Anda di halaman 1dari 3

DEWAN PENGURUS WILAYAH

PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA


PROVINSI JAWA TIMUR
Alamat : Jl. Kendangsari VII No. 5 Komplek YKP Surabaya (60292)
Telp. (031) 8493343 Fax. (031) 99843342 E-mail : ppni_jatim@yahoo.co.id
www.ppnijatim.or.id

BERITA ACARA PERSIDANGAN


MAJELIS KODE ETIK KEPERAWATAN INDONESIA
No. 009/DPW.PPNI/S.2/MKEK/II/2018

Pada hari ini Sabtu tanggal Tiga bulan Februari tahun Dua Ribu Delapan Belas bertempat di
sekretariat DPW Propinsi Jawa Timur Jalan Kendangsari VII No 5 Komplek YKP Surabaya,
telah dilaksanakan sidang MKEK tentang masalah yang disangkakan kepada Perawat ZA di
National Hospital Surabaya, yang dihadiri oleh :
1. Pimpinan DPW PPNI Provinsi Jawa Timur
2. Pimpinan MKEKI
3. Ketua DPD seluruh Jawa Timur melalui ketua Korwil I-IX;
Maka berdasarkan investigasi.
1. Hasil telusur ke Rumah Sakit National Hospital Surabaya :
a. Berdasarkan observasi situasi di Recovery Room, tidak memungkinkan jika
perawat akan berbuat yang tercela kepada pasien karena di ruang tersebut terdapat
ruang admin dan hanya dibatasi oleh kelambu / tirai.
b. Pihak manajemen rumah sakit menyatakan bahwa selama bekerja (Mulai Bulan
Juni Tahun 2012) Perawat ZA tidak pernah melakukan tindakan indisipliner,
maupun tindakan lain yang tercela.
2. Standar prosedur operasional tentang pemasangan dan pelepasan elektroda EKG yang
berlaku merupakan tugas dan kewenangan perawat, dan Perawat ZA telah
melaksanakan tugas sesuai SPO yang berlaku.
Tindakan yang dilakukan oleh perawat ZA dalam melepas elektroda dan disangkakan
oleh pasien W telah melakukan tindakan tidak etis, bukan merupakan pelanggaran etik
karena :
a. Bukan merupakan kesengajaan, karena posisi elektroda ada di intercosta 3-4,
beresiko menyentuh area payudara saat perawat ZA melepas elektroda.
b. Perawat ZA mempunyai pengetahuan tentang SPO pelepasan elektroda EKG,
karena perawat ZA lulusan D3 Keperawatan dan sudah bekerja lebih dari 5 tahun,
dan telah mendapatkan pelatihan yang baik serta telah mendapatkan surat
keterangan klinis (clinical prevelage).
c. Berdasarkan penjelasan manajer National Hospital Surabaya, tidak ada peraturan
yang menyatakan bahwa pasien perempuan harus dirawat perawat perempuan atau
pasien laki laki harus dirawat oleh perawat laki-laki.
d. Tidak ditemukan adanya dampak (nonmaleficiency) pada pasien W.
Berdasarkan hasil investigasi tersebut, maka dengan ini MKEKI menyatakan bahwa
Perawat ZA tidak melanggar Kode Etik Keperawatan Indonesia.
Demikian berita acara ini kami buat dengan sebenarnya dan tanpa ada paksaan dari pihak
manapun.

Surabaya, 03 Februari 2018


Ketua MKEK Provinsi Jawa Timur

H. Bambang Tutuko, S.Kep.Ns., M.Hum


NIRA : 3517071586
Lampiran 1
Surat Nomor : 011/DPW.PPNI/S.2/MKEK/II/2018
Lampiran 2
Surat Nomor : 011/DPW.PPNI/S.2/MKEK/II/2018

Anda mungkin juga menyukai