Anda di halaman 1dari 6

2.

4 Tekstur Batuan Sedimen Non Klastik


Tekstur dapat dibedakan menjadi dua macam :
a. Kristalin
Tekstur ini terdiri dari kristal – kristal yang interlocking yaitu kristal –
kristal yang saling mengunci satu denga yang lain. Pemerian dapat memakai
skala Wenworth denga modifikasi sebagai berikut :
Nama Butir Besar Butir (mm)
Berbutir Kasar 2
Berbutir Sedang 1/16
Berbutir Halus 1/256
Berbutir Sangat Halus

b. Amorf
Tekstur ini terdiri dari mineral yang tidak membentuk kristal – kristal
atau amorf (non klastik), umumnya berukuran lempung atau koloid,
contoh : rijang masif

2.5 Struktur Batuan Sedimen Non Klastik


Struktur batuan sedimen non klastik terbentuk dari proses
reaksi kimia ataupun kegiatan organik.
Macamnya antara lain yang penting :
Fosilliforous
Struktur yang ditunjukan oleh adanya fosil atau komposisi terdiri dari
fosil (sedimen organik).
Oolitik
Struktur dimana suatu fragmen klastik diselubungi oleh mineral non
klastik, bersifat konsentris dengan diameter berukuran lebih kecil 2 mm
(0,25 – 2 mm) kristal – kristal berbentuk bulat atau elipsoid, seperti telur
ikan. Contoh : batugamping oolit.
Pisolitik
Sama dengan oolitik tetapi ukuran diameternya lebih besar dari 2 mm.
contoh : batugamping pisolitik.
Konkresi
Kenampakan struktur ini sama dengan struktur oolitik tetapi tidak
menunjukan adanya sifat konsentris.
Cone in cone
Struktur pada batugamping kristalin yang menunjukan pertumbuhan
kerucut perkerucut.
Bioherm
Tersusun oleh organisme murni dan bersifat insitu
Blostrome
Seperti bioherm tetapi bersifat klastik. Bioherm dan biostrome
merupakan struktur luar yang hanya tampak dilapangan.
Septaria
Sejenis konkresi tetapi mempunyai komposisi lempung . ciri khasnya
adanya rekahan – rekahan yang tidak teratur akibat penyusutan bahan –
bahan lempungan tersebut karena proses dehidrasi yang kemudian
celah – celah yang terbentuk terisi oleh kristal – kristal karbonat yang
kasar.
Geode
Banyak dijumpai pada batuan gamping, berupa rongga-rongga yang
terisi oleh kristal-kristal yang tumbuh ke arah pusat rongga tersebut.
Kristal bisa kalsit ataupun kuarsa.
Styolit
Styolit ini merupakan hubungan antar butir yang bergengsi.

Komposisi mineral batuan sedimen non klastik cukup penting


dalam menentukan penamaan batuan. Pada batuan sedimen jenis non
klastik biasanya komposisi mineralnya sederhana yaitu bila terdiri dari
satu atau dua macam mineral. Sebagai berikut :
Batugamping : Kalsit dolomit
Chert : Kalsedon
Gypsum : Mineral gypsum
Anhidrit : Mineral anhidrit

a. Penamaan Batuan Sedimen Non Klastik


Penamaan batuan sedimen non klastik sangat tergantung oleh jenis
mineral penyusunnya, dan karena pembentukannya disebabkan oleh
larutan kimia maupun organis maka sedimen non klastik ini bersifat
monomineral.
1) Batuan Sedimen Non Klastik Kimiawi
Batugips : jika tersusun oleh mineral gypsum
Rijang : jika tersusun oleh mineral kalsedon
Batubara : jika tersusun oleh mineral karbon
2) Batuan Sedimen Non Klastik Biologis / Organis
Contoh penamaan berdasarkan komposisi :
Batugamping Kristalin : bila tersusun oleh kristal-kristal kalsit
Batugamping koral : bila tersusun oleh koral

b. Langkah-langkah penentuan nama batuan sedimen


1) Amati contoh batuan baik-baik
2) Tentukan teksturnya : klastik atau non klastik. Bila klastik tentukan
ukuran butirnya (bila tidak seragam tentukan ukuran fragmen dan
matrik), bila non klastik tentukan macam teksturnya.
3) Tentukan strukturnya
4) Tentukan komposisinya, untuk mengetahui kandungan karbonat,
batuan ditetesi HCl, bila bereaksi berarti mengandung karbonat.
5) Tentukan nama batuan berdasarkan kenampakan yang dominan.
Misal, bila yang tampak dominan adalah ukuran butirnya maka
penamaan berdasarkan ukuran butirnya.
( Danang Endarto, 2005 )

2.6 Klasifikasi
 Klasifikasi Grabau (1904)
Menurut Grabau, batugamping dapat dibagi menjadi lima
berdasarkan ukuran dan teksturnya, yaitu :
-Kalsidurit, yaitu batugamping yang berukuran butirnya > 2 mm atau
lebih besar dari ukuran pasir.
-Kalkarenit, yaitu batugamping dengan ukuran butir sama dengan
ukuran pasir (1/16 – 2 mm).
-Kalsilutit, yaitu batugamping yang ukurannya (ukuran butir) lebih kecil
dari ukuran pasir.
-Kalsipuluerit, yaitu batugamping hasilpresipitasi kimiawi, sifatnya
kristalin.
-Batugamping organic, yaitu hasil pertumbuhan organisme secara
insitu, misalnya terumbu dan stromabolity.

 Klasifikasi Folk (1959)


Folk mengklasifikasikan batuan karbonat berdasarkan tekstur,
pengendapan dan perbandingan fraksi komponen penyusunnya, yaitu
butiran/allochem, mikrit, dan sparit (ortochem).
Berdasarkan perbandingan relief antara allochem, mikrit, dan sparit
serta jenis allochem yang dominant, maka Folk membagi batugamping
menjadi 4 Famili
Batugamping tipe I analog dengan batupasir/konglomerat yang
tersortasi baik dan terbentuk pada high energy zone, batugamping tipe II
analog dengan batupasir lempungan atau konglomerat lempungan dan
terbentuk pada low energy zone dan batu gamping tipe III analog
dengan batulempung dan terbentuk pada kondisi yang tenag (lagoon)
-Intaclast; suatu endapan yang berupa gel Lumpur karbonat , belum
memadat, semi plastis, lalu ada erosi yang membentuk tubuh (discret
body)
-Pellet; suatu butiran yang strukturnya microcritalinne (warnanya
gelap),kalau mengandung kotoran binatang maka disebut (facialpellet).
Sedangkan jikamempunyaiukuran yang agak besar disebut lump.
-Oolit; suatu butiran yang intinya dilapisi oleh unsur karbonat, intinya
berfosil dan apabila disayat maka mempunyai bentukkonsentris.
-Fossil; termasuk kedalamallochemical, karena mengalami transportasi
ditempat tersebut, misalnya Globigerina yang hidup secara plankton.
Penggambaran skematik komponen penyusun batuan karbonat
yang menjadi dasar klasifikasi batuan karbonat menurut Folk (1959).

 Klasifikasi Dunham (1962)


Dunham membuat klasifikasi batuan karbonat berdasarkan tekstur
pengendapan, meliputi ukuran butir dan pemilahan/sortasi. Hal ini yang
perlu diperhatikan dalam klasifikasiin antara lain:
-Derajat perubahan tekstur pengendapan
-Komponen asli terikat dan tidak terikat selama proses deposisi
-Tingkat kelimpahan antara butiran (grain) dengan Lumpur karbonat.
Berdasarkan ketiga hal tersebut di atas, maka Dunham membuat
klasifisikasi :
-Boundstone : hubungan antar komponen tertutup yang berhubungan
dengan rapat (oolite).
-Grainstone : hubungan antara komponen-komponen tanpa Lumpur.
-Packstone : ada lumpur, tetapi yang banyak adalah komponen betolit.
-Mudstone : Lumpur wackestone.

Anda mungkin juga menyukai