Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KULIAH LAPANGAN

PT.DJARUM

KELOMPOK 1

Marfhelia / 170423359

Anita Septiana / 170423364

Cristina Anggela / 170423778

Maria Krishma / 170423776

Avilia Rosa / 170423442

Program Studi Akuntansi

Fakultas Bisnis dan Ekonomi

Universitas Atma Jaya Yogyakarta

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Gambaran Umum Perusahaan

Perusahaan Djarum Rokok kretek adalah produk yang berasal dari kota Kudus(Kudus

kota kretek) dan racikannya ditemukan oleh H. Djamhari (Kebangsaan Indonesia) pada

tahun 1880. Sejarah Singkat PT. Djarum adalah sebuah perusahaan rokok di Indonesia yang

beralamat di Jalan Jend. A. Yani 28 Kudus, Jawa Tengah.

PT Djarum memiliki visi dan misi yang menjadi pedoman perusahaan. Visi PT Djarum

adalah menjadi yang terbesar dalam nilai penjualan dan profitabilitas di industri rokok

Indonesia. Sedangkan Misi PT Djarum berbunyi, “Kami hadir untuk memuaskan kebutuhan

merokok para perokok”.

Tujuan dari PT Djarum adalah memberikan motivasi dan inspirasi kepada seluruh

keluarga besar Djarum untuk bekerja lebih keras memuaskan konsumen dengan

memproduksi rokok kretek kualitas terbaik dan mempertahankan pasar. Tujuan lainnya juga

merupakan dwi tunggal artinya selain mencari keuntungan juga memberi keuntungan. Hal

ini merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Hal ini berarti PT Djarum konsisten

dalam menyediakan produk yang berkualitas, selera konsumen ke depan, dan inovasi produk

yang berkelanjutan dalam rangka memberikan racikan dan rasa yang unik. Beberapa produk

rokok Djarum yang dihasilkan antara lain:

1. Djarum Super (isi 12 dan isi 16)

2. Djarum Coklat

3. Djarum Coklat Extra

4. L.A Lights

5. L.A Lights Menthol


6. Djarum Black

7. Djarum 76 

1.2. Perkembangan PT. Djarum

 Tahun 1905, rokok kretek diproduksi untuk dipasarkan

 Tahun 1951 mengubah namanya menjadi Djarum yang sebelumnya dikenal

dengan nama Djarum Gramophon

 Tahun 1972 Djarum mulai mengeskpor produk rokoknya ke luar negeri.

 Tahun 1983 Djarum berubah menjadi perseroaan terbatas.

 Pada tahun 2004 di Audit External Keselamatan dan Kesehatan

Audit External Keselamatan dan Kesehatan mendapatkan hasil 85%.

Perusahaan yang memiliki 76 lokasi kerja (70 di Kudus, 3 di Pati, 1 Rembang dan 2 di

Jepara) ini cukup diakui masalah kesehatan dan keselamatan kerja karyawannya.

Para karyawan pun mendapat berbagai macam Jaminan Sosial yakni :

 Jaminan Kesehatan

 Cuti Hamil

 Cuti Tahunan

 Hadiah Tahunan

 Tunjangan Hari Raya

 Jaminan Kecelakaan

 Jaminan Pensiun Dari Banyaknya tenaga kerja yang diserap oleh PT Djarum

juga disertai dengan perhatian yang besar pula terhadap masalah keselamatan

dan kesehatan kerja para karyawannya.

 Pada tahun 2005 memperoleh Bendera Emas. 

 Pada tahun 2007, hasil auditan meningkat menjadi 93%


 Pada tahun 2008 memperoleh Bendera Emas kembali. Karena hal itulah masalah

keselamatan dan kesehatan bukan lagi menjadi masalah bagi perusahaan ini.

1.3. Corporate Communication PT Djarum

PT Djarum mempunyai dua divisi kerja yang mempunyai fungsi dan peran yang sama

dengan Public Relations (PR). Salah satunya adalah Divisi Corporate Communication.

Corporate Communication mempunyai tugas membangun hubungan dengan media,

pembuatan press release, pembuatan brosur CSR PT Djarum, membuat media internal

perusahaan berupa majalah internal yang bernama “Warta Keluarga Djarum” yang terbit

setiap tiga bulan sekali, serta membina hubungan baik internal maupun eksternal yang

berpusat di Jakarta.

Corporate Communication PT Djarum merupakan organisasi setara Departemen dengan

tugas utama mengelola image corporate dan komunikasi program CSR PT Djarum.

Corporate Communication pada awal terbentuknya merupakan salah satu fungsi kerja yang

dijalankan di bawah koordinasi Head of Corporate Communication yang dijabat oleh

seorang Senior Marketing Manajer. Pada perkembangangan selanjutnya Corporate

Communication mandiri menjadi sebuah unit organisasi khusus yang dipimpin oleh seorang

Head of Corporate Communication. Dalam fase kedua perkembangannya, Corporate

Communication berfokus pada pengelolaan komunikasi eksternal perusahaan, baik dalam hal

image maupun komunikasi program CSR. Pada fase terakhir, Corporate Communication PT

Djarum berfokus pada kegiatan komunikasi. Bila pada fase sebelumnya Head of Corporate

Communication turut terlibat dalam operasional pelaksanaan kegiatan CSR, pada fase ini

Corporate Communication memiliki lingkup tugas spesifik, yaitu mengelola image

corporate dan komunikasi dari program CSR PT Djarum.

Adapun visi dan misi dari divisi Corporate Communication PT Djarum, sebagai berikut:
a. Membangun image dan reputasi korporasi Djarum periode jangka panjang.

b. Mengelola platform komunikasi yang konsisten untuk semua komunikasi program-

program Djarum Bakti berdasarkan personality corporate.

c. Menyampaikan komunikasi korporasi Djarum yang mudah ditangkap oleh target

audience Djarum.

Tugas dan fungsi Divisi Corporate Communication terkait external communication

adalah melakukan komunikasi dan informasi dengan menyajikan kegiatan CSR (Corporate

Social Responsibility). Djarum sesuai dengan program- program Djarum Bakti untuk

publik/masyarakat luas melalui media cetak maupun media elektronik. Selain itu membina

hubungan baik dengan pihak-pihak Media Pers maupun asosiasi-asosiasi yang terkait dengan

kegiatan pendidikan, olahraga, dan lingkungan. Hubungan baik yang selalu dibina oleh PT

Djarum yaitu dengan media televisi, baik terhadap wartawan maupun stasiun TV.
BAB 2

GAMBARAN UMUM PROSES PRODUKSI

 Tahapan atau Departemen Produksi yang Ada

PT. Djarum terdiri dari Sigaret Kretek Tangan(SKT) dan Sigaret Kretek Mesin (SKM

).

Baik SigaretKretek Tangan (SKT) maupun Sigaret Kretek Mesin(SKM) memiliki tahapan 

produksi yang berbeda, terlebihpada

proses produksinya. Pada Sigaret Kretek Tangan(SKT), tahapan produksi yang ada melip

uti:

 Bagian Produksi  Sigaret Kretek Tangan (SKT)

 Bagian Pengepakan

 Bagian Pengiriman kedistributor

Sementara itu, pada Sigaret Kretek Mesin(SKM), tahapan produksi yang ada meliputi: 

 Bagian Produksi Sigaret Kretek Mesin (SKM)

 Bagian Pengepakan

 Bagian Pengiriman  ke distributor.

 Alur Proses Produksi Sigaret Kretek Tangan (SKT)

Pada Sigaret Kretek Tangan (SKT) terdapat limatahapan atau alur proses produksi.

Berikut ini 5 tahapantersebut:

a. Linting

Proses linting merupakan tahapan yang paling awal dari proses produksi Sigaret

Kretek Tangan (SKT). Pada tahap ini terdapat dua orang yang memiliki tugas

untuk melinting tembakau serta cengkeh. Proses linting ini terdiri dari total 24 tim.

Setiap block (sebaris) terdiri dari pengawas yang memiliki tugas untuk pengisian

tembakau serta cengkeh apakah rapat ata tidak, apahkah ukurannya sesuai atau
tidak, dan apakah sudah rapi atau belum. Selain pengawas, setiap block juga

terdapat coordinator serta bagian yang memungut sampah.

2. Packing atau pengepakan

Proses packing merupakan tahapan kedua dariproses produksi Sigaret Kretek

Tangan (SKT). Proses ini bertujuan untuk menjaga agar kesegaran rokok tetap

terjaga. Pada tahap ini pekerja harus mengepak rokok ke dalam satu kotak yang

terdiri dari 12 batang. Jenis rokok yang melalui proses secara manual adalah

Djarum 76 dan Coklat.

Sementara itu, rokok filter tidak melalui proses secara manual. Proses

packing ini terdiri dari 6 orang. Target yang harus dihasilkan dari proses ini 

yakni 6000 bungkus.

3. Press

Proses press merupakan tahapan ketiga dari proses produksi Sigaret Kretek Tanga

n (SKT). Pada tahap ini, bungkus dari rokok dicap tanggal kadaluarsa (expired).

Satu bungkusnya terdiri dari 10 pack yang selanjutnya hasil dari proses ini akan

diteruskan ke proses bal.

4. Bal

Proses bal merupakan tahapan keempat dari proses produksi Sigaret Kretek Tanga

n (SKT). Hasil press tadi kemudian dibungkus dalam satu bal yang terdiri dari 20

press.Pada tahap ini para pekerjaharus mengemas rokok dengan rapi dan kuat 

supaya produk tidak mengalami adanya kerusakan. Proses bal ini terdiri dari

empat hingga lima orang pekerja wanita pada setiap timnya. 

5. Finished Goods

Hasil dari proses bal tadi selanjutnya dikemas dalamsatu box besar yang terdiri da

ri empat bal. Box tersebut merupakan hasil akhir dari proses produksi Sigaret
KretekTangan (SKT).Hasil akhir atau finished goods dari Sigaret Kretek Tangan

(SKT) ini langsung dikirim pada hari itu juga sehingga tidak ada produk yang

disimpan di gudang.

 Alur Produksi Sigaret Kretek Mesin (SKM)

Sigaret Kretek Mesin (SKM) dikhususkan untuk membuat rokok filter dari bahan setengah

jadi menjadi bahan jadi. 

• Jenis Bahan Baku dan Penolong

1. Tembakau

2. Cengkeh

3. Kertas pembungkus

4. Lem rokok (terbuat dari pati singkong)

5. Filter (khusus SKM)

• Jenis Tenaga Kerja yang Terlibat

Sigaret Kretek Tangan (SKT) terdiri dari 4.300 tenaga kerja langsung. Setiap block te

rdiri dari 70 pekerja dan dua orang pengawas. Selain pengawas, setiap blocknya juga ter

diri dari koordinator dan bagianyang memungut sampah. Pada bagian linting terdapatdu

a orang pekerja wanita yang secara berpasanganmelakukan proses giling dan batil (yang 

merapikan).Terdapat 24 tim pada bagian linting ini. Pada bagianpengepakan setiap tim t

erdiri dari enam orang. Padabagian press dan bal tiap tim terdiri dari lima orang.

Karyawan Tidak langsung yang terlibat yakni terdapat security. Pada Sigaret Kretek

Tangan (SKT), para pekerja masuk pada pukul enam pagi hingga pukul satu siang. 

Sementara itu, pada Sigaret Kretek Mesin (SKM) jumlah pekerja yang terlibat tidak 

sebanyak Sigaret Kretek Tangan (SKT), yakni sebesar 950 orang. Pabrik Sigaret Kretek

Mesin(SKM) ini beroperasi selama 24 jam dan jam kerja pekerjanya terdiri dari tiga shift

(shift pagi, shift siang, dan shift malam). Setiap shift terdiridari tiga operator sehingga total
operator dalam seharisebesar sembilan operator. Khusus untuk shift pagi dansiang terdapat 30

0 pekerja, sementara pada shift malamterdapat 200 pekerja. 

• Biaya-Biaya yang Termasuk dalam Komponen BOP:

1. Biaya tenaga kerja tidak langsung yang meliputi gajiserta tunjangan yang ditujukan untuk dire

ktur, manajer, karyawan, dan lain sebagainya.

2. Biaya bahan mentah tidak langsung (bahan penolong)

3. Biaya depresiasi mesin

4. Biaya listrik, air 

5. Biaya pemeliharaan dan perbaikan gedung, mesin, serta alat untuk keperluan produksi lainnya

• Metode Pembebanan BOP ke Setiap Jenis Produk

Metode pembebanan BOP ke setiap produk yaitu melalui kalkulasi biaya atau
costing, dengan cara perhitungan biaya, baik biaya produksi maupun biaya non-
produksi. Yang dimaksud biaya produksi adalah biaya bahan langsung, ditambah
biaya tenaga kerja langsung, ditambah biaya overhead. Yang dimaksud biaya
produk adalah seluruh biaya untuk menghasilkan produk yang siap dijual, unsur-
unsurnya adalah: (1) biaya pra-produksi, (2) biaya produksi, dan (3) biaya post-
produksi yaitu biaya usaha yang terdiri dari biaya pemasaran dan biaya administrasi.
Hal ini disebabkan karena metode tersebut hanya mempergunakan satu macam
basis pembebanan biaya untuk pemakaian sumber daya, sementara setiap sumber
daya yang berbeda dapat saja dikonsumsi berdasarkan basis yang berbeda pula.

KALKULASI BIAYA PRODUK TRADISIONAL

Kalkulasi biaya produk tradisional hanya membebankan biaya produksi pada


produk (volume produk). Dalam sistem biaya tradisional, hanya penggerak
(driver) aktivitas tingkat unit yang digunakan untuk membebankan biaya kepada
produk. Penggerak aktivitas tingkat unit adalah faktor-faktor yang menyebabkan
perubahan biaya sebagai akibat perubahan unit yang diproduksi. Penggerak tingkat
unit yang secara umum digunakan untuk membebankan biaya overhead meliputi:
1. Biaya tenaga kerja tidak langsung yang meliputi gaji serta tunjangan yang ditujukan
untuk direktur, manajer, karyawan, dan lain sebagainya.
2. Biaya bahan mentah tidak langsung (bahan penolong)
3. Biaya depresiasi mesin
4. Biaya depresiasi gedung
5. Biaya listrik, air
6. Biaya pemeliharaan dan perbaikan gedung, mesin, serta alat untuk keperluan produksi
lainnya

Di PT.Djarum dikenal 2 macam teknik produksi rokok. Yaitu Sigaret Kretek Tangan

SKT dan Sigaret Kretek Mesin SKM.

 Sigaret Kretek Tangan SKT dimana Rokok tidak berfilter yang dibuat dengan

menggunakan tenaga manusia mulai dari pembentukan ke batangan dan pengepakan.

Produk yang menggunakan SKT antara lain Djarum 76 dan Djarum Coklat.

 Sigaret Kretek Mesin SKM dimana rokok berfilter yang dibuat dengan

menggunakan tenaga mesin dari proses awal sampai akhir. 


BAB 3

ANALISA

a. Keunggulan dan kelemahan metode penghitungan biaya produksi setiap jenis rokok

yang selama ini digunakan oleh PT. Djarum

 Metode penghitungan biaya produksi setiap jenis rokok yang digunakan oleh PT.

Djarum adalah metode Process Costing. Process Costing sendiri merupakan

metode penentuan harga pokok produksi dengan mengumpulkan biaya langsung

dan mengalokasikan biaya tidak langsung ke proses manufaktur yang kemudian

membagi total biaya dengan jumlah satuan yang diproduksi dalam periode

tertentu. Keunggulan metode ini adalah relative cepat dan memerlukan tenaga

kerja yang relative kecil juga, perhitungan dan alokasi biaya yang lebih sederhana.

Kelemahan metode ini adalah cost per unit yang kurang akurat karena dihasilkan

dari rata-rata.

b. Metode yang dipilih oleh PT. Djarum sudah tepat / belum ?

 Menurut kelompok kami, metode yang dipilih dan digunakan oleh PT. Djarum

selama ini sudah tepat. Hal ini dikarenakan diversifikasi produk yang dihasilkan

PT. Djarum sendiri rendah. Seperti yang kita ketahui bahwa rokok merupakan

hasil utama dari produk yang dimiliki oleh Djarum. Selain itu, biaya-biaya yang

terjadi terdiri dari berbagai biaya yang sama, antara lain cukai, biaya material dan

biaya tenaga kerja langsung dalam SKT.

c. Saran atau perbaikan guna meningkatkan kualitas informasi biaya produksi bagi

perusahaan?

 Sulit untuk menemukan dari metode penghitungan biaya produksi dari PT.

Djarum, namun saran yang dapat kelompok berikan kepada PT. Djarum adalah

agar untuk bisa go public. Dengan go public, maka informasi biaya produksi
dapat dengan mudah diakses. Selain itu, karena penggunaan metode process

costing maka perusahaan harus bisa lebih mengakuratkan biaya per unitnya

mengingat process costing menggunakan rata-rata.

Anda mungkin juga menyukai