KEPEGAWAIAN
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar....................................................................................................... 2
Daftar Isi................................................................................................................ 3
Modul XI :
KD 3. 8 Perencanaan Karir Pegawai ................................................................ 6
I. Kompetensi Inti ...................................................................................... 6
II. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi .................... 7
III. Tujuan Pembelajaran .............................................................................. 7
IV. Petunjuk Penggunaan Modul.................................................................. 7
V. Peta Konsep ............................................................................................ 8
VI. Materi ..................................................................................................... 9
A. Pengertian Perencanaan Karir ...................................................... 9
B. Elemen Perencanaan Karir ........................................................... 10
C. Faktor – Faktor Perencanaan Karir ............................................... 11
D. Tahapan Perencanaan Karir .......................................................... 12
E. Manfaat Perencanaan Karir .......................................................... 13
VII. Rangkuman ............................................................................................. 15
VIII. Evaluasi .................................................................................................. 16
IX. Daftar Pustaka ....................................................................................... 17
Modul XII :
KD 3.11 Penghargaan Pegawai.......................................................................... 44
I. Kompetensi Inti ...................................................................................... 44
II. Kompetensi Dasar dan Infikator Pencapaian Kompetensi ..................... 45
III. Tujuan Pembelajaran .............................................................................. 45
IV. Pentunjuk Penggunaan Modul ............................................................... 46
V. Peta Konsep ............................................................................................ 46
VI. Materi ..................................................................................................... 47
A. Pengertian Penghargaan Pegawai .................................................... 47
B. Manfaat dan Tujuan Penghargaan Pegawai .................................... 48
C. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian Penghargaan...... 49
D. Bentuk – Bentuk Penghargaan......................................................... 51
E. Waktu Pemberian Penghargaan....................................................... 52
VII. Rangkuman ............................................................................................... 53
VIII. Evaluasi .................................................................................................... 54
IX. Daftar Pustaka .......................................................................................... 55
I. Kompetensi Inti
1. Setelah Melalui diskusi kelompok dan menggali informasi dari berbagai sumber
peserta didik dapat mengemukakan pengertian perencanaan karir dengan percaya
diri dan santun
2. Setelah Melalui diskusi kelompok menggali informasi dari berbagai sumber
peserta didik dapat mengklasifikasikan unsur-unsur program perencanaan karir
dengan teliti dan tanggung jawab
3. Setelah berdiskusi dan menggali informasi peserta didik menguraikan tahapan
dalam proses perencanaan karir dengan rinci dan percaya diri.
4. Dengan disediakan berbagai dokumen pendukung peserta didik dapat
menyimpulkan manfaat perencanaan karir dengan cermat dan mandiri
5. Setelah berdiskusi peserta didik dapat merancang perencanaan karir pegawai
dengan penuh semangat dan percaya diri.
6. Setelah berdiskusi peserta didik dapat membuat perencanaan karir pegawai
dengan cermat dan toleran
1. Setiap peserta didik wajib mempelajari Modul ini sesuai dengan kegiatan belajar
yang bersangkutan atau sesuai dengan petunjuk guru.
2. Apabila dalam mempelajari Modul ini peserta didik mengalami kesulitan,
hendaknya menanyakan kepada para guru ataupun mencari lewat buku-buku
penunjang lainnya.
3. Peserta didik dianjurkan untuk melengkapi referensi seperti internet, koran, buku
dari sumber lain yang relevan/sesuai dengan pembahasan bila memang
diperlukan.
4. Setelah selesai kegiatan belajar yang bersangkutan, setiap peserta didik menjawab
soal-soal latihan dan menyelesaikan tugas sesuai petunjuk.
5. Bila tes hasil belajar belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) maka
siswa yang bersangkutan harus mengikuti program remedial sampai mencapai
KKM.
7 OTK KEPEGAWAIAN| SMKS PRAJA UTAMA LAMPUNG TIMUR
MANAJEMEN PERKANTORAN
V. Peta Konsep
Pengertian
Perencanaan
Karir Pegawai
Elemen
Perencanaan
Karir Pegawai
Faktor - Faktor
Perencanaan
Perencanaan
Karir Pegawai
Karir
Tahapan
Perencanaan
Karir
Manfaat
Perencanaan
Karir
VI. Materi
Secara
umum
dapat
dikatakan
bahwa
suatu karir
akan berisi
kenaikan
tingkat dari
Sumber http://www.materi-it.com/2014/12/tes-
karir-yang-sesuai-kepribadian.html
Senada dengan itu Malthis menyatakan bahwa karir adalah rangkaian posisi yang
berkaitan dengan kerja yang ditempati seseorang sepanjang hidupnya (hal.342). Konsep
baru tentang karir adalah protean career yaitu karir yang senantiasa berubah seiring
berubahnya minat, kemampuan, nilai dan lingkungna kerja seseorang (Noe, 378).
Menurut Gibson dkk. (1995: 305) karir adalah rangkaian sikap dan perilaku yang
berkaitan dengan pengalaman dan aktivitas kerja selama rentang waktu kehidupan
seseorang dan rangkaian aktivitas kerja yang terus berkelanjutan.
Dengan demikian karir seorang individu melibatkan rangkaian pilihan dari berbagai
macam kesempatan. Jika ditinjau dari sudut pandang organisasi, karir melibatkan
proses dimana organisasi memperbaharui dirinya sendiri untuk menuju efektivitas karir
yang merupakan batas dimana rangkaiandari sikap karir dan perilaku dapat memuaskan
seorang individu.
dalam batas-batas yang dapat diterima dan digunakan dalam penyelesaian, atau dalam
arti yang lebih ringkas perencanaan karir merupakan proses di mana sesorang menyeleksi
tujuan karir dan arus karir untuk mencapai tujuan tersebut.
Pada dasarnya perencanaan karir terdiri atas 2 (dua) elemen utama yaitu :
1. Perencanaan Karir Individual (Individual Career Planning)
Perencanaan karir individual terfokus pada individu yang meliputi latihan diagnostic,
dan prosedur untuk membantu individu tersebut menentukan “siapa saya” dari segi
potensi dan kemampuannya.
Perencanaan karir individual meliputi :
a. Penilaian diri untuk menentukan kekuatan, kelemahan, tujuan, aspirasi,
preferensi, kebutuhan, ataupunjangka karirnya (career anchor)
b. Penilaian pasar tenaga kerja untuk menentukan tipe kesempatan yang tersedia
baik di dalam maupun di luar organisasi
c. Penyusunan tujuan karir berdasarkan evaluasi diri
d. Pencocokan kesempatan terhadap kebutuhan dan tujuan serta pengembangan
strategi karir
e. Perencanaan transisi karir.
2. Perencanaan Karir Organisasional (Organizational Career Planning)
Perencanaan karir organisasional mengintegrasikan kebutuhan SDM dan sejumlah
aktivitas karir dengan lebih menitikberatkan pada jenjang atau jalur karir (career path).
Tujuan program perencanaan karir organisasional adalah :
a. Pengembangan yang lebih efektif tenaga berbakat yang tersedia.
b. Kesempatan penilaian diri bagi karyawan untuk memikirikan jalur-jalur karir
tradisional atau jalur karir yang baru.
c. Pengembangan sumber daya manusia yang lebih efisien di dalam dan di antara
divisi dan/atau lokasi geografis
d. Kepuasan kebutuhan pengembangan pribadi karyawan
e. Peningkatan kinerja melalui pengalaman on the job training yang diberikan oleh
perpindahan karir vertical dan horizontal
f. Meningkatkan loyalitas dan motivasi karyawan yang dapat menyebabkan
berkurangnya perputaran karyawan
g. Suatu metode penentuan kebutuhan pelatihan dan pengembangan.
Sebuah pendapat bijak mengatakan bahwa arah hidup kita sangat ditentukan oleh tiga
keputusan penting yang pernah kita buat. Pertama keputusan untuk memiliki bidang
pendidikan yang akan kita tempuh. Kedua keputusan untuk memilih pasangan hidup kita
dan ketiga keputusan untuk memilih karir (dalam arti sempit sering diartikan memilih
bidang pekerjaan).
Ketiga hal tersebut sebelum diputuskan perlu direncaanakan sebelumnya untuk memilih
apa yang terbaik dan apa yang harus dilakukan. Khususnya dalam pembahasan ini akan
diulas masalah Perencanaan Karir. Merencanakan karir secara baik akan menentukan kita
dalam meraih tujuan karir yang sesuai dengan harapan dan memberikan kontribusi dalam
kesuksesan hidup.
Kegiatan Siswa :
Kaitkan gambar di samping
dengan elemen perencanaan
karier pegawai. Berilah
alasan mu!
Sumber:https://www.blogger.com/blogin.g?blogspotURL=http%3A%2F%2Fartikel-
manajemen.blogspot.com%2F2009%2F12%2Fpentingnya-perencanaan-karir-
career.html&bpli=1
Sumber : http://pelatihindonesia.com/manfaat-dari-perencanaan-karir/
Dan untuk merencanakan karir secara baik ada beberapa faktor penting yang perlu
diperhatikan, yaitu :
1. Motivasi sangat terkait dengan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan yang realistis
namun sekaligus menantang akan menimbulkan motivasi untuk meraihnya. Tujuan
yang sangat muluk-muluk tanpa memperhatikan kewajarannya dapat melemahkan
motivasi bahkan menimbulkan putus asa mengingat kesulitan untuk mencapainya dan
terasa musykil. Jadi untuk membangun motivasi dalam perencanaan karir buatlah
tujuan karir yang menantang sekaligus realistis.
2. Kompetensi meliputi seluruh aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus
dimiliki. Jika ingin meniti karir dalam bidang tertentu, katakanlah dalam bidang
pemasaran, anda harus meningkatkan pengetahuan anda tentang pemasaran,
meningkatkan keterampilan pemasaran dan bersikap bagaikan seorang marketer.
3. Keberhasilan pencapaian perencanaan karir ditentukan pula oleh jejaring yang kita
miliki. Sejauh mana orang lain mengenal diri kita, sejauh mana orang lain mengenal
kemampuan kita. Jejaring juga akan membuka akses, memberikan peluang bagi kita
untuk lebih meningkatkan pencapaian karir. Tentu hal ini tetap harus berlandaskan
motivasi dan kompetensi.
4. Peluang adalah faktor yang relatif ”uncontrollabel,” diluar kendali kita. Namun, kita
dituntut jeli melihatnya, sering disebut peluang jarang berulang dua kali, begitu
diperoleh kita harus jeli melihatnya dan segera menangkap apabila hal tersebut
selaras dengan perencanaan karir yang telah dibuat.
5. Berikutnya adalah konsistensi dan fleksibilitas. Sengaja kedua hal ini penulis
satukan, mengingat disatu sisi hal ini sesungguhnya tidak saling terpisahkan namun
disisi lain kita pun harus jeli kapan harus tetap konsisten dan kapan bisa fleksibel.
Menurut penulis kita harus tetap konsisten jika menyangkut nilai dasar kita dalam
merencanakan karir, nilai adalah prinsip dan harus ditegakkan secara konsisten.
Selain itu untuk tujuan yang bersifat jangka panjang kita pun harus konsisten.
Namun, kita bisa fleksibel apabila hal itu lebih bersifat teknis, operasional dan
bersifat ”temporary” atau berjangka pendek. Jika menyangkut kompetensi anda harus
konsisten dengan ”core competency” yang dimiliki, namun dapat lebih fleksibel
untuk ”functional competency” atau ”specific competency.”
Pada umumnya manusia dalam kehidupan pekerjaannya melewati beberapa tahap karir
(Tampubolon, 2008:204). Tahap-tahap itu sebagai berikut:
1. Tahap Penegakan
Tahap ini disebut sebagai tahap penegakan, dimana dalam tahap ini pegawai
cenderung akan memenuhi kebutuhan akan rasa aman dalam tahun-tahun pertama
menjalankan pekerjaannya. Biasanya
berlangsung selama lima tahun pertama
dalam masa kerja.
2. Tahap Kemajuan
Pada tahap kemajuan ini pegawai mulai
memupuk harga diri, otonomi, dan
berusaha untuk dipromosikan. Tahap ini
berlangsung kira-kira pada usia 30
sampai 45 tahun.
Sumber : https://www.kaskus.co.id/thread/59a9f0d5dbd77093728b4567/10-
langkah-perencanaan-karir-agar-masa-depan-sukses/
3. Tahap Pemeliharaan
Pada tahap pemeliharaan ini, kebutuhan adalah yang paling dominan dan pegawai
merasa tidak puas terhadap pekerjaannya.
4. Tahap Pensiun
Pada tahap pensiun ini, pegawai mulai diketahui perjalanan karirnya, apakah macet
atau memburuk karirnya selama tahap sebelumnya, dan bagi mereka yang mengalami
hal tersebut maka pada tahap ini karir mereka tidak bertahan lama. Mereka mulai
mengharapkan pensiun dan kesempatan untuk melakukan pekerjaan lain. Dari
perjalanan tahap-tahap tersebut, dapat disimpulkan bahwa kebutuhan dan harapan
berubah pada saat orang-orang bergerak melalui setiap tahap karir. Lama
berlangsungnya setiap adalah bervariasi untuk masing-masing orang.
https://spiritkonselingbk.wordpress.com/
category/bimbingan-karir/
Kegiatan Siswa :
Sumber : https://pro-m.net/10-langkah-perencanaan-karir-agar-masa-depan-sukses/
4. Memberikan informasi kepada organisasi dan individu yang lebih baik mengenai
jalur potensial karir di dalam suatu organisasi.
5. Mengembangkan pegawai yang dapat dipromosikan, perencanaan karir membantu
membangun penawaran internal atas talenta yang dapat dipromosikan untuk
mempertemukan dengan lowongan yang disebabkan oleh masa pension, berhenti
bekerja dan pengembangan.
6. Menyediakan fasilitas bagi penempatan internasional, organisasi global
menggunakan perencanaan karir untuk membantu mengidentifikasikan dan
mempersiapkan penempatan di luar negeri.
7. Membantu menciptakan keanekaragaman angkatan kerja, ketika mereka diberikan
bantuan perencanaan karir, pekerja dengan latar belakang berbeda dapat belajar
tentang harapan-harapan organisasi untuk pertumbuhan sendiri dan pengembangan.
8. Membuka jalan bagi karyawan yang potensial, perencanaan karir memberikan
keberanian kepada karyawan untuk melangkah maju kemampuan potensial mereka
karena mereka mempunyai tujuan karir yang spesifik, tidak hanya mempersiapkan
pekerja untuk lowongan di masa depan.
9. Mengurangi kelebihan, perencanaan karir menyebabkan karyawan, manajer dan
departemen sumber daya manusia menjadi berhati-hati atas kualifikasi karyawan,
mencegah manajer yang mau menang sendiri dari pembatasan sub-ordinate kunci.
10. Membantu pelaksanaan rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui, perencanaan
karir dapat membantu anggota kelompok agar siap untuk jabatan-jabatan penting,
persiapan ini akan membantu pencapaian rencana-rencana kegiatan yang telah
disetujui.
Sumber : http://www.jtanzilco.com/blog/detail/413/slug/perencanaan-karir
VII. Rangkuman
PERENCANAAN KARIR
Tahapan Perencanaan Karir adalah tahapan yang harus dilalui oleh seorang pegawai
dalam hal perencanaan dan pengembangan karir
VIII. Evaluasi
a. Objektif test
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada
salah satu jawaban yang benar!
1. Menurunkan tingkat perputaran karyawan, merupakan salah satu
dari…..perencanaan karir
a. Manfaat
b. Faktor
c. Tujuan
d. Pengertian
e. Elemen
2. Yang bukan tahap-tahap karir menurut Malthis (2003:346), yaitu :
a. Karir awal
b. Karir menengah
c. Karik akhir
d. Akhir karir
e. Pensiun
3. Salah satu faktor perencanaan karir yang perlu diperhatikan yaitu :
a. Motivasi
b. Pensiun
c. Individual
d. Kemajuan
e. organisasional
4. Di Bawah ini yang merupakan tujuan program perencanaan karir organisasional
yaitu :
a. Kesempatan penilaian diri bagi karyawan untuk memikirikan jalur-jalur karir
tradisional atau jalur karir yang baru
b. Penyusunan tujuan karir berdasarkan evaluasi diri
c. Penilaian diri untuk menentukan kekuatan, kelemahan, tujuan, aspirasi,
preferensi, kebutuhan, ataupunjangka karirnya (career anchor
d. Motivasi sangat terkait dengan tujuan yang ingin dicapai.
e. Kompetensi meliputi seluruh aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
harus dimiliki.
5. pola pengalaman berdasarkan pekerjaan yang merentang sepanjang perjalanan
pekerjaan yang dialami oleh setiap individu/pegawai dan secara luas dapat dirinci
ke dalamobyective events yang dapat dijadikan asumsi untuk masa yang akan
datang dengan tujuan memvisualisasi dan memformulasi hasil yang diinginkan,
urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapat
diterima dan digunakan dalam penyelesaian merupakan pengertian dari…..
a. Perencanaan Karir
b. Pengembangan karir
c. Elemen perencanaan karir
d. Tujuan Perencanaan karir
e. Tahapan perencanaan karir
b. Essay Test
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar dan jelas !
1. Deskripsikanlah yang dimaksud dengan perencanaan karir pegawai !
Jawab :...................................................................................................................
...............................................................................................................................
Penugasan Kelompok
Pahami instruksi soal dengan teliti, kerjakan sesuai dengan petunjuk !
1. Buatlah sebuah rancangan perencanaan karir pegawai berdasarkan
contoh yang ada
2. Buatlah hasil rancangan tersebut ke dalam Microsoft powerpoint dengan
tampilan yang menarik
3. Presentasikanlah hasil rancangan anda .
I. Kompetensi Inti
1. Melalui diskusi kelompok dan menggali informasi dari berbagai sumber belajar
peserta didik dapat mendeskripsikan ruang lingkup penilaian kinerja pegawai
dengan cermat dan santun
2. Melalui diskusi kelompok dan menggali informasi dari berbagai sumber peserta
didik dapat mengimplementasikan metode penilaian kinerja pegawai dengan tepat
dan tanggung jawab
3. Setelah melakukan pengumpulan data/infromasi (pengetahuan, konsep, teori) dan
menggali informasi peserta didik mampu menganalisis sasaran penilaian kinerja
pegawai dengan rinci dan percaya diri
4. Setelah melakukan pengumpulan data/infromasi (pengetahuan, konsep, teori) dan
menggali informasi peserta didik dapat memilih program penilaian kinerja pegawai
dengan rinci
5. Setelah berdiskusi peserta didik dapat membuat rencana tindak lanjut hasil
penilaian kinerja pegawai dengan kerjasama dan semangat dan percaya diri
6. Setelah berdiskusi peserta didik dapat mempraktekkan rencana tindak lanjut hasil
penilaian kinerja pegawai dengan kerjasama, semangat dan percaya diri dengan
menggunakan peralatan computer yang ada.
1. Setiap peserta didik wajib mempelajari modul ini sesuai dengan kegiatan belajar
yang bersangkutan atau sesuai dengan petunjuk guru.
2. Apabila dalam mempelajari modul ini peserta didik mengalami kesulitan,
hendaknya menanyakan kepada para guru ataupun mencari lewat buku-buku
penunjang lainnya.
3. Peserta didik dianjurkan untuk melengkapi referensi seperti internet, koran, buku
dari sumber lain yang relevan/sesuai dengan pembahasan bila memang diperlukan.
4. Setelah selesai kegiatan belajar yang bersangkutan, setiap peserta didik menjawab
soal-soal latihan dan menyelesaikan tugas sesuai petunjuk.
5. Bila tes hasil belajar belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) maka
siswa yang bersangkutan harus mengikuti program remedial sampai mencapai
KKM.
6. Siswa yang tuntas boleh dilakukan pengayaan dengan melanjutkan pelajaran
berikutnya.
V. Peta Konsep
Pengertian
Penilaian Kinerja
PNS
Tujuan Penilaian
Kinerja PNS
Metode
Penilaian Kinerja
PNS
Penyusunan
Penilaian Kinerja
Sasaran Kerja
Pegawai
Pegawai ( SKP)
Jangka Waktu
dan Kategori
Penilaian Kinerja
Penggunaan
Hasil Kinerja
Pelaporan,
Monitoring dan
Evaluasi
VI. Materi
Sumber : https://e-kinerja.kemlu.go.id/
h. Pejabat penilai adalah atasan langsung PNS yang dinilai, dengan ketentuan paling
rendah pejabat struktural eselon V atau pejabat lain yang ditentukan.
i. Atasan pejabat penilai adalah atasan langsung dari pejabat penilai.
j. Pejabat Pembina Kepegawaian adalah Pejabat Pembina Kepegawaian sebagaimana
dimaksud dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur wewenang
pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian PNS.
Dalam Per Men. KP RI Nomor: 5
Tahun 2017 yang dimaksud dengan:
a. Kinerja adalah hasil dari
pelaksanaan kontrak kinerja
dan/atau tugas dan fungsi jabatan
dalam organisasi.
b. Penilaian Kinerja Pegawai adalah
suatu proses untuk mendapatkan
informasi kinerja pegawai sesuai
dengan kontrak kinerja dan/atau
tugas dan fungsi jabatan dalam organisasi. Sumber:https://sleekr.co/blog/metode-
untuk-penilaian-kerja/
22 OTK KEPEGAWAIAN| SMKS PRAJA UTAMA LAMPUNG TIMUR
MANAJEMEN PERKANTORAN
c. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia
yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh
pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
d. Pejabat Penilai adalah atasan langsung PNS yang dinilai.
e. Kalibrasi adalah proses peneraan hasil penilaian kinerja oleh atasan Pejabat Penilai
secara berjenjang.
f. Formula Distribusi Kinerja adalah rumusan prosentase penyebaran pegawai
berdasarkan perhitungan tertentu untuk mendukung sistem merit.
g. Kementerian adalah Kementerian Kelautan dan Perikanan.
h. Pejabat Pembina Kepegawaian adalah Menteri Kelautan dan Perikanan
Penilaian kinerja Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan
dilakukan dengan tujuan (Per. Men. KP RI Nomor: 5/PERMEN-KP/2017):
a. Mendapatkan informasi kinerja Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian
Kelautan dan Perikanan sesuai dengan kontrak kinerja dan/atau tugas dan fungsi
jabatan dalam organisasi; dan
b. Teridentifikasinya Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Kelautan dan
Perikanan yang memiliki kategori baik, cukup, dan kurang dalam melaksanakan
kontrak kinerja dan/atau tugas dan fungsi jabatan dalam organisasi.
Penilaian kinerja Pegawai Negeri Sipil secara strategis diarahkan sebagai pengendalian
perilaku kerja produktif yang disyaratkan untuk mencapai hasil kerja yang disepakati dan
bukan penilaian atas kepribadian seseorang Pegawai Negeri Sipil. Unsur perilaku kerja
yang mempengaruhi penilaian kinerja harus relevan dan berhubungan dengan pelaksanaan
tugas pekerjaan dalam jenjang jabatan setiap Pegawai Negeri Sipil
yang dinilai. Penilaian kinerja Pegawai Negeri Sipil bertujuan
untuk menjamin objektivitas pembinaan Pegawai Negeri Sipil
dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karier
yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja.
Penilaian kinerja Pegawai Negeri Sipil dilakukan berdasarkan
prinsip objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan.
Hasil penilaian kinerja Pegawai Negeri Sipil dimanfaatkan
sebagai dasar pertimbangan penetapan kebijakan pembinaan,
karier Pegawai Negeri Sipil yang berkaitan dengan bidang
pekerjaan, pengangkatan dan penempatan, pengembangan,
penghargaan, dan disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Sumber : https://www.tokopedia.com/djebenkbookstore/buku-manajemen-penilaian-
kinerja-karyawan
Berdasarkan pasal 4 PP No. 46 Tahun 2011, penilaian prestasi kerja PNS dibagi dalam 2
(dua) unsur yaitu :
a. Sasaran Kerja Pegawai (SKP) merupakan rencana kerja dan target yang akan dicapai
oleh seorang PNS dan dilakukan berdasarkan kurun waktu tertentu. Sasaran kerja
pegawai meliputi beberapa aspek :
1) Kuantitas merupakan ukuran jumlah atau banyaknya hasil kerja yang dicapai oleh
seorang pegawai.
2) Kualitas merupakan ukuran mutu setiap hasil kerja yang dicapai oleh seorang
pegawai.
3) Waktu merupakan ukuran lamanya proses setiap hasil kerja yang dicapai oleh
seorang pegawai.
4) Biaya merupakan besaran jumlah anggaran yang digunakan setiap hasil kerja oleh
seorang pegawai.
b. Perilaku kerja merupakan setiap tingkah laku, sikap atau tindakan yang dilakukan
oleh seorang PNS yang seharusnya dilakukan atau tidak dilakukan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun unsur perilaku kerja
meliputi :
1) Orientasi pelayanan merupakan sikap dan perilaku kerja PNS dalam memberikan
pelayanan kepada yang dilayani antara lain meliputi masyarakat, atasan, rekan
sekerja, unit kerja terkait, dan/atau instansi lain.
2) Integritas merupakan kemampuan seorang PNS untuk bertindak sesuai dengan
nilai, norma dan etika dalam organisasi.
3) Komitmen merupakan kemauan dan kemampuan seorang PNS untuk dapat
menyeimbangkan antara sikap dan tindakan untuk mewujudkan tujuan organisasi
dengan mengutamakan kepentingan dinas daripada kepentingan diri sendiri,
seseorang, dan/atau golongan.
4) Disiplin merupakan kesanggupan seorang PNS untuk menaati kewajiban dan
menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan atau
peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi sanksi.
5) Kerja sama merupakan kemauan dan kemampuan seorang PNS untuk bekerja sama
dengan rekan sekerja, atasan, bawahan baik dalam unit kerjanya maupun instansi
lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan tanggung jawab yang diembannya.
6) Kepemimpinan merupakan kemampuan dan kemauan PNS untuk memotivasi dan
mempengaruhi bawahan atau orang lain yang berkaitan dengan bidang tugasnya
demi tercapainya tujuan organisasi.
a. Unsur-Unsur SKP
Unsur-unsur SKP merupakan bagian dari formulir SKP yang akan merupakan bagian
dari penyusunan SKP. Unsur-Unsur SKP terdiri dari kegiatan tugas jabatan, angka
kredit dan target.
1) Kegiatan tugas jabatan harus mengacu kepada penetapan kinerja/RKT instansi
masing-masing dan dijabarkan sesuai dengan tugas, fungsi, wewenang dan
tanggung jawabnya beserta uraian tugas yang dimiliki oleh masing-masing
tingkatan jabatan dari yang tertinggi hingga tingkatan terendah (Eselon I-V, JFU
dan JFT). Pengisian SKP pada kolom kegiatan tugas jabatan harus memenuhi
kriteria jelas, dapat diukur, relevan, dapat dicapai dan memiliki target waktu.
2) Angka kredit merupakan Satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan atau akumulasi
nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang pejabat fungsional dalam
rangka pembinaan karier yang bersangkutan ditetapkan dengan jumlah angka kredit
yang akan dicapai.
3) Target merupakan rencana capaian kegiatan dari tugas jabatan yang akan
diwujudkan secara jelas sebagai ukuran prestasi kerja. Target harus harus meliputi
beberapa aspek seperti kuantitas, kualitas, Waktu dan biaya. Kuantitas (Target
Output) dapat berupa dokumen, konsep, naskah, surat keputusan, paket, laporan,
dan lain-lain. Kualitas (Target Kualitas) merupakan mutu hasil kerja yang terbaik,
target kualitas diberikan nilai paling tinggi 100 (seratus).
4) Waktu (Target Waktu) merupakan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan, misalnya bulanan, triwulan, kwartal, semester, dan
tahunan.
5) Biaya (Target Biaya) biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
dalam 1 (satu) tahun, misalnya jutaan, ratusan juta, miliaran, dan lain-lain. Dalam
hal biaya hanya diisi oleh PNS yang secara langsung mempertanggungjawabkan
biaya kegiatan tersebut dalam hal ini PPK (Pejabat Pembuat Komitmen).
Dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor: 5 Tahun 2017, berdasarkan
penilaian kinerja PNS selanjutnya dilakukan Kalibrasi dengan tahapan sebagai berikut:
a. Atasan Pejabat Penilai melakukan penilaian kembali kinerja bagi setiap PNS yang
dinilai;
b. Hasil penilaian kinerja dikumpulkan untuk dilakukan kalibrasi sampai mempunyai
formulasi distribusi penilaian kinerja seperti tabel konversi pada bagian prosentasi
distribusi yang disarankan;
c. Proses pada angka 2 di atas, diteruskan secara berjenjang sampai kepada unit kerja
tertinggi di setiap unit kerja eselon I;
d. Distribusi jumlah pegawai pada setiap jenjang ditetapkan sesuai dengan prosentase
dalam Tabel Konversi;
e. Penilaian kinerja dituangkan dalam formulir penilaian kinerja.
E. JANGKA WAKTU DAN KATEGORI PENILAIAN KINERJA
Penyusunan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) diwajibkan bagi seluruh PNS/ASN yang dibuat
setiap awal tahun anggaran (2 Januari) yang didalamnya memuat kegiatan tugas jabatan
dan target yang harus dicapai dalam kurun waktu penilaian yang bersifat nyata dan dapat
diukur. SKP tersebut harus disetujui dan ditetapkan oleh Pejabat Penilai sebagai kontrak
kerja. Penilaian Sasaran Kerja Pegawai dilaksanakan setiap akhir tahun anggaran (31
Desember) dengan membandingkan capaian dan target yang telah diperjanjikan diawal
tahun/kontrak kerja dan ditambahkan dengan tugas-tugas tambahan lainnya.
Penilaian akhir dari prestasi kerja adalah dengan cara menggabungkan penilaian SKP
dengan penilaian perilaku kerja. Bobot nilai dari masing-masing adalah 60% bagi unsur
SKP dan 40% bagi unsur perilaku kerja. Nilai prestasi kerja dinyatakan dalam angka dan
sebutan sebagai berikut:
Dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor: 5 Tahun 2017, penilaian
kinerja PNS dengan kategori sebagai berikut:
a. Baik, yaitu PNS yang kinerjanya melampaui kontrak kinerja dan/atau tugas dan fungsi
jabatan yang ditetapkan organisasi;
b. Cukup, yaitu PNS yang kinerjanya memenuhi kontrak kinerja dan/atau tugas dan
fungsi jabatan yang ditetapkan organisasi; dan
c. Kurang, yaitu PNS yang kinerjanya tidak memenuhi kontrak kinerja dan/atau tugas dan
fungsi jabatan yang ditetapkan organisasi.
Setiap pimpinan unit kerja menyampaikan hasil penilaian kinerja secara berjenjang
kepada Pejabat Pembina Kepegawaian melalui Sekretaris Jenderal. Setiap pimpinan
unit kerja eselon I melakukan monitoring dan evaluasi di unit kerjanya guna
menjamin terselenggaranya proses penilaian kinerja sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan. Kepala biro yang mempunyai tugas di bidang kepegawaian
melakukan koordinasi, monitoring, dan evaluasi terhadap pendokumentasian penilaian
kinerja yang disampaikan oleh pimpinan unit kerja eselon I.
Penilaian prestasi kerja PNS adalah suatu proses penilaian secara sistematis yang
dilakukan oleh pejabat penilai terhadap sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja PNS.
Penyusunan SKP
Unsur SKP :
1. Kegiatan tugas jabatan
2. Angka kredit
3. Target
4. Waktu
5. Biaya
VIII. Evaluasi
a. Objektif test
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada
salah satu jawaban yang benar!
1. ada berapa banyak unsur-unsur yang dinilai dalam penilaian pelaksanaan pekerjaan
?
a. 5
b. 6
c. 7
d. 8
e. 9
2. Berapa nilai untuk penilaian baik dalam tata cara penilaian ?
a. 91 – 100
b. 61 – 75
c. 76 – 90
d. 51 – 60
e. 51 ke bawah
3. Pada undang undang nomer berapakan yang menyatakan tentang Pokok
Pokok Kepegawaian..
a. Undang Undang Nomor 8 Tahun 1974
b. Undang Undang Nomor 8 Tahun 1984
c. Undang Undang Nomor 7 Tahun 1974
d. Undang Undang Nomor 7 Tahun 1984
e. Undang Undang Nomor 7 Tahun 1994
4. Apa tujuan dari Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan..
a. Memperoleh bahan-bahan pertimbangan yang obyektif dalam pembinaan
Pegawai Negeri Sipil berdasarkan sistem karier dan sistem prestasi kerja.
b. kesanggupan seorang PNS untuk mentaati segala peraturan perundangan
kepegawaian
c. kemampuan seorang PNS untuk bekerja bersama-sama dengan orang lain
dalam menyelesaikan sesuatu tugas yang ditentukan sehingga mencapai
daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya.
d. kemampuan seorang PNS untuk mengambil keputusan kepegawaian
e. Kemampuan seorang PNS untuk meyakinkan orang lain sehingga dapat
dikerahkan secara maksimal untuk melaksanakan tugas pokok.
5. Ada berapa kewajiban pejabat penilai..
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
b. Essay Test
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar dan jelas !
1. Apa arti kesetiaan dalam unsur-unsur yang dinilai dalam penilaian pelaksanaan
pekerjaan !
Jawaban :.....................................................................................................................
.....................................................................................................................................
Penugasan Kelompok
Pahami instruksi soal dengan teliti, kerjakan sesuai dengan
petunjuk !
1. Rancanglah form isian penilaian kinerja pegawai dengan
menggunakan Microsoft Excell sesuai dengan contoh yang ada.
2. Isilah form isian penilaian kinerja pegawai tersebut sesuai dengan
dokumen yang ada
3. Cetaklah hasil laporan penilaian kinerja pegawai tersebut
kemudian simpan ke dalam ordner..
https://sukas.wordpress.com/2010/03/12/penilaian-pelaksanaan-pekerjaan/
http://www.inkepeg.net/infkepeg.php?id=17
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2011, Tentang
Penilaian prestasi kerja pegawai negeri sipil.
Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor
5/Permen-Kp/2017 Tentang Pedoman Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil
Di Lingkungan Kementerian Kelautan Dan Perikanan.
I. Kompetensi Inti
1. Setiap peserta didik wajib mempelajari modul ini sesuai dengan kegiatan belajar
yang bersangkutan atau sesuai dengan petunjuk guru.
2. Apabila dalam mempelajari modul ini peserta didik mengalami kesulitan,
hendaknya menanyakan kepada para guru ataupun mencari lewat buku-buku
penunjang lainnya.
3. Peserta didik dianjurkan untuk melengkapi referensi seperti internet, koran, buku
dari sumber lain yang relevan/sesuai dengan pembahasan bila memang
diperlukan.
4. Setelah selesai kegiatan belajar yang bersangkutan, setiap peserta didik menjawab
soal-soal latihan dan menyelesaikan tugas sesuai petunjuk.
5. Bila tes hasil belajar belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) maka
siswa yang bersangkutan harus mengikuti program remedial sampai mencapai
KKM.
6. Siswa yang tuntas boleh dilakukan pengayaan dengan melanjutkan pelajaran
berikutnya.
V. Peta Konsep
Pengertian Gaji
Penggajian dan
Pengertian
Tunjangan
Tunjangan
Pegawai
Prosedur dan
Sistem
Penggajian
VI. Materi
A. PENGERTIAN GAJI
Sumber https://stc.co.id/training-sistem-penggajian-modern/
Peranan gaji
Menurut Poerwono (1982) peranan gaji dapat ditinjau dari dua pihak, yaitu :
a. Aspek pemberi kerja (majikan) adalah manager
Gaji merupakan unsur pokok dalam menghitung biaya produksi dan komponen
dalam menentukan harga pokok yang dapat menentukan kelangsungan hidup
perusahaan. Apabila suatu perusahaan memberikan gaji terlalu tinggi maka, akan
mengakibatkan harga pokok tinggi pula dan bila gaji yang diberikan terlalu
rendah akan mengakibatkan perusahaan kesulitan mencari tenaga kerja.
b. Aspek penerima kerja
Gaji merupakan penghasilan yang diterima oleh seseorang dan digunakan untuk
memenuhi kebutuhannya. Gaji bukanlah merupakan satu - satunya motivasi
karyawan dalam berprestasi, tetapi gaji merupakan salah satu motivasi penting
yang ikut mendorong karyawan untuk berprestasi, sehingga tinggi rendahnya
gaji yang diberikan akan mempengaruhi kinerja dan kesetiaan karyawan
Fungsi Penggajian
Menurut Komaruddin (1995) fungsi gaji
bukan hanya membantu manajer personalia
dalam menentukan gaji yang adil dan layak
saja, tetapi masih ada fungsi-fungsi yang lain,
yaitu (p. 164) :
1. Untuk menarik pekerja yang mempunyai
kemampuan ke dalam organisasi
2. Untuk mendorong pekerja agar
menunjukkan prestasi yang tinggi
3. Untuk memelihara prestasi pekerja selama
periode yang panjang
Sumber : https://finance.detik.com/infografis/d-3631759/mau-tahu-gaji-pns-dari-masa-
ke-masa-ini-daftarnya
Tujuan Penggajian
Menurut Hasibuan (2002) tujuan penggajian, antara lain :
a. Ikatan kerja sama
Dengan pemberian gaji terjalinlah ikatan kerja sama formal antara majikan
dengan karyawan. Karyawan harus mengerjakan tugas - tugasnya dengan baik,
sedangkan pengusaha atau majikan wajib membayar gaji sesuai dengan
perjanjian yang disepakati.
b. Kepuasan kerja
Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan - kebutuhan fisik,
status sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari
jabatannya.
c. Pengadaan efektif
Jika program gaji ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang qualified
untuk perusahaan akan lebih mudah.
d. Motivasi
Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah memotivasi
bawahannya.
e. Stabilitas karyawan
Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal
konsistensi yang kompentatif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena
turnover relatif kecil.
f. Disiplin
Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin karyawan semakin
baik. Karyawan akan menyadari serta mentaati peraturan - peraturan yang
berlaku.
2. Upah
Upah adalah hak pekerjaan atau buruh yang diterima dan dinyatakan dalam
bentuk uang sebagai imbalan kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan
dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesempatan atau peraturan
perundangan-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh.
contoh. Jika sebadu menyelesaikan 200 potong kain dalam satu jam,
dibayar Rp 5000 dan jika dapat kelebihan dari 200 ptong kain maka
diberikan premi misalnya prestasi kerjanya 210 potong perjam maka 5000
ditambah (10/200xRp 5000) = Rp 5250
6. Sistem upah berkala
Upah ditentukan berdasarkan tinmgkat kemajuan atau kemunduran hasil
penjualan. Jika penjualan meningkat maka upah juga meningkat dan
begitu sebaliknya
7. Sistem bonus
Elain upah tetap , pekerja mendapatkan ubah tambahan sebagai partisipasi
dalam meajukan perusahaan. Biasany upah tambhan ini dilakukan akhir
tahun setelah tutup buku
8. Sistem upah menurut prestasi
B. PENGERTIAN TUNJANGAN
Tunjangan adalah setiap tambahan benefit yang ditawarkan pada pekerja, misalnya
pemakaian kendaraan perusahaan, makan siang gratis, bunga pinjaman rendah atau
tanpa bunga, jasa kesehatan, bantuan liburan, dan skema pembelian saham.
Menurut Flippo (1994:110), bahwa salah satu bentuk kompensasi tambahan adalah
berupa tunjangan yang bertujuan untuk membuat karyawan “mengabdikan
hidupnya” pada organisasi dalam jangka panjang.
Susilo Martoyo (1987:118), mengatakan : kompensasi pelengkap (fringe Benefit)
merupakan salah satu bentuk pemberian kompensasi berupa penyediaan paket
“benefit” dan program-program pelayanan karyawan, dengan maksud pokok untuk
mempertahankan keberadaan karyawan sebagai anggota organisasi dalam jangka
panjang.
Moh. Agus Tulus (1993:151), mengatakan tunjangan (benefit) adalah : unsur-unsur
kompensasi dimana nilai rupiah langsung bagi karayawan individual dapat dengan
mudah diketahui secara pasti.
Jenis-Jenis Tunjangan
Bentuk-bentuk kompensasi tambahan mempunyai bermacam-macam nama.
Beberapa orang menyebutnya sebagai program pelayanan atau pembayaran bukan
upah atau tunjangan karyawan dan ada juga yang menyebutnya sebagai daftar upah
yang tersembunyi.Biasanya kompensasi-kompensasi tambahan ini paling sering
disebut tunjangan (fringe benefit).
Ada bahaya tertentu yang pada umumnya harus dihadapi oleh semua orang,
misalnya ketidak mampuan bekerja secara tetap, usia lanjut, kematian, dll. Dalam
menghadapi keadaan semacam ini karyawan harus tetap mendapat penghasilan
karena itu perlu tunjangan khusus untuk itu.
3. Pelayanan karyawan
Semua orang harus diberikan pelayanan tertentu secara
berkesinambungan.Kecenderungan organisasi untuk menyediakan pelayanan-
pelayanan menjadi nyata dengan adanya program-program tunjangan.
4. Pembayaran yang dituntut oleh hokum
Masyarakat kita, melalui pemerintahnya telah memu tuskan bahwa sejumlah
tertentu dari pengeluaran perusahaan akan ditujukan untuk melindungi karyawan
terhadap bahaya-bahaya hidup yang utama.
Macam-Macam Tunjangan
Seorang PNS disamping mendapatkan gaji pokok (gapok) juga mendapat berbagai
macam tunjangan baik yang melekat maupun tidak dengan gaji pokok tersebut. Jenis
tunjangan yang diterima oleh seorang PNS mapupun CPNS akan berbeda-beda
tergantung dimana yang bersangkutan berdinas. Berikut kami rangkumkan macam-
macam tunjangan umumnya diberika kepada PNS:
1. Tunjangan Beras
Tujangan beras adalah tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang sebagai
ganti uang untuk pembelian beras (makanan pokok) oleh pegawai.Tunjangna ini
diberikan kepada PNS dan Pensiun/ Penerima Tunajgan yang bersifat
pensiun.Besarnya tunjangan beras sebesar Rp.7.424 perkilogram.Nominal
tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan tunjangan beras tahun 2013 sebesar
6.750 per kilogram.Besarnya tunjangan beras adalah 10 kg beras untuk setiap
anggota keluarga (maksimal K2).Selengkapnya tentang tunjangan beras bisa
dibaca kenaikan tunjangan beras.
2. Tunjangan Umum
Tunjangan umum adalah tunjangan yang khusus diberikan bagi Pegawai Negeri
Sipil yang tidak menduduki jabatan struktural maupun fungsional. Ketentuan
tentang tunjangan ini diatur dengan Peraturan Presiden nomor 12 Tahun 2006.
Berikut tabel besaran tunjangan umum PNS.
3. Tunjangan Anak dan Istri
Kepada PNS yang telah menikah dan mempunyai anak akan mendapatkan
tambahan tunjangan lagi berupa tunjangan istri dan tunjangan anak sebagaiman
disebutkan dalam Pasal I PP nomor 7 Tahun 1977. Lalu, berapakah jumlah
tunjangan istri/sumai dan anak tersebut?
Tunjangan Istri = 10% x Gaji Pokok
Tunjangan Anak = 2% x Gaji Pokok (diberikan paling banyak untuk 3 orang
anak)
Tunjangan anak juga berlaku untuk anak angkat. Anak atau anak angkat yang
berumur kurang dari 21 (dua puluh satu) tahun, belum pernah meniah, tidak
berpenghasilan, dan secara nyata menjadi tanggungan PNS akan diberikan
tunjangan anak.
4. Tunjangan Jabatan
Jika PNS yang tidak menduduki jabatan struktural maupun fungsional
mendapatkan tunjangan umum maka bagi PNS yang mempunyai jabatan di
struktural atau fungsional mendapatkan tunjangan yang disebut tunjangan
jabatan.Berikut penjelasannya.
digunakan secara universal maka prosedur ini harus disesuaikan dengan kebijakan
gaji tiap-tiap organisasi, dan hendaknya didasar atas kebijakan yang dianggap adil.
Sistem penggajian dan pengupahan adalah jaringan prosedur yang terdiri dari
sebagai berikut :
1. Prosedur pencatatan waktu hadir
Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan. Pencatatan waktu
hadir ini diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu dengan mengunakan daftar
hadir pada pintu masuk kantor adninistrasi atau pabrik. Pencatatan waktu hadir
karyawan ini diselenggarakan untuk menentukan gaji dan upah karyawan.
2. Prosedur pencatat waktu kerja
Dalam perusahaan manufaktur yang produksinya berdasarkan pesanan, pencatat
waktu kerja diperlukan bagi karyawan yang berkerja di fungsi produksi untuk
keperluan distribusi biaya dan upah karyawan kepada produk atau pesanan yang
menikmati jasa karyawan tersebut. Jika misalnya seorang karyawan pabrik hadir
ke perusahaan selama 7 jam dalam suatu hari kerja, jumlah jam hadir tersebut
dirinci menjadi waktu kerja dalam tiap-tiap pesanan yang dikerjakan. Dengan
demikian waktu kerja ini dipakai sebagai dasar pembebanan biaya tenaga kerja
langsung kepada produk yang diproduksi.
3. Prosedur pembuatan daftar gaji
Dalam prosedur ini fungsi pembuat daftar gaji dan upah membuat daftar gaji dan
upah karyawan. Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah
surat-surat keputusan mengenai pengankatan karyawan baru, kenaikan pangkat,
penurunan pangkat, pemberhentian karyawan, daftar gaji bulan sebelumnya dan
daftar hadir.
4. Prosedur distribusi biaya gaji
Dalam prosedur ditribusi biaya gaji dan upah, biaya tenaga kerja didistribusikan
kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja. Distribusi
biaya tenaga kerja ini dimaksud untuk pengendalian biaya dan perhitungan harga
pokok produk.
5. Prosedur pembayaran gaji
Prosedur pembayaran gaji dan upah melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi
keuangan.Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi
keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji dan upah.Fungsi keuangan
kemudian menguangkan cek tersebut ke bank dan memasukan uang ke amplop
gaji dan upah.Jika jumlah karyawan perusahaan banyak. Pembagian amplop dan
upah dapat dilakukan dengan membagikan cek gaji dan upah kepada karyawan
Untuk mendistribusikan gaji dan upah, pertama dilakukan penyusunan daftar gaji.
Daftar gaji dan daftar upah yang berfungsi sebagai jurnal gaji dan upah disusun
dengan tiga metode yang terdiri dari:
a. Metode tangan (pen and ink)
Langkah-langkah untuk menyusun daftar gaji dan upah dapat dipisahkan
menjadi dua bagian yaitu :
- Langkah persiapan. Bagian gaji dan upah menerima catatan waktu hadir dan
waktu kerja. Kemudian catatan waktu hadir digunakan sebagai dasar untuk
menyusun daftar gaji dan upah.
- Langkah penyusunan. Bagian gaji dan upah mencatat nama karyawan dan
jam kerja (biasa dan lembur) dalam daftar gaji. Sumber datanya adalah
catatan waktu hadir. Kemudian mencatat tarif gaji atau upah dari daftar tarif
dan mengalikannya dengan lama kerja.
VII.Rangkuman
Gaji adalah salah satu hal yang penting bagi setiap karyawan yang bekerja dalam suatu
perusahaan, karena dengan gaji yang diperoleh seseorang dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Upah adalah hak pekerjaan atau buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk
uang sebagai imbalan kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan
menurut suatu perjanjian kerja, kesempatan atau peraturan perundangan-undangan,
termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh.
Tunjangan adalah setiap tambahan benefit yang ditawarkan pada pekerja, misalnya
pemakaian kendaraan perusahaan, makan siang gratis, bunga pinjaman rendah atau tanpa
bunga, jasa kesehatan, bantuan liburan, dan skema pembelian saham.
Sistem pengajian adalah mengembangkan sekumpulan prosedur yang memungkin
perusahaan untuk menarik, menahan dan memotivasi staf yang diperlukan, serta
untuk mengendalikan biaya pembayaran gaji.Karena tidak ada satu pola yang dapat
digunakan secara universal maka prosedur ini harus disesuaikan dengan kebijakan
gaji tiap-tiap organisasi, dan hendaknya didasar atas kebijakan yang dianggap adil.
VIII. Evaluasi
a. Objektif test
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada
salah satu jawaban yang benar!
1. Gaji adalah pemberian pembayaran finansial kepada karyawan sebagai balas jasa
untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan sebagai motivasi pelaksanaan kegiatan di
waktu yang akan datang, menurut pendapat dari ...
a. Hasibuan d. Sastro Hadiwiryo
b. Handoko e. Mathis dan lakson
c. Hariandja
2. Manakah dari penyataan dibawah ini yang benar tentang aspek penerima gaji ...
a. Gaji adalah penghasilan yang digunakan untuk memenuhi keinginannya
b. Gaji satu satunya motivasi pegawai dalam berprestasi
c. Gaji bukanlah satu – satunya yang motivasi karyawan dalam berprestasi
tetapi gaji merupakah salah satu motivasi penting yang mendorong karyawan
berprestasi
d. Faktor utama Tinggi rendahnya kinerja adalah gaji
e. Tinggi rendahnya gaji tidak berpengaruh pada kinerja
3. Perhatikan kata-kata berikut “Disiplin, motivasi, pemenuhan kebutuhan,
produktifitas kerja, pengaruh serikat buruh”, manakah yang termasuk tujuan
penggajian ....
a. Disiplin, motivasi, pengaruh serikat buruh
b. Disilpil, pemenuhan kebutuhan. Pengaruh serikat buruh
c. Motivasi, pemenuhan kebutuhan, pengaruh serikat buruh
d. Pemenuhan kebutuhan, produktifitas kerja, pengaruh serikat buruh
e. Disiplin, motivasi, produktifitas kerja
4. Sistem pupah di Indonesia digolongkan menjadi beberapa cara, uraian sistem Co-
Partnership yang benar adalah ....
a. Pemberian upah berdasarkan jabatan
b. Pemberian upah berdasarkan pekerjaan yang telah diselesaikan
c. Pemberian upah berdasarkan prestasi
d. Pemberian upah berupa saham atau obligasi
e. Pemberian upah berdasarkan tingkat kemajuan dan kemunduran hasil
penjualan
5. Dibawah ini manakah definis yang tepat dari metode tanpa buku pembantu
(ledgerless) ...
a. Metode perhitungan gaji secara langsung
b. Proses perhitungan daftar gaji dan upah dengan menggunakan mesin
penghitung khusus
c. Metode penghitungan gaji dan upah dengan menjumlahkan semua komponen-
komponen gaji secara keselurahan
d. Penghitungan gaji dan upah dengan cara tangan
e. Penghitungan gaji dan upah langsung dapat dicatat kedalam cek dan laporan
gaji karyawan.
b. Essay Test
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar dan jelas !
1. Tuliskanlah pengertian gaji menurut Hasibuan!
Jawaban :.................................................................................................................
.................................................................................................................................
2. Uraikanlah fungsi penggajian!
Jawaban :.................................................................................................................
.................................................................................................................................
3. Jelaskanlah pengertian upah!
Jawaban :.................................................................................................................
.................................................................................................................................
4. Uraikanlah hal-hal yang mempengaruhi pemberian upah!
Jawaban :.................................................................................................................
.................................................................................................................................
5. Kemukakanlah pengertian tunjangan!
Jawaban :.................................................................................................................
.................................................................................................................................
6. Jelaskan tunjangan berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
Jawaban :.................................................................................................................
.................................................................................................................................
7. Jelaskan macam-macam sistem penggajian!
Jawaban :.................................................................................................................
.................................................................................................................................
8. Jelaskan metode penggajian yang kamu ketahui
Jawaban :.................................................................................................................
.................................................................................................................................
Penugasan Kelompok
Pahami instruksi soal dengan teliti, kerjakan sesuai dengan petunjuk !
1. Buatlah identifikasi sistem penggajian berdasarkan materi yang telah
Saudara pelajari!
2. Buatlah daftar gaji dan tunjangan pegawai negeri yang di sekolahmu!
3. Kemudian presentasikanlah slide hasil kerja kelompok Saudara secara
bergantian
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/05/gaji-definisi-peranan-fungsi-dan-tujuan.html
http://assharrefdino.blogspot.com/2013/12/pengertian-upah-dan-
penjelasannya.html
http://marketingnull.blogspot.com/2016/06/pengertian-dan-jenis-tunjangan-
menurut.html
http://admkantorvennyfimelly.blogspot.com/2017/12/pengertian-tunjangan.html
https://www.kajianpustaka.com/2012/10/sistem-penggajian-dan-pengupahan.html
I. Kompetensi Inti
1. Melalui diskusi kelompok dan menggali informasi dari berbagai sumber peserta
didik dapat Menjelaskan pengertian penghargaan pegawai secara benar dengan
sopan
2. Melalui diskusi kelompok dan menggali informasi dari berbagai sumber peserta
didik dapat Menguraikan manfaat dan tujuan penghargaan pegawai secara benar
percaya diri
3. Melalui diskusi kelompok dan menggali informasi dari berbagai sumber peserta
didik dapat Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian
penghargaan secara tepat dengan semangat
4. Melalui diskusi kelompok dan menggali informasi dari berbagai sumber peserta
didik dapat Mengidentifikasi bentuk-bentuk penghargaan secara benar dengan
percaya diri
5. Melalui diskusi kelompok dan menggali informasi dari berbagai sumber peserta
didik dapat Mendeskripsikan waktu pemberian penghargaan secara tepat dengan
rasa ingin tahu
6. Setelah melalui diskusi kelompok dan mempraktikkan peserta didik dapat
Melakukan identifikasi pegawai calon penerima penghargaan secara tepat
dengan kemandirian
7. Setelah melalui diskusi kelompok dan mempraktikkan peserta didik dapat
Melakukan identifikasi jenis-jenis penghargaan pegawai secara cermat dengan
kerja sama
8. Setelah melalui diskusi kelompok dan mempraktikkan peserta didik dapat
Membuat dokumen penghargaan pegawai menggunakan aplikasi komputer
secara benar dengan bertangung jawab.
1. Setiap peserta didik wajib mempelajari modul ini sesuai dengan kegiatan belajar
yang bersangkutan atau sesuai dengan petunjuk guru.
2. Apabila dalam mempelajari modul ini peserta didik mengalami kesulitan,
hendaknya menanyakan kepada para guru ataupun mencari lewat buku-buku
penunjang lainnya.
3. Peserta didik dianjurkan untuk melengkapi referensi seperti internet, koran, buku
dari sumber lain yang relevan/sesuai dengan pembahasan bila memang
diperlukan.
4. Setelah selesai kegiatan belajar yang bersangkutan, setiap peserta didik
menjawab soal-soal latihan dan menyelesaikan tugas sesuai petunjuk.
5. Bila tes hasil belajar belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) maka
siswa yang bersangkutan harus mengikuti program remedial sampai mencapai
KKM.
6. Siswa yang tuntas boleh dilakukan pengayaan dengan melanjutkan pelajaran
berikutnya.
V. Peta Konsep
Pengertian
Penghargaan
pegawai
Manfaat
Penghargaan
Pegawai
Bentuk - Bentuk
Penghargaan
Waktu
Penghargaan
Pegawai
VI. Materi
a. Manfaat Penghargaan
1. Memberikan Informasi
Penghargaan dapat menarik perhatian personil dan memberi informasi atau
mengingatkan mereka tentang pentingnya sesuatu yang diberi penghargaan
dibandingkan dengan hal yang lain.
2. Memberikan Motivasi
Penghargaan juga meningkatkan motivasi personil terhadap ukuran kinerja,
sehingga membantu personil dalam memutuskan bagaimana mereka
mengalokasikan waktu dan usaha mereka. pengambilan keputusan, dan usaha lain
yang meningkatkan harga diri seseorang dan yang mendorong orang untuk menjadi
yang terbaik.
3. Penghargaan Ekstrinsik
Penghargaan ekstrinsik terdiri dari kompensasi yang
diberikan kepada personel, baik yang berupa
kompensasi langsung, tidak langsung, maupun berupa
kompensasi non moneter. Kompensasi langsung
adalah pembayaran langsung berupa gaji atau upah
pokok, honorarium lembur atau hari libur, pembagian laba, pembagian saham, dan
berbagai bonus lain yang didasarkan atas kinerja personil. Penghargaan tidak
langsung adalah semua pembayaran untuk kesejahteraan personil seperti asuransi
kecelakaan, asuransi hari tua, honorarium liburan, tunjangan masa sakit.
Penghargaan non moneter dapat berupa sesuatu yang secara ekstra diberikan oleh
perusahaan kepada personilnya, seperti ruang kerja yang memiliki lokasi dan
fasilitas istimewa, tempat parkir khusus, gelar istimewa dan sekretaris pribadi.
4. Penghargaan finansial
Penghasilan atau gaji merupakan hasil yang diperoleh sebagai kontraprestasi dari
pekerjaan yang telah diyakini secara mendasar bagi sebagian besar perusahaan
sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan kepada karyawannya.
D. Bentuk-Bentuk Penghargaan
Bentuk Penghargaan di Kantor menurut Buck Rodgers dalam bukunya Getting The
Best Out of Yourself berikut ini:
Promosi
Ada aspek motivasi yang lebih berpengaruh daripada sejumlah uang dalam
bentuk gaji yaitu promosi jabatan. Ngaku aja deh, perasaan anda pasti
berbunga-bunga kan kalau dipromosikan naik jabatan? Walau mungkin naik
jabatan belum tentu naik gaji, tetapi tetep aja promosi itu menambah motivasi
dan semangat dalam bekerja. Buktinya di bidang militer, selisih gaji seorang
prajurit dengan gaji sersan sangat tipis tetapi orang lebih bangga sebagai sersan
daripada prajurit. Karena pangkat atau jabatan seringkali diartikan sebagai
imbalan atau penghargaan apresiatif terhadap karyawan. Karena selain soal
materi, kenaikan jabatan seringkali mengandung pengertian dengan
bertambahnya tanggung jawab, wewenang, sekaligus kekuasaan. Dan sudah
pasti hal ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri yang bisa dibuktikan
kepada rekan-rekan, keluarga, dan sahabat.
Pujian
Percaya deh, walaupun terkesan basi tetapi pujian bisa menyuntikkan semangat
dan motivasi untuk bekerja. Karena pujian juga merupakan salah satu bentuk
pengakuan terhadap apa yang sudah karyawan lakukan. So, jika anda seorang
bos, pujilah hasil kerja anak buah anda. Toh kalau memang hasil kerja mereka
bagus, nggak ada ruginya memuji hasil kerjanya.
Simbol - simbol status
Simbol-simbol yang menyiratkan status atau kedudukan seorang karyawan juga
merupakan satu hal yang membanggakan karyawan. Misalnya masalah
ruangan. Pindah meja dari ruangan terbuka ke sebuah ruangan tertutup dengan
pintu sendiri merupakan simbol dari kedudukan atau jabatan. Begitu juga
dengan fasilitas lain seperti mobil dinas. Semua ini merupakan simbol dari
apresiasi perusahaan sekaligus faktor motivasi karyawan.
Uang
Tidak bisa tidak, uang merupakan satu bentuk penghargaan dari perusahaan
yang paling ditunggu-tunggu oleh karyawan. Baik itu dalam bentuk gaji, bonus,
insentif, THR, dan lain-lain. Makanya jangan heran kalau berita kenaikan gaji
atau pembagian bonus akhir tahun akan disambut dengan penuh sukacita oleh
karyawan. Umumnya ini merupakan motivasi utama dari karyawan. Bagaimana
karyawan merasa dihargai jika ia sudah bekerja keras mati-matian tetapi gajinya
cuma cukup buat seminggu?
VII. Rangkuman
PENGHARGAAN PEGAWAI
Pengertian reward menurut Byars dan Rue (2000:299) adalah The organizational reward
system consists of the types of rewards to be offered and their distribution.
Manfaat Penghargaan
1. Memberikan Informasi
2. Memberikan Motivasi
3. Penghargaan Enstrinsik
4. Penghargaan Finansial
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 99 Tahun 2000 Tentang Kenaikan
Pangkat Pegawai Negeri Sipil
VIII. Evaluasi
a. Objektif test
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada
salah satu jawaban yang benar!
1. sistem penghargaan adalah pemberian kompensasi kepada para manajer yang terdiri
atas pembayaran tetap saja dan pembayaran tetap ditambah variabel yang jumlahnya
ditentukan berdasarkan kinerja manajerial, adalah pendapat dari ....
a. Byars
b. Rue
c. Kurnianingsih dan Indriantoro
d. Mulyadi
e. Setyawan
2. Di bawah ini manakah yang bukan termasuk manfaat penghargaan pegawai....
a. Memberikan informasi
b. Memberikan motivasi
c. Penghargaan ekstrinsik
d. Penghargaan finansial
e. Penghargaan prestasi
3. Manakah alasan yang paling tepat dari pendapat tentang faktor penghargaan
dibawah ini penghargaan ...
a. Jika pencari kerja (penawaran) lebih banyak dari pada lowongan pekerjaan
(permintaan) maka penghargaan relatif sedikit
b. Jika pencari kerja (penawaran) lebih banyak dari pada lowongan pekerjaan
(permintaan) maka penghargaan relatif tinggi
c. Apabila kemampuan dan kesediaan organisasi untuk membayar semakin baik,
maka tingkat penghargaan akan semakin kecil
d. Apabila kemampuan dan kesediaan organisasi untuk membayar semakin buruk,
maka tingkat penghargaan akan semakin meningkat
e. Apabila organisasi karyawan kuat dan berpengaruh maka tingkat penghargaan
semakin kecil
4. Bentuk penghargaan yang paling di harapkan dari tempat kerja adalah ....
a. Promosi
b. Uang
c. Pujian
d. Simbol – simbol status
e. Tugas baru
5. Waktu Penghargaan yang diberikan kepada PNS diatur dalam .....
a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2000
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 99 Tahun 2001
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 99 Tahun 2000
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 98 Tahun 2000
e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 99 Tahun 2002
b. Essay Test
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar dan jelas !
1. Penghargaan yang diberikan kepada pegawai harus di umumkan secara luas.
Berikan alasannya !
Jawaban :................................................................................................................
.................................................................................................................................
2. Agar penghargaan tidak kehilangan dampak sebagai pemotivasi maka apakah
yang harus dilakukan !
Jawaban :....................................................................................................................
....................................................................................................................................
3. Jelaskan alasan mengapa pendidikan dan pengalaman kerja menjadi salah satu faktor
besar kecilnya penghargaan yang diberikan !
Jawaban :....................................................................................................................
....................................................................................................................................
4. Berikan contoh simbol status sebagai suatu penghargaan !
Jawaban :....................................................................................................................
....................................................................................................................................
Penugasan Kelompok
IX. Pahami instruksi soal dengan teliti, kerjakan sesuai dengan petunjuk !
1. 1 (satu) kelompok terdiri dari 4 siswa
2. Setiap kelompok membuat bagan tentang syarat pegawai calon penerima
penghargaan lengkap beserta jenis penghargaan yang diterima sesuai
dengan syarat. Kemudian dipresentasikan
3. Menyiapkan dokumen yang diperlukan dalam penghargaan pegawai
4. Kemudian mendemonstrasikan cara membuat dokumen dengan komputer
Daftar Pustaka
https://www.psychologymania.com/2013/06/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi_8.html
http://www.smiletvshop.com/FrmArticle.aspx?title=Bentuk%20Penghargaan%20di
%20Kantor
http://www.jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2000/99TAHUN2000PP.htm
I. Kompetensi Inti
1. Melalui diskusi kelompok dan menggali informasi dari berbagai sumber peserta
didik dapat mengemukakan pengertian disiplin pegawai secara benar dengan
bertanggung jawab
2. Melalui diskusi kelompok dan menggali informasi dari berbagai sumber peserta
didik dapat mengelompokkan kewajiban pegawai secara tepat dengan mandiri
3. Melalui diskusi kelompok dan menggali informasi dari berbagai sumber peserta
didik dapat mengklasifikasikan larangan pegawai secara tepat dengan mandiri
4. Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat mengurutkan tingkat dan jenis
hukuman disiplin pegawai secara benar dengan disiplin
5. Melalui diskusi kelompok dan menggali informasi dari berbagai sumber peserta
didik dapat menentukan penjatuhan hukuman disiplin pegawai secara tepat
dengan tanggung jawab
6. Setelah mengamati tayangan video peserta didik dapat melakukan identifikasi
kasus pelanggaran disiplin pegawai secara tepat dengan mandiri
7. Setelah melalui diskusi kelompok peserta didik dapat menerapkan identifikasi
hukuman atas pelanggaran yang dilakukan pegawai secara tepat dengan tanggung
jawab
8. Setelah melalui diskusi kelompok peserta didik dapat melaksanakan
pengelompokkan tingkat dan jenis hukuman disiplin pegawai secara tepat dengan
tanggung jawab
1. Setiap peserta didik wajib mempelajari modul ini sesuai dengan kegiatan belajar
yang bersangkutan atau sesuai dengan petunjuk guru.
2. Apabila dalam mempelajari modul ini peserta didik mengalami kesulitan,
hendaknya menanyakan kepada para guru ataupun mencari lewat buku-buku
penunjang lainnya.
3. Peserta didik dianjurkan untuk melengkapi referensi seperti internet, koran, buku
dari sumber lain yang relevan/sesuai dengan pembahasan bila memang
diperlukan.
V. Peta Konsep
Pengertian Disiplin
Pegawai
Kewajiban Pegawai
Penjatuhan Hukuman
Disiplin
Pertimbangan
Menentukan Jenis
Hukuman Disiplin
VI. Materi
Disiplin berasal dari bahasa latin “Disciplina” yang berarti latihan atau
pendidikan kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat. Jadi sifat disiplin
berkaitan dengan pengembangan sikap yang layak terhadap pekerjaan. Di dalam buku
Wawasan Kerja Aparatur Negara disebutkan bahwa yang dimaksud dengan disiplin
adalah “sikap mental yang tercermin dalam perbuatan, tingkah laku perorangan,
kelompok atau masyarakat berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan-peraturan
yang ditetapkan Pemerintah atau etik, norma
serta kaidah yang berlaku dalam
masyarakat”.
Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS)
adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil
untuk menaati kewajiban dan menghindari
larangan yang ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan dan/atau peraturan
kedinasan yang apabila tidak ditaati atau
dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.
D. Kewajiban Pegawai
E. Larangan Pegawai
Contoh:
Sdri. Susiana, S.H., golongan ruang 111/b pada tahun 2009 melakukan
pelanggaran disiplin tidak melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan
dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab yang berdampak
negatif terhadap unit kerja. Yang bersangkutan telah dijatuhi hukurnan disiplin
ringan berupa teguran tertulis. Kemudian pada tahun 2010 yang bersangkutan
mengulangi perbuatan yang sama. Dalam hal demikian, Sdri. Susiana, S.H.,
harus dijatuhi hukuman disiplin yang lebih berat yaitu berupa pernyataan tidak
puas secara tertulis oleh pejabat yang berwenang menghukum.
a. Umum
1. Sebelum menjatuhkan hukuman disiplin, atasan langsung wajib memeriksa lebih
dahulu PNS yang diduga melakukan pelanggaran disiplin.
2. Untuk ancaman hukuman disiplin sedang dan berat maka PPK atau pejabat lain
yang ditunjuk dapat membentuk Tim Pemeriksa.
3. Tujuan pemeriksaan adalah untuk mengetahui apakah PNS yang
bersangkutan benar atau tidak melakukan pelanggaran disiplin, dan untuk
mengetahui faktor-faktor yang mendorong atau menyebabkan PNS yang
bersangkutan melakukan pelanggaran disiplin serta untuk mengetahui
dampak atau akibat dari pelanggaran disiplin tersebut.
4. Pemeriksaan terhadap PNS yang melanggar disiplin harus dilakukan dengan
teliti dan obyektif, sehingga pejabat yang berwenang menghukum dapat
mempertimbangkan dengan seksama tentang jenis hukuman disiplin yang akan
dijatuhkan kepada PNS yang bersangkutan.
b. Pemanggilan
1. PNS yang diduga melakukan pelanggaran disiplin, dipanggil secara tertulis untuk
diperiksa oleh atasan langsung atau Tim Pemeriksa. Surat panggilan dibuat
menurut contoh sebagaimana tersebut dalam Anak Lampiran I-a Peraturan
Kepala Badan Kepegawaian Negara ini.
2. Pemanggilan secara tertulis bagi PNS yang diduga melakukan pelanggaran
disiplin, dilakukan paling lambat 7 (tujuh) harl kerja sebelum tanggal
pemeriksaan.
3. Apabila PNS yang diduga melakukan pelanggaran disiplin pada tanggal yang
seharusnya yang bersangkutan diperiksa tidak hadir, maka dilakukan
pemanggilan kedua paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal
seharusnya yang bersangkutan diperiksa pada pemanggilan pertama.
4. Dalam menentukan tanggal pemeriksaan dalam surat pemanggilan pertama dan
pemanggilan kedua harus memperhatikan waktu yang diperlukan untuk
menyampaikan dan diterimanya surat panggilan.
5. Apabila pada tanggal pemeriksaan yang ditentukan dalam surat pemanggilan
kedua PNS yang bersangkutan tidak hadir juga, maka pejabat yang berwenang
menghukum menjatuhkan hukuman disiplin berdasarkan alat bukti dan
keterangan yang ada tanpa dilakukan
pemeriksaan.
Contoh:
Sdr. Ariel Syahroni, S.Kom., jabatan
fungsional Pranata Komputer Pertama,
pangkat Penata Muda golongan ruang
III/b, diduga melakukan pelanggaran
disiplin. Untuk mengetahui atau
membuktikan pelanggaran yang diduga dilakukan, Sdr. Ariel Syahroni dipanggil
oleh atasan langsungnya secara tertulis pada tanggal 6 Oktober 2010 untuk hadir
dalam pemeriksaan pada tanggal 14 Oktober 2010, tetapi Sdr. Ariel Syahroni
tidak hadir pada tanggal
14 Oktober 2010, maka pada tanggal 14 Oktober 2010 atasan langsungnya
melakukan pemanggilan kedua secara tertulis kepada Sdr. Ariel Syahroni untuk
hadir dalam pemeriksaan pada tanggal 22 Oktober 2010.
Apabila pada tanggal 22 Oktober 2010 pemeriksaan pemanggilan kedua Sdr. Ariel
Syahroni tidak juga hadir, maka pejabat yang berwenang menghukum
menjatuhkan hukuman disiplin berdasarkan alat bukti dan keterangan yang ada
tanpa dilakukan pemeriksaan.
c. Pemeriksaan
1. Sebelum melakukan pemeriksaan, atasan langsung atau Tim Pemeriksa
mempelajari lebih dahulu dengan seksama laporan-laporan atau bahan-bahan
mengenai pelanggaran disiplin yang diduga dilakukan oleh PNS yang
bersangkutan.
2. Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada angka 1 dilakukan secara
tertutup, hanya diketahui dan dihadiri oleh PNS yang diperiksa dan pemeriksa.
3. PNS yang diduga melakukan pelanggaran disiplin yang kewenangan penjatuhan
hukuman disiplinnya menjadi wewenang Presiden dan PNS yang diduga
melakukan pelanggaran disiplin yang pemeriksaannya menjadi kewenangan
PPK atau Gubernur sebagai atasan langsungnya, pemeriksaannya
dilakukan oleh PPK atau Gubernur yang bersangkutan.
Contoh:
Sdr. Abdul Durahman, pangkat Pengatur golongan ruang 11/c fungsional
umum, diduga telah melakukan pelanggaran disiplin. Setelah diperiksa oleh
atasannya Kepala Seksi (eselon IV.a), ternyata hukumannya berupa hukuman
disiplin tingkat sedang. Dalam hal demikian, karena kewenangan untuk
menjatuhkan hukuman disiplin tingkat sedang merupakan kewenangan Kepala
Bidang (eselon Ill.a) atau pejabat yang lebih tinggi, maka Kepala Seksi
tersebut membuat laporan hasil pemeriksaan
kepada Kepala Bidang atau pejabat yang lebih
tinggi disertai dengan berita acara
pemeriksaannya.
Kepala Bidang atau pejabat yang lebih
tinggi, sebelum menjatuhkan hukuman
disiplin berdasarkan Serita Acara Pemeriksaan,
dapat meminta keterangan dari orang lain.
9. Apabila terdapat pelanggaran disiplin yang ancaman hukumannya sedang dan
berat maka PPK atau pejabat yang ditunjuk dapat membentuk Tim Pemeriksa
yang terdiri dari atasan langsung, unsur pengawasan, dan unsur kepegawaian atau
pejabat lain yang ditunjuk.
10. Apabila atasan langsung dari PNS yang bersangkutan terlibat dalam
pelanggaran tersebut, maka yang menjadi anggota Tim Pemeriksa adalah atasan
yang lebih tinggi secara berjenjang.
11. Susunan Tim Pemeriksa terdiri dari:
a. 1 (satu) orang Ketua merangkap anggota;
b. 1 (satu) orang Sekretaris merangkap anggota; dan c. paling kurang 1 (satu)
orang anggota. Persyaratan untuk menjadi Tim Pemeriksa tidak boleh
berpangkat atau memangku jabatan yang lebih rendah dari PNS yang
diperiksa.
12. Tim Pemeriksa bersifat temporer (Ad Hoc) yang bertugas sampai proses
pemeriksaan selesai terhadap suatu dugaan pelanggaran disiplin yang dilakukan
seorang PNS, pembentukan Tim Pemeriksa dibuat menurut contoh sebagaimana
tersebut dalam Anak Lampiran 1-e Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara
ini.
Contoh:
Sdr. Jayusman, pangkat Penata Muda golongan ruang Ill/a, diduga telah
melakukan pelanggaran disiplin, yang ancaman hukumannya berupa hukuman
disiplin berat. Dalam hal demikian, PPK dapat membentuk Tim Pemeriksa yang
terdiri dari atasan langsungnya, lnspektorat, Biro Kepegawaian/BKD, atau pejabat
lain yang ditunjuk.
13. Apabila diperlukan, untuk mendapatkan keterangan yang lebih lengkap dan dalam
upaya menjamin obyektifitas dalam pemeriksaan, atasan langsung, tim pemeriksa
atau pejabat yang berwenang menghukum dapat meminta keterangan dari orang
lain.
14. Untuk memper1ancar pemeriksaan, PNS yang diduga melakukan
pelanggaran disiplin dan kemungkinan akan dijatuhi hukuman disiplin tingkat
berat dapat dibebaskan sementara dari tugas jabatannya oleh atasan langsungnya
sejak yang bersangkutan diperiksa sampai dengan ditetapkannya
keputusan hukuman disiplin. Keputusan pembebasan sementara dari tugas
jabatannya, dibuat menurut contoh sebagaimana tersebut dalam Anak Lampiran 1-
f Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ini.
15. Agar pelaksanaan tugas organisasi tetap berjalan sebagaimana mestinya maka
selama PNS yang bersangkutan dibebaskan sementara dari tugas jabatannya,
diangkat Pejabat Pelaksana Harian (PLH).
16. PNS yang dibebaskan sementara dari tugas jabatannya, tetap masuk kerja dan
diberikan hak-hak kepegawaiannya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Contoh:
Sdr. Dedy Putra, S.E.,
pangkat Penata Muda
Tk. I golongan ruang
111/b, Jabatan Kepala
Seksi (eselon IV.a).
Yang bersangkutan
diduga telah melakukan
pelanggaran disiplin dan
ancaman hukumannya
berupa hukuman disiplin berat. Dalam hal demikian, untuk memperlancar
pemeriksaan, atasan langsungnya yaitu pejabat struktural eselon Ill.a dapat
membebaskan sementara Sdr. Dedy Putra, S. E., dari tugas jabatan sebagai
Kepala Seksi sejak yang bersangkutan diperiksa sampai dengan ditetapkannya
keputusan hukuman disiplin. Selama dibebaskan sementara dari tugas jabatan
sebagai Kepala Seksi, yang bersangkutan masih tetap masuk kerja dan menerima
penghasilan serta tunjangan jabatan.
17. Apabila atasan langsung dari PNS yang diduga melakukan pelanggaran
disiplin tidak ada ataupun terjadi kekosongan, maka untuk pembebasan
sementara dari tugas jabatannya dilakukan oleh pejabat yang lebih tinggi atau
secara berjenjang.
18. Serita acara pemeriksaan harus ditandatangani oleh atasan langsung atau Tim
Pemeriksa dan PNS yang diperiksa. Apabila ada isi berita acara pemeriksaan itu
yang menurut pendapat PNS yang diperiksa tidak sesuai dengan apa yang
diucapkan, maka hal itu diberitahukan kepada pemeriksa dan pemeriksa wajib
memperbaikinya.
19. Apabila PNS yang diperiksa tidak bersedia menandatangani berita acara
pemeriksaan, maka berita acara pemeriksaan tersebut cukup ditandatangani oleh
pemeriksa, dengan memberikan catatan dalam berita acara pemeriksaan, bahwa
PNS yang diperiksa tidak bersedia menandatangani berita acara pemeriksaan.
Walaupun PNS yang diperiksa tidak bersedia untuk menandatangani berita acara
pemeriksaan tersebut, tetap dijadikan sebagai dasar untuk menjatuhkan hukuman
disiplin.
20. PNS yang telah diperiksa berhak mendapat foto kopi berita acara
pemeriksaan.
21. PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan pada Perwakilan Republik
Indonesia di luar negeri yang diduga melakukan pelanggaran disiplin,
pemeriksaannya dilakukan oleh atasan
langsungnya. Sedangkan penjatuhan
hukumannya tetap menjadi
kewenangan Kepala Perwakilan
Republik Indonesia di luar negeri.
Dalam hal diperlukan, Kepala
Perwakilan Republik Indonesia di luar
negeri dapat rneminta kepada PPK
Kernenterian Luar Negeri untuk membentuk Tim Pemeriksa.
Contoh 2:
Sdr. Kurniawan, S.E., M.M., pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang
IV/b, Kepala Bagian Umum (eselon Ill.a). Seharusnya pada tanggal 1
November 2010 akan mendapatkan kenaikan gaji berkala dengan masa
kerja 18 tahun 00 bulan dengan gaji pokok sebesar Rp.2.667.900,00.
Terhitung mulai tanggal 1 Oktober 2010, dijatuhi hukuman disiplin tingkat
sedang berupa penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun.
Dalam hal demikian, yang bersangkutan baru dapat dipertimbang•
kan kenaikan gaji berkala berikutnya terhitung mulai tanggal 1
November 2011.
PNS yang bersangkutan paling singkat 1 (satu) tahun setelah kembali pada
pangkat semula.
Contoh 1 :
Sdr. Jeffry Woworuntu, S.E., pangkat Penata Muda Tingkat I golongan
ruang 111/b terhitung mulai tanggal 1 April 201 O masa kerja 4 tahun
3 bulan dengan gaji pokok Rp.1.907.500,00. Yang bersangkutan dijatuhi
hukuman disiplin berupa penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3
(tiga) tahun TMT 10 Agustus 2010 sampai dengan tanggal 9 Agustus
2013. Dalam hal demikian maka:
a) TMT 1 September 2010 Sdr. Jeffry Woworuntu, S.E.,
pangkatnya turun dari Penata Muda Tingkat I golongan ruang
111/b menjadi Penata Muda golongan ruang Ill/a dengan gaji
pokoknya turun dari Rp.1.907.500,00 menjadi Rp.1.830.100,00.
b) TMT 1 September 2013, pangkatnya kembali menjadi Penata
Muda Tingkat I golongan ruang 111/b dan gaji pokoknya kembali
menjadi Rp.1.907.500,00.
c) TMT 1 April 2017 kenaikan pangkatnya baru dapat dipertimbangkan
dari Penata Muda Tingkat I golongan ruang 111/b menjadi Penata
golongan ruang 111/c apabila memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.
Contoh 2:
Sdr. Jeffry Woworuntu, S.E., pangkat Penata Muda Tingkat I
golongan ruang 111/b terhitung rnulai tanggal 1 Oktober 2006 masa
kerja 4 tahun 9 bulan dengan gaji pokok Rp.1.907.500,00. Yang
bersangkutan dijatuhi hukuman disiplin berupa penurunan pangkat
setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun TMT 10 Agustus 2010 sampai
dengan 9 Agustus 2013. Dalam hal demikian maka:
TMT 1 September 2010 pangkat Sdr. Jeffry Woworuntu,
S.E., turun dari pangkat Penata Muda Tingkat I golongan ruang
lllJb menjadi Penata Muda golongan ruang Ill/a dengan gaji
pokok turun dari Rp.1.907.500,00 menjadi Rp.1.830.100,00.
TMT 1 September 2013, pangkatnya kembali menjadi
Penata Muda Tingkat I golongan ruang 111/b dan gaji
pokoknya kembali menjadi Rp.1.907.500,00.
TMT 1 Oktober 2014 kenaikan pangkatnya baru dapat dipertim•
bangkan dari Penata Muda Tingkat I golongan ruang
111/b menjadi Penata golongan ruang 111/c apabila memenuhi
syarat-syarat yang ditentukan.
h. Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah
1) Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah
dilakukan dengan mempertimbangkan lowongan jabatan yang lebih rendah
dan kompetensi yang bersangkutan sesuai dengan persyaratan jabatan yang
ditentukan.
2) Jenis hukuman disiplin yang berupa pemindahan dalam rangka penurunan
jabatan setingkat lebih rendah ditetapkan dengan keputusan pejabat yang
berwenang menghukum dibuat menurut contoh sebagaimana tersebut dalam
Anak Lampiran 1-n Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ini.
3) Dalam surat keputusan hukuman disiplin tersebut, harus disebutkan
pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh PNS yang bersangkutan.
VII. Rangkuman
DISIPLIN PEGAWAI
Disiplin Pegawai
79 OTK Negeri SipilSMKS
KEPEGAWAIAN| (PNS) adalah
PRAJA kesanggupan
UTAMA LAMPUNGPegawai
TIMUR Negeri Sipil untuk
menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau
dilanggar dijatuhi hukuman disiplin
MANAJEMEN PERKANTORAN
VIII. Evaluasi
a. Objektif test
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada
salah satu jawaban yang benar!
3. Yang tidak termasuk larangan bagi setiap Pegawai Negeri Sipil, adalah...
a. Menyalahgunakan wewenang,
b. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain
dengan menggunakan kewenangan orang lain;
c. Tanpa izin pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain
dan/atau lembaga atau organisasi internasional;
d. Menolak pemberian hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga
yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya;
e. Menjadi anggota dan/atau pengurus Partai Politik
4. Tingkat dan jenis hukuman bagi Pegawai Negeri Sipil yang melanggar aturan di atur
dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 Tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil, pasal.....
a. 5
b. 6
c. 7
d. 8
e. 9
5. Di bawah ini yang tidak termasuk dalam hukuman disiplin berat bagi Pegawai
Negeri Sipil, adalah...
a. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun.
b. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun;
c. Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah;
d. Pembebasan dari jabatan;
e. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS; dan
10. Berikut ini yang tidak termasuk tata cara penjatuhan hukuman disiplin adalah...
a. Teguran lisan
b. Teguran tertulis
c. Pernyataan tidak puas secara tertulis
d. Penundaan kenaikan pangkat selama 2 tahun
e. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 tahun
b. Essay Test
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar dan jelas !
TUGAS MANDIRI
Jelaskan menurut pendapat Anda sendiri,
mengapa peraturan disiplin itu sangat
penting bagi seorang Pegawai Negeri
Sipil ? Berikan alasannya.
http://zakiyahulfaaryani98.blogspot.com/2016/07/-pns-administrasi.html
tentang pegawai
I. Kompetensi Inti
1. Melalui diskusi kelompok dan menggali informasi dari berbagai sumber peserta
didik dapat menguraikan regulasi/peraturan tentang perkawinan secara tepat
dengan jujur
2. Melalui diskusi kelompok dan menggali informasi dari berbagai sumber peserta
didik dapat mendeskripsikan larangan – larangan dalam perkawinan secara tepat
dengan bertanggung jawab
3. Melalui diskusi kelompok dan menggali informasi dari berbagai sumber peserta
didik dapat mengidentifikasi izin perkawinan pegawai secara teliti dengan
tanggung jawab
4. Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat mengemukakan tata cara pelaksanaan
perkawinan pegawai secara tepat dengan percaya diri
5. Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat menunjukkan peraturan perkawinan
pegawai secara tepat dengan percaya diri
6. Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat menerapkan pengelompokkan
peraturan perkawinan pegawai secara tepat dengan mandiri
1. Setiap peserta didik wajib mempelajari modul ini sesuai dengan kegiatan belajar
yang bersangkutan atau sesuai dengan petunjuk guru.
2. Apabila dalam mempelajari modul ini peserta didik mengalami kesulitan,
hendaknya menanyakan kepada para guru ataupun mencari lewat buku-buku
penunjang lainnya.
3. Peserta didik dianjurkan untuk melengkapi referensi seperti internet, koran, buku
dari sumber lain yang relevan/sesuai dengan pembahasan bila memang
diperlukan.
V. Peta Konsep
Pengertian
Perkawinan PNS
Regulasi
Peraturan Perkawinan PNS
Perkawinan
Pegawai Izin Perkawinan
dan Perceraian
PNS
Tata Cara
Pelaksanaan
Perkawinan PNS
VI. Materi
Pasal 3
(1) Pada azasnya dalam suatu perkawinan seorang pria hanya boleh mempunyai
seorang isteri. Seorang wanita hanya boleh mempunyai seorang suami.
(2) Pengadilan, dapat memberi izin kepada seorang suami untuk beristeri lebih dari
seorang apabila dikehendaki oleh fihak-fihak yang bersangkutan.
Pasal 4
(1) Dalam hal seorang suami akan beristeri lebih dari seorang, sebagaimana
tersebut dalam Pasal 3 ayat (2) Undang-undang ini, maka ia wajib mengajukan
permohonan kepada Pengadilan di daerah tempat tinggalnya.
(2) Pengadilan dimaksud data ayat (1) pasal ini hanya memberikan izin kepada
seorang suami yang akan beristeri lebih dari seorang apabila:
a. isteri tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai isteri;
b. isteri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan;
c. isteri tidak dapat melahirkan keturunan.
Pasal 5
1. Untuk dapat mengajukan permohonan kepada Pengadilan, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) Undang-undang ini, harus dipenuhi syarat-
syarat sebagai berikut:
a. adanya persetujuan dari isteri/isteri-isteri;
b. adanya kepastian bahwa suami mampu menjamin keperluan-keperluan
hidup isteri-isteri dan anak-anak mereka;
c. adanya jaminan bahwa suami akan berlaku adil terhadap isteri-isteri dan
anakanak mereka
2. Persetujuan yang dimaksud pada ayat (1) huruf a pasal ini tidak diperlukan
bagi seorang suami apabila isteri/isteri-isterinya tidak mungkin dimintai
persetujuannya dan tidak dapat menjadi pihak dalam perjanjian, atau apabila
tidak ada kabar dari isterinya selama sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun, atau
karena sebab-sebab lainnya yang perlu mendapat penilaian dari Hakim
Pengadilan.
perceraian, mereka telah diikat oleh sebuah aturan kepegawaian, yaitu Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 10 Tahun 1983 dan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun
1990 serta Surat Edaran kepala BKN Nomor 08/SE/1983 tentang izin Perkawian dan
Perceraian Bagi PNS.
Dijelaskan, pegawai negeri yang melangsungkan perkawinan pertama wajib
memberitahukan secara tertulis kepada pejabat selambat-lambatnya 1 tahun setelah
perkawinan berlangsung, begitu juga bagi pegawai negeri yang telah menjadi
duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi. Maksudnya, harus ada
pemberitahuan perkawinan berkaitan dengan masalah gaji dan dibuatkan kartu suami
dan kartu isteri.
Dalam hal ini, patut diketahui aparatur sipil negara pria yang akan beristeri
lebih dari seorang, wajib memperoleh izin lebih
dahulu dari atasan atau pejabat yang berwenang.
Untuk aparatur sipil negara wanita tidak diizinkan
menjadi isteri kedua/ketiga/keempat. Kemudian,
aparatur sipil negara dilarang hidup bersama
dengan wanita atau pria sebagai suami isteri di luar
ikatan perkawinan yang sah.
Begitu pula dengan PNS/ASN yang akan
melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih
dahulu dari pejabat yang berwenang. Misalnya, kalau dia sebagai Pejabat Eselon II
maka yang memberikan izin adalah Pejabat Eselon I, dan diajukan secara tertulis serta
dicantumkan alasan yang lengkap yang mendasari permintaan izin perceraian. Bagi
PNS/ASN yang akan melakukan perceraian harus mencantumkan alasan-alasan yang
jelas.
Selanjutnya, bagi PNS/ASN yang berkedudukan sebagai penggugat atau bagi
PNS/ASN yang berkedudukan sebagai tergugat harus memperoleh izin dari atasan.
Dalam surat permintaan izin perceraian harus disebutkan alasan-alasan yang lengkap
dan mendasar, sebagai berikut:
a. Salah satu pihak berbuat zina;
b. Salah satu pihak menjadi pemabok, pemadat atau penjudi yang sukar
disembuhkan;
c. Salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama 2 (dua) tahun berturut-
turut tanpa ijin pihak lain dan tanpa alasan yang sah;
d. Salah satu pihak mendapat hukuman penjara 5 tahun atau hukuman yang
lebih berat secara terus menerus setelah perkawinan berlangsung;
e. Salah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiayaan berat yang
membahayakan pihak lain.
c. Pembagian gaji akibat perceraian apabila anak ikut mantan isteri maka
mendapatkan suami 1/3 dan mantan istri 1/3 , anak 1/3;
d. Pembagian gaji akibat perceraian apabila anak ikut suami, maka
mendapatkan Suami 1/3, Anak 1/3 dan mantan istri 1/3.
Dalam hal ini, perlu diketahui bahwa mantan isteri tidak berhak lagi menerima
bagian gaji tersebut, apabila telah menikah lagi. Ingat !!!....PNS/ASN pria yang
menolak memberikan gaji dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat. Bendaharawan
dapat menyerahkan bagian gaji yang menjadi hak mantan isteri.
Sanksi Tidak Mematuhi PP/10 TAHUN 1983 Jo PP/ 45 TAHUN 1990
Apabila PNS melakukan pelanggaran terhadap PP Nomor 10 Tahun 1983 dan
PP Nomor 45 Tahun 1990, maka akan dijatuhi salah satu hukuman disiplin berat
berdasarkan PP Nomor 53 Tahun 2010, apabila:
a. Tidak memberitahukan perkawinan pertama dalam jangka waktu 1 tahun
setelah perkawinan;
b. Cerai tanpa izin / surat keterangan dari atasan atau Pejabat yang
berwenang;
c. Beristeri lebih dari seorang tanpa izin atasan atau pejabat yang berwenang;
d. Hidup bersama tanpa ikatan perkawinan yang sah;
e. Tidak melaporkan perceraian dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1
bulan setelah perceraian;
f. PNS pria tidak melaporkan perkawinan kedua/ketiga/keempat dalam
jangka waktu selambat-lambatnya 1 tahun setelah perkawinan.
PNS/ASN Wanita tidak diizinkan menjadi isteri Kedua/Ketiga/keempat.
Apabila melanggar, maka akan dijatuhi hukuman disiplin Pemberhentian Tidak
Dengan Hormat Sebagai PNS.
"(3) Pimpinan Bank Milik Negara dan pimpinan Badan Usaha Milik
Negara, wajib meminta izin lebih dahulu dari Piesiden."
12. Sesudah Pasal 16 baru ditambah satu ketentuan baru, yang dijadikan Pasal
17 baru yang berbunyi sebagai berikut:
"Pasal 17 PP No 45 Tahun 1990
VII. Rangkuman
VIII. Evaluasi
a. Objektif test
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada
salah satu jawaban yang benar!
1. Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita
sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, maka beristri lebih dari seorang dan
perceraian sejauh mungkin harus dihindarkan. Pengertian tersebut terdapat padal
Peraturan Pemerintah Nomor …
a. PP No.45 Tahun 1990
b. Surat Edaran No. 8
c. PP No. 9 Tahun 1945
d. PP No.30 Tahun 1983
e. Undang – Undang No.1 Tahun 1974
2. Didalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 9 Tahun 1975 tentang
pelaksanaan UUD terdapat Pasal 20 ayat 1 merupakan gugatan perceraian diajukan
oleh suami atau istri atau kuasanya kepada pengadilan yang daerah hukumnya yaitu
meliputi …
a. Tempat kediaman perceraian
b. Tempat kediaman pengadila
c. Tempat kediaman tergugat
d. Tempat kediaman bersama
e. Tempat kediaman keluarga
3. Pada Peraturan Pemerintah No 10 Tahun 1983 tentang izin perkawinan dan
perceraian bagi PNS terdapat pasal 10 merupakan syarat alternative yaitu …
a. Istri tidak dapat menjalankan kewajiban sebagai istri
b. Ada persetujuan tertulis dari istri
c. Istri dapat melahirkan ketirunan
d. Ada jaminan tertulis dari PNS
e. Istri mendapatkan penyakit yang tidak dapat disembuhkan
4. Pembagian gaji kepada bekas istri tidak diberikan apabila alasan perceraian
disebabkan karena …
a. Istri selalu melayani suami
b. Istri tidak pernah meninggalkan suami
c. Istri berzinah dan melakukan kekejaman
d. Istri selalu meminta izin suami apabila keluar rumah
e. Istri selalu mengajak dalam kebaikan
5. Setiap atasan yang menerima izin untuk melakukan perceraian atau untuk beristri
lebih dari seorang wajib memberikan pertimbangan secara …
a. Tidak tertulis
b. Tertulis kepada pejabat
c. Secara lisan
d. Berdasarkan keputusan
e. Ketentuan
6. Tidak melaporkan perceraiannya dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 bulan
terhitung mulai terjadi perceraian akan dijatuhi hukuman …
a. Hukuman disiplin berat
b. Hukuman disiplin ringan
b. Essay Test
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar dan jelas !
1. Kemukakanlah pengertian perkawinan menurut Undang-undang Perkawinan
Nomor 1 Tahun 1974? Jawab:
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
3. Mengapa kehidupan Pegawai Negeri Sipil (PNS) harus ditunjang oleh kehidupan
berkeluarga yang serasi? Jawab:
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
4. Jelaskanlah tata cara pelaksanaan perkawinan Pegawai Negeri Sipil (PNS)? Jawab:
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
Penugasan Kelompok
Pahami instruksi soal dengan teliti, kerjakan sesuai dengan petunjuk !
Soal studi kasus
1. Peserta didik dibagi dalam kelompok 1 kelompok 4 orang
2. Diberikan kasus tentang pelanggaran perkawinan pegawai
Seorang PNS yang bekerja di lingkungan sekretariat DPRD Sidoarjo, menjadi
istri kedua, ganjarannya adalah pemecatan dari status PNS
Pertanyaan :
1. Mengapa bisa terjadi kasus pelanggaran perkawinan diatas?
2. Carilah dasar hukum pelanggaran tersebut?
3. Menurut pendapat kalian jika permasalahan diatas dikaitkan dengan HAM
apakah terjadi penyimpangan?berikan alasan?
4. Solusi yang paling tepat untuk menyelesaikan kasus diatas dengan cara ?
sebutkan prosedurnya?
3. Peserta didik berdiskusi, mencari jawaban kasus di atas
4. Peserta didik mempresentasikan dengan slide power point.
Widyayanti, Wulan. 2018. Otomasisasi Tata Kelola Kepegawaian. Solo : Putra Nugraha
https://www.youtube.com/watch?v=Qin8YEJOFMY tentang disiplin waktu
http://bkpsdmd-kabupatensigi.blogspot.com/2017/10/tata-cara-pemanggilan-
pemeriksaan.html
https://kelompok2adp.files.wordpress.com/2015/11/modul.pdf
http://zakiyahulfaaryani98.blogspot.com/2016/07/-pns-administrasi.html
tentang pegawai
KUNCI JAWABAN
KD 3.8 – 4.8
a. Objectif Test
1. A
2. E
3. A
4. A
5. A
b. Essay Test
1. Perencanaan Karir adalah bahwa perencanaan karir merupakan proses dimana
karyawan karyawan menyeleksi tujuan karir dan jenjang karir menuju tujuan –
tujuan tersebut. Jalur karir adalah konsekuensi dari pekerjaan tertentu yang
dikaitkan dengan peluang tersebut. Kedua proses tersebut saling kait mengait.
Perencanaan suatu karir mencakup identifikasi alat – alat untuk mencapai cita –
cita akhir.
2. Perencanaan karir individual meliputi :
a. Penilaian diri untuk menentukan kekuatan, kelemahan, tujuan, aspirasi,
preferensi, kebutuhan, ataupun jangka karirnya (career anchor)
b. Penilaian pasar tenaga kerja untuk menentukan tipe kesempatan yang
tersedia baik di dalam maupun di luar organisasi
c. Penyusunan tujuan karir berdasarkan evaluasi diri
d. Pencocokan kesempatan terhadap kebutuhan dan tujuan serta
pengembangan strategi karir
e. Perencanaan transisi karir
Sedangkan perencanaan karir organisasional :
a. Pengembangan yang lebih efektif tenaga berbakat yang tersedia
b. Kesempatan penilaian diri bagi karyawan untuk memikirkan jalur – jalur
karir tradisional atau jalur karir
c. Pengembangan sumber daya manusia yang lebih efisien di dalam dan di
antara divisi dan atau lokasi geografis
d. Kepuasan kebutuhan pengembangan pribadi karyawan
e. Peningkatan kinerja melalui pengalaman on the job training yang diberikan
oleh perpindahan karir vertical dan horizontal
3. Ada empat unsur program perencanaan karir yang jelas. unsur-unsur yang
dimaksud adalah :
a. Penilaian individu tentang kemampuan, minat, kebutuhan karir dan tujuan;
b. Penilaian organisasi tentang kemampuan dan kesanggupan pegawai;
c. Komunikasi informasi mengenai kebebasan memilih dan kesempatan karir
pada organisasi
d. Penyuluhan karir untuk menentukan tujuan-tujuan realistik dan rencana
untuk pencapaiannya.
4. Yaitu :
a. Analisis Kebutuhan Karir Individu
Analisis kebutuhan karir individu, dalam hubungannya dengan karir
pegawai, adalah proses mengidentifikasi potensi (kekuatan) dan kelemahan
yang dimiliki oleh seorang pegawai, agar dengan demikian karir pegawai
yang bersangkutan dapat direncanakan dan dikembangkan sebaik- baiknya.
b. Analisis Peran – Kompetensi
Yang dimaksud dengan analisis peran – kompetensi disini adalah analisis
untuk mengetahui peran (atau jabatan) apa yang paling sesuai untuk seorang
pegawai, kemudian mengkaji kompetensi apa saja yang telah dikuasi oleh si
pegawai dan kompetensi mana yang belum dikuasi.
c. Pemetaan Karir Individu
Jika analisis kebutuhan karir individu sudah dilakukan, maka hal ini
diharapkan telah melahirkan profil (gambaran) yang lengkap tentang
seorang pegawai. Jika hal ini telah tercapai, maka “peta kerier” pegawai
tersebut seharusnya sudah dapat dibuat.
Jadi, pemetaan karir individu adalah suatu proses untuk menggambarkan
prospek karir seorang pegawai termasuk penjelasan tentang tingkat kesiapan
di pegawai itu untuk memangku jabatan tertentu.
d. Penilaian Kinerja Individu
Pemetaan karir individu tidak menjamin seorang pegawai untuk menduduki
jabatan tertentu di masa depan. Jelasnya, peta tersebut masih harus
dibuktikan secara empiris (nyata) apakah pegawai tersebut benar-benar
punya bakat dan kemampuan yang menunjang jabatan-jabatan yang tersebut
dalam peta keriernya.
5. Yaitu :
a. Menurunkan tingkat perputaran karyawan ( turnover), dimana perhatian
terhadap karir individual dalam perencanaan karir yang telah ditetapkan
akan dapat meningkatkan loyalitas pada perusahaan di mana mereka
bekerja, sehingga akan memungkinkan menurunkan tingkat perputaran
karyawan.
b. Mendorong pertumbuhan, dimana perencanaan karir yang baik akan dapat
mendorong semangat kerja karyawan untuk tumbuh dan berkembang,
dengan demikian motivasi karyawan dapat terpelihara.
c. Memenuhi kebutuhan – kebutuhna organisasi akan sumber daya manusia di
masa yang akan datang.
d. Memberikan informasi kepada organisasi dan individu yang lebih baik
mengenai jalur
e. potensial karir di dalam suatu organisasi. Mengembangkan pegawai yang
dapat dipromosikan, perencanaan karir membantu membangun penawaran
internal atas talenta yang dapat dipromosikan untuk mempertemukan
dengan lowongan yang disebabkan oleh masa pension, berhenti bekerja dan
pengembangan
a. Objectif test
1. C
2. A
3. A
4. B
5. D
b. Essay
1. Tekad dan kesanggupan mentaati, melaksanakan dan mengamalkan sesuatu yang
ditaati dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab.
2. Untuk memperoleh bahan-bahan pertimbangan yang obyektif dalam pembinaan
Pegawai Negeri Sipil berdasarkan sistem karier dan sistem prestasi kerja.
3. Aspek SKP
Kuantitas merupakan ukuran jumlah atau banyaknya hasil kerja yang dicapai
oleh seorang pegawai.
Kualitas merupakan ukuran mutu setiap hasil kerja yang dicapai oleh seorang
pegawai.
Waktu merupakan ukuran lamanya proses setiap hasil kerja yang dicapai oleh
seorang pegawai.
Biaya merupakan besaran jumlah anggaran yang digunakan setiap hasil kerja
oleh seorang pegawai.
irja
m
p
e
k ty
sn
4. Unsur lo
g
d perilaku kerja
KD 3.10 – 4.10
a. Objectif test
1. B
2. C
3. A
4. D
5. E
b. Essay
1. Gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan tetap
serta mempunyai jaminan yang pasti. Secara umum administrasi dapat
digolongan ke dalam adminitrasi secara sempit dan administrasi secara luas
2. Menurut Komaruddin (1995) fungsi gaji bukan hanya membantu manajer
personalia dalam menentukan gaji yang adil dan layak saja, tetapi masih ada
fungsi-fungsi yang lain, yaitu (p. 164) :
Untuk menarik pekerja yang mempunyai kemampuan ke dalam organisasi
Untuk mendorong pekerja agar menunjukkan prestasi yang tinggi
Untuk memelihara prestasi pekerja selama periode yang panjang
3. Upah adalah hak pekerjaan atau buruh yang diterima dan dinyatakan dalam
bentuk uang sebagai imbalan kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan
dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesempatan atau peraturan
perundangan-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Upah
a. Tingkat Persaingan
b. Biaya Keperluan Hidup
c. Peraturan UU tentang UMR
d. Perbedaan jenis pekerjaan
e. Produktifitas marginal
5. Tunjangan adalah setiap tambahan benefit yang ditawarkan pada pekerja,
misalnya pemakaian kendaraan perusahaan, makan siang gratis, bunga
pinjaman rendah atau tanpa bunga, jasa kesehatan, bantuan liburan, dan skema
pembelian saham
Dalam prosedur ini fungsi pembuat daftar gaji dan upah membuat daftar
gaji dan upah karyawan. Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan
daftar gaji adalah surat-surat keputusan mengenai pengankatan karyawan
baru, kenaikan pangkat, penurunan pangkat, pemberhentian karyawan,
daftar gaji bulan sebelumnya dan daftar hadir.
4. Prosedur distribusi biaya gaji
Dalam prosedur ditribusi biaya gaji dan upah, biaya tenaga kerja
didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat
tenaga kerja. Distribusi biaya tenaga kerja ini dimaksud untuk
pengendalian biaya dan perhitungan harga pokok produk.
5. Prosedur pembayaran gaji
Prosedur pembayaran gaji dan upah melibatkan fungsi akuntansi dan
fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas
kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji dan
upah. Fungsi keuangan kemudian menguangkan cek tersebut ke bank dan
memasukan uang ke amplop gaji dan upah. Jika jumlah karyawan
perusahaan banyak. Pembagian amplop dan upah dapat dilakukan dengan
membagikan cek gaji dan upah kepada karyawan
8. Daftar gaji dan daftar upah yang berfungsi sebagai jurnal gaji dan upah disusun
dengan tiga metode yang terdiri dari :
a. Metode tangan (pen and ink)Langkah-langkah untuk menyusun daftar gaji dan
upah dapat dipisahkan menjadi dua bagian yaitu :
- Langkah persiapan. Bagian gaji dan upah menerima catatan waktu hadir
dan waktu kerja. Kemudian catatan waktu hadir digunakan sebagai dasar
untuk menyusun daftar gaji dan upah.
- Langkah penyusunan. Bagian gaji dan upah mencatat nama karyawan dan
jam kerja (biasa dan lembur) dalam daftar gaji. Sumber datanya adalah
catatan waktu hadir. Kemudian mencatat tarif gaji atau upah dari daftar
tarif dan mengalikannya dengan lama kerja.
b. Langsung (direct posting) dengan mesin atau payroll board
Proses perhitungan daftar gaji dan upah dengan mengunakan mesin penghitung
khusus. Penyusunan daftar gaji dengan cara tangan (pen and ink) berakibat
adanya penulisan hal yang sama berulang-ulang. Misalnya nama karyawan,
nomor kartu hadir. Untuk menghindari cara yang berulang-ulang ini maka
dapat digunakan dengan metode mesin atau payroll board.
c. Metode tanpa buku pembantu (ledgerless)
Dengan cara ini data gaji dan upah langsung dapat dicatat kedalam cek gaji dan
laporan gaji karyawan. Sedangkan formulir-formulir lain diletakkan di bawah
cek gaji, diberi karbon, sehingga data dalam cek gaji akan tembus ke formulir
lainnya. Agar tembusan yang dibuat itu sesuai dengan yang diinginkan maka
bentuk formulir-formulirnya dibuat sedemikian rupa sehingga sekali menulis
dapat diperoleh beberapa formulir.
KD. 3.11-4.11
a. Objectif test
1. C
2. E
3. A
4. B
5. C
b. Essay test
1. agar memiliki dampak terhadap penerima Penghargaan harus dapat dimengerti
oleh penerima Personel harus memahami dengan baik mengenai alasan
pemberian penghargaan meupun nilai penghargaan yang mereka terima
2. penghargaan diberikan pada waktu yang tepat dan setelah pegawai menghasilkan
kinerja.
3. Jika pendidikan lebih tinggi dan pengalaman kerja lebih lama maka penghargaan
akan semakin besar, karena kecakapan serta keterampilannya lebih baik.
4. Misalnya masalah ruangan. Pindah meja dari ruangan terbuka ke sebuah ruangan
tertutup dengan pintu sendiri merupakan simbol dari kedudukan atau jabatan.
Begitu juga dengan fasilitas lain seperti mobil dinas.
5. Promosi, pujian, simbol – simbol status, uang,
a. Objektif test
1. B
2. E
3. D
4. C
5. A
6. B
7. C
8. E
9. A
10. D
b. Essay test
1. Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil
untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam
peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak
ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.
2. Larangan bagi Pegawai Negeri Sipil
1. Menyalahgunakan wewenang,
2. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang
lain dengan menggunakan kewenangan orang lain;
3. Tanpa izin pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain
dan/atau lembaga atau organisasi internasional;
4. Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya
masyarakat asing;
5. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, meyewakan, atau
meminjamkan barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen
atau surat berharga milik Negara secara tidak sah;
3. A. Jenis hukuman disiplin ringan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
terdiri dari :
o Teguran lisan;
o Teguran tertulis; dan
o Pernyataan tidak puas secara tertulis.
B. Jenis hukuman disiplin sedang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
terdiri dari :
KD 3.13 – 4.13
a. Objektif test
1. A
2. C
3. A
4. C
5. B
6. A
7. A
8. A
9. A
10. D
b. Essay test
1. Perkawinan sah ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang
wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga/rumah tangga
yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa yang
dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya/kepercayaannya
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan dicatat menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku
2. Regulasi/peraturan yang mengatur tentang perkawinan PNS di Indonesia
adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 dan Peraturan Pemerintah
Nomor 45 Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan Dan Perceraian Bagi
Pegawai Negeri Sipil.
b. Surat Edaran Badan Administrasi Kepegawaian Negara Nomor 08/SE/1983
dan Nomor 48/SE/1990 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 dan Peraturan Pemerintah Nomor 10
Tahun 1983 Tentang Izin Perkawinan Dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri
Sipil
3. Karena pada dasarnya, Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah unsur Aparatur
Negara, Abdi Negara dan Abdi Masyarakat yang harus menjadi tauladan yang
baik bagi masyarakat dalam tingkah laku, tindakan dan ketaatan kepada
peraturan perundangundangan yang berlaku, termasuk dalam
menyelenggarakan kehidupan berkeluarga. sehingga setiap Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dalam melaksanakan tugasnya tidak akan banyak terganggu oleh
masalah-masalah dalam keluarganya.
4. Tata cara pelaksanaan perkawinan Pegawai Negeri Sipil (PNS)?
1. Setiap pegawai negeri pada Polri yang akan melaksanakan perkawinan
wajib mengajukan surat permohonan izin kawin kepada Kepala Satuan
Kerja (Kasatker) dengan melampirkan persyaratan
2. Pegawai negeri pada Polri yang telah mengajukan permohonan izin kawin
selanjutnya bersama calon suami/calon istri mendapat pengarahan dari
Kasatker yang bersangkutan.
3. Kasatker segera meneruskan permohonan izin kawin pegawai negeri pada
Polri kepada pejabat yang berwenang