"Bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagidalam
bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional, baik dalam arah horizontal maupun
vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan
secara terpisah, terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama ,
benda bersama dan tanah bersama.".
Dari definisi tersebut maka dapat diketahui bahwa terdapat 2 (dua) kepemilikan
didalam suatu bangunan Rumah Susun, yaitu Kepemilikan Pribadi dan Kepemilikan
Bersama.
Kepemilikan Pribadi adalah merupakan satuan unit rumah susun (sarusun) yaitu unit
yang dimiliki oleh perseorangan atau badan hukum berdasarkan suatu perjanjian jual
beli dan memiliki Sertipikat Hak Milik atas Satuan Rumah Susun (SHMSRS)
tersendiri. Sedangkan Kepemilikan Bersama adalah Bagian Bersama, Benda Bersama
dan Tanah Bersama.
Bagian bersama adalah bagian rumah susun yang dimiliki secara tidak terpisah untuk
pemakaian bersama dalam kesatuan fungsi dengan satuan-satuan rumah susun.
Contoh Bagian Bersama adalah lobby, lift, selasar, dll yang pada intinya terdapat
didalam dan/atau menempel pada bangunan Rumah Susun.
Benda-bersama adalah benda yang bukan merupakan bagian rumah susun tetapi
yang dimiliki bersama secara tidak terpisah untuk pemakaian bersama. Contoh Benda
Bersama adalah kolam renang, taman, pos keamanan, parkir, dll yang terletak
dilokasi bangunan Rumah Susun namun tidak menempel langsung pada bangunan
Rumah Susun,
Tanah bersama adalah sebidang tanah hak atau tanah sewa untuk bangunan yang
digunakan atas dasar hak bersama secara tidak terpisah yang di atasnya berdiri
rumah susun dan ditetapkan batasnya dalam persyaratan izin mendirikan bangunan.
Dasar hukum :
1. Undang-undang Nomor 20 tahun 2011 tentang Rumah Susun;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 1988 tentang Rumah Susun;