ANAK-ANAK ORGANISASI SI
TUGAS MATA KULIAH : KESYARIKAT ISLAMAN
No Nama NIM
1. Supriyanto 2020100061
2. Harris 2020100053
Adilla
Oktabrani
3. Najib 1820100022
Mubarok
4. Aggi 2020100049
Muhammad
Suyudi
5. Qoirini 2020100022
1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah mendukung serta
membantu penyelesaian makalah. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca sekaligus menambah wawasan mereka pada materi kesyarikatan ini.
Wassalamualaikum wr.wb
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... 3
BAB 1 ....................................................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 5
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH .................................................................................................. 5
1.2 RUMUSAN MASALAH .............................................................................................................. 5
1.3 Tujuan Penulisan Makalah ...................................................................................................... 6
1.4 Manfaat Penulisan Makalah ................................................................................................... 6
BAB II ....................................................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 7
2.1. Syarat-syarat keanggotaan kesyarikatan islam diatur dalam peraturan dasar ..................... 7
2.2. Beberapa hak dan kewajiban yang harus dipenuhi saat menjadi anggota Kesyarikatan Islam
2.3. Hak dan Kewajiban Anggota Penuh Syarikat Islam : ............................................................... 8
2.4. Lembaga Eksekutif .................................................................................................................. 9
Susunan Lembaga ......................................................................................................................... 10
2.5. Lembaga Legislatif ................................................................................................................. 12
Susunan Lembaga ......................................................................................................................... 12
2.6. Majelis Syar’I ......................................................................................................................... 16
Struktur Organisasi ........................................................................................................................... 17
2.7. Pemuda Muslim yang ikut serta dalam keanggotraan Syarikat Islam : ................................ 17
a.KIAI HAJI SAMANHUDI .............................................................................................................. 17
b. H.O.S. COKROAMINOTO .......................................................................................................... 18
c. SEMAUN .................................................................................................................................... 18
d.ABDUL MU’IS ............................................................................................................................. 19
2.8. TOKOH WANITA YANG IKUT SERTA DALAM KEANGGOTAAN SYARIKAT ISLAM ................... 20
Opu Daeng Risadju ....................................................................................................................... 20
Siti Fatimah ................................................................................................................................... 21
2.9. SESMI .................................................................................................................................... 22
3.1. SEMMI ................................................................................................................................... 23
BAB III .................................................................................................................................................... 24
PENUTUPAN .......................................................................................................................................... 24
4.1. Kesimpulan............................................................................................................................ 24
3
4.2. Saran ..................................................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 25
4
BAB 1
PENDAHULUAN
5
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
1. 1.Memaparkan beberapa syarat untuk menjadi anggota SI.
2. Menjelaskan kewajiban dalam keanggotaan SI.
3. Menyebutkan beberapa hak yang akan di ambil jika menjadi anggota SI.
4. Menyebutkan pengertian dan peran Lembaga Eksekutif.
5. 5.Menyebutkan pengertian dan peran Lembaga Legislatif.
6. Menjelaskan setiap peran anggota organisasi SI.
6
BAB II
PEMBAHASAN
o Meninggal dunia.
o Berhenti atas kemauan sendiri.
o Dipecat sementara.
o Dipecat dengan tidak hormat.
Sesungguhnya saya masuk menjadi anggota Syarikat Islam dengan ikhlas dan suci
hati, tidak karena sesuatu keperluan diri saya sendiri, atau karena mengharapkan
pertolongan dalam suatu perkara dari sebelum saya menjadi anggota.
2.2. Beberapa hak dan kewajiban yang harus dipenuhi saat menjadi anggota
Kesyarikatan Islam :
7
d) Mempertinggi kesadaran diri dan memperdalam pengertiannya tentang Islam
sesuai tuntunan Al-Qur’an dan Sunnah Rasul yang nyata serta Program Asas dan
Program Tandhim sebagai pedoman dan landasan perjuangan Syarikat Islam.
e) Menaati dan melaksanakan Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga Syarikat
Islam.
f) Menaati keputusan-keputusan organisasi yang dipu-tuskan secara sah dan
menjalankan langkah-langkah yang ditetapkan oleh Pimpinan Organisasi dalam
rangka tujuan Syarikat Islam.
g) Melakukan dan menunjang usaha-usaha organisasi dan bertanggung jawab atas
segala sesuatu yang ditugaskan dan diamanatkan.
h) Senantiasa melakukan koreksi diri dalam melaksana-kan sendi dasar organisasi
Syarikat Islam.
i) Menghadiri undangan rapat-rapat dan atau perte-muan-pertemuan yang
diselenggarakan organisasi Syarikat Islam.
j) Membayar uang pangkal, iuran anggota, infaq dan lain-lain kewajiban keuangan
yang ditentukan organisasi.
k) Menjaga dan membela nama baik dan citra Syarikat Islam
1) Hak suara dan berbicara mengajukan pendapat da-lam rapat atau pertemuan-
pertemuan Syarikat Islam.
2) Hak memilih dan dipilih menjadi Pimpinan Organisasi Syarikat Islam.
3) Mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan orga-nisasi Syarikat Islam.
4) Mempertinggi kesadaran diri dan memperdalam pengertian Islam sesuai dengan
tuntunan Al-Qur’an dan Sunnah Rasul yang nyata serta Program Asas dan
Program Tandhim sebagai pedoman dan landasan perjuangan Syarikat Islam.
5) Menaati dan melaksanakan Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga Syarikat
Islam.
6) Menaati keputusan-keputusan organisasi yang dipu-tuskan secara sah dan
menjalankan langkah-langkah yang ditetapkan oleh Pimpinan Organisasi dalam
rangka mencapai tujuan organisasi.
7) Melakukan dan menunjang usaha-usaha organisasi dan bertanggung jawab atas
segala sesuatu yang ditugaskan dan diamanatkan.
8) Senantiasa melakukan koreksi diri dalam melaksana-kan sendi dasar organisasi
Syarikat Islam.
8
9) Menghadiri undangan rapat-rapat dan atau perte-muan-pertemuan yang
diselenggarakan organisasi.
10) Membayar uang pangkal, iuran anggota, infaq dan lain-lain kewajiban keuangan
yang ditentukan organisasi.
11) Hak untuk mengoreksi pengurus yang dilakukan dengan cara yang baik, sehat dan
penuh rasa tanggung jawab.
12) Hak untuk mengajukan pembelaan diri.
Konsep imammah/imam
Konsep imamah berasal dari kata umat, jamaknya umam yang artinya umat, rakyat
atau bangsa. Dalam bahasa inggrisnya disebut nation, people. Menurut kamus
munawwir, imamah bermakna imam atau pemimpin, dari akar kata itulah muncul
perkataan imamah.Makna imam berarti pemimpin atau orang yang berdiri di
depan. Imam adalah orang yang mempunyai pengikut, baik dia saleh maupun
tidak. Dengan demikian, secara harfiah kata imam adalah pemimpin yang tidak
dibatasi oleh ruang waktu dan tempat.
9
Pemilihan pemimpin sebagai kekuasaan kepala negara hendaklah melalui jalur
khusus yakni:
Pemilihan oleh (para) pemilih, baik melalui sistem perwakilan melalui lembaga ahl
al-hall wa al-`aqd (semacam MPR) maupun ahl al-syura atau tim formatur kecil.
Cara ini disebut dengan kontrak sosial, yang melahirkan kewajiban dan hak kepala
negara disatu pihak serta kewajiban hak rakyak di pihak lain.
Penunjukan kepala negara sebelumnya, yang disebut suksesi yang didasarkan pada
kepemimpinan Umar bin al-Khatab dari wasiatnya Abu Bakar. Menurut
pandangan al-Mawardi kepala negara tidak kebal dari pemecatan dan tidak
suci.Al-Mawardi seperti dikutip oleh Dedi Supriyadi menjelaskan, bahwa boleh
suksesi tanpa pertimbangan dari ahlu al-ikhtiyar, asalkan calon penggantinya
bukan ayahnya atau anak laki-lakinya.
Pertama bahwa seorang imam harus berkonsultasi dulu dengan ahl al-ikhtiyar,
meskipun itu adalah ayah atau anak laki-lakinya.
Membatasi konsultasi pada kasus dimana sang calon adalah putra imam.
Tidak mengharuskan imam untuk berkonsultasi pada kasus kedua tersebut.
Susunan Lembaga
DEWAN PUSAT
1) Dewan Pusat Syarikat Islam (DPSI) terdiri dari seorang Ketua, beberapa orang
Wakil Ketua, seorang Sekretaris, beberapa orang Wakil Sekretaris dan beberapa
orang Anggota dipilih dalam Majelis Tahkim untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
dan ketua dapat dipilih kembali pada satu periode berikutnya.
10
2) Dewan Pusat Syarikat Islam (DPSI) adalah pemegang kekuasaan tertinggi di
bidang legislatif dalam organisasi Syarikat Islam, bertugas mengawasi dan
memberikan pengarahan, menegur, memberi peringatan dan penje-lasan tentang
pelaksanaan keputusan-keputusan Majelis Tahkim kepada Pimpinan Pusat/Lajnah
Tanfidziyah dan seluruh jajaran organisasi/kaum Syarikat Islam.
3) Dalam keadaan tertentu Dewan Pusat Syarikat Islam (DPSI) berhak dan
berkewajiban mengundang Majelis Tahkim Luar Biasa apabila menurut
penilaiannya pihak pemegang kekuasaan eksekutif (LTSI) telah menyimpang dari
ketentuan Peraturan Dasar/Peraturan Rumah Tangga atau keputusan-keputusan
Majelis Tahkim, yang tidak dapat diselesaikan oleh Rapat Pleno Dewan Pimpinan
Pusat Syarikat Islam.
4) Pimpinan Harian Dewan Pusat Syarikat Islam (DPSI) ter-diri dari Ketua, para
Wakil Ketua dan Sekretaris serta para Wakil Sekretaris, dan beberapa Anggota.
dalam hal-hal tertentu Ketua Dewan memiliki otoritas sendiri dalam lingkup
kelegislatifan sepanjang tidak bertentang-an dengan Peraturan Dasar/Peraturan
Rumah Tangga.
11
e. Pimpinan Pusat/Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam (LTSI) dapat membentuk
Badan Khusus atau Lembaga atau Majelis yang bersifat otonom untuk
mengembangkan program khusus dan bersifat strategis bagi pengem-bangan
kemajuan Syarikat Islam.
f. Pimpinan Harian Pimpinan Pusat/Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam (LTSI) terdiri
dari Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, Ketua-ketua, Sekretaris Jenderal, Wakil
Sekretaris Jenderal dan Sekretaris-sekretaris, serta Bendahara Umum dan
Bendahara.
Susunan Lembaga
DEWAN WILAYAH
i. Dewan Wilayah Syarikat Islam terdiri dari seorang Ketua, beberapa orang Wakil
Ketua, seorang Sekretaris, bebe-rapa orang Wakil Sekretaris, dan beberapa
Anggota yang dipilih oleh Musyawarah Wilayah untuk masa jabatan 5 (lima)
tahun terhitung mulai tanggal disahkan dan ditetapkan Pimpinan Pusat/Lajnah
Tanfidziyah Syarikat Islam.
ii. Dewan Wilayah Syarikat Islam adalah pemegang kekua-saan tertinggi di bidang
legislatif dalam organisasi Syarikat Islam di lingkup provinsi dan bertugas meng-
awasi dan memberikan pengarahan tentang pelaksa-naan keputusan-keputusan
Musyawarah Wilayah di samping melaksanakan pengawasan atas Pimpinan
Wilayah tentang pelaksanaan Majelis Tahkim dalam wilayahnya sesuai dengan
bimbingan dan pengarahan yang diberikan oleh Dewan Pusat Syarikat Islam.
12
iii. Dewan Wilayah Syarikat Islam bertugas membina dan memberikan arahan kepada
Pimpinan Wilayah Syarikat Islam segala hal-ihwal pelaksanaan aktivitas dan kehi-
dupan organisasi Syarikat Islam.
iv. Pimpinan Harian Dewan Wilayah Syarikat Islam terdiri dari Ketua Dewan, Wakil-
wakil Ketua, Sekretaris-sekre-taris yang menjalankan tugas Dewan Wilayah
sehari-hari.
PIMPINAN WILAYAH
a. Pimpinan Wilayah Syarikat Islam terdiri atas seorang Ketua, beberapa Wakil
Ketua, seorang Sekretaris dan beberapa Wakil Sekretaris, seorang Bendahara,
seorang wakil Bendahara dan Ketua-ketua Biro yang dipilih oleh Musyawarah
Wilayah untuk masa jabatan 5 (lima) tahun terhitung mulai dari tanggal disahkan
dan ditetapkan oleh Pimpinan Pusat/Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam.
b. Pimpinan Wilayah Syarikat Islam adalah pemegang kekuasaan eksekutif tertinggi
dalam organisasi Syarikat Islam di lingkup provinsi, yang wajib menerima dan
menjalankan segala keputusan-keputusan Musyawarah Wilayah, Keputusan-
keputusan Majelis Tahkim dan un-tuk itu Pimpinan Wilayah Syarikat Islam berhak
meng-gunakan segala kekuasaan organisasi untuk mengatur dan mengerjakan
segala urusan serta melakukan segala ikhtiar dan daya-upaya bagi pelaksanaan
keputusan-keputusan dengan bertanggung jawab penuh kepada Musyawarah
Wilayah dan Pimpinan Pusat/Lajnah Tanfi-dziyah Syarikat Islam.
c. Kecuali Ketua-ketua Biro seperti tersebut pada ayat (1) pasal ini, Pimpinan
Wilayah Syarikat Islam dapat mengangkat Anggota Biro menurut keperluannya.
d. Pimpinan Harian Pimpinan Wilayah Syarikat Islam terdiri atas Ketua, Wakil-wakil
Ketua, Sekretaris dan Wakil-wakil Sekretaris serta Bendahara yang menjalankan
tugas Pimpinan Wilayah sehari-hari.
2) DEWAN PIMPINAN CABANG
DEWAN CABANG
Dewan Cabang Syarikat Islam terdiri dari seorang Ketua, beberapa orang Wakil
Ketua, seorang Sekretaris dan beberapa orang Wakil Sekretaris, dan beberapa
Anggota yang dipilih oleh Musyawarah Cabang untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
terhitung sejak tanggal disahkan oleh Pimpinan Pusat/Lajnah Tanfidziyah Syarikat
Islam.
Dewan Cabang Syarikat Islam adalah pemegang kekua-saan tertinggi di bidang
legislatif dalam organisasi Sya-rikat Islam di lingkup kabupaten/kota dengan tugas
13
dan kewajiban melakukan pengawasan dan memberikan bimbingan kepada
Pimpinan Cabang Syarikat Islam da-lam menjalankan organisasi dan keputusan-
keputusan Musyawarah Cabang, Keputusan-keputusan Musyawa-rah Wilayah dan
Keputusan-keputusan Majelis Tahkim.
Dewan Cabang Syarikat Islam bertugas membina dan memberikan arahan kepada
Pimpinan Cabang Syarikat Islam dalam segala hal-ihwal pelaksanaan aktivitas dan
kehidupan organisasi Syarikat Islam.
Pimpinan Harian Dewan Cabang Syarikat Islam terdiri dari Ketua, Wakil-wakil
Ketua, Sekretaris-sekretaris yang menjalankan tugas Dewan Cabang sehari-hari.
PIMPINAN CABANG
Pimpinan Cabang Syarikat Islam terdiri dari seorang Ketua, beberapa orang Wakil
Ketua, seorang Sekretaris, dan beberapa orang wakil Sekretaris, seorang Benda-
hara, seorang wakil Bendahara dan beberapa orang Ketua Bagian yang dipilih oleh
Sidang Musyawarah Cabang untuk masa jabatan 5 (lima) tahun terhitung sejak
tanggal ditetapkan oleh Pimpinan Pusat/Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam.
Pimpinan Cabang Syarikat Islam adalah pemegang kekuasaan eksekutif dalam
organisasi Syarikat Islam di lingkup kabupaten/kota, dan Pimpinan Cabang
Syarikat Islam wajib menerima dan menjalankan segala kepu-tusan-keputusan
Musyawarah Cabang, Musyawarah Wilayah, dan Majelis Tahkim dan untuk itu
Pimpinan Cabang Syarikat Islam berhak menggunakan kekuasaan organisasi
urusan serta melakukan segala ikhtiar dan daya-upaya bagi pelaksanaan
keputusan-keputusan ter-sebut dan bertanggung jawab penuh kepada Musya-warah
Cabang.
Kecuali Ketua-ketua Bagian seperti tersebut pada ayat (1) pasal ini Pimpinan
Cabang Syarikat Islam dapat mengangkat Anggota Bagian menurut keperluannya,
Pimpinan Harian Pimpinan Cabang Syarikat Islam terdiri atas Ketua, Wakil-wakil
Ketua, Sekretaris dan Wakil-wakil Sekretaris dan Bendahara serta Wakil
Bendahara yang menjalankan tugas Pimpinan Cabang sehari-hari.
Pimpinan Cabang mengesahkan/menetapkan Pimpinan Anak Cabang Syarikat
Islam.
o Pimpinan Anak Cabang Syarikat Islam terdiri dari se-orang Ketua, beberapa Wakil
Ketua, seorang Sekretaris dan beberapa Wakil Sekretaris, seorang Bendahara dan
14
beberapa Anggota yang berfungsi selaku pembantu umum dari pengurus dan
kesemuanya dipilih oleh Musyawarah Anak Cabang untuk masa jabatan 4 (empat)
tahun terhitung sejak tanggal disahkan dan ditetapkan oleh Pimpinan Cabang.
o Pimpinan Anak Cabang Syarikat Islam adalah pemegang kekuasaan dalam
organisasi Syarikat Islam di lingkup kecamatan atau sebutan lain yang setingkat
dengan kecamatan. Pimpinan Anak Cabang wajib menerima dan menjalankan
segala keputusan Musyawarah Anak Ca-bang dan Rapat-rapat Anak Cabang
Syarikat Islam, ber-hak menggunakan kekuasaan organisasi untuk mengatur dan
mengerjakan segala urusan serta melakukan ikhtiar dan daya-upaya bagi
pelaksanaan keputusan-keputusan tersebut dan bertanggung jawab penuh kepada
Musya-warah Anak Cabang Syarikat Islam.
o Pimpinan Anak Cabang mengesahkan/menetapkan Pim-pinan Ranting Syarikat
Islam.
3) PIMPINAN RANTING
Pimpinan Ranting Syarikat Islam terdiri dari seorang Ketua, seorang atau lebih
Wakil Ketua, seorang atau lebih Sekretaris, seorang Bendahara dan beberapa
Anggota yang berfungsi selaku Pembantu Umum dari Pengurus dan kesemuanya
dipilih oleh Rapat Anggota Ranting untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun terhitung
sejak tanggal disahkan dan ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Anak Cabang
Syarikat Islam.
Pimpinan Ranting Syarikat Islam berada dalam lingkup kelurahan atau sebutan
lain yang setingkat dengan kelurahan yang wajib menerima dan menjalankan
segala keputusan Musyawarah Anggota Ranting, Keputusan-keputusan Anak
Cabang, Keputusan-keputusan Musya-warah dan Rapat-rapat Cabang dan untuk
itu Pimpinan Ranting Syarikat Islam berhak menggunakan kekuasaan organisasi
Ranting untuk mengerjakan urusan dengan ikhtiar dan daya-upaya bagi
pelaksanaan keputusan-keputusan tersebut dan bertanggung jawab penuh kepada
Musyawarah Anggota Ranting Syarikat Islam.
Pimpinan Ranting mengesahkan/menetapkan Pimpinan Anak Ranting Syarikat
Islam.
ANAK RANTING
Anak Ranting Syarikat Islam adalah menjadi akar pergerakan Syarikat Islam di
tingkat kelompok kecil di masyarakat (fi’ah dan bi’ah).
15
Pengurus Anak Ranting Syarikat Islam terdiri dari se-orang Ketua, Wakil Ketua,
seorang Sekretaris, Wakil Sekretaris dan beberapa Anggota. Pengurus Anak
Ranting dipilih oleh Musyawarah Anggota Anak Ranting untuk masa kerja 2 (dua)
tahun terhitung sejak disahkan dan ditetapkan oleh Pimpinan Ranting.
Majelis Syar’i berusaha menjaga dan menghindari terlibatnya kaum Syarikat dan
Organisasi Syarikat Islam ke dalam pertikaian dan pertentangan masalah furu’iyah
dan khilafiyah seperti dimaksud dalam Program Asas dan Program Tandhim
Syarikat Islam tentang hal-ihwal ibadat dan syari’at, dan tidak melibatkan diri
pada suatu pertikaian, perselisihan internal organisasi.
Fatwa Majelis Syar’i disampaikan kepada Pimpinan Pusat Syarikat Islam untuk
ditanfidzkan dan mengatur penerapan dan penyebaran dengan sifatnya yang meng-
ikat untuk diamalkan oleh kaum Syarikat Islam. Majelis Syar’i berhak mengatur
persidangan tersendiri dalam menetapkan ketentuan hukum syar’i yang timbul dan
berkembang di kalangan masyarakat dan utamanya dalam lingkungan Syarikat
Islam.
16
Struktur Organisasi
2.7. Pemuda Muslim yang ikut serta dalam keanggotraan Syarikat Islam :
17
Ia dimakamkan di Banaran, Grogol, Sukoharjo. Setelah
itu,Serikat Islam dipimpin oleh Haji Oemar Said Cokroaminito.
b. H.O.S. COKROAMINOTO
Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto adalah seorang pemimpin
organisasi Sarekat Islam (SI) di Indonesia. Tjokroaminoto lahir di
Ponorogo, Jawa Timur, 6 Agustus 1882 dan Ia meninggal di Yogyakarta,
17 Desember 1934 pada umur 52 tahun. Tjokroaminoto adalah anak
kedua dari 12 bersaudara dari ayah bernama R.M. Tjokroamiseno, salah
seorang pejabat pemerintahan pada saat itu. Kakeknya, R.M. Adipati
Tjokronegoro, pernah juga menjabat sebagai bupati Ponorogo. Sebagai
salah satu pelopor pergerakan nasional, ia memiliki tiga murid yang
selanjutnya memberikan warna bagi sejarah pergerakan Indonesia yaitu
Musso yang sosialis/komunis, Soekarno yang nasionalis, dan
Kartosuwiryo yang agamis. Pada Mei 1912, Tjokroaminoto bergabung
dengan organisasi Sarekat Islam. setelah jatuh sakit setelah mengikuti
Kongres SI di Banjarmasin, ia meninggal dan dimakamkan di TMP
Pekuncen, Yogyakarta. Salah satu kata mutiara darinya yang masyhur
adalah Setinggi-tinggi ilmu, semurni-murni tauhid, sepintar-pintar
siasat. Hal tersebut menggambarkan suasana perjuangan Indonesia
pada masanya yang memerlukan tiga kemampuan pada seorang
pejuang kemerdekaan.
c. SEMAUN
Semaun adalah Ketua Umum Pertama Partai Komunis
Indonesia (PKI) yang lahir sekitar tahun 1899 di Curahmalang,
Sumobito, Mojoagung, Kab. Jombang, Jawa Timur dan
meninggal sekitar tahun 1971. Ia terjun ke dunia politik pada
usia 14 tahun. Pada tahun 1914, Semaun bergabung dengan
Sarekat Islam afdeeling Surabaya. Pada tahun 1915, Ia
berjumpa Sneevliet yang mengajaknya bergabung ke Indische
Sociaal-Democratische Vereeniging dan Vereeniging voor
Spoor-en Tramwegpersoneel afdeeling Surabaya yang
didirikan Sneevliet . Pada tahun 1916, ia pindah ke Semarang
dan menjadi propagandis VSTP yang digaji. Karena
kemampuannya, membuat Semaun cukup dekat dengan
Sneevliet. Semaun menjadi redaktur surat kabar VSTP
18
berbahasa Melayu dan Sinar Djawa-Sinar Hindia yaitu koran
Sarekat Islam Semarang. Semaoen menjadi tokoh termuda
dalam organisasi namun ia andal dan cerdas. Pada tahun 1918,
Semaun menjadi anggota dewan pimpinan SI. Saat menjabat
sebagai Ketua SI Semarang, ia banyak terlibat dengan
pemogokan buruh dan berhasil memaksa pengusaha menaikkan
upah buruh sebesar 20% dan uang makan 10%.
d.ABDUL MU’IS
Abdoel Moeis adalah seorang sastrawan dan wartawan
Indonesia. Pendidikan terakhirnya adalah di Stovia (sekolah
kedokteran, sekarang Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia), Jakarta akan namun tidak tamat. Abdul Moeis lahir
di Sungai Puar, Bukittinggi, Sumatera Barat, 3 Juli 1883 dan
meninggal di Bandung, Jawa Barat, 17 Juni 1959 pada umur 75
tahun. Ia juga pernah menjadi anggota Volksraad pada tahun
1918 mewakili Centraal Sarekat Islam. Ia dimakamkan di TMP
Cikutra, Bandung dan dikukuhkan sebagai pahlawan nasional
yang pertama oleh Presiden RI, Soekarno, pada 30 Agustus
1959 (Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 218
Tahun 1959, tanggal 30 Agustus 1959).
19
2.8. TOKOH WANITA YANG IKUT SERTA DALAM KEANGGOTAAN SYARIKAT
ISLAM
20
berkobar semangat Opu Deang Risadju untuk melakukan perlawanan terhadap
penjajahan di daerahnya.
Namun setelanh Jepang menyerah kepada tentara Sekutu ternyata NICA ikut
memanfaatkan kedtaangan tentara Sekutu untuk kembali menguasai republic ini
termasuk di Tanah Luwu Sulawesi Selatan. Pada tahun 1956 Opu Daeng Risadju
beserta pemuda republic melakukan serangan terhadap tentara NICA melakukan
serangan balik terhadap pasukan Opu Daeng Risadju meskipun banyak anggota
pemuda republic yang gugur.Beberapa bulan kemudian mata-mata NICA berhasil
mengetahu keberadaan ia didaerah Latonro dan akhirnya ia disergap dan
ditangkap kemudian dipaksa berjalan kaki ± 40 Km menuju Watampone.
Disanalah ia dipenjarakan selama sebulan lalu dibaa ke Sengkang dan dipulangkan
ke Bajo. Ia menjalani tahanan tanpa diadili selama 11 bulan yang kemudian
menetap di Belopa. Opu Daeng Risadju sealma disana mengalami berbgai
penyiksaan sehingga akhirnya telinganya menjadi tuli seumur hidup. Karenan
semakin bertambah usia setelah pengakuan kedaulatan tahun 1949, ia pindah ke
Pare-Pare bersama putranya H. Abdul Kadir Daud dan setelah putranya meninggal
dunia, maka Oppu Daeng Risadju kembali ke Palopo kemudian ia jatuh sakit dan
menghembuskan napas terkahirnya pada tanggal 10 Februari 1964 di Palopo.
Melihat perjuangan Opu Daeng Risadju tersebu telah memegang peranan penting
dan secara katif dalam perjuang kebangkitan nasioanl dan masa revolusi fisik
kemerdekaan republic Indonesia di wilayah Tanah Luwu khususnya dan Sulawesi
Selatan Umumnya maka ia sering dijuluki Srikandi Tanah Luwu.
Siti Fatimah
WSI berdiri pada 7 Desember 1918M di Garut, Jawa Barat. Pada awal berdirinya,
WSI bernama Siti Fatimah. Hingga saat ini, anggota WSI paling banyak berada di
wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah, utamanya daerah Banjarnegara.
21
“Kami mohon perkenan Menag untuk hadir dan memberikan sambutan. Pengurus
Wanita Syarikat Islam tentu akan sangat senang jika Pak Menteri berkenan hadir,”
terang Valina Singka di Jakarta, Selasa (04/12).
“Dalam rangka Milad, sebelumnya WSI juga menggelar bakti sosial kesehatan
berupa pengobatan gratis dan diikuti sekitar 350 warga,” ujarnya.
Selain terkait Milad, pertemuan WSI dengan Menag juga membahas masalah
pendidikan pra nikah. Kepada Menag, Valina Singka melaporkan bahwa WSI juga
mengembangakn program pendidikan pra nikah selama dua hari.
Menag Lukman menyambut undangan WSI. Menag berharap bisa hadir dalam
peringatan Milad WSI ke-100.
Terkait pendidikan pra nikah, Menag menyampaikan bahwa dalam beberapa tahun
terakhir pihaknya concern dalam program bimbingan perkawinan atau bimwin.
Selain itu, dilakukan juga revitalisasi gedung KUA menjadi Balai Nikah dan
Manasik Haji.
“KUA kita sekarang kita renovasi dibuat aula lebih luas. Kita tidak mau KUA
hanya menjadi tempat akad nikah. Lebih penting lagi, gedung KUA bisa
dimanfaatkan untuk pendidikan pra nikah,” tandasnya.
Dalam konteks ini, Menag dan WSI sepakat tentang pentingnya pendidikan bagi
calon orang tua atau pendidikan persiapan menjadi orang tua.
2.9. SESMI
Serikat Sarjana Muslimin Indonesia yang disingkat SESMI merupakan
organisasi para sarjana serumpun dari Syarikat Islam.
22
3.1. SEMMI
Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia yang disingkat SEMMI
merupakan organisasi kemahasiswaan serumpun dari Syarikat
Islam, yang berdiri pada tanggal 02 April 1956, oleh Pimpinan
Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII) yaitu Arudji Kartawinata.
23
BAB III
PENUTUPAN
4.1. Kesimpulan
Keanggotaan kesyarikatan islam memiliki ketentuan seperti yang telah ditentukan
serta dapat berakhir apabiala meninggal dunia, berhenti atas kemauan sendiri,
dipecat sementara, dipecat dengan tidak hormat. Dalam keanggotan kesyarikatan
islam setiap anggota memiliki hak dan kewajiban yang harus dipenuhi.
Kesyarikatan memiliki struktur organisasi yang berupa Lembaga eksekutif yang
terdiri dari Dewan Pusat Syarikat Islam (DPSI), dan Pimpinan Pusat/Lajnah
Tanfidziyah Syarikat Islam (PP/LTSI). Lembaga legislatif yang terdiri dari Dewan
Wilayah Syarikat Islam, Pimpinan Wilayah Syarikat Islam. Dalam keanggotaan SI
tidak hanya laki-laki saja yngdapt bergabung karena ada beberapa tokoh wanita
dan pemuda yang menjadi keaggotaan SI serta adanya Serikat Mahasiswa
Muslimin Indonesia.
4.2. Saran
Masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki dalam perkembangan SI di era baru-
baru ini karena banyaknya kasus-kasus yang banyak merugikan kaum muslim.
Selain itu untuk mahasiswa muslim dapat turutmembntu dalam pengembangan SI.
24
DAFTAR PUSTAKA
Sumber : syarikatislambabel.org
25
26