Spesifikasilampupeneranganjalanperkotaan 121130175752 Phpapp02 PDF
Spesifikasilampupeneranganjalanperkotaan 121130175752 Phpapp02 PDF
Menyadari akan belum sempurnanya buku ini, maka pendapat dan saran dari semua
pihak akan kami hargai guna penyempurnaan di kemudian hari.
SUBAGYA SASTROSOEGITO
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................................................................................. ii
I. DESKRIPSI .................................................................................................................... 1
1.1. Maksud dan Tujuan ............................................................................ 1
1.2. Ruang Lingkup .................................................................................. 1
1.3. Fungsi ......................................................................................................... 1
1.4. Pengertian .......................................................................................... 2
1.5. Lain-lain ........................................................................................... 4
ii
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iii
SPESIFIKASI LAMPU PENERANGAN JALAN KOTA
I. DESKRIPSI
Buku Spesifikasi ini dimaksudkan untuk menjadi petunjuk bagi Pembina Jalan
dalam pemasangan dan penempatan/penataan lampu penerangan sebagai pelengkap
jalan kota yang berfungsi sesuai dengan tujuannya. Sedangkan tujuan spesifikasi ini
adalah untuk keseragaman pemasangan dan penempatan/penataan lampu penerangan
jalan kota secara baik, tepat dan benar sehingga dapat diperoleh manfaat secara
maksimal.
1.3. Fungsi
1
1.4. Pengertian
Lampu penerangan jalan adalah bagian dari bangunan pelengkap jalan yang
dapat diletakkan/dipasang di kiri/kanan jalan dan atau di tengah (di bagian
median jalan) yang digunakan untuk menerangi jalan maupun ling kungan di
sekitar jalan yang diperlukan termasuk persimpangan jalan (intersection), jalan
layang (interchange, overpass, fly over), jembatan dan jalan di bawah tanah
(underpass, terowongan).
Lampu penerangan yang dimaksud adalah suatu unit lengkap yang terdiri dari
sumber cahaya (lampu/luminer), elemen-elemen optik (pemantul/reflector,
pembias/refractor, penyebar/diffuser). Elemen-elemen elektrik (konektor ke
sumber tenaga/power supply. dll.), struktur penopang yang terdiri dari lengan
penopang, tiang penopang vertikal dan pondasi tiang lampu.
- Intensitas Cahaya adalah arus cahaya yang dipancarkan oleh sumber cahaya
dalam satu kerucut ("cone") cahaya, dinyatakan dengan satuan unit Candela.
2
c. Perbandingan Kemerataan Pencahayaan (Uniformity Ratio)
Uniformity Ratio adalah perbandingan harga antara nilai minimum dengan nilai
rata-rata atau nilai maksimumnya dari suatu besaran kuat penerangan atau
luminasi pada suatu permukaan jalan.
3
- Sistem Penempatan Parsial (setempat)
Sistem penempatan parsial adalah sistem penempatan lampu penerangan jalan
pada suatu daerah-daerah tertentu atau pada suatu panjang jarak tertentu sesuai
dengan keperluannya.
1.5 Lain-lain
a. Dasar perencanaan yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
- Volume lalu-lintas baik kendaraan maupun lingkungan yang berinteferensi
seperti pejalan kaki, sepeda, dll.
- Tipikal potongan melintang jalan, situasi ("lay-out") jalan dan persimpangan
jalan.
- Geometrik jalan seperti alinemen horizontal dan vertikal, dll.
- Tekstur perkerasan dan jenis perkerasan yang mempengaruhi pantulan cahaya
lampu penerangan.
- Pemilihan jenis dan kualitas sumber cahaya/lampu, data fotometrik lampu dan
lokasi sumber listrik.
- Tingkat kebutuhan, biaya operasi, biaya pemeliharaan, dll. agar perencanaan
lampu penerangan efektif dan ekonomis.
4
- Rencana jangka panjang pengembangan jalan dan pengembangan daerah
sekitarnya.
- Data kecelakaan dan kerawanan di lokasi.
- Lebar daerah milik jalan yang bervariasi dalam satu ruas jalan.
- Tempat-tempat dimana kondisi lengkung horisontal (tikungan) tajam
- Tempat yang luas seperti persimpangan, interchange. tempat parkir, dll.
- Jalan jalan berpohon.
- Jalan jalan yang mempunyai nilai sejarah untuk keperluan nilai estetis.
- Jalan jalan dengan lebar median yang sempit, terutama untuk pemasangan
lampu di bagian median.
- Jembatan sempit/panjang, jalan layang dan jalan bawah tanah (tero-wongan).
- Tempat-tempat lain dimana lingkungan jalan banyak berinteferensi dengan
jalannya.
5
II. SPESIFIKASI LAMPU PENERANGAN JALAN
Jenis lampu penerangan jalan ditinjau dari karakteristik dan pengunaannya dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
6
2 2. Kriteria Perencanaan dan Kriteria Penempatan
1. Kriteria Perencanaan
b. Pemilihan jenis dan kualitas lampu penerangan jalan didasarkan efektifitas dan
nilai ekonomi lampu. yaitu - nilai efektifitas (lumen/watt) lampu yang tinggi
umur rencana yang panjang
7
d. Kualitas Penerangan
8
2. Kriteria Penempatan
a. Sistem penempatan lampu penerangan jalan yang disarankan adalah sebagai
berikut :
Dimana :
H = tinggi tiang lampu
L = lebar badan jalan, termasuk median jika ada
e = jarak interval antar tiang lampu
s1+s2 = proyeksi kerucut cahaya lampu
s1 = jarak tiang lampu ke tepi perkerasan
s2 = jarak dari tepi perkerasan ke titik penyinaran terjauh,
i = sudut inklinasi pencahayaan/penerangan
9
c. Besaran-besaran Kriteria Penempatan
URAIAN BESARAN –
BESARAN
2.
Jarak Interval hang Lampu (e)
3.0 H - 3.5 H
- Jalan Artsri 3.5 H -4.0 H
- Jalan Kolektor 5.0 H - 6.0 H
- Jalan Lokal
30 m
- minimum jarak interval tiang
3. Jarak Tiang Lampu ke Tepi minimum 0.7 m
Perkerasan (s1)
4.
Jarak dari Tepi Perkerasan ke minimum L 12
Titik Penerangan Terjauh (s2)
5.
Sudut Inklinasi ( i ) 20o – 30o
10
d. Penataan Penempatan Lampu Penerangan Jalan
Penataaan / pengaturan letak lampu penerangan jalan diatur sebagai berikut :
11
3. Kriteria-Kriteria Tambahan Pada Hal-hal Khusus
a. Tempat Parkir
Kuat penerangan pada daerah tempat parkir ditentukan seperti tabel di bawah ini :
Sedang 11 6 22
Tinggi 22 10 43
b. Rambu-rambu lalu-lintas
Kuat penerangan untuk rambu-rambu lalu-lintas pada suatu jalan ditentukan
seperti tabel di bawah ini :
Rendah 100 24
Sedang 200 48
Tinggi 400 96
12
c. Terowongan
Kuat penerangan pada terowongan harus cukup dan memberi kenyamanan baik
untuk penglihatan siang maupun malam hari.
Adapun kriteria penerangan terowongan adalah seperti yang ditentukan pada
tabel di bawah ini.
13
23. Bentuk/Dimensi dan Struk-tur Lampu Penerangan Jalan
a. Lampu Merkuri
b. Lampu Sodium
14
2. Lampu Penerangan Jalan berdasarkan bentuk tiang
Tiang lampu ini pada umumnya diletakkan pada sisi Kiri atau Kanan jalan.
15
b. Tiang Lampu dengan Lengan Ganda
16
e. Tiang Lampu Tegak (Tanpa Lengan)
Tiang lampu ini terutama diperlukan untuk menopang lampu menara, yang
pada umumnya ditempatkan di persimpangan-persimpangan jalan ataupun
tempat-tempat yang luas seperti interchange, tempat parkir, dll.
17
d. Lampu Tanpa Tiang
Larnpu Tanpa Tiang adalah lampu yang diletakkan pada dinding ataupun
langit-langit suatu konstruksi seperti di bawah konstruksi jembatan, di bawah
konstruksi jalan layang atau di dinding maupun di langit-langit terowongan,
dll.
18
3. Konstruksi dan Detail Pondasi Tiang
a. Pondasi Lampu Penerangan Standar
19
b.Pondasi Lampu Penerangan Menara
Catatan :
1. Kontruksi dari pondasi tiang lampu penerangan jalan harus disesuaikan dengan
kondisi tanah di lapangan.
2. Penulangan pada kaki/pondasi tiang lampu penerangan jalan harus direncanakan
bersamaan dengan rencana pemilihan jenis tiang lampu dan pondasi yang akan
digunakan.
20
4. Konstruksi dan Detail Panel Lampu
a. Panel Lampu Penerangan untuk Jalan Arteri dan Jalan Bebas Hambatan/Tol
21
b. Panel Lampu Penerangan untuk Jalan Kolektor, Jembatan dan Ramp
22
II. PENEMPATAN LAMPU PENERANGAN JALAN
3.1.Identifikasi
Identifikasi yang dimaksud adalah simbol-simbol yang digunakan untuk mengenali
istilah/gambar/tanda dalam perencanaan lampu penerangan jalan Adapun beberapa
identifikasi yang diberikan adalah sebagai berikut :
NO. SIMBOL KETERANGAN
1.
Lampu Lengan Tunggal
2.
Lampu Lengan Ganda
5.
Lampu Tanpa Tiang (Lampu di
bawah Jembatan 1 Jalan Layang/
langit - langit Terowongan )
Panel Lampu
8.
23
3.2. Gambaran umum penempatan lampu penerangan jalan berdasarkan
pemilihan letaknya
24
2. Tipikal Lampu Penerangan Pada Jalan Satu Arah
25
3. Tipikal Lampu Penerangan Pada Jalan Dua Arah
26
3.3. Penataan/Penempatan Lampu Penerangan Jalan pada Kondisi Khusus.
27
b. Pada Tikungan/Lengkung Vertikal
28
c. Terhadap Penyebrangan Kereta Api
29
30
d. Terhadap Tanaman Jalan
70o H - 0.36 D
o
75 H - 0.26 D
80o H - 0.17 D
Keterangan : H = tinggi tiang lampu (mounting height) dalam meter
D = jarak tiang lampu ke proyeksi jarak terendah tanaman
dengan tanah
31
32
LAMPIRAN
A. CONTOH RENCANA PENATAAN LAMPU PENERANGAN PADA JALAN DAN PERSIMPANGAN
A. CONTOH RENCANA PENATAAN LAMPU PENERANGAN PADA JALAN DAN
PERSIMPANGAN
B. CONTOH RENCANA PENATAN LAMPU PENERANGAN PADA ON/OFF JALAN TOL
B. CONTOH RENCANA PENATAAN LAMPU PENERANGAN PADA ON/OFF JALAN TOL
C. CONTOH RENCANA PENATAAN LAMPU PENERANGAN PADA INTERCHANGE
D. CONTOH RENCANA PENATAAN LAMPUPENERANGAN PADATEROWONGAN