0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
268 tayangan4 halaman
Novel Negeri Di Ujung Tanduk menceritakan tentang Thomas yang dipermainkan oleh pamannya sendiri karena pamannya adalah pemasok obat-obatan terlarang. Thomas dan polisi saling baku tembak di kapal milik pamannya saat mereka menyusup untuk mengungkap kriminalitas tersebut. Novel ini memberikan pesan bahwa dengan semangat yang kuat dan tim yang kompak, segala kesulitan dapat diatasi.
Novel Negeri Di Ujung Tanduk menceritakan tentang Thomas yang dipermainkan oleh pamannya sendiri karena pamannya adalah pemasok obat-obatan terlarang. Thomas dan polisi saling baku tembak di kapal milik pamannya saat mereka menyusup untuk mengungkap kriminalitas tersebut. Novel ini memberikan pesan bahwa dengan semangat yang kuat dan tim yang kompak, segala kesulitan dapat diatasi.
Novel Negeri Di Ujung Tanduk menceritakan tentang Thomas yang dipermainkan oleh pamannya sendiri karena pamannya adalah pemasok obat-obatan terlarang. Thomas dan polisi saling baku tembak di kapal milik pamannya saat mereka menyusup untuk mengungkap kriminalitas tersebut. Novel ini memberikan pesan bahwa dengan semangat yang kuat dan tim yang kompak, segala kesulitan dapat diatasi.
b) Pengarang : Tere Liye c) Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama d) Kota Penerbit : Yogyakarta e) Tahun Terbit : 2013 f) Tebal Buku : 360 halaman g) Cetakan : April 2013
No Komponen Penting Informasi Penting
1. Tema Pentas Panggung Politik 2. Alur Novel ini beralur campuran, ketika alurnya maju, dia (tokoh) sempat flashback 3. Tokoh & Penokohan - Thomas(Orang Pertama Tokoh Utama)(Protagonis) : Gigih,pantang menyerah, berani,jantan,cerdas - Opa (Orang ketiga) : Baik, ramah, - Wartawati (?) (Orang ketiga) : Kritis,panikan, berani - Maggie (Orang ketiga) : baik,patuh, kadang senonoh,peduli - Kris (orang ketiga) : Pintar,baik,Patuh - Rudi (orang ketiga) : baik 4. Konflik - Thomas dipermainkan oleh pamannya sendiri dikarenakan pamannya adalah seorang pemasok obat-obatan terlarang. - Thomas dan polisi saling baku tembang dikapal dikarenakan thomas dan polisi menyusup di kapal milik pamannya. 5. Sudut Pandang Sudut pandang yang diceritakan di dalam novel ini menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu. Pengarang sebagai orang ketiga karena pengarang tidak menyebut ‘aku’ sebagai tokoh, melainkan menyebut nama masing masing tokoh. 6. Latar - tempat : Kapal, Bandara, kantor kepolisian hongkong, kampung lama thomas, sekolah asrama thomas - Waktu : Pagi, siang, sore, malam hari - Suasana : Menegangkan, Santai 7. Amanat “Sama halnya dengan kehidupan, seluruh kejadian menyakitkan yang kita alami, semakin dalam dan menyedihkan rasannya, jika kita bisa bertahan, tidak hancur, maka kita akan tumbuh menjadi seseorang berkarakter laksana intan. Keras. Kokoh.” 8. Bahasa Metafora : " Tidak perlu. Dia sudah menangis tersedu, berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Persis seperti anak mama yang diancam diambil mainannya. Memalukan, mental begitu berani-beraninya berusaha menyuap kalian. Dia jelas bukan jenis petarung sejati."
9. Nilai – Nilai Kehidupan Nilai Sosial :
Kekompakan tim dapat menghancurkan segalanya termasuk cerita diatas yang menghancurkan para gerombol pemasok obat-obatan terlarang. Nilai Moral : Jangan menyerah apapun yang terjadi jika tuhan meridhoi apa yang kamu lakukan maka tidak ada yang mustahil untuk dicapai.
Link : 1. http://rafiqashmal.blogspot.com/2013/12/negeri-di-ujung- tanduk.html 2. https://www.kompasiana.com/frnwenni06/5a9150a15e13736760 76db92/para-bedebah-untuk-negeri-di-ujung-tanduk