LOS
SIMPANG KAKI (Det/Smp) SCORE
(DS) (%)
1 2851 simpang 4 pasar slogohimo 4 0,20 13 3-9 14 7,59 10 38 3 A

2 155 simpang 4 soekarno 4 0,32 6 5 - 15 12 8,13 8 27 6 B
3 1854 simpang 4 terminal giri belah 4 0,22 12 3 - 10 14 7,90 9 35 4 B
4 2453 simpang 4 terminal jatisrono 4 0,21 13 3-9 14 7,06 12 39 2 B
5 2651 simpang 4 pasar bulukerto 4 0,41 1 8 - 19 14 10,04 1 16 7 B
6 1752 simpang 4 pasar dringo 4 0,23 12 3 - 10 14 8,35 7 33 5 B
7 1057 simpang 4 rs marga husada 4 0,19 14 3-9 14 6,65 14 42 1 A

Tabel V. 123 Hasil Perengkingan Dinamis simpang 3 Non-APILL
NODE JUMLAH DERAJAT PELUANG TUNDAAN TOTAL

NO NAMA SIMPANG SCORE SCORE SCORE RANKING LOS
SIMPANG KAKI KEJENUHAN (DS) ANTRIAN (%) (Det/SMp) SCORE
1 1056 simpang 3 koramil 3 0,53 4 12 - 27 8 9,72 2 14 14 C

2 2051 simpang 3 manyaran 3 0,10 14 1-5 16 6,72 14 44 3 A
3 2251 simpang 3 pasar sidoharjo 3 0,13 14 1-6 16 6,08 16 46 2 A
4 853 simpang 3 patung macan 3 0,42 7 8 - 20 10 9,18 4 21 12 B
5 1855 simpang 3 polsek giritontro 3 0,34 9 6 - 16 12 8,22 8 29 8 B
6 2652 simpang 3 puh pelem 3 0,12 14 1-5 16 6,97 13 43 4 A
7 253 simpang 3 rel kereta api 3 0,26 11 4 - 12 12 8,60 7 29 7 B
8 255 simpang 3 shase 3 0,37 8 7 - 17 12 9,47 3 23 10 B
9 451 simpang 3 lingkar kota 3 0,29 10 5 - 13 12 8,07 9 30 6 B
10 2852 simpang 3 slogohimo 3 0,12 14 1-5 16 6,07 16 46 1 A
11 653 simpang 3 jembatan karang turi 3 0,28 10 4 - 12 12 8,66 6 28 9 B
12 853 simpang 3 cengkal wuryantoro 3 0,50 5 11 - 25 8 10,73 -2 11 15 C
13 1351 simpang 3 jatiroto 3 0,20 12 3-9 14 8,50 7 33 5 A
14 153 simpang 3 mm group 3 0,45 6 9 - 22 10 8,97 5 21 11 B
15 2255 simpang 3 pasar girimarto 3 0,41 7 8 - 20 10 10,12 1 18 13 B
16 2451 simpang 3 pasar jatipurno 3 0,65 1 18 - 36 4 11,95 -6 -1 16 C

BAB III
PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
1.1 Identifikasi dan Pemecahan Masalah
1.1.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil analisis penelitian yang

dilakukan di Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya
khususnya mengenai bidang Manajemen Rekayasa Lalu
Lintas, ditemukan beberapa masalah yang telah
dirumuskan sebagai berikut :
 Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya merupakan
kota dengan tipe jaringan jalan linier/ radial
dengan daerah pusat kegiatan (CBD). Tipe
jaringan jalan ini menyebabkan bentuk jalan
didaerah ini berkembang sebagai hasil keadaan
topografi lokal yang terbentuk sepanjang jalur.
Maka dari itu, volume dan lalu lintas mudah
saja terbebani melebihi rencana yang telah
ditentukan. Bercampurnya arus lalu lintas dalam
kabupaten Wonogiri dengan arus menerus
mengakibatkan tingkat pelayanan Jalan
Nasional menurun yang dicerminkan dengan
rendahnya kecepatan rata-rata ruas jalan,
bertambahnya hambatan (delay) di
persimpangan yang memperpanjang waktu
perjalanan.
 Kurangnya fasilitas Penerangan Jalan Umum
terutama pada jalan – jalan utama pada jalan
arteri dan jalan-jalan lokal. Hal ini juga
diperlukan untuk meningkatkan keselamatan
pengguna jalan yang melewati jalan tersebut
terutama pada malam hari.

 Kinerja jaringan jalan arteri tipe 2/2UD
terburuk ialah jalan diponegoro/jl.Wonogiri-
Ngadirojo 3. Jalan ini dilalui banyak kendaraan
berat sehingga v/c ratio tertinggi jalan ini ialah
sebesar 0,75 smp/jam. Lebar jalur efektif
sebesar 7 m, dengan hambatan samping tinggi
dan tata guna lahan sebagai Kawasan komersil
yakni banyak terdapat pertokoan dipinggir jalan
menyebabkan banyaknya pergerakan dari luar
Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya dan dari
dalam Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya
melakukan perjalanan melintasi jalan tersebut
sehingga terjadinya volume kendaraan semakin
bertambah.
 Pada ruas jalan ngadirojo-jatisrono I

mendapatkan peringkat terendah dengan v/c
ratio sebesar 0,70 smp/jam serta kepadatan
jalan sebesar 98,88 smp-menit/km. Hambatan
samping yang sedang dengan tata guna lahan
komersil berupa pertokoan sehingga terdapat
parkir on street pada ruas jalan tersebut.
 Kinerja jaringan jalan arteri Sekunder Terendah

berikutnya adalah Jalan Giritontro-Giriwoyo III.
Jalan giritontro- giriwoyo merupakan ruas jalan
arteri sekunder yang memiliki v/c ratio sebesar
0,22 smp/jam. Jalan ini memiliki kepadatan
24,64 smp-menit/km. Tata guna lahan dijalan
Giritontro-Giriwoyo III ialah komersil dengan
hambatan samping yang sedang.

 Kinerja jaringan jalan kolektor Primer adalah
Diponegoro / Jl. Wonogiri-Ngadirojo III. Jalan
Diponegoro/ Jl . Wonogiri - Ngadirojo III
merupakan ruas jalan kolektor primer yang
memiliki v/c ratio yakni sebesar 0,8
smp/jam dengan kecepatan rata-rata sebesar
17,8 km/jam. Jalan ini memiliki kepadatan
113,4 smp-menit/km. Tata guna lahan ialah
komersil dengan hambatan samping yang
tinggi dikarenakan terdapat pasar.
 Kinerja jaringan jalan kolektor Sekunder

terendah berikutnya adalah Jalan Ahmad Yani I.
Jalan Ahmad Yani I merupakan ruas jalan
kolektor Sekunder yang memiliki v/c ratio
tertinggi yakni sebesar 0,73 smp/jam dengan
kecepatan rata-rata sebesar 16,14 km/jam.
Jalan ini memiliki kepadatan 151,3
smp-menit/km. Tata guna lahan dijalan ini ialah
komersil dengan hambatan samping yang tinggi
dikarenakan terdapat pertokoan disepanjang
jalan.
 Kinerja simpang 4 paling rendah yaitu
Simpang 4 Pasar Praci dengan derajat
kejenuhan sebesar 0,87. Hambatan samping
yang tinggi disekitar simpang menyebabkan
semakin bertambah buruk simpang kinerja
tersebut.

 Kinerja simpang 3 paling rendah yakni
simpang 3 Krisak. Simpang ini memiliki nilai
derajat kejenuhan sebesar 0,66. Dengan
Panjang antrian 14 meter. Volume kendaraan
pada kaki simpang tinggi sehingga
menghasilkan antrian serta lamanya waktu
kendaraan henti rata- rata pada kaki simpang.
 Kinerja simpang 4 Uncontrolled terburuk

terdapat pada simpang 4 Pasar Bulukerto
dengan derajat kejenuhan sebesar 0,41.
Tingginya volume kendaraan pada simpang
tersebut diakibatkan karena tata guna lahan
pada Kawasan simpang 4 yang merupakan
komersial yaitu pasar dan tingginya hambatan
samping.
 Kinerja simpang 3 Uncontrolled terburuk

terdapat pada simpang 3 Jatipurno dengan
derajat kejenuhan sebesar 0,65. Tingginya
volume kendaraan pada simpang tersebut
diakibatkan karena tata guna lahan pada
Kawasan simpang 3 yang merupakan komersial
yaitu pasar jatipurno dan tingginya hambatan
samping.

1.1.2 Rekomendasi Pemecahan Masalah
1. Diperlukannya perencanaan dan pembangunan jaringan jalan terutama dalam

menghadapi meningkatnya pertumbuhan arus lalu lintas seiring pertumbuhan
penduduk di Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya. Diperlukannya manajemen
rekayasa lalu lintas selama masa pembangunan infrastruktur berlangsung
guna mengatasi kemacetan yang diakibatkannya, dan diperlukan adanya
pengawasan dan pengaturan dari petugas.
2. Dibutuhkannya untuk meningkatkan kinerja simpang dan mengurangi tundaan
pada simpang yaitu pengaturan koordinasi simpang APILL pada untuk
mendukung meningkatnya kinerja pertumbuhan lalu lintas. Salah satunya
dengan meningkatkan pengendalian simpang dari yang tidak bersinyal menjadi
simpang bersinyal dan dengan diintegrasikan dengan pemasangan ATCS pada
simpang yang belum terpasang camera dan memiliki konflik jangka panjang.
3. Diperlukan manajemen parkir pada jalan dan pusat kegiatan yang mengganggu
arus lalu lintas, dengan memindahkan parker pada badan jalan dengan parkir
pada lahan yang telah disediakan serta menegaskan aturan parkir sesuai
undang undang yang berlaku. Bertujuan untuk mengurangi hambatan samping
dan memperlebar lajur efektif yang dilewati arus lalu lintas pada ruas – ruas jalan
tersebut dan pengguna jalan dapat tertib dan bijak dalam berkendara.
4. Dibutuhkan pengadaan dan peningkatan infrastruktur fasilias penerangan jalan
umum (PJU) terutama pada jalan yang merupakan jalan utama dalam upaya
meningkatkan keselamatan pengguna jalan terutama pada malam hari.
5. Perlunya penanganan terhadap ruas yang bermasalah dapat dilihat berdasarkan
indikator V/C ratio. Untuk ruas jalan dengan nilai < 0,6 tidak diperlukan suatu
penanganan khusus. Untuk nilai V/C ratio di antara 0,6– 0,8 maka perlu diadakan
pengawasan. Sedangkan untuk nilai V/C ratio di atas 0,8 perlu dilakukan
penanganan seperti penambahan kapasitas jalan dengan melakukan pelebaran
jalan atau sistem satu arah agar dapat menampung volume lalu lintas yang ada
serta pembatasan arus kendaraan berat agar dapat mengurangi kepadatan yang
ada. Perlu dilakukan pula penertiban parkir pada area pertokoan atau komersial
sehingga tidak menghambat arus lalu lintas di ruas jalan tersebut.

6. Diperlukannya kajian lebih lanjut mengenai rute serta jam operasi angkutan berat
yang keluar masuk Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya agar tidak melintas pada
jaringan jalan kota. Maka dari itu perlu dikendalikannya jalur jalur serta jam
operasi terkait angkutan berat yang keluar masuk di Koridor Pasar Tambun -
Sumberjaya.
7. Diperlukan adanya penertiban pada pedagang kaki lima yang menggunakan
fasilitas pedestrian sebagai tempat berjualan. Kemudian perlu penertiban pada
kendaraan yang parker sembarangan pada sisi jalan.
8. Perlu adanya pembatasan waktu terhadap kendaraan berat yang melintas di
simpang, agar dapat mengurangi konflik yang terjadi khususnya pada saat jam
sibuk serta diperlukan pengaturan kembali fase APILL untuk meningkatkan
kapasitas simpang, sehingga nilai derajat kejenuhan dapat diturunkan.
9. Perlu adanya koordinasi antar simpang yang berdekatan seperti Simpang Pasar
Praci, Simpang Krisak, Simpang Pasar Bulukerto dan Simpang Jatipurno
sehingga dapat meminimalisir antrian serta tundaan pada masing–masing
simpang.

  
me
 
bu
  


Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya Bidang MRLL

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya Bidang MRLL

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

BAB I

1.1 Latar Belakang

Transportasi merupakan perpindahan orang atau barang dari

Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya merupakan salah satu

Pergerakan yang terjadi akibat adanya upaya pemenuhan

LAPORAN UMUM KINERJA TRANSPORTASI DARAT KORIDOR PASAR

Rekayasa lalu lintas menurut Homburger, & Kell adalah

Untuk mengukur evaluasi kinerja lalu lintas

LAPORAN UMUM KINERJA TRANSPORTASI DARAT KORIDOR PASAR

1.2 Karakteristik Jalan dan Lalu Lintas

Adapun beberapa karakteristik jalan dan lalu lintas di Koridor Pasar

1.2.1 Karakteristik Prasarana

Dilihat dari karakteristik jaringan jalannya, Koridor Pasar

Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya merupakan salah satu

Karakteristik jalan di wilayah Koridor Pasar Tambun -

LAPORAN UMUM KINERJA TRANSPORTASI DARAT KORIDOR PASAR

LAPORAN UMUM KINERJA TRANSPORTASI DARAT KORIDOR PASAR

1.2.2 Karakteristik Sarana

Karakteristik sarana di wilayah studi Koridor Pasar Tambun -

1.2.3 Karakteristik Pergerakan / Volume Lalu Lintas

Karakteristik volume lalu lintas di wilayah studi Koridor Pasar

LAPORAN UMUM KINERJA TRANSPORTASI DARAT KORIDOR PASAR

Pada peak siang, jumlah pergerakan tidak sebesar peak pagi.

Pada peak sore, pergerakan didalam kota sebagian besar

1.3 Profil dan Hierarki

Dalam hal ini dengan keterbatasan waktu dan personil

1. Seluruh jalan arteri

2. Seluruh jalan kolektor

3. Seluruh jalan lokal yang dilalui angkutan umum

4. Jalan lokal yang memiliki volume lalu lintas yang

besar (jam sibuk/ peak hour)

Dalam beberapa ruas jalan dibagi menjadi beberapa

Koridor Pasar Tambun - Sumberjaya berada di Provinsi Jawa

Tengah, memiliki luas wilayah sebesar 1,82237 km2 yang lokasinya

Jaringan jalan wilayah studi yang dikaji diantaranya jaringan

LAPORAN UMUM KINERJA TRANSPORTASI DARAT KORIDOR PASAR

LAPORAN UMUM KINERJA TRANSPORTASI DARAT KORIDOR PASAR

LAPORAN UMUM KINERJA TRANSPORTASI DARAT KORIDOR PASAR

LAPORAN UMUM KINERJA TRANSPORTASI DARAT KORIDOR PASAR

Jalan yang dikaji

No Link Nama Jalan Fungsi Status Jalan Panjang

LAPORAN UMUM KINERJA TRANSPORTASI DARAT KORIDOR PASAR

Berikut ini merupakan peta jaringan jalan berdasarkan status

LAPORAN UMUM KINERJA TRANSPORTASI DARAT KORIDOR PASAR

Sumber : Data Tim Pkl Wonoogiri

LAPORAN UMUM KINERJA TRANSPORTASI DARAT KORIDOR PASAR

Sumber : Data Tim Pkl Wonogiri

LAPORAN UMUM KINERJA TRANSPORTASI DARAT KORIDOR PASAR

Sumber : Data Tim Pkl Wonogiri

LAPORAN UMUM KINERJA TRANSPORTASI DARAT KORIDOR PASAR

2.1 Analisis Data

1. Analisis Inventarisasi Ruas

Berdasarkan analisis inventarisasi jalan diketahui bahwa

a. Jalan Kolektor Primer

Jalan Diponegoro II merupakan salah satu ruas jalan

Sumber : Hasil Dokumentasi Tim Pkl Wonogiri

Tabel V. 5 Data Inventarisasi Jalan Kolektor Primer Diponegoro II

LAPORAN UMUM KINERJA TRANSPORTASI DARAT KORIDOR PASAR

Kiri (m) 1,2 Penampang Melintang Jalan

b. Jalan Kolektor Primer

Jalan Jendral Sudirmann merupakan salah satu ruas

LAPORAN UMUM KINERJA TRANSPORTASI DARAT KORIDOR PASAR

Gambar V. 5 Visualisasi Ruas Jalan Jendral Sudirman I