Anda di halaman 1dari 3

Tugas 1 Hukum Agraria.

Dhamar Adhi Susetyo (044104146)


1. Hak yang dimiliki Riko atas unit apartemennya:
Pasal 46 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun (UU
Rumah Susun) yang berbunyi, hak kepemilikan atas satuan rumah susun merupakan
hak milik atas satuan rumah susun yang bersifat perseorangan yang terpisah dengan
hak bersama atas bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama. Dalam hal ini
yang dimaksud bagian bersama adalah bagian rumah susun yang dimiliki secara tidak
terpisah untuk pemakaian bersama dalam kesatuan fungsi dengan satuan-satuan rumah
susun. Hal itu tertuang dalam Pasal 1 angka 5 UU Rumah Susun. Contoh bagian
bersama pada kepemilikan apartemen antara lain adalah fondasi, kolam, balok, dinding,
lantai, atap, talang air, tangga, lift, selasar, saluran, pipa, jaringan listrik, gas, dan
telekomunikasi. Contoh-contoh tersebut diterangkan melalui penjelasan Pasal 25 ayat
[1] UU Rumah Susun. Selanjutnya, istilah benda bersama dalam aturan ini mengacu
pada benda yang bukan merupakan bagian rumah susun melainkan bagian yang dimiliki
bersama secara tidak terpisah untuk pemakaian bersama. Pernyataan ini tertuang dan
disebutkan dalam Pasal 1 angka 6 UU Rumah Susun. Contohnya, antara lain adalah
ruang pertemuan, tanaman, bangunan pertamanan, bangunan sarana sosial, tempat
ibadah, tempat bermain, dan tempat parkir yang terpisah atau menyatu dengan struktur
bangunan rumah susun. Sedangkan yang terakhir Tanah bersama adalah sebidang tanah
hak atau tanah sewa untuk bangunan yang digunakan atas dasar hak bersama secara
tidak terpisah yang di atasnya berdiri rumah susun dan ditetapkan batasnya dalam
persyaratan izin mendirikan bangunan. Tertuang dalam Pasal 1 angka 4 UU Rumah
Susun.
Mengacu pada aturan tersebut, sesuai dengan aturan yang berlaku bahwa bentuk
kepemilikan atas apartemen riko adalah Sertifikat Hak Milik atas Satuan Rumah
Susun (SHMSRS). SHMSRS adalah bentuk kepemilikan yang diberikan terhadap
pemegang hak atas Rumah Susun. Bentuk Hak milik atas rumah susun ini berbeda
dengan jenis hak milik terhadap rumah dan tanah pada umumnya. SHMSRS merupakan
kepemilikan yang terpisah dari tanah bersama. Maka dari itu, kepemilikan atas
apartemen Riko tersebut adalah kepemilikan perseorangan yang didapat dari membeli
satuan unit rumah susun. Dalam konteks ini adalah apartemen.
2. Pewarisan unit apartemen kepada anaknya.
Peralihan Hak Milik atas satuan rumah susun dalam bentuk beralih melalui
pewarisan telah diatur dalam Pasal 42 Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997, yang
pelaksanaannya dalam Pasal 111 Peraturan Menteri Negara/Kepala Badan Pertanahan
Nasional No.3 Tahun 1997. Dengan meninggal dunianya pemilik satuan rumah susun,
maka secara yuridis hak milik atas satuan rumah susun berpindah kepada ahli warisnya.
secara administratif, ahli waris berkewajiban mendaftarkan pewarisan HMSRS tersebut
kepada Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota yang wilayah kerjanya meliputi
letak tanah yang bersangkutan. Pendaftaran pewarisan HMSRS dibuktikan dengan
surat keterangan kematian pemilik satuan rumah susun sebagai pewaris dan surat
keterangan sebagai ahli waris. Ahli waris HMSRS dapat memiliki satuan rumah susun
apabila yang bersangkutan memenuhi syarat sebagai pemegang Hak atas Tanah yang
di atasnya dibangun rumah susun. Dengan pendaftaran pewarisan HMSRS oleh ahli
waris, maka terwujud jaminan kepastian hukum, perlindungan hukum, dan tertib
administrasi pertanahan. Dengan pendaftaran pewarisan, ahli waris sebagai pemilik
satuan rumah susun yang baru dapat dengan mudah membuktikan bahwa dirinya
sebagai pemilik satuan rumah susun yang bersangkutan. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pewarisan apartemen Riko kepada anaknya dapat dilakukan sesuai
dengan aturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Hak Riko terhadap fasilitas apartemen yang menyatu dengan bangunan induk
apartemen.
Seperti yang telah dijelaskan pada pembahasan soal nomor 1 di atas maka hak
Riko terhadap fasilitas apartemen yang menyatu dengan bangunan induk adalah hak
atas benda Bersama. Dijelaskan dalam Pasal 1 dan Pasal 46 UU No. 20 Tahun 2011
tentang Rumah Susun.

Dasar Hukum:
- UU No. 20 Tahun 2011 tentang rumah susun.
- Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang rumah susun.
- Permen Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 3 Tahun 1997
tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah.
Sumber:
Deliarnoor, Nandang Alamsah. 2021. Administrasu Pertanahan. Banten: Universitas
Terbuka.
Pramesti, Tri Jata Ayu. “Perbedaan Hak Milik atas Tanah dengan Rumah Susun.”
Hukum online, 10 Juni 2013,
www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt516c051e56cc3/perbedaan-hak-milik-
atas-tanah-dengan-rumah-susun. Diakses pada 4 November 2021.

Anda mungkin juga menyukai