Anda di halaman 1dari 2

5. 1.

5 Longsoran Busur (Circular Failure)

5. 1. 5. 1 Kondisi Umum Terjadinya Longsoran Busur

Longsoran busur banyak terjadi pada lereng batuan lapuk atau sa-

ngat terkekarkan dan di lereng-lereng timbunan. Bentuk bidang ge-

lincir pada longsoran busur, sesuai namanya, akan menyerupai busur

bila digambarkan pada penampang melintang. Longsoran jenis ini

juga sering terjadi jika ukuran fragmen tanah atau massa batuan

sangat kecil dibandingkan dengan ukuran lereng. Oleh karena itu,

lereng yang tersusun dari material pasir, lanau, atau partikel lain yang

ukurannya lebih kecil memiliki kemung Kinan besar untuk mengalami

longsoran busur.

5. 1. 5. 2 Analisis Longsoran Busur

Untuk keperluan praktis, analisis longsoran busur dapat dilakukan

dengan menggunakan diagram yang telah dibuat oleh Hoek dan

Bray (1981) yang akan dijelaskan lebih lanjut pada bagian 5. 2. 3. Na-

mun, diagram-diagram tersebut dibuat berdasarkan asumsi bahwa

material penyusun lereng memiliki karakteristik yang homogen se-

panjang lereng dan longsoran busur yang terbentuk melewati kaki

lereng (gambar 5. 18a). Jika kondisi tersebut tidak terpenuhi, Per-

Iu di \ akukan analisis menggunakan salah satu metode irisan yang

dicetuskan oleh Bishop (1955), Janbu (1954), Nonveiller (1965),

Spencer (1967), Morgenstern dan price (1965), atau sarma (1979) ·

Pada bagian ini akan dibahas secara mendetail metode Bishop dan

Janbu yang sudah disederharaakan untuk analisis longsoran busur.

5. 1. 5-2. 1 Analisis Longsoran Busur dengan Metode


Bishop

Metode Bishop ini menggunakan kesetimbangan gaya datam arah

vertikal dan kesetimbangan iniT£en pada pusat lingkaran bidang

gelincir seperti pada Gannbar 5. 19. Datam metode ini gaya geser antar

irisan diasumsikan nol. Faktor kearreanara untuk metode ini dirumus-

kan sebagai berikut

Kondisi pertama berguna untuk memastikan bahwa tegangan

normal efektif pada dasar setiap bidang irisan selalu positif. Jika

syarat ini tidak terpenuhi, pengaruh tegangan akibat rekahan perlu

diperhitungkan datam analisis. Jika kondisi ini tetap tidak dapat dipe-

nuhi setelah mempertimbangkan kembali kondisi air tanah atau mem-

perhitungkan tegangan akibat rekahan, rumus Faktor Keamanan me-

nurut metode Bishop tidak berlaku dan perlu analisis lebih terperinci.

Sementara itu, kondisi kedua yang diajukan oleh Whitman dan

Bailey (1967) digunakan uniuk memastikan bahwa analisis tidak akan

dibatalkan Envalfdated) oleh kondisi-kondisi yang kadang terjadi di

kaki lereng. Jika kondisi ini tidak terpenuhi oleh semua bidang irisan,

dimensi bidang irisan perlu diganti. Namun, jika syarat ini masih tidak

terpenuhi, metode Bishop ini pun tidak berlaku.

Anda mungkin juga menyukai