Listing.1
rumus_radar.m
function [snr] = rumus_radar(pt, frek, g, sigma, te, b, nf, loss, range)
% program untuk implementasi rumus(1.10)
c = 3.0e+8; % kec. Cahaya
pt = 1.5e+6; % daya pancar dalam Watt
frek = 5.6e+9; % frekuensi operasi radar dalam Hz
g = 45.0; % gain antena dalam dB
sigma = 0.1; % luas efektif target dalam meter persegi
te = 290.0; % suhu derau dalam kelvin
b = 5.0e+6; % bandwidth operasi radar dalam Hz
nf = 3.0; %noise figure dalam dB
loss = 6.0; % loss sistem radar dalam dB
range = linspace(25e3,165e3,1000); % jarak target 25 sampai 165 Km, 1000 point
lambda = c / frek; % panjang gelombang
p_peak = 10*log10(pt); % konversi daya pancar ke dB
lambda_sqdb = 10*log10(lambda^2); % menghitung kwadrat panjang gelombang ke dB
sigmadb = 10*log10(sigma); % konversi sigma ke dB
four_pi_cub = 10*log10((4.0 * pi)^3); % (4pi)^3 dalam dB
k_db = 10*log10(1.38e-23); % konstanta Boltzman dalam dB
te_db = 10*log10(te); % suhu derau dalam dB
b_db = 10*log10(b); % bandwidth dalam dB
range_pwr4_db = 10*log10(range.^4); % vector jarak target ^4 dalam dB
% implementasi rumus (1.10)
num = p_peak + g + g + lambda_sqdb + sigmadb;
den = four_pi_cub + k_db + te_db + b_db + nf + loss + range_pwr4_db;
snr = num - den;
return
Listing.2
SNR_vs_Range.m
Lebar_pulsa_vs_nilai_SNR
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa pada jarak 25 km adalah nilai SNR tertinggi dimana :
Pada σ = 1 m2 nilai SNR ± 48 dB
Pada σ = 0,1 m2 nilai SNR ± 38 dB
Pada σ =0,0 1 m2 nilai SNR ±28 dB.
Dan nilai SNR terendah terletak pada jarak 165 km adalah nilai SNR terendah dimana :
Pada σ = 1 m2 nilai SNR ± 12 dB
Pada σ = 0,1 m2 nilai SNR ± 2 dB
Pada σ =0,0 1 m2 nilai SNR ± -8 dB
Dilihat dari grafik diatas dimana nilai yang divariasi adalah nilai luas efektif target, dapat diambil
kesimpulan bahwa semakin besar luas efektif target yang memantulkan sinyal makan nilai SNR akan
semakin besar, atau dapat dikatakan semakin luas target maka semakin besar sinyal yang dipantulkan
kembali.
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa pada jarak 25 km adalah nilai SNR tertinggi dimana :
Pada Pt = 2.16 MW nilai SNR ± 4 dB
Pada Pt = 1.5 MW nilai SNR ± 3 dB
Pada Pt = 0.6 MW nilai SNR ± -1 dB.
Dan nilai SNR terendah terletak pada jarak 165 km adalah nilai SNR terendah dimana :
Pada Pt = 2.16 MW nilai SNR ± 45 dB
Pada Pt = 1.5 MW nilai SNR ± 36 dB
Pada Pt = 0.6 MW nilai SNR ±28 dB.
Dilihat dari grafik diatas dimana nilai yang divariasi adalah Daya pancar, dapat diambil
kesimpulan bahwa semakin besar daya pancar yang digunakan untuk transmisi sinyal maka nilai SNR akan
semakin besar, atau dapat dikatakan semakin besar daya pancar maka daya sinyal akan lebih besar
dibandingkan dengan daya noise.
Dari kedua grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin jauh jarak jangkau (range) maka
nilai SNR akan semakin kecil, baik pada gambar 1 yang bervariasi pada luas efektif (σ) maupun pada
gambar 2 yang bervariasi pada daya pancar (Pt), ataudapat dikatakan nilai SNR berbanding terbalik dengan
jarak jangkau (range).
6. Diketahui system radar dengan spesifikasi: frek =94 GHz, lebar pulsa τ = 50×10-9 detik, daya pancar, 4 W,
noise figure = 7 dB, gain antena = 47 dB, luas efektif target = 20 m2, loss sistem = 10 dB, dan jarak
jangkau 7 km. Hitunglah SNR dengan listing-1!
7. Buat modifikasi pada listing 2 untuk merubah warna legend pada grafik berbeda-beda
Untuk mengubah warna legend menjadi berbeda-beda dilakukan modifikasi pada listing 2 seperti gambar
yang ditandai warna merah dibawah ini :
Gambar 5. Hubungan lebar pulsa vs nilai SNR pada jarak 75 km,100 km,150 km
Dari gambar diatas lebar pulsa terbesar adalah saat SNR = 20 dB dimana:
Pada jarak 75 km lebar pulsa ± 101 mikrodetik atau sama dengan 10-5 detik
Pada jarak 100 km lebar pulsa ± 4x101 mikrodetik atau sama dengan 4x10-5 detik
Pada jarak 150 km lebar pulsa ± 1.5x102 mikrodetik atau sama dengan 1.5x10-4 detik
Dilihat dari grafik diatas dimana nilai yang divariasi adalah jarak jangkau, dapat disimpulkan
bahwa semakin besar nilai SNR maka semakin besar nilai lebar pulsa, jadi nilai SNR berbanding lurus
dengan nilai lebar pulsa, dan semakin jauh jarak maka lebar pulsa akan semakin besar. Hal ini disebabkan
pada rumus lebar pulsa terdapat nilai SNR (seperti pada rumus 1.11) , oleh sebab itu semakin besar SNR
maka lebar pulsa akan semakin besar.
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa pada jarak 25 km adalah nilai SNR tertinggi dimana :
Pada frek = 0.56 GHz nilai SNR ± 55 dB
Pada frek = 5.6 GHz nilai SNR ± 35 dB
Pada frek = 56 GHz nilai SNR ± 15 dB.
Dan nilai SNR terendah terletak pada jarak 165 km adalah nilai SNR terendah dimana :
Pada frek = 0.56 GHz nilai SNR ± 22 dB
Pada frek = 5.6 GHz nilai SNR ± 2 dB
Pada frek = 56 GHz nilai SNR ± -17 dB.
Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa semakin besar frekuensi maka nilai SNR akan semakin kecil,
begitupun sebaliknya semakin kecil frekuensi maka nilai SNR akan semakin besar, hal ini disebabkan
karena pada rumus SNR ada nilai lambda (panjang gel) yang sama dengan cepat rambat gelombang dibagi
dengan frekuensi. Oleh sebab itu semakin tinggi frekuensi maka SNR nilai lambda semakin kecil dan nilai
SNR juga semakin kecil.
10. Modifikasi listing 3 untuk melihat bandwidth vs SNR dengan mengubah jarak menjadi
menjadi (75000 km,10000 km, 150000 km)
Modifikasi seperti dibawah ini :
pt = 1e+6; % daya pancar dalam Watt
frek = 5.6e+9; % frekuensi operasi radar dalam Hz
g = 40.0; % gain antena dalam dB
sigma = 0.1; % luas efektif target dalam meter persegi
te =300.0; % suhu derau dalam kelvin
nf = 5.0; %noise figure dalam dB
loss = 6.0; % loss sistem radar dalam dB
range = [75e6,100e6,150e6]; % besarnya jarak (3 panjang jarak yang berbeda)
snr_db = linspace(5,20,200); % nilai SNR mulai dari 5 dB sampai 20 dB, 200 point
snr = 10.^(0.1.*snr_db); % konversi SNR ke metrik
gain = 10^(0.1*g); %konversi gain antena ke metrik
loss = 10^(0.1*loss); % konversi loss ke metrik
F = 10^(0.1*nf); % konversi noise figure ke noise faktor
lambda = 3.e8 / frek;
% hitung panjang gelombang
%implementasi rumus (1.11)
den = pt * gain * gain * sigma * lambda^2;
num1 = (4*pi)^3 * 1.38e-23 * te * F * loss * range(1)^4 .* snr;
num2 = (4*pi)^3 * 1.38e-23 * te * F * loss * range(2)^4 .* snr;
num3 = (4*pi)^3 * 1.38e-23 * te * F * loss * range(3)^4 .* snr;
tau1 = num1 ./ den ;
tau2 = num2 ./ den;
tau3 = num3 ./ den;
b1 = 1 ./ tau1;
b2 = 1 ./ tau2;
b3 = 1 ./ tau3;
% plot tau vs snr
figure(1)
semilogy(snr_db,b1,'k-',snr_db,b2,'k -.',snr_db,b3,'k:')
grid
legend('jarak = 75000 km','jarak = 100000 km','jarak = 150000 km')
xlabel ('Nilai SNR minimum yang diperlukan - dB');
ylabel ('bandwidth - Hertz');
dan didapat hasil seperti dibawah ini :
Dilihat dari grafik diatas dimana nilai yang divariasi adalah jarak jangkau (75000km 100000 km, 150000 km),
didapat rentang nilai lebar bandwidth seperti dibawah ini :
Pada jarak 75000 km, rentang nilai bandwidth mulai dari 5x10-5 Hertz sampai dengan 10-7 Hertz
Pada jarak 100000 km, rentang nilai bandwidth mulai dari 10-6 Hertz sampai dengan 5x10-7 Hertz
Pada jarak 150000 km, rentang nilai bandwidth mulai dari 9x10-6 Hertz sampai dengan 3x10-8 Hertz
Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin jauh jarak maka semakin kecil bandwidth, hal ini disebabkan karena
semakin besar jarak maka lebar pulsa akan semakin besar, saat lebar pulsa semakin besar maka bandwidth
akan semakin kecil karena rumus bandwidth adalah 1 dibagi lebar pulsa.
11. Modifikasi listing 3 dengan mengubah jarak untuk melihat hubungan bandwidth vs SNR
Diketahui : noise figure (5 dB, 10 dB, 15 dB ); jarak 1000 km, daya pancar 2MW, frek = 6GHz, gai antenna
= 40 dB, luas efektif target = 0.1 m 2 , suhu derau = 290 kelvin, loss = 6dB, SNR = 5 dB sampai 20 dB.
Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin besar noise figure maka semakin kecil bandwidth, hal ini disebabkan
karena berdasarkan rumus 1.11 semakin besar noise figure (yang telah diubah ke noise faktor) maka lebar
pulsa akan semakin besar, saat lebar pulsa semakin besar maka bandwidth akan semakin kecil karena
rumus bandwidth adalah 1 dibagi lebar pulsa.
12. Buatlah program Hitung kecepatan target v(m/s) jika parameter yang diketahui adalah
pergeseran frekuensi (fd), frekuensi pancar (ft), sudut horizontal dan vertical target
terhadap system radar.
Misal fd =0.5x103 Hertz/meter, ft = 6x106 Hertz, sudut horizontal = pi/4 (450),
sudut vertikal = pi/5 (360)
Rumus awal :
Lalu untuk menghitung kecepatan target rumus menjadi :