Anda di halaman 1dari 34

PANDUAN PENYUSUNAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)


DAN SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

A. RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)


BAB I PENDAHULUAN
Desain instruksional dapat dilakukan dengan mengembangkan strategi
instruksional yang di dalamnya terkandung empat komponen, yaitu urutan kegiatan
instruksional, metode instruksional, media instruksional dan waktu pelaksanaan
instruksional. Empat komponen strategi instruksional tersebut dapat dikembangkan
menjadi Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) atau Rencana Pembelajaran
Semester (RPS) dan Satuan Acara Pengajaran (SAP).
RPS merupakan program pengajaran yang meliputi satu mata kuliah untuk
diajarkan selama satu semester, sedangkan SAP adalah program pengajaran yang
meliputi satu atau beberapa pokok bahasan untuk diajarkan selama satu kali
pertemuan atau beberapa kali pertemuan. RPS memberikan petunjuk secara
keseluruhan mengenai tujuan dan ruang lingkup materi yang harus diajarkan.
Sedangkan SAP memberikan petunjuk secara rinci, pertemuan per pertemuan,
mengenai tujuan, ruang lingkup materi yang harus diajarkan, kegiatan belajar
mengajar, media, dan evaluasi yang harus dilakukan. RPS dan SAP dapat dijadikan
dosen untuk mengajar dengan baik, tanpa kekhawatiran keluar dari tujuan, keluar dari
ruang lingkup materi, keluar dari strategi belajar mengajar, atau keluar dari sistem
evaluasi yang sudah ditetapkan.
RPS merupakan suatu rencana yang mengatur kegiatan pembelajaran dan
pengelolaan kelas, serta penilaian hasil belajar dari suatu mata kuliah. RPS adalah
bagian dari kurikulum sebagai penjabaran sikap dan keterampilan ke dalam materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator capaian pembelajaran untuk
penilaian hasil belajar. Dengan demikian pengembangan RPS ini minimal harus
mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan antara lain: “Keterampilan apakah yang
harus dimiliki oleh mahasiswa?”, “Bagaimana cara membentuk keterampilan

1
tersebut?”, dan “Bagaimana cara mengetahui bahwa mahasiswa telah memiliki
keterampilan itu?”.

BAB II. URAIAN


Penyusunan RPS dan SAP merupakan kewajiban setiap dosen pengasuh mata
kuliah. RPS dan SAP adalah penjabaran kurikulum pendidkan tinggi setiap program
studi yang mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan
Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNDIKTI). Adapun dasar hukum penyusunan
RPS dan SAP adalah:
a. Permenristekdikti No. 44/2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
(SNDIKTI)
Bagian IV: Standar Proses Pembelajaran
Pasal 10
1) Standar proses pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang pelaksanaan
pembelajaran pada program studi untuk memperoleh capaian pembelajaran
lulusan.
2) Standar proses sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup:
a. Karakteristik proses pembelajaran;
b. Perencanaan proses pembelajaran;
c. Pelaksanaan proses pembelajaran; dan
d. beban belajar mahasiswa

Pasal 12
1) Perencanaan proses pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2)
huruf b disusun untuk setiap mata kuliah dan disajikan dalam rencana
pembelajaran semester (RPS) atau istilah lain.
2) Rencana pembelajaran semester (RPS) atau istilah lain sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) ditetapkan dan dikembangkan oleh dosen secara mandiri atau
bersama dalam kelompok keahlian suatu bidang ilmu pengetahuan dan/atau
teknologi dalam program studi.

2
3) Rencana pembelajaran semester (RPS) atau istilah lain paling sedikit memuat;
a. Nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama dosen
pengampu;
b. Capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah;.
c. Kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk
memenuhi capaian pembelajaran lulusan;
d. Bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai;
e. Metode pembelajaran;
f. Waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap
pembelajaran;
g. Pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang
harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester;
h. Kriteria, indikator, dan bobot penilaian; dan
i. Daftar referensi yang digunakan
4) Rencana pembelajaran semester (RPS) atau istilah lain wajib ditinjau dan
disesuaikan secara berkala dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.

b. Sosialisasi di USU Mengenai Kurikulum Pendidikan Tinggi Mengacu pada


KKNI dan SNPT oleh Tim Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan
(Belmawa) Dikti pada bulan Oktober 2014.

c. Peraturan Rektor Universitas Sumatera Utara No. 701/UN5.1.R/SK/SPB/


2013 Tentang Peraturan Akademik Program Pendidikan Sarjana

Bagian II: Kurikulum dan Masa Studi


Pasal 10
1) Setiap mata kuliah atau blok sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1)
dilengkapi dengan GBPP, SAP, Kontrak Perkuliahan (KP) dan Bahan Ajar (BA).

3
2) Komponen GBPP, SAP, KP, dan BA disusun berdasarkan peraturan yang
berlaku.

Menurut para ahli penyususn kurikulum, terdapat banyak jenis komponen


RPS yang tersusun dalam suatu matrik RPS. Hal inilah yang harus dicermati dan
dipilih oleh suatu institusi dalam mengelompokkan komponen-komponen tersebut.
Setiap institusi berdasarkan kriteria atau standar yang diacu dapat menentukan sendiri
komponen apa yang dipilih dan disusun pada matrik dalam menyusun RPS suatu
mata kuliah. Pada prinsipnya semakin rinci RPS akan semakin memudahkan dosen
dalam menjabarkannya ke dalam Satuan Acara Pengajaran (SAP). Adapun
komponen RPS suatu mata kuliah adalah identitas mata kuliah, jurusan, dosen,
capaian pembelajaran, pertemuan, kemampuan akhir yang diharapkan, bahan kajian,
bentuk pembelajaran, kriteraia penilaian, bobot nilai, estimasi waktu dan sumber
pustaka, dengan rincian sebagai berikut:
1. Identitas Mata Kuliah
Identitas mata kuliah meliputi nama mata kuliah atau blok mata kuliah,
tingkatan semester, kode mata kuliah, dan bobot satuan kredit semester (sks) mata
kuliah.
2. Program studi
Identitas program studi merupakan nama program studi, atau jurusan, atau
departemen tempat pengampu mata kuliah.
3. Dosen
Identitas dosen meliputi nama-nama dosen pengampu mata kuliah. Dosen
pengampu mata kuliah terdiri atas koordinator dosen mata kuliah dan anggota dosen
mata kuliah.
4. Deskripsi Singkat
Identitas deskripsi singkat merupakan gambaran umum mengenai isi
perkuliahan dan bahan kajian dalam mata kuliah tersebut. Deskripsi mata kuliah
dibuat secara singkat, padat dan lengkap.

4
5. Capaian Pembelajaran (CP)
Capaian pembelajaran merupakan seperangkat sikap dan keterampilan yang
dibakukan sebagai hasil belajar materi pokok tertentu dalam satuan pendidikan.
Capain pembelajaran juga merupakan kompetensi bidang pengembangan dan materi
pokok per satuan pendidikan per satu kelas yang harus dicapai mahasiswa selama
satu semester. Sikap dan keterampilan (keterampilan umum dan keterampilan
khusus) adalah rincian kompetensi dalam setiap aspek materi pokok yang harus
dilatihkan kepada mahasiswa sehingga dapat diukur dan diamati. Capaian
pembelajaran sebaiknya selalu dilakukan perbaikan, penyempurnaan dan pengkayaan
guna memenuhi keinginan pasar.
6. Pertemuan
Identitas pada kolom “Pertemuan” menunjukkan kapan dan berapa lama suatu
kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Kegiatan pembelajaran setiap bahan kajian
dapat dilakukan satu atau dua atau tiga minggu.
7. Kemampuan Akhir yang Diharapkan
Kolom “Kemampuan Akhir yang Diharapkan” merupakan rumusan
kemampuan pada aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif yang lengkap dan utuh
meliputi hard skill dan soft skill. Kemampuan akhir yang diharapkan merupakan
tahapan kemampuan yang diharapkan dapat mencapai kompetensi mata kuliah ini di
akhir semester.
8. Bahan Kajian (Materi Ajar)
Identitas pada kolom “Bahan Kajian (Materi Ajar)” berisi pokok bahasan/sub
pokok bahasan atau topik bahasan (dengan asumsi tersedia diktat/ modul ajar untuk
setiap pokok bahasan).
9. Bentuk Pembelajaran
Kolom “Bentuk Pembelajaran” atau istilah lainnya adalah metode perkuliahan
atau strategi perkuliahan merupakan jenis bentuk atau model pembelajaran yang
digunakan agar capaian pembelajaran dapat tercapai. Bentuk pembelajaran dapat
berupa ceramah, diskusi, presentasi tugas, seminar, simulasi, responsi, praktikum,
latihan, kuliah lapangan, praktek bengkel, survei lapangan, bermain peran, atau

5
gabungan berbagai bentuk. Penetapan bentuk pembelajaran didasarkan pada
keniscayaan bahwa kemampuan yang diharapkan tersebut akan tercapai dengan
bentuk atau model pembelajaran yang dipilih.
10. Kriteria Penilaian (Indikator)
Identitas pada kolom “Kriteria Penilaian (Indikator)” merupakan indikator
yang dapat menunjukkan pencapaian kemampuan yang dicanangkan atau unsur
kemampuan yang dinilai. Kriteria penilaian dapat bersifat kualitatif, yaitu ketepatan
analisis, kerapian sajian, kreativitas ide dan kemampuan komunikasi. Kriteria
penilaian juga dapat bersifat kuantitatif, yaitu banyaknya kutipan acuan/ unsur yang
dibahas, atau kebenaran hitungan.
11. Bobot Nilai
Isian pada kolom “Bobot Nilai” disesuaikan dengan waktu yang digunakan
untuk membahas atau mengerjakan tugas, atau besarnya sumbangan suatu
kemampuan terhadap pencapaian kompetensi mata kuliah ini.
12. Estimasi Waktu
Kolom “Estimasi Waktu” berisi jumlah menit yang digunakan untuk
memenuhi capaian pembelajaran setiap bahan kajian, dengan mempertimbangkan
tingkat kesukaran materi, cakupan materi, frekuensi penggunaan materi, tingkat
pentingnya materi yang dipelajari, serta cara penyampaian materi.
13. Sumber Pustaka
Identitas pada kolom “Sumber Pustaka” berisi sumber pustaka yang
digunakan pada setiap pertemuan mata kuliah. Pada kolom tersebut dituliskan
sumber pustaka sesuai dengan bahan kajian pada setiap pertemuan. Lengkapi dengan
nomor bab dan halaman yang terkait. Sumber pustaka secara lengkap dituliskan pada
bagian bawah tabel RPS.

6
Langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan dalam penyusunan RPS suatu
mata kuliah atau blok mata kuliah adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi Mata Kuliah
Tuliskan identitas program studi, nama mata kuliah atau blok mata kuliah,
kode mata kuliah, bobot SKS, semester, dan mata kuliah prasyarat bila ada
(bersumber pada kurikulum yang sudah ada).
2. Perumusan Capaian Pembelajaran
Rumuskan capaian pembelajaran (CP) dari setiap mata kuliah yang didasarkan
pada tujuan akhir dari mata kuliah tersebut. Tuliskan dengan kata kerja operasional
yang dapat diamati dan diukur, yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik (lihat pada tabel daftar kata kerja operasional).
Kata kerja operasional yang dapat digunakan dalam perumusan keterampilan,
antara lain mendefiniskan, menerapkan, mengkonstruksikan, mengidentifikasikan,
mengenal, menyelesaikan, menyusun, menunjukkan, membaca, menghitung,
menggambarkan, melafalkan, mengucapkan, membedakan, menafsirkan,
menceritakan, menggunakan, menentukan, menyimpulkan, mendemonstrasikan,
menterjemahkan, merumuskan, dan menyelesaikan. Tabel 1, Tabel 2 dan Tabel 3
adalah contoh kata kerja operasioanl dalam ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif.

Tabel 1. Contoh kata kerja operasional untuk ranah kognitif


Pengetahuan Pemahaman Penerapan Analisis Sintesis Evaluasi
Mengutip Memperkirakan Menugaskan Menganalisis Mengabstraksi Membandingkan
Menyebutkan Menjelaskan Mengurutkan Mengaudit Mengatur Menyimpulkan
Menjelaskan Mengkategorikan Menentukan Memecah Menganimasi Menilai
Menggambar Mencirikan Menerapkan Menegaskan Mengumpulkan Megarahkan
Membilang Merinci Menyesuaikan Mendeteksi Mengkategorikan Mengkritik
Mengidentifikasi Mengasosiasikan Mengkalkulasi Mendiagnosa Mengkode Menimbang
Mendaftar Membandingkan Memodifikasi Menyeleksi Mengkombinasikan Memutuskan
Menunjukkan Menghitung Mengklasifikasi Memerinci Menyusun Memisahkan
Memberi label Mengkontraskan Menghitung Menominasikan Mengarang Mempredikdi
Memebri indek Mengubah Membangun Mendiagramkan Membangun Memperjelas
Memasangkan Mempertahankan Membiasakan Mengorelasikan Menangulangi Meugaskan
Menamai Menguraikan Mencegah Merasionalkan Menghubungkan Menafsirkan
Manandai Menjalin Menggambarkan Menguji Menciptakan Mempertahankan
Membaca Membedakan Menggunakan Mencerahkan Mengkreasikan Merinci
Menyadari Mendiskusikan Menilai Menjelajah Mengoreksi Mengukur
Menghafal Menggali Melatih Membagankan Merancang Merangkum
Meniru Mencontohkan Menggali Menyimpulkan Merencanakan Membuktikan
Mencatat Menerangkan Mengemukakan Menemukan Mendikte Mendukung
Mengulang Mengemukakan Mengadaptasi Menelaah Meningkatkan Memvalidasi
Mereproduksi Mempolakan Menyelidiki Memaksimalkan Memperjelas Mengetes

7
Meninjau Memperluas Mengoperasikan Memerintahkan Menkonstruksi Memilih
Memilih Menyimpulkan Mempersoalkan Mengedit Membentuk Memproyeksi
Menyatakan Meramalkan Mengkonsepkan Mengaitkan Merumuskan
Mempelajari Merangkum Melaksanakan Memilih Menggeneralisasikan
Mentabulasi Menjabarkan Meramalkan Mengukur Menggabungkan
Memberi kode Memproduksi Melatih Memadukan
Menulis Memproses Mentransfer Membatasi
Mengaitkan Mereparasi
Menyususn Menampilkan
Mensimulasikan Menyiapkan
Memecahkan Memproduksi
Melakukan Merangkum
Mentabulalasikan

Tabel 2. Contoh kata kerja operasional untuk ranah psikomotor


Peniruan Manipulasi Artikulasi Pengalamiahan
Mengaktifkan Mengkoreksi Mengalihkan Mengalihkan
Menyesuikan Mendemonstrasikan Menggantikan Mempertajam
Menggabungkan Merancang Memutar Membentuk
Melamar Memilah Mengirim Memadankan
Merigatur Melatih Memindahkan Menggunakan
Mengumpulkan Memperbaiki Mendorong Memulai
Menimbang Mengidentifikasi Menarik Menyetir
Memperkecil Mengisi Memproduksi Menjeniskan
Membangun Menempatkan Mencampur Menempel
Mengubah Membuat Mengoperasikan Mensketsa
Membersihkan Memanipulasi Mengemas Melonggarkan
Memposisikan Mereparasi Membungkus Menimbang
Mengkonstruksikan Mencapur

Tabel 3. Contoh kata kerja operasional untuk ranah afektif


Menerima Menanggapi Menilai Mengelola Menghayati
Memilih Menjawab Mengasumsikan Menganut Mengubah perilaku
Mempertanyakan Membantu Meyakini Mengubah Berbuat sesuai
akhlak mulia
Mengikuti Mengajukan Melengkapi Menata Mempengaruhi
Memberi Mengkompromikan Meyakinkan Mengklasifikasikan Mendengarkan
Menganut Menyenangi Memprakarsai Mengkombinasikan Mengkualifikasi
Mematuhi Menyambut Mengimani Mempertahankan Melayani
Meminati Mendukung Mengundang Membangun Menunjukkan
Menyetujui Menggabungkan Membentuk pendapat Membuktikan
Menampilkan Memperjelas Memadukan Memecahkan
Melaporkan Mengusulkan Mengelola
Memilih Menekankan Menegosiasikan
Mengatakan Menyumbang Merembuk
Memilih
Menolak

3. Perumusan Kemampuan Akhir yang Diharapkan


a. Jabarkan capaian pembelajaran yang telah dirumuskan menjadi beberapa
kemampuan akhir yang Diharapkan untuk memudahkan pencapaian dan

8
pengukukurannya. Tuliskan dengan kata kerja operasional seperti pada
capaian pembelajaran yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Gunakan kata kerja pada kemampuan akhir yang diharapkan yang tingkatan
derajatnya sama atau lebih rendah daripada tingkatan derajat kata kerja pada
capaian pembelajaran dalam ranah yang terkait.
b. Bilamana perlu dan masih dianggap relevan, dapat menambahkan beberapa
kemampuan akhir yang diharapkan lagi.
4. Penentuan Bahan Kajian (Materi Ajar)
Bahan kajian atau materi ajar adalah pokok/sub pokok bahasan, merupakan
materi bahan ajar yang dibutuhkan mahasiswa untuk mencapai kemampuan akhir
yang diharapkan yang telah ditentukan. Prinsip-prinsip yang harus menjadi dasar
dalam penentuan bahan kajian adalah:
a. Prinsip relevansi, artinya ada kesesuaian antara uraian materi pokok dengan
kemampuan akhir yang diharapkan yang ingin dicapai.
b. Prinsip konsistensi, artinya ada kesamaan antara materi pokok dan uraian
materi pokok dengan kemampuan akhir yang diharapkan dan capaian
pembelajaran.
c. Prinsip edukasi, artinya adanya kecukupan materi yang diberikan untuk
mencapai kemampuan akhir yang diharapkan. Keseluruhan materi pokok
yang dijabarkan dari setiap kemampuan akhir yang diharapkan, perlu dibuat
bagan alur agar runtut dan sistematis dalam pembelajaran.

Karakteristik proses pembelajaran terdiri atas sifat interaktif, holistik,


integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada
mahasiswa.
a. Interaktif menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih dengan
mengutamakan proses interaksi dua arah antara mahasiswa dan dosen.
b. Holistik menyatakan bahwa proses pembelajaran mendorong terbentuknya
pola pikir yang komprehensif dan luas dengan menginternalisasi keunggulan
dan kearifan lokal maupun nasional.

9
c. Integratif menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui
proses pembelajaran yang terintegrasi untuk memenuhi capaian pembelajaran
lulusan secara keseluruhan dalam satu kesatuan program melalui pendekatan
antardisiplin dan multidisiplin.
d. Saintifik menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui
proses pembelajaran yang mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga tercipta
lingkungan akademik yang berdasarkan sistem nilai, norma, dan kaidah ilmu
pengetahuan serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kebangsaan.
e. Kontekstual menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui
proses pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan kemampuan
menyelesaikan masalah dalam ranah keahliannya.
f. Tematik menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui
proses pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik keilmuan program
studi dan dikaitkan dengan permasalahan nyata melalui pendekatan
transdisiplin.
g. Efektif menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih secara
berhasil guna dengan mementingkan internalisasi materi secara baik dan benar
dalam kurun waktu yang optimum.
h. Kolaboratif menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui
proses pembelajaran bersama yang melibatkan interaksi antar individu
pembelajar untuk menghasilkan kapitalisasi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
i. Berpusat pada mahasiswa menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan
diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan pengembangan
kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta
mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan.
5. Pemilihan Bentuk Pembelajaran
Bentuk pembelajaran atau metode perkulaiahn atau strategi perkuliahan
merupakan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan mahasiswa secara berurutan
untuk mencapai kemampuan akhir yang diharapkan.

10
a. Sebaiknya penentuan urutan langkah pembelajaran diperhatikan, terlebih
untuk materi bahasan yang memerlukan prasyarat tertentu.
b. Sebaiknya urutan langkah pembelajaran disusun berdasarkan pendekatan yang
bersifat spiral, dari mudah ke yang lebih sukar, dari kongkrit ke yang abstrak,
dari yang sederhana ke yang lebih kompleks, dan sebaiknya urutan
pembelajarannya terstruktur.
c. Sebaiknya rumusan bentuk pembelajaran memberi inspirasi terhadap metode
pembelajaran atau metode mengajar.
6. Perumusan Indikator
Tuliskan indikator dengan kata kerja operasional, yang merupakan penjabaran
dari kemampuan akhir yang diharapkan. Kata kerja operasional pada rumusan
indikator dapat dirinci sesuai dengan kegiatan yang dilakukan dan dapat ditulis secara
terpisah antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Perlu diketahui bahwa
sangatlah mungkin untuk mencapai satu kemampuan akhir yang diharapkan dapat
dicapai dengan beberapa indikator.
7. Penilaian
Tentukan teknik penilaian yang dapat digunakan untuk mencapai kemampuan
akhir yang diharapkan. Sebaiknya penyusunan alat penilaian didasarkan pada
indikator indikator yang telah dirumuskan, sehingga alat penilaian tersebut benar-
benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Alat penilaian dapat berupa tes lisan
atau tertulis, chek list, laporan, resume materi dan lain-lain.
8. Penentuan Estimasi Waktu
Tuliskan perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai satu kemampuan
akhir yang diharapkan, dengan mempertimbangkan tingkat kesukaran materi,
cakupan materi, frekuensi penggunaan materi, tingkat pentingnya materi yang
dipelajari, serta cara penyampaian materi. Menurut Permenristekdikti No. 44/2015, 1
sks kuliah, responsi atau tutorial terdiri atas 50 menit tatap muka, 60 menit tugas
terstruktur dan 60 menit belajar mandiri. 1 sks seminar terdiri atas 100 menit tatap
muka dan 70 menit belajar mandiri. 1 sks praktikum, praktik studio, praktik

11
bengkel, praktik lapangan, penelitian, pengabdian pada masyarakat adalah
sebanyak 170 menit.
9. Sumber/Bahan/Alat
Buatlah analisis kebutuhan terhadap sumber pembelajaran, alat dan bahan
yang akan digunakan (didasarkan pada relevansi, konsistensi, dan edukuasi).
Penulisan sumber pustaka berdasarkan kaidah atau aturan yang telah diakui secara
umum.
a. Sumber adalah buku-buku rujukan atau referensi berupa buku teks, jurnal,
laporan penelitian atau bahan ajar lainnya.
b. Alat dan bahan adalah peralatan dan bahan-bahan yang digunakan untuk
membelajarkan mahasiswa agar capaian pembelajaran, kemampuan akhir
yang diharapkan, indikator-indikator, dan pengalaman belajar yang telah
direncanakan dapat berhasil dicapai (didasarkan pada 3E: Ekonomis, Efisien,
dan Efektif).

12
3. FORMAT RPS
Tabel 3. Format Rencana Pembelajaran Semester (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

Mata Kuliah : ….......................................... Semester : …................ Kode : …........... SKS: …...........

Program Studi : ….......................................... Dosen : …..............................................................................................

Deskripsi Singkat : ….............................................................................................................................................................................

Capaian Pembelajaran : ….............................................................................................................................................................................

KEMAMPUAN KRITERIA BOBOT


PERTE- BAHAN KAJIAN BENTUK ESTIMASI SUMBER
AKHIR YANG PENILAIAN NILAI
MUAN (MATERI AJAR) PEMBELAJARAN WAKTU PUSTAKA
DIHARAPKAN (INDIKATOR)* (%)**

1.

2.

3.

Keterangan:
* Kriteria penilaian berisikan aspek-aspek penilaian.
** Bobot nilai (%) untuk satu semester.

13
4. CONTOH RPS
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

Mata Kuliah : Pemasaran Semester : IV (Empat) Kode : IAB 3 234 SKS : 3 (Tiga)
Program studi : Administrasi Bisnis Dosen : Onan M Siregar,S.Sos,M.Si
Deskripsi Singkat : Mata kuliah ini membahas tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pemahaman dasar manajemen
pemasaran yaitu konsep dasar manajemen pemasaran, fungsi-fungsi dan manajemen pemasaran, konsep
pemasaran, pendekatan studi serta pembahasan variabel-variabel dalam pemasaran.
Capaian Pembelajaran: Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis semester –IV mampu
menjelaskan teori, konsep dan prinsip-prinsip dasar manajemen pemasaran dalam mengelola bisnis dan
menjadi seorang pemasar yang handal.

Perte- Kemampuan Akhir Bahan Kajian Bentuk Kreteria Bobot Esti- Sumber
muan Yang Diharapkan (Materi Ajar Terdiri dari Pem- Penilaian Nilai masi Pustaka
(Setiap Pertemuan) Pokok Bahasan dan Sub Pokok belajaran (Indikator) * (%) Waktu
Bahasan) **

1 Melalui informasi Konsep Inti Pemasaran Ceramah Kuis 10 150 Buku 1 (1-31)
mahasiswa dapat: & Diskusi Tugas 30 Menit Buku 2 (4-12)
Menjelaskan konsep - Ruang Lingkup Pemasaran UTS 25 Buku 6 (3-18)
dasar manajemen - Pengertian Manajemen UAS 35 Buku 7 (11-32)
pemasaran dan Pemasaran Buku 8 (3-13)
fungsi-fungsi - Arti Penting Manajemen
manajemen Pemasaran
pemasaran. - Perkembangan dan Pendekatan
Studi Pemasaran
- Fungsi-Fungsi Pemasaran

14
Perte- Kemampuan Akhir Bahan Kajian Bentuk Kreteria Bobot Esti- Sumber
muan Yang Diharapkan (Materi Ajar Terdiri dari Pem- Penilaian Nilai masi Pustaka
(Setiap Pertemuan) Pokok Bahasan dan Sub Pokok belajaran (Indikator) * (%) Waktu
Bahasan) **

2 Melalui informasi Lingkungan Pemasaran Ceramah Kuis 10 150 Buku 1 (56-65)


mahasiswa dapat: & Diskusi Tugas 30 Menit Buku 2 (79-95)
Menjelaskan - Lingkungan Mikro: Produk, UTS 25 Buku 4 (76-110)
lingkungan makro Harga, Distribusi dan Promosi UAS 35
dan lingkungan - Lingkungan Makro: Kondisi
mikro dalam perkonomian, Peraturan
pemasaran pemerintah, pesaing dan lain-
lain.
- Peranan Supliers

3 Melalui informasi Riset Pemasaran Ceramah Kuis 10 150 Buku 2 (99-116)


mahasiswa dapat: & Diskusi Tugas 30 Menit Buku 4 (123-137)
Menjelaskan - Sistem Riset Pemasaran UTS 25
pendekatan dan - Pendekatan Riset pemasaran UAS 35
tahap proses riset - Tahap Proses Riset Pemasaran
pemasaran. Serta - Pengukuran Permintaan
pengukuran dan - Estimasi Permintaan Mendatang
estimasi permintaan
pasar.

4 Melalui informasi Segmentasi Pasar, Pasar Sasaran, Ceramah Kuis 10 150 Buku 1 (330-425)
mahasiswa dapat: dan Penetapan Posisi Produk & Diskusi Tugas 30 Menit Buku 2 (227-252)
Menjelaskan cara UTS 25 Buku 4 (225-257)
mensegmentasi pasar - Arti Segmentasi UAS 35 Buku 6 (33-37)
dan cara - Kriteria Segmentasi Buku 7 (36-66)
memposisikan - Target Pasar:Pasar

15
Perte- Kemampuan Akhir Bahan Kajian Bentuk Kreteria Bobot Esti- Sumber
muan Yang Diharapkan (Materi Ajar Terdiri dari Pem- Penilaian Nilai masi Pustaka
(Setiap Pertemuan) Pokok Bahasan dan Sub Pokok belajaran (Indikator) * (%) Waktu
Bahasan) **
produk dan pasar Terdiferensiasi dan Pasar Tidak
sasaran Terdiferensiasi Serta
Konsentrasi
- Arti Penting Produk Posisioning

5 Melalui informasi Konsepsi Produk Ceramah Kuis 10 150 Buku 1 (494-519)


mahasiswa dapat: & Diskusi Tugas 30 Menit Buku 3 (3-30)
Menjelaskan atribut, - Arti Produk UTS 25 Buku 4 (264-291)
macam, - Macam-Macam Produk UAS 35 Buku 6 (67-84)
penggolongan - Penggolongan Produk Buku 7 (67-127)
produk serta daur - Strategi Daur Hidup Produk Buku 8 (93-132)
hidup produk

6 Melalui informasi Pengembangan Strategi Produk Ceramah Kuis 10 150 Buku 4 (306-334)
mahasiswa dapat: & Diskusi Tugas 30 Menit Buku 6 (57-64)
Menjelaskan - Perluasan Produk UTS 25 Buku 8 (93-132)
perluasan dan - Penyempitan Produk UAS 35
penyempitan produk, - Cara Memasuki Pasar
produk diferensiasi, - Produk Diferensiasi,
produk diversifikasi Diversifikasi dan Inovasi Produk
dan produk inovasi

7 Melalui informasi Konsepsi Harga Ceramah Kuis 10 150 Buku 1 (521-575)


mahasiswa dapat: & Diskusi Tugas 30 Menit Buku 7 (128-149)
Menjelaskan latar - Pengertian Harga UTS 25
belakang dan metode - Latar Belakang Penetapan Harga UAS 35
penetapan harga - Metode Penetapan Harga

16
Perte- Kemampuan Akhir Bahan Kajian Bentuk Kreteria Bobot Esti- Sumber
muan Yang Diharapkan (Materi Ajar Terdiri dari Pem- Penilaian Nilai masi Pustaka
(Setiap Pertemuan) Pokok Bahasan dan Sub Pokok belajaran (Indikator) * (%) Waktu
Bahasan) **

8 Melalui informasi Pengembangan Strategi Ceramah Kuis 10 150 Buku 3 (67-100)


mahasiswa dapat: Penetapan Harga & Diskusi Tugas 30 Menit Buku 5 (4-26)
Menjelaskan UTS 25 Buku 6 (105-122)
berbagai metode - Berdasar Biaya UAS 35 Buku 8 (151-182)
penetapan harga dan - Berdasar Pada Keseimbangan
pengembangan - Berdasar Nilai Rata-rata
strategi penetapan - Berdasar Persaingan
harga

9 Melalui informasi Konsepsi Distribusi Ceramah Kuis 10 150 Buku 1 (577-600)


mahasiswa dapat: & Diskusi Tugas 30 Menit Buku 3 (105-136)
Menjelaskan arti - Pengertian Distribusi UTS 25 Buku 5 (36-60)
pentingnya dan - Arti Pentingya Saluran UAS 35 Buku 6 (123-126)
beberapa metode Distribusi Buku 7 (150-141)
pemilihan saluran - Metode Pemilihan Saluran Buku 8 (183-215)
distribusi Distribusi

10 Melalui informasi Pedagang Besar dan Pengecer Ceramah Kuis 10 150 Buku 3 (139-164)
mahasiswa dapat: & Diskusi Tugas 30 Menit Buku 5 (74-106)
Menjelaskan - Macam-macam Pedagang Besar UTS 25
beberapa pedagang - Lisensi, Franchise, Joint Venture UAS 35
besar dan pedagang - Departemen Store, Direct
eceran melakukan Selling dan MLM
operasinya.

17
Perte- Kemampuan Akhir Bahan Kajian Bentuk Kreteria Bobot Esti- Sumber
muan Yang Diharapkan (Materi Ajar Terdiri dari Pem- Penilaian Nilai masi Pustaka
(Setiap Pertemuan) Pokok Bahasan dan Sub Pokok belajaran (Indikator) * (%) Waktu
Bahasan) **

11 Melalui informasi Promosi Dan Komunikasi Ceramah Kuis 10 150 Buku 1 (603-670)
mahasiswa dapat: Pemasaran & Diskusi Tugas 30 Menit Buku 3 (171-194)
Menjelaskan arti UTS 25 Buku 5 (114-140)
promosi dan - Arti Penting Komunikasi UAS 35 Buku 6 (133-162)
macamnya serta - Macam-Macam Promosi Buku 7 (150-166)
bagaimana - Bauran Promosi Buku 8 (217-251)
mengkomunikasikan - Variabel dalam Promosi
kepada masyarakat - Komunikasi Pemasaran untuk
Mempertahankan Pelanggan

12 Melalui informasi Personal Selling dan Periklanan Ceramah Kuis 10 150 Buku 3 (201-229)
mahasiswa dapat: & Diskusi Tugas 30 Menit Buku 5 (150-171)
Menjelaskan arti - Arti Personal Selling UTS 25
personal selling dan - Keuntungan dan Kelemahan UAS 35
advertising serta Personal Selling
penerapannya dalam - Arti Advertising
pemasaran - Keuntungan dan Kelemahan
Advertising
- Syarat-syarat Iklan yang Baik.

13 Melalui informasi Promosi Penjualan dan Public Ceramah Kuis 10 150 Buku 3 (239-254)
mahasiswa dapat: Relation & Diskusi Tugas 30 Menit Buku 5 (180-210)
Menjelaskan peranan UTS 25
sales promotion dan - Arti Penting Promosi Penjualan UAS 35
Public Relation - Promosi Penjualan sebagai
dalam menunjang Variabel Penunjang

18
Perte- Kemampuan Akhir Bahan Kajian Bentuk Kreteria Bobot Esti- Sumber
muan Yang Diharapkan (Materi Ajar Terdiri dari Pem- Penilaian Nilai masi Pustaka
(Setiap Pertemuan) Pokok Bahasan dan Sub Pokok belajaran (Indikator) * (%) Waktu
Bahasan) **
variabel promosi - Arti Penting Public Relation
- Tujuan adanya Public Relation
External dan Internal

14 Melalui informasi Pemasaran Jasa dan Pemasaran Ceramah Kuis 10 150 Buku 3 (313-340)
mahasiswa dapat: Internasional & Diskusi Tugas 30 Menit Buku 5 (300-329)
Mejelaskan UTS 25
pemasaran jasa dan - Pengertian Jasa UAS 35
pemasaran - Karakteristik Jasa
internasional - Pengelolaan Jasa
- Pengertian Pemasaran
Internasional
- Peranan Sosial dalam Pemasaran
Internasional
Sumber Pustaka:
Hasan, Ali (2013), Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan, Yogyakarta: Penerbit CAPS (Buku 1)
Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane (2008), Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid I, Jakarta: Penerbit Erlangga. (Buku 2)
_________________________(2009), Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid II, Jakarta: Penerbit Erlangga (Buku 3)
____________& Armstrong, Gary (2008), Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi 12, Jilid I,Jakarta:Penerbit Erlangga (Buku 4)
____________________________ (2008), Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi 12, Jilid II,Jakarta:Penerbit Erlangga (Buku 5)
Laksana, Fajar (2008), Manajemen Pemasaran: Pendekatan Praktis, Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu (Buku 6)
Sunyoto, Danang (2012), Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran, Yogyakarta: Penerbit CAPS (Buku 7)
Tjiptono, Fandy (2008), Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Penerbit Andy (Buku 8)

Keterangan:

19
* : Kriteria penilaian berisikan aspek-aspek penilaian
** : Bobot nilai % untuk satu semester

20
PANDUAN PENYUSUNAN
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
DAN SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

B. SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)


BAB I. PENDAHULUAN
Satuan Acara Pengajaran (SAP) merupakan rencana yang menggambarkan
prosedur dan menajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi
yang telah dijabarkan dalam RPS. SAP ini dapat digunakan oleh setiap dosen sebagai
pedoman umum untuk melaksanakan pembelajaran kepada mahasiswanya, karena di
dalamnya berisi petunjuk secara rinci, pertemuan demi pertemuan, mengenai tujuan,
ruang lingkup materi yang harus diajarkan, kegiatan belajar mengajar, media, dan
evaluasi yang harus digunakan. Oleh karena itu, dengan berpedoman pada SAP ini,
dosen akan dapat mengajar dengan sistematis, tanpa khawatir keluar dari tujuan,
ruang lingkup materi, strategi belajar mengajar, atau keluar dari sistem evaluasi yang
seharusnya.
SAP akan membantu dosen dalam mengorganisasikan materi standar, serta
mengantisipasi mahasiswa dan masalah-masalah yang mungkin timbul dalam
pembelajaran. Baik dosen maupun mahasiswa dapat mengetahui dengan pasti tujuan
yang hendak dicapai dan cara mencapainya. Dengan demikian dosen dapat
mempertahankan situasi agar mahasiswa dapat memusatkan perhatian dalam
pembelajaran yang telah diprogramkan. Sebaliknya, tanpa SAP atau tanpa persiapan
tertulis maupun tidak tertulis, seorang dosen akan mengalami kesulitan dalam proses
pembelajaran yang dilakukannya. Seorang dosen yang belum berpengalaman pada
umumnya memerlukan perencanaan yang lebih rinci, dibandingkan dengan seorang
dosen yang sudah berpengalaman.

BAB II. URAIAN


Penyusunan SAP merupakan kewajiban setiap dosen pengasuh mata kuliah.
SAP adalah penjabaran kurikulum pendidkan tinggi setiap program studi yang
mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar
Nasional Pendidikan Tinggi (SNDIKTI). Adapun dasar hukum penyusunan SAP
adalah:

21
- Permenristekdikti No. 44/2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
(SNDIKTI)
Bagian IV: Standar Proses Pembelajaran
Pasal 10
3) Standar proses pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang pelaksanaan
pembelajaran pada program studi untuk memperoleh capaian pembelajaran
lulusan.
4) Standar proses sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup:
a. Karakteristik proses pembelajaran;
b. Perencanaan proses pembelajaran;
c. Pelaksanaan proses pembelajaran; dan
d. beban belajar mahasiswa

Pasal 12
a. Perencanaan proses pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2)
huruf b disusun untuk setiap mata kuliah dan disajikan dalam rencana
pembelajaran semester (RPS) atau istilah lain.
b. Rencana pembelajaran semester (RPS) atau istilah lain sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) ditetapkan dan dikembangkan oleh dosen secara mandiri atau
bersama dalam kelompok keahlian suatu bidang ilmu pengetahuan dan/atau
teknologi dalam program studi.
c. Rencana pembelajaran semester (RPS) atau istilah lain paling sedikit memuat;
 Nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama dosen
pengampu;
 Capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah;.
 Kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk
memenuhi capaian pembelajaran lulusan;
 Bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai;
 Metode pembelajaran;
 Waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap
pembelajaran;
 Pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang
harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester;
 Kriteria, indikator, dan bobot penilaian; dan
22
 Daftar referensi yang digunakan.
d. Rencana pembelajaran semester (RPS) atau istilah lain wajib ditinjau dan
disesuaikan secara berkala dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
- Sosialisasi di USU Mengenai Kurikulum Pendidikan Tinggi Mengacu pada
KKNI dan SNPT oleh Tim Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan
(Belmawa) Dikti pada bulan Oktober 2014.
- Peraturan Rektor Universitas Sumatera Utara No. 701/ UN5.1.R/ SK/ SPB/
2013 Tentang Peraturan Akademik Program Pendidikan Sarjana

Bagian II: Kurikulum dan Masa Studi


Pasal 10
1. Setiap mata kuliah atau blok sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1)
dilengkapi dengan GBPP, SAP, Kontrak Perkuliahan (KP) dan Bahan Ajar (BA).
2. Komponen GBPP, SAP, KP, dan BA disusun berdasarkan peraturan yang berlaku.

Pada hakikatnya SAP merupakan perencanaan jangka pendek untuk


memperkirakan bentuk tindakan yang akan dilakukan dalam pembelajaran, baik oleh
dosen maupun mahasiswa untuk mencapai suatu kompetensi yang sudah ditetapkan.
Dalam SAP harus jelas capaian pembelajaran yang akan dicapai oleh mahasiswa, apa
yang harus dilakukan, apa yang harus dipelajari, dan bagaimana mempelajarinya,
serta bagaimana dosen mengetahui bahwa mahasiswa telah menguasai kompetensi
tertentu. Aspek-aspek tersebut yang merupakan unsur utama yang harus ada dalam
setiap SAP.
SAP terdiri atas komponen program kegiatan belajar dan proses pelaksanaan
program. Komponen program mencakup tujuan instruksional umum (TIU) dan tujuan
insruksisional khusus (TIK), materi standar, metode dan media pembelajaran, sumber
belajar dan waktu belajar. Dengan demikian, SAP pada dasarnya merupakan suatu
sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan serta
berinteraksi satu dengan lainnya, dan memuat langkah-langkah pelaksanaannya untuk
mencapai tujuan yaitu membentuk kompentensi yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Komponen SAP terdiri dari identitas mata kuliah, pertemuan dan waktu
pertemuan, tujuan instruksional umum dan tujuan instruksional khusus, pokok

23
bahasan, sub pokok bahasan, kegiatan belajar mengajar (tahapan, kegiatan dosen,
kegiatan mahasiswa, serta media dan alat pengajaran), dan evaluasi dan referensi.

Komponen SAP secara lengkap adalah sebagai berikut:


1. Identitas Mata Kuliah
Identitas mata kuliah yang disusun adalah nama mata kuliah, kode mata kuliah,
jumlah satuan kredit semester (sks), waktu pertemuan, dan pertemuan ke berapa.
Identitas mata kuliah dituliskan berdasarkan Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
yang sudah ada.
2. Tujuan Instruksional Umum (TIU) dan Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Kompetensi dalam bentuk TIU dan TIK yang dirumuskan dalam SAP harus
jelas. Semakin konkrit kompetensi akan semakin mudah diamati, dan akan semakin
mudah atau semakin tepat merencanakan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan
untuk mencapai kompetensi tersebut. Perlu diketahui bahwa beberapa materi standar
mungkin memiliki lebih dari satu TIK.
Disamping itu, perlu ditetapkan pula fokus kompetensi yang diharapkan dari
mahasiswa sebagai hasil akhir pembelajaran. Kompetensi ini juga akan menjadi
pedoman bagi dosen dalam menentukan materi standar yang akan digunakan dan
pendekatan pembelajaran yang tepat untuk membentuk kompetensi mahasiswa.
2. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang dikembangkan dosen dan
dijadikan bahan kajian mahasiswa harus disesuaikan dengan kebutuhan dan
kemampuannya, mengandung nilai fungsional, praktis, serta disesuaikan dengan
kondisi dan kebutuhan lingkungan, institusi, dan daerah.
3. Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan belajar mengajar merupakan tahap-tahap kegiatan yang dilakukan
oleh dosen dan mahasiswa untuk menyelesaikan suatu pokok bahasan dan sub pokok
bahasan yang telah direncanakan oleh dosen. Urutan kegiatan pembelajaran
menggambarkan strategi pembelajaran yang telah ditentukan. Tahap kegiatan
tersebut terdiri atas tahap pendahuluan, tahap penyajian, dan tahap penutup.
4. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan cara dalam menyajikan (menguraikan,
memberi contoh, memberi latihan dan lain-lain) suatu bahan kajian kepada mahasiswa.
Tidak semua metode pembelajaran sesuai untuk digunakan dalam mencapai
24
kompetensi tertentu. Oleh karena itu harus dipilih metode pembelajaran yang paling
tepat untuk suatu kompetensi yang ingin dicapai. Berbagai contoh metode
pembelajaran yang sering digunakan antara lain ceramah, diskusi, tanya jawab,
simulasi, studi kasus, praktikum, seminar, demonstrasi, bermain peran dan lainnya.
5. Media dan Alat Pembelajaran
Segala sesuatu yang dapat menyalurkan atau menyampaikan pesan atau
informasi dari sumber pesan atau informasi ke penerima pesan atau informasi disebut
media pembelajaran. Sehingga dengan adanya media mahasiswa dapat melihat,
membaca, mendengarkan atau ketiganya secara bersamaan sehingga mahasiswa dapat
menyerap berbagai informasi yang disampaikan oleh pengajarnya. Media tersebut
dapat berupa alat-alat elektronik, gambar, buku dan sebagainya.
Sedangkan alat pembelajaran adalah benda-benda atau alat-alat yang
digunakan dalam pembelajaran sehingga memungkinkan terjadinya proses
pembelajaran. Alat-alat itu tidak disebut media pembelajaran karena tidak
dimaksudkan untuk membawa pesan.
6. Evaluasi
Evaluasi adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur hasil belajar
mahasiswa dan cara untuk melaksanakan pengukuran tersebut. Bentuk evaluasi dapat
berupa soal dalam bentuk essay, objektif, atau performance test. Cara pelaksanaan
evaluasi dapat berbentuk lisan atau tulisan.
7. Referensi
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk
penggalian informasi. Sumber belajar ini dapat berupa dosen (sebagai narasumber),
buku teks, jurnal ilmiah, laporan penelitian, internet, dan lain-lain.
Perlu diperhatikan bahwa untuk menyusun SAP, dosen perlu menentukan
batasan lingkup materi sub pokok bahasan mana saja yang akan diajarkan setiap kali
pertemuan dengan melihat estimasi waktu dalam Rencana Pembelajaran Semester
(RPS). Bila suatu sub pokok bahasan dalam RPS membutuhkan waktu lebih dari
sekali pertemuan atau beberapa kali pertemuan, maka sub pokok bahasan itu perlu
dirinci lagi.
Bila hal ini tidak mungkin, karena akan mengganggu keutuhan materi, maka
dapat dibuat satu SAP yang digunakan untuk dua kali pertemuan atau lebih. SAP
harus disusun secara sistemik dan sistematis, utuh dan menyeluruh, dengan beberapa
kemungkinan penyesuaian dalam situasi pembelajaran yang aktual. Dengan demikian
25
SAP dapat berfungsi untuk mengefektifkan proses pembelajaran sesuai dengan apa
yang telah direncanakan. SAP hendaknya disusun secara sederhana dan fleksibel,
serta dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran dan pembentukan kompetensi
mahasiswa.
Berikut ini langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan dalam penyusunan
SAP suatu mata kuliah atau blok mata kuliah:
1. Identifikasi Mata Kuliah
Tuliskan identitas nama mata kuliah atau blok mata kuliah, kode mata kuliah,
bobot SKS, semester (bersumber pada kurikulum yang sudah ada).
2. Perumusan Standar Kompetensi
Tuliskan rumusan standar kompetensi dari setiap mata kuliah yang didasarkan
pada tujuan akhir dari mata kuliah tersebut. Tuliskan dengan kata kerja operasional
yang dapat diamati dan diukur, yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik (bersumber pada RPS).
3. Perumusan Kompetensi Dasar
Tuliskan rumusan kompetensi dasar yang merupakan penjabaran dari standar
kompetensi dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan
diukur, yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Tuliskan satu
kompetensi dasar pada setiap SAP untuk satu kali pertemuan atau lebih.
4. Perumusan Indikator
Tuliskan indikator sebagai penjabaran dari kompetensi dasar dengan kata kerja
operasional. Kata kerja operasional pada rumusan indikator dapat dirinci sesuai
dengan kegiatan yang dilakukan dan dapat ditulis secara terpisah antara aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik.
5. Penentuan Tahap Pembelajaran
Urutan tahap pembelajaran terdiri dari komponen pendahuluan (introduction),
penyajian (presentation), dan penutup (test and follow up). Tahap pendahuluan
merupakan tahap persiapan atau tahap awal kegiatan yang dimaksudkan untuk
mempersiapkan mahasiswa agar secara mental siap mempelajari pengetahuan,
keterampilan, dan sikap baru. Pada tahapan ini berisi deskripsi penjelasan ringkas
materi yang akan dikaji, relevansi atau keterkaitan materi kajian dengan materi
sebelumnya atau dengan praktek keseharian (apersepsi), dan tujuan atau kompetensi
(TIU dan TIK) yang harus dicapai mahasiswa.

26
Tahap penyajian merupakan tahapan utama dalam pembelajaran. Dalam tahap
penyajian berisi uraian (explanation) dalam bentuk verbal dan non verbal, contoh
(example) & non contoh (non example) serta latihan (exercise).
Sedangkan tahap penutup merupakan tahapan akhir suatu pembelajaran. Pada
tahap penutup ini digunakan untuk memberikan penegasan, ringkasan, penilaian
maupun tindak lanjut tentang materi yang dikaji tersebut. Secara ringkas, tahap
penutup terdiri atas tes hasil belajar dalam bentuk lisan atau tulisan, umpan balik, dan
tindak lanjut.
6. Penentuan Kegiatan Pembelajaran
Tuliskan berbagai kegiatan utama yang harus dilakukan oleh dosen maupun
mahasiswa selama proses pembelajaran yang akan dilakukan, yang mampu
menggambarkan strategi pembelajaran.
7. Pemilihan Metode Pembelajaran
Tentukan metode pembelajaran yang akan diterapkan untuk memberikan
pengalaman belajar kepada mahasiswa selama proses pembelajaran, mulai dari tahap
pendahuluan, penyajian sampai tahap penutup. Pemilihan metode pembelajaran
hendaknya disesuaikan dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai, karena tidak
setiap metode pembelajaran sesuai untuk digunakan dalam mencapai tujuan
kompetensi dasar tertentu.

8. Pemilihan Media Pembelajaran


Tuliskan media yang akan digunakan dalam melaksanakan pembelajaran.
Media hendaknya dipilih yang sesuai dengan metode pembelajaran yang akan
digunakan. Pemilihan media pembelajaran yang tepat dapat menjadikan pembelajaran
lebih menarik, sehingga akan mempermudah untuk mencapai kompetensi dasar yang
telah ditetapkan.
9. Penentuan Sumber Belajar
Tuliskan sumber belajar yang akan digunakan (didasarkan pada relevansi,
konsistensi, dan edukuasi). Adapun yang dimaksud sumber belajar adalah buku-buku
rujukan atau referensi berupa buku teks, jurnal, laporan penelitian atau bahan ajar
lainnya. Sumber belajar juga dapat berupa manusia, misalnya dosen, mahasiswa atau
obyek lainnya tempat asal informasi diperoleh, atau sebagai nara sumber.
10. Alokasi Waktu
27
Jumlah waktu dalam menit yang dibutuhkan oleh dosen dan mahasiswa untuk
menyelesaikan setiap langkah pada urutan tahap kegiatan pembelajaran. Tentukan
jumlah waktu yang dibutuhkan oleh dosen dan mahasiswa untuk menyelesaikan setiap
langkah pada urutan tahap pembelajaran yaitu pendahuluan, penyajian, dan penutup.
Porsi terbesar adalah tahap penyajian, yaitu antara 80-90% dari keseluruhan kegiatan
pembelajaran. Sedangkan pendahuluan biasanya hanya membutuhkan 5% atau sekitar
5-10 menit, dan penutup membutuhkan 10-15% atau 10-20 menit dari keseluruhan
waktu yang digunakan untuk pembelajaran.

3. FORMAT SAP
Tabel 5. Format Satuan Acara Pengajaran (SAP)
SATUAN ACUAN PENGAJARAN (SAP)
Mata Kuliah : …....................................................................................
Kode Mata Kuliah : …....................................................................................
SKS : …....................................................................................
Waktu Pertemuan : …....... Menit
Pertemuan Ke- : …....................................................................................
A. Tujuan
1. TIU : …....................................................................................
2. TIK : …....................................................................................
B. Pokok Bahasan : …....................................................................................
C. Sub Pokok Bahasan : …....................................................................................

D. Kegiatan Belajar Mengajar :

Media
Kegiatan
Tahap Kegiatan Pengajar dan Alat
Mahasiswa
Pengajaran
Pendahuluan Berisi: DRT (Deskripsi, Relevansi, TIU-
TIK)
Penyajian Berisi: UCL (Uraian, Contoh, Latihan)

Penutup Berisi: TUT (Tes, Umpan Balik, Tindak


Lanjut)
D. Evaluasi : Bentuk tes, Jumlah soal, Kapan diujikan?
E. Referensi : ….........................................................................................................

28
4. CONTOH SAP
SATUAN ACARA PENGAJARAN

Mata Kuliah : PEMASARAN


Kode Mata Kuliah : IAB 3 234
Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit
Pertemuan Ke :1
 Tujuan :
1. TIU : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa
Program Studi Administrasi Bisnis semester –IV mampu
menjelaskan teori, konsep dan prinsip-prinsip dasar
manajemen pemasaran dalam mengelola bisnis dan
menjadi seorang pemasar yang handal.
2. TIK : Mahasiswa dapat Menjelaskan konsep dasar manajemen
pemasaran dan fungsi-fungsi manajemen pemasaran.
 Pokok Bahasan : Konsep Inti Pemasaran
 Sub Pokok Bahasan :
2. Ruang Lingkup Pemasaran
3. Pengertian Manajemen Pemasaran
4. Arti Penting Manajemen Pemasaran
5. Perkembangan dan Pendekatan Studi Pemasaran
6. Fungsi-Fungsi Pemasaran
 Kegiatan Belajar, Media dan Alat Pengajaran

Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Media


Mahasiswa dan Alat
Pendahuluan  Memberikan deskripsi 4) Mendengarkan 5) Laptop
tentang materi yang akan 5) Mencatat 6) LCD
disampaikan dalam hal ini
terkait dengan konsep inti
pemasaran.
 Memberikan informasi
tentang keterkaitan materi
yang akan diajarkan dengan
materi sesudahnya
 Menjelaskan kompetensi
dalam TIU dan TIK
pertemuan ke 1.
Penyajian  Menjelaskan materi d. Mendengarkan a. Laptop
mengenai konsep dasar e. Menulis b. LCD
manejemen pemasaran f. Berdiskusi c. White
dengan fungsi-fungsi g. Bertanya Board
manajemen pemasaran. h. Menjawab d. Spidol
 Dengan pokok bahasan pertanyaan
terkait dengan konsep inti
pemasaran
Dan sub pokok bahasan:
j. Ruang Lingkup
Pemasaran

29
Pengertian Manajemen
k.
Pemasaran
l. Arti Penting Manajemen
Pemasaran
m. Perkembangan dan
Pendekatan Studi
Pemasaran
n. Fungsi-Fungsi Pemasaran
Penutup c. Memberikan pertanyaan 1) Mendengarkan
untuk mengukur tingkat 2) Menjawab
pemahaman mahasiswa Pertanyan
setelah mendapatkan materi 3)
mengenai konsep inti
pemasaran.
d. Memberikan jawaban dan
umpan balik terhadap
jawaban yang diberikan oleh
mahasiswa.
e. Menyampaikan materi yang
akan di bahas pada
pertemuan berikutnya.

 Evaluasi : UTS, soal dalam bentuk essay sebanyak 1 butir soal.


 Referensi :
a. Hasan, Ali (2013), Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan, Yogyakarta: Penerbit
CAPS (Center for Academic Publishing Service).
b. Sunyoto, Danang (2012), Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran, Yogyakarta:
Penerbit CAPS (Center for Academic Publishing Service).
c. Kotler, Philip & Armstrong, Gary (2008), Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi 12,
Jilid II,Jakarta: Penerbit Erlangga.
d. Tjiptono, Fandy (2008), Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Penerbit Andy
e. Laksana, Fajar (2008), Manajemen Pemasaran: Pendekatan Praktis,
Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

Mata Kuliah : PEMASARAN


Kode Mata Kuliah : IAB 3 234
Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit
Pertemuan Ke :2
b. Tujuan Instruksional :
- TIU : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa
Program Studi Administrasi Bisnis semester –IV mampu
menjelaskan teori, konsep dan prinsip-prinsip dasar
manajemen pemasaran dalam mengelola bisnis dan
menjadi seorang pemasar yang handal.
- TIK : Mahasiswa dapat menjelaskan lingkungan makro dan
lingkungan mikro dalam pemasaran
c. Pokok Bahasan : Lingkungan Pemasaran

30
d. Sub Pokok Bahasan :
 Lingkungan Mikro: Produk, Harga, Distribusi dan Promosi
 Lingkungan Makro: Kondisi perkonomian, Peraturan pemerintah, pesaing dan
lain-lain.
 Peranan Supliers
e. Kegiatan Belajar, Media dan Alat Pengajaran

Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Media


Mahasiswa dan Alat
Pendahuluan 1. Memberikan deskripsi 6) Mendengarkan 7) Laptop
tentang materi yang akan 7) Mencatat 8) LCD
disampaikan dalam hal ini
terkait dengan lingkungan
pemasaran.
2. Memberikan informasi
tentang keterkaitan materi
yang akan diajarkan dengan
materi sebelum dan
sesudahnya
3. Menjelaskan kompetensi
dalam TIU dan TIK
pertemuan ke 2.
Penyajian  Menjelaskan materi 8) Mendengarkan 9) Laptop
mengenai lingkungan makro 9) Mencatat 10) LCD
dan lingkungan mikro dalam
pemasaran.
Dengan pokok bahasan
terkait dengan lingkungan
pemasaran.
Dan sub pokok bahasan:
o. Lingkungan Mikro:
Produk, Harga, Distribusi
dan Promosi
p. Lingkungan Makro:
Kondisi perkonomian,
Peraturan pemerintah,
pesaing dan lain-lain.
q. Peranan Supliers
i. Memberikan contoh-contoh
yang tepat terkait dengan
pokok dan sub pokok
bahasan.
Penutup f. Memberikan pertanyaan 4) Mendengarkan
untuk mengukur tingkat 5) Menjawab
pemahaman mahasiswa Pertanyan
setelah mendapatkan materi
mengenai lingkungan
pemasaran.
g. Memberikan jawaban dan
umpan balik terhadap

31
jawaban yang diberikan oleh
mahasiswa.
h. Menyampaikan materi yang
akan di bahas pada
pertemuan berikutnya.

f. Evaluasi : UTS, soal dalam bentuk essay sebanyak 1 butir soal.


g. Referensi :
3) Hasan, Ali (2013), Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan, Yogyakarta: Penerbit
CAPS (Center for Academic Publishing Service).
4) Sunyoto, Danang (2012), Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran, Yogyakarta:
Penerbit CAPS (Center for Academic Publishing Service).
5) Kotler,Philip & Keller,Kevin Lane (2009), Manajemen Pemasaran Edisi 13
Jilid II, Jakarta: Penerbit Erlangga.

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

Mata Kuliah : PEMASARAN


Kode Mata Kuliah : IAB 3 234
Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit
Pertemuan Ke :3
a) Tujuan Instruksional :
- TIU : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa
Program Studi Administrasi Bisnis semester –IV mampu
menjelaskan teori, konsep dan prinsip-prinsip dasar
manajemen pemasaran dalam mengelola bisnis dan
menjadi seorang pemasar yang handal.
- TIK : Mahasiswa dapat menjelaskan pendekatan dan tahap
proses riset pemasaran. Serta pengukuran dan estimasi
permintaan pasar.
b) Pokok Bahasan : Riset Pemasaran
c) Sub Pokok Bahasan :
a. Sistem Riset Pemasaran
b. Pendekatan Riset pemasaran
c. Tahap Proses Riset Pemasaran
d. Pengukuran Permintaan
e. Estimasi Permintaan Mendatang
d) Kegiatan Belajar, Media dan Alat Pengajaran

Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Media


Mahasiswa dan Alat
Pendahuluan c. Memberikan deskripsi 10) Mendengarkan 11) Laptop
tentang materi yang akan 11) Mencatat 12) LCD
disampaikan dalam hal ini
terkait dengan riset
pemasaran.
d. Memberikan informasi
tentang keterkaitan materi
yang akan diajarkan dengan

32
materi sebelum dan
sesudahnya.
e. Menjelaskan kompetensi
dalam TIU dan TIK
pertemuan ke 3.
Penyajian  Menjelaskan materi j. Mendengarkan e. Laptop
mengenai pendekatan dan k. Menulis f. LCD
tahap proses riset pemasaran. l. Berdiskusi g. White
Serta pengukuran dan m. Bertanya Board
estimasi permintaan pasar.. n. Menjawab h. Spidol
Dengan pokok bahasan pertanyaan
terkait dengan riset
pemasaran.
Dan sub pokok bahasan:
 Sistem Riset Pemasaran
 Pendekatan Riset
pemasaran
 Tahap Proses Riset
Pemasaran
 Pengukuran Permintaan
 Estimasi Permintaan
Mendatang
Penutup i. Memberikan pertanyaan 6) Mendengarkan
untuk mengukur tingkat 7) Menjawab
pemahaman mahasiswa Pertanyan
setelah mendapatkan materi
mengenai riset pemasaran.
j. Memberikan jawaban dan
umpan balik terhadap
jawaban yang diberikan oleh
mahasiswa.
k. Menyampaikan materi yang
akan di bahas pada
pertemuan berikutnya.

e) Evaluasi : UTS, soal dalam bentuk essay sebanyak 1 butir soal.


f) Referensi :
a. Sunyoto, Danang (2012), Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran, Yogyakarta:
Penerbit CAPS (Center for Academic Publishing Service).
b. _______________(2009), Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid II, Jakarta:
Penerbit Erlangga.

33
DAFTAR PUSTAKA

Permenristekdikti No.44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi


(SNDIKTI).

Dirjen Dikti Depdiknas. 2005. Garis-garis Besar Program Pengajaran dan Satuan
Acara Pengajaran (GBPP dan SAP. Materi Pelatihan Keterampilan Dasat
Teknik Instruksional (PEKERTI). Pusat Antar Universitas Untuk
Pengembangan Aktivitas Instruksional. Dirjen Dikti. Depdiknas.

34

Anda mungkin juga menyukai