NASKAH AKADEMIK
TENTANG
KELOMPOK VI
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
KATA PENGANTAR
Penerangan jalan umum adalah lampu penerangan yang bersifat public (untuk
kepentingan bersama) dan biasanya sengaja diasang diruas jalan maupun di
tempat-tempat tertentu seperti taman, dan tempat umum lainnya. Penerangan Jalan
2
Umum (PJU) dalam bahasa Inggrisnya Street Lighting atau Road Lighting adalah
suatu sumber cahaya yang dipasang pada samping jalan, yang dinyalakan pada
setiap malam. Penyalaannya dapat dilakukan secara otomatis dengan photocell
yang aktif apabila matahari sudah berkurang cahayanya, sore, atau cuaca gelap.
Dalam perkembangannya, penyalaan PJU dapat dilakukan dengan Timer
(Timeswitch).
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................
3
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................................
B. Rumusan Masalah................................................................................................
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................
D. Metode Penulisan..................................................................................................
A. Kajian Teoritis......................................................................................................
B. Kajian Empiris.....................................................................................................
C. Kajian asas-asas terkait penerapan lampu jalan...................................................
D. Kajian implikatif...................................................................................................
TERKAIT …………………………………………………………………………………..
A. Landasan Filosofis...................................................................................................
B. Landasan Sosiologis................................................................................................
C. Landasan Yuridis.......................................................................................................
A. Kesimpulan................................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
4
A. LATAR BELAKANG
Kota Bandar Lampung merupakan ibu kota Provinsi Lampung. Kota ini memiliki
luas wilayah daratan 169,21 km² dan terbagi ke dalam 20 Kecamatan dan 126
Kelurahan dengan populasi penduduk 1.167.101 jiwa.1 Menurut jumlah penduduk
Bandar Lampung merupakan kota terbesar ketiga di Pulau Sumatera setelah
Medan dan Palembang. Secara geografis, kota ini menjadi pintu gerbang utama
pulau Sumatera, tepatnya kurang lebih 165 km sebelah barat laut Jakarta.
Dengan penduduk yang padat, aktifitas tidak hanya dilakukan pada siang hari saja
malam hari pun tetap beraktivitas. Penerangan Jalan Umum (PJU) sangat
penting, pada jaman sekarang, dimana segala aktifitas dan kegiatan tidak hanya
pada siang hari yang rutinitas dilakukan oleh siapapun, tapi malam hari
merupakan sesuatu yang tidak jadi persoalan yang penting kegiatan dan pekeijaan
apapun bisa dilaksanakan pada malam hari. Apalagi kegiatan itu memperlihatkan
mobilitas dengan segala kemampuan untuk mampu dilaksanakan pada malam itu.
1
Data Kependudukan Provinsi Lampung Tahun 2014
2
Pasal 18 ayat (1) Undang-undang Dasar 1945
3
Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
5
Penerangan jalan umum adalah lampu penerangan yang bersifat public (untuk
kepentingan bersama) dan biasanya sengaja diasang diruas jalan maupun di
tempat-tempat tertentu seperti taman, dan tempat umum lainnya. Penerangan Jalan
Umum (PJU) dalam bahasa Inggrisnya Street Lighting atau Road Lighting adalah
suatu sumber cahaya yang dipasang pada samping jalan, yang dinyalakan pada
setiap malam. Penyalaannya dapat dilakukan secara otomatis dengan photocell
yang aktif apabila matahari sudah berkurang cahayanya, sore, atau cuaca gelap.
Dalam perkembangannya, penyalaan PJU dapat dilakukan dengan Timer
(Timeswitch).
Kebutuhan akan penerangan jalan yang lebih baik sangat penting pada saat ini.
Berdasarkan data dari Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Bandar
Lampung, jumlah kecelakaan di jalan raya akhir-akhir ini mengalami peningkatan.
Adapun dampak yang ditimbulkan antara lain kerusakan materi, luka-luka,
bahkan kematian. Untuk itu, diperlukan adanya suatu ukuran pencegahan efektif
yang dapat digunakan untuk mengurangi tingkat kecelakaan yang terjadi.4
Lampu jalan atau dikenal juga sebagai Penerangan Jalan Umum (PJU) adalah
lampu yang digunakan untuk penerangan jalan dimalam hari sehingga
mempermudah pejalan kaki, pesepeda dan pengendara kendaraan dapat melihat
dengan lebih jelas jalan/medan yang akan dilalui pada malam hari, sehingga dapat
meningkatkan keselamatan lalu lintas dan keamanan dari para pengguna jalan dari
kegiatan/aksi kriminal. Clarke5mengatakan bahwa better lighting will deter
offenders who benefit from the cover of darkness atau dalam bahasa Indonesia:
penerangan (jalan) yang lebih baik akan menghalangi penyerang yang mengambil
manfaat dari kegelapan malam.
Penerangan jalan secara teratur biasanya hanya terdapat pada pusat kota yang
berpenduduk cukup banyak. Penerangan jalan di luar kota yang juga banyak
penduduknya sangat jarang ditemui, salah satu penyebabnya adalah karena biaya
pembangunan dan perawatan penerangan jalan tersebut sangat besar. Negara yang
berpenduduk padat dan perekonomiannya maju penerangan jalannya juga terbatas
di dalam kota saja. Tidak dapat dipungkiri bahwa penerangan juga adalah hal
yang sangat penting dalam perlengkapan dan keindahan jalan terutama pada
malam hari.
Kebutuhan akan penerangan jalan yang baik sangat diperlukan karena penggunaan
jalan tersebut banyak digunakan pada malam hari. Kekurangan akan penerangan
jalan tersebut mengakibatkan rawan terjadinya kecelakaan. Oleh karena itu,
perlengkapan jalan seharusnya diperhatikan untuk kepuasaan dan kenyamanan
pengguna jalan tersebut.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
D. METODE
BAB II
A. KAJIAN TEORITIS
Lampu jalan adalah lampu yang digunakan untuk penerangan jalan dimalam hari
10
sehingga pejalan kaki, pesepeda dan pengendara dapat melihat dengan lebih jelas
jalan yang akan dilalui pada malam hari, sehingga dapat meningkatkan
keselamatan lalu lintas dan keamanan dari para pengguna jalan.
Instalasi penerangan jalan umum adalah instalasi yang dirancang untuk
menyediakan power suplay untuk penerangan / lampu jalan umum dan instalasi
PJU biasanya direncanakan dan pasang dialam terbuka.
Penerangan jalan umum adalah bagian dari bangunan pelengkap jalan yang
dapat diletakkan/dipasang di kiri/kanan jalan dan atau di tengah (di bagian
median jalan) yang digunakan untuk menerangi jalan maupun lingkungan di
sekitar jalan yang diperlukan termasuk persimpangan jalan-jalan layang
jembatan dan jalan di bawah tanah yang dipasang untuk kepentingan umum.
Dampak positif penerangan jalan umum tercermin dari fungsinya sebagai berikut :
PJU merupakan hal yang sangat penting bagi pengendara baik mobil maupun
motor yang melintasi jalan raya pada malam hari, dengan adanya lampu PJU
diharapkan dapat membuat pengguna jalan lebih berhati-hati dan merasa aman
dalam perjalanannya. Instalasi PJU ini harus menggunakan kaidah pemasangan
listrik yang benar dan hanya dapat dilakukan oleh petugas kelistrikan.7
B. KAJIAN ASAS
8
Tribun Lampung, PLN : 2000 Lampu Jalan Ilegal. Selasa, 11 Agustus 2015 hlm 10.
13
Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Penerangan Jalan Umum dan Pemakaman
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bandar Lampung adalah sebagai
berikut:
"Tapi untuk area lingkungan dan jalan-jalan umum tidak akan terganggu.
Penertiban ini akan dilakukan di perumahan-perumahan saja," Dia
menegaskan, penerangan di area tersebut masih menjadi tanggung jawab
kontraktor perumahannya, sehingga jika ada dampak yang luas dari penertiban
ini pihaknya tetap memprioritaskan keamanan warga.
9
Kabid PJU dan Pemakaman Dinas Kerbersihan dan Pertamanan (Disbertam)
15
D. KAJIAN IMPLIKATIF
jenis Pajak yaitu 5 (lima) jenis pajak provinsi dan 11 (sebelas) jenis Pajak
kabupaten atau kota. Pajak Penerangan Jalan (PPJ) termasuk jenis pajak yang
dikenakan oleh kabupaten atau kota. Pengertian Pajak Penerangan Jalan (PPJ)
berdasarkan Undang Undang tersebut adalah Pajak atas penggunaan tenaga
listrik, baik yang dihasilkan sendiri maupun diperoleh dari sumber lain.
Sedangkan Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Buleleng nomor 11 tahun
1998 tentang Pajak Penerangan Jalan, Pajak Penerangan Jalan adalah Pajak
yang dipungut atas penggunaan tenaga listrik. 12Objek Pajak Penerangan Jalan
adalah penggunaan tenaga listrik, baik yang dihasilkan sendiri maupun yang
diperoleh dari sumber lain dan Subjek Pajak Penerangan Jalan adalah orang
pribadi atau Badan yang dapat menggunakan tenaga listrik. Untuk tarif
pengenaan Pajaknya, berdasarkan Pasal 55 ayat 1 UU Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah disebutkan bahwa Pajak Penerangan Jalan ditetapkan paling
tinggi sebesar 10% (sepuluh persen). Berdasarkan Pasal 6 Peraturan Daerah
Kabupaten Buleleng nomor 11 tahun 1998, tarif Pajak ditetapkan sebesar 5 %
(lima persen) dari Nilai Jual Tenaga Listrik. Namun berdasarkan pembahasan
sementara Perda Pajak Penerangan Jalan oleh Pansus DPRD Kabupaten
Buleleng, tarif Pajak Penerangan Jalan dikenakan sebesar 10% (sepuluh
persen) dari jumlah pemakaian daya (bali.antaranews.com,24/05/2011) Lalu
bagaimana mekanisme pemungutan, penyetoran, dan pembayarannya?
Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri no. 10 tahun 2002 tanggal 30
April 2002 tentang Pemungutan Pajak Penerangan Jalan, secara singkat dapat
digambarkan bahwa Pajak Penerangan Jalan dipungut oleh PLN dari seluruh
pelanggan di daerah yang bersangkutan setiap bulan bersamaan dengan
pembayaran rekening listrik PLN, kemudian oleh PLN, hasil Pajak Penerangan
Jalan disetor ke Kas Daerah atau tempat lain yang ditunjuk oleh Kepala
Daerah. Terakhir, Pemkab wajib melunasi pembayaran rekening listrik atas
lampu penerangan jalan yang menjadi beban Pemkab. Semua mekanisme
tersebut dilakukan sesuai dengan Momorandum of Understanding (MOU)
antara Pemkab dan PT PLN.13
12
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
13
http://www.kompasiana.com/gedesuarnaya/menyoal-pajak-penerangan-jalan-buleleng-
jangan-sampai-gelap-gulita_550d8653813311bf36b1e3d4 Di akses pada tanggal 3 Mei 2017
18
BAB III
14
Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 14 Tahun 2008
20
(2) Perda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk oleh DPRD
dengan persetujuan bersama kepala Daerah.
(3) Perda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat materi muatan:
15
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Pasal 9 terbagi atas Urusan Absolut, Urusan konkuren
dan urusan pemerintahan umum.
21
Saat ini pengadaan penerangan jalan umum melalui swadaya masyarakat banyak
dilakukan di daerah-daerah. Permintaan / Perluasan PJU yang datang dari
lingkungan masyarakat harus ditujukan kepada Pemda / Dinas Kebersihan dan
Pertamanan setempat selaku pengelola PJU dikarenakan PLN tidak memiliki
kewenangan untuk melakukan penambahan perluasan PJU, dalam hal
merealisasikan penambahan / perluasan PJU tersebut, Pemda dan PLN
senantiasa koordinasi dalam menentukan kelayakan pasokan aliran listrik agar
setiap PJU yang dipasang dapat menyala dengan baik dan tidak mengganggu
tegangan dari pelanggan PLN disekitarnya. Dan untuk masyarakat yang ingin
memasang PJU dapat mengajukannya kepada Pemerintah Kota melalui camat,
dan lurah. Jika ingin memasang secara swadaya, warga harus bermusyawarah
untuk menentukan satu titik lokasi lampu jalan dengan cara daya listriknya bisa
diambil dari salah satu rumah warga, dan pembayaran yang dilakukan warga
secara kolektif.
Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Penerangan Jalan Umum dan Pemakaman
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bandar Lampung adalah sebagai
berikut:
perumahan.16
BAB IV
A. Landasan Filosofis
16
Kabid PJU dan Pemakaman Dinas Kerbersihan dan Pertamanan (Disbertam)
26
Penerangan jalan umum adalah lampu penerangan yang bersifat public (untuk
kepentingan bersama) dan biasanya sengaja diasang diruas jalan maupun di
tempat-tempat tertentu seperti taman, dan tempat umum lainnya. Penerangan Jalan
Umum (PJU) dalam bahasa Inggrisnya Street Lighting atau Road Lighting adalah
suatu sumber cahaya yang dipasang pada samping jalan, yang dinyalakan pada
setiap malam. Penyalaannya dapat dilakukan secara otomatis dengan photocell
yang aktif apabila matahari sudah berkurang cahayanya, sore, atau cuaca gelap.
Dalam perkembangannya, penyalaan PJU dapat dilakukan dengan Timer
(Timeswitch).
Secara filosofis, tujuan utama yang diharapkan dari pengaturan ini adalah
terciptanya tata ruang kota Bandar Lampung yang aman, nyaman dan
berestetika. Hal ini sebagai implementasi pemenuhan hak masyarakat
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 (amandemen).
Pemanfaatan penerangan lampu jalan umum diharapkan dapat dimanfaatkan
oleh masyarakat Kota Surabaya secara berkelanjutan untuk generasi sekarang
dan generasi mendatang.
B. LANDASAN SOSIOLOGIS
Kota Bandar Lampung merupakan ibu kota Provinsi Lampung. Kota ini memiliki
luas wilayah daratan 169,21 km² dan terbagi ke dalam 20 Kecamatan dan 126
Kelurahan dengan populasi penduduk 1.167.101 jiwa.18 Menurut jumlah
penduduk Bandar Lampung merupakan kota terbesar ketiga di Pulau Sumatera
setelah Medan dan Palembang. Secara geografis, kota ini menjadi pintu gerbang
utama pulau Sumatera, tepatnya kurang lebih 165 km sebelah barat laut Jakarta.
Dengan Undang-Undang No. 5 tahun 1975 dan Peraturan Pemerintah No. 3 tahun
1982 tentang perubahan wilayah, maka kota Bandar Lampung diperluas dengan
18
Data Kependudukan Provinsi Lampung Tahun 2014
30
19
Undang-Undang No. 5 tahun 1975 dan Peraturan Pemerintah No. 3 tahun 1982 tentang
perubahan wilayah
20
Bandar Lampungkota.go.id
21
Statistik Kota Bandar Lampung 2013. BPS Kota Bandar Lampung.
31
pertumbuhan penduduk 1,79 % per tahun. Berikut adalah tabel jumlah penduduk
dari tahun ke tahun:
Tah 197 198 199 200 200 200 201 201 201 201
2030
un 1 0 0 0 8 9 0 1 3 4
2.4
Juml
00.00
ah 19 28 63 74 82 83 88 92 1.1 1.2
0
pend 8.4 4.2 6.4 3.1 2.8 3.5 1.8 2.8 67.1 51.6
(perk
udu 27 75 18 09 80 17 01 08 01 42
iraan
k
)
Dilihat dari segi ekonomi, total nilai PDRB menurut harga konstan yang
dicapai daerah ini pada tahun 2006 sebesar 5.103.379 (dalam jutaan rupiah)
dengan konstribusi terbesar datang dari sektor perdagangan, hotel, dan restoran
19,12%, disusul kemudaian dari sektor bank/ keuangan 17,50%, dan dari sektor
industri pengolahan 17,22%. Total nilai ekspor non migas yang dicapai Kota
Bandar Lampung hingga tahun 2006 sebesar 4.581.640 ton, dengan konstribusi
terbesar datang dari komoditi kopi (140.295 ton), karet (15.005 ton), dan kayu
(1524 ton).
33
Daerah ini mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan antara lain di
sektor perkebunan dengan komoditi utama yang dihasilkan berupa cengkeh,
kakao, kopi robusta, kelapa dalam, kelapa hibrida. Kontributor utama
perekonomian daerah ini adalah disektor industri pengolahan. Terdapat
berbagai industri yang bahan bakunya berasal dari bahan tanaman dan
perkebunan, industri tersebut sebagian besar merupakan industri rumah tangga
yang mengolah kopi, pisang menjadi keripik pisang, dan lada.
Kabupat Kabupat
en en
Kabupaten Lampung Selatan
Pesawar Lampun
an g Selatan
Kabupat Kabupat
en Kota Bandar en
Pesawar Lampun
22
Profil Kabupaten/Kota Provinsi Lampung
34
Lampung
an g Selatan
Kabupat Kabupat
en en
Teluk Lampung
Pesawar Lampun
an g Selatan
Topografi Kota Bandar Lampung sangat beragam, mulai dari dataran pantai
sampai kawasan perbukitan hingga bergunung, dengan ketinggian permukaan
antara 0 sampai 500 m daerah dengan topografi perbukitan hinggga bergunung
membentang dari arah Barat ke Timur dengan puncak tertinggi pada Gunung
Betung sebelah Barat dan Gunung Dibalau serta perbukitan Batu Serampok
disebelah Timur. Topografi tiap-tiap wilayah di Kota Bandar Lampung adalah
sebagai berikut:
Wilayah pantai terdapat disekitar Teluk Betung dan Panjang dan pulau
di bagian Selatan
Tugu Adipura
Simpang Lungsir
Tugu Siger
Tugu Juang
Bandar Lampung merupakan kota besar yang terletak paling selatan di pulau
Sumatera yang otomatis merupakan gerbang masuk Sumatera dari Jawa
melalui jalur darat. Ruas lintas Sumatera yang melewati kota ini dinamakan
Jalan Soekarno Hatta berfungsi sebagai jalan lingkar luar kota.
Adapun sejak tahun 2013, pemerintah kota resmi memiliki jembatan layang (fly
over) atau jalan layang non tol (JLNT) untuk mengurai kemacetan lalu lintas
kota. Adapun letak fly over tersebut adalah sebagai berikut23 :
Kebutuhan akan penerangan jalan yang baik sangat diperlukan karena penggunaan
jalan tersebut banyak digunakan pada malam hari. Kekurangan akan penerangan
jalan tersebut mengakibatkan rawan terjadinya kecelakaan. Oleh karena itu,
perlengkapan jalan seharusnya diperhatikan untuk kepuasaan dan kenyamanan
pengguna jalan tersebut.
C. Landasan Yuridis
Dalam sebuah negara hukum pada asasnya setiap tindakan pemerintahan harus
dilakukan berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh hukum. Suatu tindakan
pemerintahan yang dilakukan tanpa dasar kewenangan adalah berakibat batal
demi hukum. Kajian dari segi yuridis ini dimaksudkan untuk melihat peraturan
perundang-undangan yang menjadi instrumen hukum sebagai dasar dalam
pembentukan rancangan Peraturan Daerah tentang Penerapan Lampu Jalan di
Kota Bandar Lampung. Dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan
tersebut, diharapkan rancangan peraturan daerah ini:
10. Peraturan Pemerintah (PP) No. 65 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
dan kemudian diimplementasikan melalui Peraturan Daerah (Perda)
tentang Pajak Penerangan Jalan yang ditetapkan oleh Pemerintah
Daerah Tingkat II masing-masing.
BAB V
A. Ketentuan Umum
14. Jalan Kota adalah jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder yang
menghubungkan antar pusat pelayanan dalam kota, menghubungkan pusat
pelayanan dengan persil, menghubungkan antar persil serta
menghubungkan antar pusat permukiman yang berada dalam kota.
16. Program Proporsional yaitu besar maksimal penggunaan tenaga listrik oleh
suatu kawasan perumahan / Kelurahan.
22. Kilo watt hours yang selanjutnya disingkat kWh adalah satuan enegi listrik
dalam kilo watt jam.
23. Kilo watt hours meter yang selanjutnya disingkat kWh meter adalah alat
ukur untuk menghitung energi listrik dalam satuan waktu.
24. Alat Pembatas dan Pengukur yang selanjutnya disingkat APP adalah Alat
Pembatas dan Pengukur yang digunakan pada kotak kontrol Penerangan
Jalan untuk Umum.
25. Tim Baca Meter adalah Kelompok kerja yang terdiri beberapa personil
yang mempunyai tugas dan tanggung jawab terhadap pembacaan meter
dan pembuatan laporan konsumsi energi listrik pada Penerangan Jalan
untuk Umum.
43
26. Tim Penelitian dan Pengembangan adalah kelompok kerja yang terdiri dari
beberapa personil yang mempunyai tugas dan tanggung jawab terhadap
efektifitas, efisiensi dan ketersediaan Penerangan Jalan untuk Umum.
27. Tim Pengaduan dan Penanganan Gangguan (call center and quick respons
team) adalah kelompok kerja yang terdari dari beberapa personil yang
mempunyai tugas dan tanggungjawab terhadap pengaduan dan
penanganan gangguan Penerangan Jalan untuk Umum.
28. Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PPNS adalah
Penyidik Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Daerah
yang diberi wewenang khusus oleh Undang-Undang untuk melakukan
penyidikan terhadap pelanggaran Peraturan Daerah.
Materi muatan Peraturan Daerah tentang Penerapan Lampu Jalan berisi aturan
atau norma, baik berupa norma kewenangan maupun norma perilaku. Norma
kewenangan merupakan aturan yang memberikan kewenangan kepada Pemerintah
Kota Bandar Lampung (Kepala Daerah dan Satuan Kerja Perangkat Daerah)
untuk melakukan kegiatan yang meliputi perencanaan, perizinan, pelaksanaan,
pengawasan dan pelaporan penerapan lampu jalan di Kota Bandar Lampung.
Sedangkan norma perilaku merupakan aturan yang berisi perintah, larangan,
dispensasi dan izin dalam penerapan lampu jalan. Sistematika muatan materi
Peraturan Daerah tentang Penerapan Lampu Jalan adalah sebagai berikut :
BAB VI
PENUTUP
45
A. Kesimpulan.
Ruang lingkup muatan materi yang akan diatur dalam peraturan daerah ini yang
meliputi :
1. Ruang lingkup Penerapan Lampu Jalan.
2. Perencanaan Penerapan Lampu Jalan.
3. Perizinan bagi Penerapan Lampu Jalan.
4. Syarat dan kewajiban yang melekat pada Penerapan Lampu Jalan ketika
melaksanakan pembangunan/pemulihan Penerapan Lampu Jalan, baik
dalam hal perbaikan/pemeliharan sarana/prasarana kota yang rusak.
5. Penyediaan sarana tiang lampu oleh Pemerintah Daerah sebagai tempat
untuk menempatkan lampu jalan.
6. Perusahaan Listrik Negara yang selanjutnya disingkat PLN adalah
Perseroan Terbatas Perusahaan Listrik Negara sebagai penyedia listrik
penerapan Lampu Jalan.
7. Pengendalian dan pengawasan.
8. Penegakan Hukum..
B. Saran
Lampu Jalan dapat dilaksanakan secara baik, maka diperlukan mekanisme dan
prosedur yang transparan serta dukungan pembiayaan yang cukup. Kebijakan
Penerapan Lampu Jalan harus didukung oleh sarana dan prasarana serta kemauan
dan kemampuan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah yang optimal, baik dari
segi Sumber Daya Manusia dan sarana teknis yang memadai, sehingga kebijakan
yang bertujuan untuk mengoptimalkan keamanan dan penataan ruang terutama
terkait dengan keberadaan Lampu Jalan dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
47
Perundang-undangan :
Peraturan Pemerintah (PP) No. 65 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah tentang
perubahan wilayah
Undang-undang Dasar 1945
Undang-Undang No. 5 tahun 1975 dan Peraturan Pemerintah No. 3 tahun 1982
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
Internet :
Bandar Lampungkota.go.id
http://www.info-pju.com/2015/09/ Arief Rahman, Instalasi Penerangan Jalan
Umum, 11 Desember 2015
http://www.kompasiana.com/gedesuarnaya/menyoal-pajak-penerangan-jalan-
buleleng-jangan-sampai-gelap-gulita_550d8653813311bf36b1e3d4 Di akses pada
tanggal 3 Mei 2017h
http://www.pln.co.id/lampung/?p=3405 Penerangan Jalan Umum, diakses pada
tanggal 3 Mei 2017.
Profil Kabupaten/Kota Provinsi Lampung
Statistik Kota Bandar Lampung 2013. BPS Kota Bandar Lampung.
48