Anda di halaman 1dari 2

RINGKASAN

Elis Rahmawati Mar’atus Sholihah, Pelaksanaan Quality Control Rokok


Batangan Di Unit Sigaret Kretek Tangan (SKT) Garung PT Djarum, dibimbing
oleh Dr. Ir. Bagus Putu YK, MT dan Dr. Ir. Hari Rujito, MT , Jurusan Manajemen
Agribisnis Program Studi D-IV Manajemen Agroindustri Politeknik Negeri
Jember, 108 Halaman.
Praktek Kerja Lapang (PKL) adalah kegiatan mahasiswa untuk belajar
bekerja praktis pada perusahaan / instansi / unit bisnis sesuai dengan konsentrasi
bidang ilmu. Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini dilaksanakan untuk
memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa dengan cara mengikuti
seluruh aktivitas kegiatan pada perusahaan atau industri atau instansi dan atau unit
bisnis strategis lainnya yang layak dan representatif dijadikan tempat Praktek
Kerja Lapang (PKL) dan menjembatani mahasiswa dalam menekuni keterampilan
dalam dunia kerja maupun berwirausaha. Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL)
ini dilaksanakan di PT Djarum, pada produksi rokok dengan merk dagang Djarum
Coklat dan Djarum 76 12 di Sigaret Kretek Tangan (SKT) Garung.
PT Djarum mempunyai 24 unit Sigaret Kretek Tangan (SKT) dan 2 unit
Sigaret Kretek Mesin (SKM), dengan perbandingan jumlah produksi rokok
perharinya adalah 3 : 1 dengan sigaret kretek mesin (SKM). Proses pembuatan
rokok kretek tangan PT Djarum pada bagian SKT Garung dimulai dari proses
penerimaan bahan baku dari gudang bahan baku kemudian digiling oleh bagian
penggilingan, pembatilan, penimbangan, quality control, pengepakan,
pengepresan serta pengiriman. Selama proses produksi terdapat salah satu proses
yang dianggap sangat penting dalam upaya menjaga konsistensi kualitas produk
rokok kretek yaitu quality control. Quality control yang diterapkan adalah suatu
proses pengendalian kualitas rokok kretek tangan yang dihasilkan oleh masing-
masing karyawan borong giling, pack, dan press pada masing-masing blok dalam
upaya untuk menjaga konsistensi kualitas produk rokok kretek tangan SKT
Garung di PT Djarum.
Upaya yang dilakukan PT Djarum untuk mencapai tujuannya yaitu dengan
mempertahankan kualitas dari produk rokok kretek. Dari unit produksi Sigaret
Kretek Tangan (SKT) adanya divisi Quality Control yang dibawahi oleh QMS
Manager melakukan tugasnya untuk menjaga kualitas rokok-rokok kretek
batangan. Dengan adanya Inspection Plan Secondary SKT menjadi acuan bagi
petugas Quality Control untuk melakukan inspeksi sesuai dengan Work
Instruction yang ada.
Hasil quality control yang dilakukan dengan inspeksi pengambilan produk
secara organoleptic di SKT Garung selama periode produksi minggu ke-11 s/d
minggu ke-19 maka hasil yang diperoleh yaitu rata-rata defect rokok yang

vii
ditemukan per hari baik defect minor, major, dan critical berkisar antara 1-8
batang selama 9 minggu produksi. Sampling rokok kretek batangan secara
organoleptik dan visual ini di asumsi kan telah mewakili pengendalian kualitas
dari keseluruhan jumlah produksi. Dari defect - defect yang ditemukan oleh
petugas quality control di informasikan ke Senior Production Supervisor untuk di
umumkan defect dengan nomor gilingnya dan menjadi bahan evaluasi kepada
pengawas dari blok yang mendapat defect agar memperbaiki rokok yang
diproduksi.

viii

Anda mungkin juga menyukai