Anda di halaman 1dari 32

MRPC (MODEST REACTOR PYROLYSIS CONVERTER) :

INOVASI DALAM UPAYA DEGRADASI LIMBAH PLASTIK


DENGAN TEKNOLOGI PIROLISIS SEBAGAI BAHAN
BAKAR

Bidang Ilmu : Ilmu Pengetahuan Teknologi

Oleh :

Agnes Bintang Fedora (3)

I Kadek Agus Nova Suarjana Purnawinatha (10)

I Putu Krisna Widyasatrya Dhananjaya (13)

Johanes Dicken Bethan (15)

Nazwar Albari Yusuf (25)

Ni Luh Putu Riska Dewi (27)

Ni Made Ananda Saraswati (28)

Nyoman Kevin Andito Muliyasa (30)

Putu Elza Yuliastuti (31)

Ristya Gitahana (34)


Disampaikan kepada :

Ibu Ni Made Diah Kristayani, M. Pd.

SMA Negeri 4 Denpasar

2019
HALAMAN MOTTO

Motto SMA Negeri 4 Denpasar

“Klaibyam Ma Sma Gamah Tyakvo”

Jangan Biarkan Dirimu Dibelenggu Oleh Kebodohan

Motto Penulis

Lupakan kesalahan, ingat pelajaran


TULISAN LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama Perwakilan : Ni Made Ananda Saraswati (28)
Sekolah : SMAN 4 Denpasar
Alamat Sekolah : Jl. Gunung Rinjani Monang-Maning, Denpasar
Telp. Sekolah : (0361) 485363
Alamat Rumah : Jl. Padang Griya III No. 7
Telp. /HP : 081917376310
Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis dengan judul,
“MRPC (MODEST REACTOR PYROLYSIS CONVERTER) :
INOVASI DALAM UPAYA DEGRADASI LIMBAH PLASTIK
DENGAN TEKNOLOGI PIROLISIS SEBAGAI BAHAN BAKAR”

Yang kami sertakan dalam tugas membuat karya tulis kali ini adalah benar
hasil karya kelompok kami dan bukan merupakan plagiat dari karya tulis
orang lain. Apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar maka kami
bersedia menerima sanksi yang telah ditetapkan sebelumnya. Demikian
surat ini dibuat dengan sebenar-benarnya tanpa ada unsur paksaan, untuk
dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Denpasar, 9 November 2019


Ketua Tim Penelitian

(Ni Made Ananda Saraswati)


KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.
Atas rahmat dan karunia yang telah diberikan-Nya, kami dalam kesempatan ini
dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “MRPC (MODEST REACTOR
PYROLYSIS CONVERTER) : INOVASI DALAM UPAYA DEGRADASI
LIMBAH PLASTIK DENGAN TEKNOLOGI PIROLISIS SEBAGAI
BAHAN BAKAR”.
Karya tulis ini membahas tentang pengolahan limbah plastik menjadi
bahan bakar minyak yang dilakukan dengan teknologi pirolisis. Kami membuat
karya tulis ini dengan tujuan untuk mengetahui solusi terhadap maraknya
permasalahan mengenai limbah plastik.
Dalam penyusunan karya tulis ini, kami banyak menemukan hambatan,
rintangan, dan tantangan. Akan tetapi, berkat bantuan dorongan dari berbagai
pihak, akhirnya karya tulis ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, sudah
selayaknya kami menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada yang terhormat :
1. Ibu Ni Made Diah Kristayani, M. Pd, selaku Guru Mata Pelajaran PPKn.
2. Orang tua tercinta yang telah memberikan doa sehingga atas doanya karya
tulis ini dengan lancar dapat terselesaikan.
3. Semua teman yang telah memberikan dorongan dan bantuan, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Kami sadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan. Karena
didalamnya terdapat banyak kekurangan, kesalahan, dan kekeliruan, baik dalam
penulisan maupun penyajiannya. Hal ini disebabkan karena keterbatasan
pengetahuan dan wawasan kami. Kami mohon maaf atas segala kekurangan kami
yang terdapat pada karya tulis ini. Tak lupa juga kami mengharapkan kritik dan
saran bagi kedepannya agar karya tulis ini dapat lebih berguna. Semoga karya
tulis ini dapat memberikan manfaat terutama bagi pembaca.

Denpasar, 9 Novemer 2019


Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................

HALAMAN MOTTO..............................................................................................

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................

KATA PENGANTAR.............................................................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................................

DAFTAR TABEL..................................................................................................

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................

ABTRAKSI............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...................................................................................


1.2 Rumusan Masalah.............................................................................
1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................
1.4 Manfaat Penelitian.............................................................................
1.4.1 Manfaat Bagi Pemerintah..............................................
1.4.2 Manfaat Bagi Masyarakat.............................................
1.5 Ruang Lingkup...................................................................................

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Landasan Teori..................................................................................

2.2 Kerangka Berpikir............................................................................

2.3 Hipotesis...........................................................................................

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian............................................................

3.2 Jenis Data..........................................................................................

3.3 Teknik Pengumpulan Data...............................................................


3.4 Teknik Analisis Data.....................................................................

3.5 Teknik Penarikan Kesimpulan.......................................................

3.6 Populasi dan Teknik Pengumpulan Sampel..................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kontribusi MRPC dalam mengurangi limbah plastik..................

4.2 Efisiensi proses pembuatan MRPC...........................................

4.3 Mekanisme implementasi MRPC ...........................................

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan................................................................................

5.2 Saran...........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................

LAMPIRAN..........................................................................................................

CURICULUM VITAE............................................................................................
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perkiraan Prosentase Sampah di Indonesia......................................

Tabel 2. Nilai kalor plastik dan bahan lainnya...............................................

Tabel 3.

Tabel 4.

Tabel 5.

Tabel 6.

Tabel 7.

Tabel 8.

Tabel 9.

Tabel 10.
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Nomor kode plastik.........................................................................


ABSTRAKSI

MRPC (MODEST REACTOR PYROLYSIS CONVERTER) : INOVASI


DALAM UPAYA DEGRADASI LIMBAH PLASTIK DENGAN
TEKNOLOGI PIROLISIS SEBAGAI BAHAN BAKAR

(Oleh: Ni Putu Sugiantari, Ni Made Ananda Saraswati, 2017, halaman)


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan suatu bangsa di masa yang akan datang sangat tergantung pada
mutu pendidikan generasi muda saat ini. Guru sebagai pendidik memegang peran
utama dalam mencerdaskan generasi yang akan datang. Sekolah Menengah Atas
(SMA) merupakan salah satu dari penyelenggara pendidikan. Menurut Undang-
Undang Nomor 2 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, SMK sebagai salah satu
lembaga pendidikan kejuruan memiliki tugas mempersiapkan peserta didiknya
untuk dapat bekerja pada bidang-bidang tertentu. SMK sebagai pencetak tenaga
kerja yang siap pakai harus membekali siswanya dengan pengetahuan dan
ketrampilan yang sesuai dengan kompetensi program keahlian mereka masing-
masing. SMK N 2 Pengasih adalah salah satu SMK yang mempunyai jurusan
Teknik Komputer Jaringan. Berdasarkan pengamatan peneliti, metode
pembelajaran yang dilakukan disana masih konvensional, masih mempergunakan
metode ceramah sehingga terlihat kejenuhan. Oleh karena itu perlu dilakukan cara
mengajar dengan lebih bervariasi agar siswa dapat tertarik untuk memperhatikan,
sehingga materi bisa tersampaikan dengan jelas, diungkapkan Indra Djati Sidi
(2001: 37), bahwa berdasarkan beberapa hasil penelitian pendidikan, guru
merupakan salah satu faktor dominan yang sangat menentukan tingkat
keberhasilan anak didik untuk 2 melakukan transformasi ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta pembentukan etika dan moral. Berdasarkan Undang-Undang
No.14 Tahun 2005 Pasal 8 UU secara eksplisit menyebutkan bahwa guru wajib
memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan
rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional. Khusus tentang kompetensi ini dijelaskan pada Pasal 10 ayat (1) yang
menyebutkan kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Salah satu
tuntutan peningkatan kualitas guru adalah dengan aktualisasi dalam penggunaan
metode belajar yang sesuai dengan kemajuan iptek dan perkembangan minat
siswa. Tetapi dalam perkembangannya dibutuhkan media yang lebih efektif
sebagai media pembelajaran. Tipe pendidikan yang luwes dibutuhkan bagi
pengajar untuk mengembangkan diri mereka sendiri secara maksimal dengan
menggunakan semua sumber yang dapat mereka peroleh. Dalam kondisi demikian
harus ada usaha alternatif selain yang konvensional, konsekuensinya memerlukan
teknik desain pembelajaran, teknik pembelajaran khusus, metode komunikasi
yang khusus dengan teknologi komputer dan pengaturan model pembelajarannya.
Media pembelajaran berbantuan komputer yang bersifat dinamis sangat
mendukung jika digunakan dalam proses pembelajaran, karena media
pembelajaran berbantuan komputer mempunyai kemampuan 3 untuk menjelaskan
materi yang mempunyai daya abstraksi tinggi dan rumit. Media Pembelajaran
berbantuan komputer dapat dikemas sedemikian rupa sehingga mampu membuat
siswa dapat mempelajari sendiri materi yang disediakan dalam media tersebut.
Media pembelajaran berbantuan komputer dapat diisi banyak sekali materi teori,
praktek, maupun benda asli dalam bentuk teks maupun visual yang dapat
memberikan pengalaman langsung kepada siswa. Penggunaan media
pembelajaran berbantuan komputer diharapkan mampu mengurangi hambatan-
hambatan yang sering dialami guru maupun siswa dalam proses belajar mengajar
di kelas dan pembelajaran mandiri. Dalam hal ini pembelajaran e learning
merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan guru di sekolah, khususnya
di SMK N 2 Pengasih untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga siswa
menjadi lebih tertarik dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan belajar. E
learning sebagai media pembelajaran yang berpusat pada siswa, dimana guru lebih
berperan sebagai fasilitator, mentor, pelatih, dan teman belajar sedangkan siswa
lebih berperan sebagai partisipan aktif pada proses belajar mengajar. Salah satu
kelebihan e learning sebagai media pembelajaran adalah e learning dapat diakses
24 jam, sehingga tidak ada batasan siswa dalam mencari informasi untuk mata
pelajaran yang disajikan. Di SMK N 2 Pengasih e learning telah ada dan hanya
digunakan untuk mata pelajaran KKPI (Keterampilan Komputer dan 4
Pengolahan Informasi) belum digunakan untuk mendukung pembelajaran
produktif, dalam hal ini Pemrograman Web untuk kelas XI TKJ. Alat
penyampaian materi pada proses belajar mengajar dapat dengan berbagai cara,
salah satunya dengan handout (lembar terpisah). Pembelajaran di SMK N 2
Pengasih menggunakan lembar terpisah yang kemudian dibahas oleh guru dengan
ceramah di depan kelas. Penyampain materi pada lembar terpisah pada umumnya
keseluruhan materi berupa teks saja, tanpa ada gambar tersaji. Menyampaikan
materi dengan teks merupahan hal yang paling mudah dilakukan dalam proses
belajar mengajar. Penambahan gambar dianggap tidak perlu karena informasi
dianggap telah tersampaikan hanya dengan teks saja tanpa gambar. Sedangkan
Mayer (2009: 9) mengungkapkan bahwa manusia memiliki saluran-saluran
terpisah untuk pemrosesan informasi untuk pengetahuan verbal dan untuk
pengetahuan pictorial. Memaksimalkan dua saluran pengetahuan tersebut akan
menjadikan informasi yang diterima juga maksimal. Menanggapi permasalahan
diatas peneliti bermaksud mengangkat penerapan media pembelajaran e learning
dengan materi berbasis teks dan gambar sebagai upaya meningkatkan prestasi
belajar pada mata dikelat pemrograman web kelas XI TKJ, yang indikatornya
dapat dilihat dari nilai hasil belajar yang diperoleh siswa. Sehubungan dengan itu
peneliti akan melaksanakan di SMKN 2 Pengasih, karena ketika pelaksanaan PPL
peneliti menemukan beberapa 5 masalah ketika pembelajaran mata dikelat
pemrograman web. Media pembelajaran berupa handout atau lembar terpisah
yang keseluruhan materi berupa teks, memberikan penjelasan materi yang terlalu
banyak. Ruang kelas yang telah dilengkapi komputer sebagai media untuk praktek
dengan fasilitas internet tidak digunakan sebagai sarana pembelajaran, hanya
sebagai media pengolahan ketika praktek. Untuk itu peneliti akan menerapkan
media pembelajaran untuk mata diklat pemrograman web dengan e learning
materi berbasis teks dan gambar. Penerapan media pendidikan akan mengurangi
verbalitas dan menimbulkan daya tarik bagi siswa sehingga motivasinya
meningkat, yang pada akhirnya akan mempengaruhi prestasi belajar siswa kelas
XI TKJ di SMK N 2 Pengasih.Untuk mengatasi hal ini penulis memiliki sebuah
solusi agar masalah plastik dapat dimanfaatkan menjadi hal yang berguna, yaitu
dengan cara mengolah limbah plastik tersebut menjadi bahan bakar, yakni bahan
bakar berupa minyak. Karena tidak bisa kita pungkiri, permintaan pasokan
minyak bumi sebagai bahan bakar semakin meningkat setiap tahunnya. Dengan
mengolah limbah plastik menjadi bahan bakar minyak, selain dapat mengurangi
limbah plastik maka kita juga bisa ikut menghemat persediaan minyak bumi di
alam. Limbah plastik dapat diubah menjadi minyak dikarenakan pada dasarnya
plastik berasal dari minyak bumi, jadi limbah plastik tersebut seolah mengalami
proses daur ulang.Pengolahan plastik menjadi minyak ini tentu saja dapat
dilakukan dengan cara yang sangat sederhana, dan bisa diterapkan oleh
masyarakat tanpa mengeluarkan biaya yang besar.
Adapun solusi yang penulis dapatkan, yakni MRPC (Modest Reactor
Pyrolysis Converter). MRPC (Modest Reactor Pyrolysis Converter) ini
merupakan alat penukar reaksi yang berfungsi untuk mengubah limbah plastik
menjadi minyak dengan kalor secara kimiawi. Dengan adanya MRPC (Modest
Reactor Pyrolysis Converter), limbah plastik yang awalnya tidak memiliki nilai
guna dapat diolah menjadi bahan bakar minyak yang sangat diperlukan masa kini
dan mendatang. Proses pengolahannya pun tidak memerlukan biaya yang cukup
besar karena aat dan bahannya sederhana dan mudah didapatkan. Oleh karena itu,
adanya MRPC (Modest Reactor Pyrolysis Converter) sangat layak diterapkan di
berbagai kalangan masyarakat karena mereka secara langsung dapat menikmati
bahan bakar minyak yang mereka hasilkan sendiri. Dengan adanya MRPC
(Modest Reactor Pyrolysis Converter), tidak hanya berkontribusi dalam
pengurangan limbah plastik, namun juga dapat menghasilan bahan bakar minyak
tanpa mengeksploitasi kekayaan alam kita. Berdasarkan penjelasan diatas maka
penulis menarik judul “MRPC (Modest Reactor Pyrolysis Converter) : Inovasi
Dalam Upaya Degradasi Limbah Plastik Dengan Teknologi Pirolisis Sebagai
Bahan Bakar”.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimanakah kontribusi MRPC (Modest Reactor Pyrolysis
Converter) dalam mengurangi limbah plastik?
1.2.2 Bagaimanakah efisiensi proses pembuatan MRPC (Modest Reactor
Pyrolysis Converter) agar dapat digunakan masyarakat secara
maksimal?
1.2.3 Bagaimanakah mekanisme implementasi MRPC (Modest Reactor
Pyrolysis Converter) sebagai usaha untuk mengurangi limbah
plastik sekaligus menghasilkan bahan bakar minyak?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Untuk mengetahui kontribusi MRPC (Modest Reactor Pyrolysis
Converter) dalam mengurangi limbah plastik.
1.3.2 Untuk mengetahui efisiensi proses pembuatan MRPC (Modest
Reactor Pyrolysis Converter) agar dapat digunakan masyarakat
secara maksimal.
1.3.3 Menjelaskan mekanisme implementasi MRPC (Modest Reactor
Pyrolysis Converter) sebagai usaha untuk mengurangi limbah
plastik sekaligus menghasilkan bahan bakar minyak.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Bagi Pemerintah, dengan adanya penelitian ini dapat
mengkaji lebih lanjut mengenai inovasi MRPC (Modest Reactor
Pyrolysis Converter) dalam kontribusinya yang diperlukan dalam
permasalahan limbah plastik yang sedang marak terjadi di berbagai
wilayah di dunia.
1.4.2 Manfaat Bagi Masyarakat, dengan adanya penelitian ini maka
terbukanya pemikiran masyarakat akan pentingnya menjaga
lingkungan dari limbah, khususnya plastik yang sangat berbahaya
bagi ekosistem. Dan juga menyadari betapa bergunanya plastik
dalam menghasilkan bahan bakar minyak, dimana saat ini
ketersediaan sumber daya alam semakin terbatas. Hal ini dapat
diwujudkan dengan menerapkan MRPC (Modest Reactor Pyrolysis
Converter) sebagai inovasi dalam upaya degradasi limbah plastik
dengan teknologi pirolisis sebagai bahan bakar.
1.5 Ruang Lingkup
Berdasarkan masalah yang diangkat pada karya tulis ini, adapun ruang lingkup
pembahasan yaitu mengenai “MRPC (Modest Reactor Pyrolysis Converter) :
Inovasi Dalam Upaya Degradasi Limbah Plastik Dengan Teknologi Pirolisis
Sebagai Bahan Bakar”.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Plastik
Plastik adalah salah satu jenis makromolekul yang dibentuk dengan proses
polimerisasi. Polimerisasi adalah proses penggabungan beberapa molekul
sederhana (monomer) melalui proses kimia menjadi molekul besar
(makromolekul atau polimer). Plastik merupakan senyawa polimer yang unsur
penyusun utamanya adalah Karbon dan Hidrogen. Untuk membuat plastik, salah
satu bahan baku yang sering digunakan adalah Naphta, yaitu bahan yang
dihasilkan dari penyulingan minyak bumi atau gas alam. Sebagai gambaran, untuk
membuat 1 kg plastik memerlukan 1,75 kg minyak bumi , untuk memenuhi
kebutuhan bahan bakunya maupun kebutuhan energi prosesnya. Plastik dapat
dikelompokkan menjadi dua macam yaitu thermoplastic dan termosetting.
Thermoplastic adalah bahan plastik yang jika dipanaskan sampai temperatur
tertentu, akan mencair dan dapat dibentuk kembali menjadi bentuk yang
diinginkan. Sedangkan thermosetting adalah plastik yang jika telah dibuat dalam
bentuk padat, tidak dapat dicairkan kembali dengan cara dipanaskan. Berdasarkan
sifat kedua kelompok plastik di atas, thermoplastik adalah jenis yang
memungkinkan untuk didaur ulang. Jenis plastik yang dapat didaur ulang diberi
kode berupa nomor untuk memudahkan dalam mengidentifikasi dan
penggunaannya.

Gambar 1. Nomor kode plastik

Tabel 2. Jenis plastik, kode dan penggunaannya

2.1.2 Konversi Sampah Plastik Menggunakan Metode Pirolisis


Mengkonversi sampah plastik menjadi bahan bakar minyak termasuk daur
ulang tersier. Merubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak dapat
dilakukan dengan proses cracking (perekahan). Cracking adalah proses memecah
rantai polimer menjadi senyawa dengan berat molekul yang lebih rendah. Hasil
dari proses cracking plastik ini dapat diguna sebagai bahan kimia atau bahan
bakar. Ada tiga macam proses cracking yaitu hidro cracking, thermal cracking dan
catalytic cracking.
Hidro cracking
Hidro cracking adalah proses cracking dengan mereaksikan plastik dengan
hidrogen di dalam wadah tertutup yang dilengkapi dengan pengaduk pada
temperatur antara 423 – 673 K dan tekanan hidrogen 3 – 10 MPa. Dalam proses
hydrocracking ini dibantu dengan katalis. Untuk membantu pencapuran dan reaksi
biasanya digunakan bahan pelarut 1-methyl naphtalene, tetralin dan decalin.
Beberapa katalis yang sudah diteliti antara lain alumina, amorphous silica
alumina, zeolite dan sulphate zirconia. Proses hydro cracking dilakukan dalam
reaktor semi alir (semi flow-fixed bed reactor) pada temperatur 300, 360, dan 400
°C; rasio katalis/umpan 0,17; 0,25; 0,5 dengan laju alir gas hidrogen 150 mL/jam.
Uji aktivitas katalis NiMo/zeolite yang menghasilkan selektivitas produk C7-C8
tertinggi dicapai pada temperatur 360 °C dan rasio katalis/umpan 0,5. Kinerja
katalis NiMo/zeolit menurun setelah pemakaian beberapa kali, tetapi dengan
proses regenerasi kinerjanya bisa dikembalikan lagi. Uji aktivitas katalis
NiPd/Zeolit untuk reaksi hydro cracking sampah plastik menjadi fraksi bensin
telah dilakukan dengan variasi temperatur 300, 350, 400, 450 dan 500 °C dan
variasi rasio berat katalis : umpan 1/2, 1/4, dan 1/6 dengan sistem semi alir. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa aktivitas katalis optimum dicapai pada temperatur
450 °C dan rasio berat katalis : umpan = 1/2.
Thermal cracking
Thermal cracking adalah termasuk proses pyrolisis, yaitu dengan cara
memanaskan bahan polimer tanpa oksigen. Proses ini biasanya dilakukan pada
temperatur antara 350 °C sampai 900 °C. Dari proses ini akan dihasilkan arang,
minyak dari kondensasi gas seperti parafin, isoparafin, olefin, naphthene dan
aromatik, serta gas yang memang tidak bisa terkondensasi. Bajus dan Hájeková,
2010, melakukan penelitian tentang pengolahan campuran 7 jenis plastik menjadi
minyak dengan metode thermal cracking. Tujuh jenis plastik yang digunakan
dalam penelitian ini dan komposisinya dalam persen berat adalah HDPE (34,6%) ,
LDPE (17,3%), LLPE (17,3%), PP (9,6%), PS (9,6%), PET (10,6%), dan PVC
(1,1%). Penelitian ini menggunakan batch reactor dengan temperatur dari 350
sampai 500 °C. Dari penelitian ini diketahui bahwa thermal cracking pada
campuran 7 jenis plastik akan menghasilkan produk yang berupa gas, minyak dan
sisa yang berupa padatan. Adanya plastik jenis PS, PVC dan PET dalam
campuran plastik yang diproses akan meningkatkan terbentuknya karbon
monoksida dan karbon dioksida di dalam produk gasnya dan menambah kadar
benzene, toluene, xylenes, styrene di dalam produk minyaknya. Plastik yang
diteliti untuk dijadikan bahan bakar minyak adalah jenis polyethylene (PE) dan
polyprophelene (PP). Pembuatan bahan bakar minyak dari plastik menggunakan
proses thermo cracking (pyrolisis). Pyrolisis dilakukan pada temperatur 450 °C
selama 2 jam. Gas yang terbentuk selanjutnya dikondensasikan menjadi minyak di
dalam kondenser yang bertemperatur 21 °C. Minyak yang dihasilkan selanjutnya
dianalisa dengan gas chromatography/mass spectrometry untuk mengetahui
distribusi jumlah atom karbonnya. Dari hasil analisa tersebut diketahui bahwa
komposisi minyak dari campuran plastik PE dan PP tersebut mempunyai jumlah
atom Carbon yang setara dengan solar, yaitu C12 – C 17. Dari penelitian ini
diperoleh hasil bahwa kerosin yang didapat sekitar 30 %. Bahan bakar yang
diperoleh dari proses ini mempunyai kandungan sulfur yang rendah dan nilai
kalor yang baik.
Catalytic cracking
Cracking cara ini menggunakan katalis untuk melakukan reaksi perekahan.
Dengan adanya katalis, dapat mengurangi temperatur dan waktu reaksi. Osueke
dan Ofundu (2011) melakukan penelitian konversi plastik low density
polyethylene (LDPE) menjadi minyak. Proses konversi dilakukan dengan dua
metode, yaitu dengan thermal cracking dan catalyst cracking. Pyrolisis dilakukan
di dalam tabung stainless steel yang dipanaskan dengan elemen pemanas listrik
dengan temperatur bervariasi antara 475 – 600 °C. Kondenser dengan temperatur
30 – 35 °C, digunakan untuk mengembunkan gas yang terbentuk setelah plastik
dipanaskan menjadi minyak. Katalis yang digunakan pada penelitian ini adalah
silica alumina. Dari penelitian ini diketahui bahwa dengan temperatur pyrolisis
550 °C dan perbandingan katalis/sampah plastik 1 : 4 dihasilkan minyak dengan
jumlah paling banyak.
Dalam penelitian kali ini, penulis menerapkan metode pirolisis dengan
katalis (thermo-catalytic pyrolysis) dan tanpa katalis (thermal pyrolysis). Katalis
yang digunakan adalah Yzeolite. Dari penelitian ini diketahui bahwa HDPE yang
terkontaminasi produk volatilenya lebih tinggi dan densitasnya juga lebih tinggi.
Pemakaian katalis mempengaruhi proses cracking pada HDPE yang tidak
terkontaminasi, tetapi pada HDPE yang terkontaminasi pengaruh pemakaian
katalis tidak signifikan. Pemakaian katalis menurunkan densitas dari minyak yang
dihasilkan dari proses pirolisis.
2.1.3 Daur Ulang Sampah Platik
Daur ulang merupakan proses pengolahan kembali barang-barang yang
dianggap sudah tidak mempunyai nilai ekonomis lagi melalui proses fisik maupun
kimiawi atau kedua-duanya sehingga diperoleh produk yang dapat dimanfaatkan
atau diperjualbelikan lagi. Daur ulang (recycle) sampah plastik dapat dibedakan
menjadi empat cara yaitu daur ulang primer, daur ulang sekunder, daur ulang
tersier dan daur ulang quarter. Daur ulang primer adalah daur ulang limbah plastik
menjadi produk yang memiliki kualitas yang hampir setara dengan produk
aslinya. Daur ulang cara ini dapat dilakukan pada sampah plastik yang bersih,
tidak terkontaminasi dengan material lain dan terdiri dari satu jenis plastik saja.
Daur ulang sekunder adalah daur ulang yang menghasilkan produk yang sejenis
dengan produk aslinya tetapi dengan kualitas di bawahnya. Daur ulang tersier
adalah daur ulang sampah plastik menjadi bahan kimia atau menjadi bahan bakar.
Daur ulang quarter adalah proses untuk mendapatkan energi yang terkandung di
dalam sampah plastik (Kumar dkk., 2011). Perbandingan energi yang terkandung
dalam plastik dengan sumbersumber energi lainnya dapat dilihat pada tabel 4
berikut:
Tabel 2. Nilai kalor plastik dan bahan lainnya

2.2 Kerangka Berpikir

Lingkungan di sekitar wilayah Pada saat ini, penggunaan


Indonesia
2.3 Hipotesis mengalami plastik meningkat dan
permasalahan pencemaran menyebabkan limbah plastik
lingkungan. bertambah pula.

Salah satu solusinya adalah


Hal itu menyebabkan terjadinya
mengolah limbah plasik tersebut
pencemaran air, tanah, dan
menjadi lebih berguna, yaitu
udara semakin parah.
menjadi bahan bakar minyak.
Alternatif yang ditawarkan
Bahan bakar minyak di muka
adalah pembuatan alat konversi
bumi saat ini sudah semakin
limbah plastik menjadi bahan
sedikit, sehingga ketersediaan
bakar minyak menggunakan
sumber daya pun menipis pula.
teknologi pirolisis.

Teknologi pirolisis merupakan


“MRPC (Modest Reactor proses degradasi thermal dengan
Pyrolysis Converter) : Inovasi cara memanaskan plastik tanpa
Dalam Upaya Degradasi Limbah oksigen dalam kondisi tekanan
Plastik Dengan Teknologi Pirolisis atmosfir pada temperatus sekitar
Sebagai Bahan Bakar”. 370-4200C.

2.3 Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka berpikir, maka hipotesis
tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
“Inovasi MRPC (Modest Reactor Pyrolysis Converter) dengan teknologi
pirolisis berhasil menjadi upaya degradasi limbah plastik yang menjadi faktor
pencemaran lingkungan saat ini. Selain itu, juga berhasil menghasilkan bahan
bakar minyak yang dapat menghemat sumber daya alam tak terbarukan.”
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 1 minggu dari 6 November 2017


sampai 12 November 2017. Penelitian ini bertempat di Rumah Ni Putu Sugiantari,
Jalan Pulau Misol, Denpasar Barat, Bali.

3.2 Jenis dan Sumber Data


3.2.1 Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini berupa data kualitatif, yang berupa jawaban
dari informasi berdasarkan pertanyaan yang diajukan dan data dari internet yang
bersifat dokumen.
3.2.2 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah.
 Data Primer, yaitu data yang penulis dapatkan dari penelitian sumber
utama yang ada. Disini penulis melakukan observasi terhadap pengaruh
limbah plastik terhadap lingkungan.
 Data Sekunder, data yang penulis dapatkan dari literatur atau refrensi yang
relevan dengan topik penelitian ini

3.3 Teknik Pengumpulan Data

 Observasi, yaitu dengan terjun langsung ke lapangan melihat situasi dan


kondisi yang ada ketika penelitian sedang dilaksanakan
 Studi Pustaka, yaitu dengan mengkaji data dari segala jenis pustaka
ataupun literatur untuk mendapatkan refrensi yang relevan dengan topik
karya tulis ini

3.4 Teknik Analisis Data

 Deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang mendeskripsikan data apa


adanya dan menjelaskan data atau kejadian dengan kalimat-kalimat
penjelasan secara kualitatif.

3.5 Teknik Penarikan Kesimpulan

Teknik Penarikan kesimpulan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

 Deduktif, yaitu teknik berpikir dimana dari pernyataan yang bersifat


umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kontribusi MRPC dalam mengurangi limbah plastik


Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan terhadap MRPC (Modest
Reactor Pyrolysis Converter), alat ini dapat berkontribusi dalam pengurangan
limbah plastik yang mengganggu lingkungan. Bagaimana kontribusinya?
Dengan adanya MRPC (Modest Reactor Pyrolysis Converter), tentu saja kita
akan berusaha untuk mendapatkan limbah plastik sebanyak-banyaknya.
Karena tujuan alat ini tidak hanya untuk mengurangi lingkungan dari lmbah
plasik, namun juga agar kita dapat menghasilkan bahan bakar minyak sendiri.
Pada saat ini kebanyakan orang belum bisa memanfaatkan limbah plastik
untuk menjadi hal yang berguna, sehingga terkadang mereka hanya langsung
membuang limbah plastik ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Bahkan,
banyak juga dari mereka yang tidak membuang pada tempatnya, mereka
hanya membiarkan limbah plastik yang setelah mereka gunakan berserakan
begitu saja. Kesadaran mereka akan pentingnya menjaga lingkungan sangat
kurang. Bisa dibayangkan apabila limbah plastik terus menumpuk di muka
bumi ini, perlahan-lahan dunia yang kita tinggali ini akan rusak. Oleh karena
itu kontribusi MRPC (Modest Reactor Pyrolysis Converter) sangat penting
dalam menghadapi permasalahan limbah plastik dan juga permasalahan bahan
bakar minyak yang kian langka.
4.2 Efisiensi proses pembuatan MRPC
Proses pembuatan MPRC (Modest Reactor Pyrolysis Converter)
memerlukan perlengkapan dan teknik yang sangat mudah untuk ditemukan
oleh masyarakat. Sampah gelas plastik bekas yang sudah disiapkan
sebelumnya kita cuci dengan air sampai benar-benar bersih. Kemudian
masukkan sampah ke dalam MPRC (Modest Reactor Pyrolysis Converter).
Tutup rapat kaleng, pastikan tidak ada satu celah pun di dalam kaleng. Lalu
bakar kaleng, pembakaran dapat dilakukan menggunakan kompor gas, tetapi
dalam percobaan ini untuk menghemat bahan bakar dan menghemat
pengeluaran, kami menggunakan tungku kayu untuk pembakarannya. Karena
dibutuhkan waktu yang cukup lama agar plastik dapat meleleh dan menguap.
Sembari menunggu proses pembakaran, siapkan ember berisi air. Rendam
badan selang plastik yang telah tersambung dengan pipa, dan siapkan wadah
untuk penampungan hasil minyak nanti. Ember berisi air berguna untuk proses
pendinginan minyak yang masuk ke selang. Agar minyak yang tersalur
suhunya dapat turun, maka selangnya harus di rendam dengan air di dalam
ember. 
Saat proses pembakaran plastik, kaleng akan mengeluarkan uap dan
menyalurkannya ke selang plastik. Dari uap yang muncul dari selang plastik
tersebut, tetesan minyak akan mulai muncul. Agar dapat mendapatkan hasil
yang maksimal, kita harus mencari limbah plastik sebanyak-banyaknya di
sekitar lingkungan kita agar menghasilkan bahan bakar minyak yang banyak
pula.
4.3 Mekanisme implementasi MRPC

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Dengan diciptakannya MPRC (Modest Reactor Pyrolysis Converter), kita
dapat menghemat pengeluaran karena sebelumnya untuk memenuhi kebutuhan
bakar bakar kita harus membelinya. Tetapi dengan adanya alat ini, kita dapat
menghasilkan bahan bakar minyak sendiri.
5.2 Saran

 Saran Bagi Pemerintah


Bagi pemerintah diharapkan untuk terus mendukung serta memfasilitasi
MRPC (Modest Reactor Pyrolysis Converter) agar kedepannya lebih
maksimal dan dapat diterapkan seluruh lapisan masyarakat sebagai solusi
menanggulangi masalah limbah plastik.
 Saran Bagi Masyarakat
Bagi masyarakat disarankan agar turut mendukung dan berpartisipasi
dalam upaya pengurangan limbah plastik dengan menerapkan MRPC
(Modest Reactor Pyrolysis Converter).
 Saran Bagi Generasi Muda
Bagi generasi muda diharapkan agar selau memperhatikan lingkungan
sekitar dengan sadar bahwa limbah plastik merupakan sesuatu yang sangat
membahayakan manusia. Peran generasi muda sangat penting dalam hal
ini, karena dengan adanya MRPC (Modest Reactor Pyrolysis Converter) ,
tidak hanya menyelamatkan lingkungan dari plastik, tetapi juga menjaga
alam dari eksploitasi minyak bumi karena dengan plastik kita dapat
menghasilkan bahan bakar minyak sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Nama : Ni Putu Sugiantari

T.T.L : Denpasar, 20 Juni 2002

Sekolah : SMA Negeri 4 Denpasar

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jalan Pulau Misol Gang 8 No.7

Telp/HP : 089531853983

Kelas :X
Hormat saya

CURRICULUM VITAE (Ni Putu Sugiantari)

(DAFTAR RIWAYAT HIDUP)


CURRICULUM VITAE

(DAFTAR RIWAYAT HIDUP)

Nama : Ni Made Ananda Saraswati

T.T.L : Denpasar, 8 April 2002

Sekolah : SMA Negeri 4 Denpasar

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Padang Griya III No. 7, Padang


Sambian, Denpasar Barat

Telp/HP : 085205123596

Kelas : X IPS 2

Agama : Hindu

Hobi : Bernyanyi

Bidang ilmu yang digemari : Matematika

Riwayat pendidikan : SD Negeri 5 Padang Sambian (2009-


2014) , SMP Negeri 7 Denpasar (2014-2017)

Cita-cita : Pengusaha

Motto pribadi : Lupakan kesalahan, ingat pelajaran

Esai yang pernah dibuat : “Festival Jamu Sebagai Kuliner


Kontemporer dan Kategori Ekonomi Kreatif”

Penghargaan yang pernah diraih :-

Denpasar, 26 Oktober 2017

TTD

(Ni Made Ananda Saraswati)

Anda mungkin juga menyukai