Anda di halaman 1dari 13

Nama : Nita Maulina Limbong

NIM : 1603152247

KELAS : DI-40-02

Review Interior Goldstar 360 Café

Lokasi : Jl. Dangdeur Indah No.2b, Sukagalih, Kec. Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat 40163

Bangunan sekitar : Bagian Utara : Pemukiman warga


Bagian Selatan : Bangunan Café, Karaoke
Bagian Barat : Bangunan Sekolah
Bagian Timur : Bangunan Hotel Amira

Existing Bangunan : Café Goldstar 360 ini berada di lantai 2 sebuah bangunan yang memiliki 3
lantai dengan banyak fungsi yaitu diantara lain, tempat Sport center dan Restaurant. Pengunjung
harus memakai lift yang menuju ke lantai 2 untuk dapat masuk ke dalam café. Dan lantai teratas
untuk café rooftop dengan menyuguhkan pemandangan bandung.

Bangunannya sekitar 20 meter dari jalan raya, karena bangunannya berada di belakang bangunan
tempat makan, Bangunan Goldstar café kurang langsung terlihat oleh pengunjung dari arah jalan
raya karna harus masuk ke dalam jalan kecil, hal ini juga diperburuk dengan tidak adanya sign
system di area depan jalan agar mempermudah pengunjung yang baru dating menuju bangunan
café.
Pengguna/Users : Staff Café/ Restaurant/ Pengunjung

Target Market : Masyarakat umum, Pelajar, Remaja hingga dewasa

Iklim : Iklim wilayah bandung yitu termasuk wilayah dengan curah hujan yang tinggi dengan
cuaca yang lembab.

Context Intagible

Karakter tempat :

Tempat ini menggunakan tema ala Yunani dengan menggunakan Dressed Ceiling dan
wall yang dominan menggunakan teksture dan warna putih. Dengan konsep Cave atau gua, café
ini banyak membentuk lengkungan di bagian depan café dan area koridor masuk ke dalam area
makan dan area reservasi.
Greek Island menjadi salah satu inspirasi yang mendasari thema dan konsep rancangan
café Goldstar Cave ini, hal ini terlihat dari bentuk lengkungan dari setiap bagian partisi pintu
yang hanya membentuk lengkungan, dan dekorasi bantal yang menampilkan gamabar serupa dari
pemandangan Greek Island.

Karakter tempat yang terlihat juga ditampilkan dari dekorasi dinding dan ceiling yang
menerapkan tulisan dinding khas gambar-gambar dalam gua yang ditulis atau Digambar dalam
Bahasa tulisan Greek berwarna merah juga symbol - symbol Yunani
Pada bagian rooftop, konsep dan tema interior café pun masih bersinambungan dari
bentuk dalam café, namun pada bagian rooftop pengelolaan furniture dominan menggunakan
warna putih, penerapan bentuk lengkung juga masih terpakai seperti di dalam gambar terdapat
rangkai kayu yang dibuat melengkung dengan adanya tumbuhan hijau yang digantung diatasnya,
pada malam hari, lampu diterpakan berwarna warm light menambah kesan yang hangat bagi
pengunjung. Beberapa pohon palma besar juga dibuat du bagian tepi untuk menambah aksen
hijau.
Man-space relationship

Hubungan manusia/user dengan ruang, ruang interior ini memberikan pengalaman dan
suasana baru bagi pengunjung yang belum pernah atau belum mengenal bagaimana karakter
negara Yunani/Greek itu sendiri, dari bagaimana karakter tulisan, warna dan bentuk tempat.
Walaupun sepenuhnya dekorasi semata, namun tempat ini cukup untuk meng-impretasikan
identitas gaya tema Yunani/Greek

Orientation/Identifications

Tempat ini mengarahkan pandangan tentang visualisasi tema Yunani, dengan dressed wall yang
dibuat bertekstur seperti dinding gua berwarna putih, dan beberapa hidden light di bagian ceiling
yang terihat dengan warna biru menambah aksen tema Yunani menjadi kuat ditambah dekorasi
tulisan berwarna merah dengan maksud menyerupai tulisan di dalam gua dalam Bahasa Greek,
beberapa bukaan juga tidak menggunakan dan membentuk jendela hanya persegi dengan
bahan kayu, namun dibentuk selaras dengan tema yang dibuat bertekstur dan berbentukDekorasi
ruangan dilengkapi dengan tumbuh-tumbuhan Hal ini melengkapi aksen warna dan identitas
Greek dengan menggunakan tumbuhan palma dan daun menyerupai daun olive yang menjadi
symbol ciri khas Yunani dengan cerita mitos bahwa dahulu kala ratu dan raja kekaisaran Yunani
menggunakan daun olive kering dan merangkainya menjadi mahkota sebagai tanda kehormatan.
Jenis Pendekatan

Dilihat dari suasana tempat, Café ini menerapkan jenis pendekatan desain Estetika dan
Bentuk karena pengalaman yang didapatkan bersumber dari bentuk visual interiornya.

Metode Pendekatan

Metpde pendekatan perancangan yang diterapkan di café Goldstar cave ini menerapkan
dan mengaplikasikan metode pendekatan estetika, hal ini dismpulkan dari banyaknya dekorasi
dengan tema dan konsep Yunani / Greek. Penampilan dan visualisasi interior lebih diutamakan
dan ditampilkan terlihat dari dekorasi pencahayaan yang memakai aksen berwarna biru selain
menerapkan warna pencahayaan umum seperti warm light dan white light.

Tipologi Arsitektur/Bangunan

Fungsi bangunan ini sepenuhnya untu komersial, karena pada bagian lantai dasar
dipergunakan untuk parkiran dan pusat kebugaran, lantai kedua dipergunakan untuk restaurant,
Goldstar café ini terletak di lantai tiga dan bagian rooftop yaitu pada lantai 5, dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa bangunan ini dikategorikan dalam bangunan komersial

Interior Archetype

Typical Room

Karakter bentuk yang divisualisasikan di dalam interior café ini yaitu didasari dari bentuk dalam
gua , seperti nama depannya yaitu “Goldstar Cave” dengan kata “Cave” yang berarti gua. Hal ini
terlihat dari dressed wall yang dibuat bertekstur batu dalam gua dan jendelanya pun
menyelaraskan konsep desain.

Penggunaan dressed column, dengan bertekstur batu gua


berwarna putih. Dengan pohon palm dalam pot besar dan
penggunaan pencahayaan warm light yang ada di sudut
ruangan.

Dan juga pemakaian tumbuhan menyerupai daunolive


yang merupakan ciri khas mitos kekaisaran raja romawi
dan yunani.

Typical Furniture

Layout furniture menerapkan typical in-line, karena pola tempat duduk dibuat baris-berbaris,
baik di ruang dalam, dan di bagian ruangan lainnya

Pola tempat duduk dan furniture dalam café ini sering berubah-ubah, beberapa waktu lalu,
pemilik menyebutkan bahwa pola tempat duduk tidak berbaris seperti saat penulis berkunjung
namun dibuat face-to-face yaitu saling berhadap-hadapan karena tempat ini sering dipakai event
acara atau acara reservasi yang terlebih dahulu dipesan dan disesuaikn dengan keinginan
pengunjung yang telah melakukan reservasi.
Typical Decorations

Dressed Ceiling

Dressed Colum

Seperti yang tertera di gambar yang dicantumkan di atas, tempat ini didekorasi penuh, dari
ceiling/atap-atap hingga lantai, pada bagian colum, colum ditutupi dengan dekorasi bebatuan
typical dalam gua dengan dicat berwaran putih dan disandingkan dengan warna hijau dari
tumbuhan pohon palma besar, pada bagian ceiling juga dibuat dan didekorasi sama halnya
dengan colum yaitu menggunakan konsep dan tema bebatuan dalam gua,

Dressed Colum merupakan kolom bangunan yang dibentuk atau ditutupi dengan dekorasi atau
bentuk lainnya dalam upaya menyelaraskan bentuk dan estetika sesuai tema dan konsep ruangan

di bagian ceiling juga terdapat hidden light dengan aksen warna biru dan general lighting
berwarna warm light
Pada bagian dressed wall, terdapat juga hidden light dengan aksen warna warm light

Bagian yang lain juga didekorasi dengan tumbuhan hijau yang menjuntai ke bagian bawah,
beberapa bagian dibuat dengan bentuk bolong untuk menaruh pencahayaan lainnya.
Pada bagian dekorasi dinding lainnya, dipenuhi dengan
symbol dan tulisan Greek atau Yunani dengan aksen
tulisan dan gambar berwarna merah mungkin untuk
memvisualisasikan impretasi dari gambar-gambar atau
lukisan dalam gua.

Dekorasi ini mendukung aspek konsep dan tema yang


diusung sehingga pengunjung benar-benar merasakan
suasana tempat yang berbeda.

Terdapat gambar-gambar unik untuk menggambarkan


identitas tulisan gambar dalam gua.

Typical Lighting

Pencahayaan yang dipakai yaitu hidden light, spot light, general lighting dan pencahayaan alami
dari luar karena beberapa bukaan terlihat tidak memakai kaca dan pada siang hari, walaupun
asupan cahaya dari luar sangat besar, namun pencahayaan dalam pun masih digunakan, hmm..
benar-benar tidak peduli lingkungan dan tidak go-green waaupun di dalam banyak dekorasi
tanaman hidup.

Terlihat masih

menggunakan hidden
light di bagian ceiling
Penggunaan lampu sorot pada bagian dinding untuk
memperlihatkan tekstur dinding di bagian Lorong koridor
bagian pintu masuk menuju masuk ke dalam ruangan café.
Penggunaan lampu sorot yang mengarah ke dinding ini
menggunakan warna putih

Pada bagian ruang laiiny terdapat ruang lesehan dimana


pengunjung dapat menikmati sajian menu sambal duduk,
dan pencahayaan yang paling menrik perhatian dan
memberikan efek dominan yaitu terdapat pada bagian
dinding dengan adanya bentuk seperti melengkung dan
menjorok ke dalam dengan menggunakan pencahayaan
hidden light berwarna biru.

Pada bagian drop ceiling terdappat hidden light dan


general lighting berwarna putih. Beberapa lampu juga
diletkana pada bagian sudut sudut ruangan karena tempat
ini memiliki banyak sudut dan ruangan yang berbeda.

Dapat disimpulan bahwa hasil review yang penulis tinjau langsung melalui survey langsung ke
lapangan, Café Goldstar Cave 360 yang berada di Kawasan Sukajadi wilayah kota Bandung ini
memiliki ciri khas dan identifikasi tempat yang unuk dan mengimpretasikan tempat yaitu
Yunani, pengunjung mudah mengenali dan merasakan aspek interior yang disuguhkan.

Namun, terdapat juga kekurangan, seperti akses disabilitas yang tidak disediakan, fasilitas sign
system sangat kurang memadai, pengunjung memrlukan pengarahan dari pelayan café untuk
menuju ke tempat duduk. Pada siang hari system bukaan kurang dapat diolah dengan baik,
sehingga saat terjadi angina kencang pelanggan akan sangat terganggu karena café terdapat di
lantai 3 bangunan.

Akses menuju ke tempat ini pun tidak memiliki sign system atau petunjuk bangunan untuk
menunjukan keberadaan bangunan karena bangunan juga berada di Kawasan sekitar 30 meter
dari jalan raya

Anda mungkin juga menyukai