Dosen:
TUGAS 11:
Kelompok 9
JAKARTA
2019
MEMAHAMI PRINSIP KERJA COMPRESSED
AIR DAN PENGHANCURAN BATU
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 1
1.3. Tujuan............................................................................................................................ 24
2.2.1. Jenis Konstruksi, Level Penggunaan Dan Aktifitas Kerja Secara Umum. ......... 7
Magister Teknik Sipil Universitas Mercu Buana | Metode dan Alat Konstruksi Lanjut | 2
MEMAHAMI PRINSIP KERJA COMPRESSED
AIR DAN PENGHANCURAN BATU
2.10.2. Antisipasi......................................................................................................... 34
Magister Teknik Sipil Universitas Mercu Buana | Metode dan Alat Konstruksi Lanjut | 3
40
BAB I
PENDAHULUAN
Biaya peralatan dalam suatu proyek bervariasi dari 10% hingga 30% dari total biaya
proyek, tergantung pada tingkat mekanisasi (Shama S.c., 2002). Dalam proyek modern
sepenuhnya mekanis, biaya peralatan naik hingga 30%. Perencanaan, pemilihan, pengadaan,
pemasangan, operasi, pemeliharaan dan penggantian peralatan yang tepat memainkan peran
penting dalam manajemen peralatan untuk keberhasilan penyelesaian proyek. Dengan
semakin meningkatnya penggunaan mesin, insinyur konstruksi perlu memahami aplikasi
konstruksi dan pemeliharaan beragam peralatan modern secara menyeluruh.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini pengertian tower crane, faktor-faktor pemilihan alat yang berpengaruh pada tower
crane, jenis-jenis tower crane.
Bab ini menguraikan tentang hasil review serta mendeskripsikan masalah, tujuan, dan hasil
pembahasan
40
BAB IV KESIMPULAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Di Eropa, gedung bertingkat 20 lantai dalam sebuah kota mungkin dikatakan sebuah
gedung bertingkat tinggi, tapi penduduk dari sebuah kota lain menganggap gedung
pencakar langit mulai dari ketinggian 6 lantai (Taranath,B.S., Structural Analysis and
Design of Tall Building, McGraw-Hill Book) dan menurut (Schueller,High Rise
Structures, John Wiley & Sons, New York, 1977, pg.1.) Bangunan tinggi berkisar antara
kurang dari 10 lantai hingga lebih dari 100 lantai. Sedangkan menurut (Company,
New York, 1998, pg.8.) Bangunan tinggi atau high-rise building menurut Emporis
Standards adalah suatu struktur bertingkat yang memiliki tinggi antara 35-100 meter
atau suatu bangunan yang tingginya tidak diketahui mulai dari lantai ke-12 hingga 39.
Pengertian nilai komersial adalah sesuatu yang memungkinkan seseorang untuk menarik
keuntungan dari produk si pencipta. (Roger Hamilton ; 2003).
Pengertian kegiatan komersial adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh orang baik
pribadi atau Badan yang bertujuan untuk mendapatkan suatu keuntungan, baik secara
langsung ataupun tidak langsung. (Disadur dari perda Kota Bukittinggi No 2 Tahun
2016).
Bangunan komersial adalah bangunan yang mewadahi berbagai fungsi komersial seperti
villa, hotel, resort, perdagangan, ruang kantor sewa, dan lain-lain. Sesuai jenisnya,
bangunan komersial merupakan bangunan yang direncanakan dan dirancang untuk
mendatangkan keuntungan bagi pemilik maupun penggunanya. Atas dasar pemikiran ini,
40
Gambar 1. Diagram lingkaran yang ditempati dan diinvestasikan oleh pemilik 2016.
Sumber: (PIA Property Data Report 2017, Facts and figures about the UK commercial
property industry to year-end 2016).
40
Gambar 2. Properti komersial yang ditempati dan diinvestasikan oleh pemilik 2016,
Sumber: (PIA Property Data Report 2017, Facts and figures about the UK commercial
property industry to year-end 2016).
2.2.1. Jenis Konstruksi, Level Penggunaan Dan Aktifitas Kerja Secara Umum.
Adapun Jenis Konstruksi, Level Penggunaan dan Aktifitas Kerja secara umum, pada
bangunan komersil menurut para ahli adalah sebagai berikut:
40
Alat berat dalam ilmu teknik sipil merupakan alat yang digunakan untuk membantu
manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu infrastruktur di bidang konstruksi.
Alat berat merupakan faktor penting dalam pelaksaan proyek terutama proyek besar yang
tujuannya untuk memudahkan manusia dalam menyelesaikan pekerjaanya sehingga hasil
yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah pada waktu yang relatif lebih singkat
dan diharapkan hasilnya lebih baik (Rostiyanti, 2002). Fungsi utama peralatan konstruksi
alat berat adalah memindahkan material, memotong dan meratakan tanah untuk memenuhi
tujuan utama (Jose, 2001).
optimasi dan segala kemungkinan variabel variabel yang mempengaruhi dalam pelaksanaan
akan dianalisa terlebih dahulu. Dalam penelitian ini , pemilihan kebutuhan alat berat yang
tepat melalui analisa akan mendapatkan hasil produktifitas yang tinggi, yang secara
langsung akan mempengaruhi pekerjaan yang berkesinambungan.
Masalah kronis pada industri konstruksi yang umum kita ketahui yaitu
rendahnya produktifitas, lingkungan pekerjaan yang kurang baik, kualitas yang
buruk, waktu yang melampaui ketentuan, dan kurangnya keamanan yang dapat
mengurangi aspek nilai pada pelanggan (Koskela, 1992; Latham, 1994; Egan
1998). Hal-hal yang berhubungan dengan proses konstruksi seperti aktivitas pada
saat pemeriksaan, pengiriman material dan lainnya yang tidak dikenal sebagai
aktivitas yang menambah nilai maka dapat dikatakan sebagai pemborosan
(Alarcon, 1995). (Womack dan Jones, 2003) menjelaskan pemborosan adalah
semua aktivitas manusia yang menyerap sumber daya, tapi tidak menghasilkan
nilai. Berdasarkan penelitian (Koskela, 1992), beberapa pemborosan dalam
proses konstruksi seperti biaya ’ketidaksesuaian kualitas’ mencapai 12% dari
total biaya proyek, ’lemahnya manajemen material’ menambah biaya sekitar 10-
12% dari total biaya untuk pekerja, ’jumlah waktu yang digunakan untuk aktivitas
yang tidak menghasilkan nilai’ adalah selama 2/3 dari total waktu pelaksanaan
proyek, dan ’rendahnya keselamatan’ menyebabkan penambahan biaya sebesar
6% dari total biaya proyek. Hal tersebut membuktikan bahwa dalam
menghasilkan nilai terdapat hambatan yang jelas yaitu pemborosan pada saat
proses konstruksi.
Menurut (Koskela, 2004), arti value dalam prinsip Lean Contruction dapat
dilihat pada Tabel 2.3
Tower Crane merupakan Crane yang paling umum kita lihat saat pembangunan
gedung bertingkat tinggi. Selain digunakan dalam pembangunan gedung
bertingkat, Crane ini juga sering digunakan untuk pembangunan jembatan. Tower
Crane sangat berperan penting dalam hal akses bahan dan material dalam suatu
proyek. Tower crane merupakan peralatan dengan jenis fixed crane, atau yang
tidak dapat dipindah-pindahkan dengan mudah. Jika pembangunan akan dimulai,
40
maka crane akan dibawa ke lokasi dengan armada khusus, kemudian dirakit dan
di erection sehingga siap pakai. Setelah dalam proses pembangunan selesai, maka
Crane akan dibongkar untuk dibawa kembali. Dalam penggunaan Tower crane
harus disesuaikan dengan kebutuhan seperti berapa tinggi bangunan gedung yang
dibangun dan factor yang berhubungan dalam pengoperasiannya.
Tower Crane merupakan salah satu jenis alat berat yang berfungsi untuk
memudahkan dalam proses pekerjaan dan memindahkan barang atau peralatan
dalam sebuah proyek konstruksi. (dalam bidang konstruksi bangunan),
Perlengkapan, atau bahkan peralatan lain yang memungkinkan untuk dipindahkan.
40
dan tingkat efisiensi yang maksimal. Perhitungan yang baiki akan bisa
menentukan jenis dari crane yang sesuai, dengan jenisnya apakah itu :
Aspek luar yang perlu di perhatikan dalam memastikan kemampuan alat yaitu.
1. Kemampuan angin pada alat.
2. Ayunan beban ketika dipindahkan.
40
4. Cara pengoperasiannya
5. Metode yang digunakan.
40
a) Mono Towers - jib tersebut dilakukan oleh struktur menara tunggal, yang
mungkin baik tetap atau slewing. Penyediaan dapat dilakukan dalam
desain untuk mengizinkan menara yang akan diperpanjang.
b) Inner dan Outer Towers - Mereka dicirikan oleh jib yang sedang
dilakukan oleh sebuah menara alat tetap atau slewing yang didukung di
atas menara luar tetap. Penyediaan alat dapat dilakukan dalam desain
untuk mengizinkan menara luar untuk diperpanjang lengannya.
BAB III.
Poyek studi kasus yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendidikan
multidisiplin kompleks (Proyek A) di kampus universitas di AS, dengan
430.000 m2 termasuk dua bangunan 9 lantai, atrium yang menghubungkan
kedua menara dan 299 kursi auditorium teknik. Lingkup proyek mencakup
meghancurkan tiga bangunan yang ada dan membangun kompleks baru di
lokasi yang sama. Total investasi adalah $ 310 Juta dan durasi konstruksi
baru akan menjadi sekitar 24 bulan, dengan penyelesaian yang diharapkan
di Musim Gugur2017.
Sumber: Jurnal
40
Sumber: Jurnal
Tahap-II: Pendekatan yang Ditingkatkan - Menggunakan Building
Information Modeling (BIM)
3.1.4. Kesimpulan
Artikel ini menyajikan pengembangan pendekatan yang ditingkatkan untuk
perencanaan tower crane,yang mengintegrasikan pengetahuan formal, BIM,
optimasi dan teknik daripraktisi, dengan maksud untuk mengurangi iterasi
manual dan untuk meningkatkan efisiensi perencanaanproyek konstruksi
40
b. Simulasi
Tabel 3.1. TC pemanfaatan persentase (yang ada, alternatif 1, alternatif 2)
40
Pada tahap pertama, data yang diperoleh digunakan dalam simulasi terdiri
dari 2 tower crane jib tunggal dengan kapasitas angkat tengah 3500 t. Hasil simulasi
perhitungan ini yang diuraikan dalam tabel 4 menyimpulkan bahwa persentase
pemanfaatan simulasi ini mencapai 99%, yang memenuhi keperluan aplikasi
konstruksi ramping ini. Efek positif lanjut simulasi ini memberikan biaya dan durasi
kinerja proyek konstruksi dapat diamati pada tabel 5.
c. Validasi
Tabel 4. Validasi Lean Comtruction
Pada tahap kedua, data yang diperoleh digunakan dalam simulasi lainnya
yang terdiri dari 1 unit tower crane jib ganda dengan kapasitas angkat tengah 6600 t.
40
Hasil simulasi pada tabel 4 menunjukkan bahwa simulasi ini mencapai persentase
pemanfaatan yang lebih tinggi dari 105%, yang membuat sistem ini calon jauh lebih
menarik untuk skenario dunia nyata. Tabel 5 seru efek signifikan simulasi ini
memberikan biaya dan durasi kinerja proyek konstruksi, membawa mereka turun
36,37% dan 3,85% masing-masing.
telah terbukti efektif bila digunakan dalam pemilihan tower crane dan fase
pemanfaatan dalam proyek konstruksi bangunan tinggi.
BAB IV.
KESIMPULAN
Jurnal 2 :
a. Pemilihan dan pemanfaatan menara yang ada tata letak crane dan jenis
mengakibatkan 23% dari limbah
b. Aplikasi lean contruction menyarankan 2 tata letak alternatif baru disimulasikan,
dengan alternatif pertama menghasilkan 1,92% dari efisiensi biaya dan 5,54%
dari efisiensi biaya dan alternatif kedua menghasilkan 3,85% dari efisiensi biaya
dan 36,37% dari efisiensi waktu.
c. Lean Construction telah terbukti efektif bila digunakan dalam pemilihan tower
crane dan fase pemanfaatan dalam proyek konstruksi bangunan tinggi.
Magister Teknik Sipil Universitas Mercu Buana | Metode dan Alat Konstruksi Lanjut | 1
40
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal 1
Integrating BIM and Optimization Techniques for Enhanced Tower Crane Planning
Jurnal 2
Lean Construction Based Tower Crane Requirement Optimization In High Rise Building
Construction Project
Buku:
Peurifoy, Robert L. (1996), Construction Planning, Equipment and Method, Fifth Edition,
McGraw-Hill International Editions Civil Engineer Series, New York
Gransberg, Douglas D., Calin M Popescu., Richard C Ryan., 2006, Construction Equipment
Management For Engineers, Estimators, And Owners, CRC Pres, United States of America.
Day, D. A. & Benyamin N.B. , 1991. Construction Equipment Guide. New York: Wiley.
Rostiyanti, Susy Fatena. (2002) Alat berat untuk proyek konstruksi. Rineka Cipta, Jakarta.
Web: “Property Data Report”https://www.ipf.org.uk/asset/DE309F31-424D-4AD8-
BABA34B9308D3E24/, Diakses tanggal 3 Oktober 2019)
”http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-komersial-dan-nonkomersial/,
Magister Teknik Sipil Universitas Mercu Buana | Metode dan Alat Konstruksi Lanjut | 2
40
Magister Teknik Sipil Universitas Mercu Buana | Metode dan Alat Konstruksi Lanjut | 3