DI SUSUN OLEH:
TETY SUMIASIH
NIP. 197112161997022004
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
modul ini dlam bentuk dan isi yang sedeerhana. Modul ini disusun sebagai bahan ajar
pada mata pelajaran Seni Budaya kelas VIII di lingkungan sendiri (SMP Negeri 1
Ciledug ).
Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangsempurnaan pada modul ini,
untuk itu penulis mohon masukan, saran, dan kritik dari para pembaca demi untuk
penyempurnaan modul ini di masa mendatang.
Penulis haturkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu sehingga modul ini dapat diselesaikan. Selanjutnya kepada para
pembaca kami ucapkan selamat belajar semoga bermanfaat. Aamiin.
Penulis
Pendahuluan
DAFTAR ISI
EVALUASI ......................................................................................................... 15
GLOSARIUM ..................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 21
LAMPIRAN
Lampiran 1. Uraian Materi Kegiatan Pembelajaran 1 - Fungsi dan
Manfaat Ragam Hias ............................................................ 22
Lampiran 2. Uraian Materi Kegiatan Pembelajaran 2 - Corak, Teknik,
Warna, dan Bahan Dalam Menggambar Ragam Hias .......... 35
Lampiran 3. Uraian Materi Kegiatan Pembelajaran 3 - Menerapakan
Motif Hias Pada berbagai bahan sesuai dengan fungsi benda 41
Lampiran 4. Kunci Jawaban Kegiatan Pembelajaran 1 - Fungsi dan
Manfaat Ragam Hias ............................................................ 46
Lampiran 5. Kunci Jawaban Kegiatan Pembelajaran 2 - Corak, Teknik,
Warna dan Bahan Dalam Menggambar Ragam Hias ........... 47
Lampiran 6. Kunci Jawaban Kegiatan Pembelajaran 3 - Menerapkan
Motif Hias Pada Berbagai Bahan Sesuai dengan Fungsi Benda 48
Lampiran 7. Kunci Jawaban Evaluasi . ...................................................... 49
Pendahuluan
DAFTAR GAMBAR
Gambar 33. Ragam hias realis yang diterapkan pada kayu dengan
teknik ukir .................................................................................. 39
Gambar 34. Ragam hias realis tumbuhan yang diterapkan pada kain
dengan teknik batik .................................................................... 40
Gambar 35. Ragam Hias Flora Fauna yang distilasi diterapkan pada tenun .. 39
Gambar 36. Ragam hias kreasi Flora Fauna dengan teknik ukir pada kayu . 39
Gambar 37. Berbagai ragam hias sebagai hiasan pinggir .............................. 42
Gambar 38. Beberapa Motif hias untuk hiasan pinggir ................................ 43
Gambar 39. Beberapa motif hias untuk hiasan bidang .................................. 44
Gambar 40. Ragam hias sebagai unsur estetis, bahan kain teknik batik ....... 45
Gambar 41. Ragam hias sebagai unsur estetis, bahan kayu, teknik
Ukir relief .................................................................................. 45
Pendahuluan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Peta Kompetensi
Modul ini secara khusus mempelajari tentang seni rupa, khususnya mengenai
pengetahuan tentang teknik menggambar ragam hias serta prosedur menggambar
ragam hias dengan disertai tahapan-tahapan menggambar yang berurutan agar mudah
diikuti oleh peserta diklat.
Adapun peta kompetensi modul menggambar ragam hias ini sebagai Berikut :
Gambar 1.
Peta Kompetensi Modul
1. Pelajari daftar isi serta skema kedudukan modul dengan cermat dan teliti, karena
dalam skema modul akan nampak kedudukan modul yang sedang Anda pelajari
dengan modul-modul yang lain.
2. Kerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana
pengetahuan yang telah Anda miliki.
3. Anda dapat mempelajari keseluruhan modul ini dengan cara yang berurutan.
Jangan memaksakan diri sebelum benar-benar menguasai bagian demi bagian
dalam modul ini, karena masing-masing saling berkaitan.
4. Setiap kegiatan belajar dilengkapi dengan uji kepahaman dan uji kompetensi. Uji
kepahaman dan uji kompetensi menjadi alat ukur tingkat penguasaan anda setelah
mempelajari materi dalam modul ini. Jika anda belum menguasai 75% dari setiap
kegiatan, maka anda dapat mengulangi untuk mempelajari materi yang tersedia
dalam modul ini.
5. Apabila anda masih mengalami kesulitan memahami materi yang ada dalam modul
ini, silahkan diskusikan dengan teman atau guru anda.
6. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar untuk
mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan.
7. Pahami setiap materi teori dasar yang akan menunjang dalam penguasaan suatu
pekerjaan dengan membaca secara teliti. Kemudian kerjakan soal-soal evaluasi
sebagai sarana latihan.
8. Untuk menjawab tes formatif usahakan memberi jawaban yang singkat, jelas dan
kerjakan sesuai dengan kemampuan setelah emmpelajari modul ini.
9. Bila terdapat penugasan, kerjakan tugas tersebut dengan baik dan bilamana perlu
konsultasikan dengan guru.
10. Catatlah kesulitan yang kalian dapatkan dalam modul ini untuk ditanyakan pada
guru.
11. Bacalah referansi lainnya yang berhubungan dengan materi modul agar kalian
mendapatkan tambahan pengetahuan.
Gambar 2.
Fungsi dan Manfaat Ragam Hias
A. Tujuan
C. Uraian Materi
1. Kegiatan Pengantar
a. Mengamati
b. Menanya
E. Rangkuman
1. Ornamen berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata ”ornare” yang berarti hiasan
atau perhiasan. Ragam hias atau ornamen terdiri dari berbagai jenis motif dan
motif-motif itulah yang digunakan sebagai penghias sesuatu yang ingin kita hiasi.
Oleh karena itu motif adalah dasar untuk menghias sesuatu ornamen.
2. Ornamen dimaksudkan untuk menghias sesuatu bidang atau benda, sehingga benda
tersebut menjadi indah, hal ini dapat kita lihat padahiasan kulit buku, piagam, kain
batik, tempat bunga dan barang-barang lainnya.
3. Semula ornamen-ornamen tersebut berupa garis seperti garis lurus, garis patah,
garis miring, garis sejajar, garis lengkung, lingkaran dan sebagainya yang
kemudian berkembang menjadi bermacam-macam bentuk yang beraneka ragam
coraknya
4. Prinsip-prinsip komposisi dalam menggambar ragam hias meliputi kesatuan
(unity), keseimbangan (balance), keselarasan (harmony), penekanan, irama
(rhytm), proporsi (proportion).
Dalam test ini setiap peserta didikt membaca dengan cermat dan teliti setiap
butir soal dibawah ini. Kemudian berdasarkan uraian materi, tulislah jawabannya pada
lembar jawaban test formatif yang telah disediakan.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
Gambar 3.
CORAK, TEKNIK, WARNA, DAN BAHAN DALAM MENGGAMBAR RAGAM HIAS
A. Tujuan
C. Uraian Materi
1. Kegiatan Pengantar
a. Mengamati
b. Menanya
E. Rangkuman
1. Menggambar ragam hias adalah cara menggambar dengan meniruobyek dan dapat
menggubah atau menstilasi bentuk.
2. Obyek gambar bentuk dapat berupa benda-benda mati, flora, fauna, manusia atau
alam benda.
F. Latihan/Kasus/Tugas
Dalam test ini setiap peserta didik membaca dengan cermat dan teliti setiap
butir soal dibawah ini. Kemudian berdasarkan uraian materi,tulislah jawabannya pada
lembar jawaban test formatif yang telah disediakan.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
Gambar 4.
MENERAPKAN MOTIF HIAS PADA BERBAGAI BAHAN SESUAI DENGAN
FUNGSINYA
A. Tujuan
1. Peserta didik dapat menjelaskan penerapan motif hias pada bagian tepi atau pinggir
suatu benda atau karya seni.
2. Peserta didik dapat menjelaskan penerapan motif hias pada permukaan bidang
suatu benda atau karya seni.
3. Peserta didik dapat menjelaskan penerapan motif hias sebagai inti atau bagian yang
berdiri sendiri dan merupakan unsur estetis.
4. Peserta didik dapat menjelaskan penerapan motif hias pada berbagai bahan sesuai
dengan fungsi benda.
C. Uraian materi
D. Aktivitas Pemelajaran
1. Kegiatan Pengantar
a. Mengamati
1) Menanyakan kepada ahli tentang penerapan motif hias pada bagian tepi
atau pinggir suatu benda atau karya seni.
2) Menanyakan kepada ahli tentang penerapan motif hias pada permukaan
bidang suatu benda atau karya seni.
3) Menanyakan penerapan motif hias sebagai inti atau bagian yang berdiri
sendiri dan merupakan unsur estetis.
4) Menanyakan penerapkan motif hias pada berbagai bahan sesuai dengan
fungsi benda
5) Mencatat semua hasil yang telah diperoleh
E. Rangkuman
1. Menggambar ragam hias adalah cara menggambar dengan meniru obyek dan dapat
menggubah atau menstilasi bentuk yang sesuai dengan penerapan bahan dan
fungsinya
2. Obyek gambar ragam hias dapat berupa benda-benda mati, flora, fauna, manusia
atau alam benda.
3. Di dalam menggambar ragam hias terdapat bentuk geometris, organis (non
geometris), dan dapat menstilasi.
4. Prinsip-prinsip komposisi dalam menggambar ragam hias meliputi: kesatuan
(unity), keseimbangan (balance), keselarasan (harmony), penekanan, irama
(rhytm), proporsi (proportion).
Dalam tes ini setiap peserta didik perlu membaca dengan cermat dan teliti
setiap butir soal dibawah ini. Kemudian berdasarkan uraian materi di atas tulislah
jawabannya pada lembar jawaban test formatif yang telah disediakan.
1. Sebutkan macam-macam bahan yang dapat dijadikan obyek dalam menggambar
ragam hias!
2. Jelaskan beberapa fungsi dalam membuat ragam hias !
PENUTUP
Dalam modul ini diperkenalkan berbagai jenis ornamen dari berbagai daerah,
dari berbagai jenis bahan-bahan yang dapat pergunakan dalam pembuatan ornamen,
mulai dari bahan yang lunak sampai pada bahan yang keras buatan maupun alami, dari
primitif, klasik, tradisional, sampai pada kreasi atau modern. Disamping itu
disampaikan juga teknik-teknik yang berkaitan dengan cara pembuatan dan juga
mengenai pengetahuan bahan yang digunakan dalam pembuatan ornamen atau ragam
hias.
EVALUASI
Dalam test ini setiap peserta didik membaca dengan cermat dan teliti setiap butir
soal dibawah ini. Kemudian berdasarkan uraian materi diatas tulislah jawabannya
pada lembar jawaban test formatif yang telah disediakan.
15. Penerapan ragam hias geometris dan organis pada benda fungsional, antara lai
adalah:
a. Ragam hias geometris dan organis yang dipakai untuk menghias bagian tepi
atau pingir suatu benda atau karya
b. Ragam hias geometris dan organis yang diterapakan pada permukaan bidang
suatu benda atau karya.
c. Ragam hias geometris dan organis sebagai pelengkap kegiatan pembangunan
arsitektural
d. Ragam hias geometris dan organis sebagai inti atau bagian yang berdiri sendiri
dan merupakan unsur estetis, biasanya dalam bentuk ornamen arsitektural.
16. Jenis-jenis ragam hias antara lain adalah
a. Ragam hias primitif
b. Ragam hias kreatif
c. Ragam hias tradisional
d. Ragam hias klasik
17. Ragam hias klasik ini adalah ragam hias yang dibuat oleh masyarakat pendahulu
yang telah mengalami proses panjang dan telah mencapai pada puncak estetisnya.
Ragam hias daerah yang telah mencapai puncaknya adalah:
a. Jakarta
b. Jepara
c. Yogyakarta
d. Surakarta
18. Ragam hias naturalis adalah ragam hias yang mengambil dari unsur-unsur dari;
a. Flora dan fauna
b. Gubahan atau stilasi dari flora dan fauna
c. Pengembangan dari flora dan fauna
d. d.Kreatifitas penciptanya
19. Ragam hias tradisional adalah ragam hias yang berkembang ditenga h-tengah
masyarakat secara turun-temurun, dan tetap digemari dan dilestarikan sebagai
sesuatu yang dapat memberi manfaat (keindahan) bagi kehidupan, dari masa ke
masa yang bersifat antara lain yaitu,
a. Kolektif fungsional
Bentuk : Wujud fisik yang dapat dilihat dan terbentuk dari berbagai
elemen/unsur bentuk
Desain : Sebuah rancangan/seleksi atau aransemen dari elemen formal
karya seni
Kreatif : Daya cipta
Motif : Pola; corak
Motif merupakan desain yang dibuat dari bagian- bagian
bentuk, berbagai macam garis atau elemen-elemen yang
terkadang begitu kuat
dipengaruhi oleh bentuk-bentuk stilasi alam dan benda
dengan gaya dari ciri khas zersendiri.
Ornamen : Hiasan yang dibuat (dengan digambar, dipahat maupun
cetak) untuk mendukung meningkatkan kualitas dan nilai
pada suatu benda atau karya seni
Teknik : Cara sistematik membuat atau mengerjakan sesuatu
Teknik tempel : Teknik dekorasi dengan menempel bahan lempung atau
bahan lainnya yang bukan lempung pada bodi
Teknik toreh : Teknik dekorasi dengan menorah atau menggores pada bodi
atau ornamen yang diterapkan
Teknik Cukil : Teknik dekorasi dengan mencukil/mengukir pada bodi atau
ornamen yang diterapkan
Teknik kuas : Teknik dekorasi dengan menguas bahan warna cat pada bodi
atau ornamen yang diterapkan
Tekstur : Nilai raba suatu permukaan yang terdiri dari tekstur kasar dan
halus
Swastika : Motif hias berbentuk dasar huruf Z yang saling berlawanan
Pilin : Salah satu ragam hias yang memiliki bentuk dasar huruf S
Meander : Ragam hias dengan bentuk dasar huruf T
Garis : Suatu hasil goresan yang disebut garis nyata , batas atau limit
suatu benda, batas sudut ruang, batas warna, bentuk massa,
rangkaian
LAMPIRAN
Lampiran
Lampiran 1. Uraian Materi Kegiatan Pembelajaran 1 - Fungsi dan Manfaat
Ragam Hias
Ragam hias atau ornamen berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata ”ornare”
yang artinya hiasan atau perhiasan. Ragam hias atau ornamen itu sendiri terdiri dari
berbagai jenis motif dan motif-motif itulah yang digunakan sebagai penghias sesuatu
yang ingin kita hiasi. Oleh karena itu motif adalah dasar untuk menghias sesuatu
ornamen. Ragam hias atau ornamen dimaksudkan untuk menghias sesuatu bidang atau
benda, sehingga benda tersebut menjadi indah seperti yang kita lihat pada hiasan kulit
buku, piagam, kain batik, tempat bunga dan barang-barang lainnya.
Di Indonesia ragam hias sudah ada sejak zaman primitif, tradisional, klasik
hingga sekarang, berkembang terus menerus tanpa batas. Pembuatan ragam hias
merupakan kebutuhan manusia setelah kebutuhan-kebutuan dasar yang lain terpenuhi.
Disamping itu pembuatan ragam hias seringkali dikaitkan dengan kepercayaan atau
agama tertentu pada masyarakat atau omunitas penciptanya, sehingga ragam hias
dalam kelompok masyarakat mempunyai makna simbolis dan nilai tertentu yang
terkait dengan kebudayaannya. Sedangkan pembuatan ragam hias dapat berupa
susunan garis lurus, garis patah, garis miring, garis sejajar, garis lengkung, lingkaran
serta dapat juga diambil dari motif atau bentuk benda dari alam sekitar berupa flora
dan fauna.
Ragam hias biasanya dibuat berdasarkan selera atau pesanan, dan bisa jadi
merupakan karakteristik penciptanya, hal tersebut didukung oleh latar belakang
penciptanya. Menurut Suhersono (2005: 13) motif merupakan desain yang dibuat dari
bagian-bagian bentuk, berbagai macam garis atau elemen-elemen yang terkadang
begitu kuat dipengaruhi oleh bentuk-bentuk stilasi alam dan benda dengan gaya dan
ciri khas tersendiri. Setiap motif dibuat dengan berbagai bentuk dasar atau berbagai
macam garis, misalnya garis berbagai segi (segi tiga atau segi empat), garis ikal atau
spiral, melingkar, berkelok-kelok (horizontal atau vertikal), garis yang berpilin-pilin
dan saling jalin-menjalin, garis yang berfungsi sebagai pecahan (arsiran) yang serasi,
garis tegak, garis miring dan sebagainya. Menurut Susanto (2011: 267) motif adalah
pola, corak, ragam, atau elemen yang berbeda antara satu dengan yang lain.
Gambar 5..
Binatang-binatang yang digambarkan manusia primitif.
(Man in the Primitive world)
Ragam hias tradisional adalah ragam hias yang dibuat oleh masyarakat
atau sekelompok masyarakat tertentu yang dilakukan sudah sejak lama dan
masih dibuat dan dapat dikembangkan sampai sekarang. Ragam hias tersebut
dibuat dengan bahan tertentu yang disesuaikan dengan fungsinya serta
dikerjakan oleh masyarakat itu sendiri, sehingga memberikan ciri atau karakter
pada masyarakat
pembuatnya. Adapun sumber ide penciptaan diambil dari lingkungan
sekitarnya (flora, fauna), kemudian dikembangkan maupun distilasi atau
digubah.
Gambar 6.
Motif ragam hias tradisonal diambil dari tumbuhan
yang sudah dikembangkan
Gambar 7.
Motif ragam hias tradisional dari bentuk binatang
yang sudah dikembangkan
Gambar 8.
Ragam hias klasik dari Jepara dibuat dengan
menggunakan bahan kayu
Ragam hias modern adalah ragam hias yang dibuat oleh masyarakat
sekarang yang memadukan dari berbagai unsur maupun tidak memadukan dan
tanpa ikatan pada tata nilai tertentu. Hal penting yang menjadi acuan adalah
nilai estetis dan memenuhi selera pasar atau konsumen. Penciptaan raagam
hias modern seringkali mengambil dari berbagai sumber. Penerapan ragam
hias ini tidak terbatas pada bahan-bahan tertentu yang telah ada tetapi sudah
pada mengkombinasikan bahan.
Gambar 9.
Ragam hias modern
Gambar 10.
Beberapa jenis garis
Gambar 11.
Motif hias swatika
2) Pilin
Pilin adalah salah satu ragam hias yang memiliki bentuk dasar
huruf S. Kemudian dalam variasinya juga dapat berbentuk SS (pilin
ganda).
Gambar 12.
Swastika berganda
3) Meander
Meander merupakan ragam hias dengan bentuk dasar huruf T.
Tetapi dalam perkembangannya, ragam hias ini memunculkan ragam hias
swastika
Gambar 13.
Motif hias meander
4) Kawung
Kawung di dalam pengertian bahasa Sunda berarti arena atau
kolang-kaling. Oleh karena itu ragam hias kawung memiliki bentuk
menyerupai buah aren yang dipotong melintang sehingga kelihatan empat
biji aren sehingga megar atau mengembang.
Gambar 14.
Motif kawung
5) Tumpal
Tumpal yaitu motif hias dari ragam hias tradisional Nusantara
yang memiliki bentuk dasar segitiga sama kaki
Gambar 15.
Motif hias tumpal
Gambar 16.
Beberapa unsur motif berupa garis-garis
Gambar 17.
Motif bunga, buah, dan daun patran
Gambar 18.
Stilasi bentuk jago dan kepiting
Gambar 19.
Lambang keraton Yogyakarta
Fungsi ragam hias sebagai penghias saja atau hanya untuk menambah
keindahan barang yaitu, ragam hias tersebut tidak mempunyai fungsi lain
selain menghias.
Gambar 20.
Penerapan ragam hias pada gerabah
Gambar 21.
Penerapan ragam hias pada selendang
Gambar 22.
Penerapan ragam hias pada tenun
Gambar 23.
Penerapan ragam hias pada batik
Gambar 24.
Penerapan ragam hias pada ukir kayu
Gambar 25.
Penerapan ragam hias pada batu
Gambar 26.
Ragam hias yang terdapat pada pilar bangunan
Karya ragam hias yang diciptakan pada zaman purba atau zaman
primitif. Ciri-ciri umum dari seni ornamen primitif adalah sederhana, tegas,
kaku, cenderung bermotif geometris, berupa goresan spontan biasanya
mengnadung makna simbolis tertentu.
Sedangkan komposisi yang diterrapkan biasssaanya berderet, sepotont-
sepotong, berulang, berselang-seling, den sering juga dijumpai penyusunan
secara terpadu. Karya seni frimitif bersifat universal karena ciri-ciri umumnya
hampir sama di seluruh dunia.
Gambar 27.
Ragam hias primitif
Gambar 28.
Motif hias klasik Madura
Gambar 29.
Ragam hias tradisional ceplok ambar sekar
diterapkan pada kain dengan teknik batik
Ragam hias ini merupakan hasil kreasi atau ciptaan seniman yang baru
dan lepas dari kaidah-kaidah tradisi, klasik atau primitif. Ragam hias ini
bersifat individu. Proses dan terciptanya ragam hias modern terkadang
bertolak atau mengambil inspirasi dari seni primitif atau tradisional atau
merupakan hasil inovasi/kreativitas seniman secara pribadi, sehingga karya
yang tercipta merupakan cerminan pribadi senimannya.
Gambar 30.
Ragam hias modern diterapkan pada kain dengan teknik batik
Gambar 31.
Ragam hias modern diterapkan pada kayu dengan teknik ukir
Gambar 32.
Ragam hias hasil kreasi penciptanya, diterapkan pada kain dengan
teknik batik
Teknik pembuatan ragam hias dengan cara realis atau naturalis adalah
pembuatan motif ragam hias yang berusaha mendekati atau mengikut bentuk-
bentuk secara alami tanpa melali suatu gubahan. Bentuk-bentuk alami yang
dimaksud, berupa bentuk binatang, tumbuhan, manusia dan benda-benda alam
lainnya.
Gambar 33.
Ragam hias realis yang diterapkan pada kayu
dengan teknik ukir
Gambar 34.
Ragam hias realis tumbuhan yang diterapkan
pada kain dengan teknik batik
Teknik atau cara pembuatan ragam hias dengan cara stilisasi yaitu
pembuatan motif ornamen dengan cara melakukan gubahan atau mengubah
bentuk tertentu, dengan tidak meniggalkan identitas atau ciri khas. Bentuk-
bentuk yang dijadikan inspirasi adalah binatang, tumbhan, manusia, dan benda
alam lainnya.
Gambar 35.
Ragam hias flora fauna yang distilasi diterapkan pada tenun
Pembuatan dengan cara ini yaitu motif hias yang dibuat dengan
mengkombinasikan beberapa bentuk atau motif, yang merupakan hasil kreasi
dari senimannya. Motif yang tercipta dengan cara ini biasanya mewakili
karakter atau identitas individu penciptanya (idealisme)
Gambar 36.
Ragam hias kreasi flora fauna, dengan teknik ukir pada kayu
Gambar 37.
Berbagai Ragam hias sebagai hiasan pinggir
Gambar 38
Beberapa motif hias untuk hiasan pinggir
Gambar 39.
Beberapa motif hias untuk hiasan bidang
Gambar 40
Ragam hias sebagai unsur estetis, bahan kain teknik batik
Gambar 41.
Ragam hias sebagai unsur estetis, bahan kayu,
teknik ukir relief
1. Ornamen atau ragam hias dimaksudkan untuk menghias sesuatu bidang atau benda,
sehingga benda tersebut menjadi indah seperti yang kita lihat pada hiasan kulit
buku, piagam, kain batik, tempat bunga dan barang-barang lainnya.
2. Ornamen berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata ”ornare” yang artinya hiasan
atau perhiasan. Ragam hias atau ornamen itu sendiri terdiri dari berbagai jenis
motif dan motif-motif itulah yang digunakan sebagai penghias sesuatu yang ingin
kita hiasi. Oleh karena itu motif adalah unsur dasar untuk menghias sesuatu
ornamen.
Ragam hias yang diambil dari flora dan fauna atau stilasi atau gubahan
pengembangan dari flora fauna.
1. Macam-macam bahan yang dapat digunakan dala pembuatan ragam hiasya itu;
kayu, kulit, keramik (tanah liat), kain, bahan tenun, logam, batu dan sebagainya.
2. Fungsi ragam hias adalah; 1) menghias bagian pingir atau tepi pada suatu karya, 2)
menghias secara penuh suatu bidang, dan 3) Sebagai sesuatu yang menyatu dalam
konstruksi suatu barang atau karya.