PROPOSAL TESIS
Oleh:
PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017
i
PENGARUH LITERASI INFORMASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR
KREATIF TERHADAP KOMPETENSI MENULIS SISWA SEKOLAH
DASAR DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI
PROPOSAL TESIS
Oleh:
RUKSAH NUR KHOLISIYAH
NIM. S0316080014
ii
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING TESIS ..................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................v
DAFTAR TABEL ................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 8
C. Pembatasan Masalah .....................................................................................9
D. Rumusan Masalah ........................................................................................9
E. Tujuan Penelitian .........................................................................................10
F. Manfaat Penelitian ......................................................................................10
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Kajian Pustaka ..............................................................................................12
1. Kompetensi Menulis Siswa Sekolah Dasar ...........................................12
a. Pengertian Kompetensi Menulis ...................................................12
b. Jenis-jenis Tulisan .........................................................................13
c. Pengertian Teks Eksplanasi .............................................................
d. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Menulis di Kelas V .......14
e. Pengukuran Kompetensi Menulis Siswa Sekolah Dasar ..............16
2. Literasi Informasi ..................................................................................17
a. Pengertian Literasi Informasi .........................................................17
b. Pentingnya Literasi Informasi .......................................................19
c. Standar Literasi Informasi di Sekolah ...........................................20
iii
3. Kemampuan Bepikir Kreatif ...................................................................... 24
a. Pengertian Berpikir Kreatif ..............................................................24
b. Pengukuran Berpikir Kreatif ............................................................25
4. Motivasi Berprestasi.....................................................................................27
a. Pengertian Motivasi Berprestasi .......................................................27
b. Fungsi Motivasi Berprestasi .............................................................29
c. Karakteristik Individu yang Memiliki Motivasi Berprestasi ...........29
B. Kajian Penelitian yang Relevan ...................................................................30
C. Kerangka Berpikir ........................................................................................40
D. Hipotesis ......................................................................................................41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................................46
B. Rancangan/ Desain Penelitian ......................................................................47
C. Populasi, Sampel dan Sampling ..................................................................50
D. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................................52
E. Teknik Analisis Data ...................................................................................57
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................65
iv
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
v
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
pemilihan metode dan strategi pengajaran yang kurang tepat, dan kurangnya
kesempatan yang diberikan guru pada siswa untuk banyak berlatih secara
intensif. Selain itu, umpan balik yang diberikan guru kepada siswa yang
berbentuk hasil koreksi atas tugas-tugas menulis yang diperintahkan guru jarang
dilakukan sehingga siswa merasa bahwa tulisan yang pernah dibuatnya sudah
baik atau belum tidak dipahaminya secara pasti.
Pada umumnya faktor penyebab dari siswa adalah belum tumbuhnya
minat membaca dan menulis di kalangan siswa, sehingga siswa kurang
termotivasi untuk menulis. Hal ini juga sangat berkaitan dengan motivasi
berprestasi pada siswa, siswa yang memiliki motivasi berprestasi akan
cendereng lebih tertarik untuk mengikuti pembelajaran menulis karena memiliki
semangat untuk berprestasi. Selain hal tersebut faktor lain antara lain adalah
kurangnya pengetahuan penggunaan kaidah ketatabahasaan secara baik dan
benar, minimnya penguasaan kosa kata yang mengakibatnya kesulitan dalam
mengungkapkan gagasanya secara utuh dan runtut, kurangnya kesempatan untuk
berlatih, menjadikan siswa kurang termotivasi.
Selain faktor di atas, literasi informasi siswa dapat juga menjadi
penyebab kualitas tulisan siswa. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Chen et al. (2014) yang meneliti efek mengintegrasikan keterampilan
literasi informasi dalam pembelajaran ilmu pengetahuan di sekolah SMP di
Taiwan, siswa dibagi menjadi kelompok eksperimen dan kontrol. Kelompok
eksperimen menerima kurikulum berbasis ilmu pengetahuan dengan
mengintegrasikan keterampilan literasi informasi sedangkan kelompok kontrol
menerima pembelajaran tradisional. Kedua kelompok diajarkan oleh guru yang
sama. Siswa dalam kelompok eksperimen secara signifikan lebih baik dari pada
siswa dalam kelompok kontrol pada pemahaman membaca dan pemecahan
masalah. dalam hal ini pemahaman membaca sangat erat kaitannya dengan
kompetensi menulis siswa, siswa yang pemahaman membacanya baik maka
kompetensi menulisnya tentu menjadi lebih baik. Sedangkan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Shaoa, X dan Purpurb, G. (2016), bahwa ketrampilan
4
literasi informasi berkorelasi positif dengan nilai tulisan siswa dan nilai tugas
akhir.
Literasi informasi merupakan keterampilan penunjang dalam
pembelajaran sepanjang hayat. Utamanya lagi keterampilan ini dapat membantu
seseorang mencari informasi yang tepat dan sesuai secara efektif dan efisien di
belantara informasi (Ganggi, 2017). Final Report of the American Library
Association (ALA) tahun 1989 menyatakan bahwa literasi informasi adalah
serangkaian kemampuan yang dibutuhkan seseorang untuk menyadari kapan
informasi dibutuhkan dan memiliki kemampuan untuk menemukan,
mengevaluasi dan menggunakan informasi yang dibutuhkan secara efektif.
Dalam laporan tersebut menjelaskan bahwa untuk dapat menciptakan
masyarakat yang literate terhadap informasi, hal yang dapat dilakukan adalah
mengintegrasikan konsep literasi informasi sebagai satu program dalam kegiatan
belajar mengajar di sekolah dan perguruan tinggi. Bahkan Departemen
Pendidikan di Singapura telah memperkenalkan aspek literasi informasi di
sekolah-sekolah melalui menggabungkan komponen ke dalam silabus dari
berbagai mata pelajaran (Majid, et al. 2016).
Information literacy and its importance related to the success of students
around the world was recently reconfirmed in the 2015 New Media
Consortium Horizons Report on Libraries. An expert panel from the
Consortium stated, “While libraries have always supported academic
institutions, there is a mounting case that librarians should play a more
significant role in the development of information literacy
skills”(Johnson, et al, 2015).
2008; Sturgell 2008 ), telah menganjurkan ide bahwa kreativitas dapat didorong
melalui kegiatan belajar, terutama membaca dan atau menulis. Kreativitas secara
konsisten dikaitkan dengan kemampuan yang diperlukan untuk membaca dan
penulisan (McVey, 2008; Sturgell 2008 ). Penelitian lain yang dilakukan oleh
Wang (2012) yang meneliti hubungan pemikiran kreatif untuk membaca dan
menulis. Hasil dalam penelitiannya adalah bahwa siswa yang menghabiskan
lebih banyak waktu membaca dan menulis tampil secara signifikan pada tes
kreativitas. Kreativitas secara signifikan berkorelasi terhadap kompetensi
membaca dan menulis.
Berdasarkan studi pendahuluan penulis dalam penelitian ini, yang
dilaksanakan melalui wawancara, observasi dan angket kepada guru dan siswa di
beberapa sekolah dasar negeri di kabupaten Sragen. Program literasi sudah
menjadi bagian dari kurikulum pembelajaran/adanya kebijakan dari sekolahan
terhadap program literasi tersebut. Hal ini terlihat dari beberapa program literasi
yang telah dihimbau dari dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Sragen.
Program tersebut diantaranya adalah melaksanakan kegiatan membaca buku
bacaan selama 15 menit sebelum pembelajaran dimulai, membuat sudut baca di
kelas-kelas, siswa membuat ringkasan dari buku bacaan yang telah dibaca
selama satu minggu. Program tersebut telah dilaksanakan dengan baik di
beberapa sekolah di kabupaten Sragen, ada pula beberapa sekolah dasar yang
belum melaksanakan program tersebut dengan baik. Seperti beberapa sekolah di
kecamatan Sukodono SDN Majenang 2, SDN Majenang 3, SDN Bendo 2 dan
SDN Karanganom 1 sudah menerapkan program tersebut secara rutin. Selain
kegiatan tersebut program literasi dari pemerintah daerah yaitu perpustakaan
keliling sudah berjalan sampai sekarang.
Dalam studi pendahuluan ini penulis menggunakan sepuluh sekolah
dasar negeri di kabupaten Sragen. Berkaitan dengan literasi informasi, sepuluh
sekolah tersebut mempunyai perpustakaan dalam kondisi baik dan
menggunakan perpustakaan sekolah sebagai sumber akses informasi dalam
kegiatan pembelajaran. Akan tetapi dalam kegiatan pembelajaran menulis
kesepuluh sekolah tersebut belum maksimal dalam memanfaatkan
7
perpustakaan, sumber informasi masih terbatas pada buku pelajaran, seperti LKS
dan buku paket. Berdasarkan hasil angket oleh penulis pada 100 siswa kelas V
sekolah dasar negeri berkaitan dengan literasi informasi, 78 siswa mengenal
internet, menggunakan google dalam pencarian informasi dan menggunakannya
sebagai sumber akses informasi untuk belajar, akan tetapi ada 22 siswa di
sekolah tertentu tidak mengenal penggunaan internet. Hal ini sangat tergantung
dengan guru kelas, beberapa guru mengenalkan akses informasi melalui internet,
tetapi ada beberapa guru di kabupaten Sragen yang belum mengenalkan akses
internet dalam kegiatan pembelajaran, terutama dalam pembelajarn menulis, hal
ini di sebabkan tidak tersediannya sarana prasarana seperti lap komputer.
Beberapa guru mengaku menggunakan laptop untuk mengenalk\an pengoprasian
komputer, dalam pembelajaran komputer.
Berdasarkan wawancara dengan 10 guru di kabupaten Sragen pada
pembelajaran kompetensi menulis siswa sekolah dasar, guru lebih sering
menggunakan buku paket (buku guru dan buku siswa) dan LKS untuk
membelajarkan kepada siswa,banyak sumber informasi yang dapat diperoleh
dari perpustakaan, akan tetapi guru jarang memanfaatkannya, sehingga
kemampuan berpikir kreatif siswa kurang terasah, dan kompetensi menulis siswa
dirasa belum maksimal hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman dan perhatian
guru terhadap konsep berpikir kreatif itu sendiri. Guru lebih sering
mengandalkan berpikir konvergen, dan jarang memberi kesempatan siswa untuk
mengembangkan berpikir divergen. Dalam pembelajaran menulis guru hanya
memberi tugas menulis atau mengarang tentang pengalaman atau topik tertentu.
Hasil tulisan siswa dinilai tanpa melibatkan siswa sehingga siswa tidak
mengetahui kesalahan pada tulisannya.
Pernyataan-pernyataan yang dipaparkan di atas memperlihatkan
kompleksitas permasalahan dalam pengajaran keterampilan menulis. Penting
sekali penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh literasi informasi,
kemampuan berpikir kreatif dan motivasi berprestssi terhadap kompetensi
menulis siswa. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber
informasi yang baik kepada tenaga pendidik, untuk lebih memperhatikan
8
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan
berbagai masalah yang lebih kompleks lagi yaitu sebagai berikut:
1. Kompetensi menulis siswa sekolah dasar negeri di kabupaten Sragen
masih tergolong kurang baik, hal ini berdasarkan pada keluahan pengajar
di kabupaten Sragen
2. Siswa rata-rata malas menulis ketika pembelajaran, terutama menulis
teks yang membutuhkan pemikiran secara mandiri, siswa lebih senang
menulis teks yang sudah ada di buku, tanpa harus meringkas atau
menulis informasi penting dari suatu teks tertentu.
3. Kurangnya kemampuan kebahasaan yang dimiliki siswa, seperti:
pemahaman tentang kaidah atau aturan- aturan bahasa, baik yang
mencakup masalah ejaan, pemilihan kosa kata, pembentukan kata,
maupun penyusunan kalimat dan paragraf, serta kurangnya pemahaman
siswa pada struktur teks.
4. Lemahnya minat belajar bahasa Indonesia di kalangan siswa, yang
menjadikan mereka kurang gemar membaca buku-buku bahasa Indonesia
sehingga berdampak pada kompetensi menulis siswa.
5. Kurangnya kesempatan siswa untuk berlatih secara terus-menerus
melakukan kegiatan menulis.
6. Pentingnya literasi informasi dalam kegiatan pembelajaran, dan
perpustakaan sekolah sebagai penunjang literasi informasi siswa.
9
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah, terfokus, dan tidak meluas, penulis
membatasi penelitian pada pengaruh literasi informasi dan kemampuan berpikir
kreatif terhadap kemampuan menulis siswa sekolah dasar ditinjau dari motivasi
berprestasi. Adapun untuk mengukur literasi informasi, kemampuan berpikir
kreatif dan motivasi berprestasi menggunakan angket atau kuesioner sedangakan
kompetensi menulis siswa sekolah dasar diukur dengan menggunakan tes tertulis
dengan beberapa kriteria penilaian yang disesuaikan dengan beberapa teori
menurut para ahli. Penelitian ini difokuskan pada siswa kelas V Sekolah Dasar
Negeri sekabupaten Sragen.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah diuraikan di
atas, masalah penilitian ini dapat dirumuskan sebagi berikut:
1. Apakah ada pengaruh literasi informasi terhadap motivasi berprestasi?
2. Apakah ada pengaruh kemampuan berpikir kreatif terhadap motivasi
berprestasi?
3. Apakah ada pengaruh literasi informasi terhadap kompetensi menulis
siswa sekolah dasar?
4. Apakah ada pengaruh antara literasi informasi terhadap kompetensi
menulis siswa sekolah dasar dengan motivasi berprestasi sebagai variabel
intervening?
10
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini secara khusus adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh literasi informasi terhadap motivasi
berprestasi.
2. Untuk mengetahui pengaruh kemampuan berpikir kreatif terhadap
motivasi berprestasi.
3. Untuk mengetahui pengaruh literasi informasi terhadap kompetensi
menulis siswa sekolah dasar.
4. Untuk mengetahui pengaruh antara literasi informasi terhadap
kompetensi menulis siswa sekolah dasar dengan motivasi berprestasi
sebagai variabel intervening.
5. Untuk mengetahui pengaruh kemampuan berpikir kreatif terhadap
kompetensi menulis siswa sekolah dasar.
6. Untuk mengetahui pengaruh antara kemampuan berpikir kreatif terhadap
kompetensi menulis siswa sekolah dasar dengan motivasi berprestasi
sebagai variabel intervening.
7. Untuk mengetahui pengaruh motivasi berprestasi terhadap kompetensi
menulis siswa sekolah dasar.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kelengkapan
khazanah teori yang berkaitan dengan literasi informasi, kemampuan
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
1. Kompetensi Menulis Siswa Sekolah Dasar
a. Pengertian Kompetensi Menulis
Menulis merupakan kegiatan yang paling sering dilakukan oleh
setiap orang. Menulis membutuhkan ketrampilan khusus yang harus
dipelajari dan senantiasa dilatih. Tarigan (2013:22) mengemukakan
bahwa menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang
grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang,
sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut
kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Susanto
(2015:248) selanjutnya menambahkan bahwa menulis adalah suatu cara
mengoperasikan otak secara totalitas yang juga menyertakan raga, jari
dan tangan. Sejalan dengan pendapat di atas, Dalman (2014:3)
berpendapat bahwa menulis merupakan suatu kegiatan komunikasi
berupa penyampaian pesan atau informasi secara tertulis kepada pihak
lain dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya.
Menurut Rahardi (dalam Dewi Kusumaningsih, dkk, 2013:65)
menulis adalah kegiatan menyampaikan sesuatu menggunakan bahasa
tulis, dengan maksud tertentu untuk mencapai suatu tujuan yang
diinginkan. Sedangkan Nurjamal (2011:69) berpendapat bahwa menulis
merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk
bahasa tulis untuk tujuan, misalnya, memberi tahu, meyakinkan,
menghibur.Menulis merupakan kegiatan seseorang untuk menyampaikan
gagasan kepada pembaca dalam bahasa tulis agar bisa dipahami oleh
pembaca. Seorang penulis harus memperhatikan kemampuan dan
kebutuhan pembaca. Hal ini sesuai dengan pernyataan Rosidi (2009: 3)
bahwa menulis merupakan sebuah kegiatan menuangkan pikiran,
gagasan, dan perasaan seseorang yang diungkapkan dalam bahasa tulis.
13
2. Literasi Informasi
a. Pengertian Literasi Informasi
Pada tahun 1972 Paul Zurkowski (The President of Information
Industry Association of United States) menciptakan istilah ‘melek
informasi’ dan sebuah disiplin baru tentang pendidikan pemakai yang
muncul jauh lebih luas daripada pengajaran perpustakaan tradisional
(Majid et al 2016). Zurkowski dalam Rindyasari (2008: 11) mengatakan
bahwa seseorang yang terlatih dalam menggunakan sumber-sumber
informasi dalam menyelesaikan tugas mereka disebut orang-orangyang
melek informasi karenamereka telah belajar teknik menggunakan
informasi dengan baik dan keterampilan dalam menggunakan beragam alat
informasi. Menurut Webber dan Johnston (dalam Hasugian, 2008)
mengungkapkan bahwa sesorang yang dianggap memiliki kemampuan
literasi informasi mampu menjelajahi lautan dan belantara informasi yang
semakin lama semakin luas dan rumit baik saat menggunakan sumber-
sumber informasi tercatak maupun sumber informasi berbasis elektronik
melalui internet.Lebih rinci, Hancock dalam Andayani (2008: 3)
menyatakan:
Literasi informasi dapat didefinisikan sebagai kemampuan
individu untuk: 1) mengenali kebutuhan informasi;2)
mengidentifikasi dan mencari sumber-sumber informasi yang
tepat;3) mengetahui cara memperoleh informasi yang terkandung
dalam sumber yang ditemukan;4) mengevaluasi kualitas
informasi yang diperoleh;5) mengorganisasikan informasi, dan 6)
menggunakan informasi yang telah diperoleh secara efektif.
menemukan kombinasi-kombinasi
yang tidak biasa dari unsur-unsur
yang biasa
Berpikir Elaboratif (Elaboration - Mencari arti yang lebih mendalam
ability) Menyebabkan seseorang terhadap jawaban atau pemecahan
mampu memperkaya dan masalah-masalah dengan melakukan
mengemabangkan suatu gagasan langkah-langkah yang terperinci.
- Mencoba atau menguji detail-detail
untuk melihat arah yang akan ditempuh.
Sumber : Munandar (2009 : 192)
d. Motivasi Berprestasi
d. Pengertian Motivasi Berprestasi
Menurut Sardiman (2014:73) motivasi berasal dari kata motif,
bahwa motivasi adalah daya pengerak yang telah menjadi aktif.
Selanjutnya dikatakan bahwa motivasi adalah serangkaian usaha untuk
menyediakan kondisi tertentu sehingga seseorang mau dan ingin
melakukan sesuatu. Bila ia tidak suka, maka ia berusaha untuk
meniadakan rasa tidak suka itu. Motivasi menurut Suryabrata dalam
Djaali (2013:101) adalah “keadaan yang terdapat dalam diri seseorang
yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian
suatu tujuan”. Dari beberapa penjelasan di atas dapat penulis sintesiskan
bahwa motivasi adalah suatu usaha dan dorongan seseorang untuk
melakukan aktivitas tertentu guna mencapai tujuan atau suatu keinginan.
Pengertian motivasi berprestasi sendiri menurut Mc Clelland
dalam Djaali (2013:133), motivasi berprestasi merupakan “motivasi yang
berhubungan dengan pencapaian beberapa standar kepandaian atau
standar keahlian”. Sementara itu menurut Atkinson dalam Djaali
(2013:106), berpendapat:
Seseorang yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi pada
umumnya harapan akan suksesnya selalu mengalahkan rasa takut
akan mengalami kegagalan. Ia selalu merasa optimis dalam
mengerjakan setiap apa yangdihadapinya, sehingga setiap saat
selalu termotivasi untuk mencapai tujuan.
31
prestasi akademik. Hasil penelitian ini adalah percaya diri, motivasi berprestasi
dan kemandirian belajar berpengaruh terhadap prestasi akademik. Persamaan
penelitian yang dilakukan adalah sama-sama meneliti variabel achievement
motivation. Perbedaan penelitian yang dilakukan adalah meneliti pengaruh self-
efficacy , achievement motivation , and self- regulated learning strategies on
students ’ academic achievement, sedangkan yang akan dilakukan oleh peneliti
adalah menghubungkan pengaruh literasi informasi, kemampuan berpikir kreatif
dan motivasi berprestasi terhadap kompetensi menulis teks eksplanasi pada siswa
sekolah dasar.
Chen, C. et al. (2016) melakukan penelitian dengan judul: The effect of
online summary assessment and feedback system on the summary writing on 6th
graders: The LSA- based techniqu. Penelitian tersebut bertujuan untuk
mengetahui penilaian ringkasan dan umpan balik sistem otomatis berdasarkan
Latent Semantic Analysis (LSA) untuk memberikan nilai, konsep dan umpan balik
semantik, dan kemudian meneliti efek dari konsep dan umpan balik semantik pada
penulisan ringkasan oleh siswa di kelas enam. Hasil keseluruhan menunjukkan
efektivitas dari sistem yang diusulkan dalam meningkatkan keterampilan menulis
ringkasan siswa. Efek umpan balik semantik dan umpan balik konsep juga
dibahas. Persamaan penelitian yang dilakukan adalah sama-sama meneliti variabel
menulis. Perbedaan penelitian yang dilakukan menilai ringkaan siswa berdasarkan
Semantic Analysis (LSA), sedangkan yang akan dilakukan oleh peneliti adalah
menghubungkan pengaruh literasi informasi, kemampuan berpikir kreatif dan
motivasi berprestasi terhadap kompetensi menulis teks eksplanasi pada siswa
sekolah dasar.
Deepti Gupta and Getachew Seyoum Woldemariam. (2011) melakukan
penelitian yang berjudul The Influence of Motivation and Attitude on Writing
Strategy Use of Undergraduate ELF Student, bertujuanuntuk menguji pengaruh
motivasi dan sikap pada penggunaan strategi penulisan siswa EFL sarjana di
Universitas Jimma, Etiopia. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa mahasiswa
sarjana dengan motivasi yang kuat menunjukkan tingkat tinggi kenikmatan,
41
LamaMajed Al-
Qaisy&Jihad
Turki: Creativity,
Self-Concept and Javed:
Achievement Writing Skills Boger,
Motivation Dybvik&Norhei
m: information
literacy
Moghaddam
&Malekzadeh: Moussa Ahmadian,
Writing Ability, Hooshang Yazdani
Critical Thinking &Sabriyeh Ebadi: Tok: creative
Writing Ability writing,
achievement in
Yusuf, M: writing
achievement
motivation
Jahin:
Writing Ability Kirkpatrick dan
Klein: writing
from Internet
Chen:
Ranjit Singh Information
&Rajalingan: Literacy
Chen, C. et al:
Writing summary
writing
Wang: creative
thinking and
writing
C. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh literasi informasi terhadap motivasi berprestasi.
Kemampuan literasi informasi setiap orang berbeda tergantung dari
pengalaman dan pemikiran orang tersebut. Literasi informasi akan
membantu siswa dalam menambah pengetahuan, dengan memiliki literasi
informasi yang baik maka siswa akan mengetahui kapan informasi
dibutuhkan, sadar akan kebutuhan informasi sebagai penunjang
kebutuhannya sebagai seorang pembelajar, tahu bagaimana cara mengakses
atau menemukan informasi, mampu mengevaluasi dan mengolah informasi,
mampu memanfaatkan informasisesuai dengan etika maupun hukum yang
berlaku. Kemampuan literasi informasi tersebut dapat menumbuhkan
kecintaan dan keinginan siswa pada ilmu pengetahuan serta membantu
siswa dalam pemahaman pembelajaran di sekolah.
Keinginan dan kecintaan siswa pada ilmu pengetahuan tersebut bisa
disamakan dengan motivasi. Dalam hal ini motivasi berprestasi merupakan
dorongan atau motif dalam diri individu untuk mencapai tujuan yang ingin
dicapai sesuai dengan kebutuhannya. Siswa yang mempunyai motivasi
berprestasi cenderung menganggap prestasi adalah sebuah kebutuhan yang
dalam mewujudkannya harus memiliki dan mengarahkan semua
kompetensinya. Siswa yang mempunyai motivasi berprestasi sangat tertarik
pada tugas yang cukup rawan antara sukses dan gagal, siswa tidak takut
untuk mencoba hal-hal yang baru untuk mencari informasi di
sekitarnyamelalui membaca buku, membaca koran, mendengarkan berita,
menonton video dan lainnya serta aktif bertanya mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan bidangnya, siswa cenderung lebih sungguh-sungguh
dalam mengerjakan tugas, sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi
kualitas dalam pencapaian prestasi belajar siswa. Siswa yang memiliki
literasi informasi yang baik maka akan menumbuhkan motivasi berprestasi
yang lebih baik. Berdasarkan uraian di atas, maka diduga bahwa literasi
informasi berpengaruh terhadap motivasi berprestasi.
44
6
Literasi
7 Informasi
(X1)
8
1
9
2 Kompetensi
10 Motivasi
Menulis Siswa
3 Berprestasi
(Z) Sekolah Dasar
4 (Y)
Berpikir
2
kreatif
(X2)
3
4
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
48
D. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan penyusunan kerangka berpikir
sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, hipotesis dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh literasi informasi terhadap motivasi berprestasi.
2. Terdapat pengaruh kemampuan berpikir kreatif terhadap motivasi
berprestasi.
3. Terdapat pengaruh secara langsung literasi informasi terhadap kompetensi
menulis teks eksplanasi.
4. Terdapat pengaruh secara tidak langsung antara literasi informasi terhadap
kompetensi menulis teks eksplanasi dengan motivasi berprestasi sebagai
variabel intervening.
5. Terdapat pengaruh secara langsung kreatifitas siswa terhadap kompetensi
menulis teks eksplanasi.
6. Terdapat pengaruh secara tidak langsung antara kreativitas terhadap
kompetensi menulis teks eksplanasi dengan motivasi berprestasi sebagai
variabel intervening.
7. Terdapat pengaruh motivasi berprestasi terhadap kompetensi menulis teks
eksplanasi.
49
2. Waktu Penelitian
Rencananya dilaksanakan mulai September 2017 sampai dengan
Februari 2018. Adapun tahapan pelaksanaan kegiatan penelitian secara umum
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian
Sept Okt Nov Des Jan Feb
No Kegiatan 2017 2017 2017 2017 2018 2018
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Perbaikan
1
Proposal x x Xx
Pengembang
2
an Instrumen Xx X
Perijinan
3
Penelitian XX X X
Ujicoba
4
Instrumen X X X
Pengumpulan
5
Data X X X X
Pengolahan
6 atau Analisis
Data X Xx Xx x
Penyusunan
Laporan
7
Hasil
Penelitian Xx x x x x X x X
50
B. Rancangan/Desain Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif,
karena dalam penelitian ini mendeskrepsikan keadaan yang terjadi pada saat
sekarang secara sistematis dan faktual dengan tujuan untuk memaparkan serta
penyelesaian dari masalah yang diteliti. Metode penelitian kuantitatif,
sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2012:8) yaitu,”Metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.
Menurut Sugiyono (2012:13) berpendapat,“Penelitian deskriptif yaitu
penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu
variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau
menghubungkan dengan variabel yang lain”.Jika dilihat dari segi metode
penelitian maka penelitian ini menggunakan metode survey. Sugiyono
(2012:11) yang dimaksud metode survey yaitu metode yang digunakan untuk
mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi
peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan
mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur, dan lain sebagainya.
2. Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional
a. Variabel Penelitian
Identifikasi variabel penelitian bertujuan untuk menghindari
makna ganda dan berguna untuk mencari data dalam penelitian sebab
dengan mengidentifikasi variabel secara jelas akan mempermudah dalam
mendapatkan data. Sugiyono (2012:85) mengatakan bahwa variabel
penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian
ada 4 variabel, yaitu :
51
Dari perhitungan sampel di atas maka jumlah sampel yang akan digunakan
berjumlah 211 siswa. Diharapkan dari jumlah sampel tersebut dapat mewakili
keseluruhan populasi dan dapat menghasilkan hasil yang relevan.
pernyataan atau pertanyaan. Jawaban dari setiap item tersebut mempunyai gradasi
dari sangat positif sampai sangat negatif seperti berikut ini :
Sangat setuju dengan skor 5
Setuju dengan skor 4
Netral dengan skor 3
Tidak setuju dengan skor 2
Sangat tidak setuju dengan skor 1
Instrumen untuk masing-masing variabel penelitian dikembangkan
dari indikator variabel yang pengembangannya didasarkan pada hasil kajian
teoretis, kerangka pikir dan definisi operasional yang dianggap memadai
sesuai dengan konteks pada penelitian ini. Pengembangan instrumen
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dijabarkan dalam tabel berikut
N∑XY−(∑X)(∑Y)
rxy =
√(N∑X2 −(∑X)2 (N∑Y2 −(∑Y)2 )
(Budiyono, 2016)
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi
N : Jumlah subjek atau responden
X : Skor butir
Y : Skor total
2
𝑘 ∑𝑆 𝑗
𝛼= ( )
𝑘 − 1 𝑆 2𝑥
Keterangan :
α = koefisien reliabilitas alpha
k = jumlah item
Sj = varians responden untuk item
Sx = jumlah varians skor total
tepat. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan bantuan perangkat
lunak software olah data Amos versi 21.
a. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan karakteristik
jawaban responden terhadap variabel penelitian baik variabel eksogen maupun
endogen dan untuk memudahkan menghitung dan persentase jawaban
responden, dilakukan klasifikasi kategori jawaban dalam lima interval, dengan
menggunakan rumus statistik sebagai berikut :
Skor tertinggi − skor terendah
𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 =
Jumlah kelas interval
(∑𝑠𝑡𝑑. 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔)
C𝑜𝑛𝑠𝑡𝑟𝑢𝑐𝑡𝑅𝑒𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 =
(∑𝑠𝑡𝑑. 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔2 + (∑𝑒)
Dimana :
Construct Reliability = Reliabilitas Konstruk
Std loading = Lamda atau loading factor
E = error
𝑠𝑡𝑑. 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔2
V𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑐𝑒𝐸𝑥𝑡𝑟𝑎𝑐𝑡𝑒𝑑 =
𝑠𝑡𝑑. 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔2 + ∑𝑒𝑗
Dimana :
Variance Extracted = ekstrack varian
Std loading = loading faktor
𝑒𝑗 = error
Kuat lemahnya dimensi-dimensi untuk membentuk faktor laten
dapat dianalisis dengan melihat faktor loading masing-masing dimensi
tersebut. Dalam penelitian ini digunakan tingkat cut off untuk validitas
konstruk 0,40, reliabilitas konstruk/construct reliability 0,60 dan ekstrak
varian/variance extracted 0,50.
c. Tahapan dalam SEM
Menurut Bollen (dalam Wijayanto (2008:99), prosedur SEM
secaraumum akan mengandung tahap-tahap sebagai berikut :
1) Spesifikasi model (model specification)
Tahap ini berkaitan dengan pembentukan model awal persamaan
struktural sebelum dilakukan estimasi. Model awal diformulasikan
berdasarkan suatu teori atau penelitian sebelumnya. Model pengaruh
antar variabel penelitian dapat digambarkan dalam bentuk model
struktural sebagai berikut
64
E1 1
E2 2
E3 3
E4 4
E5 5
X1
E6 6
E7 7
E8 8
E9 9
E10 10
0
E1 1
E2 2
Y
E3 3
Z
E4 4
E5 5
E2 1
E3 2
E4 3
X2
E5 4
Keterangan:
: latent variabel
: variabel observed
2) Identifikasi (identification)
Problem identifikasi pada prinsipnya adalah problem ketidakmampuan
dari model yang dikembangkan untuk menghasilkan estimasi. Problem
dapat diidentifikasi dengan melihat gejala-gejala sebagai berikut :
a) Standart error untuk satu atau lebih koefisien
b) Munculnya varians error negative
c) Korelasi yang tinggi (lebih besar atau sama dengan 0,9) antar
koefisien estimasi yang diperoleh
d) Program tidak mampu menghasilkan matrik informasi yang
seharusnya disajikan
Dalam hal tersebut di atas, program AMOS 21 akan menghasilkan
beberapa solusi atas sistem persamaan yang menghubungkan varians
dan kovarians manifest terhadap parameter modelnya. Hal ini
dimaksudkan, untuk dapat menfitkan setiap angka dalam matrik
kovarians ke suatu model.
3) Estimasi (Estimation)
Tahap ini berkaitan dengan menggunakan salah satu metode estimasi
yang sudah digunakan seringkali ditentukan berdasarkan karakteristik
dari variabel-variabel yang dianalisis. Program SEM AMOS 21 yang
digunakan untuk mengestimasi model penelitian ini adalah teknik
estimasi Maksimum Likelihood Estimation.
4) Uji Kecocokan (testing fit)
66
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadian, M., Yazdani, H., & Ebadi, S. (2013). On The Effects of peer feedback
and teacher feedback on iranian english language learners, writing ability.
International Journal of English Language and Literature Studies, 2(4),
220–238.
Chen, LC, Chen, YH and Ma, WI. (2014). Effects of integrated information
literacy on science learning and problem-solving among seventh-grade
students. Malaysian Journal of Library and Information Science 19(2), pp.
35-51.
Boger, T.S., Dybvik H., Eng, A. and Norheim, E. H. (2015). The impact of library
information literacy classes on first-year undergraduate students’ search
behaviour.Journal of Information Literacy, 9(1), pp. 34-46.
http://dx.doi.org/10.11645/9.1.197.
Isnatun, Siti dan Umi Farida. (2013). Mahir Berbahasa Indonesia. Bogor:
Yudhistira.
Johnson, L., Adams Becker, S., Estrada, V., and Freeman, A. (2015). Horizon
Report: 2015 Library Edition. Austin, Texas: The New Media Consortium.
Cover.
Kaur, T., Singh, R., & Rajalingam, S. K. (2012). The Relationship of Writing
Apprehension Level and Self-efficacy Beliefs on Writing Proficiency Level
among Pre-university Students. English Language Teaching.5(7), 42–52.
https://doi.org/10.5539/elt.v5n7p42.
Kirkpatrick, L.C., & Klein, P.D. (2016). High-achieving higi h school students’
strategies for writing from Internet-based sources of information. Journal of
Writing Research, 8(1), 1-46. https://doi:10.17239//jowr-2016.08.01.01.
Majid, S., Chang, Y., & Scubert, F. (2016). Auditing information literacy skills of
secondary school students in Singapore. Journal of Information iLteracy,
10(1), 44–66.
Miller,C. and Bartlett, J. (2012). Digital fluency: towards young people’s critical
use of internet. Journal of Information Literacy 6(2), pp. 97-109
https://dx.doi.org/10.11645/6.2.1718
Shao, X., & Purpur, G. (2016). Effects of information literacy skills on student
writing and course performance. The Journal of Academic Librarianship,
42(6), 670-678. http://dx.doi.org/10.1016/j.acalib.2016.08.006
Sung, Y., Liao, C., Chang, T., & Chen, C. (2016). The effect of online summary
assessment and feedback system on the summary writing on 6th graders :
The LSA- based technique. Computers & Education, 95, 1–18.