Teknik Teganagan Tinggi PDF
Teknik Teganagan Tinggi PDF
PENDAHULUAN
1.1 PENGERTIAN
Fungsi utamanya adalah sebagai alat pembuka atau penutup suatu rangkaian listrik
dalam kondisi berbeban, serta mampu membuka atau menutup saat terjadi arus
gangguan ( hubung singkat ) pada jaringan atau peralatann lain.
Klasifikasi Pemutus Tenaga dapat dibagi atas beberapa jenis, antara lain berdasarkan
tegangan rating/nominal, jumlah mekanik penggerak, media isolasi, dan proses
pemadaman busur api jenis gas SF6.
PMT type ini mempunyai mekanik penggerak pada masing-masing pole, umumnya PMT
jenis ini dipasang pada bay penghantar agar PMT bisa reclose satu fasa.
Keterangan .
6a 1. Pondasi
2. Kerangka (Struckture)
5 3. Mekanik penggerak
4. Isolator suport.
5. Ruang pemutus
6b 6a. Terminal Utama atas
4 6b. Terminal Utama
bawah
7. Lemari control lokal
3
7
8
1
PMT jenis ini mempunyai satu mekanik penggerak untuk tiga fasa, guna
menghubungkan fasa satu dengan fasa lainnya di lengkapi dengan kopel mekanik,
umumnya PMT jenis ini di pasang pada bay trafo dan bay kopel serta PMT 20 kV untuk
distribusi.
6a
Keterangan .
1. Pondasi
5 2. Kerangka (Struckture)
3. Mekanik penggerak
6b 4. Isolator suport.
4 5. Ruang pemutus
6a. Terminal Utama atas
6b. Terminal Utama
bawah
3
7 7. Lemari control lokal
8
1
PMT terisi gas SF6 dengan tekanan kira-kira 5 Kg / cm2, selama terjadi proses
pemisahan kontak – kontak, gas SF6 ditekan (fenomena thermal overpressure) ke
dalam suatu tabung/cylinder yang menempel pada kontak bergerak selanjutnya saat
terjadi pemutusan, gas SF6 ditekan melalui nozzle yang menimbulkan tenaga
hembus/tiupan dan tiupan ini yang memadamkan busur api.
3
1 4 2 5
V V
Gambar-1.4. Interupting chamber PMT SF6 saat proses pemutusan arus llistrik
Sistem Pemutus (PMT) terdiri dari beberapa sub-sistem yang memiliki beberapa
komponen. Pembagian komponen dan fungsi dilakukan berdasarkan Failure Modes
Effects Analysis (FMEA), sebagai berikut :
1. Penghantar arus listrik (electrical current carrying)
2. Sistem isolasi (electrical insulation)
3. Media pemadam busur api
4. Mekanik penggerak
5. Control / Auxilary circuit
6. Struktur mekanik
7. Sistem pentanahan (grounding)
1.3.1.1 Interrupter
Merupakan bagian terjadinya proses membuka atau menutup kontak PMT. Didalamnya
terdapat beberapa jenis kontak yang berkenaan langsung dalam proses penutupan atau
pemutusan arus, yaitu:
Gambar-1.5. Interrupter
Terdiri dari :
- Resistor
Resistor / tahanan dipasang paralel dengan unit pemutus utama (bekerja hanya
pada saat terjadinya penutupan kontak PMT) dan berfungsi untuk :
o Mengurangi kenaikan harga dari tegangan pukul (restriking voltage)
o Mengurangi arus pukulan (chopping current) pada waktu pemutusan
o Meredam tegangan lebih karena mengoperasikan PMT tanpa beban
pada penghantar panjang
- Kapasitor
Kapasitor terpasang paralel dengan tahanan, unit pemutus utama dan unit
pemutus pembantu yang berfungsi untuk :
o Mendapatkan pembagian tegangan ( Voltage distribution ) yang sama
pada setiap celah kontak, sehingga kapasitas pemutusan ( breaking
capacity ) pada setiap celah adalah sama besarnya.
o Meningkatkan kinerja PMT pada penghantar pendek dengan
mengurangi frekuensi kerja.
Bagian dari PMT yang merupakan titik sambungan / koneksi antara PMT dengan
konduktor luar dan berfungsi untuk mengalirkan arus dari atau ke konduktor luar.
Berfungsi sebagai isolasi bagian yang bertegangan dengan yang tidak bertegangan
serta antara bagian yang bertegangan.
Pada Pemutus (PMT) terdiri dari 2 (dua) bagian isolasi yang berupa isolator, yaitu :
Berfungsi sebagai media pemadam busur api yang timbul pada saat PMT bekerja
membuka atau menutup. Berdasarkan media pemadam busur api, PMT dapat
dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain :
Menggunakan gas SF6 sebagai media pemadam busur api yang timbul pada waktu
memutus arus listrik.
Sebagai isolasi, gas SF6 mempunyai kekuatan dielektrik yang lebih tinggi dibandingkan
dengan udara dan kekuatan dielektrik ini bertambah seiring dengan pertambahan
tekanan.
Umumnya PMT jenis ini merupakan tipe tekanan tunggal (single pressure type), dimana
selama operasi membuka atau menutup PMT, gas SF6 ditekan ke dalam
suatu tabung/silinder yang menempel pada kontak bergerak. Pada waktu
pemutusan, gas SF6 ditekan melalui nozzle dan tiupan ini yang mematikan busur
api.
PMT jenis ini digunakan mulai dari tegangan menengah 6 kV sampai tegangan ekstra
tinggi 425 kV dengan arus nominal 400 A sampai 1250 A dengan arus pemutusan
simetris 12 kA sampai 50 kA.
PMT ini menggunakan udara sebagai media pemadam busur api dengan
menghembuskan udara ke ruang pemutus. PMT ini disebut juga sebagai PMT Udara
Hembus (Air Blast).
Ruang hampa udara mempunyai kekuatan dielektrik (dielektrik strength) yang tinggi dan
sebagai media pemadam busur api yang baik. Saat ini, PMT jenis vacuum umumnya
digunakan untuk tegangan menengah (24kV).
Jarak (gap) antara kedua katoda adalah 1 cm untuk 15 kV dan bertambah 0,2 cm setiap
kenaikan tegangan 3 kV. Untuk pemutus vacuum tegangan tinggi, digunakan PMT jenis
ini dengan dihubungkan secara serie.
Ruang kontak utama (breaking chambers) dibuat dari bahan antara lain porcelain, kaca
atau plat baja yang kedap udara. Ruang kontak utamanya tidak dapat dipelihara dan
umur kontak utama sekitar 20 tahun. Karena kemampuan ketegangan dielektrikum yang
tinggi maka bentuk pisik PMT jenis ini relatip kecil.
Berfungsi menggerakkan kontak gerak (moving contact) untuk operasi pemutusan atau
penutupan PMT.
Mekanis penggerak PMT dengan menggunakan pegas (spring) terdiri dari 2 macam,
yaitu :
Penggerak mekanik PMT hidrolik adalah rangkaian gabungan dari beberapa komponen
mekanik, elektrik dan hidrolik oil yang dirangkai sedemikian rupa sehingga dapat
berfungsi sebagai penggerak untuk membuka dan menutup PMT.
Skematik diagram sistem hydraulic dan elektrik berikut, merupakan skematik sederhana
untuk memudahkan pemahaman cara kerja sistem hydraulic dan keterkaitannya dengan
sistem elektrik.
Gambar-1.15. Skematik diagram sistem hidrolik
Pada kondisi PMT membuka / keluar, sistem hidrolik tekanan tinggi tetap pada posisi
seperti pada gambar piping diagram, di mana minyak hidrolik tekanan rendah (warna
biru) bertekanan sama dengan tekanan Atmosfir dan (warna merah) bertekanan tinggi
hingga 360 bar.
PMT jenis ini media memanfaatkan tekanan gas SF6 yang berfungsi ganda selain
sebagai pemadam tekanan gas juga dimanfaatkan sebagai media penggerak.
Setiap PMT terdiri dari 3 identik pole, dimana masing – masing merupakan unit komplit
dari Interrupter, isolator tumpu, dan power aktuator yang digerakkan oleh gas SF6
masing – masing pole dalam cycle tertutup.
Energi untuk menggerakkan kontak utama terjadi karena adanya perbedaan tekanan
gas SF6 antara :
• Volume yang terbentuk dalam interrupter dan isolastor tumpu.
• Volume dalam enclosure mekanik penggerak
Terdiri dari :
Berfungsi untuk melindungi peralatan tegangan rendah dan sebagai tempat secondary
equipment.
Sebagai terminal wiring kontrol PMT serta memberikan trigger pada mekanik penggerak
untuk operasi PMT.
Gambar-1.19. Lemari mekanik / kontrol
Terdiri dari struktur besi/beton serta pondasi sebagai dudukan struktur peralatan
Pemutus (PMT).
Adalah rangkaian besi / baja atau beton yang dibentuk sedemikian rupa sehingga bentuk
dan ukuran disesuaikan dengan kebutuhan peralatan yang akan dipasang.
Berfungsi sebagai penyangga peralatan / dudukan PMT yang bahannya terbuat dari
besi / baja atau beton.
1.3.6.2 Pondasi
Adalah bagian dari suatu sistem rekayasa teknik yang mempunyai fungsi untuk memikul
beban luar yang bekerja dan beratnya sendiri yang pada akhirnya didistribusikan dan
disebarkan pada lapisan tanah dan batuan yang berada dibawahnya untuk distabilisasi.
Pondasi
Struktur
beton
Fungsi pentanahan peralatan listrik adalah untuk menghindari bahaya tegangan sentuh
bila terjadi gangguan atau kegagalan isolasi pada peralatan / instalasi dan
pengaman terhadap peralatan.
Kawat
grounding
Gambar-1.23. Grounding
Failure Modes and Effects Analysis (FMEA) adalah prosedur analisa dari model
kegagalan (failure modes) yang dapat terjadi dalam sebuah sistem untuk diklasifikasikan
berdasarkan hubungan sebab-akibat dan penentuan efek dari kegagalan tersebut
terhadap sistem.
Kontak arcing
Terminal utama -
Isolator support / -
penyangga
4 Mekanik penggerak - -
Pondasi -
7 Sistem grounding - -
1.4.1.4 Tabel FMEA untuk sistem PMT
Terlampir
1 Manufacturer -
2 Type of circuit b reaker -
3 Numb er of pole pole
4 Frequency Hz
5 Rated Voltage kV
6 Maximum Voltage kV
7 Rated Current A
8 Symetrical short circuit at rated voltage, RMS kA
9 Rated duration of short circuit Sec.
10 Operating duty cycle -
11 Rated making and b reaking current to Normal/Reclose operating sequence kAp
12 Short time rating kA
13 Mechanical performance -
14 Switching overvoltages kVp
15 Basic Insulation Level to earth at sea level kVp
16 Switching Insulation Level kVp
17 Power frequency withstand voltage to earth at sea level, dry for 1 minute kVrms
18 Radio influence voltage level, measured at 1.1 Us/√3 at 1 Mhz uV
19 Numb er of interrupters in series per phase -
20 Control voltage Vdc
21 Numb er of tripping coils pieces
22 Operating mechanism -
23 Operating counter per pole -
24 Minimum creepage distance to earth across insulation mm/kV
25 Minimum creepage distance across insulation in paralel with main interrupter mm/kV
26 Method of controling voltage distrib ution b etween b reak unit -
27 Value of closing resistor ohm
28 Insertion time of closing resistor ms