Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH CUSTOMS

“ BLACK MARKET”

Nama Kelompok :

1. Marcheilla Putri Herad’hani (180209081)

2. Ovan Yuli Sukmaraga (180209084)

3. Wa Ode Yuvilda Yunus (180209087)

4. Yopi Muhammad Sopyan (180209090)

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI KEDIRGANTARAAN


YOGYAKARTA
2019/2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Barang elektronik merupakan barang yang digunakan masyarakat dalam memenuhi


kebutuhannya. Barang elektronik merupakan suatu rangkaian dari berbagai komponen yang bisa
bekerja jika ada daya listrik dan akan menghasilkan sesuatu dari rangkaian tersebut. Misalnya
rangkaian radio menghasilkan suara, handphone menghasilkan komunikasi, televisi menghasilkan
gambar, dll.

Barang elektronik banyak beredar secara ilegal atau melalui pasar gelap. Pasar gelap atau
dalam bahasa inggris di sebut blackmarket ialah sektor kegiatan ekonomi yang melibatkan
transaksi ekonomi ilegal, khususnya pembelian dan penjualan barang dagangan secara tidak sah.
Barang-barangnya sendiri bisa ilegal, seperti penjualan senjata atau obatobatan terlarang, barang
curian ataupun sebaliknya barang elektronik atau barang dagangan barang kali yang resmi tetapi
dijual secara gelap untuk menghindari pembayaran pajak atau syarat lisensi. Pada intinya barang
Blackmarket atau pasar gelap ini adalah barang yang diperdagangkan ilegal atau tidak melewati
cukai untuk pembayaran pajak.

Menurut Gita Wirjawan Menteri Perdagangan (Mendag) menyetakan bahwa barang-


barang elektronika seperti smartphone (HANDPHONE) yang beredar di pasar dalam negeri
banyak yang diimpor ilegal. Barang ilegal itu termasuk yang diselundupkan, sehingga merugikan
penerimaan negara sangat besar dari sisi bea impor hingga pajak. Dengan selundupan yang begitu
banyak, negara dirugikan triliunan (rupiah) dan rakyat juga dirugikan,". Sudah menjadi rahasia
umum handphone ilegal yang diselundupkan biasanya dijual di pasar gelap blackmarket. Kasus-
kasus handphone rekondisi, alias handphone lama yang didaur ulang jadi handphone “ baru “
kerap dialami konsumen.
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Black Market?

2. Apa hukum tentang Black Market ?

3. Faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya Black Market ?

4. Bagaimana dampak Black Market bagi perekonomian?

5. Apa saja kasus Black Market?

C. Tujuan

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Black Market

2. Mengetahui apa hukum tentang Black Market

3. Mengetahui Faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya Black Market

4. Mengetahui dampak Black Market bagi perekonomian?

5. Mengetahui kasus Black Market


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Black Market

Black market adalah kegiatan ekonomi atau transaksi yang tidak sah atau illegal, ini
melibatkan jual beli barang illegal. Transaksi tersebut bisa berupa jual beli obat-obatan terlarang,
senjata api serta barang lain yang bersifat illegal sseperti barang yang tidak terkena pajak. Black
Market ( BM ) sesuai istilah yang jamak dipakai dalam hukum positif dan transaksi-jual beli
kontemporer artinya adalah perdagangan illegal, perdagangan tidak resmi, perdagangan yang
dilakukan di luar jalur resmi dengan sebab melanggar hukum suatu negara. Perdagangan yang
diperbolehkan berlaku di wilayah hukum Indonesia adalah perdagangan yang tidak bertentangan
dengan undang-undang, kesusilaan, maupun dengan ketertiban umum.

Black market sangat merugikan suatu Negara karena barang black market menjual barang
yang lepas dari pajak maupun lisensi yang sah pada suatu Negara. Sehingga dapat mematikan
produksi lain yang terkena pajak dan lisensi sah dari suatu Negara. Barang-barang di black market
cenderung lebih miring dari pada barang di pasar resmi, ini dikarenakan barang-barang black
market tidak dengan bea pajak. Dan kecenderungan masyarakat lebih memilih barang yang lebih
murah dengan kualitas barang yang sama.

B. Hukum yang mengatur Black Market

Mahkamah Agung dalam putusan no.527 K/Pdt/2006 menyebutkan jika black market
merupakan perdagangan tidak resmi. Sudah jelas bahwa black market adalah ilegal karena
menyalahi peraturan karena bersifat tidak resmi.syarat sah perjanjian diatur dalam pasal 1320 kitab
undang-undang Hukum Perdata (KUHPer) yakni sebab yang tidak bertentangan dengan Undang-
undang, kesusilaan maupun ketertiban umum. Telepon seluler termasuk produk telematika
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor: 19/M-DAG/PER/5/2009.
menurut ketentuan Pasal 2 ayat (1) Permendag Nomor: 19/M-DAG/PER/5/2009 yang menyatakan
“ Setiap produk telematika dan elektronik yag diproduksi dan/diimpor untuk diperdagangkan di
pasar dalam negeri wajib dilenkapi dengan petunjuk pengguna dan kartu jaminan (garansi purna
jual) dlam Bahasa Indonesia”. Terhadap penjual telpeon seluler yang melanggar ketentuan Pasal
2 ayat (1) Pamendag 19/M-DAG/PER/5/2009 berlaku ketentuan Pasal 22 Permen 19/M-
DAG/PER/5/2009 yang menyatakan bahwa “pelaku usaha yang melanggar ketentuan
sebagimmana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1), dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen”. Berdasarkan peraturan
dalam Pasa; 62 ayayt (1) UUPK seorang penjual telepon seluler tidak memberikan kartu garansi
dan layanan purna jual dapat dikenai sanksi pidana.

C. Faktor yang mempengaruhi terjadinya Black Market

1. Perkembangan internet

Internet semakin berkembang dan ini menyebabkan peralihan industri, bisnis,


sistem informasi perdagangan dan lain-lain. Perkembangan internet juga memicu peralihan
kejahatan dari nyata ke kejahatan dunia maya, pemanfaatan internet sebagai kejahatan
menjadi momok yang sedang mencuat. Luasnya jaringan mempermudah setiap ondividu
atau kelompok dalam melebarkan sayapnya ke jangkauan yang lebih luas. Bukan hanya
satu kota, namun menjangkau setiap benua. Seperti yang dilakukan hendra wijaya yang
melakukan bisnis jual beli bahan baku ekstasi ke beberapa negara, ini mencerminkan jika
perkembangan internet bukan hanya membantu dalam kebaikan namun juga kejahatan .

2. Keuntungan berbisnis online

Ada banyak keuntungan berbisnis via online, selain jangkauan yang luas, juga
sangat praktis dan efisien. Beda halnya berbisnis dengan cara konvensional yang harus
mempunyai lahan kemudian membangun dan harus punya izin dan membayar pajak. Tentu
harus menggunakan modal yang tidak sedikit. Bandingkan dengan berbisnis via online,
tidak perlu lahan atau bangunan untuk berbisnis, cukup membuat lahan di dunia maya yang
biayanya sangat jauh dari berbisnis konvensional dan kemungkinan bisa didapat dengan
gratis. Perbandingan jangkauan cara konvensional dan online sangat berbeda jauh, cara
konvensional hanya di satu daerah, tp dengan online bisa menjangkau seluruh dunia.
Keuntungan berbisnis online ini di manfaatkan oleh para pelaku kejahatan untuk
melakukan kejahatan di dunia maya. Black market adalah kejahatan yang sangat
memungkinkan mengingat untungnya berbisnis di dunia online. Gaya klasik memasarkan
barang black market dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Ironisnya penjualan barang
black market di dunia maya malah ada yang terang-terangan menjual barangnya. Penjualan
senjata, narkoba, manusia, dan barang-barang ilegal lainnya banyak ditawarkan di situs-
situs yang ada di internet. Inilah yang menjadi alasan peralihan black market dari cara
klasik ke cara online.

3. Lemahnya hokum

Belum adanya undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) yang


mengatur terkait black market. Selain belum adanya UU yang mengaturnya juga UU ITE
dianggap cacat dan perlu direvisi kembali sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini.
Ini yang menjadi lemahnya hukum terkait black market di dunia maya. Serta tidak tegasnya
penegak hukum dalam menindak pelaku black market.

4. Kebutuhan konsumen yang tinggi

Selain perkembangan internet, keuntungan dan lemahnya hukum ada faktor lain
yang menjadikan praktek black market di dunia maya terus berlanjut dan menjamur yaitu
kebutuhan masyarakat. Melalui black market masyarakat dapat membeli apapun tanpa
adanya lisensi atau pajak dan harganya cenderung lebih murah. Kebtuhan tinggi akan
masyarakat black market memicu penyebaran black market di dunia maya karena
kemudahan dalam praktek transaksi.

D. Dampak Black Market bagi perekonomian

Barang black market ternyata merugikan negara indonesia sebab barang black market
tidak terkena bea cukai, kita telah mengetahui pendapatan tertinggi negara indonesia berasal dari
salah satunya bea cukai, dengan adanya black market jelas pendapatan negara akan menurun .
Transaksi jual-beli dalam black market juga akan mengganggu keseimbangan pasar. Dalam hal
ini, barang-barang black market yang telah beredar di pasar akan mempengaruhi harga barang
sejenis yang dijual secara legal. Biasanya, barang yang berstatus BM akan dijual lebih murah,
dibanding dengan barang yang statusnya diperoleh secara legal.

Masyarakat menjadi lupa akan norma – norma dantata tertib yang telah di buat
pemerintah bahkan telah melanggarnya , kemudian kerugian yang paling penting adalah tanpa
disadari masyarakat yang membeli produk ( pembeli ) melalui pasar gelap menjadi korban para
oknum – oknum yang tidak bertanggung jawab karena telah ikut terlibat dalam tindak jual beli
yang ilegal .Atau secara tidak langsung pembeli ikut membantu melancarkan bisnis ilegal
tersebut, Menghambat pembangunan nasional dan merugikan Negara, serta potensi pajak Negara
hilang.

E. Kasus Black Market

MEI Tak Terdaftar, iPhone 11 Beli di Luar Negeri Diblokir?

MARKET - Redaksi, CNBC Indonesia


21 September 2019 12:01

Jakarta, CNBC Indonesia - iPhone 11 dan iPhone 11 Pro yang mulai dijual kemarin
(20/9/2019) mendapat sambutan hangat dari para penggemarnya. Hal ini terbukti dari antrean
panjang di gerai-gerai yang menjual produk ini. Di Indonesia iPhone 11 memang belum beredar
dan belum tahu kapan akan masuk ke Indonesia. Namun beberapa penggemarnya sudah bisa
membeli perangkat Apple ini di Singapura. Kebutuhan Singapura masuk jadi salah satu negara
yang pertama menjual iPhone terbaru. Tetapi bila beli iPhone di Singapura, akankah bisa dipakai
di Indonesia? Pasalnya sebentar lagi pemerintah akan meluncurkan aturan International Mobile
Equipment (IMEI) untuk memblokir ponsel-ponsel tak resmi atau ilegal dan black market.
"(Kalau) membawa HP handcarry sebanyak maksimum 2 buah, maka tidak akan dibatasi
aksesnya ke layanan seluler, karena peraturan terkait IMEI belum ditetapkan," ujar Direktur
Standarisasi Perangkat Pos dan Informatika Direktorat Jenderal SDPPI Kementerian Kominfo
Mochamad Hadiyana, seperti dikutip dari DetikINET, Sabtu (21/9/2019). Mochamad Hadiyana
menambahkan, perangkat yang tidak mendapat akses ke jaringan seluler adalah ponsel, komputer
genggam (contohnya personal data assisstance) dan tablet yang IMEI-nya teridentifikasi tidak
sesuai setelah peraturan-peraturan terkait IMEI ditetapkan.
"Aturan validasi IMEI berlaku kalau sudah ditetapkan. Kalau sekarang peraturan-
peraturannya belum ditetapkan," kata dia. Kendati begitu, pemerintah menyarankan, baiknya
masyarakat membeli ponsel yang sudah bersertifikat SDPPI agar terjamin kualitasnya alias sudah
resmi didaftarkan dan dipasarkan di Indonesia.
"Orang Indonesia seharusnya membeli handphone yang sudah bersertifikat SDPPI agar terjamin
kualitasnya," pungkasnya. Informasi saja, dalam situs resmi Apple mencatat iPhone 11 dijual
mulai S$ 1.149 atau setara Rp 11 jutaan.
Pada bulan agustus pemerintah menerapkan regulasi pembatasan ponsel ilegal alias dengan
kode IMEI yang tidak terdaftar dan tidak bisa digunakan lagi. IMEI ( Interntional Mobile
Equipment Identity ) bisa disebut dengan STNK nya ponsel atau sebuah produk elektronik . IMEI
terdaftar di Kementrian Perindustrian sebagai sayrat resminya sebuah produk, jika IMEI tidak
terdaftar maka dapat dipastikan ponsel tidak bisa digunakan dan dapat disimpulkan barang tersebut
berasal dari Black Market atau pasar gelap yang tanpa membayar paajak masuk ke Indonesia.

Untuk membatasi kerugian negara, pada tanggal 17 agustus pemerintah resmi


mengesahkan aturan terkait pengetatan ponsel ilegalyang merupakan kerjasama antara Kementrian
Perindustrian, Kementrian Perdagangan dan Kementrian Komunikasi dan Informatika. Bagi yang
memiliki ponsel tapi tidak memiliki IMEI yang tidak terdaftar maka langsung terblokir dan tidak
bisa terkoneksi telepon dan internet.

Ciri – Ciri HP Black Market :

1. Tidak ada garansi ponsel dan harga jauh lebih murah dari ponsel resmi
2. Tidak memiliki kode IMEI
3. Biasa dijual online

Alasan pemerintah melakukan pengetatan terhadap ponsel BM adalah untuk mencegah


kebocoran pendapatan negara. Pada tahun 2017 terdapat 21.552 unit ponsel yang masuk ke
indonesia, pada tahun 2018 berkurang menjadi 20.545 unit ponsel dan pada tahun 2019 sebanyak
19.275 unit ponsel. Nilai ponsel ini pada setiap tahunnya bisa dikatakan sebesar Rp. 59,6 Miliae
dan estimasi kerugian negara karena tidak membayar pajak sebesar Rp. 10,3 Miliar.

Anda mungkin juga menyukai