ID Perhitungan Arus Gangguan Hubung Singkat PDF
ID Perhitungan Arus Gangguan Hubung Singkat PDF
Hendriyadi
Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
adekhendri77@gmail.com
Abstrak - Jaringan tegangan menengah ini mempunyai analisis yang mempelajari kontribusi arus gangguan
peranan yang sangat penting bagi kelangsungan suplai hubung singkat yang mungkin mengalir pada setiap
energi listrik ke pelanggan.Perhitungan arus gangguan cabang di dalam sistem (di jaringan distribusi, transmisi,
hubung singkat adalah analisa suatu sistem tenaga listrik trafo tenaga atau dari pembangkit) sewaktu gangguan
untuk memperoleh nilai besaran – besaran listrik yang hubung singkat yang mungkin terjadi di dalam sistem
dihasilkan sebagai akibat gangguan hubung singkat tenaga listrik.
tersebut. Pada penelitian ini perhitungan arus hubung Oleh karena itu dalam tugas akhir ini membahas
singkat dilakukan pada penyulang-penyulang yang perhitungan arus gangguan hubung singkat pada jaringan
mewakili jaringan distribusi kota Pontianak berdasarkan distribusi di kota pontianak oleh karena itu perhitungan
daerah pelayanan penyulang, yaitu : penyulang Kapuas , arus hubung singkat dilakukan pada beberapa sampel
penyulang Raya 18, penyulang Cemara 4, penyulang penyulang Kota Pontianak. Kriteria pengambilan sampel
Merdeka 3, dan penyulang Khatulistiwa 6. Berdasarkan penyulang berdasarkan daerah pelayanan beban
hasil perhitungan arus gangguan tiga fasa terbesar penyulang tersebut. Adapun penyulang-penyulang Kota
terjadi pada penyulang Merdeka 3 yaitu sebesar Pontianak yang akan dianalisis yaitu Penyulang Kapuas 1,
3.481,711 Ampere, arus gangguan hubung singkat fasa- Penyulang Raya 18, Penyulang Cemara 4, Penyulang
fasa terbesar terjadi pada penyulang Merdeka 3 yaitu Merdeka 3, dan Penyulang Khatulistiwa 6. Hal ini
sebesar 3.015,212 Ampere, arus gangguan hubung diperlukan agar dapat mengetahui besarnya arus
singkat satu fasa terbesar terjadi pada penyulang gangguan hubung singkat tiga fasa, fasa-fasa, dan satu
Merdeka 3 yaitu sebesar 1.169,134 Ampere. Dari hasil fasa ke tanah pada penyulang 20 kV sistem distribusi
perhitungan arus gangguan penyulang Kota Pontianak Kota Pontianak.
menunjukkan bahwa arus hubung singkat tiga fasa lebih
tinggi dari arus hubung fasa-fasa dan arus hubung 2. Dasar Teori
singkat satu fasa, hal ini disebabkan karena pada arus 2.1. Umum
hubung singkat tiga fasa dipengaruhi oleh impedansi Perhitungan hubung singkat adalah analisis suatu
urutan positif. Besarnya arus gangguan hubung singkat sistem tenaga listrik pada keadaan gangguan hubung
tertinggi baik gangguan hubung singkat tiga fasa, fasa- singkat, dimana dengan cara ini diperoleh nilai besaran-
fasa maupun satu fasa terjadi pada penyulang Merdeka besaran listrik yang dihasilkan sebagai akibat gangguan
disebabkan penyulang Merdeka 3 memiliki jarak yang hubung singkat tersebut. Gangguan hubung singkat dapat
lebih pendek diantara penyulang-penyulang yang didefinisikan sebagai gangguan yang terjadi akibat adanya
dianalisis, sehingga mempengaruhi impedansi urutannya. penurunan kekuatan dasar isolasi antara sesama kawat
fasa dengan tanah yang menyebabkan kenaikan arus
Kata kunci : gangguan hubung singkat, gangguan tiga secara berlebihan. Analisis gangguan hubung singkat
fasa, gangguan fasa-fasa, gangguan satu fasa ke tanah. diperlukan untuk mempelajari sistem tenaga listrik baik
waktu perencanaan maupun setelah beroperasi.
Va0 = 0 – Z0Ia0
Va1 = Ea – Z1Ia1
Va2 = 0 – Z2Ia2
Maka Arus saluran :
Gambar 3. Gangguan Hubung Singkat Fasa b dan Fasa c
Ia = .......................................................................... (4) Sumber : Saadat (1999 : 423)
2.1.2. Gangguan Hubung Singkat Satu Fasa Ke dengan menganggap mula – mula generator tanpa beban,
Tanah kondisi batas pada titik gangguan adalah :
Gambar 2, mengilustrasikan generator tiga fasa dengan Vb – Vc = Zf Ib ............................................................ (10)
netral diketanahkan melalui impedansi Z n . Ib + Ic = 0 ................................................................... (11)
Ia = 0 .......................................................................... (12)
Dari persamaan diatas dapat ditentukan :
Ia0 = 0 ....................................................................... (13)
Ia1 = ( Ib ..................................................... (14)
Ia2 = ( -Ib .................................................... (15)
Ia1 = - Ia2 .................................................................... (16)
hubung singkat penyulang Kapuas 1 melalui beberapa ~ ZL1 = 0,6091 + j 0,9306 pu Titik gangguan
pada ujung penyulang
tahapan yaitu sebagai berikut : ZS1 = 0,020 + j 0,6270 pu
ZL2 = 0,6091 + j 0,9306 pu
ZL0 = 1,0237 + j 4,5628 pu
ZS2 = 0,020 + j 0,6270 pu
ZS0 = 0,240 + j 2,7400 pu
3.1.1. Impedansi Sumber
Untuk memudahkan proses perhitungan, impedansi Gambar 8. Ekivalen Diagram Satu Garis
sumber pada GH. Sungai Raya ditentukan dengan hasil Penyulang Kapuas 1
perhitungan MVA hubung singkat tiga fasa dan
impedansi urutan pada GH. Sungai yaitu : 3.1.3. Arus Hubung Singkat Tiga Fasa Pada
Penyulang Kapuas 1
MVA hubung singkat (MVAsc ) = 159,5132 MVA Perhitungan arus hubung singkat tiga fasa pada
Impedansi urutan positif (ZS1) = 0,020 + j 0,6270 pu penyulang Kapuas 1 dijelaskan secara detail sebagai
Impedansi urutan negatif (ZS2) = 0,020 + j 0,6270 pu berikut :
Impedansi urutan nol (ZS0) = 0,240 + j 2,7400 pu Diketahui :
Daya dasar(MVAbase) = 100 MVA
3.1.2. Impedansi Penyulang Kapuas 1
Data teknis penghantar penyulang Kapuas 1 Tegangan dasar ( KVbase) = 20 KV
berdasarkan data PT. PLN (Persero) APDP Kalimantan Tegangan dalam pu (V) = 1,0 pu
Barat sebagai berikut : Arus dasar sebesar :
Jenis Penghantar = AAAC MVAbase
Luas Penampang = 150 mm2 I base 1000 Ampere
Panjang = 11,28 Km 3 KVbase
Tegangan Sistem = 20 KV 100
Impedansi Urutan Positif (ZL1) = 0,216 + j0,330 /Km I base 1000 2.886,75 Ampere
Impedansi Urutan Negatif (ZL2) = 0,216 + j 0,330 /Km 3 20
Impedansi Urutan Nol (ZL0) = 0,363 + j 1,618 /Km V
I hs(3 ) pu
Untuk memudahkan perhitungan, nilai impedansi
Z S1 Z L1
saluran penyulang Kapuas 1 diubah dalam satuan per unit 1,0
(pu), sebagai berikut : I hs(3 ) pu
0,0200 j 0,6270 0,6091 j 0,9306
Diketahui :
(MVAbase) 1,0
Daya dasar = 100 MVA I hs(3 ) pu
Tegangan dasar ( KVbase) sistem 20KV = 20 KV 0,6291 j 1,5576
Impedansi dasar : 1,0
I hs(3 ) pu
KVbase
2
1,6798 68,010
Z base
MVAbase I hs(3 ) 0,5953 68,010 pu
202 I hs(3 ) 0,5953 2.886,75 1.718,453 Ampere
Zbase 4 Ohm
100 Jadi arus gangguan tiga fasa pada ujung penyulang
Maka, Kapuas 1 sebesar 1.718,453 Ampere.
Impedansi urutan positif dan negatif penyulang Kapuas 1
dalam satuan per unit : 3.1.4. Arus Hubung Singkat Fasa - Fasa Pada
(0,216 j 0,330) 11,28 Penyulang Kapuas 1
Z L1 Z L 2 pu Perhitungan arus hubung singkat fasa-fasa pada
4
penyulang Kapuas 1 dijelaskan secara detail sebagai
Z L1 Z L 2 0,6091 j 0,9306 pu berikut :
Impedansi urutan nol saluran penyulang Kapuas 1 dalam Diketahui :
satuan per unit : Daya dasar(MVAbase) = 100 MVA
(0,363 j 1,618) 11,28
Z L0 pu Tegangan dasar ( KVbase) = 20 KV
4
Tegangan sumber (V) = 1,0 pu
Arus dasar sebesar : 3,0
MVAbase I hs(1 ) pu
I base 1000 Ampere 10,7189 76,390
3 KVbase
I hs(1 ) 0,2799 76,390 pu
100
I base 1000 2.886,75 Ampere I hs(1 ) 0,2799 2.886,75 808,002 Ampere
3 20
Jadi arus gangguan satu fasa ke tanah pada ujung
3V penyulang Kapuas 1 sebesar 808,002 Ampere.
I hs ( ) pu
Z S1 Z L1 Z S 2 Z L 2
3.2. Analisis Hasil Perhitungan
3V Berdasarkan perhitungan arus hubung singkat yang
I hs ( ) pu telah diuraikan diatas, rekapitulasi arus hubung singkat
2 [ Z S1 Z L1 ]
yang terjadi pada penyulang-penyulang Kota Pontianak
3 1,0 ditunjukkan pada tabel 1 dibawah ini :
I hs ( ) pu
2 [0,0200 j 0,6270 0,6091 j 0,9306]
Tabel 1. Rekapitulasi Arus Hubung Singkat
3 1,0 Penyulang Kota Pontianak
I hs ( ) pu
1,2582 j 3,1152
Perhitungan Arus Hubung Singkat
3 1,0
I hs ( ) pu No Penyulang Tiga Fasa (3 ) Dua Fasa ( ) Satu Fasa (1 -T)
3,3597 68,010 pu Amp pu Amp pu Amp
3.1.5. Arus Hubung Singkat Satu Fasa ke Tanah Pada Dari hasil perhitungan arus gangguan penyulang Kota
Penyulang Kapuas 1 Pontianak menunjukkan bahwa arus hubung singkat tiga
Perhitungan arus hubung singkat satu fasa ke tanah fasa lebih tinggi dari arus hubung fasa-fasa dan arus
pada penyulang Kapuas 1 dijelaskan secara detail sebagai hubung singkat satu fasa, hal ini disebabkan karena pada
berikut : arus hubung singkat tiga fasa dipengaruhi oleh impedansi
Diketahui : urutan positif. Besarnya arus gangguan hubung singkat
Daya dasar(MVAbase) = 100 MVA tertinggi baik gangguan hubung singkat tiga fasa, fasa-
fasa maupun satu fasa terjadi pada penyulang Merdeka
Tegangan dasar ( KVbase) = 20 KV disebabkan penyulang Merdeka 3 memiliki jarak yang
Tegangan sumber (V) = 1,0 pu lebih pendek diantara penyulang-penyulang yang
Arus dasar sebesar : dianalisis, sehingga mempengaruhi impedansi urutannya.
MVAbase
I base 1000 Ampere
3 KVbase 4. Kesimpulan
100
Ibase 1000 2.886,8 Ampere Dari perhitungan arus hubung singkat yang telah
3 20 dilakukan pada penyulang-penyulang di Kota Pontianak,
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
3 V
I hs(1 ) pu 1. Dari hasil perhitungan arus gangguan penyulang Kota
Z S1 Z L1 Z S 2 Z L 2 Z S 0 Z L 0 Pontianak menunjukkan bahwa arus hubung singkat
tiga fasa lebih tinggi dari arus hubung fasa-fasa dan
3 V
I hs(1 ) pu arus hubung singkat satu fasa, hal ini disebabkan
2 [ Z S1 Z L1 ] Z S 0 Z L 0 karena pada arus hubung singkat tiga fasa dipengaruhi
3 1,0 oleh impedansi urutan positif.
I hs(1 ) pu 2. Dari hasil perhitungan arus gangguan penyulang Kota
1,2582 j 3,1152 0,240 + j 2,7400 1,0237 j 4,5628
Pontianak menunjukkan bahwa arus hubung singkat
3 1,0
I hs(1 ) pu tiga fasa lebih tinggi dari arus hubung fasa-fasa dan
2,5219 j 10,4180 arus hubung singkat satu fasa, hal ini disebabkan
karena pada arus hubung singkat tiga fasa dipengaruhi
oleh impedansi urutan positif.
3. Besarnya arus gangguan hubung singkat tertinggi baik
gangguan hubung singkat tiga fasa, fasa-fasa maupun Menyetujui :
satu fasa terjadi pada penyulang Merdeka disebabkan Pembimbing Utama,
penyulang Merdeka 3 memiliki jarak yang lebih
pendek diantara penyulang-penyulang yang dianalisis,
sehingga mempengaruhi impedansi urutannya.
Dr. Ir. H.M. Iqbal Arsyad, MT
Referensi NIP. 196609071992031002
[1] Zulkarnaini, Eko Saputran H, “Evaluasi Koordinasi Relay
Proteksi Pada Feeder Distribusi Tenaga Listrik (GH.
Tanjung Ampalu Sijunjung)”, Jurnal Teknik Elektro ITP,
Vol 1, No. 1, Januari 2012.
[2] Masykur, SJ “Analisa Gangguan Hubung Singkat Tiga
Fasa Pada Sistem Tenaga Listrik Dengan Metode
Thevenin”, Jurnal Sistem Teknik Industri Vol. 6, No. 3,
Juli 2005.
[3] Furqan, Harry, “Untuk Kerja Sistem Proteksi Arus Lebih
Gardu Induk 150 KV Sei. Raya Pontianak”, Jurnal
Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Tanjungpura, Pontianak, 2015.
[4] Gonen, Turan., “Modern Power System Analysis”, John
Wiley & Sons Inc, USA, 1988.
[5] Mustamin., “Evaluasi Rele Jarak Pada SUTT 150 kV
Interkoneksi PT. PLN (Persero) Wilayah Kalimantan
Barat”, Skripsi, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Tanjungpura, Pontianak, 2006.
[6] Saadat, Hadi. 1999. Power System Analysis. New York
:McGraw-Hill Book Company.
[7] Sirait, Bonar. 2012. Diktat Kuliah Sistem Distribusi.
Pontianak : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura.
[8] Stevenson, Jr, W.D., “Analisis Sistem Tenaga Listrik”,
Edisi ke (4) empat, Erlangga, Jakarta, 1983.
[9] Kersting H, William., “Distribution System Modelling and
Analysis”, CRC Press, New Mexico, 2002.
[10] T, S. Hutahuruk, Prof. Ir. MSc., “Transmisi Daya Listrik”
Erlangga, Jakarta, 1985.
[11] Warrington, A. R. Van C., “Protecticve Relays: Their
Theory and Practice” Chapman and Hall Ltd, London,
1982.
Biography
Hendriyadi, lahir di Sintang pada tanggal 12 September 1990.
Menempuh Pendidikan Program Strata I (S1) di Fakultas Teknik
Universitas Tanjungpura sejak tahun 2010. Penelitian ini
diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik
Elektro konsentrasi Teknik Tenaga Listrik Fakultas Teknik
Universitas Tanjungpura.