Analisis Konformasi Dari Menthol
Analisis Konformasi Dari Menthol
Oleh:
Muhammad Ahan Kurniawan
15/383301/PA/16961
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Beakang
Sikloalkana adalah golongan senyawa hidrokarbon jenuh yang rantai atom-atom
karbon-karbonnya tertutup (membentuk cincin), sehingga termasuk hidrokarbon siklik.
Pada cincin sikloalkana cincin kecil dan cincin besar menjadi tidak stabil akibat adanya
regangan cincin. Dalam usaha mengurangi regangan agar diperoleh kestabilan, molekul
sikloalkana dan dan turunannya mengalami konformasi. Terdapat beberapa jenis regangan
cincin yang mempengaruhi kestabilan senyawa siklik, yaitu: angle strain, torsional strain,
dan steric strain. Pada turunan sikloalkana, adanya substituen dengan ukuran molekul yang
besar akan berpengaruh kuat terhadap steric strain dan akan meningkatkan regangan cincin
pada senyawa tersebut. Untuk mengurangi efek sterik dari substituen maka turunan
sikloalkana membentuk konformasi equatorial dan aksial. Pengaruh perubahan konformasi
sikloalkana pada regangan cincin dapat dilihat dari pelepasan kalornya, dimana semakin
besar regangan cincin semakin besar kalor dibebaskan.
II.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan turunan sikloheksana atas
dasar konformasi substituen.
I.3 Manfaat
1. Memberikan pengetahuan mengenai metode komputasi yang dapat digunakan
dalam penentuan spektra NMR.
2. Sebagai referensi pengaplikasian program Hyperchem dalam menganalisis sifat
senyawa.
Ekuatorial Aksial
Proton Sudut Jcalc Proton Sudut Jcalc
dihedral dihedral
H15-H16 -179,306 23,925 H30-H15 -83,2357 0,802
H15-H13 58,517 4,406 H30-H17 -43,1462 7,821
H15-H14 175,724 22,304 H30-H18 -72,6314 1,767
IV.2 Pembahasan
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan turunan sikloheksana atas dasar
konformasi substituen. Spektroskopi proton atau 1H memberikan gambaran atom-atom
hidrogen dalam sebuah molekul organik. Spektroskopi ini didasarkan pada prinsip bahwa
setiap kelompok proton (H) dalam molekul organik akan beresonansi pada frekuensi yang
tidak identik atau beresonansi pada frekuensi spesifik
Dalam turunan sikloheksana seperti diastereomer mentol, konformasi kursi adalah
konformasi yang mendominasi. Posisi ketiga substituen adalah ditunjuk oleh notasi steno.
Fleksibilitas konformasi mentol berasal dari konfigurasi sikloheksana dan orientasi gugus
hidroksil dan isopropil. Itu ditunjukkan oleh spektroskopi NMR, difraksi elektron fase gas,
dan beberapa studi perhitungan kimia kuantum bahwa konformasi kursi sikloheksana lebih
disukai dalam mentol (Egawa et al., 2003; Härtner dan Reinscheid, 2008). Rotasi gugus
hidroksil pada posisi ekuatorial sehubungan dengan cincin terjadi di sekitar sudut dihedral
τ2 (H12-O-C1-C2), sedangkan orientasi isopropil digambarkan dengan sudut dihedral τ1
(H11-C7-C2-C1). Pada pemindaian satu dimensi yang santai dari rotasi gugus isopropil
dengan basis yang lebih besar dan sudut hidroksil dihedral τ2 ditetapkan pada nilai −177,4
°, −69,4 ° dan 68,8. Sudut dihedral yang diperoleh peneliti diatas menunjukan kesamaan
dengan data uji menggunakan HyperChem khususnya ekuatorial substituen pada menthol.
V. KESIMPULAN