Anda di halaman 1dari 6

2.1.

TOEFL
2.1.1. Pengertian TOEFL

TOEFL adalah singkatan dari Test Of English as a Foreign Language (Test


Bahasa Inggris sebagai bahasa asing), yang diorganisir oleh sebuah lembaga di
Amerika Serikat yang bernama ETS ( Educational Testing Service ). TOEFL ini
penting untuk teman-teman yang ingin belajar atau menuntut ilmu untuk bersekolah
di luar negeri. TOEFL ini merupakan indikator untuk memastikan teman-teman
yang berasal bukan dari negara yang menggunakan bahasa Inggris, agar dapat
mengikuti perkuliahan dengan baik di negara yang menggunakan bahasa Inggris.
TOEFL ini digunakan untuk memastikan :

1. Memastikan bahwa mahasiswa tersebut memahami uraian yang diberikan dosen


dalam bahasa Inggris (listening skill).
2. Mahasiswa memahami buku-buku textbook yang diwajibkan (reading skill).
3. Mahasiswa mampu membuat tulisan ilmiah dengan tatabahasa yang benar
(writing & grammar skill).

Untuk dapat diterima di negara-negara Barat, calon mahasiswa harus memiliki


standar nilai TOEFL yang sudah ditetapkan oleh masing-masing universitas di
negara-negara Barat tersebut. Misalnya TOEFL score minimal untuk negara-negara
di Eropa adalah 500 (minimum), TOEFL score untuk di Australia adalah 500
(minimum), sedangkan TOEFL score untuk negara-negara di Amerika adalah
disyaratkan 550 (minimum).
2.1.2. Perluasan Penggunaan dan Perkembangan TOEFL

Seiring perkembangan zaman, bahkan negara-negara yang bahasa ibunya


bukan bahasa Inggris, seperti Jepang, Korea, India, Malaysia, Indonesia, dll
mensyaratkan TOEFL Score tertentu bagi calon mahasiswanya, baik yang datang
dari dalam negeri, apalagi jika berasal dari luar negeri. Di Indonesia, TOEFL
bahkan digunakan juga untuk:

1. Persyaratan bagi penerimaan karyawan baru di instansi pemerintah, perusahaan


pemerintah dan swasta.
2. Syarat penerimaan mahasiswa baru untuk jenjang S2 dan S3.
3. Syarat pengajuan beasiswa, baik dari pemerintah maupun swasta.

TOEFL sendiri sudah beberapa kali mengalami penyempurnaan oleh lembaga


penyelenggaranya, ETS.

2.1.3. Tujuan Test TOEFL

TOEFL memiliki dua tujuan umum yaitu: Academic dan General.

1. Tujuan akademik TOEFL adalah untuk tujuan pendidikan, penelitian atau yang
berhubungan dengan kegiatan akademis di luar negeri, ataupun di Indonesia.
Untuk paska sarjana, biasanya nilai minimal adalah 550 sedangkan untuk S1
adalah 500.
2. Tujuan umum (general) pada umumnya digunakan dalam bidang pekerjaan,
kenaikan pangkat atau tugas kerja. Banyak perusahaan yang memasang standar
bahasa inggris karyawannya dengan melihat nilai TOEFL. Umumnya, nilai
TOEFL minimal adalah 500 untuk kenaikan pangkat standar.
2.2. Jenis-Jenis TOEFL
2.2.1. Jenis-Jenis TOEFL
1. PBT atau Paper-Based Test (yang sekarang dihapus).
Kalau pun masih ada, jarang sekali yang masih menggunakannya dan itu
pun hanya untuk latihan. Secara internasional PBT tidak bisa dipakai untuk
melamar kerja dan/atau kuliah di luar negeri.). Adalah jenis tes TOEFL yang
berbasis pada kertas atau dengan kata lain jenis TOEFL ini menggunakan kertas
sebagai sarana atau alat selama tes berlangsung. TOEFL ini baru pertama kali
dikenal oleh masyarakat dunia adalah pada tahun 1964 dan sudah dijadikan salah
satu bentuk tes kemampuan bahasa pada waktu itu. Setelah perkembangan zaman,
secara Internasional jenis TOEFL ini sudah jarang ditemui. Namun masih ada
beberapa negara yang masih menggunakan TOEFL PBT untuk menguji
kemampuan bahasa Inggris, salah satu negara tersebut adalah Indonesia. Total
sekitar ada 60 lembaga yang tersebar di 48 kota besar di Indonesia yang
menyelenggarakan tes TOEFL PBT.
Di Indonesia TOEFL PBT juga biasa dikenal sebagai TOEFL ITP atau
Institutional Testing Program. Maksudnya adalah jenis TOEFL ini diadakan oleh
sebuah lembaga atau pusat bahasa yang ada di sekolah maupun di Universitas untuk
menguji kemampuan bahasa Inggris para peserta yang notabene adalah murid atau
Mahasiswa dari Universitas tersebut. Disamping itu, jenis TOEFL ini hanya berlaku
untuk lokal dalam hal pemanfaatannya dan cara mengikutinya.
Pada TOEFL ITP terdapat beberapa skill atau kemampuan bahasa Inggris
yang diujikan, meliputi: Listening, structure and written expression, reading. Ujian
TOEFL ITP membutuhkan waktu selama 2 – 2,5 jam dengan score range 310 – 677.

2. CBT atau Computer-Based Test (yang sekarang juga sudah dihapus).


Adalah jenis tes TOEFL yang berbasis pada komputer. Maksudnya adalah
tes TOEFL ini menggunakan komputer sebagai sarana atau alat selama ujian
berlangsung. TOEFL CBT merupakan jenis tes sebagai perkembangan dari TOEFL
PBT yang pertama kali dikenal oleh masyarakat pada tahun 1998. Namun untuk
saat ini TOEFL jenis ini sudah tidak diselenggarakan lagi, karena dinilai kurang
valid dalam pelaksanaannya baik secara materi maupun skor yang didapat. Pada
TOEFL CBT terdapat beberapa skill bahasa Inggris yang diujikan, diantaranya
adalah Listening, reading and writing. Ujian pada TOEFL jenis ini berlangsung
selama 2 – 2,5 jam. Mengenai rentang nilai pada TOEFL CBT berbeda dengan
TOEFL PBT, yaitu 0 – 300.

3. IBT atau Internet-Based Test.


Merupakan tes TOEFL yang berbasis pada Internet atau dengan kata lain
selama proses ujian berlangsung, internetlah yang menjadi sebuah sarana dalam
penyelenggaraannya. Disamping itu, tes jenis ini juga menggunakan komputer
sebagai media. Namun, dalam tes jenis ini terdapat koneksi internet yang
membedakan dengan TOEFL CBT.
TOEFL IBT adalah jenis TOEFL terbaru yang diluncurkan oleh ETS
(Educational Testing Service) sebagai sebuah tes untuk menguji kemampuan
masyarakat dunia dalam berbahasa Inggris. TOEFL IBT pertama kali dikeluarkan
oleh ETS pada tahun 2005, namun pertama diberlakukan di Indonesia pada tahun
2006.
Seperti halnya jenis TOEFL lainnya, dalam TOEFL IBT jug terdapat
beberapa kemampuan (skill) yang diujikan, seperti halnya: Reading, Listening,
Speaking dan Writing. TOEFL IBT berlangsung 4 jam dengan rentang skor
sebanyak 0 – 120.
2.3. Jenis-Jenis Pertanyaan TOEFL
2.3.1. Listening Comprehension
1. Skill 1 : Restatements
Often the correct answer in listening part a is an answer that contains a
restatement of the ideas in the second line of the conversation
Example 1:
Man : That’s Erik’s car, isn’t it ? you told me that Erik was spending
holidays in Miami.
Woman : That’s Erik’s sister . she can use the car while Erik is away
Question : What does the man imply?
A. Erik doesn’t have a car
B. Erik’s sister is using the car
C. Erik doesn’t go to Miami
D. Erik goes with his sister

Pembahasan :
Ucapan she can use the car while Erik is away (ia dapat memakai mobil itu
selama erik pergi) berarti adik perempuan Erik sedang memakai mobilnya.

Example 2 :
Man : Did Andi memorize every detail on chapter six ?
Women : He has unable to understand the lesson
Question : What does the woman say about Andi ?
A. He didn’t read chapter six
B. He should read the details of chapter six
C. He didn’t like studying the lesson
D. He couldn’t learn the lesson
Pemahasan :

Ungkapan unable to understand the lesson artinya tidak dapat mengerti


sehingga dapat disimpulkan Andi tidak dapat memahami pelajaran tersebut
(couldn’t learn the lesson).

2. Skill 2 : Suggestions
Suggestions are common in Listening Part A, so you should become
familliar with them. The followingg example shows an expression of a
suggestion.
Example 1 :

Anda mungkin juga menyukai