Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM TIMB

TES WPPSI
Disusun untuk memenuhi tugas Praktikum mata kuliah Tes Intelegensi Minat
dan Bakat

Disusun Oleh:
KELOMPOK 5
Kinanti Arisandi 171301031
Cantika Vallery Josephine 171301135
Isni Putri Ramadhani 171301179
Winda Pebriyanti Pasaribu 171301195
Mastiur Imeldawati 171301211
Sabrina Purba 171301227
Luthfiana May Sarah 171301231
Jenny Shania 171301243

Fakultas Psikologi
Universitas Sumatera Utara
Kota Medan
2019
1. Administrasi Tes WPPSI

Sebelum administrasi:

 Walaupun Anda sudah berpengalaman dalam pemeriksaan psikologis, ada baiknya


mengikuti prosedur dan instruksi yang tercantum.
 Buatlah situasi atau lingkungan yang familiar/nyaman bagi anak sebelum tes
dimulai, misalnya anak diajak melihat-lihat gambar atau menggambar.
 Tes harus dilaksanakan dalam situasi yang hangat dan santai sehingga anak
menyukai apa yang ia lakukan. Oleh karena itu, buatlah rapport yang baik dengan
anak sebelum pemberian tes.
 Sebelum tes dimulai, salah satu cara yang baik untuk mendekati anak adalah dengan
mengatakan bahwa pengetes(tester) ingin bermain bersama anak dengan sebuah
permainan.
 Setelah berada dalam ruangan, dudukkan anak pada kursi yang sesuai baginya dan
meja yang permukaannya rata, agar anak merasa mudah dan nyaman untuk
melakukan kegiatan.
 Yakinkan anak bahwa ia tidak perlu merasa cemas ataupun terancam dalam
menghadapi situasi tes.

Saat administrasi:

 Bangun raport sebelum memulai tes seperti pengenalan diri, memberi


dukungan/dorongan pada anak agar mengerjakan sebaik mungkin (hindari untuk
memberitahu atau mengarahkan jawaban kepada anak).
 Hindari menginterupsi anak saat pengerjaan tes.
 3.Bila anak terlihat lelah, hentikan pemberian tes dan janjikan padanya bahwa tes
akan dilanjutkan di lain hari; terutama apabila anak yang dites merupakan anak
yang memiliki gangguan (handicapped atau disturbed child).
 Pada dasarnya seluruh subtes WPPSI harus diberikan, walaupun berkali-kali harus
dapat ditunda (hal ini disampaikan dalam penilaian kualitatif). Meskipun demikian,
dimungkinkan tidak semua subtes diadministrasikan apabila adanya hambatan
dalam bahasa (comprehension atau sensory-motor handicapped).
 Observasi dan catat hasil observasi tentang bagaimana anak menjawab pertanyaan
yang ada, dapat menjadi tambahan dalam interpretasi hasil tes.
 Tes dapat dihentikan walaupun subtes yang sedang diadministrasikan belum selesai
memberikan semua soal. Penghentian ini berbeda dengan WISC, dimana tes baru
dapat dihentikan jika salah satu subtes telah diselesaikan.
 Bila ada kesempatan, tanyakan kepada anak mengenai jalannya tes. Hal ini penting
untuk mengetahui apakah tes ini menyenangkan baginya atau justru sebaliknya.

2. Proses Tes WPPSI

Proses :
 Sebelum memulai tes,tester menanyakan identitas dari testee untuk diisi di kolom
biodata.
 Tes yang akan dilaksanakan dibimbing langsung oleh tester.
 Sebelum testee mengerjakan tes, tester akan membaca instruksi pada subtes yang akan
dikerjakan oleh testee.
 Ketika mengerjakan tes ada beberapa tes yang akan dicontohkan oleh tester dulu
kemudian dilakukan oleh testee.
 Selain itu ada beberapa tes jika testee salah menjawab pertanyaan sebanyak 2 atau 5
kali secara berturut-turut tes akan dihentikan dan dilanjutkan ke tes selanjutnya.
 Setiap soal yang dijawab oleh testee akan dinilai oleh tester dengan pemberian skor
sesuai dengan benar atau salahnya soal yang dijawab.
 Kemudian tester akan menghitung setiap skor pada tiap-tiap subtes untuk dapat
menginterpretasikan hasil skor secara keseluruhan.

3. Kendala Tes WPPSI

Didalam tes tersebut, anak sangat mengalami kesulitan di bagian menganalisa atau
memperhatian sebuah gambar, kemudian anak diminta menentukan bagian apa yang hilang
dari gambar tersebut. Terdapat di bagian tersebut, anak tersebut tidak mampu menjawab soal
sebanyak 4 kali berturut -turut. Dalam bagian tes, dimana anak diminta mencocokkan warna
balok sesuai dengan yang di perintahkan, anak juga tidak mampu mendengarkan perintah
dengan baik, sehingga anak tidak mampu menyusun balok sesuai warnanya dengan waktu yang
cepat. Sedangkan di bagian tes yang lain, anak mampu menjawab 80% pertanyaan dengan baik.
Pertanyaan yang terdapat dalam tes dapat membuat seorang anak merasa bosan dalam
mengerjakan. Dalam melakukan skorsing sangat dibutuhkan ketelitian dan pemahaman
mengenai jawaban yang diberikan oleh anak terhadap tes yang sedang dilaksanakan karena
terkadang jawaban atau respon yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang telah tertulis dalam
buku kunci.

4. Kesimpulan

Tes WPPSI merupakan salah satu tes yang mengukur kemampuan umum kecerdasan pada
peserta didik. Dari proses role play yang telah kami lakukan di ruang kelas maka dapat
disimpulkan bahwa Tes WPPSI digunakan untuk menguji anak usia 4 hingga 6,5 tahun. WPPSI
merupakan tes yang bersifat individual dan battery test. WPPSI digunakan untuk anak yang
berkebutuhan khusus seperti gangguan belajar dan anak dengan gangguan membaca.

Anda mungkin juga menyukai