Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Sistem Pemadam Kebakaran

Sistem Pemadam Kebakaran merupakan sistem yang ada di dalam kapal


yang berfungsi untuk mengantisipasi semua kebakaran yang terjadi di kapal.
Penyebab terjadinya kebakaran yaitu adanya material, sumber api dan oksigen.
Prinsip kerja dari pemadam kebakaran yaitu menghilangkan salah satu unsur
penyebab terjadinya kebakaran tersebut. Bisa menghilangkan material, sumber
api dan oksigen. Pada kapal tanker, potensi terjadinya kebakaran sangatlah
tinggi karena pada kapal tanker banya material mudah terbakar seperti minyak
dan bahan – bahan mudah terbakar lainnya. Sehubungan dengan kondisi
tersebut, maka di dalam kapal tanker harus berhati – hati dalam melakukan
aktivitas. Sistem pemadam kebakaran terbagi menjadi dua, yaitu Fire
Preventing dan Fire Fighting.
a. Fire Preventing, merupakan cara mencegah dan mangatasi terjadinya
kebakaran. Dalam Fire Preventing ini terdapat dua alat yaitu detection
dan alarm. Detection atau detector dipakai untuk mendeteksi terjadinya
kebakaran secepatnya. Unsur – unsur yang akan dideteksi adalah asap,
nyala api dan panas atau temperature. Alarm berfungsi sebagai alat
pemberitahu terjadinya kebakaran melalui sirine atau bel. Alarm bekerja
menerima sinyal dari detector yang kemudian memberikan suara.
Biasanya kedua alat ini dipasang pada wheelhouse, deck dan engine
room.
b. Fire Fighting, merupakan cara memadamkan kebakaran yang terjadi.
Dalam system fire fighting terdapat beberapa cara, yaitu Fire Main dan
Pressured Water (Sprinkle), Foam dan Gas. Untuk cara gas biasanya
menggunakan CO2, Halon, Inert Gas dan Uap.

1.2 Klasifikasi Kebakaran dan Pemadamannya

Dalam kebakaran, terdapat klasifikasi kebakaran dan pemadaman yang


dilakukan.
a. Kelas A (bahan padat) dapat dipadamkan dengan air, foam dan gas.
Contoh dari kebakaran kelas A adalah kayu, plastik, karet, fiberglass dan
alat – alat furniture.
b. Kelas B (bahan cair dan gas) dapat dipadamkan dengan foam dan gas.
Contoh dari kebakaran kelas B adalah pada minyak pelumas dan bahan
bakar.
c. Kelas C, hanya dapat dipadamkan dengan gas saja. Contoh dari kebakaran
kelas C adalah pada gas seperti LPG.
d. Kelas D, kebakaran yang dapat dipadamkan dengan tepung atau bubuk
saja. Contoh dari kebakaran kelas ini adalah pada logam seperti Mg dan
Al.

BAB II
DASAR TEORI
2.1 Komponen Sistem Pemadam Kebakaran
A. Pompa
B. Pipa
C. Hydrant
D. Hose
E. Nozzle
F. Pompa Hydrophore
G. Hydrophore
H. Sprinkles
I. Pompa PMK

2.2 A

BAB III
PERSYARATAN
3.1 Klasifikasi BKI

3.2 Lokasi

BAB IV
GAMBAR DESAIN
4.1 Gambar Desain
4.2 A

BAB V
PERHITUNGAN
5.1 Principal Dimension
5.2 Diameter Pipa Fire Fighting
5.3 Kapasitas Pompa Fire Fighting
5.4 Kecepatan Aliran
5.5 Head Pompa

Anda mungkin juga menyukai