Anda di halaman 1dari 11

SEMANGAT TERUS BELAJARNYA, SEMOGA KITA SEMUA SURVIVE DI FK

TERCINTA INI.

RANGKUMAN INI MURNI DITUJUKAN UNTUK SALING SHARING DAN BERBAGI


MATERI DAN CARA NGOMONGNYA DARI DOKTER DWITA.

TERIMA KASIH

SELAMAT BELAJAR

SALAM COMEL
PEMERIKSAAN UMUM NEONATUS

1. Masuk ruangan, cuci tangan


2. Memperkenalkan diri
3. Meminta izin kepada ibu untuk memeriksa bayinya
- “disini saya akan melakukan beberapa pemeriksaan kepada bayi ibu, tidak perlu
khawatir, saya akan melakukannya dengan hati-hati untuk menjaga bayi ibu tetap
dalam keadaan nyaman”
4. Memastikan ruangan
- “Ruangan dalam keadaan terang dan cukup hangat untuk bayi”
5. “Baik saya akan memulai pemeriksaan, pertama..”
a. Plasenta : plasenta berwarna merah segar dengan kotiledon lengkap
b. Amnion : cairan amnion berwarna jernih dan sedikit berbau amis, menunjukkan
ini masih dalam keadaan normal
c. Tali pusat : tali pusat masih segar, tidak ada simpul dan ditemukan arteri vena
d. Appearance : bayi terlihat merah segar, tidak ikterus
e. Pulse : saya akan mengukur laju denyut jantung bayi (stetoskop bell diletakkan ke
dada bayi, sambil melihat jam. Terus nanti pura-puraanya udah satu menit) baik
sudah satu menit, denyut jantung >100 dan ini normal
f. Grimace : (memberikan telunjuk untuk digenggan bayi) tonus otot baik, bayi
menggenggam dengan kuat
g. Activity : (masih tetap jari kita digenggam bayi) respons aktivitas bayi baik,
terlihat bayi memberikan reflex untuk terus menggenggam dan ekstremitas bayi
bergerak-gerak
h. Respiration : nafas bayi baik, terdengar tangisan yang kencang saat bayi lahir
6. Pemeriksaan secara rinci
a. Kulit : kulit normal tidak sianosis, tidak ada ptekie
b. Kepala : terdapat sedikit molding, ini normal
c. Wajah
- Inspeksi : wajah nampak normal, sisi kiri dan kanannya simetris dan tidak ada
tanda down syndrome
- Mata (penlight) : mata kiri dan kanan simetris, tidak ada secret
- Telinga (penlight) : bentuk telinga normal dan simetris, tidak ada secret
- Mulut (penlight) : tidak ada bibir sumbing, mukosa berwarna merah segar
- Hidung : (penlight) tidak ada secret, tidak nampak ada pernafasan cuping
hidung, (memegang hidung) juga tidak ada defiasi
d. Leher : (ditolehkan ke kanan dan kiri) leher bergerak normal, tidak ada
kaku/tortikolis
e. Dada :
- Inspeksi: kembang kempis dada terlihat simetris
- Palpasi : saat diraba kembang kempis dada memang simetris, naik bersamaan
antara dada kanan dan kiri
- Auskultasi: tadi didapatkan denyut jantung sebanyak >100 per menit (gak usah
periksa lagi, kan tadi udah di atas, di APGAR nya. Jd tinggal laporan ajaaaa)
f. Abdomen
- Inspeksi: tidak terlihat ada pembesaran organ dan tidak terlihat pergerakan
usus
- Auskultasi: (mendengarkan suara di 4 regio perut bayi. Kanan atas, kiri atas,
kiri bawah, kanan bawah) terdengar suara bising usus normal
- Palpasi: (palpasi umum dulu ke semua bagian abdomen) tidak ada
pembesaran. (palpasi hati, lien, dan ginjal. Inget, yang palpasi ginjal pake 2
tangan yaa, tangan kanan di perut terus tangan kiri dipunggung bawahnya.
Habis itu laporkan hasilnya satu-satu) tidak ada perbesaran di hati, lien dan
ginjal.
g. Genitalia
- Cowok : terlihat testis dua-duanya sudah turun, panjang penis normal sekitar
3-4 cm, juga skrotum besarnya normal
- Cewek : terlihat labia minor tertutup oleh labia mayor, kemudian ada 3 lubang
yaitu uretra, vagina dan anus.
h. Interpretasi hasil: baik, dari pemeriksaan yang sudah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa anak ibu/bapak dalam keadaan normal dan sehat.
PEMERIKSAAN REFLEKS NEONATUS

1. Masuk ruangan, cuci tangan


2. Memperkenalkan diri
3. Meminta izin kepada ibu untuk memeriksa bayinya
- “disini saya akan melakukan beberapa pemeriksaan kepada bayi ibu, tidak
perlu khawatir, saya akan melakukannya dengan hati-hati untuk menjaga bayi
ibu tetap dalam keadaan nyaman”
4. “baik saya akan memulai melakukan pemeriksaan, yang pertama…”
5. Pemeriksaan TULANG BELAKANG
- Mengangkat bayi ke pundak, awasss!!! Pastikan kepalanya terfiksasi, dan
Jangan sampe hidungnya tertutup pundakmu, nanti ga bisa nafas!
- Melakukan palpasi di tulang belakang. INGET! Jangan cuma raba-raba kecil,
tapi palpasinya harus bener-bener kayak memastikan bahwa memang tidak
ada kelainan
- Melaporkan hasil : “punggung bayi normal, tidak ada kelainan bentuk
skoliosis/lordosis”
6. MORO REFLEKS
- Setelah ditaruh di pundak, bayi digendong dalan keadaan lurus didepan kita
- Tangan kanan memfiksasi kepala dan leher, tangan kiri menggendong
punggung/pantat bayi
- Letakkan jari telunjuk kanan di kepala bayi untuk melakukan moro reflex
- Melaporkan hasil : “reflex bayi bagus, nampak ada reflex bayi kaget dan
keempat ekstremitas bergerak”
7. STEPPING REFLEKS
- Selipkan kedua tangan di ketiak bayi
- Jempol kita didepan, sisa jari dibelakang memfiksasi kepala dan leher
- Turunkan bayi, seakan-akan bayinya ingin berjalan
- Melaporkan hasil: “reflex bayi normal, terlihat ada keinginan bayi untuk
berjalan dan menginjakkan kaki ke tanah”
8. TONIC NECK REFLEKS
- Kepala bayi ditolehkan ke kanan dan kiri
- Melaporkan hasil : “saat kepala bayi ditolehkan ke kiri, terlihat tangan kiri
ekstensi dan tangan fleksi. Begitu pula sebaliknya, saat kepala bayi ditolehkan
ke kanan, tangan kanan ekstensi dan tangan kiri fleksi. Hal ini menunjukkan
reflex bayi normal”
9. PALMAR GRASP REFLEKS
- Bayi diletakkan di tempat tidur
- Letakkan kedua jari telunjuk kita di telapak tangan bayi, biar dia genggam
- Melaporkan hasil : “didapatkan ada reflex menggenggam bayi”
10. BABINSKI REFLEKS
- Menggosokkan benda tumpul pada telapak kaki kanan dan kiri bayi dari arah
lateral ke medial
- Melaporkan hasil : “nampak jari-jari kaki melakukan gerakan fanning dan ini
normal”
11. INTERPRETASI HASIL
“dari pemeriksaan yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa bayi ibu/bapak
dalam keadaan normal, sehat dan reflex saraf bagus. Terima kasih.”
PEMERIKSAAN LEHER
1. Masuk ruangan, cuci tangan
2. Memperkenalkan diri
3. Menyampaikan tujuan dan meminta izin
- “Jadi disini saya akan melakukan pemeriksaan dibagian leher bapak, mungkin
akan sedikit mengganggu tapi ini untuk melihat apakah di leher bapak ada
kelainan/tidak”
4. MEMINTA PASIEN DUDUK TEGAK
- “mohon bapak duduk dengan tegak dengan kepala menghadap ke depan,
terima kasih”
5. INSPEKSI LEHER
- “pertama, saat saya lihat, leher nampak normal, tidak terlihat ada pembesaran
kelenjar ludah maupun kelenjar getah bening dan juga trakea dalam posisi
normal”
6. PALPASI LEHER
- “permisi bapak, saya akan melakukan penekanan dibeberapa daerah di leher
bapak…”
- Melakukan palpasi di kelenjar ludah (parotid, submandibular, sublingual)
- “tidak ada pembesaran di kelenjar ludah”
- Melakukan palpasi di KGB
a. Pre aulicular
b. Tonsiler
c. Submandibular
d. Submentale
e. Occipital
f. Posterior auricular
g. Superficial servical
h. deep servical chain
i. posterior servical
j. supraclavicular (pasien diminta tarik nafas)
- “tidak ditemukan ada pembesara pada kelenjar getah bening”
- Melakukan palpasi pada trakea (memegang trakea lalu sedikit digerakkan ke
kanan dan kiri)
- “trakea berada diposisi normal dan simetris”
- Melakukan palpasi pada kelenjar tiroid (memegang bagian bawah mandibula,
lalu pasien diminta untuk melakukan gerakan menelan)
- “terasa ismus tiroid bergerak keatas, dengan ukuran tiroid normal tanpa ada
pembesaran”
7. MEMINTA PASIEN BICARA
- Menanyakan sesuatu kepada pasien, misal “bapak sudah lama tinggal di
jember?”
- Nah, dari suara itu nanti bisa kita nilai bahwa faring dan pita suara baik
- “dari suaranya terdengar normal, berarti tidak ada kelainan pita suara dan
faring yaa bapak”
8. INTERPRETASI HASIL
- “baik, dari haasil pemeriksaan yang sudah saya lakukan, dapat disimpulkan
bahwa leher bapak dalam keadaan normal ya pak, terima kasih”
PEMERIKSAAN FISIK THORAX (PARU-PARU)

1. Masuk ruangan, cuci tangan


2. Memperkenalkan diri
3. Menyampaikan tujuan dan meminta izin
- “Jadi disini saya akan melakukan pemeriksaan dibagian dada terutama paru-
paru bapak, mungkin akan sedikit mengganggu tapi ini untuk melihat apakah
di dada bapak ada kelainan/tidak”
- “sebelumnya, boleh saya minta bapak untuk membuka sedikit baju bagian
atasnya kemudian berbaring? Terima kasih bapak”
4. INSPEKSI DINDING DADA
- “bapak silakan untuk bernapas dengan normal pak. Yaa dapat dilihat bahwa
pergerakan dada simetris”
5. PALPASI
- (meletakkan kedua telapak tangan di atas dinding dada, lalu merasakaan
pasien saat bernafas)
- “Pergerakan dinding dada simetris, dada kanan dan kiri kembang kempis
secara bersamaan”
- (Sedikit menekan ke seluruh dinding dada, sambil nanya ada yang sakit apa
engga)
- “baik pak selanjutnya saya akan sedikit melakukan penekanan, apabila dirasa
ada rasa nyeri mohon bapak sampaikan”
- “bagaimana, nyeri pak?” PS; tidak dokter
- Laporan : “tidak ada rasa nyeri di dada, dan memang tidak ditemukan adanya
fraktur maupun pembengkakan”
6. PERKUSI DINDING DADA
- (lakukan perkusi dari arah lateral ke medial, harus!!!! Perkusinya juga gentian,
habis kiri, langsung kanan. Biar bisa langsung membandingkan suaranya)
- “permisi pak, saya akan melakukan beberapa ketukan di daerah dada bapak”
- “setelah saya lakukan ketukan, terdengar suara sonor dan ini normal, juga
tidak ada suara tambahan”
7. AUSKULTASI
- (JANGAN LUPA, MINTA PASIEN BUAT INSPIRASI DAN EKSPIRASI,
BIAR KITA BISA DENGERIN NAFASNYA. CONTOH: “bapak silakan
bernafas dengan normal, saya akan memeriksa suara nafas bapak”
- (mendengarkan suara nafas di 4 regio)
- Trakeal : taruh stetoskop di trakea (tengah2 leher itu dahh)
- Bronchial : di manubrium sterni
- Bronchoversikular : parasternal kiri dan kanan C1
- Vesicular : semua lapang dada, tp pilih beberapa titik aja
- “terdengar suara sonor, menandakan bahwa ini normal tidak ada kelainan”
8. FREMITUS RABA
- Pasien diminta untuk duduk, kemudian kita melakukan palpasi di daerah
punggunggnya, kita meletakkan kedua telapak tangan di punggung pasien
sambil meminta pasien ngomong “tujuh puluh tujuh” atau “ninety nine” inget
yaa!!! Palpasinya dari atas ke bawah, harus bener-bener kaya lagi merasakan
getaran dari suara ps.
- “fremitus raba terraba dengan jelas, menandakan bahwa ini normal”
9. INTERPRETASI HASIL
- “dari hasil pemeriksaan dada, dapat disimpulka bahwa dada dan paru-paru
bapak dalam keadaan normal tidak ada kelainan”
PEMERIKSAAN FISIK JANTUNG

1. Masuk ruangan, cuci tangan


2. Memperkenalkan diri
3. Menyampaikan tujuan dan meminta izin
- “Jadi disini saya akan melakukan pemeriksaan dibagian dada terutama
JANTUNG bapak, mungkin akan sedikit mengganggu tapi ini untuk melihat
apakah di jantung bapak ada kelainan/tidak”
- “sebelumnya, boleh saya minta bapak untuk membuka sedikit baju bagian
atasnya kemudian berbaring? Terima kasih bapak”
4. INSPEKSI
- “pada dinding dada terlihat kembang kempis dada simetris”
5. PALPASI
- Melakukan palpasi pada semua daerah dada, selanjutnya merapa ictus cordis
(ICS 4)
- Khusus perabaan ictus cordis pake telapak tangan yaa!!!!!
- Pasien ditanyain lg ada yang ngeri apa engga
- “tidak ada pembesaran organ, tidak ada thrill, juga tidak ada keluhan nyeri dari
pasien. Selanjutnya saya akan memeriksa JVP”
- Cari dulu vena jugular, habis itu diukur pake 2 penggaris. Hasil
pengukurannya jangan lupa di tambah (+) 5. Normalnya JVP ini <8 yaaa
- Laporan : “didapatkan pengukuran JVP sebesar 7 cm, ini berarti dalam kondisi
normal
6. PERKUSI
- Melakukan perkusi SELALU dari arah lateral ke medial
- Lakukan juga perkusi di batas-batas jantung yaa… PSL ICS 2 KANAN, PSL
ICS 4 KANAN, PSL ICS 2 KIRI DAN MCL ICS 4 KIRI
- “terdengar suara redup, menandakan kondisi jantung normal”
7. AUSKULTASI
- Mendengarkan suara di 4 katup jantung yaitu
a. Aorta : PSL ICS 2 DEXTRA
b. Pulmonal : PSL ICS 2 SINISTRA
c. Tricuspid : PSL ICS 3 SINISTRA
d. Mitral : MCL ICS 4 SINISTRA
- LAPORAN : “terdengar bunyi lup-dup menandakan katup jantung menutup
dengan normal, dan tidak ada suara tambahan atau murmur”
8. INTERPRETASI HASIL
- “dari hasil pemeriksaan, dapat disimpulkan bahwa jantung bapak dalam
kondisi normal dan tidak ada kelainan. Terima kasih”

SAMPE SINI DULU YAA.. UNTUK MATERI LAIN, BISA


DIPELAJARI DI MODUL :” –cute ubi.

Anda mungkin juga menyukai