SKRIPSI
Oleh:
NIM 2017210131
MALANG
2021
PERAN PEMERINTAH DESA DALAM MENSEJAHTERAKAN
MASYARAKAT DESA MELALUI BADAN USAHA MILIK DESA (BUMdes)
OLEH :
RENDY PRIMA WARDHANA
2017210131
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar
Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Strata Satu (S-1)
KOMPETENSI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
MALANG
2021
PERSETUJUAN SKRIPSI
Menyetujui
Mengetahui:
Kepala Program Studi Ilmu Administrasi Publik
Puji syukur atas rahmat Tuhan yang mahakuasa,atas berkat dan bimbingann
Malang)” Penyusun Proposal Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk
Tunggadewi Malang.
Peneliti menyadari bahwa proposal skripsi ini tidak dapat terwujud tanpa
dukungan, bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak yang tidak bisa disebutkan
satu persatu dalam kesempatan ini. Maka dari itu diucapkan rasa terima kasih
kepada semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung yang
membantu, yakni:
Malang.
i
4. Nanang Bagus, S.Sos., M.AP. Selaku Dosen pembimbing II yang
5. Kedua orang tua yang selalu memberikan doa dan dukungan materi
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak.
Malang, 2021
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................
HALAMAN MOTTO.....................................................................................
HALAMAN LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................
HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN......................................................
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS..........................................
HALAMAN ABSTRAKSI.............................................................................
HALAMAN ABSTRACT..............................................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN.....................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... v
DAFTAR TABEL........................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUA N.............................................................................. 1
1.1.............................................................................................Latar Belakang
..................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................... 5
1.3. Tujuan Penelitan........................................................................................ 5
1.4. Manfaat Penelitian………………………………………………………. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 7
2.1. Penelitian Terdahulu.................................................................................. 7
2.2. Landasan Teori.......................................................................................... 8
2.2.1. Pengertian Peran..................................................................................... 9
2.2.2. Pengertian Pemerintah Desa................................................................... 11
2.2.3. Pengertian Kesejahteraan........................................................................ 13
2.2.4. Pengertian Masyarakat............................................................................ 13
2.2.5. Pengertian BUMdes................................................................................ 14
BAB III METODE PENELITIAN................................................................ 16
iii
3.1............................................................................................Jenis Penelitian
................................................................................................................16
3.2........................................................................................ Lokasi Penelitian
................................................................................................................16
3.3......................................................................................... Fokus Penelitian
................................................................................................................17
3.4.Teknik Informan......................................................................................... 17
3.5.Sumber Data............................................................................................... 17
3.6. Instrument Penelitian................................................................................. 18
3.7.Tekhnik Pengumpulan Data....................................................................... 19
3.8. Tahap Analisis Data................................................................................... 25
3.9. Keabsahan Data......................................................................................... 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. 33
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian........................................................... 33
4.1.1 Sejarah Desa Landung Sari...................................................................... 33
4.1.2. Keadaan Geografis Desa Landungsari.................................................... 34
4.1.3. Struktur Kepemimpinan dan Pelayanan Publik............................................... 35
5. 1. Penyajian Data Penelitian......................................................................... 47
6. 1. Faktor Pendukung Dan Penghambat Peran Pemerintah Desa Dalam
Mensejahterakan Masyarakat Desa Melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes)...... 50
BAB V PENUTUP.................................................................................................... 59
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 59
5.2 Saran.................................................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 61
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
sebagai pilar untuk menunjang pembangunan nasional. Di samping itu, Desa juga
mempunyai banyak potensi bukan saja dari segi jumlah penduduknya, melainkan
banyak ketersediaan SDA yang melimpah. Apabila potensi tersebut ada dikelola
dengan benar, bisa jadi menciptakan dampak positif yaitu dapat menyejahterakan
etimologi berasal dari bahasa sansekerta, dari kata deca berarti tanah air, tanah
asal atau tanah kelahiran. Jadi Desa merupakan wilayah kesatuan yang dihuni oleh
Kepala Desa atau dengan kata lain desa teridir dari kelompok rumah luar kota
damai dan pembangunan tingkat grassroots (akar rumput), yang mana di mana
1
2
sangat tergantung dari sebuah desa, karena belum tentu negara tersebut akan maju
jika provinsinya tidak maju. Sudah sangat jelas hal menunjukan bahwa tingkat
pengukuran kemajuan sebuah negara sangat oleh kemajuan dari tingkat desa. Oleh
karena itu, Kemajuan sebuah desa itu sudah pasti di ukur dari pelaksanaan sebuah
pembangunan yang dikatakan berhasil atau tidak. Tujuan pembangunan yang ada
Badan Usaha Desa yang berbadan hukum dan didirikan oleh desa dan atau
BUMDes untuk mengelola SDA yang ada di Desa. Sangat dibutuhkan peran
penting dari masyarakat karena posisinya sebagai subyek sekaligus obyek dari
pembangunan itu sendiri, maksudnya ialah masyarakat bukan saja dijadikan target
dari suatu pembangunan melainkan juga ikut ambil bagian dalam proses
dengan kebutuhan dan memberikan dampak kepuasan. Di Kota tentu sangat jauh
yang di koordinasikan langsung oleh aparat Desa dalam hal ini diwakili oleh
keadilan sosial bagi lapisan masyarakat Desa. Hal itu sungguh sangat jelas bahwa
masyarakat harus secara bersama-sama ikut ambil bagian dan berperan aktif
dalam pembangunan, yang mana disisi lain pemerintah desa bertugas melakukan
koordinasi pembangunan di desa melalui BUMDes agar dapat berjalan efektif dan
suatu komunitas mulai dari yaitu cara hidup yang kolektif dengan ciri-ciri
4
memiliki solidaritas yang tinggi juga memiliki sifat mekanis. Sementara itu
adalah Gemeinschaft yaitu kehidupan yang masih guyup di tandai dengan adanya
semangat gotong royong yang tinggi serta Kehidupan masyarakat desa yang
bergotong royong tanpa mengenal SARA (suku, agama, aliran) Kedua, segala
sebuah kegagalan karena adanya campur tangan penuh dari pemerintahan pusat
Pemerintah Desa juga berperan penting untuk menjadi informan kepada pengurus
BUMdes
Landungsari.
6
Landungsari.
yaitu:
1. Manfaat akademis
peroleh
2. Manfaat Praktis
TINJAUAN PUSTAKA
pengulangan kajian akan hal-hal yang dianggap sama. Berikut adalah penelitian
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)” ditulis oleh Ferdi Harobu Ubi
7
8
kegiatan yang akan dilakukan oleh UPK Setya terutama masalah penganggaran, 4)
dan 5) Mendorong BUMDes UPK Setya untuk bekerjasama dengan pihak ketiga
manajemen yang dilakukan secara rutin, serta pengawasan baik secara internal
maupun eksternal, adanya bantuan melalui dana hibah dan adanya kerjasama
dengan pihak ketiga. Sedangkan untuk faktor penghambat yang di hadapi adanya
Teori yang digunakan dalam proposal ini adalah teori pembangunan, dalam
global”oleh berapa ahli salah satunya adalah Susanto bahwa pembangunan adalah
yang direncanakan, atau perbaikan kondisi menuju kearah yang lebih baik.
kehidupan yang lebih bermutu, ini menunjukkan bahwa pembangunan bukan saja
pada pertumbuhan ekonomi serta namun yang lebih penting adalah perbaikan
kualitas hidup diri, sosial dan lingkungan meningkat lebih baik. Pembangunan
fisik seperti gedung, jalan, atau pembangunan lainnya relatif dan nyata. Berbeda
B. Kerangka Konsep
2.2.1. Pengertian Peran
Menurut Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, peran adalah bagian dari tugas
utama yang harus dilakukan. Jadi pengertian peran dalam penelitian ini adalah
suatu prilaku atau tindakan yang diambil oleh para pemimpin sesuai degan
masyarakat.
b. Peran adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh
role yaitu:
a. Role set
Peran sosial itu bukanlah semata-mata cara orang beprilaku yang bisa
diawasi, tetapi juga menyangkut cara orang berprilaku yang dipikirkan seharusnya
dilalukan orang tentang prilaku apa yang pantas, atau layak dinamakan norma.
11
Oleh karna itu, tidak jarang terjadi kekurang berhasilan dalam menjalankan
perannya, dalam ilmu sosial ketidak berhasilan ini terdapat dalam role conflik dan
role strain.
b. Role Conflict
Peran mempunyai pola kelakuan yang berlawanan meski subjek atau
sasaran yang dituju sama. Dengan kata lain, bentrokan peranan terjadi kalau untuk
c. Role strain
dinamakan RoleStrain, satu hal yang menyebabkan Role strain terjadi yaitu
karena peran apapun sering menuntut adanya interaksi dengan status lain yang
berbeda. Adapun menurut para ahli, menurut Soekanto dan dalam Larassati dan
Proses dinamis kedudukan (status). Jadi apabila seseorang melaksanakan hak dan
berada di bawah kecamatan desa yang di pimpin oleh seorang kepala desa. desa
wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri
masyarakat.
(yang meliputi Kepala Desa dan Perangkat Desa) dan Badan Permusyawaratan
Desa (BPD). Masa jabatan kepala desa adalah 6 tahun, dan dapat di perpanjang
lagi untuk satu kali masa jabatan. Kepala Desa juga memiliki wewenang
Kepala desa di pilih langsung melalui Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) oleh
warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga
berarti kawan. Adanya saling bergaul itu tentu karena adanya bentuk-bentuk
aturan hidup yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perorangan, melainkan
setempatadalah warga sebuah desa, sebuah kota, suku atau suatu Negara. Apabila
suatu kelompok itu baik, besar maupun kecil, hidup bersama, memenuhi
3) Dapat bersekolah
4) Masyarakatnya mandiri
14
bahwa masyarakat adalah satu kesatuan manusia (sosial) yang hidup dalam suatu
tempat dan saling bergaul (interaksi) antara satu dengan yang lain, sehingga
memunculkan suatu aturan (adat/Norma) baik secara tertulis maupun tidak tertulis
Usaha Desa yang berbadan hukum dan didirikan oleh desa dan atau bersama
pengelolaan usaha. BUMDes atau Badan Usaha Milik Desa adalah salah satu
perekonomian desa yang sepenuhnya dikelola oleh masyarakat. Sebagai salah satu
masyarakatnya,
Bumdes adalah lembaga desa yang dikelola oleh masyarakat desa sendiri
mengelola, dan mengembang potensi sumber daya desa sesuai dengan kebutuhan
akan menjadi wadah buat desa lain untuk ikut berkembang. Tujuan BUMDes
meliputi:
masyarakat
perdesaan.
kebutuhan dan potensi desa. Apa yang dimaksud dengan kebutuhan dan potensi
desa yaitu:
METODE PENELITIAN
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah. dimana peneliti
adalah instrumen kunci. Alasan peneliti menggunakan penelitian ini yaitu untuk
memperoleh informasi dan data yang dibutuhkan terkait masalah yang diteliti.
Kecamatan , Dau Kota Malang Jawa Timur. Adapun alasan peneliti memilih
3. Desa Landungsari merupakan salah satu kantor desa yang mau menerima
pandemi.
16
17
diteliti sehingga adanya batasan bagi masalah yang akan diteliti. Oleh karena itu
fokus penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah mengenai: Peran
dengan pertimbangan tertentu. Yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah
c. Masyarakat (Rt\Rw)
yang berupa manusia (narasumber) sangat penting perannya sebagai individu yang
sama, oleh karena itu narasumber bukan sekadar memberikan tanggapan pada
yang diminta peneliti, tetapi ia bisa lebih memilih arah dan selera dalam
yang diamati atau diwawancarai merupakan sumber data utama. Sumber data
utama dicatat melalui catatan tertulis atau melalui perekaman video/audio tapes,
bidang kajian yang menjadi objek penelitiannya. Peneliti bekerja dengan cara
mengumpulkan data dari induktif secara kumulatif yang nantinya dibuat laporan
sejenis dan diberi kode tersendiri. Data-data yang dikumpulkan dengan cara
yang diperoleh dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara dengan subjek
ada di lokasi penelitian sehingga dapat memeberikan data yang akurat kepada
digunakan adalah:
1. Peneliti sendiri
penelitian kualitatif secara umum dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis cara,
yaitu metode atau teknik pengumpulan data yang bersifat interaktif dan
sekali tak ada pengaruh antara peneliti dengan sumber datanya, karena sumber
data berupa benda, atau sumber datanya manusia atau yang lainnya (Sutopo,
sampel, untuk menemukan keseragaman dan sifat umum dunia sosial, dan
kegiatan dilakukan terus dan berulang oleh peneliti lapangan kualitatif (Miles,
20
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan
natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik
teknik wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hal ini sejalan dengan
data pendukung dalam penelitian ini peneliti gunakan untuk melengkapi penelitian
a) Wawancara/ interview
yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
(Sugiyono, 2007:137).
21
yang menjadi bahan kajiannya. Di sini terjadi interaksi antara peneliti dengan
orang yang diteliti. Orang yang diteliti juga berhak tahu si peneliti dengan seluruh
penelitian kualitatif pada umumnya dilakukan dengan cara tak terstruktur, karena
peneliti tidak mengetahui secara tepat mengenai apa yang sebenarnya hendak
informasi, serta dilakukan dengan cara yang tidak secara formal terstruktur, guna
22
menggali pandangan subjek yang diteliti tentang banyak hal yang sangat
bermanfaat untuk menjadi dasar bagi penggalian informasinya secara lebih jauh,
peneliti menentukan siapa saja yang akan diwawancarai, hal ini perlu dilakukan
karena peneliti harus mengetahui siapa saja yang memiliki informasi yang benar
dengan fokus yang diteliti. Tahapan kedua, peneliti perlu menyesuaikan diri,
Dengan mengetahui itu semua agar informan dalam memberikan informasi dapat
mengalir sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti. Tahap ketiga, pada saat
situasi, kondisi, dan konteks, ini perlu dipahami agar proses wawancara bisa
disesuaikan dengan kondisi dan situasi informan. Tahap keempat, peneliti harus
penelitian, tetapi dalam proses wawancara peneliti harus bisa menjaga kondisi
suasana santai, nyaman, dan lancar. Pada proses ini usahakan peneliti jangan
pendengar yang baik, sopan, tetapi jadilah pendengar yang kritis. Tahap kelima
agar informasi yang diberikan oleh informan dengan yang diterima peneliti ada
kesamaan persepsi.
b) Observasi
cermat dan detail, misalnya peneliti dapat mengamati kegiatan objek yang diteliti.
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai
proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses
menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, perilaku, tempat atau
lokasi, dan benda serta rekaman gambar. Observasi dapat dilakukan baik secara
observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau
tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi (Arikunto,
observation) pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan, dia hanya berperan
c) Dokumentasi
mengarah pada latar belakang atau berbagai peristiwa yang terjadi di masa lampau
yang sangat berkaitan dengan kondisi atau peristiwa masa kini yang sedang diteliti
(Sutopo, 2006:80).
Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life
misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk
karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung film, dan lain-lain.
Dokumen merupakan bahan kajian yang berupa tulisan, foto, film atau hal-
hal yang dapat dijadikan sumber kajian selain melalui wawancara dan observasi
merupakan sumber data yang stabil, kaya, dan mendorong. Sebagai bukti untuk
suatu pengujian. Dokumen bersifat alamiah, sesuai dengan konteks, lahir dan
berada dalam konteks. Dokumen tidak sukar diperoleh, tetapi dokumen harus
dicari dan ditemukan. Hasil kajian dokumen dapat digunakan untuk memperluas
untuk diambil mana yang sesuai dengan fokus yang diteliti. Dokumen yang
diambil dijadikan data pendukung penelitian. Agar hasil kajian dan penelitian
yang dilakukan dapat disajikan lebih valid dan lebih lengkap, sehingga paparan
bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
secara langsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah
jenuh. Aktifitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan data
conclution/drawing/verfication.
data, baik pengurangan terhadap data yang dianggap kurang perlu dan tidak
relevan, maupun penambahan data yang dirasa masih kurang. Data yang
penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang akan direduksi
(Sugiyono, 2007:247).
26
Setelah itu perlu adanya perencanaan kerja berdasarkan apa yang telah dipahami.
Dalam penyajian data selain menggunakan teks secara naratif, juga dapat berupa
bahasa nonverbal seperti bagan, grafik, denah, matriks, dan tabel. Penyajian data
penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat,
paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah
teknik analisis data adalah verifikasi data. Verifikasi data dilakukan apabila
kesimpulan awal yang dikemukan masih bersifat sementara, dan akan ada
kuat untuk mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Bila kesimpulan
yag dikemukan pada tahap awal, didukung dengan bukti-bukti yang valid dan
sejak awal penelitian. Ada kalanya kesimpulan yang diperoleh tidak dapat
digunakan untuk menjawab permasalahan. Hal ini sesuai dengan jenis penelitian
27
kualitatif itu sendiri bahwa masalah yang timbul dalam penelitian kualitatif
lapangan.
itu dapat berupa gambaran suatu objek yang dianggap belum jelas, setelah ada
penelitian gambaran yang belum jelas itu bisa dijelaskan dengan teori-teori yang
3.9. Keab
sahan Data
terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan
teman sejawat, analisis kasus negatif, dan member check. Pemeriksaan terhadap
keabsahan data pada dasarnya, selain digunakan untuk menyanggah balik yang
ilmiah sekaligus untuk menguji data yang diperoleh. Uji keabsahan data dalam
hasil penelitian yang disajikan oleh peneliti agar hasil penelitian yang
dengan sumber data yang ditemui maupun sumber data yang lebih baru.
Data yang diperoleh setelah dicek kembali ke lapangan benar atau tidak,
ada perubahan atau masih tetap. Setelah dicek kembali ke lapangan data
2007:273).
cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang
di pagi hari pada saat narasumber masih segar, akan memberikan data
dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan
mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang
sesuai dengan apa yang dimaksud sumber data atau informan (Sugiyono,
2007:276).
2. Transferability
Pertanyaan yang berkaitan dengan nilai transfer sampai saat ini masih dapat
31
konteks yang berbeda di situasi sosial yang berbeda validitas nilai transfer masih
dapat dipertanggungjawabkan.
3. Dependability
Reliabilitas atau penelitian yang dapat dipercaya, dengan kata lain beberapa
percobaan yang dilakukan selalu mendapatkan hasil yang sama. Penelitian yang
dilakukan oleh orang lain dengan proses penelitian yang sama akan memperoleh
hasil yang sama pula. Pengujian dependability dilakukan dengan cara melakukan
yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian. Misalnya bisa dimulai
memilih sumber data, melaksanakan analisis data, melakukan uji keabsahan data,
4. Confirmability
disepakati oleh lebih banyak orang. Penelitian kualitatif uji confirmability berarti
menguji hasil penelitian yang dikaitkan dengan proses yang telah dilakukan.
Apabila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan,
keabsahan data adalah data yang tidak berbeda antara data yang diperoleh oleh
peneliti dengan data yang terjadi sesungguhnya pada objek penelitian sehingga
dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang
Wawancara Observasi
Dokumentasi
sejarah Malang, pada jaman dahulu masih berupa hutan belantara yang kemudian
datanglah seseorang tokoh dan melakukan babat alas, bersama keluarga dan
pedesaan. Pembukaan alas pertama dimulai dari dusun bendungan yang pada saat
itu dikenal tanahnya subur karna dilewati oleh dua sungai, sungai tersebut
bendungan air yang dapat mengairi sawah untuk pertanian itulah dinamakan
diartikan “Landung sama dengan panjang, sari adalah inti atau madu, dan dapat
dalam DTKS Landungsari sebanyak 9.575 jiwa, yang terdiri dari 4.801 laki-laki,
dan4.778perempuan.
33
34
bagian integral yang tak terpisahkan dari sistem perwilayahan Kecamatan Dau.
Desa Landungsari terletak antara kota Malang dan Kota Batu. Topografi
ketinggian desa Landungsari berada pada daratan tinggi sekitar 540 meter diatas
permukaan laut. Luas wilayah desa Landungsari 399 ha. Luas lahan yang ada
lain. Luas lahan yang digunakan untuk pemukiman 161 ha terdiri atas pemukiman
yang terdiri atas : Sawah irigasi tehnis 53 ha dan 30 ha sawah tadah hujan . Luas
ekonomi 0,7 ha dan untuk perkantoran, sekolahan dan lapangan serta jalan sekitar
9 ha .
lahan tanah sawah yang sangat cocok dengan pertanian. Secara prosentase
kesuburan tanah dapat dipetakan sebagai berikut: tanah sangat subur 83 ha, tanah
subur 30 ha dan tanah sedang 141 ha. Hal ini memungkinkan tanaman padi untuk
dapat panen dengan 8 ton/ha. Tanaman jenis palawija juga cocok ditanam di desa
Landungsari.
kacang panjang, buncis, ubi jalar,dan ada sebagian tanaman tebu dan buah-buahan
yang mampu menjadi sumber pendapatan (income ) yang cukup dapat diandalkan
35
penduduk desa di sektor pertanian, begitu juga tanaman sayuran seperti cabe
merah, brungkul, jagung manis, tomat dan lainya sangat memberikan harapan
.
1. Bapak Denan Tahun 1920-1924
2. Bapak Saji Tahun 1924-1930
3. Bapak Sri Tahun 1930-1936
4. Bapak Saimin Tahun 1936- 1942
5. Bapak Damat Tahun 1942-1944
6. Bapak Dasim Tahun 1944-1951
7. Bapak Tirto Utomo Tahun 1951- 1986
8. Bapak ibrahim (PJS) Tahun 1986-1988
9. Bapak imam Slamet Tahun 1988-1996
10. Bapak supadi Tahun 1996-1998
11. Bapak Haji Ahmad Danu Tahun 1998- 2007
12. Bapak H. Ahmad Danu Tahun 2007-2013
13. Bapak saipul imam S.Ag Tahun 2013-2019
14. Bapak asyarul Khakim Tahun 2019-sekarang
37
VISI
MISI
maksimal
kerohanian.
38
pertanian.
Landungsari.
2. Meningkatkan rasa gotong royong seperti kerja bakti, bank sampah, dll
jompo.
lingkungan.
39
khusus
mampu.
ketenagakerjaan;
40
umum;
penyusunan laporan;
Selain fungsi diatas, sekretaris desa juga mempunyai tugas sebagai berikut :
Desa;
RAPBDesa;
13. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Desa sesuai dengan bidang
tugasnya.
melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Desa sesuai dengan
bidang tugasnya
Perangkat Desa, BPD, dan lembaga pemerintahan desa lainnya, memberikan saran
melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Desa sesuai dengan
bidang tugasnya;
penyusunan laporan, dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris
ketenagakerjaan.
4.1.4. Demografi/Kependudukan
penduduk Desa Landungsari adalah 9641 jiwa, dengan rincian 4949 laki-laki dan
4692 perempuan. Jumlah penduduk demikian ini tergabung dalam 2492 KK.
dan lain-lain.
Menurut Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, peran adalah bagian dari tugas
utama yang harus dilakukan. Jadi pengertian peran dalam penelitian ini adalah
suatu prilaku atau tindakan yang diambil oleh para pemimpin sesuai degan
b. Peran adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh
role yaitu:
d. Role set
45
Peran sosial itu bukanlah semata-mata cara orang beprilaku yang bisa
diawasi, tetapi juga menyangkut cara orang berprilaku yang dipikirkan seharusnya
dilalukan orang tentang prilaku apa yang pantas, atau layak dinamakan norma.
Oleh karna itu, tidak jarang terjadi kekurang berhasilan dalam menjalankan
perannya, dalam ilmu sosial ketidak berhasilan ini terdapat dalam role conflik dan
role strain.
a. Role Conflict
sasaran yang dituju sama. Dengan kata lain, bentrokan peranan terjadi kalau untuk
b. Role strain
dinamakan RoleStrain, satu hal yang menyebabkan Role strain terjadi yaitu
karena peran apapun sering menuntut adanya interaksi dengan status lain yang
berbeda. Adapun menurut para ahli, menurut Soekanto dan dalam Larassati dan
Proses dinamis kedudukan (status). Jadi apabila seseorang melaksanakan hak dan
atur secara tersurat bahwa semua tataran pemerintahan di indonesia baik itu dari
usaha milik desa (BUMdes) dengan berbagai cara sebagaimana berikut ini yaitu
sumber daya alam di Desa. melalui peran tersebut, pemerintahan desa memberi,
Desa di Landungsari ini sudah sesuai dengan dasar hukum yaitu peraturan desa
Tahun 2006 tentang Badan Usaha Milik Desa. Didalam peraturan desa tersebut
juga terdapat anggaran dasar dan anggaran rumah tangga badan usaha milik desa.
dijalankan oleh Badan Usaha Milik Desa ini sebanyak tujuh bidang usaha yang
bidang pengelolaan sampah, bidang jasa bazis, bidang home industry, bidang
pasar. Tapi pada saat ini yang masih berjalan hanyalah bdang simpan pinjam.
48
Kekayaan desa atau bantuan kekayaan desa yang dipisahkan dari APBDes;
Bantuan dari APBD Kabupaten, bantuan dari APBD Propinsi Bantuan APBN,
BUMDes berdiri sendiri, namun masih dalam naungan Pemerintah Desa. Sebagai
setiap unit usaha yang dikelola oleh BUMDes masuk kedalam dana desa yang
berdiri namun unit usaha belum banyak yang dikembangkan, masih banyak
potensi Desa Margodadi yang belum dikelola oleh BUMDes, seperti parkir desa,
“Peran pemerintah desa dalam pengelolaan BUMDes ini sudah terlihat baik,
dimana ada usaha pemerintah desa selama ini untuk bersosialisasi mengenai BUMDes,
saya sebagai Kepala Landungsari belum pernah untuk bersosialisai kepada masyarakat
mengenai BUMDes Desa Landungsari.”
49
kegiatan, dan adanya tenaga profesional yang sudah disepakati oleh pemerintah
kegiatan BUMDes yang dibuat oleh pemerintah desa. Adanya dana yang sudah
landungsari.
BUMdes.
dibangun oleh suatu individu, akan tetapi terbangun dari adanya interaksi yang
akan berhasil jika individu yang ada di kelompok mau melibatkan diri dan
mereka yang dibentuk oleh jaringan untuk mendapatkan modal sosial dari
dengan masyarakat.
masyarakat pada saat ini. Kritik dan saran atau berbagai pendapat yang
ditampung oleh pengurus lalu disampaikan pada saat rapat. Hal inilah yang
kritik/saran juga termasuk pada tindakan proaktif. Inti utama dari perilaku
Dalam hal ini, individu pada suatu jaringan sosial akan melibatkan
dirinya dengan perilaku secara aktif dan berinisiatif untuk memberikan sesuatu
memerlukan adanya kegiatan pendidikan dan pelatihan. Hal itu dirasa sangat
penting agar segala tindakan yang dilakukan sudah terkoordinir sesuai dengan
sendiri dan dampaknya terhadap orang lain. Pada kegiatan pendidikan dan
kepada Ketua BUMDes, tetapi juga untuk pengurus BUMDes lainnya. Selain
itu pendampingan oleh para konsultan yang berkompeten juga dibutuhkan saat
berbagai cara pengelolaan BUMDes yang baik dan benar sesuai dengan aturan
dasar BUMDes. Selain itu juga ada pendampingan mengenai aplikasi program,
Sosialisasi dapat diberikan pada saat rapat RT/RW/Desa, rapat PKK, dan juga
diberikan pada saat pendirian BUMDes saja tetapi juga pada saat BUMDes
telah berjalan. Hal tersebut perlu dilakukan dengan harapan dapat menarik
kelompok kerja mereka. Atas dasar diskusi ini, masalah spesifik diidentifikasi,
Strategi dalam pembentukkan tim ini dirasa sangat diperlukan karena tim
Dalam strategi pembentukan tim yang ada di BUMDes, alangkah lebih baik
Usaha Desa yang berbadan hukum dan didirikan oleh desa dan atau bersama
sebagai institusi komersial semata, tetapi juga juga sebagai institusi sosial yang
Hanya saja kedua fungsi ini tidak banyak dibahas dalam peraturan Peraturan
BUMDes yang harus menghasilkan profit akan mengerahkan pada pilihan jenis
sosial dan institusi komersial. Kejelasan aturan terkait dua fungsi tersebut akan
government). Desa juga tidak identik dengan Pemerintah Desa dan kepala
juga membawa perbedaan antara aspek kajian BUMDes dan Badan Usaha
yang dihadapi oleh desa. Dalam studi ditemukan insiatif pembentukan lebih
banyak muncul dari pihak luar desa. Walaupun ada juga inisiatif yang hadir
dari internal desa (pemerintah desa dan masyarakat), namun masih minim.
kondisi desa yang kemudian atas inisiatif bersama (perangkat desa dan
Hasil itu dapat dilihat dengan masih ada pengelola operasional BUMDes yang
dijabat oleh aparatur Pemerintahan Desa. Selain itu, tidak diperjelasnya unsur
bahwa salah satu tugas anggota BPD adalah menjadi pengawas BUMDes yang
masih kurang. Ini terjadi karena kepala desa selama ini hanya mengenal tugas
dan program yang datang dari atas. Akibatnya, butuh usaha keras untuk
BUMDes tidak tersosialisasi dengan baik kepada warga desa. Bagaimana bisa
Akibatnya, isu BUMDes hanya berhembus pada kalangan elit desa saja atau
nasehat kepada direksi dan kepala unit usaha dalam melaksanakan pengelolaan
pemberdayaan masyarakat.
kemampuan para direksi BUMDes. Tak mudah bagi desa mendapatkan seorang
Selain itu pembangunan fisik lebih gampan terlihat sebagai ‘prestasi’ karena
ada bentuk fisik yang terlihat. Berbeda dengan proyek pemberdayaan yang
lebih bersifat program yang tidak hasilnya tida terlihat secara fisik.
1. Faktor Pendukung
usia perangkat desa yang masih muda sehingga komunikasi yang terjalin bisa
lebih efektif dan efisien, tingkat disiplin kerja perangkat desa Sudah maksimal
karena dengan adanya pandemi ini, perangkat desa dinilai lebih aktif hadir
2. Faktor Penghambat
aturan, hal ini nampak pada saat dimintai identitas diri atau KTP banyak yang
masyarakat juga kurang paham akan arti penting dan tujuan Bumdes karena
Sedangkan harapan dalam tatanan pemerintah desa pemerintah desa agar lebih
masyarakat.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2021 tentang Badan Usaha Desa yang
berbadan hukum dan didirikan oleh desa dan atau bersama desa-desa guna
dengan tugas dan tanggung jawab. Pemerintah Desa Landungsari sudah berperan
59
60
masih muda sehingga komunikasi yang terjalin bisa lebih efektif dan efisien,
tingkat disiplin kerja perangkat desa sudah maksimal karena dengan adanya
pandemi ini, perangkat desa dinilai lebih aktif hadir ketimbang dulu yang
pendatang ke Desa Landungsari biasanya tidak mau ikut aturan, hal ini nampak
pada saat dimintai identitas diri atau KTP banyak yang tidak mau
juga kurang paham akan arti penting dan tujuan Bumdes karena dinilai dari
5.2 Saran
tatanan pemerintah desa pemerintah desa agar lebih baik mulai dari
DAFTAR PUSTAKA
19.
lampung,2017) hlm 6
adiatma,2005,halaman 66-67.
tribhuwana tunggadewi.
183
62
DOKUMENTASI
April 2021.
15 April 2021.
64
April 2021
a. Pelayanan
b. kesejahteraan
b. Alamat
a. Jumlah
b. Keadaan
(BUMDes)?
66
(BUMDes)?