Disusun oleh
ASEP MAULANA (18113017)
YUDHA KIRANA (18113355)
A. Fungsi
Lampu jalan atau yang sering disebut dengan Penerangan Jalan Umum (PJU) adalah salah
satu fasilitas umum bagi masyarakat yang sangat diperlukan terutama pada waktu gelap,
kurangnya cahaya dan malam hari. Penerangan lampu untuk jalan umum berfungsi
mengurangi adanya kecelakaan akibat kurangnya penerangan, mengurangi tindak kejahatan
di malam hari terutama pada jalan-jalan sepi, sehingga keselamatan dan keamanan pengguna
jalan akan semakin meningkat.
Lampu penerangan tersebut yang dimaksudkan ialah satu unit lengkap, dimana terdiri dari
sumber cahaya itu sendiri yang berasal dari lampu/luminer, elemen optik seperti pemantul,
penyebar atau pembias cahaya, elemen elektrik seperti konektor ke power supply dan
semacamnya. Tidak ketinggalan adalah struktur penopangnya yakni lengan penopang, tiang
penopang vertikal serta pondasi dari tiang lampu tersebut.
Perencanaan sangat diperlukan untuk membangun lampu penerangan jalan tersebut, karena
semua memerlukan perhitungan matang, salah satunya yakni penyesuaian bentuk tiang lampu
itu sendiri. Terdapat banyak bentuk tiang penyangga lampu penerangan jalan umum, hal ini
dilihat sesuai dengan kebutuhan jalan. Berikut beberapa jenis tiang lampu penerangan jalanan
umum yang bisa Anda jadikan referensi pilihan sesuai dengan kebutuhan jalan yang
membutuhkan penerangan.
Tiang Octagonal, PJU Octagonal atau sering disebut tiang general purpose, karena
biasanya digunakan sebagai lampu sorot. Tiang octagonal ini umumnya digunakan
untuk jalanan yang luas dan di tempat-tempat terbuka seperti tempat olahraga dan
semacamnya. Memiliki tinggi mulai dari 4,5 meter hingga 35 meter (sesuai
kebutuhan).
Tiang PJU High Mast (High Mast Lighting) adalah salah satu jenis tiang yang sangat
cocok dengan pencahayaan lebih luas dari pada octagonal, misalnya lapangan,
bandara, dermaga, tempat parker dan lain sebagainya.
Selain tiang octagonal dan tiang lampu PJU led 30 watt high mast, ada pula jenis tiang
hexagonal, dekoratif, bulat atau konvensional. Pemilihan jenis tiang ini tentu harus
diperhitungan dan direncanakan sesuai dengan kebutuhan jalan yang akan diberikan
penerangan lampu jalan. Serahkan perencanaan pemasangan lampu jalan kepada perusahaan
yang sudah biasa memasang PJU.
B. Material
1. FC (Besi cor kelabu)
Salah satu Karekteristik yang dimiliki oleh besi cor kelabu adalah bidang patahannya.
Patahan terjadi dengan rambatan yang melintasi satu serpih ke serpih yang lainnya. Karena
sebagian besar permukaan patahan melintasi serpih-serpih grafit, maka permukaannya
berwarna kelabu. Untuk itu disebut besi cor kelabu. Besi cor kelabu memiliki kandungan
karbon antara 2,7 sampai 4 persen dan unsure mangan sekitar 0,8 persen.
Besi cor kelabu ini mengandung unsur silicon relative tinggi yaitu antara satu sampai tiga
persen. Dengan silicon sebesar ini, besi cor akan membentuk garfit dengan mudah, sehingga
fasa karbida Fe3C tidak terbentuk. Grafit serpih besi cor ini terbentuk saat proses pembekuan.
Besi cor kelabu mempunyai sifat mampu las yang buruk, ketahanan korosi rendah, dan
ketahanan aus yang juga rendah. Namun demikian besi cor ini memiliki sifat mampu mesin
yang baik dan mampu cor yang sangat baik.
C. Proses Produksi
Desain
Pemilihan Material
Proses Pembuatan
Tiang lampu jalan atau tiang lampu PJU diproduksi dari bahan cor logam yang dilebur
menggunakan mesin pelebur dengan teknologi mutakhir yakni induction furnace system.
Dalam proses produksi tiang lampu jalan, terdapat serangkaian tahap yang harus dilalui mulai
dari menentukan desain kemudian pemilihan bahan kemudian dilanjutkan dengan proses
pengecoran sampai dengan finishing. Dalam proses produksinya digunakan beberapa bahan
yakni FC (besi cor kelabu), FCD (besi cor nodular) dan Steel (baja). Bahan dalam proses
pembuatan produk dapat disesuaikandengan kebutuhan. Kesemua bahan tersebut dibakar
atau dilebur sesuai dengan bahan yang dibutuhkan dalam kurun waktu kurang lebih 1 jam
lebih 45 menit menggunakan mesin pelebur yang sudah menggunakan sistem induksi
(induction furnace system) sehingga menjadi logam cair. Itu merupakan tahap pertama.
Memasuki tahap yang selanjutnya, logam cair tesebut dituangkan di beberapa cetakan tiang
lampu jalan (mold) dan didiamkan selama kurun waktu sekitar 2-3 jam agar menjadi produk
yang matang. Setelah produk tiang lampu selesai tercetak, proses selanjutnya yaitu finishing.
Proses finishing ini mencakup merapikan, menghaluskan dan mengecat tiang lampu
penerangan jalan.
1. Proses Peleburan
text
2. Proses Casting
text
3. Proses Finishing
text
Daftar Pustaka