Anda di halaman 1dari 2

Kaporit & Tawas.

Perbedaan, Penggunaan, Manfaat dan Efek


Samping
KAPORIT & TAWAS
PERBEDAAN, PENGGUNAAN, MANFAAT DAN EFEK SAMPING
Apa yang kalian tahu tentang kaporit dan tawas? Apakah kaporit dan tawas sama?
Bagaimana cara menggunakan kaporit dan tawas? Lalu apa saja efek yang timbul akibat
penggunaan kaporit dan tawas? Mari kita bedah bersama-sama
Zat kimia yang terlibat dalam pengolahan air bisa dibagi menjadi empat macam. Ada
sebagai penjernih, sebagai pembasmi bakteri, sebagai penstabil air, dan sekadar zat tambahan.
Bentuknya ada yang padat, ada yang cair, ada yang gas.

1. PERBEDAAN KAPORIT DAN TAWAS


Kaporit merupakan singkatan dari kalsium hipoklorit dengan rumus kimia Ca(OCl)2.
Kaporit termasuk ke dalam kelompok pembasmi bakteri. Selain kaporit, ada juga klor, ozon,
kuprisulfat dan oksigen. Diantara yang lain, kaporit adalah yang paling banyak dipakai, karena ada
sisa klor. Ozon dan UV tidak ada sisanya, sehingga berbahaya jika ada pipa bocor atau
sambungannya tidak rekat (merembes). Air kotor berisi kuman bisa masuk lagi ke dalam pipa
distribusi. Kualitasnya malah bisa jauh lebih buruk daripada air bakunya dan berbahaya bagi
kesehatan ginjal dan hati (lever). Perlu dicatat, air yang bau kaporitnya seangin (trace, sangat
sedikit), lebih aman daripada air yang tidak berbau kaporit. Tentu saja tidak boleh terlalu bau.
Kisaran kadar kaporit sisa ini 0,2 – 0,3 mg/l.

SEDANGKAN

Tawas termasuk ke dalam kelompok penjernih air. Selain tawas, ada juga besi sulfat, besi klorida,
dan polimer seperti PAC. Rumus kimia dari tawas adalah Al2(SO4)3.18H2O. Tawas berfungsi
sebagai penjernih air yang dapat menggaet koloid dalam air. Tawas banyak dipakai untuk
mengolah air sungai. Air tanah (misalnya mata air) tak perlu lagi ditambah tawas karena sudah
jernih. Air tanah hanya perlu kaporit sebagai pembasmi bakteri.

2. CARA PENGGUNAAN KAPORIT


Pencemaran baik fisik, kimia, maupun bakteriologis pada sarana air bersih jenis sumur saat
ini semakin meningkat. Maka dari itu, kegiatan desinfeksi pada sumur dapat dipertimbnagkan
sebagai salah satu alternatif pemecahannya. Bahan yang dipergunakan sebagai disinfektan
biasanya mempergunakan kaporit dengan dosis 1 gram/100 liter air. Berikut prosedur pemberian
kaporit (proses disinfeksi) pada sumur.
Sumur Gali
1. Buat larutan kaporit sebanyak 20 liter (dosis pemberian 0,5 sendok makan kaporit untuk 20 liter
air).
2. Desinfektan dinding sumur, lantai sumur dan timba dengan cara menyikatnya mempergunakan
sikat yang sudah dicelupkan ke dalam larutan kaporit.
3. Ukur banyaknya air sumur. Untuk setiap 1 meter kubik ditambahkan 20 liter larutan kaporit.
Menentukan/mengukur volume air yang terdapat di dalam sumur dengan cara (Chandra, 2007):
4. Mengukur dalamnya permukaan air (h) meter.
5. Mengukur penampang sumur (d) meter
6. Substitusi h dan d dalam rumus : Volume (liter) = 3,14 x d2 x h

Sumur Pompa
1. Buat larutan kaporit sebanyak 20 liter ( dengan mmenambahkan 2 sendok makan kaporit pada 20
liter air).
2. Pompa dilepas dari pipa dan tuangkan 20 liter larutan kaporit tersebut. Biarkan selama 24 jam.
3. Pasang kembali pompa pada pipa, selanjutnya air dipompa (dibuang) sampai bau kaporit tidak ada
lagi.
4. Kegiatan pemberian kaporit tersebut seringkali juga harus kita lakukan pada saat terjadi KLB atau
wabah, atau pada saat terjadi banjir. Pada saat banjir, akan terjadi perembesan air banjir ke dalam
sumur penduduk. Demikian pula pada saat terjadi wabah penyakit pencernaan yang menular
terutama kolera, maka semua persediaan air rumah tangga perlu didesinfektan, dengan cara
sebagai berikut:
 Potong seruas bambu dengan ukuran panjang 50 cm, dengan diameter 5 cm
 Buat dua lubang pada dasar bambu menyebelah 2 kali dengan ukuran 20 mm.
 Buat lubang pada ujung atas bambu dengan diameter 1,5 meter.
 Masukkan sedikit ijuk sampai dasar bambu untuk menutupi lubang-lubang agar pasir tidak keluar.
 Masukkan segelas pasir halus.
 Masukkan 2 gelas campuran pasir halus dan 100 gram kaporit.
 Masukkan lagi pasir halus 1 gelas atau sampai tabung bambu penuh.
 Gantungkan batu bata pada ujung bawah bambu dan biarkan tenggelam 1 m di bawah permukaan
air sumur.

Anda mungkin juga menyukai