Anda di halaman 1dari 16

TUGAS UAS PROJECT RADAR dan NAVIGASI

NAMA : MUHAMMAD ABIZAR ROFI’UDIN


NIM : 1606030028

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2018
Project Radar Dan Navigasi
1. Tuliskan listing 1, listing 2, listing 3
Diketahui :
pt =1,5 MW, frekuensi = 5,6 GHz, gain antena = 45 dB, suhu derau = 290oK, loss sistem radar = 6 dB, Noise Figure = 3
dB, bandwidth = 5 MHz, jarak deteksi minimum = 25 km, jarak deteksi maksimum 165 km, luas efektif target
diasumsikan 0,1 m2.

Listing.1
rumus_radar.m
function [snr] = rumus_radar(pt, frek, g, sigma, te, b, nf, loss, range)
% program untuk implementasi rumus(1.10)
c = 3.0e+8; % kec. Cahaya
pt = 1.5e+6; % daya pancar dalam Watt
frek = 5.6e+9; % frekuensi operasi radar dalam Hz
g = 45.0; % gain antena dalam dB
sigma = 0.1; % luas efektif target dalam meter persegi
te = 290.0; % suhu derau dalam kelvin
b = 5.0e+6; % bandwidth operasi radar dalam Hz
nf = 3.0; %noise figure dalam dB
loss = 6.0; % loss sistem radar dalam dB
range = linspace(25e3,165e3,1000); % jarak target 25 sampai 165 Km, 1000 point
lambda = c / frek; % panjang gelombang
p_peak = 10*log10(pt); % konversi daya pancar ke dB
lambda_sqdb = 10*log10(lambda^2); % menghitung kwadrat panjang gelombang ke dB
sigmadb = 10*log10(sigma); % konversi sigma ke dB
four_pi_cub = 10*log10((4.0 * pi)^3); % (4pi)^3 dalam dB
k_db = 10*log10(1.38e-23); % konstanta Boltzman dalam dB
te_db = 10*log10(te); % suhu derau dalam dB
b_db = 10*log10(b); % bandwidth dalam dB
range_pwr4_db = 10*log10(range.^4); % vector jarak target ^4 dalam dB
% implementasi rumus (1.10)
num = p_peak + g + g + lambda_sqdb + sigmadb;
den = four_pi_cub + k_db + te_db + b_db + nf + loss + range_pwr4_db;
snr = num - den;
return
Listing.2

SNR_vs_Range.m

% program untuk melihat grafik SNR vs jarak jangkau


close all
clear all
pt = 1.5e+6; % daya pancar dalam Watt
frek = 5.6e+9; % frekuensi operasi radar dalam Hz
g = 45.0; % gain antena dalam dB
sigma = 0.1; % luas efektif target dalam meter persegi
te = 290.0; % suhu derau dalam kelvin
b = 5.0e+6; % bandwidth operasi radar dalam Hz
nf = 3.0; %noise figure dalam dB
loss = 6.0; % loss sistem radar dalam dB
range = linspace(25e3,165e3,1000); % jarak target 25 sampai 165 Km, 1000 point
snr1 = rumus_radar (pt, frek, g, sigma, te, b, nf, loss, range);
snr2 = rumus_radar (pt, frek, g, sigma/10, te, b, nf, loss, range);
snr3 = rumus_radar (pt, frek, g, sigma*10, te, b, nf, loss, range);
% plot SNR vs jarak
figure(1)
rangekm = range ./ 1000; plot(rangekm,snr3,'k',rangekm,snr1,'k -.',rangekm,snr2,'k:')
grid
legend('\sigma = 1 m^2','\sigma = 0,1 m^2','\sigma = 0,01 m^2')
xlabel ('Jarak Deteksi - Km');
ylabel ('SNR - dB');
snr1 = rumus_radar (pt, frek, g, sigma, te, b, nf, loss, range);
snr2 = rumus_radar (pt*.4, frek, g, sigma, te, b, nf, loss, range);
snr3 = rumus_radar (pt*1.8, frek, g, sigma, te, b, nf, loss, range);
figure (2)
plot(rangekm,snr3,'k',rangekm,snr1,'k -.',rangekm,snr2,'k:')
grid
legend('Pt = 2.16 MW','Pt = 1.5 MW','Pt = 0.6 MW')
xlabel ('Jarak Deteksi - Km');
ylabel ('SNR - dB')
Listing.3

Lebar_pulsa_vs_nilai_SNR

% program implementasi rumus (1.11), lebar pulsa vs nilai SNR


close all
clear all
pt = 1.e+6; % daya pancar dalam Watt
frek = 5.6e+9; % frekuensi operasi radar dalam Hz
g = 40.0; % gain antena dalam dB
sigma = 0.1; % luas efektif target dalam meter persegi
te =300.0; % suhu derau dalam kelvin
nf = 5.0; %noise figure dalam dB
loss = 6.0; % loss sistem radar dalam dB
range = [75e3,100e3,150e3]; % besarnya jarak (3 panjang jarak yang berbeda)
snr_db = linspace(5,20,200); % nilai SNR mulai dari 5 dB sampai 20 dB, 200 point
snr = 10.^(0.1.*snr_db); % konversi SNR ke metrik
gain = 10^(0.1*g); %konversi gain antena ke metrik
loss = 10^(0.1*loss); % konversi loss ke metrik
F = 10^(0.1*nf); % konversi noise figure ke noise faktor
lambda = 3.e8 / frek;
% hitung panjang gelombang
%implementasi rumus (1.11)
den = pt * gain * gain * sigma * lambda^2;
num1 = (4*pi)^3 * 1.38e-23 * te * F * loss * range(1)^4 .* snr;
num2 = (4*pi)^3 * 1.38e-23 * te * F * loss * range(2)^4 .* snr;
num3 = (4*pi)^3 * 1.38e-23 * te * F * loss * range(3)^4 .* snr;
tau1 = num1 ./ den ;
tau2 = num2 ./ den;
tau3 = num3 ./ den;
% plot tau vs snr
figure(1)
semilogy(snr_db,1e6*tau1,'k',snr_db,1e6*tau2,'k -.',snr_db,1e6*tau3,'k:')
grid
legend('R = 75 Km','R = 100 Km','R = 150 Km')
xlabel ('Nilai SNR minimum yang diperlukan - dB');
ylabel ('\tau (lebar pulsa) dalam \mu detik');
2. Run listing-1 s/d 3
3. Simpan listing-1 dgn nama rumus_radar.m dan listing 2 dan 3 dgn nama apa saja
4. Simpan dalam 1 direktori kerja matlab
5.Lihat gambar figure 1 dan figure 2

Gambar 1. Hubungan SNR vs Range pada σ = 1 m2, σ = 0,1 m2, σ =0,0 1 m2

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa pada jarak 25 km adalah nilai SNR tertinggi dimana :
Pada σ = 1 m2 nilai SNR ± 48 dB
Pada σ = 0,1 m2 nilai SNR ± 38 dB
Pada σ =0,0 1 m2 nilai SNR ±28 dB.
Dan nilai SNR terendah terletak pada jarak 165 km adalah nilai SNR terendah dimana :
Pada σ = 1 m2 nilai SNR ± 12 dB
Pada σ = 0,1 m2 nilai SNR ± 2 dB
Pada σ =0,0 1 m2 nilai SNR ± -8 dB
Dilihat dari grafik diatas dimana nilai yang divariasi adalah nilai luas efektif target, dapat diambil
kesimpulan bahwa semakin besar luas efektif target yang memantulkan sinyal makan nilai SNR akan
semakin besar, atau dapat dikatakan semakin luas target maka semakin besar sinyal yang dipantulkan
kembali.

Gambar 2. Hubungan SNR vs Range pada Pt = 2.16MW, Pt = 1.5 MW, Pt = 0.6 MW

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa pada jarak 25 km adalah nilai SNR tertinggi dimana :
Pada Pt = 2.16 MW nilai SNR ± 4 dB
Pada Pt = 1.5 MW nilai SNR ± 3 dB
Pada Pt = 0.6 MW nilai SNR ± -1 dB.
Dan nilai SNR terendah terletak pada jarak 165 km adalah nilai SNR terendah dimana :
Pada Pt = 2.16 MW nilai SNR ± 45 dB
Pada Pt = 1.5 MW nilai SNR ± 36 dB
Pada Pt = 0.6 MW nilai SNR ±28 dB.

Dilihat dari grafik diatas dimana nilai yang divariasi adalah Daya pancar, dapat diambil
kesimpulan bahwa semakin besar daya pancar yang digunakan untuk transmisi sinyal maka nilai SNR akan
semakin besar, atau dapat dikatakan semakin besar daya pancar maka daya sinyal akan lebih besar
dibandingkan dengan daya noise.

Dari kedua grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin jauh jarak jangkau (range) maka
nilai SNR akan semakin kecil, baik pada gambar 1 yang bervariasi pada luas efektif (σ) maupun pada
gambar 2 yang bervariasi pada daya pancar (Pt), ataudapat dikatakan nilai SNR berbanding terbalik dengan
jarak jangkau (range).

6. Diketahui system radar dengan spesifikasi: frek =94 GHz, lebar pulsa τ = 50×10-9 detik, daya pancar, 4 W,
noise figure = 7 dB, gain antena = 47 dB, luas efektif target = 20 m2, loss sistem = 10 dB, dan jarak
jangkau 7 km. Hitunglah SNR dengan listing-1!

Untuk menhitung SNR soal diatas maka Listing 1 dimofikasi menjadi :


function [snr] = rumus_radar(pt, frek, g, sigma, te, b, nf, loss, range)
% program untuk implementasi rumus(1.10)
c = 3.0e+8; % kec. cahaya
pt = 4; % daya pancar dalam Watt
frek = 94e+9; % frekuensi operasi radar dalam Hz
g = 47.0; % gain antena dalam dB
sigma = 20; % luas efektif target dalam meter persegi
te = 290.0; % suhu derau dalam kelvin
pls = 50e-9; %lebar pulsa
b = 1/pls; % bandwidth = 1/lebar pulsa (Hz)
nf = 7.0; %noise figure dalam dB
loss = 10; % loss sistem radar dalam dB
range = 7; %jarak jangkau dalam km
lambda = c / frek; % panjang gelombang
p_peak = 10*log10(pt); % konversi daya pancar ke dB
lambda_sqdb = 10*log10(lambda^2); % menghitung kwadrat panjang gelombang ke dB
sigmadb = 10*log10(sigma); % konversi sigma ke dB
four_pi_cub = 10*log10((4.0 * pi)^3); % (4pi)^3 dalam dB
k_db = 10*log10(1.38e-23); % konstanta Boltzman dalam dB
te_db = 10*log10(te); % suhu derau dalam dB
b_db = 10*log10(b); % bandwidth dalam dB
range_pwr4_db = 10*log10(range.^4); % vector jarak target ^4 dalam dB
% implementasi rumus (1.10)
a = p_peak + g + g + lambda_sqdb + sigmadb;
d = four_pi_cub + k_db + te_db + b_db + nf + loss + range_pwr4_db;
snr = a-d;
return

dan didapat hasil dalam dB sebagai berikut :

7. Buat modifikasi pada listing 2 untuk merubah warna legend pada grafik berbeda-beda

Untuk mengubah warna legend menjadi berbeda-beda dilakukan modifikasi pada listing 2 seperti gambar
yang ditandai warna merah dibawah ini :

Gambar 3. modifikasi pada listing 2 untuk merubah warna legend


Dan didapat hasil seperti dibawah ini :

Gambar 4. Hasil modifikasi pada listing 2 untuk mengubah warna legend

8. Lihatlah hasil gambar listing 3 dan berikan analisa

Gambar 5. Hubungan lebar pulsa vs nilai SNR pada jarak 75 km,100 km,150 km
Dari gambar diatas lebar pulsa terbesar adalah saat SNR = 20 dB dimana:
Pada jarak 75 km lebar pulsa ± 101 mikrodetik atau sama dengan 10-5 detik
Pada jarak 100 km lebar pulsa ± 4x101 mikrodetik atau sama dengan 4x10-5 detik
Pada jarak 150 km lebar pulsa ± 1.5x102 mikrodetik atau sama dengan 1.5x10-4 detik

Dan nilai lebar pulsa terkecil adalah saat SNR = 5 dB dimana:


Pada jarak 75 km lebar pulsa ± 5x10-1 mikrodetik atau sama dengan 5x10-7 detik
Pada jarak 100 km lebar pulsa ± 100 mikrodetik atau sama dengan 10-6 detik
Pada jarak 150 km lebar pulsa ± 7x100 mikrodetik atau sama dengan 7x10-6 detik

Dilihat dari grafik diatas dimana nilai yang divariasi adalah jarak jangkau, dapat disimpulkan
bahwa semakin besar nilai SNR maka semakin besar nilai lebar pulsa, jadi nilai SNR berbanding lurus
dengan nilai lebar pulsa, dan semakin jauh jarak maka lebar pulsa akan semakin besar. Hal ini disebabkan
pada rumus lebar pulsa terdapat nilai SNR (seperti pada rumus 1.11) , oleh sebab itu semakin besar SNR
maka lebar pulsa akan semakin besar.

9. Modifikasi listing 2 dengan mengubah frekuensi menjadi (0.56GHz, 5.6GHz, 56GHz)


Listing 2 diodifikasi seperti dibawah ini :

Gambar 6. Modifikasi pada listing 2 pada variansi frekuensi


Dan didapat hasil seperti dibawah ini :

Gambar 7. Hasil modifikasi pada listing 2 variansi frekuensi

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa pada jarak 25 km adalah nilai SNR tertinggi dimana :
Pada frek = 0.56 GHz nilai SNR ± 55 dB
Pada frek = 5.6 GHz nilai SNR ± 35 dB
Pada frek = 56 GHz nilai SNR ± 15 dB.
Dan nilai SNR terendah terletak pada jarak 165 km adalah nilai SNR terendah dimana :
Pada frek = 0.56 GHz nilai SNR ± 22 dB
Pada frek = 5.6 GHz nilai SNR ± 2 dB
Pada frek = 56 GHz nilai SNR ± -17 dB.
Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa semakin besar frekuensi maka nilai SNR akan semakin kecil,
begitupun sebaliknya semakin kecil frekuensi maka nilai SNR akan semakin besar, hal ini disebabkan
karena pada rumus SNR ada nilai lambda (panjang gel) yang sama dengan cepat rambat gelombang dibagi
dengan frekuensi. Oleh sebab itu semakin tinggi frekuensi maka SNR nilai lambda semakin kecil dan nilai
SNR juga semakin kecil.
10. Modifikasi listing 3 untuk melihat bandwidth vs SNR dengan mengubah jarak menjadi
menjadi (75000 km,10000 km, 150000 km)
Modifikasi seperti dibawah ini :
pt = 1e+6; % daya pancar dalam Watt
frek = 5.6e+9; % frekuensi operasi radar dalam Hz
g = 40.0; % gain antena dalam dB
sigma = 0.1; % luas efektif target dalam meter persegi
te =300.0; % suhu derau dalam kelvin
nf = 5.0; %noise figure dalam dB
loss = 6.0; % loss sistem radar dalam dB
range = [75e6,100e6,150e6]; % besarnya jarak (3 panjang jarak yang berbeda)
snr_db = linspace(5,20,200); % nilai SNR mulai dari 5 dB sampai 20 dB, 200 point
snr = 10.^(0.1.*snr_db); % konversi SNR ke metrik
gain = 10^(0.1*g); %konversi gain antena ke metrik
loss = 10^(0.1*loss); % konversi loss ke metrik
F = 10^(0.1*nf); % konversi noise figure ke noise faktor
lambda = 3.e8 / frek;
% hitung panjang gelombang
%implementasi rumus (1.11)
den = pt * gain * gain * sigma * lambda^2;
num1 = (4*pi)^3 * 1.38e-23 * te * F * loss * range(1)^4 .* snr;
num2 = (4*pi)^3 * 1.38e-23 * te * F * loss * range(2)^4 .* snr;
num3 = (4*pi)^3 * 1.38e-23 * te * F * loss * range(3)^4 .* snr;
tau1 = num1 ./ den ;
tau2 = num2 ./ den;
tau3 = num3 ./ den;
b1 = 1 ./ tau1;
b2 = 1 ./ tau2;
b3 = 1 ./ tau3;
% plot tau vs snr
figure(1)
semilogy(snr_db,b1,'k-',snr_db,b2,'k -.',snr_db,b3,'k:')
grid
legend('jarak = 75000 km','jarak = 100000 km','jarak = 150000 km')
xlabel ('Nilai SNR minimum yang diperlukan - dB');
ylabel ('bandwidth - Hertz');
dan didapat hasil seperti dibawah ini :

Gambar 8. Hasil modifikasi listing 3 variansi pada jarak

Dilihat dari grafik diatas dimana nilai yang divariasi adalah jarak jangkau (75000km 100000 km, 150000 km),
didapat rentang nilai lebar bandwidth seperti dibawah ini :
Pada jarak 75000 km, rentang nilai bandwidth mulai dari 5x10-5 Hertz sampai dengan 10-7 Hertz
Pada jarak 100000 km, rentang nilai bandwidth mulai dari 10-6 Hertz sampai dengan 5x10-7 Hertz
Pada jarak 150000 km, rentang nilai bandwidth mulai dari 9x10-6 Hertz sampai dengan 3x10-8 Hertz

Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin jauh jarak maka semakin kecil bandwidth, hal ini disebabkan karena
semakin besar jarak maka lebar pulsa akan semakin besar, saat lebar pulsa semakin besar maka bandwidth
akan semakin kecil karena rumus bandwidth adalah 1 dibagi lebar pulsa.
11. Modifikasi listing 3 dengan mengubah jarak untuk melihat hubungan bandwidth vs SNR
Diketahui : noise figure (5 dB, 10 dB, 15 dB ); jarak 1000 km, daya pancar 2MW, frek = 6GHz, gai antenna
= 40 dB, luas efektif target = 0.1 m 2 , suhu derau = 290 kelvin, loss = 6dB, SNR = 5 dB sampai 20 dB.

Listing 3 dimodifikasi menjadi :


pt = 2e+6; % daya pancar dalam Watt
frek = 6e+9; % frekuensi operasi radar dalam Hz
g = 40.0; % gain antena dalam dB
sigma = 0.1; % luas efektif target dalam meter persegi
te =290.0; % suhu derau dalam kelvin
nf1 = 5.0; %noise figure dalam dB
nf2 = 10;
nf3 = 15;
loss = 6.0; % loss sistem radar dalam dB
range = 10e6; % besarnya jarak (3 panjang jarak yang berbeda)
snr_db = linspace(5,20,200); % nilai SNR mulai dari 5 dB sampai 20 dB, 200 point
snr = 10.^(0.1.*snr_db); % konversi SNR ke metrik
gain = 10^(0.1*g); %konversi gain antena ke metrik
loss = 10^(0.1*loss); % konversi loss ke metrik
F1 = 10^(0.1*nf1); % konversi noise figure ke noise faktor
F2 = 10^(0.1*nf2);
F3 = 10^(0.1*nf3);
lambda = 3.e8 / frek;% hitung panjang gelombang
%implementasi rumus (1.11)
den = pt * gain * gain * sigma * lambda^2;
num1 = (4*pi)^3 * 1.38e-23 * te * F1 * loss * range^4 .* snr;
num2 = (4*pi)^3 * 1.38e-23 * te * F2 * loss * range^4 .* snr;
num3 = (4*pi)^3 * 1.38e-23 * te * F3 * loss * range^4 .* snr;
tau1 = num1 ./ den ;
tau2 = num2 ./ den;
tau3 = num3 ./ den;
b1 = 1 ./ tau1;
b2 = 1 ./ tau2;
b3 = 1 ./ tau3;
% plot tau vs snr
figure(1)
semilogy(snr_db,b1,'k-',snr_db,b2,'k -.',snr_db,b3,'k:')
grid
legend('nf = 5 dB','nf = 10 dB','nf = 15 dB')
xlabel ('Nilai SNR minimum yang diperlukan - dB');
ylabel ('bandwidth - Hertz');
dan didapat hasil seperti dibawah ini :

Gambar 8. Hasil modifikasi listing 3 bandwidth vs SNR


Dilihat dari grafik diatas dimana nilai yang divariasi adalah noised figure (5 dB, 10 dB, 15 dB),
didapat rentang nilai lebar bandwidth seperti dibawah ini :
Pada nf = 5 dB, rentang nilai bandwidth mulai dari 8x10-1 Hertz sampai dengan 3x10-3 Hertz
Pada nf = 10 dB , rentang nilai bandwidth mulai dari 3x10-2 Hertz sampai dengan 9x10-3 Hertz
Pada nf = 15 dB, rentang nilai bandwidth mulai dari 9x10-6 Hertz sampai dengan 3x10-8 Hertz

Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin besar noise figure maka semakin kecil bandwidth, hal ini disebabkan
karena berdasarkan rumus 1.11 semakin besar noise figure (yang telah diubah ke noise faktor) maka lebar
pulsa akan semakin besar, saat lebar pulsa semakin besar maka bandwidth akan semakin kecil karena
rumus bandwidth adalah 1 dibagi lebar pulsa.

12. Buatlah program Hitung kecepatan target v(m/s) jika parameter yang diketahui adalah
pergeseran frekuensi (fd), frekuensi pancar (ft), sudut horizontal dan vertical target
terhadap system radar.
Misal fd =0.5x103 Hertz/meter, ft = 6x106 Hertz, sudut horizontal = pi/4 (450),
sudut vertikal = pi/5 (360)
Rumus awal :
Lalu untuk menghitung kecepatan target rumus menjadi :

Program untuk menghitung kecepatan berdasarkan rumus diatas adalah


fd = 0.5e+3;% pergeseran frekuensi Hertz/meter
ft = 6.0e+6;% frekuensi pancar Hertz
sh = pi/4;% sudut horisontal antara arah radar dan arah objek
sv = pi/5;% sudut vertikal anatara arah radar dan arah objek
c = 3.0e+8;% kec cahaya
sd = acos(cos(sh)*cos(sv));%nilai sudut total dalam radian
sdr = (sd/pi)*180; % mengubah radian menjadi derajat
v = fd/((2*ft)*(1/c)*(sdr))% kecepatan dalam m/s

dan hasilnya adalah

hasil kecepatan dalam satuan m/s

Anda mungkin juga menyukai