OLEH :
MODUL 1
PEMBIAKAN TANAMAN SECARA GENERATIF
Dengan menyatakan Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atasTuntunanNya,
modul PEMBIAKAN TANAMAN SECARA GENERATIF ini dapat diselesaikan dengan baik.
Modul ini disusun dan digunakan untuk menyiapkan calon Trainer pada Sekolah Menengan
Kejuruan di Provinsi Nusa Tenggara Timur, khususnya pada kompetensi Agribisnis Tanaman
Pangan Dan Holtikultura dalam memenuhi Program SMK Plus di Provinsi Nusa Tenggara
Timur.
Dengan harapan setelah mempelajari modul ini peserta trainer mampu melakukan
PEMBIAKAN TANAMAN SECARA GENERATIF sendiri tanpa bimbingan instruktur.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi disampaikan kepada TIM Pembimbing
Penyusunan Modul SMK Plus untuk arahan dan bimbingannya sehingga modul ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Penyusun menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini, sehingga saran
dan masukan yang konstruktif sangat penyusun harapkan. Semoga modul ini banyak
memberikan manfaat bagi kita semua, khususnya peserta trainer SMK Plus Bidang Keahlian
Agribinis Tanaman Pangan dan Holtikultura.
Halaman
Halaman 1
Sampul ........................................................................................................................
Kata 2
Pengantar .......................................................................................................................
.
Daftar 3
Isi ........................................................................................................................
Peta Kedudukan 5
Modul ........................................................................................................................
Glosarium ...................................................................................................................... 5
...
I PENDAHULUAN ................................................................................................ 7
..............
A. Elemen dan Capaian 7
Pembelajaran ...................................................................................................
......
B. Deskripsi ......................................................................................................... 7
C. Tujuan 7
Akhir .........................................................................................................
D. Profil Pembelajaran Pancasila 7
E. Peta Kedudukan Modul 8
F. Pengetahuan Prasyarat 9
G. Cek Penguasaan Standar Kompetensi 9
II PEMBELAJARAN .............................................................................................. 10
................
a. Rencana Belajar Peserta 10
Didik ........................................................................................................
b. Media/ Alat/Bahan............................................................................ 10
c. Lingkup 10
Materi ........................................................................................................
d. Skema pembelajaran pola Taking Learning to tasks ......................... 10
1. Tahap Telaah 10
(T1) ....................................................................................................
2. Tahap Teliti 11
(T2) ...................................................................................................
3. Tahap Tata 12
(T3) ..................................................................................................
4. Tahap Tutur (T4) .......................................................................... 12
e. Rangkuman .........................................................................................
12
f. Tugas .................................................................................................. 13
g. Uraian 15
Materi....................................................................................................
III EVALUASI ............................................................................................... 28
Cross-polinasi 3.: Proses polinasi yang terjadi antara bunga yang berasal dari
tanaman yang berbeda.
B. Deskripsi
Modul PEMBIAKAN TANAMAN SECARA GENERATIF, ini terdiri dari dua kegiatan
belajar mengajar. Kegiatan belajar 1 membahas tentang teori Pembiakan Tanaman Secara
Generatif baik secara konvensional sampai modern, 2 berisi tentang Teknik Pembiakan Tanaman
Secara Generatif. Setelah mempelajari Modul ini diharapkan peserta pelatihan/ calon trainer
dapat memahami, menerapkan dan mengaplikasikan teknik Pembiakan Tanaman Secara
Generatif.
Prasyarat
Syarat Umum
Anda harus belajar dan berlatih kompetensi dengan rumus Tepuk Disko yaitu Teratur,
Percaya diri, Ulet, kreatif, disiplin dan konsentrasi.
Syarat Khusus
Sebelum mempelajari modul ini calon trainer diharapkan sudah mempelajari dan menguasai
materi tentang 1).Memahami Teori Pembiakan tanaman secara generatif, 2). Memahami
teknik pembiakan tanaman secara generative.
G. Cek Penguasaan Standar Kompetensi
Sebagai cek penguasaan awal terhadap satandar kompetensi yang akan dipelajari dalam
modul ini, berilah tanda contreng (√) pada daftar pertanyaan berikut ini.
Tanda
Catatan
Tangan
No. Pernyataan Ya Tidak Guru
Guru
Pembimbing
Pembimbing
1 Apakah saya sudah dapat
membaca tentang pembiakan
tanaman
2 Apakah saya sudah dapat
mengidentifikasi pembiakan
tanaman
3 Apakah saya sudah dapat
mengidentifikasi teknik
pembiakan tanaman secara
generative
4 Apakah saya sudah dapat
mengenal tentang pembiakan
tanaman secara generative
5 Apakah saya dapat mengamati
pembiakan tanaman secara
generative yang menggunakan
biji
6 Apakah saya dapat mengetahui
syarat – syarat biji atau benih
II. PEMBELAJARAN
Pembiakan Tanaman
Generatif
Pembiakan Tanaman
Macam Pembiakan
Tanaman Generatif
Pelajari dan pahami secara materi tentang pembiakan tanaman secara generatif diatas
serta sumber-sumber lain yang relevan.
LK 1.1
Hasil telaahan peserta didik/calon trainer pada sumber-sumber belajar yang relevan sesuai
kompetensi yang ingin dicapai
2. Tipe Perkecambahan
Setelah melewati tahap telaah dan teliti, jelaskan/terangkan secara lengkap dan benar tentang
konten (Isi) dari Kompetensi Dasar/Topik berikut. Penjelasan yang disampaikan adalah hasil
telaah Anda terhadap materi yang telah dipelajari
KONSTRUKSI
CATATAN
NO TEMA PENDAPAT/ARGUMENA
PEMBIMBING
TASI CALON TRAINER
Identifikasikan
Pembiakan
1
Tanaman Secara
Generatif
Jelaskan Teknik
2 Pembiakan tanaman
Secara Generatif
Langkah-langkah
3 perlakuan benih
generarif
Jelaskan tipe
4.
perkecambahan
TAHAP TUTUR T4
e. Rangkuman
f. Tugas 1
Tugas 2
Arang Sekam
Batang pakis
Rockwoll
Tujuan
ALAT
1. Drum
2. Masker
3. Sarung Tangan
BAHAN
1. Sekam padi
2. Kayu bakar
WAKTU
1. instruksi : ½ jam
2. Latihan : 8 jam
KESELAMATAN KERJA:
1. Siapkan sekam padi yang akan dijadikan bahan baku. Pastikan sekam dalam kondisi
kering dan bersih.
2. Siapkan alat pembakar, bisa menggunakan drum bekas atau alat pembakar
lainnya. Pastikan alat pembakar bersih dan bebas dari sisa-sisa bahan bakar sebelumnya.
3. Isi alat pembakar dengan sekam hingga setinggi ¾ dari volume drum. Jangan
terlalu penuh karena arang sekam akan membesar saat dipanaskan.
4. Tutup alat pembakar rapat dan nyalakan api di bawahnya. Biarkan sekam terbakar
selama kurang lebih 1-2 jam hingga habis terbakar dan menjadi arang.
5. Jangan membuka tutup alat pembakar selama proses pembakaran karena akan
mempengaruhi suhu pembakaran dan kualitas arang yang dihasilkan.
6. Setelah selesai terbakar, matikan api dan biarkan arang sekam mendingin.
7. Cek kualitas arang yang dihasilkan. Arang sekam yang baik memiliki warna hitam pekat,
permukaan halus, dan tidak mudah hancur.
8. Jika arang sekam telah memenuhi kriteria kualitas yang baik, maka arang tersebut
siap digunakan. Namun jika kualitasnya masih kurang baik, maka bisa diproses kembali
dengan cara mengulangi proses pembakaran dari awal.
9. Simpan arang pada tempat yang kering.
Uraian materi
Pembibitan tanaman secara generatif dilakukan dengan menggunakan benih atau biji
sebagai bahan tanam. Berikut adalah beberapa tahap dalam pembibitan tanaman secara generatif:
b) Epigeal
Pada perkecambahan ini hipokotil tumbuh memanjang akibatnya
kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan tanah, sehingga
kotiledon berada diatas tanah, contoh pada kacang hijau. Perbanyakan
generatif melalui biji memiliki kelebihan yaitu bibit yang diperoleh
dalam jumlah banyak dengan pertumbuhan yang seragam. Namun
kelemahan perbanyakan dengan cara ini ialah dibutuhkan waktu relatif
lebih lama hingga diperoleh bibit yang siap tanam. Karena itulah cara ini
jarang digunakan.
Setelah biji dikeluarkan dari buah bersihkan daging buah dan lendir yang
menempel. Biji kemudian dipilih sesuai dengan kriteria benih yang baik yaitu
padat, bernas, bentuk dan ukurannya seragam, tidak cacat dan tidak terkena
hama dan penyakit.
MODUL PEMBELAJARAN MAPEL PEMBIAKAN TANAMAN (FASE E) Page 17
Ada beberapa tanaman yang bijinya harus segera ditanam setelah dikeluarkan
dari buah atau polongnya. Biji seperti ini dikenal dengan nama biji rekalsitrans
yaitu biji yang daya kecambahnya akan menurun jika disimpan terlalu lama atau
bahkan tidak akan tumbuh jika dikeringkan. Contoh biji rekalsitrans adalah : biji
Meranti, Mahoni, Mimba, Mangga, Durian, Adenium.
Untuk biji yang berukuran besar seperti biji mangga atau durian, pembersihan
cukup dilakukan dengan mencucinya menggunakan air bersih. Sementara itu,
untuk biji berukuran kecil seperti biji jambu, atau biji yang terbungkus lapisan
pembungkus (pectin) seperti biji pepaya, pembersihan dilakukan dengan
meremas-remasnya menggunakan abu gosok sampai lendirnya hilang, lalu
dicuci dengan air bersih.
Setelah bersih, biji diseleksi dengan melihat penampilan fisiknya. Biji yang
memenuhi syarat sebagai benih adalah biji yang padat dan bernas, bentuk dan
ukurannya seragam, permukaan kulitnya bersih dan tidak cacat. Kemudian biji
hasil seleksi fisik direndam dalam air. Pilih biji yang tenggelam, karena ini
menandakan daya kecambahnya lebih tinggi dibandingkan dengan biji yang
terapung. Biij-biji inilah yang digunakan untuk memperbanyak tanaman secara
generatif.
Sementara itu, untuk mencegah serangan penyakit, rendam biji di dalam larutan
fungisida dan bakterisida seperti Benlate atau Dithane dengan dosis 2-3
gram/liter. Bisa juga menggunakan larutan formalin 4% atau sublimat 1%
dengan dosis sesuai dengan aturan yang tertera di label kemasan. Ada
beberapa tanaman yang bijinya harus segera disemai setelah dikeluarkan dari
buah atau polongnya. Biji seperti ini dikenal dengan biji rekalsitrans yaitu biji
yang daya kecambahnya akan menurun jika disimpan terlalu lama, atau bahkan
tidaka akan tumbuh jika dikeringkan. Contohnya adalah biji kemiri, meranti,
mahoni, mangga, durian, dan nangka.
1) Fisik
a) Ukuran benih seragam.
b) Bebas jamur/hama gudang.
c) Daya kecambah baik.
2) Morfologis
a) Sifat yang khas dan tanaman seragam.
b) Tahan cekaman lingkungan.
3) Pertumbuhan
a) Pertumbuhan awal/vigor kokoh.
b) Tahan hama dan penyakit.
c) Tanggap terhadap pemupukan.
d) Tahan rebah karena memiliki perakaran yang kuat.
4) Hasil
e) Kelobot tertutup rapat.
f) Ukuran tongkol besar.
g) Produksi dan rendemen tinggi.
h) Biji rapat dan berat.
i) Biji tertata rapi.
Sebaiknya setiap penanaman menggunakan benih baru, apabila benih mahal dan
sulit diperoleh maka benih unggul yang ditanam dapat digunakan sampai
beberapa kali turunan. Benih yang digunakan dapat berasal dari panen sendiri
atau beli di toko, tetapi lebih baik menggunakan benih/bibit sendiri karena tidak
semua penjual benih/bibit dapat dipercaya megenai mutu seleksi yang
dilakukannya.
Biasanya penjual benih/bibit telah memilih bibit yang baik untuk keperluan
sendiri sehingga yang dijual kepada umum adalah sisanya yang kemungkinan
mutunya sudah tidak dapat dipertanggung- jawabkan.
Benih yang baik memenuhi tiga kriteria yaitu kriteria secara genetis, kriteria
secara fisiologis dan kriteria fisik.
Sebaliknya jika kelembaban media kurang optimal, benih tidak akan dapat
menguraikan cadangan makanan dalam biji (jaringan endosperma) sehingga
epikotil dan hipokotil tidak akan tumbuh dan berkembang, dalam keadaan yang
menguntungkan untuk proses perkecambahan, benih mengabsorpsi air sehingga
benih menjadi menggembung dan kulit biji pecah, dengan segera air memasuki
sel-sel jaringan lembaga dan endosperma. Kandungan air dalam sel benih akan
naik dari tingkat praperkecambahan sebesar 8-14% menjadi lebih dari 90%.
Pada saat protoplasma sel menyerap uap air, maka berbagai proses kehidupan
akan berlangsung. Hormon pertumbuhan dan perkembangan seperti asam indol
asetat akan mulai berfungsi. Hormon ini mengatur pertumbuhan dan
perkembanga hipokotil dan epikotil.
Sumber makanan yang tersimpan dalam endosperma dan kotiledon akan segera
diproses melalui respirasi sehingga menghasilkan energi kimia yang penting
untuk pembelahan sel, produksi protoplasma, dan proses-proses
Disamping itu terdapat proses pembesaran sel yang baru terbentuk, sehingga sel
akan membesar dan menjadi jaringan tanaman.
Pada umumnya, sel dan jaringan yang sudah matang tidak akan membelah diri
lagi, akan tetapi proses kehidupan yang terjadi hanya mempertahankan ciri
spesifiknya serta fungsinya sepanjang masa hidup tumbuhan. Pertumbuhan
tumbuh-tumbuhan dikendalikan secara umum oleh hormon yang disintesis oleh
tumbuhan dan terdapat pada semua jaringan. Hormon pertumbuhan IAA (Indol
Acetic Acid) berfungsi dalam pembesaran sel, gugurnya daun dan jatuhnya
buah, pertumbuhan buah dari bakal bunga menjadi bunga dan buah, interaksi
timbal-balik tunas dan berbagai pertumbuhan lainnya.Salah satu contoh IAA
adalah giberelin. Selama masa pertumbuhan dan perkembangan, tumbuhan
memerlukan air, unsur hara, karbondioksida dan oksigen, serta cahaya. Selama
masa tersebut, organ-organ vegetatif seperti daun, batang, dan cabang tumbuhan
akan tumbuh dan berkembang sampai akhirnya terbentuk organ generatif. Organ
generatif tumbuhan yang minimal adalah terdiri dari benang sari dan putik.
Proses perkembangbiakan secara generatif dimulai dari terjadinya pertemuan
butir-butir serbuk sari dengan putik. Di dalam putik, butiran serbuk sari
membentuk tabung, kemudian menjadi bakal biji yang terletak dalam bakal
buah. Kondisi ini menandai adanya calon generasi tumbuhan berikutnya.
Pembibitan tanaman
1) Penyerbukan sendiri (otogami) terjadi bila serbuk sari dan putik berasal dari
bunga yang sama
2) Penyerbukan tetangga (geitonogami) terjadi bila serbuk sari dan putik
berasal dari bunga yang berbeda tetapi satu pohon
3) Penyerbukan silang (alogami) terjadi bila serbuk sari dan putik berasal dari
bunga pohon lain tetapi sejenis
4) Penyerbukan bastas (hibridisasi) terjadi bila serbuk sari dan putik berasal
dari pohon lain yang berbeda jenisnya tetapi masih satu genus. Penyerbukan
ini bertujuan untuk mencari bibit unggul.
Penyerbukan terjadi dengan bantuan :
EVALUASI
A. Tes kognitif
1. Jelaskan pengertian Pembiakan tanaman
Jawaban : Pembiakan tanaman adalah proses pembuatan tanaman baru dengan memadukan
genetik dari dua tanaman yang berbeda untuk menghasilkan sifat-sifat yang
diinginkan, seperti ketahanan terhadap penyakit atau hasil panen yang lebih baik.
2. Jelaskan dua metode utama dalam pembiakan tanaman !
Jawaban : Ada dua metode utama dalam pembiakan tanaman, yaitu pembiakan seksual dan
aseksual. Pembiakan seksual melibatkan pembuahan antara gamet atau sel
kelamin jantan dan betina, sementara pembiakan aseksual tidak melibatkan
pembuahan dan melibatkan replikasi genetik yang sama pada tanaman
induk.Untuk melakukan pembiakan tanaman secara seksual, dibutuhkan
penyerbukan antara tanaman jantan dan betina. Biji yang dihasilkan kemudian
akan memiliki sifat-sifat gabungan dari kedua orang tua. Sedangkan untuk
pembiakan aseksual, bagian tanaman seperti daun, batang, atau akar dipotong dan
ditanam kembali untuk membentuk tanaman baru yang identik secara genetik
dengan tanaman induk.
3. Jelaskan factor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pembiakan tanaman !
Jawaban :Dalam pembiakan tanaman, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan seperti
kualitas tanaman induk, waktu penyerbukan, dan kondisi lingkungan yang ideal.
Pembiakan tanaman dapat membantu meningkatkan produksi tanaman yang lebih
baik dan tahan terhadap penyakit dan lingkungan yang tidak stabil.
B.Tes Psikomotor
Narasi Tugas
Cobalah untuk melakukan kegiatan penanaman bibit tanaman sawi
1. Siapkan alat dan bahan
2. Lakukan penyeleksian bibit yang telah disediakan
3. Lakukan penyiraman
Penilaian Proses
Persiapan Proses Hasil Waktu Total
Skor Perolehan 6 3 3 3 12
Skor Maksimal 6 3 3 3 12
Bobot 10 40 40 10 100
Total 10 40 40 10 100
Keterangan
- Bobot total wajib 100
C. Penilaian sikap
KETERANGAN
4 = JIKA EMPAT INDIKATOR TERLIHAT
3 = JIKA TIGA INDIKTOR TERLIHAT
2 = JIKA DUA INDIKATOR TERLIHAT
1 = JIKA SATU INDIKATOR TERLIHAT
DISIPLIN
a. Tertib mengikuti instruksi
b. Mengerjakan tugas tepat waktu
c. Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta
d. Tidak membagikan hal-hal yang tidak penting di kelas maya
JUJUR
a. Menyampaikan seseuatu sesuai keadaan
sebenarnya
b. Tidak menyontek pekerjaan orang lain
c. Memberikan informasi yang diminta dengan
jujur
d. Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
TANGGUNG JAWAB
a. Berperan aktif dalam diskusi di
D.Penutup
Penulisan modul belajar merupakan proses penyusunan materi pembelajaran yang
dikemas secara sistematis sehingga siap dipelajari oleh peserta calon Instruktur untuk mencapai
kompetensi atau sub kompetensi. Penyusunan modul belajar harus mengacu pada kompetensi
yang terdapat di dalam Silabus Mata Pelajaran sesuai Kurikulum SMK 2013, atau unit
kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja yang telah dikembangkan dalam format Silabus
Untuk menghasilkan modul pembelajaran yang mampu memerankan fungsi dan perannya
dalam pembelajaran yang efektif, modul perlu dirancang dan dikembangkan dengan mengikuti
kaidah dan elemen yang mensyaratkannya.
Daftar Pustaka
Nur Handayani. 2012. Teknik Pengambilan Contoh Benih Tanaman Pangan dan
Hortikultura. Jakarta : Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman
Pangan Hortikultura. Direktorat Jendral Tanaman Pangan Kementrian Pertanian
Chairani, Hanum. 2008. Teknik Budidaya Tanaman. Klaten : PT. Macanan Jaya Cemerlang.
Pendidikan Nasional.
Wudianto, Rini. 1992. Membuat Setek, Cangkok dan Okulasi. Jakarta : Penebar
Swadaya
KUNCI JAWABAN
1. A 11. B