Anda di halaman 1dari 2

Perang Banten Menghandapi Belanda

Struktur Teks
Pengenalan
Banten yang tumbuh menjadi bandar internasional yang ramai merupakan bandar pertama
yang didatangi Belanda pada tahun 1596.

Rangkaian Peristiwa
1. Sejak kedatangan Belanda, rakyat Banten telah mencurigai dan menolak.
2. Namun kemudian, diterima baik setelah Cornelis de Houtman & Pieter Keyser menjelaskan
kedatangannya untuk berdagang.
3. Pada kenyataannya, orang Belanda bersikap kasar dan berbuat onar.
4. Orang Belanda ditangkap termasuk de Houtman.
5. Setelah Belanda menembus teman-temannya yang disekap, lalu mereka meninggalkan
Banten tanpa membawa apa-apa.
6. Tahun 1598, Belanda datang lagi dipimpin Van Neck & Warwijk
7. Belanda mengepung Banten
8. Tahun 1659, Sultan Ageng Tirtayasa terpaksa menandatangani perjanjian damai dengan
kompeni.
9. Sultan Ageng Tirtayasa, melakukan usaha untuk meningkatkan ekonomi dan berhasil.
10. Banten menjadi saingan berat bagi kompeni
Penutupan (Akibat)
Pecahnya perang terbuka antara Sultan Ageng dan putranya Sultan Haji dengan dicampuri
kompeni membuat putranya itu berhasil merebut kekuasaan ayahnya sendiri.
Pada tahun 1684, Sultan Haji menandatangani perjanjian dengan Benda yang menyatakan
bahwa Banten takluk kepada kompeni.

Aspek Kebahasaan
Peristiwa Pada Masa Lampau
1. Banten merupakan bandar pertama yang didatangi belanda pada tahun 1596. (p1)
2. Pada tahun 1684, sultan haji menandatangani perjanjian dengan belanda yang isinya
menyatakan bahwa banten takluk kepada kompeni. (p4)
Bermakna Tindakan
1. Belanda kembali meninggalkan Banten tanpa membawa apa-apa. (p2)
2. Belanda kemudian mengepung Banten. (p3)
Keterangan Tempat dan Waktu
Tempat
1. Banten (p1)
2. Malaka (p1)
3. Aceh (p1)
4. Daerah itu (p2)
5. Batavia (p3)
Waktu
1. Pada tahun 1596 (p1)
2. Pada tahun 1598 (p3)
3. Pada tahun 1659 (p3)
4. Pada tahun 1680 (p4)
5. Pada tahun 1683 (p4)
6. Pada tahun 1684 (p4)
Konjungsi Temporal
1. Ketika itu (p1)
2. Sejak (p2)
3. Akhirnya (p3)
4. Pada akhirnya (p4)
Konjungsi Kausalitas
1. Akibatnya (p2)
Konjungsi pertentangan

Namun kemudian (p2)

Anda mungkin juga menyukai