BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang wilayahnya terdiri dari 2/3 perairan dan
1/3 daratan. Menjadi suatu keharusan bagi Indonesia untuk meningkatkan kualitas
sistem transportasi lautnya. Banyak hal yang berpengaruh dalam peningkatan
kualitas sistem transportasi laut. Industri perkapalan merupakan salah satunya.
Diharapkan dengan meningkatnya kualitas teknologi kelautan yang ada dapat
menjadi penunjang pembangunan nasional. Kualitas industri perkapalan yang lebih
baik juga diharapkan mampu memenuhi kebutuhan transportasi laut.
Untuk mendukung hal diatas, PT. Jasa Armada Indonesia, yang merupakan
perusahaan dibidang jasa penundaan dan pemanduan kapal yang bertempat di
Jakarta Utara sebagai salah satu Perusahaan di Indonesia yang menyediakan kapal
tunda untuk membantu kapal berlabuh di pelabuhan. Guna semakin membantu
dengan adanya kapal yang akan melakukan bongkar muat muatannya.
dengan dunia kerja (industri) dalam rangka memberikan sumbangan yang lebih
besar dan sesuai bagi pembangunan bangsa dan negara.
Kerja Praktik yang kedua ini bertujuan untuk mengamati dan memahami
apa itu Survey dan Docking pada kapal. Dimana docking kapal itu sendiri Terdiri
dari berbagai macam survey, diantaranya: Annual Survey, Intermediate Survey,
dan Special Survey, dalam waktu jeda 5 tahunan.
Kerja Praktik merupakan salah satu kurikulum wajib yang harus ditempuh
oleh Mahasiswa Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik Universitas
Diponegoro. Selain itu kegiatan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan tentang aktivitas/kegiatan pada industri maritim. Pemahaman tentang
permasalahan di dunia industri maritim diharapkan dapat menunjang pengetahuan
secara teoritis yang didapat dari materi perkuliahan sehingga mahasiswa dapat
menjadi salah satu Sumber Daya Manusia yang siap menghadapi tantangan era
globalisasi.
Dengan syarat kelulusan yang ditetapkan, Mata Kuliah Praktik Kerja telah
menjadi salah satu pendorong utama bagi tiap-tiap mahasiswa untuk mengenal
kondisi di lapangan kerja dan untuk melihat keselarasan antara ilmu pengetahuan
yang diperoleh dengan aplikasi praktis di dunia kerja.
Pelaksanaan Kerja Praktik di PT. Jasa Armada Idonesia mempunyai maksud dan
tujuan sebagai berikut :
BAB II
LANDASAN TEORI
PT Jasa Armada Indonesia tbk dengan nama dagang IPC Marine adalah
perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan pemanduan dan penundaan.
EVP SEKRETARIS
EVP KEPALA SPI
PERUSAHAAN
SVP
VP QHSSE &
VP OPERASI I PENGEMBANGAN SVP TEKNIK/DPA VP PENGADAAN
MANAJEMEN RISIKO
BISNIS
MANAGER OPERASI
SDVP
WILAYAH DVP PENGADAAN
PENGEMBANGAN SDVP ARMADA
PONTIANAK & BARANG DAN JASA I
BISNIS I
CIREBON
SDVP SISTEM
MANAGER OPERASI
OPERASI & SDVP DOCKING &
WILAYAH BANGKA
PELAYANAN SERTIFIKASI KAPAL
BELITUNG & JAMBI
PELANGGAN
VP OPERASI II
MANAGER OPERASI
WILAYAH TANJUNG
PRIOK
MANAGER OPERASI
WILAYAH BANTEN
MANAGER OPERASI
WILAYAH PANJANG
MANAGER OPERASI
WILAYAH
PALEMBANG
DIREKTUR
KEUANGAN DAN
SDM
DVP PERENCANAAN
SDVP ANGGARAN & DAN
AKUNTANSI PENGEMBANGAN
SDM
DVP
SDVP TREASURY & KESEJAHTERAAN &
PENDAPATAN ADMINISTRASI
KANTOR
SDVP PAJAK
2.2.1 Pengenalan
Pasal 2 :
“ Kapal berbendera Indonesia dengan ukuran panjang antar garis tegak dan
belakang 20 M atau lebih Tonase GT 100 atau lebih atau
Pasal 4 :
“ Kapal yang dikelaskan pada BKI kapal yang melakukan pelayaran Internasional
dan Nasional “
B. Galangan
Galangan adalah sebuah tempat di perairan yang fungsinya untuk
melakukan proses pembangunan kapal dan perbaikan kapal juga melakukan
pemeliharaan. Proses pembangunannya meliputi desain, pemasangan gading awal,
pemasangan plat lambung, instalasi peralatan, pengecekan, test kelayakan, hingga
klasifikasi oleh Class yang telah ditunjuk, sedangkan untuk proses perbaikan atau
pemeliharaan biasanya meliputi perbaikan konstruksi lambung, perbaikan propeller
sterntube, perawatan main engine dan peralatan lainnya.
C. Pemilik (Owner)
Pemilik kapal yang berstatus perseorangan (individu) atau secara
berkelompok dalam suatu perusahaan (group). Yang mengusai dan bertanggung
jawab atas perawatan dan perbaikan kapal tersebut.
D. Administrasi Pelabuhan/Syahbandar
PENGERTIAN SYAHBANDAR BERDASARKAN UU.No 17 Tahun
2008 Pasal 1 Ayat (56):
Pasal 211:
E. Asuransi
Asuransi adalah suatu perjanjian/kontrak tertulis antara penanggung dan
tertanggung, dimana penanggung berjanji akan mengganti setiap kerugian yang
dialami oleh tertanggung akibat dari suatu resiko yang di sebut dalam perjanjian.
Resiko tersebut belum terjadi atau belum diketahui terjadinya (belum pasti) pada
saat perjanjian mulai diadakan. Dengan kesanggupan penanggung mengganti
kerugian tersebut, maka ia mendapatkan sejumlah uang yang disebut premi dari
tertanggung.
Dasar hukum yang dipakai adalah dari k.u.h.d ( kitab uu hukum dagang )
yang mana sampai saat ini masih terasa belum bisa memenuhi kebutuhan claim
yang terjadi, maka selalu mengacu kepada : m.i.a 1906 inggris.
Dalam hal ini bukan hanya Indonesia saja yang mengacu pada m.i.a 1906,
tapi ada beberapa negara karena dianggap paling lengkap.
2.2.2 Hubungan
Para pemilik Kapal wajib memiliki Asuransi Kapal sebagai upaya untuk
mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan diantaranya seperti kecelakaan atau
kerusakan kapal. Salah satu persyaratan untuk kapal tersebut diasuransikan adalah
memiliki sertifikat, baik dari syahbandar atau dari badan klasifikasi.
ASURANSI
KLASIFIKASI
OWNER
GALANGAN SYAHBANDAR
Veritas (DNV) di Norwegia pada tahun 1864, Germanischer Lloyd (GL) pada 1867
di Jerman, serta beberapa negara di luar Eropa seperti Jepang dengan berdirinya
Nipon Kaiji Kyokai (Class NK) pada tahun 1899 dan di Amerika Serikat berdiri
American Bureau of Shipping (ABS) tahun 1862. Pada saat ini telah banyak berdiri
badan klasifikasi di berbagai negara yang bekerja terutama untuk kapal-kapal
berbendera atau yang dimiliki pemilik lokal negara tersebut.
Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) didirikan pada tanggal 1 Juli 1964 dan
merupakan satu-satunya badan klasifikasi nasional yang ditugaskan oleh
pemerintah Republik Indonesia untuk mengkelaskan kapal niaga berbendera
Indonesia. Penugasan ini kemudain dikukuhkan dalam Keputusan Menteri
Perhubungan Laut No. Th. 1/17/2 tanggal 26 September 1964 tentang Peraturan
Pelaksanaan Kewajiban Kapal-Kapal berbendera Indonesia untuk memiliki
sertifikat klasifikasi kapal yang dikeluarkan oleh BKI. Kegiatan Klasifikasi itu
sendiri merupakan kegiatan penggolongan kapal berdasarkan konstruksi lambung,
mesin dan listrik kapal dengan tujuan memberikan salah satu penilaian atas laik laut
kapal tersebut berlayar.
Mesin + SM OT
Notasi
A. Daerah Pelayaran
B. Jenis Kapal
Jenis Kapal seperti "Oil Tanker", "General Cargo", "Bulk Carrier", "Passengger
Ship", dan lain-lain.
C. Material
Steel
HTS High Tensile Steel
AL Aluminium
FRP Fiber Reinforced
K Kayu
D. Notasi tambahan mesin bisa berupa salah satu atau lebih dari notasi -
notasi berikut :
1) Otomasi :
INERT Kapal yang dilengkapi dengan sistem gas inert sesuai Peraturan.
a) ES, tanda yang menyatakan bahwa kapal dan instalasi mesinnya memenuhi
ketentuan khusus peraturan konstruksi kapal, perihal penguatan tambahan untuk
daerah pelayaran es.
b) KOR, bila dipakai perlindungan terhadap korosi yang telah disetujui.
c) TUG, kapal untuk penggunaan khusus dan kapal dengan konstruksi khusus
akan diberikan catatan di belakang tanda klasnya; seperti kapal bijih tambang; kapal
tunda; kapal muatan curah; dan lain-lain.
d) RC, kapal ikan: instalasinya dilengkapi dengan sistem kendali jarak jauh dari
anjungan.
e) EXP, instalasi mesin kapal bagian yang lain yang penting telah dibangun
dengan sistem pembangunan baru, yang belum diperoleh pengalaman penggunaan
yang cukup. Biro Klasifikasi Indonesia menetapkan periode waktu survey periodik
yang disyaratkan waktu pelaksanaannya, jika pelaksanaannya cukup lama, telah
membuktikan efisiensi konstruksi tersebut, maka notasi EXP akan dihapus.
f) FF1; FF12, instalasi mesinnya memenuhi peraturan Biro Klasifikasi
Indonesia untuk kapal-kapal pemadam kebakaran, tergantung dari ukuran dan
kegunaan peralatan alat pemadam. Kebakaran akan diberi tanda notasi FF1; FF2;
FF3, dibelakang tanda kelas untuk instalasi mesinnya.
Penetapan tanda kelas dan notasi tambahan pada tanda klas tergantung dari
bukti dipenuhinya peraturan kelas Biro Klasifikasi Indonesia yang berlaku.
Pemeriksaan tersebut ditunjukkan dalam lingkup pemeriksaan gambar dan
pelaksanaannya pemeriksaan kondisi oleh surveyor Biro Klasifikasi Indonesia.
Sertifikasi
1. Sertifikasi klasifiikasi sementara (berlaku 1 tahun dan sertifikat garis muat
sementara berlaku 5 bulan.
2. Sertifikat permanen berlaku 5 tahun.
Berikut ini adalah macam macam survey periodik dalam mempertahankan kelas:
AS (Survey Tahunan)
Survey tahunan dilaksanakan untuk lambung, instalasi mesin termasuk
instalasi listrik dan perlengkapan khusus yang dikelaskan harus dilaksanakan pada
selang waktu 12 bulan, terhitung dari tanggal dimulai periode kelas seperti yang
tercantum dalam sertifikat kelas.
Survey bisa dilaksanakan dalam jendela waktu ± 3 bulan dihitung dari hari
terakhir dari bulan kalender dimana periode kelas yang sedang berjalan akan genap
berumur satu tahun.
Untuk kapal dengan akomodasi lebih dari 12 penumpang survey tahunan
harus dilaksanakan tidak lebih lambat dari tanggal jatuh temponya.
IS (Survey Antara)
Survey antara adalah survey tahunan yang diperluas.Jatuh tempo survey
antara secara nominal pada tahunan kedua atau tahunan ketiga sejak selesai survey
Penerimaan / Pembaruan kelas.
DS (Survey Pengedokan)
Survey pengedokan dilaksanakan sebagai pemeriksaan berkala terhadap
kondisi lambung dibawah air, bukaan dan perlengkapan penutupan pada pelat kulit
yang berhubungan dengan instalasi mesin dan komponen bagian luar dari sistem
penggerak dan kemudi. Kapal dengan tanda kelas A100 harus menjalani survey
pengedokan 2 kali dalam satu periode kelas 5 tahun. Survey pengedokan yang
pertama dilaksanakan pada survey tahunan ke-2 atau paling lambat survey tahunan
ke-3. Selang waktu maksimum antara survey pengedokan yang berurutan tidak
boleh lebih dari 36 bulan. Survey pengedokan berikutnya harus dilaksanakan paling
lambat setelah 24 bulan. Kapal dengan tanda kelas A90 harus menjalani survey
pengedokan pada selang waktu 18 bulan. Kapal dengan akomodasi untuk lebih dari
12 penumpang harus menjalani survey pengedokan pada selang waktu 1 tahun.
Survey Khusus
Selain survey periodik, terdapat pula jenis survey khusus yang bisa berupa:
Survey kerusakan dan perbaikan. Survey kerusakan dan survey perbaikan berlaku
bila lambung kapal, instalasi mesin dan listrik dan perlengkapan khusus yang
dikelaskan mengalami kerusakan yang mungkin mempengaruhi berlakunya kelas,
atau apabila kerusakan diperkirakan dapat mengakibatkan kecelakaan atau kejadian
lain.
Survey perombakan, dalam hal perombakan lambung atau mesin kapal,
survey harus dilaksanakan sesuai dengan data terkait yang telah disetujui, sama
halnya dengan bangunan baru.
Survey khusus, BKI berhak mensyaratkan pelaksanaan Survey Khusus
diluar dari survey berkala yang ada. Survey tersebut diperlukan untuk pemeriksaan
kondisi teknis kapal dan dipahami merupakan bagian dari Sistem Jaminan Mutu
BKI.
BAB III
METODOLOGI
MULAI
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Studi Literatur
Tujuan
Pengumpuan Data
-Data Primer
-Data Sekunder
Pengolahan Data
Analisa
SELESAI
BAB IV
4.3 Sertifikasi
Document Control/Sertification:
o Mengecek surat-surat kapal apakah sudah masuk jadwal survey atau belum.
o Membuat surat pemberitahuan yang ditujukan kepada atasan, kemudian
apabila telah disetujui diteruskan.
o Membuat surat permohonan survey yang ditujukan kepada BKI/Syahbandar
sesuai surat yang perlu diperbaharui.
o Mengkoordinasikan jadwal pelaksanaan survey.
o BKI/Syahbandar melakukan survey bersama ke kapal.
o Apabila kapal telah memenuhi syarat, sertifikat akan terbit.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. PT. Jasa Armada Indonesia dengan nama dagang IPC Marine Service adalah
anak perusahaan PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) yang bergerak di bidang
pelayanan pemanduan dan penundaan.
2. Bahwa kapal - kapal yang wajib klas adalah kapal - kapal dengan ketentuan
Panjang > = 20 m dan atau Tonase > = 100 GT dan atau Mesin Penggerak > =
250 PK.
3. Jenis survey yang diklaskan oleh BKI dapat dibagi menjadi Survey
Penerimaan Klas dan Survey Mempertahankan Klas. Survey penerimaan klas
sendiri terdiri dari Survey Penerimaan Klas Bangunan Baru dan Survey
Penerimaan Klas Bangunan Lama. Sedangkan Survey mempertahankan klas
terdiri dari Survey periodik dan survey non periodik.
4. Pembuatan repair list pada kapal dilakukan oleh Owner Surveyor dan
mendapatkan masukan dari Badan Klasifikasi.
5. Untuk menekan anggaran pengeluaran terkait perawatan kapal, PT. Jasa
Armada Indonesia memiliki bagian reparasi sendiri yaitu Central Workshop.
Meskipun lingkup kerjanya tidak seluas galangan yaitu hanya mengerjakan
pekerjaan-pekerjaan ringan, namun Central Workshop memiliki keuntungan
dari segi efisiensi waktu.
5.2 Saran
Demikian yang dapat penyusun sampaikan dalam laporan praktik kerja ini,
saran yang membangun sangat penyusun harapkan, sehingga dalam pembuatan
laporan di kemudian hari menjadi lebih baik lagi. Dan semoga laporan ini bisa
bermanfaat bagi penyusun maupun pembaca.